• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN SKRIPSI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERSEPSI MAHASISWA DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TERHADAP PROSES KOMUNIKASI DALAM BIMBINGAN

SKRIPSI

(Studi Deskriptif Kuantitatif Mengenai Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU Terhadap Proses Komunikasi Dalam

Bimbingan Skripsi)

M. Fajar Khali 100904021

Abstrak

Penelitian ini berjudul “Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU terhadap proses komunikasi dalam bimbingan skripsi”. Peneliti menggunakan metodelogi penelitian studi deskriptif kuantitatif. Teori yang digunakan adalah: Komunikasi, Komunikasi Antarpribadi, Bimbingan dan Persepsi. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Komunikasi FISIP USU yang masih aktif mengerjakan skripsi dan yang telah menyelesaikan skripsi yaitu berjumlah 158 orang. Keseluruhan populasi diambil dari tahun pengajuan judul 2012 Januari dan dibatasi sampai dengan 2013 Juni. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%, maka diperoleh sampel sebanyak 61 mahasiswa. Teknik penarikan sampel mengunakan Proposional nonprobability sampling dan sampel acak sederhana. Teknik pengumpulan data, peneliti menggunakan metode kuesioner dan metode kepustakaan. Adapun teknik analisis datanya menggunakan analisis tabel tunggal, dengan penggunaan Statistical Product and System Solution (SPSS 16). Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing sudah cukup efektif. Berdasarkan hasil dari analisis dan pengamatan juga ditemukan persepsi mahasiswa yang cukup baik dalam memandang proses komunikasi dalam bimbingan. Namun, masih ditemukan sebagian kecil persepsi mahasiswa yang merasa tidak efektif ketika berkomunikasi dengan dosen pembimbing yang disebabkan oleh makna pesan yang disampaikan dosen kurang informatif dan cenderung koersif.

Kata Kunci: Persepsi, Komunikasi Antar Pribadi, Deskriptif Kuantitatif, Bimbingan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menempuh pendidikan sarjana di Perguruan Tinggi, mahasiswa tingkat akhir akan dihadapkan dengan sebuah tugas akhir, suatu karya ilmiah yang disebut dengan skripsi. Seperti yang di ungkapkan Mahmudi (2013:43) Skripsi merupakan jenis tulisan ilmiah yang disusun untuk kepentingan penyelesaian studi pada jenjang starata satu atau sarjana. Maka dari itu skripsi yang telah dibuat diharapkan nantinya akan berguna bagi perkembangan ilmu dan dapat diimplementasikan di dalam kehidupan bermasyarakat. Penulisan skripsi ini

(2)

2

merupakan latihan bagi para calon sarjana dalam membuat karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini akan dituangkan kedalam bentuk laporan ilmiah berdasarkan aturan-aturan yang telah berlaku dalam penulisan ilmiah.

Salah satu hal yang sangat berkaitan dengan proses pengerjaan skripsi adalah sebuah bimbingan dari dosen pembimbing skripsi. Setiap mahasiswa yang mengerjakan skripsi akan dibimbing oleh seorang dosen berdasarkan topik skripsi yang akan diajukan untuk dijadikan bahan penelitian. Dalam hal ini proses komunikasi dalam bimbingan skripsi berperan besar didalam pengerjaan skripsi. Hal ini bertujuan agar skripsi yang dikerjakan menjadi optimal dengan adanya masukan-masukan dari dosen pembimbing kepada mahasiswanya. Selama pengerjaan skripsi tersebut, seorang dosen pembimbing akan memperhatikan, mengarahkan, memberikan masukan teori-teori dan metodelogi penelitian yang layak digunakan, sehingga keaslian dan kualitas dari skripsi itu dapat di pertanggung jawabkan sebagai karya ilmiah.

