• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN

MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Martina Widiarti

NIM: 031334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN

MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Martina Widiarti

NIM: 031334017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

MOTTO

Nikmatilah sesuatu yang harus kamu kerjakan

berkeluh kesah justru hanya akan membuat kamu lelah

dan tidak mengerjakan apapun dengan baik

Tetapi, sukses adalah seperti seekor anjing

ia akan mengikuti kemanapun kamu pergi

jika kamu memperlakukannya sebagai sahabat

_Pearl S. Buck_

Pengalaman adalah semacam guru yang paling keras…

yang pada awalnya memberikan ujian

dan setelah itu, pelajaran tentang hidup

_Barbara Johnson_

Sepanjang pengharapan kristiani terpelihara, hidup tidak akan

menghancurkan kita dan kita tidak akan terbebani

dengan godaan dan kesengsaraan.

Kita harus tahu bahwa Tuhan dapat membawa kita keluar

dari hal terburuk.

(6)

P ER SEM BA H A N

K arya kecilku ini kupersembahkan untuk:

T uhan Y esus K ristus j uru selamatku

Bunda M aria Pelindungku

K edua orang tuaku tercinta, kakak dan adikku, R omo R oni,

(7)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Martina Widiarti Nomor Mahasiswa : 031334017

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupaun memberikan royalty kepada saya selamA tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyatan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 4 April 2008

Yang menyatakan

(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan denga n sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 6 Maret 2008

Penulis

(9)

ABSTRAK

PENGARUH PRIORITAS MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN

Studi kasus: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Martina Widiarti Universitas Sanata Dharma

2008

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

Penelitian ini dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada bulan September – Oktober 2007. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik simple random sampling, peneliti mendapatkan 127 mahasiswa sebagai sampel. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

(10)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRIORITY IN SELECTING ACCOUNTING EDUCATION STUDY PROGRAM TOWARD THE RELATIONSHIP

BETWEEN MOTIVATION AND FINANCIAL ACCOUNTING LEARNING PERFORMANCE

A case study: University Student of Accounting Education Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta

Martina Widiarti Sanata Dharma University

2008

The aim of this study was to know the influence of priority in selecting accounting education study program toward the relationship between motivation and financial accounting learning performance.

This research was conducted at Accounting Education Study Program Sanata Dharma University Yogyakarta on September 2007 – Oktober 2007. The data collection technique used in this study were questionnaire and documentation. By using the simple random sampling technique, the researcher involted 127 university students to be the samples. The technique of analyzing the data was regression model developed by Chow.

(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus

Kristus yang telah memberikan kekuatan dan cinta-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Prioritas Memilih

Program Studi Pendidikan Akuntansi Terhadap Hubungan Motivasi dengan

Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan” studi kasus pada mahasiswa Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi ini

disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, semangat

dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian

skripsi ini. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus penulis ingin menyampaikan rasa

syukur dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak L. Saptono, S.Pd, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ijin

penelitian kepada penulis sehingga peneliti dapat memperoleh data yang sesuai

(12)

4. Bapak Ign. Bondan S, S.Pd, M.Si., selaku dosen pembimbing yang rela

meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing, memberikan nasehat, kritik

dan saran, serta mengarahkan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, SE., M.Si., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang telah saya buat ini.

6. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd., selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran dan pengarahan untuk skripsi yang telah saya buat ini.

7. Romo Roni N, SJ selaku pastor parokiku yang telah banyak membantu baik

dalam materi maupun rohani, “tanpa uluran tanganmu mungkin aku tidak bis a

seperti sekarang ini”

8. Dosen-dosenku yang baik: “Bu Cornel dan bu Catur” terimakasih atas dukungan

dan bantuan spiritualitasmu, lihatlah….. sekarang saya sudah lulus. “Pak Wid,

pak Bondan, pak Heri, pak Bambang, pak Muhadi, bu Indah, bu Prem dan bu

Rita” terimakasih atas ilmu dan didikan yang telah diberikan pada saya selama

empat setengah tahun ini.

9. Pak Wawik dan Mbak Aris yang telah setia membantu seluruh mahasiswa PAK

khususnya saya juga dalam pelayanan informasi dan kebutuhan pendidikan.

10.Kedua orang tuaku tercinta…….tiada yang bisa melebihi kasih sayang kalian

untukku. Terimakasih atas begitu banyak pengorbanan yang kalian berikan

selama pendidikanku, terimakasih atas kesabaran, dukungan, perhatian, dan doa

kalian.

11.Nanaku…… I Love You…….sepertinya tidak akan cukup kalau aku hanya

(13)

12. Malaikat kecilku…..kehadiranmu telah mengubah kehidupanku, begitu pula

dengan kepergianmu, kamu memberikan banyak sekali perubahan yang begitu

berarti bagi kehidupanku, kamu berikan jalan yang mudah bagiku, kamu selalu

berada didalam hatiku, Tankyou very much, I Love you, GOD BLESS YOU

13.Mbak Win & Lek Laman, kalian memang kakak yang paling baik, begitu besar

pengorbanan kalian untukku, Terimakasih banyak…..untuk Cicil, terimakasih

Cicil bisa menghiburku “ingat…jangan nakal”, tidak lupa terimakasih untuk

adekku Domil alias Momogi alias tempe kemul,,, terimakasih atas bantuanmu

ketika aku butuh sesuatu.

14.Bapak Domi & mama Tina, ka’Esty, ka’Rila & mz’Ary, bapak Agus & mama

Emi, terimakasih banyak atas berbagai bantuan kalian, maafkan aku yang belum

bisa membalas kebaikan kalian.

15.Rekan-rekan yang telah membantu proses penelitianku (Yiska, Deni, Nining,

Wawan, Agus Degei, Heru, mb Elis, Uchiel, Ika), mas Banu (makasih bantuan

olah datanya), Merli (makasih rumusnya ya….)

16.Mz Patrick (nanaku), Ika, mb Alice, Candra, Henny, Titis, Yayik, dan Anang.

Terimakasih atas waktu yang kalian berikan untuk menungguiku selama aku

pendadaran.

17.Teman-teman PAK A’03 terimakasih atas pertemanan kita selama ini, Aku

selalu merindukan masa- masa indah waktu kita kuliah bareng dulu……”Amel,

Henny, Yayik, Detha, Titis, Merli, Benny, Aci, Veny, Deni, dan semuanya….

(14)

18.Crew Mitra perpus Sadhar “Henny, Melon, Titis, Irene, Merli, Sarah, mb Tary,

mz Banu, Nani, Yudha, Novi, Eva, Fandi, Zico, Bambang, Iis, Putri, Markus,

Eko” terimakasih atas dukungan dan kerjasama kita selama ini. Ayo Selving …..

19.Ibu kosku bu Daliyo, terimakasih telah menerimaku selama setahun ini. Dan

juga teman2 kos Dahlia….terimakasih atas bantuan-bantuan kalian.

20.Asrama Realino, beserta para pengurusnya, terimakasih telah menerimaku

selama 3 tahun lebih. Teman2 mantan penghuninya (Mb Sari, Mb Maria, Mb

Glady, Rida, Prima, Uut, Uchiel, Lukas, Stef, Mz Bruno, Agust, pak Tua)

terimakasih atas kenangan yang kalian berikan.

21.Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk doa, dukungan dan

bantuannya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna,

sehingga perlu masih dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut. Untuk itu kritik

dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua

pihak yang membutuhkan.

Penulis,

(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI………. xiii

DAFTAR TABEL………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN………. xvii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

A. Latar Belakang……….….. 1

B. Identifikasi Masalah……….….. 3

C. Rumusan Masalah………. 4

D. Tujuan Penelitian……… 4

E. Manfaat Penelitian……….. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….. 6

A. Kajian Teoritik……… 6

(16)

3. Motivasi Belajar……… 17

B. Kerangka Berfikir……… 21

C. Hipotesis Penelitian………. 24

BAB III METODE PENELITIAN……….. 25

A. Jenis Penelitian……… 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian………. 25

C. Subjek dan Objek Penelitian………... 26

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel………… 27

E. Operasionalisasi Penelitian………. 28

F. Teknik Pengumpulan Data……….. 31

G. Teknik Pengujian Instrumen………... 32

H. Teknik Analisis Data………... 35

BAB IV GAMBARAN UMUM………. 40

A. Sejarah Perkembangan Universitas………. 40

1. Perjuangan Awal………... 40

2. Perkembangan Selanjutnya……… 41

3. Pengelola Awal Sampai Sekarang………. 44

B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan…….. 45

C. Stuktur Organisasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan... 46

D. Program Studi Pendidikan Akuntansi……….. 49

1. Sejarah Singkat………...……… 49

2. Visi, Misi dan Sasaran……….. 51

(17)

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………... 56

A. Deskripsi Data……….. 56

B. Analisis Data……… 59

1. Pengujian Prasyarat Analisis………. 59

2. Pengujian Hipotesis……….. 61

C. Pembahasan Hasil Penelitian……….. 63

BAB VI PENUTUP………. 67

A. Kesimpulan……….. 67

B. Keterbatasan Penelitian……… 67

C. Saran……… 69

DAFTAR PUSTAKA……….……… 70

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Hasil Pengujian Validitas Variabel Motivasi Belajar…….. 33

Tabel 3.2. Hasil Pengujian Reliabilitas……… 35

Tabel 5.1. Penilaian Prio ritas Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi………..………... 56

Tabel 5.2. Penilaian Prestasi Akuntansi Keuangan.…..………... 57

Tabel 5.3. Penilaian Motivasi Belajar..………..………... 58

Tabel 5.4. Hasil Pengujian Normalitas………..………... 59

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner……….. 72

Lampiran 2 Data Prapenelitian………..74

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas………75

Lampiran 4 Data Induk………..77

Lampiran 5 Data Distribusi Frekuensi………...83

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas dan Liniearitas……….90

Lampiran 7 Hasil Uji Regresi………....91

Lampiran 8 Tabel………...93

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor pendidikan merupakan faktor utama dalam pembangunan

bangsa. Oleh sebab itu, kualitas pendidikan harus benar-benar diperhatikan

sehingga diperoleh output yang bisa berguna bagi kemajuan bangsa. Untuk

mengetahui kua litas yang diperoleh peserta didik, dapat dilihat dari

prestasi belajarnya yang biasa diukur dengan suatu nilai melalui evaluasi

belajar. Evaluasi belajar yang dilaksanakan akan dapat mengukur

kemampuan yang dimiliki setiap peserta didik dan mampu melihat

seberapa besar perubahan tingkah laku yang dimiliki sebagai hasil belajar

atau prestasi belajarnya.

Prestasi belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh

kondisi-kondisi yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar

misalnya pribadi siswa (apakah siswa tersebut menyukai mata pelajaran

yang bersangkutan atau tidak), pribadi guru (pembawaan guru, cara

menyampaikan materi), lingkungan sekolah (sarana dan prasarana yang

mendukung, kenyamanan belajar) dan faktor- faktor situasional lainnya.

Masing- masing kondisi tersebut saling berkaitan dan saling mempengaruhi

proses belajar mengajar, sehingga mempengaruhi prestasi belajarnya.

Akuntansi keuangan merupakan matakuliah pokok yang diajarkan

(21)

keuangan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang bisa meningkatkan

maupun yang melemahkan prestasi tersebut.

Penelitian ini difokuskan pada kondisi yang terjadi di Program

Studi Pendidikan Akuntansi (PAK) Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Prestasi akuntansi yang dihasilkan mahasiswa prodi PAK

pada saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat

dilihat dari minimnya nilai akuntansi yang diperoleh serta masih

banyaknya mahasiswa yang mengulang matakuliah akuntansi pada kelas

angkatan dibawahnya.

Seorang mahasiswa akan mendapat nilai memuaskan jika

mempunyai motivasi untuk belajar. Motivasi ini akan muncul sesuai

dengan situasi dan kondisi yang ada di sekitarnya. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (1994:97) motivasi seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa

unsur seperti aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi

lingkungan, unsur- unsur dinamis dalam belajar pembelajaran serta upaya

guru dalam membelajarkan siswa. Dari berbagai situasi tersebut motivasi

belajar seseorang akan meningkat ataupun menurun sesuai dengan apa

yang dirasakan dan dialaminya. Salah satu contohnya adalah keinginan

belajar akan muncul jika benar-benar menyenangi matakuliah akuntansi

yang merupakan matakuliah pokok dalam program studi pendidikan

akuntansi. Akan tetapi dalam kenyataannya, ada sebagian mahasiswa yang

masuk program studi pendidikan akuntansi karena tidak diterima di

(22)

prodi PAK bukan keinginan utamanya sehingga kesadaran akan

pentingnya matakuliah akuntansi keuangan belum ada.

Berangkat dari permasalahan di atas, Prestasi belajar akuntansi

keuangan dipengaruhi oleh tinggi rendahnya motivasi belajar mahasiswa

serta pilihan prioritas pada saat mendaftar di Universitas Sanata Dharma.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengambil judul

“Pengaruh Prioritas Memilih Program Studi Pendidikan Akuntansi

terhadap Hubungan Motivasi dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Keuangan”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat diketahui

bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi

keuangan. Faktor tersebut adalah faktor internal dan eksternal. Faktor

internal terdiri dari faktor psikis meliputi intelektual (kecerdasan dan

bakat) dan non intelektual (sikap, kebiasaan, minat , kebutuhan, motivasi,

emosi dan penyesuaian diri) dan faktor fisik atau kondisi fisik

(perkembangan yang tidak sempurna pada anggota tubuh dan adanya

kelemahan dalam menghitung atau mengingat angka). Faktor eksternal

terdiri dari faktor pengatur proses sekolah, meliputi: kurikulum, disiplin,

guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah, faktor sosial disekolah meliputi:

sistem sekolah, status sekolah, interaksi guru dan siswa dan faktor

(23)

dan iklim. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi prestasi tersebut,

penulis hanya menfokuskan pada faktor internal yaitu motivasi belajarnya

dengan variabel pemoderasi prioritas memilih program studi pendidikan

akuntansi.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis

merumuskan masalah sebagai berikut: Apakah ada pengaruh prioritas

memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi

dengan prestasi belajar akuntansi keuangan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh

prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan

motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai

pihak.

1. Mahasiswa prodi Pendidikan Akuntansi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran bagi

(24)

prestasi belajar akuntansi keuangannya serta dapat menjadi referensi

maupun bahan pertimbangan bagi penelitian lanjutan.

