• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI BAGI PELAKU USAHA BORDIR DI KOTA TASIKMALAYA SEBAGAI SARANA PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Oleh: Robi Assadul Bahri1 ABSTRAK - IMPLEMENTASI PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI BAGI PELAKU USAHA BORDIR DI KOTA TASIKMALAYA SEB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI BAGI PELAKU USAHA BORDIR DI KOTA TASIKMALAYA SEBAGAI SARANA PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Oleh: Robi Assadul Bahri1 ABSTRAK - IMPLEMENTASI PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI BAGI PELAKU USAHA BORDIR DI KOTA TASIKMALAYA SEB"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENDAFTARAN DESAIN INDUSTRI BAGI PELAKU USAHA BORDIR DI KOTA TASIKMALAYA SEBAGAI SARANA

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) Oleh:

Robi Assadul Bahri1 ABSTRAK

Indonesia sebagai negara berkembang perlu memajukan sektor industri dengan meningkatkan kemampuan daya saing dengan memanfaatkan peranan desain industri yang merupakan bagian dari Hak Kekeyaan Intelektual (HKI), yang mana secara yuridis telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. Kota Tasikmalaya merupakan daerah yang dikenal sebagai penghasil kerajinan bordir yang berkembang cukup pesat dan menyerap tenaga kerja yang cukup banyak, sehingga sangat berpotensi sebagai salah satu sarana Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Tasikmalaya. Namun pada kenyataannya banyak pelaku usaha bordir belum mendaftarkan desain industri bordirnya, sehingga secara yuridis tidak memperoleh hak dan perlindungan. Atas hal tersebut perlu adanya suatu penelitian terkait implementasi pendaftaran desain industri bagi pelaku usaha bordir di Kota Tasikmalaya sebagai sarana pendapatan asli daerah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu menguji dan mengkaji data sekunder. Berkenaan dengan pendekatan yuridis normatif yang digunakan, maka penelitian yang dilakukan melalui dua tahap yaitu studi kepustakaan dan penelitian lapangan yang hanya bersifat penunjang, analisis data yang dipergunakan adalah analisis yuridis kualitatif, yaitu data yang diperoleh, baik berupa data sekunder dan data primer dianalisis dengan tanpa menggunakan rumusan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendaftaran desain industri bagi pelaku usaha bordir di Kota Tasikmalaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu aturan hukum dinilai masih belum mengkoordinir kepentingan pelaku usaha, kurangnya perhatian dari pemerintah setempat, tempat dan biaya, kurangnya pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat dan faktor kebudayaan. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi implementasi pendaftaran desain industri tersebut, tentu tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi terhadap besarnya PAD Pemerintah Kota Tasikmalaya, baik dari sektor pajak daerah maupun dari sektor retribusi daerah. Selain dari pada itu terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh para pelaku usaha bordir di Kota Tasikmalaya dalam mendapatkan hak desain industri, yaitu Undang-Undang Desain Industri masih menganut Stelsel Konstitutif, Sistem pendaftaran Desain Industri secara online belum efektif untuk dilaksanakan serta Sertifikat HKI dirasa belum mempunyai nilai ekonomis untuk dijaminkan. Sehingga upaya yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan beberapa kendala tersebut yaitu perlu adanya sistem perlindungan hukum Desain Industri yang baru, perlu adanya pengembangan sistem pendaftaran Desain Industri secara online serta perlu adanya pengakuan Sertifikat HKI sebagai salah satu bentuk agunan kredit oleh lembaga keuangan di Indonesia.

Kata Kunci: Implementasi, Desain Industri, Pendapatan Asli Daerah.

(2)

ABSTRACT

Indonesia as a developing country needs to advance the industrial sector by increasing its competitiveness by utilizing the role of industrial design which is part of Intellectual Property Rights, which is legally regulated in Law Number 31 of 2000 concerning Industrial Design. The city of Tasikmalaya is an area that is known as a producer of embroidery crafts which developed quite rapidly and absorbed a considerable workforce, so it is very potential as one of the means of Regional Revenue of the City Government of Tasikmalaya. But in reality many embroidery business actors have not registered the embroidery industry design, so that they are not legally entitled to rights and protection. For this matter, it is necessary to conduct a study related to the implementation of industrial design registration for embroidery business actors in the City of Tasikmalaya as a means of local revenue. The method used in this research is normative juridical approach, ie testing and reviewing secondary data. With regard to the normative juridical approach is used, the research was conducted in two phases, namely the study of literature and field research are merely supporting, data analysis used is the analysis of qualitative juridical, ie the data obtained, either in the form of secondary data and primary data were analyzed with without using statistical formulas.The results showed that the implementation of industrial design registration for embroidery businesses in Tasikmalaya City was influenced by several factors, namely the rule of law was still not coordinating the interests of business people, lack of attention from the local government, place and cost, lack of knowledge and awareness of community law and cultural factors. Of the several factors that influence the implementation of industrial design registration, it certainly does not rule out the possibility of influencing the amount of local revenue for the City Government of Tasikmalaya, both from the local tax sector and from the regional levies sector. There are several obstacles faced by the embroidery business people in Tasikmalaya City in obtaining industrial design rights, namely the Industrial Design Law still adheres to the Constitutive Stelsel, the online Industrial Design registration system has not been implemented effectively and Intellectual Property Rights Certificates are considered to have no economic value to be guaranteed. As an effort that can be done to solve some of these obstacles, namely the need for a new Industrial Design legal protection system, there is a need to develop an online Industrial Design registration system and the recognition of Intellectual Property Rights Certificates as one of the collateral forms of credit by financial institutions.

(3)

DAFTAR PUSTAKA Buku

A. I. Morris and Barry Quest, Design: the Modern Law and

Practice, London:

Butterworth, 1987.

Adrian Sutedi, Hak Atas Kekayaan Intelektual, Sinar Grafika, Jakarta, 2013.

Afrillyanna Purba dkk, TRIPs-WTO & Hukum HKI Indonesia,

Rineka Cipta, Jakarta, 2005. Andrieansjah Soeparman, Hak desain

Industri Berdasarkan

Penilaian Kebaruan Desain Industri, Alumni, Bandung, 2013.

Bently, Lionel and Brad Sherman,

Intellectual Property Law, New York: Oxford University Press, 2001. Endang Purwaningsih, Hukum Bisnis,

Ghalia Indonesia, Bogor, 2010.

Ermansyah Djaja, Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. HR Otje Salman S dan Anthon F.

Susanto, Teori

Hukum:Mengingat,

Mengumpulkan dan

Membuka Kembali, Refika Aditama, Bandung, 2005. Insan Budi Maulana, Bianglala HaKI

(Hak Kekayaan Intelektual),

Hecca Mitra Utama, Jakarta, 2005.

Iswi Hariyani, Prosedur Mengurus HKI (Hak Atas Kekayaan

Intelektual), Pustaka

Yustisia, Yogyakarta, 2010. Much Nurachmad, Segala Tentang

HAKI Indonesia, Buku Biru, Yogyakarta, 2012.

Muhamad Ahkam Subroto dan Suprapedi., Pengenalan HKI (Hak Kekayaan

Intelektual), Indeks, Jakarta, 2008.

Noor M.S. Bakry, Pancasila Yuridis

Kenegaraan, Liberty,

Yogyakarta, 2003.

Notonagoro, Beberapa Hal Mengenai Pancasila, Pancuran Tujuh, Jakarta, 1980.

OK. Saidin,Hukum Hak atas Kekayaan Intelektual (Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di

idonesia), Alumni,

Bandung, 2003.

_________,Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010.

Rahmadi Usman, Hukum Hak Atas

Kekayaan Inteletual:

Perlindungan dan Dimensi Hukumnya di Indonesia,

Alumni, Bandung, 2003. Ridawan Syahrini, Seluk Beluk, dan

Asas-asas Hukum Perdata,

Alumni, Bandung, 2004. Robert M. Sherwood, Intellectual

Property and Economic Development: Westview Special Studies in Science, Technology, and Public

Policy, Boulder, San

Francisco & Oxford: Westview Press, Inc., 1990. Sentosa Sembiring, Hak Kekayaan

Intelektual Dalam Berbagai

Peraturan

Perundang-undangan, Yrama Widya,

Bandung, 2002.

Slamet Sutrisno, Filsafat dan Ideologi

Pancasila, Andi,

Yogyakarta, 2006.

Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan

Hukum, Raja Grafindo

Persada, Jakarta, 2008. Suyud Margono, Hak Milik Industri

(4)

Indonesia, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011. Tomi Suryo Utomo, Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) di Era Global: Sebuah Kajian Kontemporer, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2009.

William Cornish and David Llewelyn,

Intellectual Property:

Patents, Copyright,

Trademarks, and Allied Rights, London: Sweet & Maxwell, 2003.

Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Republik

Indonesia 1945

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan

Agreement Establishing The World Trade Organization

(Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia).

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun

2005 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri.

Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 1979 tentang Pengesahan

Paris Convention For Protection of Industrial Property dan Convention Establishing The World

Intellectual Property

Organization.

Keputusan Presiden Nomor 15 Tahun 1997 tentang Perubahan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 1979 tentang

Pengesahan Paris

Convention For Protection of Industrial Property dan

Convention Establishing The World Intellectual Property Organization.

Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya

Nomor 5 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

Sumber Lain

Agus Brotosusilo, Analisa Dampak Juridis Ratifikasi Perjanjian Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia OPD/

WTO, kerja sama

Departemen Perdagangan RI dan Program Pasca

Sarjana UI, tidak

dipublikasikan, Jakarta, 1995.

Anastasia Resti Muliani, Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual Bagi Usaha Kecil Di Bidang Industri Kerajinan Di Wilayah Kabupaten Bantul (Studi Kasus pada Kerajinan Bidang Pandan dan Enceng Gondok), Tesis, Program Pasca Sarjana, Universitas Diponegoro Semarang, 2007.

Australian Law Reform Commission,

Designs, Discussion Paper 58, Sydney: August 1994. Bekartini Caroline, Pengkualifikasian

Merek Sebagai Benda Untuk Dapat Dijadikan

Objek Jaminan, Jurnal

Wawasan Hukum, Vol. 34, No. 1, Februari 2016.

Hadi Marendra Muhammad,

Perlindungan Hukum

(5)

Mebel Di Kota Jambi, Skripsi Hukum Universitas Jambi Jambi Tahun 2017. Liona Isna Dewanti, Tolok Ukur

Kebaruan Dalam Desain Industri, Jurnal Hukum No. 1 Vol. 14 Januari 2007. M. Yamin, Naskah Persiapan UUD

1945: Risalah Sidang

BPUPKI/PPKI, Sekretariat

Negara RI, Jakarta, 1959. Niru Anita Sinaga, Perlindungan

Desain Industri Sebagai Bagian Dari Hak Kekayaan Intelektual di Indonesia, Universitas Suryadarma, Jakarta.

Salim dan Erlis, Penerapan Teori Hukum Pada Tesis dan Disertasi, Edsis Pertama, Cetakan Kesatu, Rajawali Press, Jakarta, 2013.

Sri Rahayu, Kriteria Syarat Subjektif

Pendaftaran Desain

Industri, Skripsi, FH

Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2004.

Sudjana, Penerapan Stelsel Konstitutif Terhadap Desain Industri Yang Cepat Berubah (Fast

Moving) Berdasarkan

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Dihubungkan Dengan Perjanjian TRIPS-WTO,Jurnal Bina Mulia Hukum Volume 1, Nomor 2, Maret 2017.

Vembri Pursanto, Sengketa Desain Industri Bak Mandi Plastik Antara Tan Suryanto Jaya dan Djaka Agustina (Studi Putusan Nomor: 02/Desain Industri/2013/PN.Niaga/

Medan), Skripsi,

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pasar yang efisien, keseluruhan informasi diterima oleh pelaku pasar secara lengkap dan tanpa biaya. Informasi lengkap dan tanpa biaya ini menghasilkan pasar yang

begitu luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Dalam dunia pelayaran, Indonesia mengalami kemajuan yang pesat, kapal-kapal baik dari dalam neger maupun luar negeri yang

Abstrak— Bank merupakan salah satu lembaga yang bergerak dalam bidang jasa keuangan, yang salah satu pelayanannya adalah pemberian kartu kredit kepada para nasabah. Permasalahan

Nilai keindahan anyaman purun terletak pada kombinasi warna yang membentuk berbagai motif seperti mata punai, tapak catur, saluang mudik, ramak cangkih, gigi haruan,

Pertumbuhan panjang mutlak harian ikan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus selama 2 bulan dengan menggunakan tiga perlakuan yang berbeda dimana perlakuan A

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik simpulan bahwa terdapat peningkatan kadar Imunoglobulin A (IgA) dalam saliva sebelum dan sesudah oklusi

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa, kisah fantastik Jepang tidak hanya kembali pada mitos-mitos lokal yang sudah ada melainkan dengan juga membentuk dunia sendiri

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun jambu biji, daun mint, daun serai, rimpang jahe,