• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Minat Menyekolahkan Anak - PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN PEMBUDIDAYA IKAN DI KERAMBA TERHADAP MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA KARANGJAMBE KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Hakikat Minat Menyekolahkan Anak - PENGARUH TINGKAT KESEJAHTERAAN PEMBUDIDAYA IKAN DI KERAMBA TERHADAP MINAT MENYEKOLAHKAN ANAK DI DESA KARANGJAMBE KECAMATAN WANADADI KABUPATEN BANJARNEG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka

1. Hakikat Minat Menyekolahkan Anak

Menurut M. Dalyono (2010) minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/ memperoleh benda atau tujuan yang diminati itu. Menurut Crow and row dalam djaali mengatakan bahwa “ minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang

untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.

Menurut (Djaali, 2011) Minat ini dapat ditunjukkan dengan lebih menyukai sesuatu hal daripada yang lainnya ataupun dapat ditunjukkan dengan melakukan suatu aktivitas yang disenanginya.

(2)

Dari beberapa uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa minat seseorang dapat dilihat dari sikap dan prilakunya. Dengan demikina seseorang yang memiliki minat terhadap sesuatu hal yang dapat dilihat melalui ciri-ciri sebagai berikut: a) Rasa tertraik, b) Rasa senang, c) Melakukan tanpa disuruh, d) Perhatian terus menerus.

Dari beberapa pengertian tentang minat di atas, minat menurut peneliti adalah suatu daya yang mendorong seseorang untuk cenderung marasa tertarik, menyenangi, dan memberi rasa perhatian terus menerus terhadap bidang yang disukainya, jadi pengertian minat menyekolahkan anak adalah suatu daya gerak yang mendorong, menyenangi, merasa tertarik, memperhatikan secara terus menerus terhadap proses perubahan prilaku sebagai akibat interaksi individu dengan lingkungannya.

2. Faktor- faktor Minat Menyekolahkan Anak

Menurut Dalyono (2010) dalam penyebab rendahnya minat dalam pendidikan, rendahnya minat orang tua terhadap pendidikan disebabkan oleh 2 faktor, yaitu:

a. Faktor Eksternal

(3)

dengan kultur masyarakat yang berupa persepsi/pandangan, adat istiadat, dan kebiasaan.

Anak-anak yang dibesarkan di kota pola pikirnya berbeda dengan anak di desa.” Pada umumnya anak yang tinggal di kota lebih bersikap aktif dan

dinamis, bila dibandingkan dengan anak desa yang selalu bersikap statis dan lamban. Itulah sebabnya, perkembangan dan kemajuan anak yang tinggal di kota jauh lebih pesat dari pada anak yang tinggal di Desa.

b. Faktor Internal, meliputi: 1) Faktor ekonomi

Keluarga dengan pendapatan cukup atau tinggi pada umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan keperluan lain. Berbeda dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relatif rendah, pada umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga dengan keperluan lainnya.

(4)

orang tua berpenghasilan rendah akan mengalami banyak kendala dalam mewujudkan kesempatan untuk memperoleh pendidikan formal.

2) Faktor pribadi (tingkat kesadaran)

Gunawan (2000) mengatakan bahwa, “Sekolah sebagai lembaga

pendidikan sangat berperan dalam proses sosialisasi individu agar menjadi anggota masyarakat yang bermakna bagi masyarakatnya.” Melalui pendidikan

formal akan terbentuk kepribadian seseorang yang diukur dari perkembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor seperti terdapat dalam teori Bloom. Jadi, masyarakat yang tidak menyadari pentingnya pendidikan formal akan menjadi masyarakat yang minim pengetahuan, kurang keterampilan, dan kurang keahlian.

Mereka akan menjadi masyarakat yang tertinggal dan terbelakang. Dalam persaingan, mereka akan kalah bersaing dengan masyarakat lain yang pendidikannya sudah maju, terlebih-lebih bersaing pada era globalisasi dan informasi pada saat ini. Yang akan terjadi di kemudian hari, anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan formal akan menjadi beban bagi masyarakat bahkan sering menjadi pengganggu ketentraman masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya pendidikan atau pengalaman intelektualnya, serta tidak memiliki keterampilan yang menopang kehidupan sehari-hari.