2. Bagi Akademik

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

kepada dunia pendidikan tinggi khususnya yang bersangkutan dalam

penentuan program studi bagi calon mahasiswa barunya dalam suatu

universitas, untuk mampu memberikan pertimbangan guna

menentukan jurusan yang tepat bagi calon mahasiswanya.

3. Bagi peneliti sendiri

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengetahuan

peneliti yang diperoleh melalui bangku kuliah.

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan

Proses belajar yang dialami oleh seorang siswa dapat

menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan,

ketrampilan, dan dalam bidang nilai dan sikap. Adanya perubahan

tersebut nampak dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh murid

melalui evaluasi belajar atau tes prestasi yang diberikan oleh guru.

Prestasi merupakan suatu bukti keberhasilan usaha yang

dicapai oleh siswa. Tes prestasi adalah tes yang mengukur prestasi

yang dimaksudkan sebagai alat unt uk mengungkap kemampuan aktual

sebagai hasil belajar (Ketut, 1988:51). Jadi usaha untuk mengetahui

suatu hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi suatu hasil

belajar yang dicapai oleh siswa, evaluasi tersebut dimaksudkan untuk

melihat sejauh mana proses belajar tercapai.

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan (Muhibbin, 1997:89). Menurut Winkel (1996:36) belajar

merupakan suatu aktivitas mental atau fisik yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan

(26)

Dari pengertian di atas maka dapat diartikan bahwa prestasi

belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan

kognitif, afekif dan psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Jadi, prestasi

belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil belajar

yang dapat di ukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung

hasilnya. Dengan demikian, hasil pengukuran dari prestasi belajar

dituangkan dalam bentuk angka-angka yang diperoleh dari hasil

ulangan, tugas-tugas dan ujian akhir. Biasanya untuk mengukur tinggi

rendahnya prestasi yang dicapai siswa dalam belajar disekolah

ditunjukkan dengan nilai-nilai yang tercantum dalam rapor yang

didapat pada akhir semester dan akhir tahun pelajaran.

Selanjutnya Mulyono (1990:700) mengungkapkan bahwa

prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran yang biasanya ditunjukkan oleh nilai tes atau

angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar selalu dikaitkan

dengan tes hasil belajar atau tes prestasi.

Sementara itu Winkel (1984:43) menyatakan bahwa ada hal- hal

yang mempengaruhi prestasi belajar.

a. Faktor pada pihak siswa

1. Faktor psikis meliputi intelektual (kecerdasan dan bakat) dan

non intelektual (sikap, kebiasaan, minat , kebutuhan, motivasi,

(27)

2. Faktor fisik atau kondisi fisik (perkembangan yang tidak

sempurna pada anggota tubuh dan adanya kelemahan dalam

menghitung atau mengingat angka)

b. Faktor diluar siswa

1. Faktor pengatur proses sekolah, meliputi: kurikulum, disiplin,

guru dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

2. Faktor sosial disekolah meliputi: sistem sekolah, status sekolah,

interaksi guru dan siswa.

3. Faktor situasional meliputi keadaan politik dan ekonomi,

waktu, tempat, musim dan iklim.

Faktor-faktor tersebut di atas akan mempengaruhi siswa dalam

proses belajar dan pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan dan

perubahan di pihak siswa yang sebelumnya tidak di miliki. Menurut

Gane dalam Winkel (189:318) kemampuan dan perubahan itu antara

lain: penalaran verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan

kognitif, ketrampilan motorik dan sikap. Untuk mengetahui

keberhasilan siswa dalam pembelajarannya sangat perlu dilakukan

evaluasi yang ditunjukkan dengan prestasi.

Dalam pendidikan di perguruan tinggi, untuk mengevaluasi

belajar biasanya digunakan instrumen evaluasi yang berupa tugas,

seminar, dan tes-tes seperti ujian tengah semester dan ujian akhir

semester. Dalam rangka evaluasi belajar di sekolah, dapat digunakan

(28)

tergantung dari hasil belajar atau kemampuan mana yang dievaluasi

(Wingkel 189:319). Secara umum deskripsi kuantitatif lebih banyak

digunakan dalam rangka evaluasi produk yang sesuai dengan

tujuan-tujuan intruksional yang seharusnya dicapai, misalnya jumlah soal 50,

siswa A menjawab betul 48, siswa B menjawab betul 20, maka

dibutuhkan ketentuan norma atau pathokan untuk menilai mana yang

”lebih baik”, ”cukup baik” atau ”kurang”. Oleh sebab itu di

Universitas Sanata Dharma diberlakukan acuan pathokan dalam

penilaian hasil belajar. Dalam buku pedoman FKIP (2001:29) nilai

keberhasilan belajar mahasiswa dinyatakan dalam bentuk huruf

sebagai berikut:

Huruf Arti Nilai Mutu

A Amat Baik 4

B Baik 3

C Cukup 2

D Kurang 1

E Jelek 0

T Tidak Lengkap

K kosong

Sistem penyelelenggaraan pendidikan di Universitas Sanata

Dharma diselenggarakan dengan menggunakan Sistem Kredit

Semester (SKS). Menurut buku Pedoman FKIP (2001:26) Sistem

Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang

(29)

pendidikan dengan satuan kredit semester atas dasar satuan waktu

semester yang setara dengan sekurang-kurangnya 16-19 minggu kerja.

Sedangkan satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan

untuk pengalaman belajar yang diperoleh melalui satu jam kegiatan

terstruktur dan terjadwal yang diiringi tugas lain baik yang terstruktur

maupun yang mandiri selama dua sampai empat jam per minggu dalam

satu semester atau untuk pengalaman belajar lain yang setara.

Penerapan sistem kredit ini merupakan beban belajar

mahasiswa dan pencerminan perolehan pengetahuan / kecerdasan

mahasiswa dalam mata kuliah tertentu dan waktu tertentu, serta

pengakuan penyelesaian suatu beban belajar yang tertera dalam

kurikulum. Penilaian prestasi belajar akademik di perguruan tinggi

dinyatakan dalam Indeks Prestasi (IP). Seperti halnya rapor di sekolah

dasar sampai dengan sekolah menengah, IP merupakan bentuk prestasi

yang diperoleh selama satu semester, yang dinyatakan dalam bentuk

angka. Prestasi belajar ini diperoleh dari kegiatan yang di nilai oleh

dosen yang terdiri dari nilai ujian dan tugas-tugas.

Prestasi belajar mahasiswa ini berupa nilai dari bebrapa mata

kuliah yang dapat dikelompokkan menjadi lima menurut kurikulum

2002 yaitu mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), mata

kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK), mata kuliah Keahlian

Berkarya (MKB), mata kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan mata

(30)

buku Pedoman FKIP (2001:29) IP dihitung dengan rumus sebagai

berikut:

IP = (

KN) / (

K)

Keterangan :

K : Besar Kredit

N : Nilai

Sedangkan Indek Prestasi Kumulatif (IPK) adalah perkalian

nilai kredit tiap mata kuliah pada semester gasal ditambah dengan

jumlah perkalian nilai kredit mata kuliah pada semester genap dibagi

dengan jumlah kredit yang diambil pada semester gasal dan genap

suatu tingkat. Adapun rumusnya adalah sebagi berikut:

IPK =

+ + ) ( ) ( ) ( 2 1 2 1 K K NxK NxK

Keterangan : Indeks 1 adalah semester gasal

Indeks 2 adalah semester genap

Jadi berdasarkan pendapat di atas, prestasi belajar akuntasi

adalah suatu hasil yang diperoleh siswa sebagai akibat dari belajar

akuntansi. Dalam proses belajar mengajar akuntansi tersebut

diharapkan dapat menghasilkan perubahan pada siswa yang berupa

kemampuan-kemampuan yang diperoleh sesuai dengan indikatornya.

