• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan hasil belajar dengan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang gaya untuk siswa kelas IV SD Negeri Soka semester genap - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan hasil belajar dengan pendekatan inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang gaya untuk siswa kelas IV SD Negeri Soka semester genap - USD Repository"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN PENDEKATAN

INKUIRI PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG GAYA

UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI SOKA

SEMESTER GENAP

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DISUSUN OLEH :

NAMA : YASMI HARIYATUN

NIM : 101132057

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tiada usaha yang sia-sia jika kita awali dengan niat dan doa.

Teriring sujud syukur kehadirat Alloh SWT, karya ini saya persembahkan

buat :

Suami tercinta, yang telah mendukungku dan selalu membantuku.

Terima kasih banyak semoga senantiasa diberikan kesehatan lahir

dan batin.

Anak-anakku tercinta Yudhi dan Nina terima kasih atas suportnya.

Semoga dimudahkan dalam segala urusan lancar dan sukses dalam

menyelesaikan S2 dan S1, cepat mendapatkan jodoh berbahagia di

dunia dan di akherat.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma semoga menjadi yang

terbaik, dapat menghasilkan produk-produk generasi penerus bangsa

(5)

v

MOTTO

Bila engkau tidak dapat menjadi komandan jadilah anak buah yang baik.

Jangan tanyakan apa yang Negara berikan kepadamu, tetapi tanyakan apa

(6)
(7)
(8)

viii

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJARDENGAN PENDEKATAN INKUIRI

PADA MATA PELAJARAN IPA TENTANG GAYA UNTUK SISWA

KELAS IV SD NEGERI SOKA MAGELANG

Yasmi Hariyatun NIM : 101132057

Universitas Sanata Dharma 2012

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV semester 2 SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berkaitan dengan materi tentang gaya.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 14 siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah test tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan isian. Validitas instrumen diuji melalui expert judgement (konsultasi ahli).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Soka Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan ini ditunjukkan dengan peningkatan rata-rata nilai IPA siswa dalam pra siklus dari rata-rata 65 menjadi 74 dalam siklus I dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 90. Jumlah siswa yang tuntaspun meningkat dari 6 siswa pada pra siklus menjadi 9 siswa pada siklus I dan 12 siswa tuntas dalam siklus II.

(9)

ix

ABSTRACT

IMPROVED LEARNING OUTCOMES APPROACH SAINS INQUIRY

ON SUBJECTS AT GRADE 4 SOKA ELEMENTARY SCHOOL

MAGELANG

Purpuse of tries study was to determince whether the inquiry approach to learning can improve learning sains in grade IV second smester in soka elementary school academic years 2011/2012 relating to the material on the style.

This research is a classroom action research consist of a cycles each cycle consisted of two meetings subject of this study is students grade IV Soka Elementary Shool in academic years 2011/2012. Total of 14 students instruments used in this study is a written test in the form of multiple choice questions and stuffing. Validity of the instruments was tested trought expert judgment (consultan expert).

Result showed that the appucation of this approach can improve the learning outcomes of inquiry sicence of style in grade IV Soka Elementary School to the country shelled sub tistrict Mertoyudan Magelang Second mester academic years 2011/2012.

This improvements is shown by an increase in the average value of sains students in pre cycle of an average of 65 to 75 in cycle 1 and in cecle 2 in increased to go. The number of students who pass increased from 6 cycle to students in pre 9 students in cyle and 12 students completed the second cycle.

(10)

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah

SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Penulisan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan tugas akhir mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta. Dalam Penulisan Skripsi ini, tentu saja ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenakanlah penulis

mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

yang telah memberikan ijin dalam penelitian ini.

2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J.,S.S.,BST selaku Kepala Program Studi

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin dalam

penelitian ini.

3. Bapak Drs.Y.B.Adimassana, M.A. selaku Dosen Pembimbing yang

telah membantu, membimbing dan mengarahkan dalam penelitian ini.

4. Bapak Suwardi selaku Kepala SD Negeri Soka yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian ini.

5. Bapak dan Ibu Guru SDN Soka yang banyak memberi bantuan dan

dorongan.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah membantu hingga terselesainya penulisan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa di dalam penulis menyusun Skripsi ini jauh dari

sempurna masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis dengan lapang dada

(11)

xi

demi kebaikan dan kesempurnaan penelitian ini. Semoga penulisan penelitian ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca semua pada

umumnya. Pada akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 17 September 2012

(12)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka ... 7

1. Hakekat Belajar ... 7

(13)

xiii

3. Pendekatan Inkuiri ( penemuan ) ... 13

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 15

C. Kerangka Berpikir ... 17

D. Hipotesis Tindakan ... 17

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 18

B. Setting Penelitian ... 19

C. Rencana Tindakan ... 22

D. Pengumpulan dan Instrumen Data ... 35

E. Analisis Data ... 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Tindakan Tiap siklus... 37

1. Pra Tindakan ... 38

2. Siklus I ... 39

3. Siklus II ... 50

B. Data lengkap tiap Siklus ... 60

C. Peningkatan Pada Siswa, Guru dan Kelas ... 67

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 69

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 75

C. Rekomendasi ... 76

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Jadwal Kegiatan PTK ... 20

Tabel 2 : Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus ... 60

Tabel 3 : Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I ... 62

Tabel 4 : Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus dan Siklus I 64

Tabel 5 : Daftar Nilai Formatif Siklus II ... 65

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Alur Siklus PTK ... 18

Gambar 2 : Diagram Nilai Formatif Pra Siklus ... 61

Gambar 3 : Diagram Persentase Ketuntasan Pra Siklus ... 61

Gambar 4 : Diagram Nilai Formatif Siklus I ... 63

Gambar 5 : Diagram Persentase Ketuntasan Siklus I... 63

Gambar 6 : Diagram Ketuntasan Pra siklus dan Siklus I ... 64

Gambar 7 : Diagram Nilai Formatif Siklus II ... 66

Gambar 8 : Diagram Ketentasan Siklus II ... 66

Gambar 9 : Diagram Rata-rata Nilai Siklus I - II ... 73

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP Siklus I ... 79

RPP Siklus II ... 87

Lampiran 2 : Lembar Evaluasi Siklus I ... 95

Kunci Jawaban test Formatif Siklus I ... 99

LKS 1 Siklus I ... 100

LKS 2 Siklus I ... 101

LKS 3 Siklus I ... 102

Lembar Evaluasi Siklus II ... 103

Kunci Jawaban test Formatif Siklus II ... 106

LKS 1 Siklus II ... 105

LKS 2 Siklus II ... 106

LKS 3 Siklus II ... 107

Lampiran 3 : Hasil Wawancara untuk Guru ... 108

Lembar Pengamatan Guru ... 110

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini akan membahas Latar Belakang, Pembatasan Masalah,

Perumusan Masalah, Pemecahan Masalah, Batasan Pengertian, Tujuan

Penelitian, Analisis Masalah dan Manfaat Penelitian.

