i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENDEKATAN
INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG GAYA
UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI SOKA
SEMESTER GENAP
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
DISUSUN OLEH :
NAMA : YASMI HARIYATUN
NIM : 101132057
PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tiada usaha yang sia-sia jika kita awali dengan niat dan doa.
Teriring sujud syukur kehadirat Alloh SWT, karya ini saya persembahkan
buat :
Suami tercinta, yang telah mendukungku dan selalu membantuku.
Terima kasih banyak semoga senantiasa diberikan kesehatan lahir
dan batin.
Anak-anakku tercinta Yudhi dan Nina terima kasih atas suportnya.
Semoga dimudahkan dalam segala urusan lancar dan sukses dalam
menyelesaikan S2 dan S1, cepat mendapatkan jodoh berbahagia di
dunia dan di akherat.
Almamaterku Universitas Sanata Dharma semoga menjadi yang
terbaik, dapat menghasilkan produk-produk generasi penerus bangsa
v
MOTTO
Bila engkau tidak dapat menjadi komandan jadilah anak buah yang baik.
Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJARDENGAN PENDEKATAN INKUIRI
PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK SISWA
KELAS IV SD NEGERI SOKA MAGELANG
Yasmi Hariyatun NIM : 101132057
Universitas Sanata Dharma 2012
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV semester 2 SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berkaitan dengan materi tentang gaya.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 14 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan isian. Validitas instrumen diuji melalui expert judgement (konsultasi ahli).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata nilai IPA siswa dalam pra siklus dari rata-rata 65 menjadi 74 dalam siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 90. Jumlah siswa yang tuntaspun meningkat dari 6 siswa pada pra siklus menjadi 9 siswa pada siklus I dan 12 siswa tuntas dalam siklus II.
ix
ABSTRACT
IMPROVED LEARNING OUTCOMES APPROACH SAINS INQUIRY
ON SUBJECTS AT GRADE 4 SOKA ELEMENTARY SCHOOL
MAGELANG
Purpuse of tries study was to determince whether the inquiry approach to learning can improve learning sains in grade IV second smester in soka elementary school academic years 2011/2012 relating to the material on the style.
This research is a classroom action research consist of a cycles each cycle consisted of two meetings subject of this study is students grade IV Soka Elementary Shool in academic years 2011/2012. Total of 14 students instruments used in this study is a written test in the form of multiple choice questions and stuffing. Validity of the instruments was tested trought expert judgment (consultan expert).
Result showed that the appucation of this approach can improve the learning outcomes of inquiry sicence of style in grade IV Soka Elementary School to the country shelled sub tistrict Mertoyudan Magelang Second mester academic years 2011/2012.
This improvements is shown by an increase in the average value of sains students in pre cycle of an average of 65 to 75 in cycle 1 and in cecle 2 in increased to go. The number of students who pass increased from 6 cycle to students in pre 9 students in cyle and 12 students completed the second cycle.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta. Dalam Penulisan Skripsi ini, tentu saja ini tidak terlepas
dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenakanlah penulis
mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.
2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST selaku Kepala Program Studi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam
penelitian ini.
3. Bapak Drs.Y.B.Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang
telah membantu, membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini.
4. Bapak Suwardi selaku Kepala SD Negeri Soka yang telah
memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.
5. Bapak dan Ibu Guru SDN Soka yang banyak memberi bantuan dan
dorongan.
6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu hingga terselesainya penulisan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulis menyusun Skripsi ini jauh dari
sempurna masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis dengan lapang dada
xi
demi kebaikan dan kesempurnaan penelitian ini. Semoga penulisan penelitian ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada
umumnya. Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 17 September 2012
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
ABSTRAK ... viii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 7
1. Hakekat Belajar ... 7
xiii
3. Pendekatan Inkuiri ( penemuan ) ... 13
B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 15
C. Kerangka Berpikir ... 17
D. Hipotesis Tindakan ... 17
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 18
B. Setting Penelitian ... 19
C. Rencana Tindakan ... 22
D. Pengumpulan dan Instrumen Data ... 35
E. Analisis Data ... 35
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tindakan Tiap siklus... 37
1. Pra Tindakan ... 38
2. Siklus I ... 39
3. Siklus II ... 50
B. Data lengkap tiap Siklus ... 60
C. Peningkatan Pada Siswa, Guru dan Kelas ... 67
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 75
C. Rekomendasi ... 76
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jadwal Kegiatan PTK ... 20
Tabel 2 : Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus ... 60
Tabel 3 : Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I ... 62
Tabel 4 : Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I 64
Tabel 5 : Daftar Nilai Formatif Siklus II ... 65
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Alur Siklus PTK ... 18
Gambar 2 : Diagram Nilai Formatif Pra Siklus ... 61
Gambar 3 : Diagram Persentase Ketuntasan Pra Siklus ... 61
Gambar 4 : Diagram Nilai Formatif Siklus I ... 63
Gambar 5 : Diagram Persentase Ketuntasan Siklus I... 63
Gambar 6 : Diagram Ketuntasan Pra siklus dan Siklus I ... 64
Gambar 7 : Diagram Nilai Formatif Siklus II ... 66
Gambar 8 : Diagram Ketentasan Siklus II ... 66
Gambar 9 : Diagram Rata-rata Nilai Siklus I - II ... 73
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : RPP Siklus I ... 79
RPP Siklus II ... 87
Lampiran 2 : Lembar Evaluasi Siklus I ... 95
Kunci Jawaban test Formatif Siklus I ... 99
LKS 1 Siklus I ... 100
LKS 2 Siklus I ... 101
LKS 3 Siklus I ... 102
Lembar Evaluasi Siklus II ... 103
Kunci Jawaban test Formatif Siklus II ... 106
LKS 1 Siklus II ... 105
LKS 2 Siklus II ... 106
LKS 3 Siklus II ... 107
Lampiran 3 : Hasil Wawancara untuk Guru ... 108
Lembar Pengamatan Guru ... 110
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I ini akan membahas Latar Belakang, Pembatasan Masalah,
Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Batasan Pengertian, Tujuan
Penelitian, Analisis Masalah dan Manfaat Penelitian.
A. Latar Belakang Masalah
Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Sains merupakan mata
pelajaran yang banyak melaksanakan pembelajaran praktek dari pada teori.
Ilmu Pengetahuan Alam/Sains mempelajari semua yang ada di alam sekitar,
diharapkan dapat membuat siswa mampu mengeksplorasi dan
memanfaatkannya dengan bijaksana. Terkait dengan hal itu, maka
pembelajaran banyak dilaksanakan dengan menggunakan media / alat
peraga. Pembelajaran dengan menggunakan media tersebut tentunya
membuat siswa lebih senang dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Karena senang dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, tentu menambah
semangat belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Namun kenyataan di lapangan ternyata lain. Upaya peningkatan hasil
belajar sudah dilaksanakan, banyak pula keberhasilan yang telah dicapai,
namun apa yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan kepuasan,
sehingga menuntut pemikiran dan kerja keras bagi kalangan pendidikan
untuk meningkatkan kemampuannya demi tercapainya keberhasilan dalam
Sebelum penulis mengadakan penelitian, hasil belajar yang telah
dicapai siswa dalam pembelajaran pokok bahasan tentang gaya dapat
dijadikan tolok ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam
belajar. Pengalaman peneliti pada waktu mengadakan ulangan Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Sains Pokok bahasan gaya diperoleh data
6 dari 14 siswa yang dapat mencapai nilai di atas 75, sedangkan 8 siswa
mendapatkan nilai di bawah 75 dan rata-rata nilai yang dicapai kelas IV
adalah 65 (rentang 1-100). Rendahnya nilai siswa menunjukkan rendahnya
tingkat pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari, karena guru
hanya menggunakan metode ceramah saja.
Pendidik yang baik selalu memperhatikan bagaimana cara anak
dalam belajar. Bagaimana cara siswa belajar. Ada sebuah ungkapan yang
mengatakan bahwa “ saya mendengar dan saya lupa, saya melihat dan saya
ingat, dan saya berbuat dan saya mengerti”. Pepatah tersebut dapat di
ungkapkan bahwa jika saya belajar hanya dengan mendengar, maka saya
akan cepat lupa, jika saya belajar dengan banyak melihat, maka saya dapat
mengingat, jika saya belajar dengan berbuat maka saya mengerti dan
memahaminya. Untuk mengatasi hal tersebut penulis mencoba dengan
melalui demonstrasi dan mencoba yang ditunjang dengan alat bantu media
konkret siswa mendapat kesempatan untuk mendengar, melihat dan berbuat.
Dengan mengalami sendiri, yaitu melakukan percobaan siswa akan dapat
mengerti dan mengingatnya dalam waktu yang relatif lama
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan
dalam belajar sehingga hasil belajar dalam tingkat pemahaman tentang sains
akan meningkat
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ) ini, penulis bekerja sama dengan teman sejawat.
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya tentang
peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA tentang gaya pada siswa kelas
IV dengan menggunakan metode inkuiri.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut “Apakah dengan menggunakan pendekatan
inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang gaya, dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 ?”.
D. Pemecahan Masalah
Alternatif tindakan guru dalam menangani permasalahan dalam
peningkatan prestasi belajar IPA tentang gaya diantaranya adalah melalui
pendekatan inkuiri pada siswa kelas IV SD Negeri Soka semester 2 tahun
pelajaran 2011/2012.
E. Batasan Pengertian
Dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi maka
a. Pendekatan Inkuiri adalah sebuah pendekatan yang dapat
mendorong dan mengarahkan siswa untuk melibatkan diri secara
aktif dalam proses pembelajaran dengan melakukan berbagai
kegiatan penelitian sederhana.
b. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar.
c. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan alam.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Penerapan
pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam tentang gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Soka Kecamatan
Mertoyudan Kabupaten Magelang semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.
G. Analisis Masalah
Dari permasalahan yang sudah diidentifikasi serta masukan dari
teman sejawat dapat diketahui faktor-faktor penyebab terjadinya
permasalahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam / Sains:
1. Penjelasan guru terlalu cepat
2. Pembelajaran banyak didominasi guru
3. Kurangnya media pembelajaran
4. Siswa belum dilibatkan dalam penggunaan media
6. Penggunaan metode kurang bervariasi
7. Belum menggunakan pendekatan yang dapat membangkitkan minat
siswa ( pendekatan inkuiri )
H. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk :
1. Manfaat bagi siswa sebagai peserta didik
a. Siswa kelas IV SD Soka dapat belajar lebih bermakna dengan cara
menemukan dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan
keterampilannya yang baru
b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar
c. Tumbuhnya motivasi siswa dalam belajar
d. Meningkatnya hasil belajar siswa baik kognitif, afektif maupun
psikomotorik.