Kemampuan yang diperoleh mahasiswa tersebut karena adanya hasil

usaha yang terlihat dalam prestasi belajar siswa yaitu prestasi belajar

(31)

2. Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi

Setiap saat semua orang selalu dihadapkan pada sebuah pilihan,

di mana pun dan kapan pun. Pilihan-pilihan yang dihadapi tersebut

biasanya berdasarkan pada kebutuhan hidupnya. Pada umumnya

manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas, baik jumlah

maupun jenisnya. Bertambah tinggi tingkat kehidupannya, bertambah

tinggi pula kualitas dan kwantitas hidupnya.

Kebutuhan adalah suatu keinginan terhadap benda atau jasa

yang pemuasannya dapat dilaksanakan baik bersifat jasmani maupun

rohani (Bintari dan Suprihatin,1989:6). Dalam memenuhi kebutuhan

tersebut tidak dapat dipenuhi sekaligus, melainkan harus

mendahulukan mana yang lebih penting. Dengan demikian kebutuhan

manusia dapat dilihat menurut beberapa sudut pandang.

1. Menurut intensitasnya

a. Kebutuhan primer, yaitu kebutuhan yang tidak boleh tidak

harus dipenuhi. Misalnya: kebutuhan akan makanan, pakaian,

perumahan.

b. Kebutuhan sekunder, yaitu kebutuhan yang akan terpenuhi

apabila kebutuhan primernya sudah terpenuhi. Misalnya:

kebutuhan akan perabot rumah tangga, sepatu, tas.

c. Kebutuhan tertier, yaitu kebutuhan mewah yang baru terpenuhi

(32)

Misalnya: kebutuhan untuk membeli mobil Mercedez, piano,

video.

2. Menurut bentuknya

a. Kebutuhan jasmani, yaitu kebutuhan yang dipenuhi oleh barang

/ benda secara phisik. Misalnya: makanan, pakaian, minuman.

b. Kebutuhan rohani, yaitu kebutuhan yang dipenuhi tidak secara

phisik. Misalnya: kebutuhan pendidikan, agama, rekreasi.

3. Menurut waktunya

a. Kebutuhan sekarang / mendesak, yaitu kebutuhan yang tidak

dapat di tunda. Misalnya: obat bagi orang sakit, kebutuhan

melakukan ibadah wajib, kebutuhan makan pada saat lapar.

b. Kebutuhan yang akan datang atau kebutuhan yang dapat

ditunda, yaitu kebutuhan yang penyediaannya dilakukan

sekarang dan digunakan untuk masa yang akan datang.

Misalnya: menabung hari tua, menyimpan padi untuk masa

paceklik

Menurut Abraham Maslow (http://godam64 organisasi.org)

manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk

tingkatan-tingkatan atau disebut juga hirarki dari yang penting hingga yang tidak

penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau

(33)

a. Kebutuhan fisiologis

Contohnya adalah : sandang, pangan, papan dan kebutuhan

biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas dan lain

sebagainya.

b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan

Contoh seperti : bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas

dari rasa sakit, bebas dari teror dan lain sebagainya.

c. Kebutuhan sosial

Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan

cinta dari lawan jenis dan lain- lain

d. Kebutuhan penghargaan

Contoh: pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan lain sebagainya.

e. Kebutuhan aktualisasi diri

Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati

sesuai dengan bakat dan minatnya.

Manusia sering dibebani dengan persoalan-persoalan hidup yang

mana persoalan tersebut memerlukan jawaban yang perlu diputuskan

dengan membuat keputusan. Untuk memenuhi kebutuhan pun manusia

juga dihadapkan pada pengambilan keputusan yaitu kebutuhan mana yang

harus dipenuhi terlebih dahulu. Demikian pula dengan kebutuhan dalam

pendidikannya, Keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi

(34)

kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama

konsekuensinya (http://id. Wikipedia.org). Teori keputusan adalah berasal

dari teori kemungkinan yang merupakan konsekuensi dari beberapa

keputusan yang telah dievaluasi. Dua metode dari teori keputusan yang

terkenal adalah teori keputusan normatif dan teori keputusan deskriptif.

Teori keputusan Normatif dicapai berdasarkan alasan yang rasional atau

bisa disebut dengan alasan yang masuk akal (teori logika), sedangkan teori

keputusan Deskriptif dicapai berdasarkan empirik atau merupakan hasil

pengamatan, percobaan, dan biasanya dikuatkan dengan statistik. Setiap

orang dalam membuat keputusan berharap itu adalah yang terbaik dan

kadang-kadang pun keputusan yang dibuat itu akan didapati salah. Maka

untuk menghindari kesalahan tersebut dibutuhkan tips bagaimana

keputusan harus dibuat. Tips (http://Rahsia.20m.com) tersebut adalah:

a hendaklah dibuat berdasarkan rasional dan logik

b hendaklah berdasarkan diatas prinsip baik mengatasi buruk

c bagi masalah yang rumit, perlulah berada didalam keadaan tenang dan

sebaik-baiknya

d berbincang serta mendengarkan pendapat orang lain

e menimbang semua kemungkinan dan akibat dari keputusan tersebut

f mempunyai keyakinan diri bahwa keputusan yang dibuat adalah yang

terbaik

g berani menanggung resiko atas keputusan yang dibuat serta berdiri

(35)

Berdasarkan teori kebutuhan dan keputusan di atas, salah satu

kebutuhan yang harus dipenuhi manusia adalah kebutuhan akan

pendidikan. Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat ( http://

id.Wikipedia.org). Di dalam dunia pendidikan pun manusia dihadapkan

pula pada pilihan-pilihan dimana untuk memilih tersebut harus membuat

suatu keputusan yang sekiranya tidak merugikan dirinya sendiri, salah

satunya adalah menentukan program studi yang akan dipelajarinya.

Program studi yang ditentukan seseorang sebagai tempat belajar

mendapatkan ilmu yang diinginkan haruslah dipertimbangkan secara

matang, biasanya dari pihak Universitas akan memberikan tiga prioritas

pilihan yang diinginkannya. Ketiga prioritas tersebut akan diisi sesuai

dengan keinginannya dengan menempatkan sesuai dengan

kepentingannya, jika yang ditulis di prioritas pertama berarti program studi

yang dipilih itu paling penting bagi calon mahasiswa tersebut.

Prioritas erat kaitannya dengan kepentingan, singkatnya

kepentingan itu berbanding lurus dengan prioritas. Semakin tinggi

kepentingan suatu hal, maka hal tersebut akan semakin menjadi prioritas.

(36)

atau insting, ada yang menghitung besarnya keuntungan yang didapat, ada

juga yang memilih berdasarkan waktu pelaksanaannya dan aspek lainnya

yang membuat kita memilih dengan tepat. Jadi prioritas memang bersifat

sangat pribadi dan amat subjektif. Pada akhirnya yang mampu kita

lakukan adalah mengkomunikasikan pilihan kita kepada orang lain melalui

sebuah justifikasi dan rasionalisasi yang dapat diterima oleh kelompok

atau individu yang lain di luar domain pemikiran kita. Setiap orang kadang

sering salah dalam memutuskan prioritas karena setiap manusia pada

akhirnya berpikir dengan pemikiran dan argumentasinya sendiri dalam

mencapai kebenaran versi mereka (http://catuy.blogspot.com/2006/01/

prioritas.html).

3. Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif yang berarti daya penggerak dari

dalam yang telah menjadi aktif untuk melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut Mc. Donald (Sardirman,

1986:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan

terhadap adanya tujuan. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal adanya

motivasi belajar yang berarti keseluruhan daya penggerak dari dalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar itu

(37)

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberi

gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang

bersangkutan mempunyai motivasi tinggi dan energi yang banyak untuk

melaksanakan kegiatan belajar. Bila motivasi disadari oleh siswa maka

sesuatu pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan

baik.

Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam

(Muhibbin,1995) yaitu sebagai berikut:

1. Motivasi instrinsik, yaitu hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorongnya untuk melakukan kegiatan

belajar. Termasuk dalam motivasi instrinsik siswa adalah perasaan

menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut,

misalnya untuk kebutuhan masa depan siswa yang bersangkutan.

2. Motivasi ekstrinsik, yaitu hal dan keadaan yang datang dari luar

individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan

belajar. Pujian dan hadiah, peraturan, sikap guru, orang tua dan

seterusnya merupakan contoh kongkrit motivasi eksrinsik yang dapat

mendorong siswa untuk belajar.

Dalam perspektif kognitif, motivasi yang lebih signifikan bagi

siswa adalah motivasi instrinsik karena lebih murni serta tidak bergantung

pada dorongan atau pengaruh orang lain.

Sardirman (1986:84) mengemukakan fungsi motivasi adalah

(38)

a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor

yang melepaskan energi untuk kegiatan yang akan dikerjakan

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Motivasi dalam hal ini memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar

(Dimyati dan Mudjiono,1994:97). Unsur-unsur tersebut adalah:

a. cita-cita / aspirasi siswa;

b. kemampuan siswa;

c. kondisi siswa;

d. kondisi lingkungan siswa;

e. unsur-unsur dinamis dalam belajar pembelajaran;

f. upaya guru dalam membelajarkan siswa;

Ada tiga komponen utama dalam motivasi belajar

(Mudjiono,1999:80) yaitu sebagai berikut.

a. Kebutuhan yang terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan

antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan

b. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada

(39)

c. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh siswa.

Menurut Winkel (1989:76) pada dasarnya motivasi belajar

mempunyai fungsi untuk:

a. menyediakan kondisi yang seoptimal mungkin bagi terjadinya kegiatan

belajar;

b. menggiatkan semangat belajar siswa;

c. menggugah minat belajar siswa atau mendorong siswa untuk belajar;

d. memberikan arah terbaik bagi siswa untuk bertindak;

e. mendorong siswa untuk berbuat atau sebagai motif penggerak yang

melepaskan energi;

f. menentukan arah perbuatan ke arah tujuan yang hendak dicapai;

g. menyeleksi perbuatan-perbuatan yang telah dilakukan sebelumnya dan

berusaha untuk memperbaiki agar dapat menunjang keberhasilan siswa

dalam belajar.

Selanjutnya, menurut Brown (Imron,1996:88) ada beberapa

karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar. Karakteristik

tersebut antara lain:

a. tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak

acuh;

b. tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan;

c. mempunyai antusias yang tinggi serta dapat mengendalikan

perhatiannya terutama pada guru;

(40)

e. ingin identitasnya diakui oleh orang lain;

f. tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri;

g. selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali;

h. selalu terkontrol oleh lingkungannya.

Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi sangat diperlukan baik

dari dalam diri maupun dari luar. Motivasi bagi pelajar mengembangkan

aktivitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara

ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar. Dalam kaitan itu perlu

diketahui cara meningkatkan motivasi belajar. Berikut ini ada beberapa

cara untuk meningkatkan motivasi dalam belajar (Dimyati dan

Mudjiono,1994:101).

1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar

2. Optimalisasi unsur dinamis belajar dan pembelajaran

3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa

4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar

B. Kerangka Berfikir

Prestasi belajar adalah perubahan kemampuan yang meliputi

kemampuan kognitif, afekif dan psikomotorik (Sunaryo, 1983:4). Jadi,

prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan perubahan dari hasil

belajar yang dapat di ukur secara langsung dengan tes dan dapat dihitung

hasilnya. Dengan demikian, hasil pengukuran dari prestasi belajar

(41)

tugas-tugas dan ujian akhir. Biasanya untuk mengukur tinggi rendahnya

prestasi yang dicapai siswa dalam belajar disekolah ditunjukkan dengan

nilai- nilai yang tercantum dalam rapor yang didapat pada akhir semester

dan akhir tahun pelajaran.

Motivasi belajar merupakan keseluruhan daya penggerak dari

dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar itu. Motivasi belajar dapat dibedakan menjadi dua macam

yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik, yaitu

hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang dapat

mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Termasuk dalam

motivasi instrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan

kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk kebutuhan masa

depan siswa yang bersangkutan. Motivasi ekstrinsik, yaitu hal dan keadaan

yang datang dari luar individu siswa yang juga mendorongnya untuk

melakukan kegiatan belajar. Pujian dan hadiah, peraturan, sikap guru,

orang tua dan seterusnya merupakan contoh kongkrit motivasi eksrinsik

yang dapat mendorong siswa untuk belajar.

Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi merupakan

pilihan calon mahasiswa baru ketika mendaftar di perguruan tinggi dimana

prodi PAK diprioritaskan sebagai prioritas pertama, kedua atau ketiga.

Dalam hal ini pilihan tersebut merupakan pemoderator hubungan antara

(42)

motivasi belajarnya tinggi, maka tingkat prestasi belajar akuntansi

keuangannya akan tinggi, sebaliknya apabila tingkat motivasi rendah maka

tingkat prestasi belajar akuntansi keuangannya akan rendah pula.

Kemudian hubungan kedua variabel tersebut akan diperkuat atau

diperlemah oleh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi.

Dari uraian di atas, maka dapat dibuat suatu model penelitian

sebagai berikut:

Motivasi

Belajar

Prestasi

Belajar

Akuntansi

Keuangan

Prioritas

Memilih Prodi

(43)

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan

penelitian yang biasa dirumuskan dalam bentuk yang dapat diuji secara

empirik. Berdasarkan landasan tersebut, penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut: Ada pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan

akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi

(44)

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah ilmu yang membicarakan tatacara atau jalan

sehubungan dengan adanya penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian perlu

dipilih metodologi penelitian yang baik agar dapat menjawab permasalahan

yang diajukan dalam penelitian.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang berupa studi

kasus. Studi kasus merupakan penelitian tentang suatu aspek lingkungan

sosial. Penelitian ini hanya terbatas pada permasalahan prestasi belajar

akuntansi keuangan, prioritas memilih program studi Pendidikan

Akuntansi, dan motivasi belajar, sehingga hanya mendeskripsikan

pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap

hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi

keuangan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di program studi pend idikan akuntansi

(45)

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan September s/d bulan Oktober tahun

2007.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan

yang terkait dalam penelitian. Dalam penelitian ini mereka bertindak

sebagai pemberi informasi yang berhubungan dengan penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa

prodi Pendidikan Akuntansi universitas Sanata Dharma yang telah

menempuh matakuliah Akuntansi Keuangan Dasar I, Akuntansi

Keuangan Dasar II, Akuntansi Keuangan Menengah I, Akuntansi

Keuangan Menengah II, Akuntansi Keuangan Lanjutan I, dan

Akuntansi Keuangan Lanjutan II.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi titik perhatian

dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi objek

penelitian adalah prestasi belajar akuntansi keuangan yang ditunjukkan

dari nilai Akuntansi Keuangan Dasar I, Akuntansi Keuangan Dasar II,

Akuntansi Keuangan Menengah I, Akuntansi Keuangan Menengah II,

(46)

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah semua individu yang menjadi sumber

pengambilan sampel (Mardalis, 1989:53). Populasi yang digunakan

dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi

Pendidikan Akuntansi yang sudah mengambil mata kuliah Akuntansi

Keuangan Dasar, Akuntansi Keuangan Menengah dan Akuntansi

Keuanga n Lanjutan. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak

205 mahasiswa.

