• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN PENGOLAHAN PAKAN RINGKASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN PENGOLAHAN PAKAN RINGKASAN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN PENGOLAHAN PAKAN

Kata kunci : manajemen. kualitas pakan .

BAMBAN(i KI!SHART()NO

Balm Penelitian Ternak Po. Box 221 Bogor 16002

RINGKASAN

7eniu 7eknis Fangsional A'on Penelni 2002

Pakan dalam budidaya ternak merupakan salah satu taktor yang sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan usaha ditin,jau dari laju peningkatan produktivitas ternak. Salah satu taktor keberhasilan dalam usaha ternak adalah kemampuan menyediakan pakan yang serhpurna dengan nilai gizi tinggi . Sekitar 60% sampai dengan 80% dari keseluruhan taktor produksi adalah biaya pakan. Namun demikian pemberian pakan penting. karena dapat meningkatkan produksi yang berard meningkatkan keuntungan. Manajemen pengolahan pakan harus dilakukan karena mempumai arti sangat penting . l'saha yang bisa dilakukan menekan biaya pakan. adalah menjaga kualitas pakan dengan kontrol bahan baku yang ketat. mengawasi cara pencampuran serta menjaga kondisi penyimpanan .

PENDAHULUAN

Pakan dalam budidaya ternak merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam menunjang keberhasilan usaha . Sekitar 60% - 80% dari keseluruhan biaya produksi ditentukan faktor biaya pakan (Djanah. 1985) . Namun demikian. pemberian pakan penting dalam budidaya ternak. karena dapat meningkatkan produksi yang berarti juga meningkatkan keuntungan.

Titik tolak keberhasilan dalam berternak adalah kemampuan menyediakan pakan yang sempurna. dalam artj pakan dengan nilai gizinya tinggi clan tersedia secara kontinyu . Pakan merupakan sumber gizi yang melengkapi makanan alamiah untuk dapat meningkatkan kemampuan produksi ternak. Sebagai contoh pola usaha budidaya ayam kampung dengan mengandalkan makanan alamiah hanya menghasilkan telur 50 sampai 80 butir setiap tahunnya . Sedangkan untuk budidaya dengan pemberian pakan yang mengandung cukup protein clan kalori dapat berproduksi sampai 180 butir per tahunnya. (Sumantra. 1989). Adapun pakan lengkap yang mempunyai keunungan gizi yang sangat dibutuhkan oleh ternak antara lain protein. lemak. karbohidrat. vitamin clan mineral .

Efisiensi dalam pengelolaan budidaya ternak khususnya dalam pengolahan pakan harus dilakukan. agar mendapatkan keuntungan lebih tinggi . Dengan demikian tindakan efisiensi terhadap pengolahan pakan mempunyai arti yang sangat penting. Usaha yang bisa dilakukan untuk menekan biaya pakan adalah mengganti bahan pakan yang relatif mahal dengan bahan yang

(2)

relatif murah namun tetap memperhatikan nilai gizi clan ketersediaan bahan pengganti . (Wahyuningsih . 1988) . Selain menekan biaya pakan yang bisa dilakukan yaitu menjaga kualitas pakan dengan cara menerapkan metode pencampuran pakan dengan benar. Begitu pula dalam memilih bahan baku haruslah dilakukan kontrol kualitas yang ketat .

Faktor-faktor seperti kualitas bahan baku. pengelolaan clan kondisi penyimpanan sangat berpengaruh terhadap kualitas pakan. Kualitas pakan yang berbeda akan menyebabkan hasil produksi yang berbeda. Produksi akan meningkat dengan pemakaian pakan yang berkualitas . Hal tersebut di atas erat hubungannya dengan manajemen pengolahan pakan .

Tujuan penulisan memberikan informasi bagaimana langkah-langkah manajemen pengolahan pakan agar mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi .

KEBUTUHAN ZAT GIZI

Tenni Ieknis Fangsional,\on Penelin ?00 :

Untuk meningkatkan efisiensi dalam pencernaan clan penyerapannya. pakan harus memiliki kandungan zat gizi yang tinggi clan mudah dicerna. Zat-zat gizi tersebut diperoleh dari makanan alami clan pakan tambahan dengan tingkat kandungan zat gizi yang berbeda-beda. Seperti halnya manusia. ternak umumnya tidak akan tumbuh optimal apabila diberi pakan yang berkualitas rendah . Untuk menunjang kebutuhan hidup pokok clan produksi dibutuhkan protein. energi . vitamin clan mineral dalam jumlah yang seimbang.

Protein adalah bahan organik yang penting di dalam tubuh. karena diperlukan terus menerus untuk pertumbuhan clan metabolisme. protein sangat dibutuhkan kelangsungan penyediaannya. Pemenuhan kebutuhan akan protein yang fdak memadai akan berakibat terganggunya pertumbuhan ternak . Energi adalah kumpulan dari lemak clan karbohidrat sebagai sumber tenaga clan pengikat vitamin yang sangat clibutuhkan ternak untuk pertumbuhan . Mineral fungsinya sangat penting yaitu penguat kerangka tubuh ternak . Sebagai contoh pada ayam petelur sangat diperlukan kalsium untuk membantu pembentukan kulit telur. Mineral biasanya selalu ditambahkan dalam pembuatan ransum .

Menurut Tangendjaja (1985). setiap jenis ternak memerlukan kebutuhan zat-zat gizi tertentu. Kebutuhan zat gizi tergantung pada jenis. umur. status produksi clan lingkungan . Untuk menclapatkan susunan ransum yang tepat clan berkualitas baik diperlukan informasi tentang kebutuhan ternak akan unsur gizi clan kandungan unsur gizi pada bahan pakan yang digunakan.

KUALITAS BAHAN BAKU PAKAN

Kualitas pakan sangat tergantung dari kualitas bahan baku . Dalam pemilihan bahan baku perlu diperhatikan adalah kepastian bahwa bahan pakan 203

(3)

tersebut masih bagus kondisinya. artinya tidak terjadi penguraian zat-zat gizi pakan yang ditandai tidak adanya penggumpalan. ticlak ada jamur bau tengik serta bahan pakan hendaknya bebas dari zat-zat yang merugikan.

Dalam penentuan kualitas setiap bahan mempunyai cara yang berbeda. Penentuan kualitas bahan baku yang akurat secara kimiawi perlu dilakukan analisis terlebih dahulu di laboratorium. Namun hal ini sulit dilakukan di lapangan karena memerlukan peralatan khusus. Yang memungkinkan dilakukan di lapangan dalam penentuan kualitas bahan baku pakan dengan cara

Organoleptik(Kushartono. 2000).

Penentuan kualitas bahan baku pakan secara l)rganoleptik dilakukan menggunakan panaa indera yang terdiri dari 4M . yaitu :

- melihat : tampfan fisik.

- meraba : lembab. kering. harus. kasar. panas. - mencium : segar. tengik. asam .

- merupakan : asin. tawar

Keterampilan cara Organoleptik biasanya dimiliki oleh orang-orang yang berpengalaman. pada umumnya walaupun secara sepintas segera tahu clan bisa membedakan mana bahan pakan yang berkualitas balk atau sebaliknya.

PENYUSUNAN RANSUM PAKAN

Temu rekns fungsionul \,,n Ncnelm 2002

Ransum merupakan kumpulan dari bahan-bahan pakan yang memenuhi persyaratan untuk kebutuhan gizi ternak . Penvusunan ransum yang merupakan campuran dari berbagai bahan pakan sangat diperlukan karena suatu bahan pakan biasanya memiliki kekurangan akan zat-zat gizi tertentu sehingga harus dipenuhi oleh bahan pakan yang lain . (Tangendjaja. 1985).