2. Manfaat bagi guru sebagai pendidik
a. Mengetahui strategi belajar bervariasi untuk memperbaiki dan
meningkatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
b. Diperoleh strategi pembelajaran yang tepat untuk materi tentang
gaya.
c. Sebagai kontrol bagi guru dalam praktek pembelajaran mata
pelajaran tertentu guna mengadakan perbaikan yang diprakarsai dari
dalam guru sendiri.
a. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam/Sains
b. Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan kreativitas siswa
c. Penelitian yang dilaksanakan di dalam kelas dapat dilaksanakan
dalam pengelolaan kegiatan sekolah secara keseluruhan, sehingga
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam Bab Landasan Teori dibahas Kajian Pustaka berisi :
teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, Kerangka Berpikir,
dan Hipotesis Tindakan
A. Kajian Pustaka
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar pada hakekatnya merupakan aktivitas yang utama dalam
serangkaian proses pendidikan di sekolah. Hal ini dapat dipahami
karena berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan adalah dominan
bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung.
Oleh karena itu proses belajar selalu menjadi sorotan utama
khususnya bagi para ahli pendidikan.
Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami. Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu
yang berupaya mencapai tujuan belajar atau biasa yang disebut hasil
Sedangkan pengertian belajar menurut Morgan (dalam Ngalim
Purwanto: 2003) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman. Witheringtone (dalam Ngalim Purwanto: 2003)
menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam
kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada
rekasi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau
suatu kecakapan.
Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang
berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun
atau dua belas tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah
mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak
segi dan bidang, di antaranya, perbedaan dalam intelegensi,
kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian
dan perkembangan fisik anak.
Anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang
berkembang, barang kali tidak perlu lagi diragukan keberaniannya.
Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam perubahan fisik
maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku mereka
dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat.
Pada masa ini anak berada pada fase operasional konkret. Anak aktif
dan mempunyai perhatian yang besar pada lingkungan.
Lebih lanjut karakteristik anak sekolah dasar secara umum
a. Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan
tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi mereka sendiri;
b. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang;
c. Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal,
mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru;
d. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk
berpretasi sebagai mana mereka tidak suka mengalami
ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan;
e. Mereka belajar secara efektif ketika mereka puas dengan
situasinya yang terjadi;
f. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif
dan mengejar anak-anak lainnya.
Menurut Piaget (dalam Mulyono Abdurrahman, 2003: 34) ada
empat tahap perkembangan kognitif anak yaitu:
a. Tahap sensori motor, yaitu ketika anak berusia sekitar 0 sampai 2
tahun;
b. Tahap praoperasional, pada tahap ini usia anak 2 sampai 7 tahun;
c. Tahap konkret-operasional, anak berumur 7 sampai 11 tahun;
d. Tahap formal operasional, anak berusia sekitar 11 tahun atau lebih.
Anak usia sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami
perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun
pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan pertumbuhan anak pada
masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai
yang menimbulkan adanya perbedaan individual pada anak-anak
sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama.
Dengan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas,
guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman
belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik,
menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan
siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak
abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa hendaknya
diberi kesempatan untuk proaktif dan mendapatkan pengalaman
langsung baik secara individual maupun dalam kelompok.
Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat
disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dan tingkah
laku seseorang yang relatif menetap yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman yang menyangkut kepribadian baik fisik maupun psikis,
seperti: keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar (Mulyono Abdurrahman, 2003: 37).
Sedangkan menurut Poerwanto (2008:22) hasil belajar adalah hasil
yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana tertera
dalam raport. Sedangkan hasil dari pengolahan hasil belajar akan
Hasil belajar merupakan sesuatu yang telah dibuat melalui
belajar. Pada umumnya hasil belajar dilakukan melalui tes, dan
kebanyakan tes tertulis sesuai dengan kesimpulan tentang pengertian
belajar. Hasil belajar dapat berupa perubahan tingkah laku,
pengetahuan, perilaku yang relatif permanen, pribadi dan kemampuan
berpikir.
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Telah diuraikan belajar adalah proses yang menimbulkan
terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau
kecakapan seseorang. Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung
pada bermacam-macam faktor. adapun faktor-faktor itu dapat
dibedakan menjadi dua golongan:
1) Faktor yang ada pada diri sendiri atau faktor individual
Yang termasuk faktor individual yaitu: faktor kematangan/
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.
2) Faktor yang ada di luar individu atau faktor sosial
Faktor sosial antara lain: faktor keluarga/ keadaan rumah tangga,
guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam
mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi
sosial . Oemar Hamalik (2003: 102).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar
1) Faktor dari luar, ada dua yaitu lingkungan dan instrumental
a) Lingkungan yang terdiri dari lingkungan alam dan
lingkungan sosial siswa
b) Instrumental
Instrumental ini meliputi (1) kurikulum atau bahan
pengajaran, (2) guru atau pengajar, (3) sarana dan fasilitas,
(4) administrasi/ manajemen.
2) Faktor dari dalam
a) Fisiologi
Faktor fisiologi ini meliputi kondisi fisik siswa dan kondisi
panca indera siswa.
b) Psikologi
Yang termsuk faktor psikologi yaitu (1) bakat, (2) minat, (3)
kecerdasan, (4) motivasi, (5) kemampuan kognitif siswa
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu, faktor-faktor dari luar diri
siswa (faktor sosial) yang meliputi faktor keluarga siswa/ lingkungan
siswa tinggal, cara guru mengajar, alat yang digunakan guru dalam
mengajar/ sarana dan fasilitas dan faktor dari dalam diri siswa (faktor
individual) meliputi kondisi fisik siswa dan psikologi siswa.
d. Peningkatan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peningkatan adalah
penelitian ini adalah proses atau perbuatan yang dilakukan oleh
peneliti dalam bentuk kegiatan pembelajaran, khususnya peningkatan
prestasi belajar IPA.
2. Pendekatan Inkuiri
Pendekatan ini mendorong dan mengarahkan siswa untuk
melibatkan diri secara aktif dalam proses pembelajaran dengan melakukan
berbagai kegiatan penelitian sederhana. Kegiatan tersebut dapat berupa
mengumpulkan data melalui pengamatan, mencatat, dan menafsirkan data
serta mengambil kesimpulan. Kesimpulan ini berupa pengetahuan yang
harus dimiliki siswa misalnya konsep, prinsip, kaidah atau penjelasan
mengenai suatu benda atau peristiwa 1.
Pendekatan inkuiri ini diperkuat oleh Jerome S. Bruner , (dalam
Udin S Winata Putra dkk tahun 2007), bahwa melalui tindakan diarahkan
pada upaya mendidik siswa untuk memiliki kemampuan menyelidiki
(inquiry) dan menemukan (discovery), agar pembelajaran menjadi bermakna.
Pembelajaran bermakna hanya dapat terjadi melalui penemuan,
seperti mengidentifikasi prinsip-prinsip kunci yang ditemukannya sendiri
bukan hanya sekedar penjelasan dari guru saja ( Gagne / Berliner,
319-320). Pelaksanaan proses pembelajaran pendekatan inkuiri ini harus di
dukung dengan penggunaan media. Menurut Sadiman dkk (2002. 26) kata
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
alat peraga yang dapat berguna membantu guru mengantarkan materi
dalam proses pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa.
Pembelajaran dengan menggunakan media sangat bermanfaat
bagi peningkatan pengtahuan siswa. Adapun manfaat penggunaan alat
pegara atau media pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pembelajaran akan lebih menarik (dapat membangkitkan minat dan
perhatian siswa) apabila disertai dengan contoh-contoh yang dapat
diperagakan
b. Membantu memperjelas pengertian siswa tentang sesuatu lebih-lebih
unik anak-anak yang taraf berpikir mereka masih berada pada tingkat
konkret. Karena sesuatu yang diamati, diraba, dicium, dilihat,
didengar dan di kecap akan lebih berkenan dari pada kalau sesuatu itu
hanya diceritakan. Mereka belum dapat menyerap yang abstrak.
Pentingnya penggunaan media/alat peraga sesuai dengan pendapat
Jean Piaget dalam Udin S. Winataputra dkk tahun 2008. perkembangan kognitif manusia dibagi menjadi empat periode yaitu :
periode sensoris motor (0-2 tahun), periode pre operasional (2-7
tahun), periode konkret operasional (7-11 tahun), dan periode formal
operasional (11-15 tahun). Mengingat perkembangan usia kelas IV SD
pada periode konkret operasional maka dalam pelaksanaan proses
pembelajaran media sebagai pengantar sangat penting untuk
digunakan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
c. Mencegah verbalisme anak-anak hafal tentang kata-kata tetapi ia tidak memahami arti dari kata-kata tersebut.
B. Penelitian terdahulu yang relevan
1. Penelitian 1
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Himatul Khoiriyah
yang berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan Pendekatan Inkuiri dan Media melalui Konsep Gaya
Magnet untuk mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa Kelas
V semester 2 SD Negeri Karanganyar Kecamatan Borobudur Kabupaten
Magelang Pada Semester 2 Tahun 2009-2010” menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :
a. Penerapan pendekatan inkuiri dan media dalam pembelajaran IPA
sangat penting karena dapat membantu meningkatkan pemahaman bagi
siswa.
b. Penerapan pendekatan inkuiri dan media dalam pembelajaran harus
melibatkan siswa secara optimal.
c. Pemilihan dan penentuan pendekatan dengan menggunakan alat bantu
media yang tepat sesuai dengan materi, tujuan, dan tingkat
perkembangan siswa dapat meningkatkan tingkat pemahaman bagi
siswa terhadap konsep yang dipelajari yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Mardiana
yang berjudul “Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing dan Media
Sederhana Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Serta Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas VI Pada Pembelajaran Matematika” menghasilkan
kesimpulan sebagai berikut :
a. metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan minat siswa dalam
pembelajaran matematika
b. media sederhana dalam pembelajaran matematika dapat merangsang
rasa ingin tahu siswa,
c. minat siswa yang tinggi pada pembelajaran matematika dapat
meningkatkan hasil belajar.
3. Menurut peneliti dari hasil penelitian satu dan dua dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a. metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan minat siswa dalam
pembelajaran matematika dan IPA
b.Penerapan pendekatan inkuiri dan media dalam pembelajaran harus
melibatkan siswa secara optimal.
c.Pemilihan dan penentuan pendekatan dengan menggunakan alat
bantu media yang tepat sesuai dengan materi, tujuan, dan tingkat
perkembangan siswa dapat meningkatkan tingkat pemahaman bagi
siswa terhadap konsep yang dipelajari yang pada akhirnya dapat
C. Kerangka Berpikir
Pelaksanaan proses pembelajaran penerapan pendekatan inkuiri dan
media dapat membantu meningkatkan pemahaman pada materi pelajaran.
Dengan melalui pendekatan penerapan inkuiri dan media bagi siswa yang
merasa kurang memahami konsep tersebut akan semakin paham. Penerapan
pendekatan inkuiri dengan dibantu media siswa mendapat kesempatan untuk
melihat benda konkret dan berbuat melalui kerja kelompok dan praktek
melalui percobaan secara individual.
Dengan mengalami sendiri yaitu dengan melakukan percobaan siswa
akan dapat mengerti, mengingatnya, dalam waktu yang relatif lebih lama dan
siswa akan lebih senang dalam belajar sehingga hasil belajarnya meningkat.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
“Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam tentang gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Soka
Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang semester Genap Tahun
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab Metode Penelitian dibahas : Jenis Penelitian, Setting
Penelitian, Rencana Tindakan, Pengumpulan dan Instrumen Data, Analisis
Data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian
Tindakan Kelas dengan model spiral yang telah dikembangkan oleh Kemmis
dan Mc Taggart (1998). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan
tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action),
pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Soka Kecamatan
Mertoyudan. SD Negeri Soka berada di belakang Pabrik New Armada dan
Swalayan Armada Town Square (ARTOS) Dusun Soka Kecamatan
Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Siswanya berasal dari Dusun Soka dan Dusun Salakan dengan latar
belakang keluarga yang bermacam-macam. Mata Pencaharian orang tua
siswa sebagian besar adalah buruh ataupun karyawan Pabrik New Armada.
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Soka tahun
pelajaran 2011/2012 sejumlah 14 anak yaitu 6 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.
3. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran IPA tentang gaya dengan pendekatan inkuiri pada siswa kelas IV
SD Negeri Soka semester genap tahun pelajaran 2011/2012 Kecamatan
Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai
dengan bulan Mei 2012. Penelitian yang dilakukan melalui beberapa
kegiatan yaitu observasi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
pembahasan, kesimpulan, pembuatan laporan dan pengesahan.
Tabel 1. Jadwal kegiatan PTK
NO KEGIATAN
b Pengesahan oleh Kepsek
C. Rencana Tindakan
1. Persiapan
Dalam kegiatan persiapan ini, peneliti bersama dengan teman sejawat
mengadakan kegiatan antara lain :
a. Mengadakan observasi
b. Menyusun langkah-langkah penelitian
c. Menyusun RPP
d. Membuat lembar kerja siswa
e. Menyusun postes dan lembar nilai
2. Rencana Tindakan Tiap Siklus
a. Siklus I
1) Perencanaan Tindakan
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA. Bermusyawarah dengan teman
sejawat untuk menentukan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan dengan pendekatan bimbingan belajar. Dengan
mengadakan pretes dan postes menggunakan instrumen tentang
materi pelajaran yang akan dilaksanakan.
2) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terintegrasi dalam
kegiatan pembelajaran sehari-hari sesuai jadwal pelajaran. Pada
2012. Sedangkan siklus I pertemuan ke dua dilaksanakan pada
tanggal 25 April 2012. Guru mengadakan perbaikan pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan Inkuiri.
Peneliti bersama teman sejawat masuk kelas, berdoa, peneliti
mengumumkan kepada siswa bahwa pelajaran tersebut
dipergunakan untuk penelitian. Peneliti menyampaikan materi yang
telah ditentukan. Teman sejawat membagi postes dikerjakan siswa,
lalu dikumpulkan.
Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
dalam siklus I pertemuan pertama dan kedua direncanakan sebagai
berikut:
Pertemuan pertama
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pembuka
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
c) Orientasi
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
d) Motivasi
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai
bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.
b) Membagikan lembar kerja siswa.
c) Memantau kegiatan percobaan yang dilakukan siswa.
d) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami
langkah-langkah percobaan.
e) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi
f) Menerima hasil percobaan siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individu atau kelompok.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Dalam kegiatan akhir, guru:
a) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda
diam menjadi bergerak
b) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda
berubah bentuk.
Pertemuan kedua
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
c) Orientasi
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
d) Motivasi
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai
bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.
b) Membagikan lembar kerja siswa.
c) Memantau kegiatan percobaan yang dilakukan siswa.
d) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami
langkah-langkah percobaan.
f) Menerima hasil percobaan siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individu atau kelompok.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Dalam kegiatan akhir, guru:
a) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda
b) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda
berubah bentuk.
3) Observasi
Peneliti dan teman sejawat mengamati kreatifitas yang terjadi di
kelas dengan tidak mengganggu jalannya pelajaran, mencatat
kejadian-kejadian.
4) Refleksi
Peneliti mengadakan evaluasi selama pelajaran berlangsung.
Kekurangan-kekurangan yang terjadi selama pembelajaran
berlangsung dipergunakan untuk memperbaiki pada siklus II.
b. Siklus II
1) Perencanaan Tindakan
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam
pembelajaran mata pelajaran IPA siklus II. Langkah-langkah yang
akan dilaksanakan dengan pendekatan inkuiri. Seperti tahap pada
siklus I. Menganalisa kekurangan-kekurangan pelaksanaan dalam
siklus I dan memperbaikinya agar prestasi belajar siswa meningkat.
2) Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terintegrasi dalam
siklus II Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Mei
2012. Sedangkan siklus II pertemuan ke dua dilaksanakan pada
tanggal 23 Mei 2012. Guru mengadakan perbaikan pembelajaran
dengan menerapkan pendekatan Inkuiri.
