• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MI MA’ARIF TEJOSARI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MI MA’ARIF TEJOSARI KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-

QUR’AN HADITS

DI

MI MA’ARIF TEJOSARI

KECAMATAN NGABLAK KABUPATEN

MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

Disusun oleh

MUHAMMAD ZUBAIDAH 11412006

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

DEKLARASI

ميحرلا نحمرلا للها مسب

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Magelang, 1 September 2015 Penulis,

Muhammad Zubaidah 114 12 006 KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda-tangan, di bawah ini:

Nama : MUHAMMAD ZUBAIDAH

NIM : 114 12 006

Fakultas : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Jurusan : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Magelang, 1 September 2015 Yang Menyatakan,

Muhammad Zubaidah 114 12 006 KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

(5)

v Dra. SITI ASDIQOH, M.Si.

Dosen IAIN Salatiga Nota Pembimbing

Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah skripsi

Saudara Muhammad Zubaidah

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga di Salatiga

Assalamu'alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari :

Nama : MUHAMMAD ZUBAIDAH

NIM : 114 12 006

Fakultas / Progdi : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL

GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AL-QUR’AN HADIST DI MADRASAH

IBTIDAIYAH MA’ARIF TEJOSARI

KECAMATAN NGABLAK TAHUN

PELAJARAN 2014/2015.

Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

Wassalamu'alaikum, Wr, Wb.

Salatiga,9 September 2015 Pembimbing

Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. NIP. 19680812 199403 2 003 KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

(6)

vi SKRIPSI

PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AL-

QUR’AN HADIST DI MADRASAH IBTIDAIYAH

MA’ARIF TEJOSARI KECAMATAN NGABLAK

TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ZUBAIDAH

NIM: 114 12 006

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Rochayati, M.Pd.

Sekretaris Penguji : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Penguji II : Dra. Hj. Maryatin

Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

Suwardi, M.Pd.

(7)

vii MOTTO

1. Al-Qur’an adalah nafas hidup manusia, cintai Al-Qur’an dengan

membaca sepanjang nafas kita.

2. Hidup adalah perjuangan, dan setiap perjuangan pasti ada rintangan

(8)

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidupnya

1. Teruntuk Bapak/Ibu ku tercinta Bapak H Zuhdi & Hj Rukijah tersayang yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh cinta dan kesabaran, serta istriku yang selalu setia menemani.

2. Kakak-kakakku tercinta Mbak Ismiyati S.Ag, Mbak Nurul, M.Pd, Mas Arifin,M.Pd.I, Muhamad Munir M.Pd.I dan Mas Joko Nur Budiyanto, M.M, terima kasih atas dukungan dan jangan pernah lelah untuk menjadi yang terbaik.

3. Teman-teman seperjuangan di MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak, semoga tetap berusaha lebih baik dan bersabar dalam melayani anak-anak.

4. Ibu Kepala Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari ( Ibu Kusmiyati,S.Pd.I )

dan seluruh guru.

5. Kepada Ibu Siti Asdiqoh, M.S.i atas arahan dan bimbingan yang tiada henti dengan sabar membimbingku dalam penulisan skripsi.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

ميحرلا نحمرلا للها مسب

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan kemurahan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN

AL-QUR’AN HADITS DI MI MA’ARIF TEJOSARI KECAMATAN NGABLAK

KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015” ini yang

merupakan tugas dan syarat wajib dipenuhi guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam.

Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW, yang telah diutus membawa risalah islamyang penuh dengan ilmu pengetahuan sehingga menjadi bekal kita di dunia dan akhirat.

Penulisan skripsi ini taklepasdari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:

1. Dr.Rahmat Hariyadi, selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Suwardi ,M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Salatiga.

3. Dra.Siti Asdiqoh, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran arahan dan bimbingan serta keihlasannya meluangkan waktu, pikiran dan tenaga demi terselesainya skripsi ini.

(10)

x

5. Kusmiyati, S.Pd I selaku kepala MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak kabupaten Magelang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrash yang beliau pimpin.

6. Bapak /Ibu guru , karyawan dan segenap murid MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak kabupaten Magelang yang telah membantu dan mendukung peneliti selama melakukan penelitian di madrasah tersebut. 7. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

Atas jasa dan dukungan mereka, peneliti hanya dapat mendoakan semoga mereka mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Peneliti juga mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini

Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan seluruh pembaca pada umumya.

Magelang, 1 September 2015 Penulis,

(11)

xi ABSTRAK

Zubaidah,Muhammad.2015. Pengaruh Kompetensi Profesional Guru Terhadap

Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-qur’an hadits Kelas

V dan VI di Madrasah Ibtidiyah Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak

Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi.Fakultas Tarbiyah Jurusan

Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh,M.S.i

Kata Kunci : Pengaruh Kompetensi Profesional Guru dan Prestasi Belajar Siswa

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas manusia yang merupakan faktor penting dalam pembangunan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan tidak bermaksud mengecilkan kontribusi komponen yang lainnya, komponen tenaga kependidikan atau guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas peserta didiknya. Dalam permasalahan ini yang dibahas penulis dalam skripsi ada 3 hal meliputi (1) bagaimana pengaruh kompetensi profesional guru di

MI Ma’arif Tejosari? (2) bagaimana prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al -qur’an Hadits di MI Ma’arif Tejosari? (3) bagaimana pengaruh kompetensi

profesional terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Alqur’an Hadits di MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: adakah pengaruh antara kompetensi profesional guru dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur;an Hadist kelas V dan VI di MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian ini memggunakan metode angket,dokumentasi dan analisis data. Subyek penelitian sebanyak 38 responden, menggunakan teknik populasi dan sampel (purposive random sampling).Pengumpulan data menggunakan kuisionar untuk menjaring data x dan y.

Data penelitian yang terkumpul di analisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkkan ada pengaruh yang positif antara kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur’an Hadits. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket yang diperoleh kategori C mencapai 73,68% dari 38 responden yang memandang bahwa kompetensi profesional guru kategori cukup, yaitu berada pada interval 32 – 37. Sedangkan untuk Prestasi belajar siswa yang memperoleh kategori C mencapai 47,37%,berada pada interval 73 – 82.Sesuai dengan hasil penelitian yang penulis lakukan membuktikan bahwa rx y (r hitung) 0,417 lebih besar dari r table pada taraf

signifikan 5% (0,417>0,320). Dengan demikian dalam hipotesis yang menyatakan

bahwa “ Pengaruh Kompetensi Profesional Guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur’an hadits di MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran

(12)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN BERLOGO ... ii

HALAMAN DEKLARASI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iv

HALAMAN NOTA PEMBIMBING ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR DIAGRAM ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHALUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