2. Sampel penelitian

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1997:56). Besarnya sampel dalam

penelitian ini sebanyak 127 mahasiswa.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan adalah teknik simple

random sampling, dengan cara undian. Simple random sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan cara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono,

(47)

E. Operasionalisasi Variabel

1. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan

Prestasi belajar akuntansi adalah suatu hasil yang diperoleh

mahasiswa akibat dari belajar akuntansi. Untuk mengetahui prestasi

akuntansi yang diperoleh mahasiswa dapat diketahui dari hasil

belajarnya yang dituangkan dalam kartu hasil belajar yang didapat

pada akhir semester.

2. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dari dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada

kegiatan belajar itu demi tercapainya suatu tujuan.

Karakteristik siswa yang mempengaruhi motivasi belajar antara

lain:

a. tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap acuh

tak acuh;

b. tertarik pada mata pelajaran yang diajarkan;

c. mempunyai antusias yang tinggi serta dapat mengendalikan

perhatiannya terutama pada guru;

d. ingin selalu bergabung di dalam kelas;

e. ingin identitasnya diakui oleh orang lain;

f. tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol diri;

(48)

h. selalu terkontrol oleh lingkungannya.

3. Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi

Prioritas memilih program studi Pendidikan Akuntansi

merupakan keinginan calon mahasiswa baru ketika mendaftar di

perguruan tinggi dimana prodi PAK diprioritaskan sebagai prioritas

pertama, kedua atau ketiga. Ketika mendaftar, calon mahasiswa

mengisi formulir pendaftaran yang salah satunya berisi prioritas

program studi yang diinginkan.

2. Pengukuran

a. Variabel moderator

Untuk mengukur prioritas memilih program studi Pendidikan

Akuntansi menggunakan data formulir pendaftaran yang pernah

diisi responden ketika mendaftar di Universitas Sanata Dharma.

Pada formulir tersebut terdapat tiga prioritas, dimana calon

mahasiswa memilih program studi PAK pada prioritas yang

diinginkannya. Jika salah satu dari ketiga prioritas dibawah ini

telah diisi prodi PAK maka prioritas yang telah terisikan prodi

PAK tersebut diberi skor sebagai berikut:

Prioritas I = skor 1

Prioritas II = skor 2

(49)

b. Variabel bebas

Untuk motivasi belajar digunakan skala pengukuran dengan

menyediakan alternatif jawaban Sangat Setuju (SS), Setuju (S),

Ragu-ragu (R), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Masing- masing alternatif jawaban diberi skor sebagai berikut.

1. Untuk pernyataan positif :

Jawaban SS = skor 5

Jawaban S = skor 4

Jawaban R = skor 3

Jawaban TS = skor 2

Jawaban STS = skor 1

2. Untuk pernyataan negatif :

Jawaban SS = skor 1

Jawaban S = skor 2

Jawaban R = skor 3

Jawaban TS = skor 4

Jawaban STS = skor 5

Skor tertinggi yang dicapai dari motivasi belajar adalah 5 dan skor

terendah adalah 1. Selanjutnya untuk menentukan tinggi rendahnya

motivasi belajar dengan menghitung nilai mean dengan rumus

sebagai berikut (Hadi, 1986:90) :

Mean = N

FX

(50)

Keterangan :

FX = Total skor

N = jumlah sampel

c. Variabel terikat

Prestasi belajar akuntansi diukur berdasarkan pada hasil akhir

AKD I, AKD II, AKM I, AKM II, AKL I, AKL II yang diperoleh

mahasiswa sesuai yang tertera dalam Kartu Hasil Studi. Dari hasil

tersebut, dihitung indeks prestasinya dengan rumus sebagai

berikut:

IP = (

KN) / (

K)

Keterangan :

K : Besar Kredit

N : Nilai

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara yang digunakan

peneliti dalam mengumpulkan data. Dalam hal ini teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah metode kuisioner dan dokumentasi.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

(51)

untuk mendapatkan informasi. Kuesioner ini digunakan untuk

mengumpulkan data tentang motivasi belajar.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, raport, hasil ujian dan sebagainya.

Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang prestasi

yang telah dicapai mahasiswa melalui kartu hasil studi dan data

tentang prioritas program studi yang dip ilih ketika mendaftar masuk ke

Universitas.

G. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Validitas instrumen adalah taraf sampai dimana suatu

instrumen mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Masidjo

1995: 242). Suatu instrumen dikatakan valid jika dapat

mengungkapkan data dan variabel yang diteliti secara tepat. Tujuan

dari pengujian validitas kuesioner adalah untuk menguji ketepatan

dalam penggunaan suatu alat ukur terhadap suatu pengujian. Dalam hal

ini yang diuji adalah butir-butir pertanyaan. Unt uk menguji kesahihan

(validitas) kuesioner dalam penelitian ini digunakan rumus statistik

korelasi product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson

(Arikunto, 2000: 225). Rumus korelasi product moment ini sebagai

(52)

Rxy =

[

∑ ∑

][

]

− 2 2 2 2 ) ( ( ) ( ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

N : Jumlah responden

X : nilai skor masing- masing item

Y : nilai skor seluruh item

Koefisien korelasi yang diperoleh perlu diuji signifikansinya

dengan cara membandingkan harga koefisien korelasi ini dengan harga

r korelasi product moment pada taraf signifikansi 5%. Jika hasil

pengukuran menunjukkan hasil lebih besar atau sama dengan taraf

signifikansi 5%, maka item tersebut dinyatakan valid, tetapi jika lebih

kecil dari 5%, maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Pengujian validitas penelitian ini didasarkan pada populasi

berukuran N = 30. Berdasarkan populasi dan nilai r product moment

tersebut koefisien rtabel = 0,361 dengan taraf signifikan 5%. Berikut

hasil pengujian validitas instrumen penelitian variabel motivasi belajar.

Tabel 3.1

Hasil pengujian validitas

variabel motivasi belajar

No rhitung rtabel keterangan

Item 1 0.504 0.361 Valid

Item 2 0.688 0.361 Valid

(53)

No rhitung rtabel keterangan

Item 4 0.455 0.361 Valid

Item 5 0.366 0.361 Valid

Item 6 0.685 0.361 Valid

Item 7 0.699 0.361 Valid

Item 8 0.577 0.361 Valid

Item 9 0.542 0.361 Valid

Item 10 0.617 0.361 Valid

Item 11 0.650 0.361 Valid

Item 12 0.594 0.361 Valid

Item 13 0.687 0.361 Valid

Item 14 0.402 0.361 Valid

Item 15 0.783 0.361 Valid

Item 16 0.566 0.361 Valid

Item 17 0.630 0.361 Valid

Item 18 0.726 0.361 Valid

Item 19 0.431 0.361 Valid

Item 20 0.674 0.361 Valid

Sumber: Data Prapenelitian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas untuk

semua butir pertanyaan pada variabel motivasi belajar dinyatakan

valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu

menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan

dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil (Masidjo,1995:209). Suatu

tes yang reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil

dalam satu atau berbagai pengukuran. Pengujian reliabilitas ini

dilaksanakan dengan bantuan komputer seri program statistik SPSS.

Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya

(54)

jawaban pertanyaan. Dalam hal ini SPSS memberikan fasilitas untuk

mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Menurut

Nunnally, (Ghozali, 2006:42) suatu konstruk atau valiabel dikatakan

reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. Berikut hasil

pengujian reliabilitas instrumen penelitian variabel motivasi belajar

berdasarkan perhitungan dengan program SPSS.

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel motivasi belajar

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.924 .927 20

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil pengujian

reliabilitas instrumen penelitian variabel motivasi belajar didapatkan

nilai Cronbach Alpha sebesar 0,924. Dari hasil tersebut diketahui nilai

Cronbach Alpha > 0,60 yang berarti bahwa variabel motivasi belajar

tersebut adalah reliabel.

H. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan analisis korelasi

product moment agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari

yang seharusnya. Untuk itu terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis

korelasi yaitu uji normalitas dan uji linieritas sebagai prasyarat untuk

(55)

1. Uji prasyarat analisis korelasi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data

yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.

Uji normalitas ini menggunakan tes satu sampel Kolmogorov

Smirnov (Kohler,1988:467) dengan rumus sebagai berikut.

D = maksimum [ fo – fe ]

Keterangan :

D = Deviasi maksimal

Fo = Distribusi frekuensi yang diobservasi

Fe = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan > taraf

signifikan 5 % berarti sebaran data variabel normal. Bila

probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan < taraf

signifikan 5 % berarti sebaran data variabel tidak normal.

b. Uji Linieritas

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat

hubungan yang linear atau tidak antara variabel bebas dengan

variabel terikat dari data yang diperoleh (Sudjana,1996:332).

(56)

F =

e S

tc S

2 2

Dimana :

S2tc = JK(TC) n-k

S2e = JK(E) n-k

Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

S2tc = Varians tuna cocok

S2e = Varians kekeliruan

JK(TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok

JK (E) = Jumlah kuadrat kekeliruan.

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan F

tabel dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung diperoleh dari

perhitungan SPSS. Jika F hitung > nilai F tabel maka hubungan

antar variabel bebas bebas dengan variabel terikat tidak linier dan

sebaliknya jika nilai F hitung < nilai F tabel maka hubungan antar

variabel bebas dengan variabel terikat linier.

2. Analisis Hipotesis

Setelah persyaratan analisis terpenuhi langkah selanjutnya yang

perlu ditempuh adalah menguji hipotesis yang telah diajukan.

(57)

a. Perumusan Hipotesis

Ho : Tidak ada pengaruh prioritas memilih program studi

pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi

dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

Ha : Ada pengaruh prioritas memilih program studi

pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi

dengan prestasi belajar akuntansi keuangan.

b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan model persamaan

regresi yang dikembangkan Chow (Ghozali,2006:12) dengan

rumus sebagai berikut.

Y

i

=

?

0

+

?

1

D

1

+

?

2

D

2

+

ß

1

? +

ß

2

(

D

1

?)+

ß

3

(D

2

?) +

u

i

Keterangan:

Yi = Variabel prestasi belajar akuntansi keuangan

?

= Konstansta

D1 = 1 untuk prioritas ke II, dan 0 untuk lainnya

( prioritas I dan III)

D2 = 1 untuk prioritas ke III, dan 0 untuk lainnya

( prioritas II dan III)

? = Variabel motivasi belajar

DX = Nilai interaksi antara variabel motivasi belajar

dan prioritas memilih program studi PAK

(58)

ui = Pengganggu regresi

Untuk menguji tingkat signifikansi koefisien regresi dari interaksi

variabel DX terhadap Y maka dilakukan pembandingan nilai

signifikansi koefisien regresi (p) dengan taraf signifikansi (

?

) yang

digunakan dalam penelitian ini yakni 0,05. Hipotesis penelitian ini

akan diterima bila nilai signifikansi koefisien regresi (p) lebih

(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Perkembangan Universitas

1. Perjuangan Awal

Universitas Sanata Dharma yang sekarang ini, dulu perna h populer

dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, yang mulanya adalah sebuah

Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri tanggal 17

Desember 1955. Gagasan berdirinya PTPG Sanata Dharma merupakan

respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikbud saat itu,

Muhammad Yamin, mengenai perlunya mendirikan suatu lembaga

pendidikan untuk SLTP dan SLTA, yang pada waktu itu pendidikan

khusus guru-guru SLTP atau SLTA dilaksanakan oleh kursus BI/BII yang

didirikan di berbagai kota di Indonesia. Lembaga pendidikan yang amat

penting itu wajar jika diangkat ke taraf keguruan universiter dengan

mempertahankan arah tujuan sendiri yaitu keguruan di sekolah menengah.

Selanjutnya kursus-kursus BI/BII itu dianggap crash program,

sehingga Superior Misionaris Societi Jesu, yaitu Pater Kester berusaha

mendirikan suatu perguruan tinggi. Kebetulan pada tahun 1954-1955,

Prof. De Quelje, menjabat kementerian PP dan K, berkunjung ke

Yogyakarta. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan oleh Pater Kestel,

Pater Rudin dan Pater H. Loeff untuk menggali informasi tentang gagasan

(60)

menjadi suatu lembaga pendidikan tinggi. Lembaga tersebut kemudian

dinamakan PTPG, dengan demikian lahirlah PTPG Sanata Dharma yang

dimulai pada tanggal 20 Oktober dan diresmikan oleh pemerintah tanggal

17 Desember 1955.

Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai empat jurusan,

yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA dan Ilmu Mendidik. Nama Sanata

Dharma sendiri diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J., pejabat

Departemen PP dan K di Kawali (Kantor Waligereja Indonesia). Aslinya,

Sanata Dharma dibaca Sanyata Dharma. Nyata Dharma artinya “kebaktian

yang sebenarnya” atau “pelayanan ya ng nyata”. Kebaktian itu ditujukan

kepada tanah air, bangsa dan Gereja (Pro Patria et Eclessia).

Selanjutnya pembesar misi sociatas Jesus menunjuk Pater Prof. Dr.

Nicolaus Drijarkara, S.J. menjadi dekan PTPG Sanata Dharma sedangkan

wakil dekan dipercayakan kepada Pater H. Loeff, S.J.