Peneliti bersama teman sejawat masuk kelas, kemudian
berdoa, peneliti melaksanakan pembelajaran. Dalam kegiatan
evaluasi peneliti membagi postes, siswa mengerjakan postes,
peneliti mengumpulkan hasil postes.
Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan
dalam siklus II direncanakan sebagai berikut :
Pertemuan pertama
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pembuka
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
d) Motivasi
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai
bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.
b) Membagi siswa dalam kelompok.
c) Membagikan panduan tata kerja percobaan dan lembar kerja
siswa.
d) Memantau kegiatan percobaan yang dilakukan siswa.
e) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami
langkah-langkah percobaan.
f) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi.
g) Menerima hasil percobaan siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individu atau kelompok.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Dalam kegiatan akhir, guru:
a) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda
diam menjadi bergerak
b) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda
berubah bentuk.
Pertemuan kedua
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
c) Orientasi
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
d) Motivasi
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai
bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru :
a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.
b) Membagi siswa dalam kelompok.
c) Membagikan panduan tata kerja percobaan dan lembar kerja
siswa.
e) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami
langkah-langkah percobaan.
f) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi.
g) Menerima hasil percobaan siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru :
a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan
eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara
individu atau kelompok.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Dalam kegiatan akhir :
a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
mengakibatkan benda berubah bentuk.
3) Observasi
Peneliti bersama teman sejawat mengamati kreatifitas di
dalam kelas dengan tidak mengganggu jalannya pelajaran,
mencatat kejadian-kejadian.
4) Refleksi
Peneliti dan teman sejawat mengadakan evaluasi selama
pelajaran berlangsung. Kekurangan-kekurangan dan hasil
pembelajaran dianalisis kemudian data-data tersebut dibahas
sebagai bahan untuk membuat suatu kesimpulan.
Apabila data yang diperoleh sudah dapat dipergunakan untuk
diolah menggunakan metode yang sudah ditentukan maka penelitian untuk
sementara dicukupkan pada siklus II. Apabila data untuk penelitian
kurang, maka penelitian akan dilanjutkan sesuai kebutuhan penelitian.
Hanya pada pokok-pokok yang dituju untuk penelitian saja.
Langkah berikutnya yang dilaksanakan adalah mengolah data
penelitian dari pretest dan postest selama dua siklus, melakukan
wawancara dengan siswa. Guru kelas serta teman sejawat bermusyawarah
tentang hambatan-hambatan yang ada selama proses pembelajaran IPA
sejawat mengolah hasil penelitian dan menyimpulkannya. Setelah semua
dapat diselesaikan peneliti, teman sejawat menyampaikan hasil penelitian
kepada Kepala Sekolah.
D. Pengumpulan dan Instrumen Data
1. Sumber data penelitian ini berasal dari :
a. Subjek penelitian yaitu siswa yang berupa nilai proses selama
mengikuti pembelajaran dan nilai tes formatif.
b. Hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat.
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
a. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berbentuk tes
maupun non tes. Untuk tes menggunakan tes tertulis sedangkan non tes
menggunakan pengamatan.
b. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kisi-kisi
soal dan butir soal tes tertulis untuk teknik tes.
E. Analisis Data
a. Kriteria keberhasilan
Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah
No Peubah Indikator Kondisi
Rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan soal ulangan
tentang gaya 65 70 75
umlah siswa yang memperoleh KKM
2. Menghitung jumlah skor setiap siswa dengan rumus :
Skor setiap siswa = nilai x 100 ______________
Jumlah soal
3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus :
Skor rata-rata = Jumlah skor seluruh siswa _____________________
Jumlah siswa
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini dipaparkan Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil
Penelitian.
A. Tindakan Tiap Siklus
Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). PTK ini dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan metode yang memungkinkan diperolehnya keefektifan
pembelajaran. Hasil yang diharapkan adalah mendorong para guru melakukan
perubahan dalam praktik pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode
inkuiri. Penelitian ini juga dilakukan terhadap keaktifan siswa untuk belajar
selama proses belajar mengajar.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, PTK dilaksanakan melalui proses
pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi.
Perencanaan, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan
persiapan dengan beberapa kegiatan antara lain menyusun RPP yang terdiri
dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,
materi pokok, metode, langkah pembelajaran, penilaian, media dan sumber.
Pelaksanaan, setelah persiapan dianggap matang barulah penelitian
dimulai. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan RPP yang telah
dilakukan pengamatan oleh teman sejawat dengan mengisi lembar
pengamatan aktifitas siswa. Guru dan teman sejawat mengamati keaktifan
siswa untuk melihat dan mendengarkan bagaimana siswa bekerja.
Evaluasi, setelah proses belajar mengajar berlangsung dilakukan
evaluasi oleh teman sejawat dengan memeriksa hasil kerja siswa untuk
mengetahui perolehan hasil yang dicapai siswa juga melaksanakan evaluasi
guna memantau kemajuan belajar siswa sesuai dengan kompetensi dasar yang
tercermin dalam indikator-indikator yang harus tercapai dalam pembelajaran.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan penilaian dengan memberikan skor pada
tiap-tiap siswa.
Refleksi, kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa skor yang
diperoleh. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat. Hasil
refleksi ini nantinya digunakan untuk perbaikan perencanaan pembelajaran
pada siklus selanjutnya.