A. Latar Belakang Masalah

Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Sains merupakan mata

pelajaran yang banyak melaksanakan pembelajaran praktek dari pada teori.

Ilmu Pengetahuan Alam/Sains mempelajari semua yang ada di alam sekitar,

diharapkan dapat membuat siswa mampu mengeksplorasi dan

memanfaatkannya dengan bijaksana. Terkait dengan hal itu, maka

pembelajaran banyak dilaksanakan dengan menggunakan media / alat

peraga. Pembelajaran dengan menggunakan media tersebut tentunya

membuat siswa lebih senang dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

Karena senang dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, tentu menambah

semangat belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa

Namun kenyataan di lapangan ternyata lain. Upaya peningkatan hasil

belajar sudah dilaksanakan, banyak pula keberhasilan yang telah dicapai,

namun apa yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan kepuasan,

sehingga menuntut pemikiran dan kerja keras bagi kalangan pendidikan

untuk meningkatkan kemampuannya demi tercapainya keberhasilan dalam

(18)

Sebelum penulis mengadakan penelitian, hasil belajar yang telah

dicapai siswa dalam pembelajaran pokok bahasan tentang gaya dapat

dijadikan tolok ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam

belajar. Pengalaman peneliti pada waktu mengadakan ulangan Mata

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam/Sains Pokok bahasan gaya diperoleh data

6 dari 14 siswa yang dapat mencapai nilai di atas 75, sedangkan 8 siswa

mendapatkan nilai di bawah 75 dan rata-rata nilai yang dicapai kelas IV

adalah 65 (rentang 1-100). Rendahnya nilai siswa menunjukkan rendahnya

tingkat pemahaman siswa terhadap konsep yang dipelajari, karena guru

hanya menggunakan metode ceramah saja.

Pendidik yang baik selalu memperhatikan bagaimana cara anak

dalam belajar. Bagaimana cara siswa belajar. Ada sebuah ungkapan yang

mengatakan bahwa “ saya mendengar dan saya lupa, saya melihat dan saya

ingat, dan saya berbuat dan saya mengerti”. Pepatah tersebut dapat di

ungkapkan bahwa jika saya belajar hanya dengan mendengar, maka saya

akan cepat lupa, jika saya belajar dengan banyak melihat, maka saya dapat

mengingat, jika saya belajar dengan berbuat maka saya mengerti dan

memahaminya. Untuk mengatasi hal tersebut penulis mencoba dengan

melalui demonstrasi dan mencoba yang ditunjang dengan alat bantu media

konkret siswa mendapat kesempatan untuk mendengar, melihat dan berbuat.

Dengan mengalami sendiri, yaitu melakukan percobaan siswa akan dapat

mengerti dan mengingatnya dalam waktu yang relatif lama

Pelaksanaan proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan

(19)

dalam belajar sehingga hasil belajar dalam tingkat pemahaman tentang sains

akan meningkat

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan

Kelas ( PTK ) ini, penulis bekerja sama dengan teman sejawat.

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi permasalahan hanya tentang

peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPA tentang gaya pada siswa kelas

IV dengan menggunakan metode inkuiri.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah

penelitian sebagai berikut “Apakah dengan menggunakan pendekatan

inkuiri pada mata pelajaran IPA tentang gaya, dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Soka tahun pelajaran 2011/2012 ?”.

D. Pemecahan Masalah

Alternatif tindakan guru dalam menangani permasalahan dalam

peningkatan prestasi belajar IPA tentang gaya diantaranya adalah melalui

pendekatan inkuiri pada siswa kelas IV SD Negeri Soka semester 2 tahun

pelajaran 2011/2012.

E. Batasan Pengertian

Dalam penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan persepsi maka

(20)

a. Pendekatan Inkuiri adalah sebuah pendekatan yang dapat

mendorong dan mengarahkan siswa untuk melibatkan diri secara

aktif dalam proses pembelajaran dengan melakukan berbagai

kegiatan penelitian sederhana.

b. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.

c. IPA adalah ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan alam.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Penerapan

pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan

Alam tentang gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Soka Kecamatan

Mertoyudan Kabupaten Magelang semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012.

G. Analisis Masalah

Dari permasalahan yang sudah diidentifikasi serta masukan dari

teman sejawat dapat diketahui faktor-faktor penyebab terjadinya

permasalahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam / Sains:

1. Penjelasan guru terlalu cepat

2. Pembelajaran banyak didominasi guru

3. Kurangnya media pembelajaran

4. Siswa belum dilibatkan dalam penggunaan media

(21)

6. Penggunaan metode kurang bervariasi

7. Belum menggunakan pendekatan yang dapat membangkitkan minat

siswa ( pendekatan inkuiri )

H. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian dapat bermanfaat untuk :

1. Manfaat bagi siswa sebagai peserta didik

a. Siswa kelas IV SD Soka dapat belajar lebih bermakna dengan cara

menemukan dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan

keterampilannya yang baru

b. Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar

c. Tumbuhnya motivasi siswa dalam belajar

d. Meningkatnya hasil belajar siswa baik kognitif, afektif maupun

psikomotorik.

2. Manfaat bagi guru sebagai pendidik

a. Mengetahui strategi belajar bervariasi untuk memperbaiki dan

meningkatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

b. Diperoleh strategi pembelajaran yang tepat untuk materi tentang

gaya.

c. Sebagai kontrol bagi guru dalam praktek pembelajaran mata

pelajaran tertentu guna mengadakan perbaikan yang diprakarsai dari

dalam guru sendiri.

(22)

a. Meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam/Sains

b. Tumbuhnya motivasi guru dalam mengembangkan kreativitas siswa

c. Penelitian yang dilaksanakan di dalam kelas dapat dilaksanakan

dalam pengelolaan kegiatan sekolah secara keseluruhan, sehingga

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam Bab Landasan Teori dibahas Kajian Pustaka berisi :

teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti, Kerangka Berpikir,

dan Hipotesis Tindakan

A. Kajian Pustaka

1. Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar pada hakekatnya merupakan aktivitas yang utama dalam

serangkaian proses pendidikan di sekolah. Hal ini dapat dipahami

karena berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan adalah dominan

bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung.

Oleh karena itu proses belajar selalu menjadi sorotan utama

khususnya bagi para ahli pendidikan.

Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar adalah suatu

proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar

bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni

mengalami. Belajar merupakan suatu proses dari seorang individu

yang berupaya mencapai tujuan belajar atau biasa yang disebut hasil

(24)

Sedangkan pengertian belajar menurut Morgan (dalam Ngalim

Purwanto: 2003) belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap

dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman. Witheringtone (dalam Ngalim Purwanto: 2003)

menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada

rekasi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau

suatu kecakapan.

Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang

berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun

atau dua belas tahun. Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah

mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak

segi dan bidang, di antaranya, perbedaan dalam intelegensi,

kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian

dan perkembangan fisik anak.

Anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang

berkembang, barang kali tidak perlu lagi diragukan keberaniannya.

Setiap anak sekolah dasar sedang berada dalam perubahan fisik

maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku mereka

dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat.

Pada masa ini anak berada pada fase operasional konkret. Anak aktif

dan mempunyai perhatian yang besar pada lingkungan.

Lebih lanjut karakteristik anak sekolah dasar secara umum

(25)

a. Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan

tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi mereka sendiri;

b. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira/riang;

c. Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal,

mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru;

d. Mereka biasanya tergetar perasaannya dan terdorong untuk

berpretasi sebagai mana mereka tidak suka mengalami

ketidakpuasan dan menolak kegagalan-kegagalan;

e. Mereka belajar secara efektif ketika mereka puas dengan

situasinya yang terjadi;

f. Mereka belajar dengan cara bekerja, mengobservasi, berinisiatif

dan mengejar anak-anak lainnya.

Menurut Piaget (dalam Mulyono Abdurrahman, 2003: 34) ada

empat tahap perkembangan kognitif anak yaitu:

a. Tahap sensori motor, yaitu ketika anak berusia sekitar 0 sampai 2

tahun;

b. Tahap praoperasional, pada tahap ini usia anak 2 sampai 7 tahun;

c. Tahap konkret-operasional, anak berumur 7 sampai 11 tahun;

d. Tahap formal operasional, anak berusia sekitar 11 tahun atau lebih.

Anak usia sekolah dasar adalah anak yang sedang mengalami

perrtumbuhan baik pertumbuhan intelektual, emosional maupun

pertumbuhan badaniyah, di mana kecepatan pertumbuhan anak pada

masing-masing aspek tersebut tidak sama, sehingga terjadi berbagai

(26)

yang menimbulkan adanya perbedaan individual pada anak-anak

sekolah dasar walaupun mereka dalam usia yang sama.

Dengan karakteristik siswa yang telah diuraikan seperti di atas,

guru dituntut untuk dapat mengemas perencanaan dan pengalaman

belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik,

menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan

siswa sehari-hari, sehingga materi pelajaran yang dipelajari tidak

abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa hendaknya

diberi kesempatan untuk proaktif dan mendapatkan pengalaman

langsung baik secara individual maupun dalam kelompok.

Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dan tingkah

laku seseorang yang relatif menetap yang terjadi melalui latihan atau

pengalaman yang menyangkut kepribadian baik fisik maupun psikis,

seperti: keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap.

b. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar (Mulyono Abdurrahman, 2003: 37).

Sedangkan menurut Poerwanto (2008:22) hasil belajar adalah hasil

yang dicapai seseorang dalam usaha belajar sebagaimana tertera

dalam raport. Sedangkan hasil dari pengolahan hasil belajar akan

(27)

Hasil belajar merupakan sesuatu yang telah dibuat melalui

belajar. Pada umumnya hasil belajar dilakukan melalui tes, dan

kebanyakan tes tertulis sesuai dengan kesimpulan tentang pengertian

belajar. Hasil belajar dapat berupa perubahan tingkah laku,

pengetahuan, perilaku yang relatif permanen, pribadi dan kemampuan

berpikir.

c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Telah diuraikan belajar adalah proses yang menimbulkan

terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau

kecakapan seseorang. Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung

pada bermacam-macam faktor. adapun faktor-faktor itu dapat

dibedakan menjadi dua golongan:

1) Faktor yang ada pada diri sendiri atau faktor individual

Yang termasuk faktor individual yaitu: faktor kematangan/

pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

2) Faktor yang ada di luar individu atau faktor sosial

Faktor sosial antara lain: faktor keluarga/ keadaan rumah tangga,

guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam

mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi

sosial . Oemar Hamalik (2003: 102).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar

(28)

1) Faktor dari luar, ada dua yaitu lingkungan dan instrumental

a) Lingkungan yang terdiri dari lingkungan alam dan

lingkungan sosial siswa

b) Instrumental

Instrumental ini meliputi (1) kurikulum atau bahan

pengajaran, (2) guru atau pengajar, (3) sarana dan fasilitas,

(4) administrasi/ manajemen.

2) Faktor dari dalam

a) Fisiologi

Faktor fisiologi ini meliputi kondisi fisik siswa dan kondisi

panca indera siswa.

b) Psikologi

Yang termsuk faktor psikologi yaitu (1) bakat, (2) minat, (3)

kecerdasan, (4) motivasi, (5) kemampuan kognitif siswa

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu, faktor-faktor dari luar diri

siswa (faktor sosial) yang meliputi faktor keluarga siswa/ lingkungan

siswa tinggal, cara guru mengajar, alat yang digunakan guru dalam

mengajar/ sarana dan fasilitas dan faktor dari dalam diri siswa (faktor

individual) meliputi kondisi fisik siswa dan psikologi siswa.

d. Peningkatan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peningkatan adalah

(29)

penelitian ini adalah proses atau perbuatan yang dilakukan oleh

peneliti dalam bentuk kegiatan pembelajaran, khususnya peningkatan

prestasi belajar IPA.

2. Pendekatan Inkuiri

Pendekatan ini mendorong dan mengarahkan siswa untuk

melibatkan diri secara aktif dalam proses pembelajaran dengan melakukan

berbagai kegiatan penelitian sederhana. Kegiatan tersebut dapat berupa

mengumpulkan data melalui pengamatan, mencatat, dan menafsirkan data

serta mengambil kesimpulan. Kesimpulan ini berupa pengetahuan yang

harus dimiliki siswa misalnya konsep, prinsip, kaidah atau penjelasan

mengenai suatu benda atau peristiwa 1.

Pendekatan inkuiri ini diperkuat oleh Jerome S. Bruner , (dalam

Udin S Winata Putra dkk tahun 2007), bahwa melalui tindakan diarahkan

pada upaya mendidik siswa untuk memiliki kemampuan menyelidiki

(inquiry) dan menemukan (discovery), agar pembelajaran menjadi bermakna.

Pembelajaran bermakna hanya dapat terjadi melalui penemuan,

seperti mengidentifikasi prinsip-prinsip kunci yang ditemukannya sendiri

bukan hanya sekedar penjelasan dari guru saja ( Gagne / Berliner,

319-320). Pelaksanaan proses pembelajaran pendekatan inkuiri ini harus di

dukung dengan penggunaan media. Menurut Sadiman dkk (2002. 26) kata

Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

(30)

alat peraga yang dapat berguna membantu guru mengantarkan materi

dalam proses pembelajaran sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan minat siswa.

Pembelajaran dengan menggunakan media sangat bermanfaat

bagi peningkatan pengtahuan siswa. Adapun manfaat penggunaan alat

pegara atau media pembelajaran antara lain adalah sebagai berikut :

a. Pembelajaran akan lebih menarik (dapat membangkitkan minat dan

perhatian siswa) apabila disertai dengan contoh-contoh yang dapat

diperagakan

b. Membantu memperjelas pengertian siswa tentang sesuatu lebih-lebih

unik anak-anak yang taraf berpikir mereka masih berada pada tingkat

konkret. Karena sesuatu yang diamati, diraba, dicium, dilihat,

didengar dan di kecap akan lebih berkenan dari pada kalau sesuatu itu

hanya diceritakan. Mereka belum dapat menyerap yang abstrak.

Pentingnya penggunaan media/alat peraga sesuai dengan pendapat

Jean Piaget dalam Udin S. Winataputra dkk tahun 2008. perkembangan kognitif manusia dibagi menjadi empat periode yaitu :

periode sensoris motor (0-2 tahun), periode pre operasional (2-7

tahun), periode konkret operasional (7-11 tahun), dan periode formal

operasional (11-15 tahun). Mengingat perkembangan usia kelas IV SD

pada periode konkret operasional maka dalam pelaksanaan proses

pembelajaran media sebagai pengantar sangat penting untuk

digunakan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah

(31)

c. Mencegah verbalisme anak-anak hafal tentang kata-kata tetapi ia tidak memahami arti dari kata-kata tersebut.

B. Penelitian terdahulu yang relevan

1. Penelitian 1

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Himatul Khoiriyah

yang berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan

menggunakan Pendekatan Inkuiri dan Media melalui Konsep Gaya

Magnet untuk mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk siswa Kelas

V semester 2 SD Negeri Karanganyar Kecamatan Borobudur Kabupaten

Magelang Pada Semester 2 Tahun 2009-2010” menghasilkan kesimpulan

sebagai berikut :

a. Penerapan pendekatan inkuiri dan media dalam pembelajaran IPA

sangat penting karena dapat membantu meningkatkan pemahaman bagi

siswa.

b. Penerapan pendekatan inkuiri dan media dalam pembelajaran harus

melibatkan siswa secara optimal.

c. Pemilihan dan penentuan pendekatan dengan menggunakan alat bantu

media yang tepat sesuai dengan materi, tujuan, dan tingkat

perkembangan siswa dapat meningkatkan tingkat pemahaman bagi

siswa terhadap konsep yang dipelajari yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar.

(32)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Eka Mardiana

yang berjudul “Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing dan Media

Sederhana Sebagai Upaya Menumbuhkan Minat Serta Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Kelas VI Pada Pembelajaran Matematika” menghasilkan

kesimpulan sebagai berikut :

a. metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan minat siswa dalam

pembelajaran matematika

b. media sederhana dalam pembelajaran matematika dapat merangsang

rasa ingin tahu siswa,

c. minat siswa yang tinggi pada pembelajaran matematika dapat

meningkatkan hasil belajar.

3. Menurut peneliti dari hasil penelitian satu dan dua dapat disimpulkan

sebagai berikut :

a. metode inkuiri terbimbing dapat meningkatkan minat siswa dalam

pembelajaran matematika dan IPA

b.Penerapan pendekatan inkuiri dan media dalam pembelajaran harus

melibatkan siswa secara optimal.

c.Pemilihan dan penentuan pendekatan dengan menggunakan alat

bantu media yang tepat sesuai dengan materi, tujuan, dan tingkat

perkembangan siswa dapat meningkatkan tingkat pemahaman bagi

siswa terhadap konsep yang dipelajari yang pada akhirnya dapat

(33)

C. Kerangka Berpikir

Pelaksanaan proses pembelajaran penerapan pendekatan inkuiri dan

media dapat membantu meningkatkan pemahaman pada materi pelajaran.

Dengan melalui pendekatan penerapan inkuiri dan media bagi siswa yang

merasa kurang memahami konsep tersebut akan semakin paham. Penerapan

pendekatan inkuiri dengan dibantu media siswa mendapat kesempatan untuk

melihat benda konkret dan berbuat melalui kerja kelompok dan praktek

melalui percobaan secara individual.

