IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA TERORISME ( STUDI KASUS BOM BALI)
Penulisan Hukum (Skripsi)
Disusun dan Diajukan untuk
Melengkapi Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana SI dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh
Muhammad Poldung N.P Dalimunthe NIM. E0013287
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Penulisan Hukum (Skripsi)
IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA TERORISME ( STUDI KASUS BOM BALI)
Oleh:
Muhammad Poldung N.P Dalimunthe NIM E0013287
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi) Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, 29 September 2017
Pembimbing
iii
PERNYATAAN Nama : Muhammad Poldung N.P Dalimunthe Nim : E0013287
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul:
IMPLEMENTASI PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK PIDANA
TERORISME ( STUDI KASUS BOM BALI) adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.
Surakarta, 29 September 2017 Yang membuat pernyataan,
v MOTTO
Jangan takut jatuh, kerana yang tidak pernah memanjatlah yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal, kerana yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah. Jangan takut salah, kerana dengan kesalahan yang pertama kita dapat menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada
langkah yang kedua. (Buya Hamka)
Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini.
(Ali bin Abi Thalib)
Bantulah orang disekitarmu selagi kamu bisa membantunya, karena hanya Allah SWT yang mengetahui suatu perbuatanmu.
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia, kupersembahkan skripsi ini untuk:
vii ABSTRAK
Muhammad Poldung Naek Parsadaan Dalimunthe. 2017. E0013287. Implementasi Perlindungan Korban Tindak Pidana Terorisme (Studi Kasus Bom Bali). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan hambatan dalam pemberian perlindungan hukum terhadap korban Tindak Pidana Terorisme Bom Bali I dan Bom Bali II.
Penelitian ini merupakan penelitian empiris yang bersifat deskriptif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan bahan hukum yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Analisis hukum menggunakan metode kualitatif.
Tindak Pidana Terorisme dikategorikan sebagai tindak pidana luar biasa (extra ordinary crime), hal ini dikarenakan terorisme merupakan tindak pidana yang sangat menakutkan bagi seluruh warga dunia maupun masyarakat Indonesia. Tindak Pidana Terorisme telah menimbulkan banyak korban, berdasarkan hal itu negara wajib memberikan perlindungan hukum kepada korban. Pengaturan mengenai terorisme secara khusus telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme yang di dalamnya mengatur perlindungan hukum bagi korban sebagai bentuk perlindungan Hak Asasi Manusia, secara khusus diatur dalam Pasal 5 Ayat (1), Pasal 6, Pasal 7, Pasal 7 A, Pasal 7 A Ayat (3). Perlindungan hukum tersebut dapat berbentuk rehabilitasi, kompensasi,restitusi. Pada sisi lainnya dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 jo. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban juga memberikan pengaturan mengenai perlindungan hukum bagi korban Tindak Pidana Terorisme yang diatur dalam Pasal 36-Pasal 42 tentang Kompensasi, Restitusi, dan Rehabilitasi. Pemberian perlindungan hukum bagi korban Tindak Pidana Terorisme Bom Bali I dan Bom Bali II. Berdasarkan hasil penelitian, data menunjukkan pada tahun 2015-2016 terdapat 62 korban yang belum mendapatkan hak-nya sebagaimana yang telah diamanatkan dalam undang-undang tersebut. hal ini menunjukkan bahwa pada proses pelaksanaan undang-undang terdapat ketidakmampuan pemerintah di dalam menjangkau pemberian hak hak material dan immaterial kepada korban terorisme Bom Bali I dan Bom Bali II. Ketidakmampuan tersebut disebabkan adanya kendala internal dan eksternal yang dialami oleh LPSK dalam memberikan perlindungan hukum kepada korban Tindak Pidana Terorisme.
viii ABSTRACT
Muhammad Poldung Naek Parsadaan Dalimunthe. 2017. E0013287. Implementation of the protection of victims of terrorism crime (case study of Bali Bombing). Faculty of Law, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
This research aims to observe the enforcement and obstacles that have been suffered and given the law of protection by the victim’s criminal terrorism in Bali.
This research is a kind of empirical research that refers to the Descriptive one, and also the researcher do the research in the Qualitative Approach. I used primary and secondary data to analyze this research, and i used interviews, observations and some referrences of law as one of my techniques of collecting data, and I analyzed it using Qualitative Method of Analysis.