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian berfokus kepada mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang sedang melakukan bimbingan skripsi dan yang telah menyelesaikan tugas akhir skripsi. Pemilihan tempat lokasi penelitian berfokus kepada mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dikarenakan, sebagai mahasiswa komunikasi tentunya memiliki nilai yang lebih didalam berinteraksi satu sama lain. Karena ketika berada di bangku perkuliahan, mahasiswa komunikasi belajar mengenai kajian ilmu komunikasi lebih dalam dibanding jurusan lain.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti adalah “Bagaimana Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fisip USU terhadap proses Komunikasi dalam Bimbingan Skripsi”

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan bagaimana proses komunikasi dalam bimbingan skripsi antara mahasiswa dan dosen.

2. Untuk mengetahui Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU terhadap proses komunikasi di dalam bimbingan skripsi.

URAIAN TEORITIS Komunikasi

Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau dimana saja manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. (Muhammad, 2009:1). Ruben dan Stewart, 1998 dalam buku Liliweri Komunikasi Serba Ada Serba Makna (2011:35), Mengungkapkan bahwa komunikasi merupakan proses yang menjadi dasar pertama memahami hakikat

(3)

3

manusia, dikatakan sebagai proses karena ada aktifitas yang melibatkan peranan banyak elemen atau tahapan yang meskipun terpisah-pisah, namun semua tahapan ini saling terkait sepanjang waktu. Contoh, dalam suatu percakapan yang sederhana saja selalu ada langkah seperti penciptaan pesan, pengiriman, penerimaan, dan interpretasi terhadap pesan.

Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi antarpribadi dapat berlangsung secara tatap muka atau menggunakan media komunikasi antarpribadi (non-media massa), seperti telepon. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator relatif cukup mengenal komunikan, dan sebaliknya. Pesan dikirim dan diterima dengan segera. dalam tataran antarpribadi, komunikasi berlangsung sirkuler, peran komunikasi dan komunikan terus dipertukarkan. Karena itu, dikatakan bahwa kedudukan kedudukan komunikator dan komunikan relatif setara. Proses ini lazim disebut dialog. Walaupun demikian, dalam konteks tertentu dapat juga terjadi monolog, hanya satu pihak yang mendominasi percakapan. Efek komunikasi antarpribadi paling kuat di antara tataran komunikasi lainnya. Dalam komunikasi antarpribadi, komunikator dapat mempengaruhi langsung tingkah laku (efek kognitif) dari komunikannya, memanfaatkan pesan verbal-non verbal, serta segera mengubah atau menyesuaikan pesan verbal dan nonverbal, serta segera mengubah atau menyesuaikan pesan-pesannya apabila didapat umpan balik negatif ( Daryanto, 2013: 35).

Bimbingan

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari “guidance” dan

counseling” dalam bahasa inggris. Secara harfiyah istilah “guidance” dari akar

kata “guide” berarti: (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to manage), dan (4) menyetir (to steer). (Syamsu, 2005:5).

Shertzer dan Stone (1971:40) mengartikan bimbingan sebagai “…proses of

helping and individual to understand himself and his world (proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya.” (Syamsu, 2005:5).

Persepsi

Persepsi merupakan proses dimana individu memlilih, mengorganisasi, dan menginterpretasikan apa yang dibayang tentang dunia di sekelilingnya. Jadi dengan mempersepsi setiap individu memandang dunia berkaitan dengan apa yang dia butuhkan, apa yang dia nilai, apakah sesuai dengan keyakinan dan budayanya. Semua kebutuhan yang ingin dipenuhi ini membuat persepsi individu menjalani suatu proses personal yang rumit, karena apa yang dia persepsikan itu sangat tergantung dari sejauh mana pengaruh beragam faktor pembentuk persepsi, antara lain masa lalu individu. Pengalaman masa lalu tersebut rupanya telah membekas lalu membentuknya untuk memandang sesuatu, memandang seseorang atau suatu peristiwa dengan cara-cara tertentu. Karena itu, setiap individu dapat melihat suatu objek yang sama namun dengan cara yang berbeda (Liliweri, 2011: 153).