1. Pra Tindakan
Sesuai dengan Analisis Materi Pelajaran (AMP) dan program
semester 2 kelas IV mata pelajaran IPA tentang materi pembelajaran
gaya diberikan pada minggu ke dua April 2012, dari hasil analisis nilai
hasil belajar diketahui masih banyak siswa kelas IV di SDN Soka
Kecamatan Mertoyudan ini belum menguasai materi dengan baik.
Berdasarkan fakta tersebut maka peneliti bersama rekan guru
mengidentifikasi permasalahan yang ada. Dari hasil tukar pendapat itu
lain adalah adanya persepsi awal dari siswa bahwa mata pelajaran IPA itu
menyulitkan, belum optimalnya usaha guru untuk menyajikan
pembelajaran yang bervariasi dan kurang antusiasnya siswa dalam
mengikuti pembelajaran IPA. Berdasarkan data nilai pra tindakan baru
diperoleh rata-rata nilai 64 dan persentase ketuntasan 42,9%.
Kondisi tersebut menyebabkan belum berhasilnya pembelajaran
IPA dengan indikator rendahnya rata-rata nilai ulangan IPA. Dengan
demikian perlu diupayakan pembelajaran yang inovatif agar mampu
meningkatkan nilai hasil belajar siswa.
2. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap awal perencanaan penulis melakukan refleksi
tentang pembelajaran IPA di kelas IV. Penulis mengidentifikasi dan
menganalisis masalah yang menyebabkan prestasi siswa mata
pelajaran IPA rendah.
Langkah berikutnya penulis menyusun proposal penelitian
tindakan kelas dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam
kegiatan perbaikan pembelajaran. Selain itu juga menyiapkan
instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
Selanjutnya penulis menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Lembar Kerja siswa, lembar pengamatan, tes formatif,
penunjang pembelajaran IPA tentang gaya berupa bola, kelerang,
berbagai benda yang bias bergerak, papan kayu, plastisin, tanah liat.
Lembar Kerja Siswa disusun dengan langkah-langkah yang
jelas dan sederhana agar siswa mudah memahami dan
memungkinkan siswa bekerja sama dengan temannya. Dengan
langkah-langkah tersebut diharapkan siswa dapat menemukan cara
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan gaya.
Agar semua bisa berjalan lancar, penulis mengadakan
simulasi dengan pengamat tentang skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data. Berikut ini adalah skenario pembelajaran yang telah disusun.
1) Guru bercerita kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan gaya.
2) Siswa berdiskusi menemukan cara menyelesaikan permasalahan
yang berkaitan dengan gaya dan menemukan masalah sehari-hari
yang berkaitan dengan gaya serta cara pemecahannya. Guru
mengambil contoh gaya baik gaya tarik maupun gaya yang
berupa dorongan.
3) Guru sebagai fasilitator dan memberi bimbingan.
4) Siswa mengerjakan soal-soal latihan.
5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab untuk menguatkan
pemahaman siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk
Setelah semua siap peneliti meminta izin kepada Kepala SD
Negeri Soka untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas di kelas
IV. Kepala SD Negeri Soka memberi izin dan sangat mendukung
dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan 1
Pertemuan 1 Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tgl 19 April
2012 dengan kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pembuka
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
c) Orientasi
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai
bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
a) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan
experimen.
b) Guru membagikan lembar kerja siswa.
c) Guru memantau kegiatan experimen yang dilakukan siswa.
d) Guru memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami
langkah-langkah experimen.
e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi
f) Guru menerima hasil experimen siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
a) Guru memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis,
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Dalam kegiatan akhir :
a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
mengakibatkan benda diam menjadi bergerak
b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
mengakibatkan benda berubah bentuk.
2) Pertemuan 2
Pertemuan 2 Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tgl 26 April
2012 dengan kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
c) Orientasi
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
d) Motivasi
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai
bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
a) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan
experimen.
b) Guru membagikan lembar kerja siswa.
c) Guru memantau kegiatan experimen yang dilakukan siswa.
d) Guru memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami
e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi
f) Guru menerima hasil experimen siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
a) Guru memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis,
secara individu atau kelompok.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Dalam kegiatan akhir :
a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
mengakibatkan benda berubah bentuk.
c. Hasil Pengamatan
Pelaksanaan pengamatan sesuai dengan kesepakatan bersama
antara peneliti dan pengamat. Pengamat mencatat semua kejadian
selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan beberapa hasil
yaitu :
1) Catatan dari observasi siswa
a) Pembelajaran IPA dengan metode inkuiri sangat menarik
dan lebih menyenangkan
b) Siswa merasa nyaman belajar materi Gaya dengan metode
inkuiri
c) Dengan menggunakan metode inkuiri, siswa lebih mudah
memahami konsep tentang gaya
d) Dalam menyelesaikan masalah, siswa bekerja kelompok
dengan teman yang lain.
e) Siswa berani mengutarakan pendapat dalam melakukan
experimen.
f) Dalam melakukan pembelajaran, siswa lebih mudah
memahami materi gaya
2) Catatan dari observasi guru, guru telah melaksanakan beberapa
a) Guru membuka pelajaran.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, materi prasyarat
dan memotivasi siswa ( apersepsi )
c) Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar
dan indikator pencapaian.
d) Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
e) Guru membagi siswa dalam kelompok
f) Guru membagikan materi pembelajaran untuk dilakukan
dalam experimen oleh siswa dalam kelompok
g) Guru memberikan bimbingan bagi siswa yang kesulitan
h) Guru memberikan suasana yang kondusif dan
menyenangkan
i) Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
melakukan diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan
gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
j) Guru membimbing siswa merangkum /menyimpulkan materi
pelajaran
k) Guru memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
l) Guru memberikan evaluasi
m) Guru memberikan tugas / PR
d. Refleksi
Refleksi dilakukan bersama antara peneliti dan pengamat
untuk mengetahui sejauh mana tujuan penelitian tercapai.
Pelaksanaannya mengacu pada pedoman yang telah disusun. Hasil
refleksi menunjukkan adanya perubahan baik dari pihak guru
maupun siswa.
Berdasar hasil refleksi terdapat temuan-temuan yang
menunjukkan keberhasilan dan kekurangan sebagai berikut :
Keberhasilan
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah baik sesuai dengan
kurikulum.
2) Guru sudah memberi apersepsi dengan baik. Sudah mampu
menggali pengetahuan awal siswa terhadap materi pelajaran.
3) Guru sudah mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan
sehari-hari.
4) Penjelasan materi cukup jelas tidak terlalu cepat sehingga dapat
dipahami siswa.
5) Penggunaan metode sudah tepat sehingga dapat membangkitkan
minat siswa terhadap pembelajaran.
6) Guru sudah berperan sebagai fasilitator dengan baik. Guru sudah
menyiapkan keperluan yang dibutuhkan siswa.
7) Siswa sudah berdiskusi dengan baik.
8) Guru dapat menggunakan alat peraga dengan baik sehingga
9) Guru telah melatih siswa membuat penilaian terhadap dirinya
sendiri.
Kekurangan
1) Pengelolaan kelas masih perlu dioptimalkan.
2) Pemberian pertanyaan dari guru kurang merata.
3) Guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
4) Guru kurang memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami
kesulitan.
5) Permasalahan yang ditemukan siswa sangat sederhana sehingga
mudah sekali dikerjakan.
6) Masih ada beberapa siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran.
7) Hasil tes formatif belum mencapai tingkat ketuntasan klasikal.
Berdasar hal di atas pembelajaran masih perlu diperbaiki lagi,
karena tingkat ketuntasan belum mencapai target kegiatan siklus II
yaitu pembelajaran dianggap tuntas jika 85% siswa atau lebih telah
mencapai KKM yaitu 75. Pada siklus I ini ketuntasan baru mencapai
57,1%. Siswa masih dapat diaktifkan lagi dengan kegiatan yang
lebih menarik dan menantang. Oleh sebab itu penulis akan
3. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
Pada tahap awal perencanaan siklus II penulis melakukan
refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV pada
siklus I. Dari sini penulis mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Kelebihan pada siklus I
dipertahankan, sedangkan kekurangannya diupayakan untuk
diperbaiki pada siklus II.
Pada siklus II ini peneliti mengupayakan agar semua siswa
bisa aktif. Mengingat siswa kelas IV sebagai subjek penelitian
mempunyai karakteristik aktif dan energik. Agar pembelajaran ini
lebih bermakna, maka siswa diajak untuk berdiskusi, melakukan
experimen-experimen, menemukan sendiri hasil experimen untuk
diambil sebagai kesimpulan semenstara dan juga tanya jawab
mengenai materi pelajaran tentang gaya dalam kehidupannya
sehari-hari.
Selanjutnya penulis menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, lembar pengamatan, tes
formatif, dan lembar penilaian. Selain itu, peneliti juga mengadakan
kerjasama dengan guru-guru lain untuk menciptakan peristiwa yang
mendukung adanya penelitian sehingga siswa dengan mudah dapat
mengamati peristiwa di sekitarnya yang mengandung permasalahan
Lembar Kerja Siswa disusun dengan langkah-langkah yang
jelas agar siswa mudah memahami dan memungkinkan siswa
bekerja sama dengan temannya. Dengan langkah-langkah tersebut
diharapkan siswa dapat menemukan cara menyelesaikan masalah
sehari-hari yang berkaitan dengan gaya.
Berikut ini adalah skenario pembelajaran yang telah disusun.
1) Guru bercerita kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan gaya.
2) Siswa melakukan experimen-experimen dan menemukan cara
menyelesaikan masalah disekitarnya yang berkaitan dengan gaya
serta cara pemecahannya.
3) Guru sebagai fasilitator dan memberi bimbingan.
4) Siswa mengerjakan soal-soal latihan.
5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab untuk menguatkan
pemahaman siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Pertemuan 1
Pertemuan 1 Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Mei
2012 dengan kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
c) Orientasi
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
d) Motivasi
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai
bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.
Kegiatan Inti ( 50 menit )
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
a) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan
experimen.
b) Guru membagikan lembar kerja siswa.
c) Guru memantau kegiatan experimen yang dilakukan siswa.
d) Guru memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami
e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi
f) Guru menerima hasil experimen siswa.
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi :
a) Guru memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.
b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis,
secara individu atau kelompok.
c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi
secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi :
a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
Kegiatan akhir ( 10 menit )
Dalam kegiatan akhir :
a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat
mengakibatkan benda berubah bentuk.
2) Pertemuan 2
Pertemuan 2 Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Mei
2012 dengan kegiatan sebagai berikut :
Kegiatan awal ( 10 menit )
a) Pendahuluan
- Guru mengucapkan salam pembuka
- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan
kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek
kehadiran siswa)
- Guru mengajak siswa untuk berdoa
b) Apersepsi
- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran.
c) Orientasi
- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada
siswa.
d) Motivasi
- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk
memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai