LAPORAN PENYELENGGARAAN WORKSHOP
PERSIAPAN PERKULIAHAN MATA KULIAH WAJIB LINGKUNGAN Kurikulum ITB 2013-2018
Judul workshop : Persiapan Perkuliahan Mata Kuliah Wajib Lingkungan
Waktu pelaksanaan : Selasa, 2 Juli 2013, pk. 13.00 s.d 16.00 Tempat pelaksanaan : Ruang Rapat Multimedia 9311 Labtek VI
Jumlah peserta : + 45 orang, mewakili prodi dan F/S ITB (daftar hadir di LP4) Agenda workshop : Acara utama terdiri dari
penjelasan latar belakang dan sasaran penyelenggaraan workshop
sosialisasi silabus/SAP mata kuliah Pengetahuan Lingkungan sebagai mata kuliah wajib ITB
peninjauan keselarasan SAP mata kuliah bermuatan
lingkungan program studi F/S dengan outcomes mata kuliah lingkungan ITB
rencana metode pembelajaran diskusi dan tanya-jawab
Latar belakang penyelenggaraan workshop
Pada kurikulum 2013-18 yang akan diberlakukan, ITB mewajibkan muatan lingkungan pada kurikulum setiap program studi (prodi) sarjana. Untuk menghindari terjadinya variasi dalam menginterpretasikan pengertian ‘muatan lingkungan’, maka telah ditentukan serangkaian
luaran (outcomes) mata kuliah sebagai standar acuan.
Mengacu kepada SK Rektor ITB Nomor: 284/SK/I1.A/PP/2012 tentang Pedoman dan Format
Penyusunan Kurikulum 2013-2018: “muatan lingkungan mencakup pembahasan tentang
pembangunan berkelanjutan dan setidaknya dua dari tiga aspek lingkungan berikut: biologis,
fisik dan sosial budaya.” Selanjutnya, dalam template struktur kurikulum, setiap prodi
diminta untuk menyatakan satu atau lebih mata kuliah yang akan digunakan untuk memenuhi syarat muatan lingkungan di atas. Jika suatu prodi akan mengisi muatan ini dengan mata
kuliah sendiri, maka diharapkan bahwa outcomes dan syarat minimal telah diperhatikan.
Namun jika terdapat prodi yang tidak mempersiapkan sendiri mata kuliah bermuatan lingkungan, maka ITB menyediakan suatu mata kuliah yang dapat mengisi persyaratan tersebut; dalam hal ini adalah mata kuliah BI2001 Pengetahuan Lingkungan. Mata kuliah ini berbobot 2 (dua) SKS dan ditawarkan baik pada semester ganjil maupun genap.
Sehubungan dengan hal di atas, maka workshop ini diselenggarakan dengan tujuan utama:
mensosialisasikan silabus/SAP, outcomes dan bahan ajar BI2001 Pengetahuan
Lingkungan kepada perwakilan semua prodi, serta kepada calon dosen pengajar.
menyamakan persepsi tentang muatan lingkungan dan syarat yang diwajibkan ITB,
serta mengkonfirmasi kebutuhan prodi akan mata kuliah muatan lingkungan yang disediakan oleh ITB.
Bahan yang disampaikan pada workshop
Pada acara workshop telah disosialisasikan silabus/SAP mata kuliah BI2001, termasuk
outcomes yang diharapkan (dapat dilihat pada handout ringkasan terlampir). Selain informasi
dalam handout, juga ditambahkan bahwa materi perkuliahan akan mencakup keunikan
lingkungan Indonesia, kondisi dan permasalahan lingkungan di Indonesia (keterkaitan konsep dengan yang dipelajari dengan contoh kasus lingkungan di Indonesia), peraturan dan kebijakan lingkungan di Indonesia, serta posisi dan peran Indonesia dalam konteks lingkungan global
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari dokumen kurikulum yang telah masuk ke LP4 (tabel terlampir), diketahui bahwa dari 45 prodi Sarjana ITB, 33 prodi menyatakan adanya mata kuliah tertentu untuk mengisi muatan lingkungan, sedangkan 12 prodi tidak menyatakan mata kuliah dengan muatan lingkungan. Prodi yang tidak mencantumkan mata kuliah lingkungan termasuk prodi-prodi FMIPA, STEI, FSRD (prodi Kriya dan Desain Produk), serta Teknik Geofisika.
Dari 33 prodi yang menyatakan mata kuliah tertentu untuk mengisi muatan lingkungan, 27 prodi menyertakan silabus/SAP, sementara enam prodi tidak menyertakan silabus/SAP. Penelaahan terhadap 27 silabus/SAP mata kuliah muatan lingkungan yang ada menunjukkan adanya variasi yang cukup luas: sebagian mata kuliah bersifat sangat spesifik (mis.
keselamatan lingkungan kerja) dan kurang sesuai dengan outcomes yang ditentukan.
Sebagian lagi sudah cukup selaras dengan outcomes yang ditentukan (mis. prodi PWK dan
Arsitektur di SAPPK). Sebagian silabus/SAP belum lengkap.
Pada workshop juga disampaikan secara singkat rencana metode pembelajaran yang akan
digunakan dalam mata kuliah BI2001, yaitu dengan pendekatan student-centred learning
(SCL), termasuk diskusi, presentasi, studi kasus masalah lingkungan, tugas kelompok dan
lain-lain. Pihal LP4 menambahkan bahwa akan diadakan workshop tentang SCL ini dalam
waktu dekat.
Pokok penting diskusi/pembahasan
Pertanyaan, komentar dan masukan yang disampaikan antara lain adalah:
Apakah luaran mata kuliah harus persis sama dengan mata kuliah BI2001 yang
disosialisasikan? Jawabannya adalah tidak harus demikian; yang penting sebagian
besar materi sudah tercakup, outcomes bisa juga dipenuhi oleh lebih dari satu mata
kuliah. Mata kuliah diharapkan sudah mencakup muatan lingkungan secara lebih
spesifik, yaitu yang mengandung konsep keberlanjutan (sustainability) dalam sistem
lingkungan biologis, fisik dan sosial-budaya, dengan minimal dua aspek di antara tiga
yang disebutkan (untuk prodi rekayasa, nampaknya aspek sustainability juga
merupakan salah satu outcome yang dituntut dalam ABET).
Mata kuliah BI2001 adalah mata kuliah dengan kode tingkat 2 yang bisa juga diambil
oleh tingkat 3 atau 4. Mata kuliah ini tidak bersifat wajib, yang wajib adalah muatan lingkungannya. Apabila ada mata kuliah lain yang memenuhi kriteria, maka dipersilakan untuk digunakan.
Beberapa perwakilan prodi menganggap bahwa mata kuliah yang telah mereka
nyatakan sebagai pengisi muatan lingkungan sudah sesuai dengan outcomes yang
diminta (mis. mata kuliah Astronomi Lingkungan di prodi Astronomi, Geologi Lingkungan di prodi Geologi, Kesehatan Lingkungan di prodi Teknik Lingkungan).
Dari sudut pandang FSRD, lingkungan dilihat dari sisi yang lebih subjektif;
bagaimana lingkungan memberi pengalaman yang terkait dengan keberlanjutan, mis. kearifan lokal Æ mata kuliah perlu dikemas dalam bentuk yang lebih relevan dan mengimbangi antara aspek obyektif dan subyektif.
Pada beberapa mata kuliah yang diusulkan prodi, diasumsikan bahwa mahasiswa
sudah paham tentang konsep Ekosistem yang menjadi dasar ilmu lingkugan, sehingga
hal ini tidak dibahas lagi. Pada kenyataannya, konsep ini perlu di-review dan
diluruskan karena pemahaman mahasiswa seringkali belum tepat.