(4)

4

Kerangka konsep

Variabel Penelitian

Operasional Variabel

Variabel Teoritis Variabel Operasional

1. Persepsi Mahsiswa Komunikasi FISIP USU.

Komponen Utama Persepsi: -Seleksi -Interpretasi -Reaksi 2. Proses Komunikasi dalam Bimbingan Skripsi. 5 Unsur: 1. Who (Siapa)

2. Says what (berkata apa)

3. In which channel (melalui saluran apa) 4. To whom (kepada siapa)

5. With what effect (dengan efek apa) Komunikasi antarpribadi yang efektif.

a. Keterbukaan (Openness) b. Empati (Empathy)

c. Dukungan (Supportiveness) d. Rasa Positif (Positiveness) e. Kesamaan (Equality) 3. Karakteristik

Responden

1. Jenis Kelamin

METODOLOGI PENELITIAN Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara, Departemen Ilmu Komunikasi, yang beralamat di Jl. Prof. A. Sofian No. 1 Kampus Usu, Padang Bulan, Medan-20155. Penelitian ini dilaksanakn pada bulan Maret 2014 sampai dengan April 2014.

Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Populasi dan Sampel

Populasi yang dipilih sebagai objek penelitian adalah Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang sedang aktif dalam menyelesaikan skripsi dan yang telah menyelesaikan tugas akhir skripsi. Objek

Persepsi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi

Fisip USU

Proeses Komunikasi dalam bimbingan

(5)

5

penelitian diambil berdasarkan data periode pengajuan judul yang di mulai pada Januari 2012 sampai dengan Juni 2013 dengan jumlah populasi 158 orang. Dengan alasan, mahasiswa pada periode tersebut sudah melalui tahap seminar dan melakukan bimbingan lebih dari lima kali. Periode tersebut dianggap relevan untuk dijadikan objek penelitian karena sudah memiliki gambaran dan pengalaman dalam bimbingan, serta objek penelitan masih bisa ditemukan untuk diteliti. Jumlah sampel yang diambil menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingakat kepercayaan 90% sebanyak 61 orang.

Teknik Penarikan Data

Teknik penarikan data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: 1. Teknik Proposional Nonprobability sampling.

2. Teknik Sampel acak sederhana Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Lapangan (kuesioner).

2. Penelitian Keperpustakaan. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Tabel Tunggal

HASIL DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Melakukan bimbingan skripsi.

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak sering (Lebih dari satu bulan) 2 3

2 Tidak sering (Sebulan sekali) 3 4.

3 Biasa saja (Sekali dua minggu) 29 48

4 Sering (satu kali seminggu) 23 38

5 Sangat sering (dua kali dalam seminggu) 4 7

Total 61 100

Sumber: P1/FC4

Maka dapat disimpulkan mayoritas responden menyatakan biasa saja dalam melakukan bimbingan dengan pertemuan sekali dalam dua minggu. Hal ini dikarenakan adanya berbagai hambatan seperti jadwal dosen pembimbing yang padat dan sebagian mahasiswa memerlukan waktu untuk mempersiapkan bahan skripsi sebelum melakukan bimbingan untuk meminimalisir kesalahan. Namun, dua orang menyatakan sangat tidak sering. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk bertemu dengan dosen pembimbing yang kadang susah untuk dihubungi. Selain itu sms dan telefon dari mahasiswa sering tidak diangkat dan dibalas ketika ingin menyatakan maksud ingin berjumpa untuk bimbingan skripsi. Ada lagi penyebab mahasiswa sangat tidak sering melakukan bimbingan karena dosen pembimbingnya sering keluar kota/keluar negeri, sehingga membuat mahasiswa sering terabaikan.

(6)

6

Dosen pembimbing membuka pembicaraan dalam bimbingan

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 0 0

2 Tidak setuju 4 7 3 Biasa saja 19 31 4 Setuju 30 49 5 Sangat setuju 8 13 Total 61 100 Sumber: P7/FC10

Mayoritasnya responden yang menyatakan setuju jika dosen pembimbing mereka yang membuka pembicaraan dalam bimbingan disebabkan faktor-faktor seperti sikap dosen yang peduli dan suka bercerita. Ada juga responden yang mengatakan bahwa dosennya hobi bercerita panjang lebar karena merasa senang dengan mahasiswanya bimbingannya.

Pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing bersifat informatif

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 0 0

2 Tidak setuju 3 4.9 3 Biasa saja 6 10 4 Setuju 44 72 5 Sangat setuju 8 13.1 Total 61 100 Sumber: P9/FC12

Peneliti menyimpulkan bahwa kebanyakan responden mempuyai dosen pembimbing yang memberikan pesan bersifat informatif di dalam proses bimbingan belajar, dikarenakan dosen sering memberikan pesan yang menambah pengetahuan dan wawasan peneliti. Ada juga dosen yang memberikan refrensi buku kepada mahasiswanya sesuai kapasitas yang dibutuhkan dalam pengerjaan skripsi mahasiswannya.

Pesan yang disampaikan dosen pembimbing selama bimbingan bersifat Koersif

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 4 6.6

2 Tidak setuju 17 27.9 3 Biasa saja 30 49.1 4 Setuju 6 9.8 5 Sangat setuju 4 6.6 Total 61 100 Sumber: P10/FC13

Peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas dari responden menyatakan dosen pembimbingnya biasa saja dan tidak terlalu koersif dalam proses bimbingan. Namun, enam orang mengatakan bahwasanya pendapat mahasiswa sering tidak diterima oleh dosen pembimbing karena dosen pembimbing cenderung memaksakan pendapatnya sendiri didalam pengerjaan skripsi. Hal ini menyebabkan adanya mahasiswa yang tidak memahami dengan pengerjaan skripsinya.

(7)

7

Pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing selama bimbimngan bersifat persuasif

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 0 0

2 Tidak setuju 2 3 3 Biasa saja 29 48 4 Setuju 28 46 5 Sangat setuju 2 3 Total 61 100 Sumber: P11/FC14

Peneliti menyimpulkan kebanyakan dari responden menyatakan bahwa dosen pembimbingnya biasa saja dalam bimbingan, kadang mempersuasif kadang tidak mempersuasif. Respondnen mengatakan, Dosen pembimbing mempersuasif anak bimbimngannya agar mengganti judul ataupun menggunakan teori yang layak untuk dipakai.

Pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing selama proses bimbingan mudah dimengerti

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 0 0

2 Tidak setuju 0 0 3 Biasa saja 6 10 4 Setuju 49 80 5 Sangat setuju 6 10 Total 61 100 Sumber: P14/FC17

Mayortitas responden mengatakan dosen pembimbing menyampaikan pesan dengan rinci, jelas, tegas dan tidak bertele-tele ketika bimbingan, sehingga apa yang diterima mudah di mengerti. Ada juga dosen yang hanya mengingatkan sering-sering baca jurnal dan refrensi. Responden juga mengatakan seandainya kurang bisa mengerti pesan yang disampaikan mungkin dikarenakan kurangnya membaca buku.

Makna pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing selama bimbingan sangat jelas

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 0 0

2 Tidak setuju 1 1.6 3 Biasa saja 4 6.6 4 Setuju 48 78.7 5 Sangat setuju 8 13.1 Total 61 100 Sumber: P16/FC19

Berdasarkan pengamatan peneliti mengenai jawaban responden dapat disimpulkan oleh beberapa faktor yang mendukung untuk mempermudah makna di mengerti antara lain penyampaian pesan yang interaktif, bahasa yang mudah dimengerti, terarah dan jelas. Namun ada juga mahasiswa yang tidak setuju, hal ini dikarenakan suara dosen yang terkadang kecil sulit untuk di dengar. Terkadang makna yang disampaikan dosen tidak menjadi jelas karena bahasa yang digunakan sulit untuk dipahami.

(8)

8

Dosen pembimbing membantu mahasiswa dalam menghadapi kendala

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 1 1.6

2 Tidak setuju 2 3.2 3 Biasa saja 11 18 4 Setuju 34 56 5 Sangat setuju 13 21.3 Total 61 100 Sumber: P17/FC20

Mayoritas responden mengatakan merasa terbantu oleh dosen pembimbing dalam menghadapi kendala. Seperti ketika mahasiswa menghadapi kendala dalam pengerjaan skripsi terkait teori, dosen pembimbing memberikan saran dan arahan yang tepat agar pengerjaan skripsinya sesuai dengan judul yang diteliti. Namun, masih adanya mahasiswa yang merasa kurang terbantu saat menghadapi kendala. Responden tersebut mengatakan bahwasanya dosen pembimbingnya tidak begitu menguasai skripsi mahasiswanya.

Dapat mendiskusikan semua kendala yang dihadapi secara terbuka dengan dosen pembimbing

No Pernyataan F %

1 Sangat tidak setuju 1 1.6

2 Tidak setuju 7 11.4 3 Biasa saja 7 11.4 4 Setuju 37 60.7 5 Sangat setuju 9 14.8 Total 61 100 Sumber: P19/FC22

Mayoritas responden mengatakan dapat dengan terbuka mendiskusikan semua kendala yang dihadapi dengan dosen pembimbing. Hal ini dikarenakan dosen pembimbing yang juga mau mendengar keluhan dari mahasiswanya selama bimbingan berlangsung. Namun, ada juga beberapa mahasiswa yang tidak setuju, mereka mengatakan dosen kurang terbuka dan cenderung tidak peduli dengan kendala-kendala yang terjadi selama pengerjaan skripsi. Seandainya punya kendala, biasanya responden hanya berdiskusi dengan teman dekatnya saja.

Dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa komunikasi cenderung kearah positif terhadap proses komunikasi bimbingan skripsi, namun masih ada persepsi mahasiswa mengenai proses bimbingan skripsi kearah negatif yang disebabkan oleh beberapa faktor yang akhirnya membuat berbagai macam penilaian responden. Dilihat dari kesesuaian teori yang digunakan terhadap hasil penelitian, menunjukan bahwa komunikasi antarpribadi mahasiswa dan dosen sudah cukup baik. Meskipun masih terlihat adanya sebagian kecil hambatan yang menyebabkan ketidak efektifan suatu proses komunikasi dalam bimbingan skripsi. Seperti perbedaan pandangan yang terkadang tidak menemukan titik tengah dalam pembicaraan, sulitnya melakukan bimbingan tatap muka yang disebabkan oleh dosen pembimbing yang sibuk dengan urusan di luar, dosen pembimbing lebih mendominasi pembicaraan dalam bimbingan, dan pesan yang disampaikan bersifat koersif. Semua hal tersebut sudah di teliti dengan teori komunikasi, komunikasi antarpribadi, bimbingan, dan persepsi. Dan penelitian ini sudah mendeskripsikan semuanya sesuai dengan acuan teori yang digunakan.

(9)

9

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Setelah dilakukannya penelitian dan pembahasan, maka dari keseluruhan hasil penelitian dapat dikemukakan beberapa kesimpulan antara lain:

1. Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan bahwa, proses komunikasi antara dosen pembimbing dengan mahasiswa bimbingan dalam penelitian ini berjalan dengan cukup efektif. Hal ini dibuktikan dengan adanya interaksi yang seimbang antara dosen dan mahasiswa dalam proses bimbingan, seperti adanya komunikasi dua arah antara mahasiswa dan dosen ketika berdiskusi, saling mendengarkan satu sama lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri, kemudian suasana yang setara dan saling menghargai ketika mengeluarkan pendapat menjadikan proses komunikasi berjalan efektif dan seimbang. Namun, masih ada sebagian kecil mahasiswa yang merasa proses komunikasi dalam bimbingannya tidak berjalan efektif dikarenakan oleh beberapa faktor. Seperti perbedaan pandangan yang terkadang tidak menemukan titik tengah dalam pembicaraan ketika bimbingan, dosen terlalu mendominasi pembicaraan dan tidak begitu mendengar pendapat mahasiswa, kemudian sulitnya melakukan bimbingan tatap muka yang disebabkan oleh dosen pembimbing yang sibuk dengan urusan di luar kota, dan terakhir pesan yang disampaikan oleh dosen pembimbing terlalu bersifat koersif.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui seperti apa persepsi danpandangan mahasiswa dalam proses komunikasi dalam bimbingan skripsi. Mayoritas mahasiswa komunikasi FISIP USU memiliki persepsi yang cukup baik. Seperti keterbukaan mahasiswa dengan dosen dalam bimbingan mengenai kendala akademis maupun non-akademis, mahasiswa menganggap motivasi dan nasehat yang diberikan dosen pembimbing sangat berarti, dan menganggap dosen pembimbing sebagai orang tua sendiri. Ketika bimbingan berlangsung mahasiswa merasa diperhatikan dan diberikan arahan yang sesuai dengan penelitiannya. Walaupun masih ada sebagian kecil mahasiswa yang merasa berbeda pandangan dan pendapat dengan dosen pembimbing, tetapi hal itu tidak menjadi masalah yang besar ketika bimbingan berlangsung. Karena pada dasarnya perbedaan pandangan dan pendapat itulah yang nantinya akan memperkaya masukan ilmu dan membuat penelitian itu jauh lebih baik dan berkembang.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan atas jawaban dari para responden maka dapat disimpulkan saran-saran dari responden adalah:

1. Bagi para dosen pembimbing diharapkan agar lebih perhatian dan bertanggung jawab menjadi dosen pembimbing agar didalam proses bimbingan hubungan dengan mahasiswa terjalin lebih baik dan menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas.

2. Bagi mahasiswa-mahasiswi yang sedang menjalani proses bimbingan di harapkan agar lebih aktif saat melakukan proses bimbingan dengan dosen bimbingan, sehingga akan menciptakan interaksi timbal balik antara dosen dan

(10)

10

mahasiswa. Serta didalam pengajuan judul mahasiswa lebih memikirkan sesuai kemampuan yang dimiliki dan tidak asal-asalan dalam mengajukan judul. 3. Bagi lembaga yang terkait diharapkan dalam menentukan pilihan judul dan

pemilihan dosen pembimbing untuk mahasiswa bimbingan agar lebih disesuaikan lagi. Ketika nantinya mahasiswa melakukan bimbingan tidak terjadi perubahan judul yang di karenakan dosen pembimbing merasa judul yang terpilih tidak sesuai dengan bidangnya.

4. Saran akademik agar penelitian ini dilanjutkan untuk dikembangkan dalam bentuk penelitian kualitatif. Terutama kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa selama proses komunikasi dalam bimbingan skripsi.

DAFTAR REFERENSI

Daryanto. 2013. Ilmu Komunikasi. Bandung: Satu Nusa

Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi serba ada serba makna. Jakarta: Kencana

Mahmudi. 2013. Penuntun penulisan Karangan Ilmiah. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Muhamad, Arni. 2009. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Kencana.

Syamsu, Yusuf & Nurihsan A. Juntika. 2005. Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Referensi

Dokumen terkait

Udara bertekanan (kempa) yang akan masuk dalam sistem pneumatik harus diolah terlebih dahulu agar memenuhi persyaratan, antara lain; a) tidak mengandung banyak debu yang dapat

The band selection proposed by this work is based on two steps: On the one hand, the correlation of classification maps based on single bands (Figure 1 shows the

[r]

Additionally, it is evaluated how hyperspectral vegetation indices like the NDVI are effected by the angular effects within a single image and if the viewing geometry influences

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan

In this chapter we report on a comparison of the two mentioned software packages, in particular the bundle adjustment results, the point clouds and the orthophotos

Aplikasi Penilaian Harga Pokok Persediaan Kain Batik Dengan Metode Harga Rata-rata Menggunakan Php dan Mysql Pada Toko Batik

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa program kebijakan pemerintah melalui progam matrikulasi ini bermanfaat bagi para calon mahasiswa untuk kesiapan