Dalam pendidikan minat sangat penting, karena merupakan sumber dari usaha sehingga tidak perlu dorongan dari luar apabila aktivitas yang dilakukannya cukup menarik minatnya (Endang cuciswara:2003)

(5)

3. Minat dan Usaha Pembudidaya Ikan Untuk Menyekolahkan Anak a. Minat yang masih bisa dilakukan untuk mengenalkan pendidikan kepada

anaknya denagn cara:

(1) Memberi pelajaran yang mendasar ketika di rumah, baik itu pelajaran umum maupun pelajaran agama.

(2) Mengenalkan majalah-majalah anak yang berisikan tentang pendidikan sekolah.

(3) Memberikan buku-buku bacaan (komik, cerpen yang menyangkut tentang pendidikan).

(4) Mengajarinya berhitung (perkalian, pengurangan, pembagian dan penjumlahan).

(5) Mengajarinya menggambar dalam hal untuk melatih anak agar dapat mengenal keindahan warna, terampil dan teratur.

(6) Mengajari anak untuk mandiri membuat kreasi yang disukai.

(7) Tidak melarang anak-anak untuk bermain asalkan masih dalam pengawasan orang tua.

b. Usaha para masyarakat pembudidaya ikan untuk menyekolahkan anaknya sangat berbeda-beda.

(6)

ada pula anak yang tidak ada keinginan untuk melanjutkan sekolah, tetapi orang tua sangat menyetujuinya.

4. Tujuan menyekolahkan anak

Menurut Sulaiman (2000:10) bahwa tujuan dari pendidikan anak adalah usaha mencari keridhoan Allah SWT dan usaha untuk mendapatkan surge-Nya, keselamatan dari api neraka serta mengharapkan pahala dan balasan-Nya.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa tujuan pendidikan anak meliputi beberapa aspek, yakni:

a. Membentuk aqidah dan keimanan anak

Membentuk aqidah dn keimanan anak dapat dilakukan dengan cara menanamkan dan membacakan lafadz Laa ilaa ha illallah, mengenalkan kepada anak tentang dunia pendidikan yang islami,memperdalam muroqobah Allah SWT dalam hatinya.

b. Membentuk keilmuan dan pengetahuan anak

Membentuk keilmuan dan pengetahuan anak dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan memberi pelajaran dasar seperti ilmu umum dan ilmu agama sebagai ilmu yang paling mudah untuk dapat memahami benda-benda yang ada disekitar atau dilingkungannya, memberi pemehaman agar dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

c. Membentuk akhlak, prilaku dan sopan santun anak

(7)

mencontoh teladan dari orang tua dan keluarganya. Baik dalam hal menggunakan kata-kata atau perbuatannya.

d. Membentuk sisi social anak

Salah satu membentuk kepribadian social anak adalah dengan cara membawanya ke dalam pertemuan orang-orang besar, menunjukkan apa yang telah dipelajarinya di depan orang-orang untuk menumbuhkan rasa percaya dirinya.

e. Membentuk fisik dan kesehatan tubuh anak

Membentuk fisik dan kesehatan tubuh anak dapat dilakukan dengan membiasakan melakukan olahraga yang ringan dan menjauhkannya dari penyakit yang menular, mengajari untuk membiasakan membersihkan sendiri anggota badan dan tempatnya agar dapat terbiasa untuk masa depannya kelak.

f. Membentuk rasa seni, keindahan dan keaktivitas anak

Langkah ini dapat dilakukan dengan cara mendidiknya untuk selalu menjaga dan merawat benda-benda yang dimilikinya. Dari beberapa pemaparan di atas, dapat diambil pemahaman bahwa pendidikan adalah dalam rangka menanamkan aqidah yang benar, membentuk prilaku, sikap dan sosial anak, serta meningkatkan keilmuan.

B. KESEJAHTERAAN PEMBUDIDAYA IKAN 1. Pengertian Kesejahteraan

Menjelaskan istilah “sosial” dan kesejahteraan. Kesejahteraan menurut

(8)

bermula dari kata sejahtera, berawalan kata ke dan berakhiran kata an. Sejahtera berarti aman sentosa, makmur, dan selamat, artinya terlepas dari segala macam gangguan dan kesukaran.

Kesejahteraan adalah tercukupinya kebutuhan jasmani rohani dan soaial. Kesejahteraan adalah jika semua anggota keluarga telah mempunyai rasa aman, tenang dan tentram dalam jiwanya baik maupun batin (2011).

Dalam pola dasar kesejahteraan (Balatbangsos, 2003), bahwa hakikat pembangunan kesejahteraan adalah upaya peningkatan kualitas kesejahteraan sosial perorangan, kelompok, dan komunitas masyarakat yang memiliki harkat dan martabat, dimana setiap orang mampu mengambil peran dan menjalankan fungsinya dalam kehidupan.

Kesejahteraan adalah suatu keluarga atau masyarakat dikatakan sejahtera apabila terpenuhinya unsure-unsur di bawah ini :

a. Hubungan yang harmonis diantara anggota keluarga b. Cukup sandang, pangan dan perumahan

c. Adanya jaminan hari tua

d. Terpenuhinya pendidikan yang formal

Hal ini sesuai dengan pendapat Kamerman dan Kahn (2001) yang menjelaskan 3 komponen atau subsistem dan kesejahteraan, yaitu :

a. Pendidikan dan kesehatan

(9)

memiliki daya-daya (potensi) untuk berkembang. Potensi ini secara berangsur-angsur tumbuh dan berkembang dari dalam diri anak.

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.

b. Rumah

Rumah yaitu suatu bangunan yang dibangun agar dapat memenuhi kebutuhan manusia, kebutuhan ini dijadikan kebutuhan yang sangat penting oleh manusia. Dengan adanya rumah manusia dapat berteduh, bertempat tinggal dan berkumpul bersama keluarga, sehingga dapat menghasilkan keluarga yang harmonis, rukun dan damai.

c. Pelayanan sosial personal

(10)

Kesejahteraan atau yang biasa disebut kesejahteraan sosial merupakan serangkaian aktifitas yang terorganisir yang ditunjukan untuk meningkatkan kualitas hidup, relasi sosial, serta peningkatan kehidupan masyarakat yang selaras dengan standard an norma-norma masyarakat sebagai tujuan merupakan cita-cita, pedoman dan aspirasi agar terpenuhinya kebutuhan materi, sosial dan spiritual.

UU no 13 tahun 1998 tentang-tentang ketentuan pokok kesejahteraan masyarakat memuat devinisi tentang kesejahteraan kesejahteraan masyarakat adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan masyarakat baik materil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa takut, keselamatan kesusilaan dan ketentraman kahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap masyarakat untuk mengadakan usaha penemuan kebutuhan-kebutuhan jasmani dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjungjung tinggi hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.

2. Hakikat Keluarga Sejahtera

Menurut Bernadib (1998:27), keluarga berasal dari kata “kula” yaitu

mengabdi kepada kepentingan umum, sedangkan “warga” yaitu berhak ikut

berbicara dan bertindak. Jadi keluarga yaitu perpaduan kata – kata yang arti keseluruhannya adalah mengabdi, bertindak dan bertanggung jawab kepada kepentingan umum. Yang dimaksud kepentingan umum adalah kepentingan individu yang berada dan menjadi anggota keluarga.

(11)

anaknya atau ibu dan anaknya.Keluarga sejahtera dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Dalam proses dan perkembangan menuju keluarga sejahtera menurut Ahmad Sangidun yang dikutip oleh Barnadip (1998:6-31) dapat dilakukan dalam 10 segi kehidupan atau biasa disebut dengan Sepuluh Segi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

a. Family Relation (Hubungan inter dan antar keluarga)

Hubungan inter dan antar keluarga adalah hubungan lahir dan batin, di dalam keluarga dan masyarakat. Pembentukan Manusia Pancasila. Segi kehidupan ini sangat penting karena segi ini bertujuan :

1) Menanamkan dasar-dasar, norma-norma tentang agama, kesusilaan, kesopanan dan hokum yang mengatur hubungan inter dan antar. 2) Memberikan pedoman bagaimana seharusnya setiap warga Negara

bertindak sebagai anggota masyarakat.

3) Menginsyafkan setiap anggota betapa pentingnya hubungan inter dan antar keluarga di dalam usaha mencapai keluarga sejahtera.

b. Child Care (membimbing da mengasuh anak)

Dasar pengertiannya dalah :

(12)

3) Menimbulkan keinsyafan kepada anak

4) Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak didik untuk berkembang seoptimal mungkin sesuai dengan bakat dan kemampuannya.

Membimbing anak dimulai sejak anak di dalam kandungan ibu. Makanan yang baik dan kebiasaan yang baik dari orang tuanya akan membantu untuk melahirka anak yang sehat, baik rohani maupun jasmaninya.

c. Food (makanan)

Dasar pengertian ini ialah makanan yang sederhana dan sehat, makanan kenyang tidak berarti sehat, makanan cukup memenuhi syarat-syarat gizi membentuk jasmani dan rohaninya yang sehat. Syarat-syarat gizi dapat dipenuhi dengan jalan membuat menu sehat dengan semboyan “Empat Sehat Lima

Sempurna”.

d. Clothing (pakaian) Guna pakaian ini ialah :

1) Melindungi badan dari pengaruh luar

2) Memenuhi syarat-syarat peradaban dan kesusilaan 3) Membuat tampilan lebih menarik

Pakaian kadang-kadang dapat member pengaruh negative ataupun positif misalnya :

1) Akan mengganggu kesehatan bila dipakai terlalu sempit

(13)

3) Akan dapat member atau menimbulkan rasa kurang eanak apabila itu kurang sesuai.

e. Housing (perumahan)

Perumahan merupakan suatu tempat tinggal dimana keluarga hidup dengan teratur, sehingga pertumbuhan jasmani, rohani dan sosialnya terjamin dan terpenuhi, yang memungkinkan untuk mempertebal atau memelihara rasa kekeluargaan, jadi jelas bahwa rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung saja, tetapi merupakan suatu “Home” bagi keluarga. Untuk

membangun serta menyusun rumah yang memenuhi syarat bagi keluarga. f. Health (kesehatan)

Kesehatan merupakan keadaan keseimbangan jasmani, rohani dan social, yang diutamakan disini adalah :

1) Kesehatan pribadi dan anggota keluarga lainnya yang meliputi kesehatan mental, kesehatan jasmani, kesehatan di dalam pergaulan. 2) Kesehatan lingkungan antara lain kebersihan lingkungan, sumber air

minum yang baik dan sebagainya.

3) Kesehatan ibu dan anak memerlukan perhatian khusus agar ia tumbuh menjadi manusia dewasa yang kita cita-citakan.

g. Family Income (keuangan Keluarga)

(14)

1) Memberikan kecakapan untuk menyesuaikan pengeluaran dengan jumlah penghasilan sedemikian rupa sehingga sebanyak mungkin berfaedah bagi kesejahteraan keluarga.

2) Memupuk kesadaran akan faedah hidup sederhana dan hemat dengan meninggalkan sifat-sifat dan keinginan mewah yang berlebihan serta menghindari segala macam pemborosan.

3) Memupuk kesadaran akan faedahnya menabung dan menanam modal. 4) Memberi kesempatan dan keterampilan untuk menambah penghasila.

h. Home Management (Tata laksana rumah tangga)

Dasar pengertian dari tata laksana rumah tangga merupakan proses mental yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dari suatu usaha dalam rumah tangga dengan memperhitungkan sumber kekayaan keluarga guna mencapai kesejahteraan keluarga.

i. Segi Security (keamanan lahir batin)

Rasa aman lahir batin yang berwujud di dalam sikap positif untuk menghadapi keadaan sehari-hari sebagai hasil perkembangan pribadi dan jaminan lahir yang tidak dapat disediakan.

j. Sound Planning (perencanaan Sehat)

(15)

Berbagai fungsi keluarga sejahtera yan perlu dikembangkan dan diselenggarakan meliputi:

1) Fungsi keagamaan, fungsi yang menjadi landasan pembentukan keluarga sejahtera dalam rangka membangun suasana kehidupan rumah tangga yang ideal sebagai wahana pembangunan manusia yang berkualitas

2) Fungsi social budaya, fungsi yang dapat memilih dan mewariskan nilai lihur bangsa, masyarakat dan agama kepada generasi penerus secara berkesinambungan.

3) Fungsi cinta kasih sayang, fungsi yang menjadi prasyarat bagi pembentukan keluarga yang perlu terus-menerus dibina dan ditumbuh kembangkan dalam kehidupan berumah tangga.

4) Fungsi perlindungan, fungsi yang dapat memberi rasa aman, damai dan tentram bagi seluruh anggota keluarga baik secara fisik maupun mental psikologis.

5) Fungsi reproduksi, fungsi yang diperlukan dalam rangka membina kehidupan keluarga yang harmonis dan usaha mendapatkan keturunan yang sehat dan baik

(16)

7) Fungsi ekonomi, fungsi yang menjadi pendukung agar setiap keluarga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak dengan usaha sendiri.

8) Fungsi pembinaan lingkungan, fungsi yang mendorong setiap keluarga agar mampu hidup harmonis dengan keadaan lingkungan, baik lingkungan social maupun lingkungan alam (BKKBN, 1994) Dalam pendatang keluarga Indonesia diklasifikasikan menurut kelompok sebagai berikut:

3. Tahapan keluarga : a. Keluarga Pra Sejahtera

Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, kesehatan.

b. Keluarga Sejahtera Tahap 1

Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal (sesuai kebutuhan dasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi belum dapat memenuhi keseluruhankebutuhan social psikologis keluarga seperti pendidkan, KB, interaksi dalamkeluarga, interaksi dengan lingkungan.

c. Keluarga Sejahtera Tahap 2

(17)

d. Keluarga Sejahtera Tahap 3

Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan2 namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal terhadapmasyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat.

e. Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus

Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan semua kebutuhan keluarga pada tahap 1 sampai dengan 3.

1) Anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan soaial masyarakat dalam bentuk materi

2) Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai penerus perkumpulan, yayasan atau institusi masyarakat lainnya. (BKKBN, 1994)

Untuk pendataan dan pemetaan tingkat awal, pada pendataan tahun 1994 dipergunakan beberapa indicator sederhana sebagai berikut. (BKKBN, 1994)

a) Keluarga Pra-sejahtera

Keluarga yang tidak memenuhi syarat-syarat sebagai keluarga sejahtera I. b) Keluarga Sejahtera I

1) Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.

2) Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan bepergian.

(18)

4) Bila anak sakit dibawa ke sarana/petugas kesehatan atau diberi pengobatan modern

c) Keluarga Sejahtera II

Kecuali harus memenuhi syarat 1) sampai 4), maka keluarga tersebut harus pula memenuhi syarat 1) sampai 8) sebagai berikut:

5) Keluarga biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari

6) Keluarga biasanya ikut serta dalam kegiatan masyarakat dalam lingkungan tempat tinggal.

7) Keluarga mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang sekali dalam tiga bulan.

8) Keluarga dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/majalah 9) Anggota keluarga mampu menggunakan sarana transportasi yang

sesuai dengan kondisi daerah setempat.

10) Upaya keluarga untuk meningkatkan pengetahuan agama. d) Keluarga Sejahtera III

Apabila keluarga itu memenuhi syarat-syarat 1) sampai 8) dan juga syarat-syarat di bawah ini, maka keluarga itu dimasukkan dalam tingkatan keluarga sejahtera III Plus.

1) Keluarga atau anggota keluarga secara teratur memberikan sumbangan bagi kegiatan social masyarakat dalam bentuk materi. 2) Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus

(19)

Pembanguna keluarga sejahtera merupakan upaya menyeluruh dan terpadu yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan keluarga untuk meningkatkan kualitas keluarga agar dapat melaksanakan fungsinya secara optimal.

4. Pokok-pokok kegiatan pembangunan keluarga sejahtera :

Pembinaan ketahanan fisik dan non fisik keluarga. Kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan fisik keluarga. Contoh : pembinaan gizi keluarga termasuk gizi ibu hamil, stimulasi pertumbuhan balita, pembinaan kesehatan lingkungan keluarga, usaha tanaman obat keluarga,dan lain-lain.

5. Pengertian pembudidaya ikan

Pembudidaya ikan adalah sekumpulan orang yang melakukan pekerjaan khusus menguasai dalam bidang ternak ikan saja. Dimulai dari menyiapkan keramba, memilih benih ikan yang sehat dan tidak cacat, memelihara ikan dengan baik, rajin memberi makan pada pagi dan sore hari, selalu membersihkan keramba dari kotoran-kotoran yang dapat mengganggu aktivitas jalannya ternak ikan yang dilakukan oleh tiga sampai lima orang, guna dapat menghasilkan ikan yang baik.

(20)

menumpulkan, karena itu kerapkali merupakan penggunaan waktu yang lebih efisien.

Ikan merupakan bahan pengganti yang efisien dari makanan dan bahan-bahan nabati yang berkualitas rendah. Dalam banyak kasus, ikan dapat dipelihara tanpa makanan tambahan yang lebih dari apa yang tersedia seacara alamiah di lingkungannya. Melalui produksi yang terkontrol para pemelihara ikan dapat menjamin kualitas dan kuantitas tertentu.

6. Pendapatan Pembudidaya Ikan

(21)

C. Penelitian yang Relevan

Nama Karsan Ari

Sunarso(2009)

Endang Cuciswara (2003)

Risa Higiana Mage (2013) Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesejahteraan keluarga terhadap minat menyekolahkan anak di DesaDerik Kecamatan

Susukan Kabupaten Banjarnegara

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penghasilan petani terhadap minat menyekolahkan anak di Desa Kalilandak Kecamatan Purwareja Kabupaten Banjarnegara Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kesejahteraan masyarakat

pembudidaya ikan di keramba terhadap minat

menyekolahkan anak di Desa Karangjambe Kecamatan Wanadadi Kabupaten Banjarnegara. Pengumpu lan Data

Angket dan

Dokumentasi

Angket dan

Dokumentasi

Angket dan

Dokumentasi Metode Penelitian Stratified Proporsional Sampling

Proposional Random Sampling Stratified Proporsional Sampling Analisis Data

Statistik deskriptif kualitatif

Statistik deskriptif kualitatif

Tabel Frekuensi, Kai

Kuadrat dan

Tabulasi Silang Hasil

Penelitian

Bahwa semakin tinggi tingkat kesejahteraan keluarga semakin tinggi pula minat menyekolahkan anak. Sebaliknya semakin rendah tingkat

kesejahteraan keluarga semakin rendah pula minat menyekolahkan anak.

Bahwa semakin tinggi tingkat kesejahteraan keluarga semakin tinggi

pula minat

menyekolahkan anak. dan sebaliknya.

Dari hasil

perhitungan di atas, dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kesejahteraan

pembudidaya ikan maka semakin tinggi

pula minat

(22)

D. Kerangka Berfikir

Suatu keluarga termasuk mereka yang bermata pencaharian sebagai pembudidaya ikan dengan tingkat pendapatan yang tinggi akan mampu mencukupi kebutuhan material yang diperlukan anak dalam kehidupan sehari-hari maupun kebutuhan sekolah, akan tetapi sangat berbeda dengan keluarga pebudidya ikan dengan tingkat pendapatan yang rendah, umunya pendapatan yang diperoleh diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan pokok saja, sehingga kebutuhan sekolah anaknya terlantar bahkan mungkin minat dalam menyekolahkan anak rendah.

Gambar 2.1. Diagram Alih Pemikiran Penelitian Faktor

Internal

Fakor Eksternal

Minat Menyekolahkan Tingkat

Kesejahteraan Faktor

Ekonomi dan Pribadi

Faktor Sosial Budaya

Pra Sejahtera

Sejahtera I

Sejahtera II

(23)

E. Rumusan Hipotesis

Gambar

Gambar 2.1. Diagram Alih Pemikiran Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Agar tidak terjadi kerusakan kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumber daya buatan, dan nilai

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu : siswa diberi sedikit pemaparan materi, setelah itu siswa memprediksi suatu permasalahan yang diberikan oleh guru, kemudian melakukan

Seperti pada pertemuan I, pada pertemuan 2 ini, dibuka dengan doa, senam otak, dan dilanjutkan reviu pertemuan sebelumnya. Fasilitator lalu memberi penjelasan agenda pertemuan

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan laporan Skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan

letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek , sedangkan bunga bawang merah keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30-90 cm, dan

Dari gambar IV.I, diketahui bahwa secara keseluruhan sistem pada alat pengangkut sedimen dan sampah terdiri dari keluaran yaitu dua driver motor untuk

Pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem perangkat keras dan lunak untuk menentukan apakah sistem tersebut cocok dan sesuai dengan yang diinginkan

Data hujan pengamatan berupa besarnya hujan titik yang terjadi di lapangan, sedangkan data hujan satelit TRMM 3B42, TRMM 3B42RT, GPM dan PERSIANN CCS berupa besarnya