(13)

xiii

H. Sistematika Penulisan ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Profesional Guru... 14

1. Pengertian Kompetensi ... 14

2. Macam-macam Kompetensi Guru ... 17

3. Karakteristik Kompetensi Profesional Guru ... 26

4. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru dalam proses belajar mengajar ... 28 B. Prestasi Belajar... 29

1. Pengertian Prestasi ... 29

2. Jenis – Jenis Prestasi ... 30

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ... 32

4. Manifestasi Perilaku Belajar ... 36

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian... 40

1. Sejarah singkat berdirinya MI Ma’arif Tejosari Ngablak 40 2. Letak Geografis MI Ma’arif Tejosari Ngablak ... 41

3. Keadaan Guru MI Ma’arif Tejosari Ngablak ... ... 42

4. Keadaan Siswa MI Ma’arif Tejosari Ngablak ... 43

5. Struktur Organisasi MI Ma’arif Tejosari Ngablak ... 44

B. Data Hasil Penelitian... 45

1. Data Tentang Kompetensi Profesional Guru MI Ma’arif Tejosari Ngablak Tahun Pelajaran 2014/2015... 47

(14)

xiv

BAB IV ANALISIS DATA... 50

A. Analisis Pendahuluan ... 51

B. Analisis Uji Hipotesis ... 60

C. Pembahasan ... 63

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 64

B.Saran ... 65

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas manusia yang merupakan faktor penting dalam pembangunan. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Dengan tidak bermaksud mengecilkan kontribusi komponen yang lainnya, komponen tenaga kependidikan atau guru merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas peserta didiknya. Dikatakan penting sebab guru merupakan aktor yang bertugas untuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan melakukan bimbingan terhadap peserta didik. Dengan demikian guru memegang peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan.

Sejak pencanangan profesionalisme guru beberapa tahun terakhir ini dan dilanjutkan dengan penyediaan perangkat hukum, upaya peningkatan profesionalisme guru terus digalakkan oleh pemerintah. Mulai dari meningkatkan kualifikasi akademik guru sampai pada standarisasi profesionalisme guru dengan adanya sertifikasi guru.Pemerintah, dalam hal ini

Menteri Pendidikan Nasional telah mencanangkan “Gerakan Peningkatan

MutuPendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002. Salah satu kebijakan pokok

(16)

2

terkait dengan pengelolaan pendidikan adalah ditetapkannya penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) pada mulai dari satuan pendidikan anak usia dini sampai menengah. (Ibrahim Bafadal, 2000; 90).Sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 tahun 2003, bab XIV tentang pengelolaan pendidikan, bagian ke satu (umum), pasal 51 ayat 1 berikut: “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini,pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah / madrasah”. (UUSPN No. 20, 2003: 27 )

Proses belajar mengajar seorang guru memiliki fungsi sangat strategis dalam menentukan prestasi siswa. Proses belajar mengajar yang diharapkan seorang guru adalah adanya perubahan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa, sehingga pekerjaan ini tidak dapat dilakukan selain seorang guru yang memenuhi standar profesional, hal tersebut bertujuan agar proses dan hasil belajar mengajar terlaksana secara optimal. Dalam kegiatan belajar mengajar secara umum guru dikatakan profesional apabila seorang guru mempunyai kemampuan mengajar dibuktikan dengan cara mengajar yang baik, ijazah atau gelar kependidikan, perencanaan dalam pembelajaran dan pelatihan-pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan.

(17)

3

mengajar guru diharuskan memiliki strategi agar siswa dapat belajar secara efektif dan efesien sehingga dapat tepat sasaran pada tujuan yang diharapkan, seorang guru harus bisa menunjukkan keseriusan dalam mengajar sehingga dapat membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Semakin banyak siswa aktif dalam belajar makin tinggilah kemungkinan prestasi belajar yang dicapainya. Sebaliknya semakin banyak siswa yang pasif maka kemungkinan prestasi belajar akan menurun Seperti yang termaktub dalam

dalam Al qur’an surat Mujadalah ayat 11 :

 

 

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

(18)

4

kuat, gunanya untuk memperkuat dan mempertajam profesi itu.(Sardiman,A.M.1993:2).

Pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan salah satu mata pelajaran wajib

yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak. Hal

ini sesuai dengan adanya sebuah aturan di dalam kurikulum KTSP pedoman khusus di Madrasah Ibtidaiyah yang mewajibkan siswanya untuk belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, dimana Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan unsur mata pelajaran Agama Islam (PAI) pada Madrasah yang memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang Al-Qurían Hadits sebagai sumber ajaran agama Islam.

Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits sebagai bagian yang integral dari Pendidikan Agama Islam di Madrasah, secara substansial memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengetahui memahami dan mempraktekkan nilai-nilai keyakinan keagamaan yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Dalam hal ini menunjukkan adanya

peningkatan prestasi siswa pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah

Ibtidaiyah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak, namun yang

menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh

prestasi siswa pada mata pelajaran Al Qur’an Hadits di MadrasahIbtidaiyah

Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari dengan profesionalisme guru. Sehubungan dengan

(19)

5

MATA PELAJARAN AL QUR’AN HADITS DI MADRASAH

IBTIDAIYAH MA’ARIF KECAMATAN NGABLAK TAHUN

PELAJARAN 2014 / 2015 “

B. Rumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang di atas maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakompetensi profesional guru Al-qur’an Hadits Madrasah

Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari Kecamatan NgablakTahun Pelajaran

2014/2015 ?

2. Bagaimana prestasi siswa pada mata pelajaran Al qur’an Hadits di

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak Tahun

Pelajaran 2014 / 2015 ?

3. Apakah ada pengaruh profesionalguru terhadap prestasi siswa pada mata

pelajaran Al qur’an Hadits di MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran

2014/2015? C. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui Kompetensi Profesional Guru Al-qur’an Hadits yang

dimiliki oleh para guru di MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014/2015

2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Al-Quran hadist MI

Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014 / 2015

3. Untuk mengetahui pengaruh antara kompetensi profesional guru terhadap

(20)

6 D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul,(Arikunto,2010:64). Dalam penelitian ini hipotesis yang penulis

ajukan adalah “Ada pengaruh signifikan antara kompetensi professional guru

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur’an Hadits di MI

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014 / 2015”

E. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penulisan skripsi ini diharapkan dapatdiambil manfaat 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran serta pengembangan keilmuan yang terkait dengan keprofesionalan guru. 2. Manfaat Praktis

a) Sebagai bahan evaluator dan motivator terhadap kinerja tenaga pendidik agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki siswa dalam hal prestasi belajar.

b) Sebagai bahan masukan agar lebih meningkatkan kompetensi profesionalisme pendidikan

c) Sebagai bahan masukan bagi guru agar lebih meningkatkan kompetensi profesionalisme pendidikan.

d) Sebagai bahan masukan agar dalam proses pebelajaran memilih metode dan media yang tepat.