Dengan mengalami sendiri yaitu dengan melakukan percobaan siswa

akan dapat mengerti, mengingatnya, dalam waktu yang relatif lebih lama dan

siswa akan lebih senang dalam belajar sehingga hasil belajarnya meningkat.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

“Penerapan pendekatan inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan Alam tentang gaya pada siswa kelas IV SD Negeri Soka

Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang semester Genap Tahun

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab Metode Penelitian dibahas : Jenis Penelitian, Setting

Penelitian, Rencana Tindakan, Pengumpulan dan Instrumen Data, Analisis

Data.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian

Tindakan Kelas dengan model spiral yang telah dikembangkan oleh Kemmis

dan Mc Taggart (1998). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan

tiap siklusnya terdiri dari perencanaan (planning), tindakan (action),

pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

(35)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Soka Kecamatan

Mertoyudan. SD Negeri Soka berada di belakang Pabrik New Armada dan

Swalayan Armada Town Square (ARTOS) Dusun Soka Kecamatan

Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Siswanya berasal dari Dusun Soka dan Dusun Salakan dengan latar

belakang keluarga yang bermacam-macam. Mata Pencaharian orang tua

siswa sebagian besar adalah buruh ataupun karyawan Pabrik New Armada.

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Soka tahun

pelajaran 2011/2012 sejumlah 14 anak yaitu 6 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan.

3. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa dalam mata

pelajaran IPA tentang gaya dengan pendekatan inkuiri pada siswa kelas IV

SD Negeri Soka semester genap tahun pelajaran 2011/2012 Kecamatan

Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

(36)

Penelitian ini akan dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai

dengan bulan Mei 2012. Penelitian yang dilakukan melalui beberapa

kegiatan yaitu observasi, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

pembahasan, kesimpulan, pembuatan laporan dan pengesahan.

Tabel 1. Jadwal kegiatan PTK

NO KEGIATAN

(37)

b Pengesahan oleh Kepsek

(38)

C. Rencana Tindakan

1. Persiapan

Dalam kegiatan persiapan ini, peneliti bersama dengan teman sejawat

mengadakan kegiatan antara lain :

a. Mengadakan observasi

b. Menyusun langkah-langkah penelitian

c. Menyusun RPP

d. Membuat lembar kerja siswa

e. Menyusun postes dan lembar nilai

2. Rencana Tindakan Tiap Siklus

a. Siklus I

1) Perencanaan Tindakan

Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam

pembelajaran mata pelajaran IPA. Bermusyawarah dengan teman

sejawat untuk menentukan langkah-langkah yang akan

dilaksanakan dengan pendekatan bimbingan belajar. Dengan

mengadakan pretes dan postes menggunakan instrumen tentang

materi pelajaran yang akan dilaksanakan.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terintegrasi dalam

kegiatan pembelajaran sehari-hari sesuai jadwal pelajaran. Pada

(39)

2012. Sedangkan siklus I pertemuan ke dua dilaksanakan pada

tanggal 25 April 2012. Guru mengadakan perbaikan pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan Inkuiri.

Peneliti bersama teman sejawat masuk kelas, berdoa, peneliti

mengumumkan kepada siswa bahwa pelajaran tersebut

dipergunakan untuk penelitian. Peneliti menyampaikan materi yang

telah ditentukan. Teman sejawat membagi postes dikerjakan siswa,

lalu dikumpulkan.

Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan

dalam siklus I pertemuan pertama dan kedua direncanakan sebagai

berikut:

Pertemuan pertama

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

- Guru mengucapkan salam pembuka

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

(40)

c) Orientasi

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

d) Motivasi

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

b) Membagikan lembar kerja siswa.

c) Memantau kegiatan percobaan yang dilakukan siswa.

d) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami

langkah-langkah percobaan.

e) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi

f) Menerima hasil percobaan siswa.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

(41)

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara

individu atau kelompok.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir ( 10 menit )

Dalam kegiatan akhir, guru:

a) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda

diam menjadi bergerak

b) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda

berubah bentuk.

Pertemuan kedua

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

(42)

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

pembelajaran.

c) Orientasi

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

d) Motivasi

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

b) Membagikan lembar kerja siswa.

c) Memantau kegiatan percobaan yang dilakukan siswa.

d) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami

langkah-langkah percobaan.

(43)

f) Menerima hasil percobaan siswa.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara

individu atau kelompok.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir ( 10 menit )

Dalam kegiatan akhir, guru:

a) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda

(44)

b) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda

berubah bentuk.

3) Observasi

Peneliti dan teman sejawat mengamati kreatifitas yang terjadi di

kelas dengan tidak mengganggu jalannya pelajaran, mencatat

kejadian-kejadian.

4) Refleksi

Peneliti mengadakan evaluasi selama pelajaran berlangsung.

Kekurangan-kekurangan yang terjadi selama pembelajaran

berlangsung dipergunakan untuk memperbaiki pada siklus II.

b. Siklus II

1) Perencanaan Tindakan

Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam

pembelajaran mata pelajaran IPA siklus II. Langkah-langkah yang

akan dilaksanakan dengan pendekatan inkuiri. Seperti tahap pada

siklus I. Menganalisa kekurangan-kekurangan pelaksanaan dalam

siklus I dan memperbaikinya agar prestasi belajar siswa meningkat.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas terintegrasi dalam

(45)

siklus II Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 9 Mei

2012. Sedangkan siklus II pertemuan ke dua dilaksanakan pada

tanggal 23 Mei 2012. Guru mengadakan perbaikan pembelajaran

dengan menerapkan pendekatan Inkuiri.

Peneliti bersama teman sejawat masuk kelas, kemudian

berdoa, peneliti melaksanakan pembelajaran. Dalam kegiatan

evaluasi peneliti membagi postes, siswa mengerjakan postes,

peneliti mengumpulkan hasil postes.

Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan

dalam siklus II direncanakan sebagai berikut :

Pertemuan pertama

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

- Guru mengucapkan salam pembuka

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

pembelajaran.

(46)

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

d) Motivasi

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

b) Membagi siswa dalam kelompok.

c) Membagikan panduan tata kerja percobaan dan lembar kerja

siswa.

d) Memantau kegiatan percobaan yang dilakukan siswa.

e) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami

langkah-langkah percobaan.

f) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi.

g) Menerima hasil percobaan siswa.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

(47)

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara

individu atau kelompok.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir ( 10 menit )

Dalam kegiatan akhir, guru:

a) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda

diam menjadi bergerak

b) Menarik kesimpulan bahwa gaya dapat mengakibatkan benda

berubah bentuk.

Pertemuan kedua

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

(48)

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

pembelajaran.

c) Orientasi

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

d) Motivasi

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru :

a) Memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

b) Membagi siswa dalam kelompok.

c) Membagikan panduan tata kerja percobaan dan lembar kerja

siswa.

(49)

e) Memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami

langkah-langkah percobaan.

f) Memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi.

g) Menerima hasil percobaan siswa.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru :

a) Memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat laporan

eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara

individu atau kelompok.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir ( 10 menit )

Dalam kegiatan akhir :

a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

(50)

b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

mengakibatkan benda berubah bentuk.

3) Observasi

Peneliti bersama teman sejawat mengamati kreatifitas di

dalam kelas dengan tidak mengganggu jalannya pelajaran,

mencatat kejadian-kejadian.

4) Refleksi

Peneliti dan teman sejawat mengadakan evaluasi selama

pelajaran berlangsung. Kekurangan-kekurangan dan hasil

pembelajaran dianalisis kemudian data-data tersebut dibahas

sebagai bahan untuk membuat suatu kesimpulan.

Apabila data yang diperoleh sudah dapat dipergunakan untuk

diolah menggunakan metode yang sudah ditentukan maka penelitian untuk

sementara dicukupkan pada siklus II. Apabila data untuk penelitian

kurang, maka penelitian akan dilanjutkan sesuai kebutuhan penelitian.

Hanya pada pokok-pokok yang dituju untuk penelitian saja.

Langkah berikutnya yang dilaksanakan adalah mengolah data

penelitian dari pretest dan postest selama dua siklus, melakukan

wawancara dengan siswa. Guru kelas serta teman sejawat bermusyawarah

tentang hambatan-hambatan yang ada selama proses pembelajaran IPA

(51)

sejawat mengolah hasil penelitian dan menyimpulkannya. Setelah semua

dapat diselesaikan peneliti, teman sejawat menyampaikan hasil penelitian

kepada Kepala Sekolah.

D. Pengumpulan dan Instrumen Data

1. Sumber data penelitian ini berasal dari :

a. Subjek penelitian yaitu siswa yang berupa nilai proses selama

mengikuti pembelajaran dan nilai tes formatif.

b. Hasil pengamatan yang dilakukan teman sejawat.

2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berbentuk tes

maupun non tes. Untuk tes menggunakan tes tertulis sedangkan non tes

menggunakan pengamatan.

b. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kisi-kisi

soal dan butir soal tes tertulis untuk teknik tes.

E. Analisis Data

a. Kriteria keberhasilan

Kondisi awal prestasi belajar siswa dan kondisi akhir yang diharapkan adalah

(52)

No Peubah Indikator Kondisi

Rata-rata nilai siswa dalam mengerjakan soal ulangan

tentang gaya 65 70 75

umlah siswa yang memperoleh KKM

2. Menghitung jumlah skor setiap siswa dengan rumus :

Skor setiap siswa = nilai x 100 ______________

Jumlah soal

3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus :

Skor rata-rata = Jumlah skor seluruh siswa _____________________

Jumlah siswa

(53)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini dipaparkan Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil

Penelitian.

A. Tindakan Tiap Siklus

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). PTK ini dimaksudkan untuk meningkatkan penggunaan metode yang memungkinkan diperolehnya keefektifan

pembelajaran. Hasil yang diharapkan adalah mendorong para guru melakukan

perubahan dalam praktik pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode

inkuiri. Penelitian ini juga dilakukan terhadap keaktifan siswa untuk belajar

selama proses belajar mengajar.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, PTK dilaksanakan melalui proses

pengkajian berdaur yang terdiri dari empat tahap yaitu Perencanaan,

Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi.

Perencanaan, sebelum melaksanakan penelitian, peneliti mengadakan

persiapan dengan beberapa kegiatan antara lain menyusun RPP yang terdiri

dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran,

materi pokok, metode, langkah pembelajaran, penilaian, media dan sumber.

Pelaksanaan, setelah persiapan dianggap matang barulah penelitian

dimulai. Penelitian dilakukan dengan melaksanakan RPP yang telah

(54)

dilakukan pengamatan oleh teman sejawat dengan mengisi lembar

pengamatan aktifitas siswa. Guru dan teman sejawat mengamati keaktifan

siswa untuk melihat dan mendengarkan bagaimana siswa bekerja.

Evaluasi, setelah proses belajar mengajar berlangsung dilakukan

evaluasi oleh teman sejawat dengan memeriksa hasil kerja siswa untuk

mengetahui perolehan hasil yang dicapai siswa juga melaksanakan evaluasi

guna memantau kemajuan belajar siswa sesuai dengan kompetensi dasar yang

tercermin dalam indikator-indikator yang harus tercapai dalam pembelajaran.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penilaian dengan memberikan skor pada

tiap-tiap siswa.

Refleksi, kegiatan refleksi diawali dengan memeriksa skor yang

diperoleh. Penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat. Hasil

refleksi ini nantinya digunakan untuk perbaikan perencanaan pembelajaran

pada siklus selanjutnya.

1. Pra Tindakan

Sesuai dengan Analisis Materi Pelajaran (AMP) dan program

semester 2 kelas IV mata pelajaran IPA tentang materi pembelajaran

gaya diberikan pada minggu ke dua April 2012, dari hasil analisis nilai

hasil belajar diketahui masih banyak siswa kelas IV di SDN Soka

Kecamatan Mertoyudan ini belum menguasai materi dengan baik.

Berdasarkan fakta tersebut maka peneliti bersama rekan guru

mengidentifikasi permasalahan yang ada. Dari hasil tukar pendapat itu

(55)

lain adalah adanya persepsi awal dari siswa bahwa mata pelajaran IPA itu

menyulitkan, belum optimalnya usaha guru untuk menyajikan

pembelajaran yang bervariasi dan kurang antusiasnya siswa dalam

mengikuti pembelajaran IPA. Berdasarkan data nilai pra tindakan baru

diperoleh rata-rata nilai 64 dan persentase ketuntasan 42,9%.

Kondisi tersebut menyebabkan belum berhasilnya pembelajaran

IPA dengan indikator rendahnya rata-rata nilai ulangan IPA. Dengan

demikian perlu diupayakan pembelajaran yang inovatif agar mampu

meningkatkan nilai hasil belajar siswa.

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap awal perencanaan penulis melakukan refleksi

tentang pembelajaran IPA di kelas IV. Penulis mengidentifikasi dan

menganalisis masalah yang menyebabkan prestasi siswa mata

pelajaran IPA rendah.

Langkah berikutnya penulis menyusun proposal penelitian

tindakan kelas dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam

kegiatan perbaikan pembelajaran. Selain itu juga menyiapkan

instrumen yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.

Selanjutnya penulis menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Lembar Kerja siswa, lembar pengamatan, tes formatif,

(56)

penunjang pembelajaran IPA tentang gaya berupa bola, kelerang,

berbagai benda yang bias bergerak, papan kayu, plastisin, tanah liat.

Lembar Kerja Siswa disusun dengan langkah-langkah yang

jelas dan sederhana agar siswa mudah memahami dan

memungkinkan siswa bekerja sama dengan temannya. Dengan

langkah-langkah tersebut diharapkan siswa dapat menemukan cara

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan gaya.

Agar semua bisa berjalan lancar, penulis mengadakan

simulasi dengan pengamat tentang skenario pembelajaran yang akan

dilaksanakan dan instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data. Berikut ini adalah skenario pembelajaran yang telah disusun.

1) Guru bercerita kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan gaya.

2) Siswa berdiskusi menemukan cara menyelesaikan permasalahan

yang berkaitan dengan gaya dan menemukan masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan gaya serta cara pemecahannya. Guru

mengambil contoh gaya baik gaya tarik maupun gaya yang

berupa dorongan.

3) Guru sebagai fasilitator dan memberi bimbingan.

4) Siswa mengerjakan soal-soal latihan.

5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab untuk menguatkan

pemahaman siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk

(57)

Setelah semua siap peneliti meminta izin kepada Kepala SD

Negeri Soka untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas di kelas

IV. Kepala SD Negeri Soka memberi izin dan sangat mendukung

dengan menyediakan fasilitas yang diperlukan.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1

Pertemuan 1 Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tgl 19 April

2012 dengan kegiatan sebagai berikut :

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

- Guru mengucapkan salam pembuka

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

pembelajaran.

c) Orientasi

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

(58)

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

a) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan

experimen.

b) Guru membagikan lembar kerja siswa.

c) Guru memantau kegiatan experimen yang dilakukan siswa.

d) Guru memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami

langkah-langkah experimen.

e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi

f) Guru menerima hasil experimen siswa.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi :

a) Guru memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis,

(59)

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi :

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir ( 10 menit )

Dalam kegiatan akhir :

a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

mengakibatkan benda diam menjadi bergerak

b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

mengakibatkan benda berubah bentuk.

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tgl 26 April

2012 dengan kegiatan sebagai berikut :

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

(60)

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

pembelajaran.

c) Orientasi

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

d) Motivasi

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

a) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan

experimen.

b) Guru membagikan lembar kerja siswa.

c) Guru memantau kegiatan experimen yang dilakukan siswa.

d) Guru memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami

(61)

e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi

f) Guru menerima hasil experimen siswa.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi :

a) Guru memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individu atau kelompok.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi :

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir ( 10 menit )

Dalam kegiatan akhir :

a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

(62)

b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

mengakibatkan benda berubah bentuk.

c. Hasil Pengamatan

Pelaksanaan pengamatan sesuai dengan kesepakatan bersama

antara peneliti dan pengamat. Pengamat mencatat semua kejadian

selama proses perbaikan pembelajaran berlangsung.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan, didapatkan beberapa hasil

yaitu :

1) Catatan dari observasi siswa

a) Pembelajaran IPA dengan metode inkuiri sangat menarik

dan lebih menyenangkan

b) Siswa merasa nyaman belajar materi Gaya dengan metode

inkuiri

c) Dengan menggunakan metode inkuiri, siswa lebih mudah

memahami konsep tentang gaya

d) Dalam menyelesaikan masalah, siswa bekerja kelompok

dengan teman yang lain.

e) Siswa berani mengutarakan pendapat dalam melakukan

experimen.

f) Dalam melakukan pembelajaran, siswa lebih mudah

memahami materi gaya

2) Catatan dari observasi guru, guru telah melaksanakan beberapa

(63)

a) Guru membuka pelajaran.

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, materi prasyarat

dan memotivasi siswa ( apersepsi )

c) Guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar

dan indikator pencapaian.

d) Guru menyampaikan model pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

e) Guru membagi siswa dalam kelompok

f) Guru membagikan materi pembelajaran untuk dilakukan

dalam experimen oleh siswa dalam kelompok

g) Guru memberikan bimbingan bagi siswa yang kesulitan

h) Guru memberikan suasana yang kondusif dan

menyenangkan

i) Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,

melakukan diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan

gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;

j) Guru membimbing siswa merangkum /menyimpulkan materi

pelajaran

k) Guru memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;

l) Guru memberikan evaluasi

m) Guru memberikan tugas / PR

(64)

d. Refleksi

Refleksi dilakukan bersama antara peneliti dan pengamat

untuk mengetahui sejauh mana tujuan penelitian tercapai.

Pelaksanaannya mengacu pada pedoman yang telah disusun. Hasil

refleksi menunjukkan adanya perubahan baik dari pihak guru

maupun siswa.

Berdasar hasil refleksi terdapat temuan-temuan yang

menunjukkan keberhasilan dan kekurangan sebagai berikut :

Keberhasilan

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah baik sesuai dengan

kurikulum.

2) Guru sudah memberi apersepsi dengan baik. Sudah mampu

menggali pengetahuan awal siswa terhadap materi pelajaran.

3) Guru sudah mengaitkan pembelajaran dengan realitas kehidupan

sehari-hari.

4) Penjelasan materi cukup jelas tidak terlalu cepat sehingga dapat

dipahami siswa.

5) Penggunaan metode sudah tepat sehingga dapat membangkitkan

minat siswa terhadap pembelajaran.

6) Guru sudah berperan sebagai fasilitator dengan baik. Guru sudah

menyiapkan keperluan yang dibutuhkan siswa.

7) Siswa sudah berdiskusi dengan baik.

8) Guru dapat menggunakan alat peraga dengan baik sehingga

(65)

9) Guru telah melatih siswa membuat penilaian terhadap dirinya

sendiri.

Kekurangan

1) Pengelolaan kelas masih perlu dioptimalkan.

2) Pemberian pertanyaan dari guru kurang merata.

3) Guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

4) Guru kurang memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami

kesulitan.

5) Permasalahan yang ditemukan siswa sangat sederhana sehingga

mudah sekali dikerjakan.

6) Masih ada beberapa siswa kurang aktif mengikuti pembelajaran.

7) Hasil tes formatif belum mencapai tingkat ketuntasan klasikal.

Berdasar hal di atas pembelajaran masih perlu diperbaiki lagi,

karena tingkat ketuntasan belum mencapai target kegiatan siklus II

yaitu pembelajaran dianggap tuntas jika 85% siswa atau lebih telah

mencapai KKM yaitu 75. Pada siklus I ini ketuntasan baru mencapai

57,1%. Siswa masih dapat diaktifkan lagi dengan kegiatan yang

lebih menarik dan menantang. Oleh sebab itu penulis akan

(66)

3. Siklus II

a. Perencanaan Tindakan

Pada tahap awal perencanaan siklus II penulis melakukan

refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas IV pada

siklus I. Dari sini penulis mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Kelebihan pada siklus I

dipertahankan, sedangkan kekurangannya diupayakan untuk

diperbaiki pada siklus II.

Pada siklus II ini peneliti mengupayakan agar semua siswa

bisa aktif. Mengingat siswa kelas IV sebagai subjek penelitian

mempunyai karakteristik aktif dan energik. Agar pembelajaran ini

lebih bermakna, maka siswa diajak untuk berdiskusi, melakukan

experimen-experimen, menemukan sendiri hasil experimen untuk

diambil sebagai kesimpulan semenstara dan juga tanya jawab

mengenai materi pelajaran tentang gaya dalam kehidupannya

sehari-hari.

Selanjutnya penulis menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, lembar pengamatan, tes

formatif, dan lembar penilaian. Selain itu, peneliti juga mengadakan

kerjasama dengan guru-guru lain untuk menciptakan peristiwa yang

mendukung adanya penelitian sehingga siswa dengan mudah dapat

mengamati peristiwa di sekitarnya yang mengandung permasalahan

(67)

Lembar Kerja Siswa disusun dengan langkah-langkah yang

jelas agar siswa mudah memahami dan memungkinkan siswa

bekerja sama dengan temannya. Dengan langkah-langkah tersebut

diharapkan siswa dapat menemukan cara menyelesaikan masalah

sehari-hari yang berkaitan dengan gaya.

Berikut ini adalah skenario pembelajaran yang telah disusun.

1) Guru bercerita kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan gaya.

2) Siswa melakukan experimen-experimen dan menemukan cara

menyelesaikan masalah disekitarnya yang berkaitan dengan gaya

serta cara pemecahannya.

3) Guru sebagai fasilitator dan memberi bimbingan.

4) Siswa mengerjakan soal-soal latihan.

5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab untuk menguatkan

pemahaman siswa dan memberi kesempatan pada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang kurang jelas.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan 1

Pertemuan 1 Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 10 Mei

2012 dengan kegiatan sebagai berikut :

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

(68)

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

pembelajaran.

c) Orientasi

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

d) Motivasi

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

bahan untuk mempelajari materi selanjutnya.

Kegiatan Inti ( 50 menit )

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi :

a) Guru memberikan arahan kepada siswa untuk melakukan

experimen.

b) Guru membagikan lembar kerja siswa.

c) Guru memantau kegiatan experimen yang dilakukan siswa.

d) Guru memberikan arahan bagi siswa yang belum memahami

(69)

e) Guru memberikan waktu kepada siswa untuk berdiskusi

f) Guru menerima hasil experimen siswa.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi :

a) Guru memberi kesempatan untuk berfikir, menganalisis,

menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut.

b) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membuat

laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis,

secara individu atau kelompok.

c) Guru memberikan kesempatan kepada siswa berkompetisi

secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi :

a) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui

siswa

b) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.

Kegiatan akhir ( 10 menit )

Dalam kegiatan akhir :

a) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

(70)

b) Guru dan siswa menarik kesimpulan bahwa gaya dapat

mengakibatkan benda berubah bentuk.

2) Pertemuan 2

Pertemuan 2 Siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 24 Mei

2012 dengan kegiatan sebagai berikut :

Kegiatan awal ( 10 menit )

a) Pendahuluan

- Guru mengucapkan salam pembuka

- Guru melakukan aktifitas rutin ( mengecek kebersihan

kelas, kesiapan kelas, kesiapan siswa dan mengecek

kehadiran siswa)

- Guru mengajak siswa untuk berdoa

b) Apersepsi

- Guru menanyakan kepada siswa tentang materi

pembelajaran.

c) Orientasi

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari kepada

siswa.

d) Motivasi

- Guru memberikan semangat kepada siswa untuk

memperhatikan pembelajaran yang dilaksanakan sebagai

Gambar

Tabel 1 : Jadwal Kegiatan PTK  ...................................................
Gambar 1. Alur Siklus PTK
Tabel 1. Jadwal kegiatan PTK
Tabel 2. Daftar Nilai Tes Formatif Prasiklus Kelas V
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Kota Cirebon, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kabupaten Purwakarta, Kota Cimahi, Kota Banjar, Kabupaten Indramayu, dan

[r]

Judul Penelitian ini adalah “ Hubungan Perkembangan Wilayah Perkotaan dengan Kebutuhan Infrastruktur di Kabupaten Cianjur.” Kesalahan penafsiran judul dapat menimbulkan

Karakteristik listrik dan kinerja baterai seperti tegangan, kapasitas, kepadatan energi, tingkat kemampuan, siklus hidup, dan lama hidup akan berubah sebagai salah

Dihasilkan rute distribusi dengan algoritma carke & wright adalah tiga rute dengan total jarak tempuh 180,7 km, rute dengan model penyelesaian Vehicle Routing Problem

Kabupaten Tegal melalui Pejabat Pengadaan telah melakukan proses Pengadaan Langsung. pekerjaan pengadaan barang Kegiatan Pengadaan Perlengkapan

Permainan merupakan manfaat yang besar bagi perkembangan anak. Khususnya untuk perkembangan kemampuanan berhitung, sehingga pada. saatnya nanti anak lebih siap