Kuliah ini harus agak provokatif untuk juga turut menentukan sikap ITB terhadap
lingkungan. Hal yang paling penting adalah motivasi penjagaan lingkungan dalam diri mahasiswa. Harus ada pembentukan sikap/perilaku mahasiswa agar lebih sadar/ramah lingkungan. Kita harus membuat mahasiswa paham bahwa setiap perilaku manusia akan menyebabkan dampak bagi lingkungan, dan bagi dirinya sendiri. Tentu diharapkan bahwa mata kuliah akan berkontribusi terhadap pembentukan sikap ini,
terutama setelah mahasiswa dilibatkan dalam diskusi studi kasus, role-playing dan
lain-lain. Namun perlu disadari bahwa environmental science hanya merupakan
bagian dari environmental education.
Perwakilan prodi engineering (Teknik Kimia) menyatakan bahwa kebutuhan lebih ke
arah teknis preventif, sedangkan mata kuliah yang ditawarkan tampaknya lebih pada
sains. Mata kuliah BI2001 memang ditekankan pada environmental science sebagai
ilmu yang mendasari aplikasi. Dengan bobot hanya 2 SKS akan sulit untuk mendalam sampai ke aspek rekayasa. Solusi lingkungan diberikan sebagai wawasan, misalnya, dalam aplikasi pengolahan limbah. Pendekatan akan ditekankan pada pendekatan yang bersifat preventif, bukan kuratif. Memang tidak diharuskan bahwa mata kuliah harus berat ke aspek sains, namun sains sebagai dasar perlu disampaikan; tidak masalah jika
kemudian konsep tersebut disampaikan dalam kerangka engineering.
Kesimpulan workshop
Sebagian besar prodi sudah mengusulkan mata kuliahnya sendiri untuk memenuhi
syarat muatan lingkungan ITB dan menjustifikasi bahwa outcomes yang diminta
sudah tercakup dalam mata kuliah yang diusulkan.
Pihak LP4 meminta prodi yang tidak mencantumkan mata kuliah lingkungan tertentu
untuk mengkonfirmasi, apakah akan mengambil mata kuliah BI2001 Pengetahuan Lingkungan, ataukah mengambil mata kuliah yang lain?
Tim kurikulum prodi diharap menjelaskan (terkait mata kuliah wajib lingkungan)
mengenai aspek-aspek mana saja yang sudah tercakup sehingga dapat diambil keputusan dengan lebih baik. Setiap prodi melampirkan deskripsi kesesuaian mata
melihat kesesuaian pemenuhan materi. Penjelasan ini dikirim bersama dokumen kurikulum ke LP4.
Masalah yg muncul dan tindak lanjut yang diperlukan
Sampai saat ini belum ada kepastian tentang prodi mana saja yang akan mengambil
mata kuliah BI2001 untuk mengisi persyaratan muatan lingkungan. Perlu segera dibuat daftar prodi yang akan meminta layanan mata kuliah ini, dan prodi mana yang akan menyediakan sendiri (hal ini rencananya akan dikonfirmasi melalui forum WDA?).
Jika sudah diketahui prodi mana saja yang akan mengambil mata kuliah BI2001,
maka asumsinya adalah akan dibuka kelas-kelas khusus BI2001 untuk melayani kebutuhan prodi yang memerlukan. Untuk itu diperlukan informasi tentang:
perkiraan jumlah peserta (jumlah mahasiswa per angkatan) dan konsekuensi
jumlah kelas yang perlu dibuka. Berapa maksimum jumlah peserta per kelas?
penempatan mata kuliah ini secara default dalam kurikulum prodi ybs, apakah
pada semester ganjil atau genap?
Perlu diperjelas mekanisme pengaturan dan penyelenggaraan mata kuliah BI2001
untuk prodi lain (terkait permintaan ruangan kelas, penugasan dosen dan rekrutmen asisten), apakah oleh ITB pusat (LP4) atau oleh penyelenggara mata kuliah (dalam hal ini SITH). Dosen pengajar kemungkinan besar dapat disediakan oleh SITH, namun perlu segera diketahui jumlah kelas yang diperlukan untuk keperluan penugasan dosen.
Bandung, 19 Juli 2013.
Dilaporkan oleh: Devi N. Choesin
(notulensi lengkap sudah disampaikan dalam file terpisah)
Mata
Kuliah
Wajib
Lingkungan
ITB:
(Lampiran:
handout
workshop
)
BI
‐
2001
Pengetahuan
Lingkungan
Bobot SKS : 2 (dua) SKS
Semester : Ganjil & Genap
Deskripsi Singkat:
Mata kuliah pengetahuan lingkungan yang menekankan ekosistem sebagai modal alam, dan prinsip
keberlanjutan sebagai tema pemersatu. Topik pembahasan mencakup: konsep ekosistem; ekosistem
(terestrial dan akuatik) sebagai modal alam; prinsip‐prinsip ekologi dan keberlanjutan; populasi manusia dan
dampaknya; jasa ekosistem; keberlanjutan keanekaragaman hayati; keberlanjutan sumberdaya alam (lahan,
tanah, air, udara, mineral dan energi); keberlanjutan kualitas lingkungan (isu‐isu terkait risiko lingkungan dan
kesehatan manusia, pencemaran, perubahan iklim, limbah, lingkungan perkotaan); keberlanjutan masyarakat
manusia (ekonomi, politik, etika dan pandangan hidup/worldviews); isu‐isu lingkungan global dan lokal
(Indonesia), serta contoh‐contoh kasus.
Luaran (Outcomes):
Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa akan dapat:
1. Menjelaskan konsep ekosistem dan relevansinya terhadap permasalahan lingkungan.
2. Menjelaskan kepentingan ekosistem sebagai modal alam dan penyedia jasa ekosistem (ecosystem services)
yang menentukan kesejahteraan manusia.
3. Menjelaskan dampak populasi manusia terhadap keberlanjutan sumberdaya dan kualitas lingkungan.
4. Menjelaskan pentingnya konsep keberlanjutan (sustainability) dalam menghadapi dan menyelesaikan
permasalahan yang terkait lingkungan.
5. Mengidentifikasi permasalahan umum lingkungan, baik pada skala lokal, regional maupun global.
6. Menjelaskan kompleksitas permasalahan lingkungan dalam kaitannya dengan aspek ekonomi dan sosial‐
budaya‐masyarakat.
7. Menyatakan contoh‐contoh alternatif penyelesaian masalah lingkungan berdasarkan konsep keberlanjutan.
Topik Perkuliahan:
Minggu Topik Sub Topik
1 Pendahuluan: Tinjauan Umum Isu Lingkungan
Modal alam (natural capital)
Tapak ekologi (ecological footprint)
Permasalahan umum lingkungan Faktor penyebab masalah lingkungan Prinsip‐prinsip keberlanjutan 2 Konsep Ekosistem Sistem pendukung kehidupan: atmosfer, hidrosfer, geosfer, biosfer Pengertian ekosistem Komponen ekosistem: biotik dan abiotik Proses ekosistem: aliran energi dan daur materi 3 Ekosistem Sebagai Modal Alam (Natural Capital) Iklim dan pembentukan bioma/ekosistem Ekosistem terestrial Ekosistem akuatik Ekosistem transisi/lahan basah 4 Populasi Manusia dan Dampaknya Pertumbuhan populasi manusia & faktor penyebabnya Masalah kependudukan; demografi Manusia dan degradasi modal alam Solusi yang berkelanjutan 5 Isu‐Isu Lingkungan Global Isu‐isu lingkungan pada forum internasional
Jasa lingkungan (ecosystem services) sebagai penentu kesejahteraan manusia
6 Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati: Evolusi & Interaksi Spesies Pengertian keanekaragaman hayati pada tingkat genetik, spesies, ekosistem & fungsional Keanekaragaman hayati sebagai modal alam Evolusi keanekaragaman hayati Pertumbuhan populasi Interaksi spesies 7 Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati 2 Ancaman terhadap keanekaragaman hayati Konservasi keanekaragaman hayati: pendekatan spesies Konservasi keanekaragaman hayati: pendekatan ekosistem Contoh‐contoh kasus di Indonesia 8 UJIAN TENGAH SEMESTER 9 Keberlanjutan Sumberdaya Alam 1: Lahan, Tanah & Air Tanah & sumberdaya pangan Ketahanan pangan Isu‐isu lingkungan terkait produksi pangan: pengelolaan hama dll. Sumberdaya air Isu‐isu lingkungan terkait air: penyediaan air tawar, distribusi air, pencemaran, banjir dll. Solusi berkelanjutan Contoh‐contoh kasus di Indonesia 10 Keberlanjutan Sumberdaya Alam 2: Mineral & Energi Proses geologi Sumberdaya mineral & dampak penggunaannya Energi tak terbarukan Efisiensi energi & energi terbarukan Solusi berkelanjutan Contoh‐contoh kasus di Indonesia 11 Keberlanjutan Kualitas Lingkungan 1: Risiko Lingkungan & Kesehatan Manusia Risiko lingkungan Risiko biologis, ekotoksikologi: penyakit Risiko kimiawi Atmosfer & pencemaran udara Sumber utama pencemaran udara Perubahan iklim dan penipisan lapisan ozon Solusi berkelanjutan Contoh‐contoh kasus di Indonesia 12 Keberlanjutan Kualitas Lingkungan 2: Limbah & Lingkungan Perkotaan Macam‐macam limbah dan permasalahan yang terkait Isu‐isu lingkungan perkotaan: urbanisasi/kependudukan, transportasi dll. Solusi berkelanjutan Contoh‐contoh kasus di Indonesia 13 Keberlanjutan Manusia Sebagai Masyarakat 1: Ekonomi & Lingkungan Kaitan sistem ekonomi dengan biosfer Pemberian nilai terhadap modal alam, pengendalian pencemaran, dan pemanfaatan sumberdaya Penggunaan perangkat ekonomi dalam penanganan masalah lingkungan Kaitan kemiskinan & masalah lingkungan 14 Keberlanjutan Manusia Sebagai Masyarakat 2: Politik dan Lingkungan Peran pemerintah dalam menciptakan keberlanjutan masyarakat Kebijakan lingkungan: hukum dan peraturan Peran organisasi non‐pemerintah dan LSM Kasus‐kasus khusus Indonesia 15 Pandangan Hidup (Worldview), Etika &
Keberlanjutan Lingkungan
Pandangan hidup (worldview) lingkungan: planetary
management, stewardship & environmental wisdom
Peran pendidikan dalam mendukung tercapainya keberlanjutan Contoh‐contoh keberhasilan 16 UJIAN AKHIR SEMESTER
Pustaka Acuan:
Miller Jr., G.T. & S.E. Spoolman. Living in the Environment. 17th. Edition. Brooks/Cole: Belmont, CA,
USA. 2012 (pustaka utama)
Botkin, D.B. & E.A. Keller. Environmental Science: Earth as a Living Planet. 8th. Edition. John Wiley &
Sons, Inc. 2011 (pustaka pendukung)
Enger, E. & B. Smith. Environmental Science: A Study of Interrelationships. 13th. Edition. McGraw‐Hill
Science. 2012 (pustaka pendukung)
dan berbagai pustaka dan acuan lain
Bobot Penilaian:
Ujian Tengah Semester (UTS) = 35%
Ujian Akhir Semester (UAS) = 35%
Tugas Kelompok dan Perorangan = 20%
Kuis = 10%
MATA KULIAH MUATAN LINGKUNGAN PADA KURIKULUM 2013 PROGRAM STUDI SARJANA ITB
(Inventarisasi Berdasarkan Dokumen Kurikulum Maret 2013)
MUATAN LINGKUNGAN SILABUS/SAP Catatan
Sekolah Farmasi (SF)
1 Farmasi Klinik dan Komunitas FA2201 Farmasi Lingkungan Tidak Ada 2 Sains dan Teknologi Farmasi FA2201 Farmasi Lingkungan Tidak Ada
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
3 Teknik Pertambangan TA4103 Lingkungan Tambang Ada 4 Teknik Geofisika Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐
5 Teknik Metalurgi MG4113 K3 dan Lingkungan Metalurgi Ada Informasi dari workshop 02/07/13: diganti menjadi K3 & Industri Metalurgi?? 6 Teknik Perminyakan TM42xx Pengendalian Lingkungan Operasi
Migas
Ada
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
7 Biologi BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada
8 Mikrobiologi BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada
9 Rekayasa Hayati BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada
10 Rekayasa Pertanian BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada
11 Rekayasa Kehutanan BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
12 Manajemen MB3001 Sistem Manajemen Lingkungan Ada
13 Kewirausahaan KU41xx Sistem Manajemen Lingkungan Ada Informasi dari workshop 02/07/13: kode menjadi MK4101?
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
14 Perencanaan Wilayah dan Kota PL2101 Lingkungan & Sumberdaya Alam,
dan GL21cd Pengantar Geologi Tata
Lingkungan
Ada
15 Arsitektur AR2141 Pembangunan Lingkungan Binaan
Berkelanjutan
Ada
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
16 Teknik Geologi GL4121 Geologi Lingkungan Ada 17 Meteorologi ME3224 Meteorologi Lingkungan Ada 18 Oseanografi OS3001 Oseanografi Lingkungan Ada 19 Teknik Geodesi dan Geomatika GD4103 Geografi Lingkungan Ada
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
20 Teknik Kimia TK3203 Pengelolaan Dampak Lingkungan
Pabrik Proses
Ada 21 Teknik Fisika TF3202 Lingkungan dan Energi Ada? 22 Teknik Industri TI3201 Keselamatan, Kesehatan dan
Lingkungan Kerja
Ada 23 Manajemen Rekayasa Industri MR4201 Perencanaan Keselamatan,
Kesehatan dan Lingkungan Kerja
Ada
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
24 Teknik Sipil TL4002 Rekayasa Lingkungan Tidak Ada
25 Teknik Lingkungan TL4201 AMDAL Ada
26 Teknik Kelautan KL4100 Lingkungan Laut Ada 27 Teknik dan Pengelolaan Sumber
Daya Air
TL4201 AMDAL Ada
28 Rekayasa Infrastruktur Lingkungan SL2205 Kesehatan Lingkungan Ada
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
29 Matematika Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐
30 Fisika Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐
31 Astronomi Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐ Informasi dari workshop 02/07/13: ada MK Astronomi Lingkungan 32 Kimia Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐ Informasi dari workshop 02/07/13: ada MK Kimia Lingkungan, tapi sedang
mempertimbangkan
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
33 Teknik Tenaga Listrik Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐ 34 Teknik Informatika Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐ 35 Teknik Telekomunikasi Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐ 36 Teknik Elektro Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐ 37 Sistem dan Teknologi Informasi Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
38 Seni Rupa SR4208 Seni Desain dan Lingkungan Tidak Ada
39 Kriya Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐
40 Desain Interior DI4208 Seni, Desain dan Lingkungan Tidak Ada 41 Desain Komunikasi Visual DKxxxx Lingkungan SRD Tidak Ada 42 Desain Produk Tidak menyebutkan ‐‐‐‐‐
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
43 Teknik Material MT4006 Aspek Lingkungan dalam Teknologi
Material
Ada 44 Teknik Mesin MS4100 Aspek Lingkungan Teknik Mesin Ada 45 Aeronotika dan Astronotika AE4100 Aspek Lingkungan Teknik
Dirgantara
Ada