(21)

7

dan motivasi agar lebih giat lagi dalam belajar dan meningkatkan prestasi.

F. Definisi Operasional

Untuk memperjelas istilah dalam judul tersebut, maka penulis perlu memberikan penjelasan istilah sebagai berikut:

1. Kompetensi Profesional Guru

Kompetensi adalah kemampuan seseorang baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Kompetensi juga diartikan sebagi kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang berkenaan dengan tugas, jabatan, maupun profesinya. selain itu, kompetansi juga diartikan sebagi seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap,dan perilaku yang dibakukan yang direfeksikan didalam bertindak dan bertingkah laku,(Trianto,2011:22)

Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Dijelaskan bahwa kompetensi profesional meliputi hal-hal sebagai berikut:

(22)

8

e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, (Muh Uzer Usman 1991;59 )

Kompetensi Profesional guru mempunyai indikator, sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan pembelajaran b. Mengusai bahan pengayaan

c. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai d. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

e. Mengatur ruangan belajar

f. Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat g. Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran. 2. Pengertian Prestasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia mengartikan bahwa pretasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya,( Poerwaodarminto,1995 ; 354). Prestasi adalah hasil belajar yang telah dicapai dan dapat dinyatakan dalam angka-angka maupun dengan kata-kata (Supriyono, 1991:17). Sedangkan belajaar adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya,( Usman 2000:5 ). Dalam penelitian ini prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah siswa tersebut melakukan kegiatan belajar apakah ada hubungannya kompetensi profesioanl guru terhadap prestasi siswadi MI

(23)

9 G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan rancangan penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian korelasional dan rancangan penelitian kuantatif untuk mengetahui tingkat hubungan persepsi siswa tentang kompetensi professional guru terhadap prestasi belajar siswa.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitan ini penulis laksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif

Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang yang berlokasi di Jl. Klimahan-Jogonayan km 02 Kode Pos 56194 dalam kurun waktu 1 Mei 2015 sampai dengan 1 Juli 2015.

3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh warga tempat penitian berlangsung, (Arikunto, 2010:173 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, (Arikunto, 2010:185). Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah

siswa kelas Vdan VI sejumlah 38 siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari.

4. Metode Pengumpulan Data

(24)

10 a. Metode Angket

Metode angket adalah suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis, atau yang disebut juga metode kuesioner peneliti gunakan untuk memperoleh data mengenai kompetensi professional guru, cara yang penulis lakukan adalah dengan menyebarkan angket terhadap siswa kelas V dan kelas VI.

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal–hal atau variabel yang berupa catatan, transklip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lagger, agenda dan sebagainya,( Suharsimi Arikunto,2010: 274 ) Metode ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang :

1) Gambaran umum lokasi penelitian 2) Keadaan guru dan karyawan 3) Keadaan murid

4) Pelaksanaan pendidikan dan hasilnya 5) Struktur organisasi

6) Raport hasil belajar siswa 5. Instrumen Penelitian

(25)

11

dengan mengacu pada penjelasan konsep atau definisi operasional mengenai variabel penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen berupa: daftar pertanyaan dalam angket sesuai dengan indikator tiap variabel

6. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian kemudian penulis menganalisa dengan analisis kuantitatif/analisis data statistik dengan langkah-langkah, sebagai berikut:

a. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan yaitu suatu tahap dalam pengelompokan data yang ada dimasukkan dalam distribusi frekwensi dengan pengolahan sepenuhnya.

Analisis ini digunakan untuk mengetahui kompetensi profesional guru, berikut tabel-tabel distribusi frekwensi untuk setiap variabel. Dengan menggunakan rumus :

%

N = Jumlah responden (Sudijono,2000:40) b. Analisis uji hipotesis

(26)

12

pendahuluan dengan menggunakan rumus product moment (Arikunto,1991:236) x = Kompetensi profesional guru y = Hasil prestasi belajar siswa N = Jumlah sampel yang diteliti

 = Jumlah/sigma

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam penulisan dan pembahasan maka perlu penulis menyusun langkah-langkah sistematis :

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan ini terdiri dari sub bab latar belakang masalah,rumusan masalah, tujuan penelitan, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematikapenulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(27)

13

profesional guru dan pentingnya kompetensi profesional guru dalam proses belajar mengajar,prestasi belajar meliputi pengertian prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan manifestasi perilaku belajar.

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN

Laporan hasil penelitian ini penulis kemukakan sub bab pertama

data keadaan MI Ma’arif Tejosari, meliputi : letak geografis,

sejarah berdirinya, struktur organisasi, keadaan guru. Sub bab kedua keadaan responden berisi tentang rekapitulasi jawaban, meliputi : rekapitulasi jawaban angket responden pengaruh kompetensi profesional guru, rekapitulasi hasil prestasi mata pelajaran Al-qur’an Hadits.

BAB IV ANALISIS DATA

Mencakup persiapan penelitian,analisis pendahuluan,analisis uji hipotesis,pembahasan untuk mengetahui pengaruh kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran

Al-qur’an Hadits di MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak Tahun

Pelajaran 2014/2015. BAB V PENUTUP

(28)

14 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kompetensi profesional guru

1. Pengertian Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan seseorang baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Kompetensi juga diartikan sebagi kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimiliki seseorang berkenaan dengan tugas, jabatan, maupun profesinya. selain itu, kompetansi juga diartikan sebagi seperangkat pengetahuan, keterampilan, sikap,dan perilaku yang dibakukan yang direfeksikan didalam bertindak dan bertingkah laku,"( Trianto, 2011, 21:22).

(29)

15

seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilaku. Lebih lanjut Spencer dalam Hamzah B. Uno membagi lima karakteristik kompetensi yaitu sebagai berikut,(Hamzah B Uno, 63). a. Motif, yaitu sesuatu yang orang pikirkan dan inginkan yang

menyebabkan sesuatu.

b. Sifat, yaitu karakteritik fisik tanggapan konsisten terhadap situasi. c. Konsep diri, yaitu sikap, nilai, dan image dari sesorang.

d. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki seseorang dalam bidang tertentu.

e. Ketrampilan, yaitu kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang berkaitan dengan fisik dan mental.

Menurut E. Mulyasa, kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Pada sistem pengajaran, kompetensi digunakan untuk mendeskripsikan kemampuan profesional yaitu kemampuan untuk menunjukkan pengetahuan dan konseptualisasi pada tingkat yang lebih tinggi. Kompetensi ini dapat diperoleh melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman lain sesuai tingkat kompetensinya.( E.Mulyasa, 2011).

(30)

16

bahasa Indonesia, profesional diartikan sebagai suatu yang memerlukan keahlian khusus untuk menjalankannya,(Balai pustaka, 2001).

Suharsimi Arikunto dalam Mujtahid (2011;28) memberikan definisi profesional sebagai berikut, Pertama, didalam pekerjaan profesional diperlukan tehnik serta prosedur yang bertumpu pada landasan intelektual yang dipelajari dari suatu lembaga (baik formal ataupun tidak), kemudian diterapkan dalam masyarakat untuk memecahkan masalah. Kedua, seorang profesional dapat dibedakan dengan seorang teknisi dalam hal pemilikan filosofi mantab untuk mempertanggungjawabkan pekerjaannya, serta mantab dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. Ketiga, seorang yang bekerja berdasarkan profesinya memerlukan tehnik dan prosedur yang ilmiah serta memiliki dedikasi yang tinggi dalam menyikapi lapangan pekerjaaan yang berdsarkan atas sikapseorang ahli.

(31)

17

bidang pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian,(Rusman,2013).

Menurut Oemar Hamalik (2006, 27) mengemukakan bahwa guru profesional merupakan orang yang telah menempuh program pendidikan guru dan memiliki tingkat master serta mendapat ijazah Negara dan telah berpengalaman dalam mengajar pada kelas-kelas besar.

Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan seperangkat penguasaan kemampuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai guru yang bersumber dari pendidikan, pelatihan, dan pengalamannya sehingga dapat menjalankan tugas mengajarnya secara profesional. Guru yang profesional merupakan faktor yang menentukan kesuksesan hasil belajar. Untuk dapat menjadi seorang guru yang profesional seorang guru harus memiliki kompetensi-kompetensi untuk menjalankan profesinya.

2. Macam-macam Kompetensi Guru

Adapun jenis-jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru ialah sebagai berikut:

a. Kompetensi pedagogis.

Kompetensi pedagogis merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

1)

Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;

(32)

18

3)

Pengembangan kurikulum atau silabus;

4)

Perancangan pembelajaran;

5)

Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;

6)

Pemanfaatan teknologi pembelajaran;

7)

Evaluasi hasil belajar;

8)

Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi kepribadian

Kompetensi kepribadian sekurang- kurangnya mencakup kepribadian yaitu:

1) Beriman dan bertakwa; 2) Berakhlak mulia; 3) Arif dan bijaksana; 4) Demokratis; 5) Mantap; 6) Berwibawa; 7) Stabil; 8) Dewasa; 9) Jujur; 10)Sportif;

(33)

19 c. Kompetensi sosial

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:

1) Berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;

2) Menggunakan teknologi komunikasidan informasi secar fungsional.

3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;

4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta system nilai yang berlaku; dan

5) Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

d. Kompetensi Profesional

(34)

20

Kompetensi profesional secara umum dapat didefinisikan dan di sarikan tentang ruang lingkup kompetensi profesional guru yang meliputi :

1) Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

2) Menguasai standar kompetensi, dan kompetensi dasar mata pelajaran atau bidang pengembangan yang diampu.

3) Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.

4) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.

5) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri,(Marselus R Payong, 2011).

Sementara menurut E Mulyasa (2011), kompetensi profesional dapat diidentifikasi dan disarikan ruang lingkup kompetensi profesional guru sebagai berikut:

1) Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan

2) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik

3) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggungjawabnya

(35)

21

5) mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.

6) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran

7) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik 8) Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik.

Secara lebih khusus, Mulyasa dalam Trianto (2011, 54:55) menjabarkan kompetensi profesional guru meliputi:

1) Memahami Standar Nasional Pendidikan

2) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan 3) Menguasai materi standar

4) Menhelola program pembelajaran 5) Mengelola kelas

6) Menggunakan media dan sumber pembelajaran 7) Menguasai landasan-landasan kependidikan

8) Memahami dan mengembangkan pengembangan peserta didik 9) Memahami dan menyelenggarakan administrasi sekolah 10)Memahami penelitian dalam pembelajaran

11)Menampilkan keteladanan dan kepemimpinan dalam pemelajaran 12)Mengembangkan teori dan konsep dasar kependidikan

(36)

22

disajikan. Persiapan diri tentang materi yang akan disajikan dapat diusahakan dengan mencari dari berbagai sumber seperti membaca buku-buku terbaru, mengakses internet, selalu mengikuti perkembangan dan kemajuan terkini tentang materi yang akan disajikan.

Kompetensi profesional guru merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru berkenaan dengan aspek:

1) Dalam menyampaikan pembelajaran

Dalam menyampaikan pembelajaran, guru harus mempunyai peranan dan tugas sebagai sumber materi yang tidak pernah kering dalam mengelola proses pembelajaran. Kegiatam mengajarnya harus disambut oleh siswa sebagai suatu seni pengelolaan proses pembelajaran yang diperoleh melalui latihan, pengalaman, dan kemauan belajar yang tidak pernah putus.

2) Dalam melaksankan proses pembelajaran

Dalam melaksankan proses pembelajaran keaktifan siswa harus selalu diciptakan dan berjalan terus dengan menggunakan metode dan strategi mengajar yang tepat. Guru menciptakan suasan yang dapat mendorong siswa untuk bertanya, mengamati, mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep yang benar.

3) Dalam pelaksanaan proses pembelajaran

(37)

23

keguruan.misalnya bagaimana menerapkan prinsip apersepsi, perhatian, kerja kelompok, korelasi dan prinsip-prinsip lainnya. 4) Dalam hal evaluasi

Secara teorik dan praktik guru harus dapat melaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin diukurya. Jenis tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar harus benar dan tepat. Diharapkan pula guru dapat menysun item secara benar, lebih jauh agar tes yang digunakan harus dapat memotivasi siswa ( Rusman, 2013).

Untuk mengetahui kompetensi yang dimilikinya maka diperlukan adanya uji kompetensi. Dalam praktiknya uji kompetensi ini dilakukan melalui program sertifikasi guru, pada program ini guru tidak hanya dinilai kelayakannya berdasarkan kualifikasi akademiknya saja, namun juga kompetensi yang dimiliki oleh guru dalam menjalankan profesinya.

Dijelaskan Uzer Usman bahwa kompetensi profesional meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Menguasai landasan pendidikan.

1) Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

2) Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat.

3) Mengenal prinsip-prinsip psikologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar.

b. Menguasai bahan pengajaran.

(38)

24 c. Menguasai bahan pengayaan d. Menyusun program pengajaran.

1) Menetapkan tujuan pembelajaran

2) Memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran 3) Memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar 4) Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai 5) Memilih dan memanfaatkan sumber belajar.

e. Melaksanakan program pengajaran

1) Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat 2) Mengatur ruangan belajar

3) Mengelola interaksi belajar mengajar

f. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksankan. 1) Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran.

2) Menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan (Moch. Uzer Usman, 17:19 ).

Dengan memahami uraian diatas dapat dipahami bahwa kompetensi profesional guru merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru dalam kaitannya dengan tugas utamanya melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Dalam interaksi tersebut guru memegang peran kunci bagi berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dengan persyaratan semacam ini maka tugas seorang guru bukan lagi knowledge based, tetapi lebih bersifatcompetency based, yang menekankan pada

(39)

25

tidak lagi menggunakan komunikasi satu arah yang selama ini dilakukan, melainkan menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga terjadi komunikasi dua arah secara demokratis antara guru dan murid. Dengan profesionalisasi guru, maka guru masa depan tidak lagi sebagai pengajar, melainkan beralih sebagai pelatih, pembimbing, dan manajer belajar (Hamalik, 2008:38). Dengan demikian untuk menjadi guruprofesional yang memilikiakuntabilitas dalam melaksanakan kompentensi profesional tersebut, dibutuhkan tekad dan keinginan yang kuat dalam diri setiap calon guru atau guru untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya dengan baik. Sebagai seorang pendidikan agama Islam, melaksanakan pendidikan agama Islam adalah merupakan perintah dari Allah SWT dan merupakan ibadah kepada-Nya. Adapun mengenai cara menyampaikan atau metodologinya Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An Nahl ayat 125: (Yunus, 1989: 254)

ُنىسْحىأ ىيِه ِتَِّلاِب ْمُْلِْداىجىو ِةىنىسىْلْا ِةىظِعْوىمْلاىو ِةىمْكِْلْاِب ىكِّبىر ِليِبىس ىلَِإ ُعْدا

Artinya : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan kebijaksanaan yang baik, dan berbantahlah (berdebat) dengan mereka dengan (jalan) yang terbaik".

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan di atas mengenai aspek-aspek kompetensi guru profesional, untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka indikator yang akan diteliti dalam skripsi ini meliputi:

a. Merencanakan program pengajaran (RPP), 1) Merumuskan tujuan

(40)

26

3) Memilih dan menggunakan metode

4) Memilih dan menggunakan sumber belajar yang ada 5) Memilih dan menggunakan media pembelajaran b. Melaksanakan sistem pembelajaran

1) Memilih bentuk kegiatan pembelajaran yang tepat 2) Menyajikan urutan pembelajaran dengan tepat c. Mengevaluasi sistem pembelajaran

1) Memilih dan menyusun jenis evaluasi

2) Melaksanakan evaluasi sepanjang proses pembelajaran 3) Mengadministrasikan hasil evaluasi

d. Mengembangkan sistem pembelajaran 1) mengoptimalisasi potensi peserta didik

2) meningkatkan wawasan kemampuan diri sendiri 3) mengembangkan program pembelajaran lebih lanjut. 3. Karakteristik Kompotensi Profesional Guru

(41)

27

akan dating harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas baik secara keilmuan (akademis) maupun secara sikap, mental dan moral.

Jadi, sebenarnya tugas guru bukan saja menyampaikan materi. Tetapi mempunyai peran ganda yang semuanya perlu di hayati secara mendalam dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab demi kebehasilan dalam memberikan pelayanan kepada siswa yang telah di percayakan kepadanya.

Setiap tanggung jawab memerlukan sejumlah kemampuan, dan setiap kemampuan dapat dijabarkan lagi dalam kemampuan yang lebih khusus seperti yang dijelaskan Hamalik (2003: 39-42)

a. Tanggung jawab moral, yaitu setiap guru harus mempunyai kemampuan menghayati perilaku dan etika sesuai dengan moral Pancasila dan mengamalkan dalam kehidupan sehari–hari.

b. Tanggung jawab dalam bidang pendidikan sekolah, yaitu setiap guru harus menguasai cara belajar yang efektif, mampu membuat satuan pelajaran, mampu mengajar dikelas, mampu menjadi model bagi siswa, menguasai teknik-teknik pemberian bimbingan dan layanan, mampu membuat dan melaksanakan evaluasi dan lain-lain.

(42)

28

d. Tanggung jawab guru dalam bidang keilmuan, yaitu guru selaku ilmuan, bertanggung jawab dan turut serta memajukan ilmu, terutama ilmu yang telah menjadi spesialisasnya dengan melaksanakan penelitian dan pengembangan.

4. Pentingnya Kompetensi Profesional Guru Dalam Proses Belajar

mengajar

Kompetensi professional guru merupakan kompetensi yang sering dibicarakan, karena pada dasarnya kompetensi profesional adalah hal paling pokok yang harus dimiliki oleh guru, meskipun kompetensi yang lain tidak bisa diabaikan. Hamalik (2003:34) bahwa secara teoritis ketiga jenis kopetensi tersebut dapat dipisah-pisahkan satu sama lain akan tetapi secara praktis sesungguhnya ketiga jenis kompetensi tersebut tidak mungkin terpisahkan. Disamping memiliki akhlak yang mulia seorang guru harus mampu memerintahkan kepada yang ma'aruf, dan mencegah yang mungkar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 104 : (Yunus, 1989: 58)

ِرىكْنُمْلا ِنىع ىنْوىهْ نى يىو ِفوُرْعىمْلاِب ىنوُرُمْأىيىو ِْيْىْلْا ىلَِإ ىنوُعْدىي ٌةَّمُأ ْمُكْنِم ْنُكىتْلىو

ىنوُحِلْفُمْلا ُمُه ىكِئىلوُأىو

Artinya : "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung".

(43)

29

sehingga guru dapat dijadikan figure teladan. Asmani ( 2009 : 37 ) bahwa guru adalah profesi mulia, dia memegang peranan signifikan dalam melahirkan satu generasi yang menentukan perjalanan manusia. Profesionalisme guru menjadi sebuah keharusan sejarah.

B. Pengertian Prestasi

1. Pengertian Prestasi

Berbicara tentang prestasi belajar, maka tidak lepas dari pembicaraan tentang kegiatan atau pelaksanaan belajar itu sendiri, mengingat proses belajar mengajar memegang peranan yang sangat penting, akan tetapi sering sekali seorang pendidik dan anak didik dihadapkan pada permasalahan yang mengganggu kegiatan belajar mengajar. Semua permasalahan tersebut dalam kaitannya dengan proses belajar mengajar haruslah dapat teratasi, sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan, karena prestasi belajar dapat menunjukkan sampai di mana tercapainya tingkat keberhasilan suatu tujuan dalam proses belajar mengajar.

Untuk lebih jelasnya mengenai apa yang dimaksud dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, kiranya perlu melengkapi beberapa pendapat tentang prestasi belajar, antara lain:

a. Menurut Poerwaodarminto (1995: 354) dalam kamus besar bahasa indonesia mengartikan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya.

(44)

30

belajar yang telah dicapai dan dapat dinyatakan dalam angka-angka maupun dengan kata-kata.

c. Menurut Nana Sudjana (2000: 22) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.

d. Menurut Buchori (t.th:178) pretasi adalah hasil yang telah dicapai oleh murid sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka, huruf, atau tindakan yang mencerminkan hasil belajar yang telah dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu.

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar seperti kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang diperoleh melalui usaha dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar.

Adapun mata pelajaran Al qur’an hadits adalah salah satu mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam ditingkat Madrasah Ibtidaiyah yang membahas tentang masalah asbabul nuzul Al-Qur’an hadits dan isi kandunganya yang harus diketahui, dipahami, dan diamalkan isinya.

Penulis menyimpulkan bahwa prestasi Al- qur’an hadits adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswa setelah menerima pelajaran Al

qur’an hadits seperti kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang

diperoleh melalui usaha dalam menyelesaikan tugas-tugas belajar 2. Jenis – jenis Prestasi

(45)

31

proses belajar mengajar baik dalam pada aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik antara lain:

a. Pengetahuan

Mengingat materi-materi yang telah dipelajari dari fakta-fakta merupakan teori abstrak dan prestasi belajar terendah.

b. Pengertian

Kemampuan menangkap arti materi dari menterjemahkan, menginterprestasikan bahan dan peramalan suatu topik lebih tinggi dari pengetahuan.

c. Aplikasi

Kemampuan menggunakan bahan yang telah dipelajari ke dalam situasi baru dan kongkrit, misalnya aturan, metode, konsep hukum dan teori.

d. Analisis

Kemampuan memecahkan bahan di dalam komponen-komponen, bagian-bagian sehingga struktur organisasi jelas bagi yang menganalisa hubungan dan prinsip organisasinya

e. Sintesa

Kemampuan meletakkan bagian-bagian dalam suatu keseluruhan meliputi penghasilan merencanakan tindakan, menyusun suatu hubungan akrab, menggunakan tingkatan kreatif dengan tekanan pada fenomena struktur baru.

f. Evaluasi

(46)

32

tertentu. Pertimbangan ini didasarkan pada kriteria yang jelas. Ini merupakan hasil belajar tertinggi.(Sudirman N,1987 : 55)

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar tiap-tiap individu tidak sama, ketidaksamaan itu disebabkan oleh banyak hal atau faktor. Faktor-faktor itulah yang mempengaruhi individu dalam belajar, sehingga ia dapat belajar dengan baik atau sebaliknya gagal sama sekali. Sebelum membicarakan lebih jauh tentang faktor yang mempengaruhi belajar, perlu dikemukakan lebih dahulu syarat - syarat agar kita dapat belajar dengan baik, antara lain: a. Kesehatan jasmani, badan yang sehat, tidak mengalami gangguan

penyakit tertentu, cukup vitamin dan seluruh fungsi badan berjalan dengan baik.

b. Rohani yang sehat, tidak berpenyakit syaraf, tidak mengalami gangguan emosional.

c. Lingkungan yang tenang, tidak ribut, bila mungkin jau dengan keramaian, gangguan lalu lintas dan lain-lain

d. Tempat belajar yang menyenangkan, cukup udara, sinar matahari dan penerangan.

e. Tidak tersedianya bahan dan alat-alat yang diperlukan dalam belajar akan turut menghambat belajar (Hamaliki,2000 :34).

(47)

33

a. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa, antara lain:

1) Faktor fisiologis, masih dapat dibedakan lagi menjadi dua macam, yaitu:

a) Kondisi jasmani pada umumnya

Keadan atau kondisi jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah akan lain dengan keadaan jasmani yang tidak lelah.

b) Keadaan fungsi-fungsi fisiologis

Panca indera merupakan syarat dapatnya belajar itu berlangsung dengan baik, Dalam sistem persekolahan dewasa ini diantara panca indera itu yang paling memegang peranan dalam belajar adalah mata dan telinga. Karena itu adalah kewajiban bagi setiap pendidik untuk menjaga agar panca indera anak didiknya dapat berfungsi dengan baik, baik penjagaan yang bersifat kuratif maupun yang bersifat preventif.

2) Faktor psikologis, terdiri atas: a) Intelegensi siswa

(48)

34

menyesuaikan diri pada lingkungan dengan tepat. Jadi, intelegensi bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnnya, akan tetapi memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran ogan-organ tubuh lainnya, lantaran otak lantaran otak merupakan

“menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia

b) Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

c) Bakat siswa

(49)

35 d) Minat siswa

Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi prestasi belajar dalam bidang studi matematika. Misalnya siswa yang menaruh minat besar pada matematika akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkannya.

e) Motivasi siswa

(50)

36

b. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu faktor sosial yang terdiri atas:

1) Lingkungan keluarga 2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok

5) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

6) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

7) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. 4. Manifestasi Perilaku Belajar

Semenjak individu melakukan kegiatan belajar, pastilah individu itu berusaha mewujudkan hasil dari belajar itu meskipun dalam bentuk yang sederhana,( Syah 2010;120) .manifestasi atau perwujudan belajar biasanya lebih sering tampak dalam perubahan-perubahan, sebagai berikut :

a. Manifestasi Kebiasaan

(51)

37

penyusutan pengurangan inilah muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan otomatis.

b. Manifestasi Keterampilan

Keterampijan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat- urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang Iazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik olahraga, dan sebagainya. Meskipun sifatnya motorik, namun keterampilan ini memerlukan koordinasi gerak yang teliti dan kesadaran yang tinggi. Dengan demikian siswa yang melakukan gerakan motorik dengan koordinasi dan kesadaran yang rendah dapat dianggap kurang atau tidak terampil.

c. Manifestasi Pengamatan

Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan, dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indera - indera seperti mata dan telinga. Berkat pengalaman belajar seorang siswa akan mampu nencapai pengamatan yang benar obyektif sebelum mencapai pengertian. Pengamatan yang salah akanmengakibatkan timbulnya pengertian yang salah puIa.

d. Manifestasi Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat

(52)

38

merupakan unsur pokok dalam berpikir asosiatif. Jadi, siswa yang telah mengalami proses belajar akan ditandai dengan bertambahnya simpanan materi (pengetahuan dan pengertian dalam memori, sertameningkatnya kemampuan menghubunkan materi tersebut dengan situasi atau stimulus yang sedang ia hadapi.

e. Manifestasi Berpikir Rasional dan Kritis

Dalam berpikir rasional siswa dituntut menggunakan logika (akal sehat) untuk menentukan sebab-akibat, menganalisis, menarik kesimpulan-kesimpulan dan bahkan juga menciptakan hukum-hukum (kaidah teoretis dan ramalan-ramalan. Dalam hal berpikir kritis, siswa dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahanatau kekurangan.

f. Manifestasi Sikap

Dalam arti yang sempit sikap adalah pandangan atau kecenderungan mental. Dalam hal mi, perwujudan perilaku belajar siswa akan ditandai dengan munculnya kecenderungan-kecenderungan baru yang telah berubah (Iebih maju dan lugas) terhadap suatu obyek, tata nilai,peristiwa, dan sebagainya.

g. Manifestasi inhibisi

(53)

39

lebih baik ketika ia berinteraksi dengan lingkungannya. h. Manifestasi Apresiasi

Apresiasi sering diartikan sebagai penghargaan atau penilaian terhadap benda-benda baik abstrak maupun kongkret yang memiliki nilai luhur. Apresiasi adalah gejala ranah afektif yang pada umumnya ditujukan pada karya-karya seni budaya seperti, seni sastra, seni musik, seni lukis, drama, dan sebagainya).

i. Manifestasi Tingkah Laku Afektif

(54)

40 BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Ma’arif Tejosari Kec. Ngablak Kab. Magelang

1. Sejarah Berdirinya

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak

Kabupaten Magelang berdiri pada bulan April 1986, adapun yang memprakarsai berdirinya adalah Bapak Muh Djatwan. Selaku Pembina (Waktu itu). Dengan berdirinya sekolah tersebut berarti ikut membantu program pemerintah terutama dalam bidang Pendidikan, karena pada saat itu belum ada sekolah madrasah, padahal orang tua berkeinginan menyekolahkan anak-anak mereka di pedesaan. Dengan adanya gedung sekolah madrasah banyak anak-anak yang masuk untuk menuntut ilmu di

MI Ma’arif Tejosari ini. Hal ini terbukti bahwa pertama kali sekolahan ini

dibuka, mendapat banyak tanggapan positif dari masyarakat sekitar. Tetapi pada saat pertama kali dibuka proses belajar mengajar belum berani masuk pagi karena sarana dan prasarana cukup memadahi.

Pada tahun 1987 baru mulai ditekankan untuk masuk pagi sampai sekarang. Pada tahun pelajaran tersebut sudah memiliki siswa didik yang cukup banyak, yaitu sebanyak 78 siswa, merupakan suatu jumlah yang banyak bagi sekolah swasta yang terletak didaerah pedesaan. Sedikit demi

sedikit MI Ma’arif Tejosari mulai meningkat, baik kuantitas maupun

(55)

41

meningkat, dan pada tahun 2014/2015 jumlah siswa sebanyak 110 yang terbagi dalam 6 kelas.

2. Letak Geografis Keadaan Fisik dan Sarana Pendidikan

a. Letak Geografis

MI Ma’arif Tejosari ini terletak di sebelah kiri jalan dari arah

Kecamatan, tepatnya di sebelah barat dusun Klimahan. Sebagai tempat pendidikan dusun Klimahan merupakan tempat yang strategis, karena disamping mempunyai udara yang sejuk/bebas dari polusi dan jauh dari keramaian juga didukung oleh lingkungan masyarakat yang mayoritas beragama Islam, dan sepenuhnya masyarakat menyadari akan pentingnya pendidikan.

b. Luas lokasi

MI Ma’arif Tejosari menempati tanah seluas 460 m yang terdiri :

 Tiga buah Gedung seluas : 400m2

 Halaman : 200m2

 Luas keseluruhan : 600m2

c. Sarana Pendidikan

Lembaga Penididikan tentunya tidak lepas dari sarana prasarana yang harus dimiliki. Ini merupakan salah satu dari beberapa alat pendidikan yang dapat menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Adapun adapun sarana prasarana pendidikan yang dimiliki oleh

(56)

42

Tabel 3.1

Fasilitas dan Sarana Prasarana MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014/2015

Guru MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014/2015 terdiri dari 8

(57)

43 Tabel 3.2

Keadaan Guru MI Ma’arif Tejosari 2014/2015

No Nama Guru NIP Tugas Mengajar 4. Keadaan siswa MI Ma’arif Tejosari

Mempelajari Keadaan siswa pada saat penulis mengadakan penelitian yaitu pada tahun 2014/2015 jumlah siswa seluruhnya adalah 110 siswa yang terdiri dari putra 61 dan putri 49 yang terbagi dalam 6 kelas yaitu kelas I,II,III,IV,V,VI.

Dari jumlah siswa MI Ma’arif Tejosari tersebut tentunya memiliki

perhatian yang berbeda-beda. Demikian juga halnya dengan pendidikan tambahan dan asal kelahiran mereka. Perincian masing-masing kelas dapat dilihat dalam tabel 3

Tabel 3.3

Keadaan siswa MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014/2015

(58)

44 5. Struktur Organisasi

Guna kelancaran pendidikan dan pengajaran serta untuk mewujudkan tujuan yang akan dicapai serta untuk meringankan beban tanggung jawab dalam mengurus segala masalah dan seluk-beluk MI

Ma’arif Tejosari, maka merupakan suatu keharusan akan adanya suatu

badan atau organisasi yang mengurusi serta bertanggung jawab dalam bidang masing-masing.

Struktur organisasi dan personalia di MI Ma’arif Tejosari Tahun

pelajaran 2014/2015 dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1

Struktur Organisasi

MI Ma’arif Tejosari Ngablak Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015

(59)

45 B. Penyajian Data Hasil Penelitian

Berikut ini penulis sajikan data responden yang menjadi obyek penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Tejosari Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang tahun Pelajaran 2014/2015.

(60)

46

No Nama Kelas

23 Sufiyan VI

24 Wiwin Piji Astuti VI

25 Yogya Eka Yulianto VI

26 Anton Wijaya VI

27 Dimas Setiawan VI

28 Dita Luwiyana VI

29 Lilis Wasilah VI

30 Miftahul Huda VI

31 Muhamad Dinal Matin VI

32 Nasocha VI

33 Nur Rohman VI

34 Siti Istiqomah VI

35 Siti Kriswati VI

36 Wahudin VI

37 Wahyu didik Budianto VI

38 Wahyu lastoro VI

(61)

47 Tabel 3.5

Tabel Kisi-Kisi Soal Angket

NO INDIKATOR NO

ANGKET 1 Menentukan Tujuan Pembelajaran 1,2

2 Menguasai bahan Pengayaan 3,4

3 Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai

5 4 Memilih dan memanfaatkan sumber belajar 6,7

5 Mengatur ruangan 8

6 Menciptakan iklim belajar mengajar yang tepat

9,10,11 7 Menilai prestasi untuk kepentingan

pengajaran

13,14,15

1. Jawaban dari hasil angket siswa tentang Kompetensi Profesioanal Guru di

MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak

(62)

48

2. Data Hasil Belajar Siswa

Untuk mengetahui hasil belajar siswa penulis menggunakan nilai rata-rata yang diperoleh dari raport semester satu tahun ajaran 2014/2015. Berikut ini tabel hasil prestasi siswa yang diperoleh dari raport siswa.

Table 3.7

Data Hasil Prestasi Nilai Al-Qur’an Hadits

(63)
(64)

50 BAB IV

ANALISIS DATA

Seluruh data dari hasil penelitian dari penyebaran angket dapat terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikan data tersebut sesuai dengan proposinya masing-masing yang mengacu pada tujuan penelitian dan penulis menganalisis dari pertama, kedua dan ketiga, antara lain :

1. Untuk mengetahui Kompetensi Profesional Guru di MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014 / 2015

2. Untuk mengetahui prestasi belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadist kelas V

dan VI MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014 / 2015

3. Untuk mengetahui pengaruh antara kompetensi profesional guru terhadap

prestasi belajar siswa di MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014 / 2015

Berdasarkan dari ketiga tujuan penelitian diatas maka penulis menganalisa dari tujuan pertama dan kedua menggunakan prosentase sebagai berikut :

%

Sedangkan untuk mengetahui tujuan yang ketiga, penulis menggunakan rumus product moment, yaitu :

(65)

51

Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut :

1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar rating scala pada variabel pengaruh kompetensi profesional guru.

2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket. 3. Memprosentasikan jawaban

4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawab responden Tabel 4.1

Daftar hasil Angket Kompetensi Profesional Guru MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak Tahun Pelajaran 2014/2015

(66)

52

Distribusi Frekuensi Pengaruh Kompetensi Profesional Guru MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak

Tahun Pelajaran 2014/2015

No.Responden Total Nominasi

(67)

53

No.Responden Total Nominasi

9 37 A dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :

i = Xt - Xr + 1

(68)

54 Keterangan :

i = Interval

xt = Nilai Tertinggi xr = Nilai terendah

ki = Kelas interval ( tinggi,rendah,rendah )

Dari data hasil angket kompetensi profesional guru diperoleh nilai tertinggi adalah 41 dan nilai terendah adalah 26 dengan mengolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui intervalnya yaitu :

i = 45 - 15 + 1 3

i = 31 = 10,33 3

Dibulatkan menjadi 10.

Jadi jelas bahwa variabel ini dapat dikategorikan variasi baik, cukup, kurang sebagai berikut :

1. Untuk kategori baik dengan jawaban A mendapat nilai 35 - 45 2. Untuk kategori cukup dengan jawaban B mendapat nilai 25 – 34 3. Untuk kategori kurang dengan jawaban C mendapat nilai 15 - 24

Kemudian dicari prosentasi tentang pengaruh kompetensi profesional guru. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :

P = F X 100%

N

1. Untuk kategori baik tentang pengaruh kompetensi profesional guru ada 15 responden :

P = 15 X 100%=39,47%

(69)

55

2. Untuk kategori cukup tentang pengaruh kompetensi profesional guru ada 23 responden :

P = 23

X 100% =60,53% 38

3. Untuk kategori kurang tentang pengaruh kompetensi profesional guru ada 0 responden :

P = 0

X 100% =% 38

Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribusi frekwensi pengaruh kompetensi profesional guru :

Tabel 4.3

Distribusi Frekwensi Jawaban Pengaruh Kompetensi Profesional Guru

No Pengaruh Kompetensi

Profesional Guru Interval Frekuensi Prosentase

1 Baik 35-45 15 39,47%

2 Cukup 25-34 23 60,53%

3 Rendah 15-24 0 -

Berdasarkan pada tabel 4.3 bahwa tingkat kompetensi profesional guru di MI

Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak Tahun Pelajaran 2014/2015 dalam

kategori baik dengan prosentase 60,53%

(70)

56

1. Membuat tabel daftar nilai nominasi hasil rapot semester II dalam racing scala tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-qur’an hadits. 2. Membuat tabel distribusi frekuensi tentang prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Al-Qur’an Hadits

Tabel 4.4

Daftar Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits di MI Ma’arif Tejosari Tahun Pelajaran 2014/2015

(71)

57

Distribusi Frekuensi Tentang Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits di MI Ma’arif Tejosari Kecamatan Ngablak Tahun Pelajaran 2014/2015

No.

Responden Total Nominasi

(72)

58 No.

Responden Total Nominasi

22 69 C dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :

i =

(73)

59 i = 92 - 63 + 1

3

i = 30 = 10 3

Jadi jelas bahwa pada variabel ini dikategorikan variasi tinggi,sedang,cukup sebagai berikut :

1. Untuk kategori baik dengan jawaban A mendapat nilai 80 - 100 2. Untuk kategori cukup dengan jawaban B mendapat nilai 72 - 89 3. Untuk kategori kurang dengan jawaban C mendapat nilai 63 - 71

Kemudian dicari prosentase frekuensi prestasi belajar siswa mata

pelajaran Al-qur’an Hadits. Hal ini menggunakan rumus prosentase sebagai berikut :

P = F X 100%

N

1. Untuk kategori baik tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits ada 11 responden :

P = 11 X 100% =28,95%

38

2. Untuk kategori cukup tentang prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits ada 17 responden :

P = 17 X 100% =44,74%

38

3. Untuk kategori kurang tentang prestasi belajar pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits ada 10 responden :

P = 10 X 100% = 26,32%

Gambar

Tabel 3.1
Keadaan Guru Tabel 3.2 MI Ma’arif Tejosari 2014/2015
Gambar 1 Struktur  Organisasi
Tabel 3.4 Data Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan model Explicit Ins- truction dengan media bahan alam dapat meningkatkan pembelajaran SBK tentang mencetak timbul pada siswa kelas II SD N 2 Karangsari

Pengaruh Perilaku Pemakaian Masker, Kadar Debu Lingkungan, Kebiasaan Merokok Terhadap Kapasitas Vital Paru (KVP) Pekerja Bagian Produksi PT Japfa Comfeed Indonesia (JCI) Sragen,

Kemudian dilakukan uji dengan Fisher Exact Test dan diperoleh Exact Test sebesar 0,668 yang berarti >0,05 sehingga tidak terdapat hubungan antara ADL dengan depresi pada

Tahap pertama adalah peneliti menentukan kriteria dan menyelekasi sampel, yaitu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam sektor industri barang konsumsi dimana

Hasil dari penelitian ini adalah JWT yang diimplementasikan dapat melakukan validasi terhadap username dan password yang dikirimkan oleh publisher, JWT mampu melakukan

Berdasarkan nilai koefisien penentu yang dihasilkan menunjukkan bahwa Rasio Profitabilitas, Earning Per Share dan Price Earning Ratio memiliki pengaruh terhadap harga saham

[r]

Web Server adalah sebuah perangkat lunak server yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan browser web dan mengirimkan kembali hasilnya