Dalam penyusunan ransum diperlukan informasi mengenai harga bahan baku pakan agar diperoleh ransum dengan harga murah tetapi dapat memenuhi kebutuhan gizi ternak . Selain itu komposisi kandungan gizi clan bahan-bahan yang digunakan untuk menyusun ransum sebaiknya diketahui . Dalam penvusunan ransum harus diperlukan pengetahuan atau keahlian agar diperoleh hasil yang memuaskan. Berdasarkan pertimbangan tersebut. sangat jarang petemak menyusun ransum pakan sendiri . Yang memungkinkan dilakukan oleh peternak vaitu menyusun ransum dengan bahan dasar konsentrat komersial. Penvusunan ransum dengan bahan dasar konsentrat vaitu dapat dilakukan dengan Metode Segi Empat clan Metode Aljabar (Kushartono . 2000) . Metode Segi Empat sebagai alat bantu untuk menghitung persentase suatu ransum yang terdiri dua bahan. Sebagai contoh susunan ransum ayam petelur yang diinginkan mengandung protein 15%. Sedangkan bahan yang digunakan adalah konsentrat komersial dengan kandungan protein 40% clan

(4)

Y

Jagung 8.7

lemm Teknis fungsional Son Penelm 200:

jagung dengan kandungan protein 8 .7%. Metode pencampuran segi empat bisa dilihat pada (Gambar 1).

25

Konsentrat 40 6,3

Gambar l . Metode Segi Empat (Tangendjaja. 1985)

Dengan bantuan Metode Segi Empat diperoleh hasil campuran ransum dengan kandungan protein 15% yang terdiri dari :

25

jagung = 25 bagian atau 33I , - x 100% = 80% konsentrat = 6,3 bagian

63

31 .3 x 100% = 20%

Metode Aljabar sebagai alat bantu untuk menghitung persentase pemakaian campuran lebih dari dua bahan . Sebagai contoh pencampuran ransum dengan kandungan protein 15%. Pemakaian bahan baku yang diinginkan yaitu konsentrat komersial dengan kandungan protein 40%, jagung 8.7% dan dedak 9,48% dengan perbandingan penggunaan jagung dan dedak 2

1 maka cara perhitungannya sebagai berikut:

Misal : X = jagung + dedak tiap 100% ransum . Y = konsentrat tiap 100% ransum .

X + Y = 100% ransum dan X + Y = 15% protein. Maka: Protein X = ( 2/3x 8.7%) + (!i3 x 9.4%) = 8.96%

Protein Y = 40% Persamaannya: 6,04% = 0,3104 = 19.45% X = 100% - 19.45% = 80,55% 205 0.0896 X + 0.40 Y = 15% 0.0896 X + 0,40 Y = 15% 0,0896 X + 0,0896Y - 8,96% 0.3104 Y = 6.04%

(5)

Dengan Metode Aljabar campuran pakan dengan kadar protein 15% diperoleh campuran sebagai berikut:

jagung 2/, x 80.55% = 53.70% dedak '/, x 80.55% = 26.85% konsentrat = 19.45%

PENCAMPURAN PAKAN

7enni leknis Fungslonal .\on Penelm 2011=

Pencampuran pakan memegang peranan penting dalam proses pembuatan ransum . karena tujuan pencampuran untuk menghomogenkan bahan pakan antara partikel satu dengan yang lain menjadi pakan yang siap pakai untuk konsumsi ternak . Pencampuran yang kurang sempurna akan menghasilkan campuran ransum yang kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena itu cara pencampuran bahan yang benar sangat diperlukan dalam pembuatan ransum ternak baik pencampuran dengan cara tradisional yang menggunakan sekop maupun dengan menggunakan mixer.

Pencampuran pakan dengan menggunakan sekop yang harus diperhatikan lantai sebagai alas harus rata dan sebaiknya terbuat dari papan kayu. Sedangkan cara pencampurannya sebagai berikut : Bahan pakan yang jumlah paling banyak ditaruh paling bawah clan diratakan . Selanjutnya diikuti bahan pakan lain yang jumlahnya makin sedikit. kemudian diaduk dengan sekop dari arah luar ke dalam terus menerus sampai rata.

Pencampuran pakan dengan menggunakan mixer yang harus diperhatikan bahwa tidak dibenarkan apabila memasukkan bahan pakan terlalu penuh. Hal ini akan mengakibatkan pakan tidak tercampur dengan sempurna. karena bahan yang di atas akan statis sehingga tidak tercampur dengan yang lain . Batasan bahan yang benar yaitu tidak boleh melebihi tinggi alat pengaduk untuk mixer horisontal (Gambar 2) clan mixer vertikal (Gambar 3).

(6)

Batas maksimum .

Gambar 2 . Mixer Horisontal

Batas maksimum

-Gambar 3 . Mixer Vertikal

°~~llllllllll~~llil~~Illllll/lllll~

/emu leknis fungsinnul \on Penelm =0O_

Statis

(7)

lenni /eknis f-ungstona/ %'on Pene/Ut 2002

Untuk pencampuran Feed Suplement seperti premix. mineral clan vitamin yang jumlahnya sedikit tidak dibenarkan apabila dicampur bersama-sama dengan bahan dasar. baik dengan pencampuran secara tradisional maupun dengan mixer. Pencampuran Feed Suplement (premix. mineral clan vitamin) harus diperlakukan secara khusus yaitu dengan cara mengambil sebagian dari campuran dasar (campuran I) lalu dicampurkan atau clitambahkan

Feed .Suplement clan diaduk sampai merata menjadi campuran 11 . Setelah

campuran 11 tercampur rata selanjutnya ditaburkan sedikit demi sedikit ke campuran pertama secara merata clan diaduk lagi. pakan slap diberikan untuk konsumsi ternak .

Selain pencampuran Feed .Suplement yang diperlakukan secara khusus dalam pencampuran pakan adalah pencampuran cairan dalam ransum . Sebelum cairan dicampurkan ransum harus betul-betul homogen . Cairan dicampurkan sedikit demi sedikit sambil diaduk. bila perlu dibenakan spryer. Untuk memperoleh hasil campuran yang sempuma sebaiknya cairan yang sifatnya kental seperti molases. minyak dibenarkan terlebih dahulu .

PENYIMPANAN PAKAN

Penanganan penyimpanan bahan pakan perlu mendapat perhatian yang serius. Kondisi fngkungan berpengaruh terhadap kandungan kadar air bahan pakan yang menyebabkan kerusakan clan penyusutan selama penyimpanan . Lingkungan yang lembab clan kotor merupakan salah satu penyebab kenaikan kadar air. hama. jamur clan jasad pengganggu perusak lain sehingga mempercepat kerusakan . Kandungan air yang terlalu tinggi mengakibatkan kerusakan mekanis sehingga bahan pakan kurang tahan disimpan. karena mikroorganisme mudah menyerang.

Berdasarkan pengalaman di lapangan bahwa kerusakan bahan pakan terjadi setelah satu bulan bahan tersebut disimpan (Kushartono. 1996) . Sebagai contoh timbulnya uflutokvin pada jagung terutama sebagai akibat masih tingginva kadar air. karena keaclaan ini merupakan media yang baik untuk tumbuhan Aspergillus . fluvusyang menghasilkan racunuflatoxin.

Menurut Saenong (1988). kerusakan pada jagung yang terjadi selama penyimpanan clan faktor penyebab utama penurunan mutu antara lain : - Kerusakan fisik disebabkan terjadinya perubahan kadar air selama

penyimpanan. butiran menjadi pecah clan mudah diserang hama .

- Kerusakan biologis disebabkan kegiatan biologis selama penyimpanan. seperti serangan hama. jamur clan mikroba.

Kerusakan kimiawi disebabkan adanya dekomposisi kimia selama penyimpanan seperti penurunan kadar karbohidrat. protein. lemak karena proses metabolisme baik oleh serangga maupun mikroba.

(8)

KESIMPULAN

DAFTAR BACAAN

/enni /-eknlc Fungsional dim Penelin 2002

Upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kualitas selama dalam penyimpanan perlu adanya tindakan pencegahan sebagai berikut :

- Dijaga kebersihan gudang.

- Bahan pakan jangan disimpan terlalu lama.

- Diperhatikan kadar air bahan. batas simpan yang baik. keunungan air tidak lebih 13%.

- Dihindari kemasan yang rusak.

- Pemakaian bahan baku first in,first out f FIFO) .

- Bahan baku pakan diletakan di atas palet .

Penerapan manajemen pengolahan pakan ternak sangat cliperlukan guna meningkatkan efisiensi penggunaan pakan clan menjaga kualitas pakan. Diharapkan dengan penerapan manajemen tersebut akan bermanfaat dalam mempertahankan kualitas pakan clan sekaligus dapat meningkatkan keuntungan bagi peternak .

Djanah. D. 1985 . Berternak Avam clan Itik . CV. Yasaguna Jakarta.

Kushartono. B . 1996 . Pengendalian Jasad Pengganggu Bahan Pakan Ternak Selama Penyimpanan . Prosiding Lokakarya Fungsional Non Peneliti . Pusat Penelitian clan Pengembangan Peternakan. hal 94-97.

Kushartono. B . 2000. Metode Penyusunan Ransum Ayam dengan Bahan Dasar Pakan Konsentrat Komersial . Buletin Teknik Pertanian 5 (3): 53-55 . Kushartono. B . 2000 . Penentuan Kualitas Bahan Baku dengan Cara

Organoleptik. Prosiding Temu Teknis Fungsional Non Peneliti . Pusat Penelitian Peternakan . hal 217-223 .

Saenong. S. 1988 . Teknologi Benih Jagung dalam Jagung. Pusat Penelitlan clan Pengembangan Tanaman Pangan . hal 163-184.

Sumantra . 1989 . Ayam Buras Kekayaan yang Belum Dimanfaatkan Poultry Indonesia. Majalah Ekonomi . Industri clan Teknik Pengunggasan Populer 118 Oktober. 14-15 .

Tangendjaja. B. 1985. Analisa Bahan clan Manfaatnya dalam Menyusun Ransum Ternak. Jurnal Penelitian clan Pengembangan Pertanian 4 (3): 60-64 .

Wahyuningsih. S. 1988 . Tepung Gaplek untuk Ayam Broiler. Ayam clan Telur Nomor 32.

Gambar

Gambar l . Metode Segi Empat (Tangendjaja. 1985)
Gambar 2 . Mixer Horisontal

Referensi

Dokumen terkait

Keluarga yang berfungsi buruk karena pengabaian dan kesibukan orangtua sehingga anak dibekali dengan gadget untuk bermain sehingga tenang dan hal tersebut membuat kemampuan anak

Dalam penelitian ini juga penulis mendapat temuan berupa tanda-tanda visual dengan pemaknaanya, nilai-nilai pendidikan yang disisipkan dalam narasi film dan

Berdasarkan (c) maka Andi adalah serigala yang berart i sesuai dengan permisal an bahwa Andi adalah kancil. Yang t ermasuk kancil adalah Coki dan yang t ermasuk serigal a adal ah

...,.... LEMBAR KERJA PENILAIAN CAKUPAN MATERI BUKU TEKS PELAJARAN AGAMA KHONGHUCU. SMA

Sebuah segienam berat uran dan sebuah segit iga sama sisi mempunyai keliling yang sama.. Dua buah dadu dilemparkan

- Agar membawa dokumen perusahaan asli sesuai dalam isian kualifikasi serta menyerahkan rekaman/copy-nya dan dokumen penawaran asli.. Demikian undangan dari kami dan

Terdapat potensi bahaya yang cukup signifikan dimana investor akan menerima pengembalian jauh lebih rencah dari yang diharapkan, maka saham seperti ini menjadi investasi yang

Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa algoritma SPADE sangat membantu dalam menentukan pola dari himpunan data sekuens untuk menghasilkan pola