NILAI - NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM AL-
QUR’AN
(KAJIAN TAFSIR SURAT AL HUJURAT AYAT 11,12, DAN 13)
SKRIPSI
Disusun guna memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Jumico Randi Wirana
NIM :
11111005
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
MOTTO
Hidup hanya sekali, lakukanlah yang terbaik
Sebaik-baiknya hidup adalah jika sudah bermanfaat bagi orang
lain
Hari ini harus lebih baik dari yang lalu
Hari esok harus lebih baik dari sekarang
Seseorang bisa dikatakan baik dilihat dari akhlaqnya
Lakukan yang terbaik saat ini, karena esok tidak tau apa yang
akan terjadi
Saat-saat yang indah adalah saat-saat bertaubat
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1.
Allah SWT, yang Maha Menciptakan yang telah memberikan segala
nikmat dan hidayahnya kepada penulis.
2.
Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai yaitu Bapak (Sutarto) dan
Ibu (Hari Anna) yang telah membesarkanku dan mendidikku dengan
penuh kasih sayang dan bekerja keras dalam membiayai semua
kebutuhanku sehingga aku dapat menyelesaikan studiku.
3.
Adikku tersayang yang bernama Erik Duta Perkasa yang sangat aku
sayangi dan aku banggakan.
4.
Kakak dan Adik Ponakan yang ada di Salatiga, Ampel, Semarang,
Mbak Indri, Rio, Rian, Ndaru, Inta, Novi, Lia, Festi, Farah, Adit, dan
lainnya yang tidak bisa saya sebutkan semoga kalian sukses dalam
hidupnya.
5.
Mbak Riris yang membantu dalam penulisan skripsi ini.
6.
Budhe dan Pakdheku, Budhe Sri, Budhe Titik, Budhe Jum, Budhe Narti,
Budhe Mang, Pakde Par, pak edi, Pakde Jimin, Pak Ento, Pakde Yat,
Pakde Yahya yang selalu memberi dukungan untuk memberi semangat
7.
Bulik Nonong, bulik Tari, Bulik Nunung, yang selalu mendukung segala
apa yang menjadi keinginan penulis.
8.
Jamaah Pengajian Nurul Falah Banjaran dan Jamaah Sholat di Masjid
Miftakhul Jannah.
9.
Semua dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan dan mengajarkan
banyak ilmu selama penulis menempuh studi di IAIN Salatiga. Kepada
Pak Imam Baihaqi Sebagai pembimbing skripsi, dan Ibu Muna sebagai
tempat dalam mencurahkan segala isi hati penulis. Kepada pak Yahya
yang telah membantuku untuk bisa masuk menjadi mahasiswa IAIN
Salatiga.
10.
Semua teman-teman mahasiswa seperjuanganku dan semua mahasiswa
angkatan dibawah penulis.
11.
Semua pak satpam IAIN Salatiga, pak Joker, pak Aziz, pak kuri, dan
yang lainnya.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat
dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Sholawat dan salam tetap kita junjungkan kepada suri tauladan kita Nabi
Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di Yaumul akhir.
Skripsi yang berjudul “NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ
DALAM AL-QUR’AN (KAJIAN TAFSIR SURAT AL-HUJURAT AYAT
11,12,DAN 13)” ini diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam
(S.Pdi.) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam skripsi ini, penulis akan menjelaskan tentang tafsir surat Al-Hujurat
ayat 11,12, dan 13 dengan menggunakan tafsir Maraghi, Ibnu Katsir, dan
Al-misbah. Serta menjelaskan nilai-nilai pendidikan akhlaq yang terkandung
didalamnya, meliputi larangan menghina, larangan mencela, larangan memanggil
dengan gelar buruk, perintah bertaubat, larangan berbuat tajassus, larangan
berburuk sangka, larangan ghibah, perintah bertaqwa, dan perintah saling
mengenal.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Yang terhormat Rektor IAIN Salatiga, Bapak Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Yang terhormat Bapak Drs. H. Imam Baihaqi, M.Ag. selaku dosen
pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.
4. Yang terhormat Bapak Farid Abdullah, S. PdI., M.Hum. selaku
pembimbing akademik.
5. Orang tua tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membiayai,
mengingatkan dan mendukung dengan penuh kasih saying.
6. Para dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu kepada penulis.
7. Semua pihak yang membantu penulisan skripsi ini.
Semoga amal dan segala kebaikannya diterima Allah SWT dan menjadi
bekal di akhirat kelak.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan jauh dari
kata sempurna, untuk itu kritik dan saran sangat diharapkan penulis untuk langkah
selanjutnya.
Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan
pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya, dan bagi penulis pada khususnya
dan berguna bagi pendidikan.
Salatiga, 23Agustus 2015
ABSTRAKSI
Wirana, Jumico Randi. 2015. Nilai-Nilai Pendidikan Akhlaq Dalam Al-qur’an (Kajian Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 11, 12, 13). Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Intitut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dosen Pembimbing Drs. H. Imam Baihaqi, M. Ag. Kata Kunci : Nilai-Nilai Pendidikan Akhlaq
Surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13.
Penelitian ini membahas tentang nilai-nilai pendidikan akhlaq dalam surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13. Fokus yang dikaji pada penelitian ini adalah bagaimana tafsir surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13 tersebut dalam 3 tafsir, yaitu Al-Maraghi, Ibnu Katsir, dan Al-Misbah dan apa saja nilai-nilai pendidikan akhlaq yang terdapat didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tafsir surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13 dan mengetahui serta menerapkan nilai-nilai pendidikan akhlaq dalam ayat tersebut. Untuk itu penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... i
NOTA PEMBIMBING... ii
PENGESAHAN KELULUSAN...
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...
i
v
MOTTO... v
PERSEMBAHAN...
v
i
KATA PENGANTAR...
viii
ABTRAKSI... x
DAFTAR ISI...
x
i
DAFTAR LAMPIRAN...
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
C. Tujuan Penelitian... 9
D. Manfaat Penelitian... 9
E. Metode Penelitian... 10
1. Jenis Penelitian... 10
2. Sumber Data... 10
3. Metode Analisis Data... 11
F. Penegasan Istilah... 12
G. Sistematika Penulisan Skripsi... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 18
A. Akhlaq... …. 18
1. Pengertian Akhlaq... …. 18
2. Macam-macam Akhlaq... …. 23
3. Ciri-ciri Akhlaq... …. 27
4. Prinsip-prinsip Akhlaq... …. 30
5. Sumber Akhlaq... ….. 30
6. Kedudukan Akhlaq... …. 30
7. Ruang Lingkup Akhlaq... …. 32
8. Induk-induk Akhlaq... …. 34
9. Cara Memahami Akhlaq... …. 35
10.Pembentukan dan Pembinaan Akhlaq... …. 36
11.Metode Pendakian Akhlaq... …. 37
12.Perkembangan Akhlaq... …. 37
B. Nilai-nilai Pendidikan Akhlaq... …. 40
1. Pengertian Nilai... …. 40
2. Pendidikan Akhlaq... 41
3. Dasar Pendidikan Akhlaq... …. 43
4. Tujuan Pendidikan Akhlaq………... 44
5. Strategi Pendidikan Akhlaq dalam Mengatasi Krisis di Era Global... … 45
C. Tafsir... … 46
1. Pengertian Tafsir... … 46
2. Pengertian Ilmu Tafsir... … 47
3. Ilmu-ilmu yang Diperlukan dalam Menafsirkan…..………… 48
4. Istilah-istilah yang Terpakai dalam Tafsir... 48
5. Sejarah Perkembangan Tafsir... … 49
6. Karakteristik Corak Tafsir... … 52
7. Ahli Tafsir dan Sejarahnya... … 54
BAB III PENAFSIRAN SURAT AL-HUJARAT AYAT 11, 12, DAN 13... 58
A. Tafsir Surat Al-Hujarat Ayat 11... …. 64
B. Tafsir Surat Al-Hujarat Ayat 12... …. 68
C. Tafsir Surat Al-Hujarat Ayat 13... …. 71
BAB IV NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM SURAT AL-HUJARAT AYAT 11, 12, DAN 13... 74
1. Larangan Mengejek atau Menghina atau Mencaci Orang... 74
2. Larangan Mencela Orang Lain... 76
3. Larangan Panggil Memanggil Dengan Gelar yang Buruk... 77
4. Perintah Untuk Bertaubat... 79
B. Ayat 12... 81
1. Larangan Berprasangka Buruk... …. 81
2. Larangan Tajassus atau Mencari Kesalahan Orang Lain... …. 82
3. Larangan Menggunjing atau Ghibah... …. 85
4. Perintah untuk Bertaqwa... …. 87
C. Ayat 13... 89
BAB V PENUTUP... 92
A. KESIMPULAN... 92
B. SARAN-SARAN... 93
DAFTAR PUSTAKA... 95
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Nilai SKK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai berkaitan erat dengan pendidikan sehingga muncul istilah pendidikan
nilai. Nilai ada bermacam-macam, pada penelitian ini hanya difokuskan pada nilai
pendidikan akhlaq. Nilai yang dimaksud adalah nilai nilai yang berhubungan
dengan tingkah laku yang harus dipegangi dan dihormati. Pada konteks ini yang
dimaksud nilai bukan angka seperti misalnya Ahmad mendapat nilai 100 dalam
ujian akhlaq.
Pendidkan merupakan aspek terpenting dalam membudayakan manusia.
Melalui pendidikan, kepribadian dibentuk dan diarahkan sehingga dapat
membentuk derajat kemanusiaan sebagai makhluk berbudaya yang berkualitas
dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi masa depan. Demikian pula
peran pendidikan dikalangan umat islam merupakan salah satu bentuk manifestasi
cita-cita hidup untuk melestarikan, mengalihkan, dan menanamkan nilia-nilai
kultural religius yang di cita-citakan dapat berfungsi dan berkembang sesuai
dengan perkembangan zaman dan teknologi. (Uhbiyati, 1997: 14)
Pendidikan pertama kali dilakukan di lingkungan keluarga. Pada tahap ini
mendidiknya mengenai cara makan, cara berpakaian, atau mungkin mendidik
ilmu-ilmu agama mislnya tentang akhlaq yaitu cara bertamu dengan mengucapkan
salam. Yang terpenting harus diajarkan tentang cara-cara beragama, agar menjadi
generasi penerus muslim yang dibanggakan.
Jika kita lihat catatan sejarah pra abad ke 19 tentang Pendidikan Agama Islam
tingkat dasar yang menginformasikan bahwa sebagian keluarga muslim
melaksanakannya sendiri pendidikan agama dasar untuk anak anak mereka yang
diajarkan oleh orang tua, kakak laki-laki, atau kakak perempuannya yang
dilakukan di rumah. (Saerozi, 2013:22)
Sementara itu menurut Snouck Hurgronje dalam buku Pembaruan Pendidikan
Islam yang ditulis oleh Saerozi (2013:22) keluarga yang kurang memiliki
kompetensi agama, menyerahkan anak-anaknya untuk mempelajari dasar-dasar
agama kepada orang lain, seperti tetangga, kiai, modin, atau lebai yang biasanya
membuka pengajian di langgar, serambi masjid, atau rumahnya sendiri.
Berdasarkan pendapat Hurgronje tersebut, maka pendidikan sudah tidak di
keluarga lagi. Untuk itu pendidikan yang kedua setelah di keluarga yaitu di
sekolah. Pada tahap ini yang berperan aktif dalam mendidik anak adalah pendidik
atau guru. Guru sebagai pengganti orang tua di sekolah yang akan membantu
menentukan perkembangan anak.
Pendidikan yang terakhir dilakukan di lingkungan mayarakat setelah melalui
proses kedua pendidikan sebelumnya. Artinya setelah anak melalui kedua proses
masyarakat juga memiliki peran dalam membentuk perkembangannya. Dalam
proses pendidikan harus didasarkan pada Alqur’an.
Alqur’an merupakan kitab Alloh yang dijadikan pedoman hidup manusia yang
terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6323 ayat, 74437 kalimat, dan 325345 huruf.
(Busyra, 2010: 66). Yang didalamnya menjelaskan tentang pokok-pokok ajaran
islam yang terdiri dari akidah, akhlaq, ibadah, muamalah, hukum, sejarah, dan
ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada konteks ini hanya difokuskan pada
persoalan akhlaq.
Akhlaq menjadi pokok isi Alqur’an yang dapat mengantarkan manusia ke
dalam surga atau neraka. Untuk itu akhlaq dibagi menjadi dua yaitu akhlaq yang
baik (mahmudah) yaitu akhlaq yang harus dikerjakan oleh manusia di dunia.
Menurut Busyra dalam buku Aqidah Akhlaq (2010:58) akhlaq tersebut antara lain
sabar, tawakal, dermawan, tawadhu’, ikhlas, dan lain-lain. Yang kedua akhlaq
yang buruk (madzmumah) yaitu akhlaq yang harus dihindari. Yang meliputi
zalim, dengki, ghibah, riya’, sombong. Dan lain-lain. (Busyra, 2010:60) jika
manusia berakhlak baik maka balasannya surga, jika berakhlaq buruk balasannya
neraka. Maka berlombalah dalam melakukan akhlak yang baik. Belum tentu orang
yang memakai peci, memakai keudung memiliki akhlaq yang baik.
Dalam ajaran Islam, akhlaq menempati kedudukan yang istimewa. Selain
menjadi pokok isi alqur’an akhlaq juga merupakan salah satu ajaran pokok agama
Islam. Oleh karena itu rasululloh saw mendefinisikan agama dengan akhlaq yang
kepadanya, ya rosululloh apakah agama itu, beliau menjawab agama adalah
akhlaq yang baik. Definisi agama tersebut dengan akhlaq yang baik itu sebanding
dengan pendefinisian ibadah haji dengan wukuf di arafah. (ilyas, 1999: 6-7)
Akhlaq merupakan pribadi yang ideal yang didasarkan pada ikrar yang kita
ucapkan ketika bermunajat kepada Allah. Ikrar tersebut adalah wa’anaminal
muslimin yang artinya sayalah orang-orang yang berserah diri. Atau wa’ana
awwalul muslimin yang artinya sayalah orang yang paling dahulu
memperjuangkan kebenaran. Perjuangan tersebut merupakan contoh akhlaq yang
harus disempurnakan. Karena menyempurnakan akhlaq adalah suatu perintah.
Dalam hadits dijelaskan bahwa sesungguhnya aku diutus ditengah-tengah
masyarakat untuk menyempurnakan akhlaq yang tinggi dan budi mulia utama.
(HR. Al Baihaqy dalam Asy Syu’ab)
Penyempurnaan akhlaq harus memiliki konsep yang sesuai dengan aturan
Islam. Konsep tersebut yaitu bahwa akhlaq jika disaring, ditapis, dan jelas, tidak
lain merupakan pekerjaan dan tingkah laku yang terealisasikan dalam kenyataan
walaupun sangat rumit. Disini akhlaq bukanlah teori yang digambarkan oleh
pengarang dan penyusun kitab akhlaq, tetapi amalan yang dilaksanakan. Perilaku
yang dibiasakan, dan adab yang dipraktekkan yang mengendalikan jiwa manusia.
(Husein, 2002:2-3)
Akhlaq merupakan poin terpenting dalam islam. Yang sering disebut dengan
sopan santun, etika, moral, atau adab. Istilah-istilah tersebut memiliki pengertian
yang menjadi ukuran baik dan buruk, atau mulia dan tercela. Sebagaimana
kesekuruhan ajaran islam, sumber akhlaq adalah Alqur’an dan sunnah, bukan akal
pikiran atau pandangan masyarakat, (Ilyas, 1999: 4).
Sumber-sumber tersebut menurut Suyanto dalam buku ilmu pendidikan isalm
karya Abdul Mujib (2006:xiii) antara lain:
a. Ajaran agama, artinya semua agama menghendaki umatnya berlaku dan
bertindak baik. Bahkan doktrin ini menjadi inti dalam ajaran agama.
b. Filsafat hidup berbangsa dan bernegara, artinya setiap negara memiliki
filsafat hidup yang menjadi pedoman bagi bangsanya untuk berperilaku
baik.
c. Tradisi yang melekat pada suatu masyarakat, artinya tradisi ini merupakan
adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara menetap
dan konsisten oleh anggotanya.
Akhlaq yang dijunjung tinggi dalam islam yang mengharuskan untuk
dikerjakan manusia adalah akhlak mahmudah yang sangat berkaitan dengan
ukhuwah. Ukhuwah yaitu persamaan atau persaudaraan diantara umat manuia.
Yang harus berpedoman pada Allah karena Allah lah yang menentukan akhlaq
manusia,
Menurut saint Thomas Aquinas yang dikutip oleh Mann dan kreyshe, teori
tentang baik buruk dalam ajaran akhlaq sangat bergantung pada kehendak Tuhan.
ditemukan tergantung pada kehendak Tuhan. maka apa yang dianggap dan
ditentukan baik atau buruk oleh Tuhanmu, maka baik atau buruk pula untuk
manusia.
Akhlaq bukan hanya terhadap diri sendiri tetapi juga dengan yang lain. Untuk
itu terdapat akhlaq selain dengan diri sendiri. Antara lain:
a. Akhlaq terhadap Allah, misalnya bertaubat kepadanya
b. Akhlaq terhadap Alqur’an misalnya berusaha memahami dan
mengamalkan Alqur’an
c. Akhlaq terhadap rasululloh, mencari orang sholeh
d. Akhlaq terhadap kedua orangtuanya, misalnya menaati semua perintahnya,
e. Akhlaq terhada muslim lain, misalnya mengucap salam lebih dahulu
ketika bertemu,
Akhlaq terhadap rasululloh, sebagai umat Islam dalam berperilaku atau
berakhlaq harus disesuaikan dengan apa yang diajarkan oleh rasululloh. Jika
mengaku bahwa rosululloh adalah utusan Allah dan sebagai teladan hidup, maka
sebisa mungkin harus mencontoh akhlaq rasululloh.
Akhlaq harus didasari dengan ilmu pengetahuan agar dalam berakhlaq, atau
berperilaku dapat sesuai dengan aturan Islam. Karena itu sangat penting untuk
kesejhteraan manusia dan untuk menjadikan manusia bisa dihargai orang.
pertama kali dilihat adalah akhlaknya. Kisah lain pada saat melamar pekerjaan
pasti salah satu syaratnya adalah mengenai akhlaq. Begitu juga dalam memilih
pemimpin, yang dipilih juga yang berakhlak. Terutama akhlaq yang baik. Dengan
demikian untuk menentukan akhlaq seseorang agar sesuai norma Islam maka
peran ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas seseorang. Menurut
Soccrates dalam buku akidah akhlaq karangan mansyur (1998: 90), akhlaq tidak
menjadi benar kecuali jika didasarkan pada ilmu pengetahuan.
Manusia yang memiliki akhlaq dan didasarkan pada ilmu pengetahuan, sudah
pasti akan memiliki kualitas perilaku yang baik, sebliknya jika tidak didasari
dengan ilmu maka kualitas tingkah laku seseorang akan rendah sehingga hasilnya
kurang memuaskan. Akibatnya dalam bermasyarakat tidak dihargai oleh orang
lain. Itu juga bisa membedakan antara manusia sebagai muslim dengan manusia
sebagai preman. Artinya manusia sebagai muslim sudah pasti berperilaku sesuai
ajaran islam, karena dalam berperilaku tersebut didasari dengan ilmu pengetahuan
yang diperoleh melalui pendidikan. Sedangkan manusia sebagai preman
perilakunya tidak mencerminkan etika yang diharapkan, sehingga yang
dilakukannya adalah mencuri, merampok, dan lain sebagainya yang dapat
mengganggu ketenangan orang lain karena tidak didasari dengan ilmu
pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan sangat menntukan kualitas akhlaq karena
juga dapat membentuk hubungan manusia dengan yang lain. Sejarah mencatat
bahwa Soccrates adalah orang yang pertama merintis berdirinya ilmu akhlaq. Hal
ini dapat dibuktikan oleh kesungguhannya membentuk hubungan manusia dengan
Dengan mengetahui banyaknya hal-hal yang berkaitan dengan akhlaq, mulai
dari macam-macam akhlaq, konsepnya seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka penulis akan meneliti tentang akhlaq yang difokuskan pada surat Al-Hujurat
ayat 11,12, dan 13. Pemilihan surat Al-Hujurat karena banyak sekali nilai-nilai
akhlaq didalamnya. Dan untuk memudahkan menghafal maka hanya tiga ayat itu
yang akan diteliti dan dalam buku tafsir Alqur’an yang ditulis oleh ibnu qoyim
(1998,: 152) menjelaskan tentang kajian tafsir hanya ayat 11 dan 12. Jadi dapat
disimpulkan bahwa ayat yang menjadi inti dalam surat Alhujurot adalah ayat 11
dan 12 yang menjelaskan tentang contoh-contoh akhlaq,
Berdasarkan latar belakang diatas mengingat pentingnya akhlaq dalam
kehidupan manusia yaang menjadi acuan dalam menentukan langkah hidup
manusia, yang menjadikan manusia bisa masuk kedalam surga atau neraka, yang
menjadikan manusia dihargai orang lain, maka penulis mengambil judul:
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM ALQUR’AN (KAJIAN TAFSIR
SURAT AL-HUJURAT AYAT 11,12, DAN 13)
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Penafsiran Surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan 13 ?
2. Apa nilai-nilai pendidikan akhlaq yang terkandung dalam surat al
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui bagaimana penafsiran surat Al-Hujurat ayat 11, 12, dan
13.
2. Megetahui nilai-nilai pendidikan akhlaq dalam surat Al-Hujurat ayat
11, 12, dan 13.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoritik
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat istiqomah dalam
menjalani akhlaq terutama akhlaq yang baik dan menambah wawasan
tentang akhlaq.
2. Manfaat praktik
a. Memberikan pemehaman dan pengetahuan tentang akhlaq
b. Mmberikan motivasi atau dorongan dan contoh kepada manusia untuk
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau bisa disebut dengan
studi pustaka (library recearch) ialah serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan pustaka, membaca, dan mencatat
serta mengolah bahan penelitian. (Mestika Zed, 2004: 3)
2. Sumber Data
Sumber-sumber yang digunakan penulis dalam penelitian ini antara lain:
a. Sumber Data primer
Yaitu sumber data yang berkaitan dengan objek riset (Dhahara,
1980: 60)
Sumber data primer yaitu
1) Al-Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maragi
2) Muhammad Nasib Ar-Rifa’I, Penerjemah Shyhabuddin, Ringkasan
Tafsir Ibnu Katsir
3) Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah
b. Sumber data sekunder
Yaitu sumber data yang mengandung dan melengkapi sumber data
sumber data sekunder meliputi:
1) Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Iislam
2) Moh Saerozi, Pembaruan Pendidikan Islam
3) Zainuddin Achmad Busyra, buku pintar aqidah akhlak
4) Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq
5) Abdul Mujib, Ilmu pendidikan islam
6) Katul Suhardi, Tafsir ibnu qoyyim: Tafsir ayat ayat pilihan
7) Mustika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan
8) Ibnu Husein, Pribadi muslim ideal
9) Muchtar Buchori, Ilmu Pendidikan dan Praktik Pendidikan
10)Una kartawisastra, Klasifikasi Nilai
11)Kosasih Djahiri dan Aziz Wahab, Dasar dan Konsep Pendidikan Moral
12)Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif
13)Buku buku yang meendukung dalam pembuatan skripsi ini
3. Metode Analisis Data
Dari data yang diperoleh penulis untuk menganalisisnya digunakan
135) menjelaskan bahwa analisis isi yaitu teknik penelitian untuk
mengajari dan menganalisis komunikasi secara sistematis, objektif, dan
komunikatif terhadap pesan yang tampak.
Analisis isi juga bisa didefinisikan sebagai teknik penelitian untuk
membuat inferensi-inferensi yang dapat ditiru shahih data dengan
memperhatikan konteksnya. (Anton Bekker,dkk, 1990: 65)
F. Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami dan menafsirkan judul
skripsi ini, maka perlu adanya penjelasan dalam beberapa pengertian
tentang nilai, pendidikan, akhlaq, Alqur’an, tafsir, Al-Hujurat. Pengertian
tersebut antara lain sebagai berikut:
1). Nilai
Nilai merupakan suatu yang abstrak yang berada dalam sudut pandang
subjek manusia sewaktu memaknai berbagai fakta yang bersifat objektif.
Yaitu sebuah fakta yang menumbuhkan nilai brmacam-macam tergantung
dari pengetahuan manusia.
Fraenkel membuat definisi nilai adalah ''Standar tingkah laku keindahan,
keadilan, kebenaran, dan efisiensi yang mengikat manusia yang sepatutnya
dijalankan dan dipertahankan''. ( Kartawisastra, 1981: 1)
Pendapat lain menyatakan bahwa nilai adalah sesuatu yang berharga, baik
(adil-tidak adil), agama (dosa, halal-haram), dan hukum (sah-(adil-tidak sah) serta
menjadi acuan dan atau sistem keyakinan diri maupun kehidupan.
(Djahiri,kosasih dan Aziz Wahab, 1996: 22-23)
Jadi nilai adalah standar tingkah laku yang harus dijalankan dan dipegangi
oleh manusia karena sangat berharga dalam kehidupannya.
2). Pendidikan
Pendidikan yaitu proses penumpukan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
untuk mewujudkan potensi yang ada pada seseorang. (Buchori, 1994: 54)
Bisa dipahami bahwa pendidikan merupakan proses untuk
mengembangkan potensi manusia.
3). Akhlaq
Menurut Zainudin Achmad busyra, dalam buku pintar aqidah akhlaq
(2010: 42), menjelaskan bahwa akhlaq adalah keadaan gerak jiwa yang
mendorong melakukan perbuatan dengan tidak memerkukan pikiran. Yang
memiliki prinsip bahwa akhlaq yang baik harus didasarkan pada Alqur’an
dan hadits dan bukan dari tradisi atau aliran-aliran tertentu yang tersesat.
4). Alqur’an
Alqur’an yaitu firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad
Alfatihah dan diakhiri dengan surat an-nas yang dijadikan pedoman hidup
manusia
5). Tafsir
Tafsir adalah penjelasan terhadap kalam Allah atau menjelaskan
lafadz-lafadz Alqur’an dan pemahamannya. Ilmu tafsir sudah dikenal sejak
zaman rasululloh dan berkembang sampai sekarang. (Masfuk, 1997: 198))
6). Surat Al-Hujurat
Al-Hujurat yaitu surat ke 49 dalam Alqur’an yang terdapat dalam juz 26.
Surat Alhujurot artinya adalah kamar-kamar yang terdiri dari 18 ayat,
termasuk surat madaniyah yang diturunkan sesudah surat Al Mujadilah.
(Busyra, 2010: 73)
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Untuk memudahkan pembehasan dan pemahaman dalam
memahami dan membaca skripsi ini, maka disusunlah sistem penulisan
skripsi secara garis besarnya, yaitu sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang
a. Latar Belakang Masalah
c. Tujuan Penelitian
d. Manfaat Penelitian
e. Metode Penelitian
f. Penegasan Istilah
g. Sistematika Penulisan skripsi
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang persoalan yang berkaitan dengan
pendidikan akhlaq. Antara lain meliputi pengertian akhlaq,
etika, dan moral serta perbedaannya, macam-macam akhlaq,
ciri-ciri akhlaq, prinsip-prinsip akhlaq, dan kedudukan akhlaq,
ruang lingkup akhlaq, induk-induk akhlaq, cara memahami
akhlaq, pembentukan dan pembinaan akhlaq, metode pendakian
akhlaq, dan perkembangan akhlaq. Selain itu juga dijelaskan
tentang nilai pendidikan akhlaq, antara lain mencakup
pengertian nilai, pengertian pendidikan, ayat-ayat tentang
pendidikan, dan pengertian pendidikan akhlaq, dasar pendidikan
akhlaq, tujuan pendidikan akhlaq, dan strategi pendidikan
akhlaq dalam menghadapi krisis di era global. Dalam kajian
pustaka juga dijelaskan tentang pengertian tafsir, ilmu tafsir,
dalam tafsir, sejarah perkembangan ilmu tafsir, karakteristik
corak tafsir, dan ahli tafsir dan sejarahnya.
BAB III : PENAFSIRAN SURAT AL-HUJURAT AYAT 11, 12, dan 13
Bab ini menjelaskan tentang tafsir surat Al-Hujurat ayat 11, 12,
dan 13. Tafsir yang dipakai adalah tafsir Al-Maragi, tafsir Ibnu
Katsir dan tafsir Al-Misbah.
BAB IV: NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAQ DALAM SURAT
ALHUJURAT AYAT 11-13
Bab ini menjelaskan tentang apa saja nilai-nilai pendidikan
akhlaq yang terdapat dalam surat Al Hujurot ayat 11-13, antara
lain sebagai berikut:
Ayat 11 meliputi:
a. Larangan Menghina atau Mengejek
b. Larangan Mencela
c. Larangan Memanggil dengan Panggilan Gelar yang Buruk
d. Perintah Bertaubat
Ayat 12 meliputi:
a. Larangan berprasangka Buruk
c. Larangan menggunjing atau ghibah
d. Perintah Bertaqwa
Ayat 13 meliputi:
a. Perintah saling mengenal
b. Perintah Bertaqwa
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini berisi kesimpulan, saran, daftar pustaka, dan
DAFTAR NILAI SKK
NAMA : JUMICO RANDI WIRANA
NIM : 11111005
FAKULTAS : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan PAI
NO Jenis Kegiatan Pelaksanaan Keterangan Nilai 1 OPAK STAIN Salatiga
2011
20-22 Agustus 2011
Peserta 3
2 Achievement Motivation Training (AMT)
23 Agustus 2011 Peserta 2
3 Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
24 Agustus 2011 Peserta 2
4 Seminar Entrepreneurship dan Koperasi
6 Seminar regional dengan tema Meningkatkan
7 Seminar Nasional Kristologi dan Tabligh Akbar dengan tema Membangun
Pemahaman Agama Menuju Khoirul Ummah
20 Mei 2012 Peserta 8
8 Seminar Nasional
Pendidikan dengan tema : Pendidikan Multikultural Sebagai Pilar Karakter Bangsa
29 Mei 2012 Peserta 8
9 Seminar Nasional Ekonomi Syariah dengan tema: Ekonomi Syariah Bukan
Ekonomi Biasa
10 Seminar Nasional dengan tema Ahlussunnah
Waljamaah dalam
Perspektif Islam Indonesia
25 Maret 2013 Peserta 8
11 Tafsir Tematik dengan tema Sihir Dalam Perspektif
Al-13 Seminar Nasional Entrepreneurship: Menumbuhkan Jiwa Entrepreneur Generasi Muda
27 Mei 2013 Peserta 8
14 Seminar Festival Dakwah MILAD XI dengan tema Ya Allah, Aku Jatuh Cinta
11 Juni 2013 Peserta 2
15 Seminar Nasional Perlindungan Hukum Terhadap Usaha Mikro Menghadapi Pasar Bebas Asean
2014 Peserta 8
16 Pengajian di Masjid Miftakhul Jannah dengan tema: Dakwah dan Nikmat Panca Indra
17 Januari 2015 Penceramah 4
17 Festival Anak Muslim Sedesa Pabelan
10 April 2015 Panitia 3
18 Pengajian di Masjid Miftakhul Jannah dengan tema: Neraka dan Surga
28 April 2015 Penceramah 4
19 Pengajian di Masjid Miftakhul Jannah dengan tema: Salam
(Assalamu’alaikum)
20 Kuliah Subuh di Masjid Miftakhul Jannah dengan tema: Ramadhan Syahrul Qur’an
28 Juni 2015 Penceramah 4
21 Pesantren Kilat di MAN Salatiga
29 Juni- 4 Juli 2015
Pemateri 4
22 Kuliah Subuh di Masjid Miftakhul Jannah dengan tema: Tegar Dalam Menghadapi Musibah
10 Juli 2015 Penceramah 4
23 Kuliah Subuh di Masjid Miftakhul Jannah dengan
16 Agustus 2015 Pembawa Acara
3
JUM:AH 103
Salatiga, 22 Agustus 2015
Mengetahui
Wakil Dekan
RIWAYAT PENULIS
Jumico Randi Wirana lahir di Salatiga pada tanggal 29 Mei 1992.
Dilahirkan dari pasangan suami istri yang bernama Sutarto dan Hari Anna.
Tinggal di desa Banjaran RT 03 RW 07, kecamatan Sidomukti, kelurahan
Mangunsari, kota Salatiga. Menempuh Pendidikan dasar di SD Mangunsari 05
Salatiga lulus pada tahun 2005. Kemudian melanjutkan di SMP Negeri 05
Salatiga dan lulus tahun 2008. Setelah itu menempuh pendidikan di MAN Salatiga
dan lulus pada tahun 2011. Masuk di IAIN Salatiga pada tahun 2011. Mengambil