Criminal terrorism is categorized as an Extraordinary Crime, which is admitted in every nations or countries. This has been occurred because terrorism is one of the most dangerous and deadly crimes for all human beings and also Indonesians. Terrorism has suffered many peoples or victims, so that they must have the law of protection against them. The regulations of terrorism have been arranged in the Act of Terrosist , number 15 in 2013, which arranged for victim’s law of protection in the way of Human Rights, specifically provided for in Article 5 Paragraph (1), Article 6, Article 7, Article 7 A, Paragraph (3) of Article 7 A. The law of it’s protection can be applied in the rehabilitations, compencations and restitutions. It has been also arranged in UU No.13/2006 and UU No. 31/2014 about law of protection against the victim’s terrorism crime, provided for in Article 36-Article 42 on Compensation, Restitution and Rehabilitation. It will give the law of protection against them which has been occured in Bali. Based on the results of the study, data show in 2015-2016 there are 62 victims who did not receive their rights as the applications of it’s Acts. This incident showed that the applications of the process of its acts have many disabilities from the governmentin giving their material and immaterial rights to the victim of the Bali Bombing 1 and Bali Bombing 2. The inability is due to internal and external constraints experienced by LPSK in providing legal protection to victims of Criminal Acts of Terrorism.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT semesta alam, sholawat beserta salam kepada Nabi dan Rasul Muhammad SAW atas kelancaran yang hamba peroleh dan nikmat yang selalu diberikan daalam penyelesaian penulisan
hukum (skripsi) ini dengan judul “Implementasi Perlindungan Korban Tindak
Pidana Terorisme (Studi Kasus Bom Bali)”. Penulisan skripsi ini berisi mengenai upaya yang dilakukan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam pelaksanaan perlindungan hukum terhadap korban Tindak Pidana Terorisme dan hambatan yang dialami oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban dalam melaksanakan perlindungan hukum terhadap korban Tindak Pidana Terorisme. Penulisan hukum ini juga dilakukan guna melengkapi syarat kelulusan pendidikan sarjana hukum dan ilmu hukum Fakultas hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan hukum ini juga diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa fakultas hukum pada khususnya.
Penulis menyadari sepenuhnya keberhasilan penulis dalam penyelesaian penulisan ini, tidak terlepas dari doa, dukungan, bimbingan, pengarahan, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin ucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Supanto, S.H.,M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Univeritas Sebelas Maret Surakarta;
2. Sabar Slamet S.H.,M.H. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penulis menempuh masa studi;
3. Subekti, S.H., M.H., selaku Ketua Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta serta selaku Dosen Pembimbing penulisan hukum yang telah memberikan dorongan, arahan, dan masukan yang sangat bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian penulisan hukum ini;
x
5. Seluruh staff dan karyawan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan dorongan dan kelancaran dalam proses penyelesaian penulisan hukum ini;
6. Kedua orangtuaku Bapak H. John Paris Dalimunthe dan Ibu Ratna Dewi Siregar, yang senantiasa selalu memberikan doa, nasihat, bimbingan, cinta dan kasih sayang serta dukungan yang senantiasa diberikan untukku;
7. Ketiga Kakakku, Devi Septiaris Dalimunthe,S.E.,M.E dan Eva Dwi Putri Dalimunthe, S.Ei , Lily Santi Dalimunthe karena telah memberikan semangat serta motivasi dan arahan kepada penulis;
8. Pihak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban beserta jajarannya, yang telah memberikan ijin penulis untuk melaksanakan penelitian ini , sehingga penulis mendapatkan informasi dalam penyusunan penulisan hukum (skripsi) ini;
9. Pihak Kementerian Hukum dan HAM Direktorat Jendral Peraturan Perundang-Undangan beserta jajarannya, yang telah memberikan ijin penulis untuk melaksanakan penelitian ini dan kepada Bapak Muhkamin,SH. Selaku Kasubdit Pembahasan Rancangan Undang-Undang yang telah memberikan informasi dalam penyusunan penulisan hukum (skripsi) ini;
10.Rena Lukma Aisyah Putri yang selalu memberikan semangat dan selalu meluangkan waktunya untuk penulis.
11.Sahabat penulis Elyanda Faizal, Aprial Bustam, Imam Samudera Ritonga, Meilisa Putri Ong, Risya Ayu, Icha khairunisyah , Iqbal Assegaf, Ade Syahputra, Khairunnisya Nasution, Samsi AAN, Erdwin Wicaksono, Trihadi, Levi, Lutfan, Wawan, Dicky yang senantiasa selalu membantu dan mendorong penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini;
xi
13.Teman-teman seperjuangan PPW, Alfiansyah, Alif Hanifwanto, Sabiq, Pingky, Lukman Rafi (ahong), Achiruddin, Atho, Wulan, yang senantiasa selalu membantu dan mendorong penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum ini;
14.Teman-teman Seperjuangan Bimbingan Adit, Wini, Anisa, Bella, Nurhanifah, Tomy yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam proses penyelesaian studi penulis
15.Keluarga besar Ucap-Ucap Devita, Ezdien, Tyo, Ega, Octha, Dyah, Ajeng, Puspa yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam proses penyelesaian studi penulis;
16.Keluarga besar Wisma Indri, Jaki, bintar, Panji, Baihaqi, Nendi, Abied, dhesta, Johan, Fatah yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam proses penyelesaian studi penulis
17.Keluarga besar KORFAH, CLE, BEM FH UNS, SEMAR, JOGLOSEMAR, PANDAWA, PATIMUDA, CHANDRADIMUKA, IKA SMAN 3 PLUS RANTAU UTARA yang selalu memberikan semangat dan dorongan dalam proses penyelesaian studi penulis
18.Teman-teman angkatan 2013 yang senantiasa mendukung dan bersama-sama dalam menimba ilmu di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta;
19.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan hukum (skripsi) ini masih memiliki banyak kekurangan, maka diperlukan saran dan kritik dalam penyempurnaaan penulisan hukum (skripsi) ini. Akhir kata, semoga penulisan hukum (skripsi) ini berguna dan bermanfaat bagi penulis, pembaca, dan penegakan hukum di kemudian hari
Surakarta, 29 September 2017 Penulis
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PERNYATAAN ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR, BAGAN, TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Metode Penelitian ... 7
F. Sistematika Penulisan Hukum ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 15
A. Kerangka Teori ... 15
1. Tindak Pidana Terorisme sebagai Kejahatan kemanusiaan ... 15
a.Pengertian Tindak Pidana Terorisme ... 15
xiii
c.Tindak Pidana Terorisme Sebagai Kejahatan Kemanusiaan
Luar biasa (extra ordinary crime) ... 25
2. Perlindungan Hukum Korban Kejahatan Terorisme ... 26
a.Pengertian korban ... 26
b.Pengertian Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Terorisme ... 28
c.Prinsip-Prinsip Dasar Perlindungan Korban Kejahatan ... 31
d.Bentuk-Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Terorisme ... 35
1) Undang Nomor 13 Tahun 2006 jo. Undang-undang 31 Tahun 2014 ... 37
2) Undang-Undang Nomor 15 tahun 2003 ... 41
B. Kerangka Pemikiran ... 47
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Hasil Penelitian ... 50
1. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban .. ... 50
2. Direktorat Jenderal Perancangan Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM ... 57
B. PEMBAHASAN ... 60
1.Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Terorisme Bom Bali ... 60
2. Hambatan Dalam Implementasi Perlindungan Hukum Korban Tindak Pidana Terorisme Daam Kasus Bom Bali ... 75
BAB IV SIMPULAN DAN SARAN ... 88
A. Simpulan ... 88
B. Saran ... 90
xiv
DAFTAR GAMBAR, BAGAN, DAN TABEL
A. Gambar :
1. Model Analisis Interaktif ... 12
2. Permohonan Perlindungan Hukum 2015-2016 ... 53
3. Permohonan Bantuan Medis ... 54
4. Layanan Bantuan Rehabilitasi Psikososial ... 55
B. Bagan : 1. Kerangka Pemikiran ... 47
2. Struktur Organisasi LPSK ... 51
C. Tabel : 1. Jenis Tindak Pidana Terorisme... 19
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta Kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban
Lampran 2. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta kepada Direktorat Jenderal Perancangan Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM
Lampiran 3. Lembar Tanda Terima Permohonan Izin Penelitian Direktorat Jenderal Perancangan Peraturan Perundang-Undangan Kementerian Hukum dan HAM