2. Perkembangan Selanjutnya

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal

ini Kementrian PP dan K tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka

PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP

Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Univeritas Katolik Indonesia

cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil

memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri berdasarkan SK menteri

PTIP No.1/1961, pada tanggal 6 Mei 1961 Junto No.77/1962. Secara de

(61)

Sanata Dharma di Universitas Katolik cabang Yogyakarta hanyalah nama

diatas kertas saja. Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah

kembali menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi IKIP. Oleh karena

itu FKIP Sanata Dharma juga berubah menjadi IKIP Sanata Dharma

berdasarkan SK mentri PTIP No.237/BSwt/U/1965. Surat keputusan ini

berlaku mulai tanggal 1 September 1965. Dalam masa IKIP ini, banyak

hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi banyak

aspek, baik yang menyangkut perbaikan sarana fisik, administrasi,

pengajaran, dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP

Sanata Dharma juga dilengkapi dengan lembaga- lembaga pendukung,

yaitu pusat penelitian Sanata Dharma dan pusat pengabdian pada

masyarakat. Disamping itu IKIP Sanata Dharma juga didukung oleh

biro-biro administrasi seperti Biro Administrasi Umum, Biro Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan serta BABSI.

Pada bulan juli 1979, IKIP Sanata Dharma melaksanakan program

S-1 (sebelumnya IKIP Sanata Dharma melaksanakan program Sarjana

Muda dan Sarjana). Pada saat yang sama, Depdikbud juga

mempercayakan kepada IKIP Sanata Dharma untuk mengelola program

Diploma I, II dan III pada berbagai jurusan seperti matematika, fisika,

bahasa indonesia, bahasa inggris, IPS dan PMP. Berbagai program

Diploma ini kemudian ditutup pada tahun 1990 dan diganti dengan

(62)

Kemudian untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan

kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, maka pada tanggal 20 April

1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma

dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan

perkembangan ini, diharapkan Sanata Dharma dapat terus memajukan

sistem pendidikan guru dan berpartisipasi dalam memperluas wawasan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Denga n berkembangnya menjadi

Universitas, Sanata Dharma juga mengembangkan muatan program

pendidikannya. Disamping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan

membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Sanata Dharma

juga membuka 7 Fakultas tambahan ya itu: Fakultas Ekonomi, Fakultas

MIPA, Fakultas Sastra, Fakultas Teknik, Fakultas Teologi, Fakultas

Farmasi dan Fakultas Psikologi.

Sejak tanggal 9 April 1999, melalui Surat Keputusan Direktur

Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Republik Indonesia Nomor. 2143/DIKTI/Kep/1999 Fakultas Ilmu

Pendidikan Agama (FIPA) berubah menjadi program Ilmu Pendidikan,

kekhususan Pendidikan Agama Katolik dan menjadi bagian dari Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Dengan demikian saat ini

Universitas Sanata Dharma memiliki 8 fakultas yang menyelenggarakan

pendidikan program gelar (S-1) dengan 25 program studi dan program non

gelar yaitu Diploma II PGSD JIP, tiga program pasca sarjana, satu

(63)

Sekarang ini banyak hal berkembang di Universitas Sanata

Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik sarana fisik

(gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya), administrasi

(sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta unit

pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran, serta

pengabdian pada masyarakat.

3. Pengelola awal sampai sekarang

Nama- nama Rektor IKIP dan Rektor Universitas Sanata Dharma

adalah sebagai berikut:

a. Prof. Dr. N Drijarkara, S.J. : 1 Okt 1955 – 11 Juli 1967

b. Drs. J. Drost, S.J. : 1 Agustus 1967 – 1 Juli 1976

c. Prof. Dr. A. M Kadarman, S.J. : 1 Januari 1977 – 30 Juni 1984

d. Drs. FX. Danuwinata, S.J. : 1 Juli 1984 – 22 Agust 1988

e. Prof. Dr. A. Tutoyo, M.Sc : 22 Agust 1988 – 1 Sep 1993

f. Dr. M. Sastrapratedjo, S.J. : 1 Sept 1993 – 11 Agust 2001

g. Dr. Paulus Suparno, S.J., M.S.T : 11 Agustus 2001 – 2006

h. Dr. Ir. P. Wiryono P, S.J., M.Sc. : 2006 - Sekarang

Nama- nama dekan FKIP Universitas Sanata Dharma adalah sebagai

berikut:

a. Dr. J Bismoko : 1 Juli 1993 – 31 Januari 1994

b. Dr. A.Priyono Marwan, S.J : 1 Febr 1994 – 31 Maret 1997

c. Dr. Paulus Suparno : 1 Juni 1997 – 11 Agust 2001

(64)

e. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D : 2002 – sekarang

B. Visi dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Berdasarkan visi dan misi Universitas Sanata Dharma, FKIP

merumuskan secara khusus visi dan misinya sebagai berikut.

1. Visi

a. Pendidikan yang bersuasanakan cinta kasih dan bercorak humanis,

yang menghargai martabat manusia, akan meningkatkan pribadi

manusia secara utuh.

b. Hubungan antara pendidik dan subyek didik yang ilegal adalah

hubungan dialogis, ketika mereka saling menghargai dan membantu

untuk mewujudkan kemanusiaan mereka.

c. Penegakan keadilan dan pelayanan terhadap mereka yang lemah dalam

dunia pendidikan perlu mendapat tekanan.

d. Penyiapan tenaga kependidikan profesional, baik dalam bidang

keahlian maupun keguruan, merupakan hal penting.

2. Misi

a. Menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional, yang bercirikan

hal- hal berikut.

1) berkemampuan tinggi, bermutu, berwawasan luas dan kritis;

2) menguasai bidang studi tertentu sehingga mampu

memanfaatkannya dalam lembaga pendidikan sekolah, luar sekolah

(65)

3) menguasai bidang kependidikan dan dapat menggunakannya dalam

praktek kependidikan yang relevan secara tepat;

4) mampu mengaktualisasikan diri sebaga i pribadi maupun sebagai

anggota masyarakat yang bertanggung jawab;

5) bermoral, sosial, adil dan penuh pengabdian pada subyek didik.

b. Menyiapkan tenaga kependidikan yang humanistik, yang menghargai

nilai martabat manusia, terutama subjek didik.

c. Menyiapkan tenaga kependidikan yang menerapkan semangat dialogis

dalam pelaksanaan

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2 Hasil Pengujian Reliabilitas
tabel dengan taraf signifikansi 5%. Koefisien F hitung diperoleh dari
tabel berikut ini:
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penambahan kecepatan putaran menghasilkan sirkulariti lebih baik disebabkan dengan peningkatan tersebut akan mengurangi amplitudo getaran yang terjadi pada sekeliling

Yang dapat menentukan cepat atau lambatnya kesembuhan sifat pendendam adalah dari sendiri melalui perenungan akibat negatif dari sifat pendendam, baik dari orang lain maupun dari

[r]

Bahwa untuk kelancaran studi dan pembinaan yang lebih intensif Mahasiswa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Univcrsitas Andalas maka perlu menunjuk

Hasil pelaksanaan PPL di SMK N 1 Wonosari mulai dari 10 Agustus 2015 sampai dengan 12 September 2015 antara lain mahasiswa dapat menerapkan dan mengembangkan kompetensi

Menu alat tangkap memiliki informasi tentang jenis alat tangkap. Pada menu ini, administrator dapat mengakses atau melihat serta dapat memasukkan data kapal. 8) Diagram alir

penggunaan teknik Sebar Gambar telah digunakan oleh Ratu Arini Martika Ditayanti Jurusan Kajian bahasa Jepang (2007) dalam skripsinya untuk pembelajaran kosakata

Pertanyaan-pertanyaan serta gambaran di atas yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Peran Literasi Info rmasi Pustakawan dalam