Prodi IF - IT Telkom Purwokerto 13102036 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat pesat, teknologi merupakan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ataupun keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia[1]. Salah satu perkembangan teknologi yang sedang pesat kini ialah teknologi terkomputerisasi, seperti teknologi artificial neural network ( jaringan syaraf tiruan atau JST ), didalam jaringan syaraf tiruan terdapat beberapa metode atau
paradigma. Beberapa paradigma atau metode yaitu Boltzman yang menggunakan metode
pelatihan terawasi namun waktu pelatihan dan waktu eksekusinya lambat, yang kedua Hopfield yaitu paradigma menggunakan metode pelatihan terawasi dengan waktu pelatihannya cepat dan waktu eksekusinya sedang. Paradigma yang ketiga ialah Kohonen yang tidak mengunakan metode terawasi, waktu pelatihannya sedang, waktu eksekusinya cepat. Paradigma keempat ART2, paradigma yang tidak menggunakan metode pelatihan, waktu eksekusi dan waktu pelatihannya cepat. Paradigma selanjutnya ialah paradigma atau metode Backpropagation ini mengunakan metode pelatihan terawasi dengan waktu pelatihannya lambat tetapi waktu eksekusinya cepat. Dari kelima paradigma tersebut terlihat kelebihan-kelebihannya tersebut, terdapat pardigma yang lebih menonjol dari yang lainnya yaitu paradigma backproagation, karena menggunakan pelatihan terawasi atau terbimbing sehingga meminimalisasi kesalahan atau error pada output yang dihasilkan, walaupun waktu pelatihannya lambat tetapi waktu eksekusinya cepat.[25]
Adanya kelebihan tersebut metode atau paradigma backproagation mampu mengenali pola-pola yang kompleks dan mampu menangani persoalan-persoalan yang rumit sehingga banyak digunakan sebagai sistem pakar, pengambilan keputusan, peramalan ataupun prediksi suatu kasus[2]. Teknologi berdampak pada berbagai bidang profesi. Salah satu bidang profesi yang terpengaruh oleh teknologi ialah bidang kesehatan dimulai dari tingkat pelayanan di posyandu, puskesmas bahkan rumah sakit, juga dalam berbagai alat-alat kesehatannya, pemeriksaan pasien, maupun dalam
Prodi IF - IT Telkom Purwokerto 13102036 2
pengambilan atau pendukung keputusannya yang diupayakan untuk peningkatan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat yang optimal.
Beberapa bisnis proses yang ada pada rumah sakit salah satunya ialah diagnosis penyakit dilakukan oleh dokter. Sebelum dokter melakukan diagnosis pasien, dokter akan memeriksa rekam medis atau catatan gejala yang dialami oleh pasien dari petugas atau perawat yang ditugaskan untuk melakukan pemeriksaan awal pada pasien. Peranan dokter rumah sakit dalam mendiagnosis penyakit sangatlah penting dan membutuhkan ketelitian serta keahlian sehingga penyakit yang ada dapat segera terdeteksi. Namun, adakalanya dokter tidak dapat melakukan pemeriksaan diagnosis karena terkendala baik itu rapat dengan yayasan maupun kepentingan lainnya yang tidak dapat ditinggalkan. Akan tetapi di rumah sakit tersebut ada asistan dokter dan perawat yang membantu melayani pasien, namun hal tersebut membuat pasien terlalu lama menunggu, terlebih jika pasiennya adalah anak-anak. Anak-anak adalah generasi termuda bagi suatu bangsa dan negara, maka penting bagi setiap negara melakukan upaya atau cara agar dapat menjaga, melindungi warga negaranya termasuk anak-anak dengan pedoman Undang-undang yang ada pada setiap negara. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 28B ayat 2 menyebutkan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.” Dari pernyataan tersebut negara berkewajiban dalam mewujudkan hak-hak anak, terutama kesehatan anak-anak[3]. Munculnya ancaman kesehatan anak berdasarkan World Health Organization (WHO) yaitu penyakit ISPA, Rhinitis, Pharyngitis ialah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia, hampir empat juta orang meninggal akibat penyakit tersebut setiap tahun dan merupakan penyakit yang menjadi masalah kesehatan pada anak-anak yang dapat menimbulkan tingginya tingkat mortalitas pada anak[4]. Contoh data lainya ialah tentang sepuluh penyakit terbesar Puskesmas di Kab. Polewali Mandar taun2014. Terlihat bahwa ISPA adala penyakit yang perlu ditangani dengan baik sehingga tidak angka kematian berkurang.[34]
Prodi IF - IT Telkom Purwokerto 13102036 3
Gambar 1.1 Grafik Sepuluh Penyakit Terbesar Puskesmas di Kab. Polewali Mandar[34]
Untuk mencegah hal tersebut berkelanjutan maka dibutuhkan suatu alternatif dan kerjasama antar warga negara seperti masyarakat dengan pihak kesehatan atau rumah sakit, pihak kesehatan atau rumah sakit harus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu alternatif tersebut ialah pihak kesehatan atau rumah sakit dapat membangun sebuah sistem pakar untuk membantu dokter mendiagnosis penyakit, supaya apabila dokter berhalangan mendiagnosis secara langsung maka pasien dapat menerima pertolongan pertama dari perawat atau petugas.
Sebelum peneliti membuat penelitian, telah terdapat penelitian-penelitian dengan prediksi atau sistem pakar yang menerapkan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation. Berikut ini beberapa penelitian sebelumnya yang serupa diantaranya :
1.) Penelitian dengan judul : “Diagnosa Gangguan Saluran Pernafasan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation”. Penelitian tersebut berfokus pada penyakit Asma, Bronkhitis, Pneumonia, Pneumotoraks dan Sarkoidosis dan menggunakan Visual Basic serta MySQL[5].
2.) Penelitian dengan judul :” Jaringan Saraf Tiruan dengan Backpropagation untuk Memprediksi Penyakit Asma”. Penelitian ini berfokus pada penyakit Asma[6]
Prodi IF - IT Telkom Purwokerto 13102036 4
3.) Penelitian dengan judul : “Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation”. Penelitan yang berfokus pada penyakit demam berdarah[7].
4.) Penelitian dengan judul : “Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Penyakit Saluran Pernapasan Dengan Metode Backpropagation”. Penelitian ini berfokus pada penyakit Asma, ISPA, Pneumonia, Bronkhitis, Sinusitis, dan Tuberkulosis[8].
Beberapa penelitian tersebut, peneliti jadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian, serta dengan adanya kendala yang telah diuraikan diatas, maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan
Backpropagation untuk Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan
Pernapasan”. Dengan penelitian ini, akan dipelajari dan dicoba membuat sistem pakar dalam hal diagnosis penyakit gangguan pernapasan yaitu ISPA, Rhinitis, Pharyngitis, yang menerapkan dan menguji metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dapat digunakan atau tidak pada pembuatan sistem pakar diagnosis penyakit tersebut, serta dapat membantu pelayanan kesehatan dalam hal diagnosis penyakit gangguan pernapasan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti dapat merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu seberapa akuratkah metode jaringan syaraf tiruan backpropagation dalam mendiagnosis penyakit gangguan pernapasan? 1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Saluran Pernapasan” ini yaitu membangun sistem pakar menggunakan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk diagnosis gangguan pernapasan.
1.4 Batasan Masalah
Dalam melakukan penelitian “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pernapasan” ini terdapat beberapa batasan-batasan masalah. Beberapa batasan – batasan masalah tersebut adalah :
Prodi IF - IT Telkom Purwokerto 13102036 5
a. Dalam penelitian ini hanya menggunakan jaringan syaraf tiruan backpropagation, tidak menggunakan metode yang lainnya.
b. Penyakit gangguan pernapasan disini hanya meliputi ISPA, Rhinitis, Pharingitis yang fokus pada poli anak.
c. Sistem pakar untuk diagnosis penyakit gangguan pernapasan hanya digunakan untuk tools dalam penerapan metode backpropagation.
d. Alat pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem dan pembangunan jaringan dengan metode adalah Matlab.
e. Data yang digunakan dalam menerapkan backpropagation ini berjumlah 160 data yang terdiri dari 130 data sebagai data pelatihan, dan 30 data lagi sebagai data pengujian.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang ingi dicapai dalam skripsi “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backropagation untuk Sistem pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pernapasan” ini diharapkan dapat membantu memberi solusi dalam memberikan penanganan tepat dan cepat kepada pasien sehingga pasien tidak merasa kecewa saat datang ke rumah sakit, juga dapat memberikan ilmu pengetahuan pada bidang teknologi informasi yang menerapkan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk mendiagnosis penyakit gangguan pernapasan pada poli anak.
1.6 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada penelitian “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Sistem pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pernapasan” ini terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai berikut :
a. Ruang Lingkup Keilmuan
Keilmuan yang peneliti gunakan ialah salah satu teknologi informatika tentang jaringan syaraf tiruan atau artificial neural network metode backpropagation yang diterapkan dalam sistem pakar diagnosis pada suatu bidang profesi yaitu kesehatan khususnya dalam penanganan penyakit gangguan pernapasan poli anak (ISPA, Rhinitis, Pharyngitis).
b. Ruang Lingkup Materi
Lingkup materi pada penelitian ini yaitu materi yang digunakan hanya penerapan metode jaringan syaraf tiruan backpropagation untuk sistem pakar
Prodi IF - IT Telkom Purwokerto 13102036 6
diagnosis yang meliputi ISPA, Pharingitis, Rhinitis dengan harapan aplikasi yang dibuat dapat memprediksi atau mendiagnosis penyakit gangguan pernapasan dengan benar.
Dalam melakukan diagnosis penyakit tentunya, harus mengetahui gejala-gejala atau keluhan yang menyebabkan penyakit gangguan pernapasan itu menyerang yang dapat dijadikan sebuah hasil diagnosis yang mengacu pada penyakit gangguan pernapasan tersebut. Untuk dapat mendeteksi atau mengetahui secara benar dan tepat tentang gejala-gejala atau keluhan yang terjadi pada pasien atau penderita, dibutuhkan adanya keterangan para pakar maupun para ahli yag mengetahui dan menangani penyakit gangguan pernapasan tersebut. Maka peneliti melakukan pendekatan kepada Kepala Instalansi Rekam Medis Rumah Sakit yang bersangkutan dengan Ibu Kristin Yuni Haryanti, Amd yang menangani serta mengetahui hal-hal rekam medis termasuk yang berkaitan dengan penyakit gangguan pernapasan. Untuk mengetahui hal tersebut maka harus melihat data-data dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2010, data tersebut tentunya data yang berkaitan dengan penyakit gangguan pernapasan yang terjadi pada anak.
c. Ruang Lingkup Variabel
Lingkup variabel pada penelitian “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Sistem pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pernapasan” ini dilandasi atau berdasarkan data-data yang berkaitan dengan gangguan pernapasan yang sudah diperoleh atau didapatkan dari keterangan pakar atau ahli untuk dapat mendiagnosis dengan baik. Data-data yang diperoleh tadi meliputi : demam, batuk, pilek, pharinghyperemis. Data-data tersebut akan digunakan sebagai parameter atau variabel masukan atau input sedangkan data untuk data target keluarannya peneliti menggunakan data penyakit meliputi ISPA, Pharingitis, Rhinitis yang diderita oleh pasien.
d. Ruang Lingkup Lokasi
Lingkup lokasi atau tempat untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Sistem pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pernapasan” ini adalah di Rumah Sakit terkait yang terdapat di Purwokerto.
Prodi IF - IT Telkom Purwokerto 13102036 7
Lingkup waktu penelitian untuk Penerapan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation untuk Sistem pakar Diagnosis Penyakit Gangguan Pernapasan ini dilakukan pada bulan Oktober 2016 sampai dengan selesai.
1.7 Sistematika Penulisan
Gambaran singkat tentang pembahasan skripsi, skripsi ini terbagi menjadi lima bab yang saling berhubungan. Adapun sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, ruang lingkup, alur penelitian.
BAB II : DASAR TEORI
Bab ini menerangkan tinjauan pustaka yaitu penelitian-penelitian sebelumnya, teori-teori umum mengenai anak-anak, penyakit gangguan pernapasan, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan, backpropagation, Matlab.
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menerangkan mengenai analisis sistem saat ini dan sistem yang diusulkan, analisis kebutuhan sistem, dan perancangan sistem yang dilakukan dalam penelitian.
BAB IV : HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
Bab ini menerangkan hasil analisa dan pengamatan dari hasil pelatihan dan pengujian sistem yang telah dilakukan.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN