• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENYELENGGARAAN WORKSHOP PERSIAPAN PERKULIAHAN MATA KULIAH WAJIB LINGKUNGAN Kurikulum ITB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PENYELENGGARAAN WORKSHOP PERSIAPAN PERKULIAHAN MATA KULIAH WAJIB LINGKUNGAN Kurikulum ITB"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENYELENGGARAAN WORKSHOP

PERSIAPAN PERKULIAHAN MATA KULIAH WAJIB LINGKUNGAN Kurikulum ITB 2013-2018

Judul workshop : Persiapan Perkuliahan Mata Kuliah Wajib Lingkungan

Waktu pelaksanaan : Selasa, 2 Juli 2013, pk. 13.00 s.d 16.00 Tempat pelaksanaan : Ruang Rapat Multimedia 9311 Labtek VI

Jumlah peserta : + 45 orang, mewakili prodi dan F/S ITB (daftar hadir di LP4) Agenda workshop : Acara utama terdiri dari

ƒpenjelasan latar belakang dan sasaran penyelenggaraan workshop

ƒsosialisasi silabus/SAP mata kuliah Pengetahuan Lingkungan sebagai mata kuliah wajib ITB

ƒpeninjauan keselarasan SAP mata kuliah bermuatan

lingkungan program studi F/S dengan outcomes mata kuliah lingkungan ITB

ƒrencana metode pembelajaran ƒdiskusi dan tanya-jawab

Latar belakang penyelenggaraan workshop

Pada kurikulum 2013-18 yang akan diberlakukan, ITB mewajibkan muatan lingkungan pada kurikulum setiap program studi (prodi) sarjana. Untuk menghindari terjadinya variasi dalam menginterpretasikan pengertian ‘muatan lingkungan’, maka telah ditentukan serangkaian

luaran (outcomes) mata kuliah sebagai standar acuan.

Mengacu kepada SK Rektor ITB Nomor: 284/SK/I1.A/PP/2012 tentang Pedoman dan Format

Penyusunan Kurikulum 2013-2018: “muatan lingkungan mencakup pembahasan tentang

pembangunan berkelanjutan dan setidaknya dua dari tiga aspek lingkungan berikut: biologis,

fisik dan sosial budaya.” Selanjutnya, dalam template struktur kurikulum, setiap prodi

diminta untuk menyatakan satu atau lebih mata kuliah yang akan digunakan untuk memenuhi syarat muatan lingkungan di atas. Jika suatu prodi akan mengisi muatan ini dengan mata

kuliah sendiri, maka diharapkan bahwa outcomes dan syarat minimal telah diperhatikan.

Namun jika terdapat prodi yang tidak mempersiapkan sendiri mata kuliah bermuatan lingkungan, maka ITB menyediakan suatu mata kuliah yang dapat mengisi persyaratan tersebut; dalam hal ini adalah mata kuliah BI2001 Pengetahuan Lingkungan. Mata kuliah ini berbobot 2 (dua) SKS dan ditawarkan baik pada semester ganjil maupun genap.

Sehubungan dengan hal di atas, maka workshop ini diselenggarakan dengan tujuan utama:

ƒ mensosialisasikan silabus/SAP, outcomes dan bahan ajar BI2001 Pengetahuan

Lingkungan kepada perwakilan semua prodi, serta kepada calon dosen pengajar.

ƒ menyamakan persepsi tentang muatan lingkungan dan syarat yang diwajibkan ITB,

serta mengkonfirmasi kebutuhan prodi akan mata kuliah muatan lingkungan yang disediakan oleh ITB.

(2)

Bahan yang disampaikan pada workshop

Pada acara workshop telah disosialisasikan silabus/SAP mata kuliah BI2001, termasuk

outcomes yang diharapkan (dapat dilihat pada handout ringkasan terlampir). Selain informasi

dalam handout, juga ditambahkan bahwa materi perkuliahan akan mencakup keunikan

lingkungan Indonesia, kondisi dan permasalahan lingkungan di Indonesia (keterkaitan konsep dengan yang dipelajari dengan contoh kasus lingkungan di Indonesia), peraturan dan kebijakan lingkungan di Indonesia, serta posisi dan peran Indonesia dalam konteks lingkungan global

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari dokumen kurikulum yang telah masuk ke LP4 (tabel terlampir), diketahui bahwa dari 45 prodi Sarjana ITB, 33 prodi menyatakan adanya mata kuliah tertentu untuk mengisi muatan lingkungan, sedangkan 12 prodi tidak menyatakan mata kuliah dengan muatan lingkungan. Prodi yang tidak mencantumkan mata kuliah lingkungan termasuk prodi-prodi FMIPA, STEI, FSRD (prodi Kriya dan Desain Produk), serta Teknik Geofisika.

Dari 33 prodi yang menyatakan mata kuliah tertentu untuk mengisi muatan lingkungan, 27 prodi menyertakan silabus/SAP, sementara enam prodi tidak menyertakan silabus/SAP. Penelaahan terhadap 27 silabus/SAP mata kuliah muatan lingkungan yang ada menunjukkan adanya variasi yang cukup luas: sebagian mata kuliah bersifat sangat spesifik (mis.

keselamatan lingkungan kerja) dan kurang sesuai dengan outcomes yang ditentukan.

Sebagian lagi sudah cukup selaras dengan outcomes yang ditentukan (mis. prodi PWK dan

Arsitektur di SAPPK). Sebagian silabus/SAP belum lengkap.

Pada workshop juga disampaikan secara singkat rencana metode pembelajaran yang akan

digunakan dalam mata kuliah BI2001, yaitu dengan pendekatan student-centred learning

(SCL), termasuk diskusi, presentasi, studi kasus masalah lingkungan, tugas kelompok dan

lain-lain. Pihal LP4 menambahkan bahwa akan diadakan workshop tentang SCL ini dalam

waktu dekat.

Pokok penting diskusi/pembahasan

Pertanyaan, komentar dan masukan yang disampaikan antara lain adalah:

ƒ Apakah luaran mata kuliah harus persis sama dengan mata kuliah BI2001 yang

disosialisasikan? Jawabannya adalah tidak harus demikian; yang penting sebagian

besar materi sudah tercakup, outcomes bisa juga dipenuhi oleh lebih dari satu mata

kuliah. Mata kuliah diharapkan sudah mencakup muatan lingkungan secara lebih

spesifik, yaitu yang mengandung konsep keberlanjutan (sustainability) dalam sistem

lingkungan biologis, fisik dan sosial-budaya, dengan minimal dua aspek di antara tiga

yang disebutkan (untuk prodi rekayasa, nampaknya aspek sustainability juga

merupakan salah satu outcome yang dituntut dalam ABET).

ƒ Mata kuliah BI2001 adalah mata kuliah dengan kode tingkat 2 yang bisa juga diambil

oleh tingkat 3 atau 4. Mata kuliah ini tidak bersifat wajib, yang wajib adalah muatan lingkungannya. Apabila ada mata kuliah lain yang memenuhi kriteria, maka dipersilakan untuk digunakan.

(3)

ƒ Beberapa perwakilan prodi menganggap bahwa mata kuliah yang telah mereka

nyatakan sebagai pengisi muatan lingkungan sudah sesuai dengan outcomes yang

diminta (mis. mata kuliah Astronomi Lingkungan di prodi Astronomi, Geologi Lingkungan di prodi Geologi, Kesehatan Lingkungan di prodi Teknik Lingkungan).

ƒ Dari sudut pandang FSRD, lingkungan dilihat dari sisi yang lebih subjektif;

bagaimana lingkungan memberi pengalaman yang terkait dengan keberlanjutan, mis. kearifan lokal Æ mata kuliah perlu dikemas dalam bentuk yang lebih relevan dan mengimbangi antara aspek obyektif dan subyektif.

ƒ Pada beberapa mata kuliah yang diusulkan prodi, diasumsikan bahwa mahasiswa

sudah paham tentang konsep Ekosistem yang menjadi dasar ilmu lingkugan, sehingga

hal ini tidak dibahas lagi. Pada kenyataannya, konsep ini perlu di-review dan

diluruskan karena pemahaman mahasiswa seringkali belum tepat.

ƒ Kuliah ini harus agak provokatif untuk juga turut menentukan sikap ITB terhadap

lingkungan. Hal yang paling penting adalah motivasi penjagaan lingkungan dalam diri mahasiswa. Harus ada pembentukan sikap/perilaku mahasiswa agar lebih sadar/ramah lingkungan. Kita harus membuat mahasiswa paham bahwa setiap perilaku manusia akan menyebabkan dampak bagi lingkungan, dan bagi dirinya sendiri. Tentu diharapkan bahwa mata kuliah akan berkontribusi terhadap pembentukan sikap ini,

terutama setelah mahasiswa dilibatkan dalam diskusi studi kasus, role-playing dan

lain-lain. Namun perlu disadari bahwa environmental science hanya merupakan

bagian dari environmental education.

ƒ Perwakilan prodi engineering (Teknik Kimia) menyatakan bahwa kebutuhan lebih ke

arah teknis preventif, sedangkan mata kuliah yang ditawarkan tampaknya lebih pada

sains. Mata kuliah BI2001 memang ditekankan pada environmental science sebagai

ilmu yang mendasari aplikasi. Dengan bobot hanya 2 SKS akan sulit untuk mendalam sampai ke aspek rekayasa. Solusi lingkungan diberikan sebagai wawasan, misalnya, dalam aplikasi pengolahan limbah. Pendekatan akan ditekankan pada pendekatan yang bersifat preventif, bukan kuratif. Memang tidak diharuskan bahwa mata kuliah harus berat ke aspek sains, namun sains sebagai dasar perlu disampaikan; tidak masalah jika

kemudian konsep tersebut disampaikan dalam kerangka engineering.

Kesimpulan workshop

ƒ Sebagian besar prodi sudah mengusulkan mata kuliahnya sendiri untuk memenuhi

syarat muatan lingkungan ITB dan menjustifikasi bahwa outcomes yang diminta

sudah tercakup dalam mata kuliah yang diusulkan.

ƒ Pihak LP4 meminta prodi yang tidak mencantumkan mata kuliah lingkungan tertentu

untuk mengkonfirmasi, apakah akan mengambil mata kuliah BI2001 Pengetahuan Lingkungan, ataukah mengambil mata kuliah yang lain?

ƒ Tim kurikulum prodi diharap menjelaskan (terkait mata kuliah wajib lingkungan)

mengenai aspek-aspek mana saja yang sudah tercakup sehingga dapat diambil keputusan dengan lebih baik. Setiap prodi melampirkan deskripsi kesesuaian mata

(4)

melihat kesesuaian pemenuhan materi. Penjelasan ini dikirim bersama dokumen kurikulum ke LP4.

Masalah yg muncul dan tindak lanjut yang diperlukan

ƒ Sampai saat ini belum ada kepastian tentang prodi mana saja yang akan mengambil

mata kuliah BI2001 untuk mengisi persyaratan muatan lingkungan. Perlu segera dibuat daftar prodi yang akan meminta layanan mata kuliah ini, dan prodi mana yang akan menyediakan sendiri (hal ini rencananya akan dikonfirmasi melalui forum WDA?).

ƒ Jika sudah diketahui prodi mana saja yang akan mengambil mata kuliah BI2001,

maka asumsinya adalah akan dibuka kelas-kelas khusus BI2001 untuk melayani kebutuhan prodi yang memerlukan. Untuk itu diperlukan informasi tentang:

ƒ perkiraan jumlah peserta (jumlah mahasiswa per angkatan) dan konsekuensi

jumlah kelas yang perlu dibuka. Berapa maksimum jumlah peserta per kelas?

ƒ penempatan mata kuliah ini secara default dalam kurikulum prodi ybs, apakah

pada semester ganjil atau genap?

ƒ Perlu diperjelas mekanisme pengaturan dan penyelenggaraan mata kuliah BI2001

untuk prodi lain (terkait permintaan ruangan kelas, penugasan dosen dan rekrutmen asisten), apakah oleh ITB pusat (LP4) atau oleh penyelenggara mata kuliah (dalam hal ini SITH). Dosen pengajar kemungkinan besar dapat disediakan oleh SITH, namun perlu segera diketahui jumlah kelas yang diperlukan untuk keperluan penugasan dosen.

Bandung, 19 Juli 2013.

Dilaporkan oleh: Devi N. Choesin

(notulensi lengkap sudah disampaikan dalam file terpisah)

(5)

Mata

 

Kuliah

 

Wajib

 

Lingkungan

 

ITB:

      

(Lampiran:

 handout

 

workshop

)

 

BI

2001

 

Pengetahuan

 

Lingkungan

 

   

Bobot SKS  : 2 (dua) SKS  

Semester  : Ganjil & Genap   

 

Deskripsi Singkat: 

Mata kuliah pengetahuan lingkungan yang menekankan ekosistem sebagai modal alam, dan prinsip 

keberlanjutan sebagai tema pemersatu. Topik pembahasan mencakup: konsep ekosistem; ekosistem 

(terestrial dan akuatik) sebagai modal alam; prinsip‐prinsip ekologi dan keberlanjutan; populasi manusia dan 

dampaknya; jasa ekosistem; keberlanjutan keanekaragaman hayati; keberlanjutan sumberdaya alam (lahan, 

tanah, air, udara, mineral dan energi); keberlanjutan kualitas lingkungan (isu‐isu terkait risiko lingkungan dan 

kesehatan manusia, pencemaran, perubahan iklim, limbah, lingkungan perkotaan); keberlanjutan masyarakat 

manusia (ekonomi, politik, etika dan pandangan hidup/worldviews); isu‐isu lingkungan global dan lokal 

(Indonesia), serta contoh‐contoh kasus.     

 

Luaran (Outcomes): 

Setelah mengikuti mata kuliah ini, diharapkan mahasiswa akan dapat: 

1. Menjelaskan konsep ekosistem dan relevansinya terhadap permasalahan lingkungan. 

2. Menjelaskan kepentingan ekosistem sebagai modal alam dan penyedia jasa ekosistem (ecosystem services

yang menentukan kesejahteraan manusia. 

3. Menjelaskan dampak populasi manusia terhadap keberlanjutan sumberdaya dan kualitas lingkungan. 

4. Menjelaskan pentingnya konsep keberlanjutan (sustainability) dalam menghadapi dan menyelesaikan 

permasalahan yang terkait lingkungan.  

5. Mengidentifikasi permasalahan umum lingkungan, baik pada skala lokal, regional maupun global. 

6. Menjelaskan kompleksitas permasalahan lingkungan dalam kaitannya dengan aspek ekonomi dan sosial‐

budaya‐masyarakat. 

7. Menyatakan contoh‐contoh alternatif penyelesaian masalah lingkungan berdasarkan konsep keberlanjutan.   

 

Topik Perkuliahan: 

 

Minggu  Topik  Sub Topik 

1  Pendahuluan: Tinjauan Umum Isu  Lingkungan 

ƒModal alam (natural capital

ƒTapak ekologi (ecological footprint

ƒPermasalahan umum lingkungan  ƒFaktor penyebab masalah lingkungan  ƒPrinsip‐prinsip keberlanjutan  2  Konsep Ekosistem    ƒSistem pendukung kehidupan: atmosfer, hidrosfer,  geosfer, biosfer  ƒPengertian ekosistem  ƒKomponen ekosistem: biotik dan abiotik  ƒProses ekosistem: aliran energi dan daur materi  3  Ekosistem Sebagai Modal Alam (Natural  Capital)  ƒIklim dan pembentukan bioma/ekosistem  ƒEkosistem terestrial  ƒEkosistem akuatik  ƒEkosistem transisi/lahan basah  4  Populasi Manusia dan Dampaknya  ƒPertumbuhan populasi manusia & faktor penyebabnya  ƒMasalah kependudukan; demografi  ƒManusia dan degradasi modal alam  ƒSolusi yang berkelanjutan  5  Isu‐Isu Lingkungan Global  ƒIsu‐isu lingkungan pada forum internasional 

ƒJasa lingkungan (ecosystem services) sebagai penentu  kesejahteraan manusia 

(6)

6  Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati:  Evolusi & Interaksi Spesies  ƒPengertian keanekaragaman hayati pada tingkat genetik,  spesies, ekosistem & fungsional  ƒKeanekaragaman hayati sebagai modal alam   ƒEvolusi keanekaragaman hayati  ƒPertumbuhan populasi  ƒInteraksi spesies  7  Keberlanjutan Keanekaragaman Hayati 2  ƒAncaman terhadap keanekaragaman hayati  ƒKonservasi keanekaragaman hayati: pendekatan spesies  ƒKonservasi keanekaragaman hayati: pendekatan  ekosistem  ƒContoh‐contoh kasus di Indonesia  8  UJIAN TENGAH SEMESTER  9  Keberlanjutan Sumberdaya Alam 1:  Lahan, Tanah & Air    ƒTanah & sumberdaya pangan  ƒKetahanan pangan  ƒIsu‐isu lingkungan terkait produksi pangan: pengelolaan  hama dll.  ƒSumberdaya air  ƒIsu‐isu lingkungan terkait air: penyediaan air tawar,  distribusi air, pencemaran, banjir dll.  ƒSolusi berkelanjutan  ƒContoh‐contoh kasus di Indonesia  10  Keberlanjutan Sumberdaya Alam 2:  Mineral & Energi  ƒProses geologi   ƒSumberdaya mineral & dampak penggunaannya  ƒEnergi tak terbarukan  ƒEfisiensi energi & energi terbarukan  ƒSolusi berkelanjutan  ƒContoh‐contoh kasus di Indonesia  11  Keberlanjutan Kualitas Lingkungan 1:  Risiko Lingkungan & Kesehatan Manusia  ƒRisiko lingkungan  ƒRisiko biologis, ekotoksikologi: penyakit  ƒRisiko kimiawi  ƒAtmosfer & pencemaran udara  ƒSumber utama pencemaran udara  ƒPerubahan iklim dan penipisan lapisan ozon  ƒSolusi berkelanjutan  ƒContoh‐contoh kasus di Indonesia  12  Keberlanjutan Kualitas  Lingkungan 2:  Limbah & Lingkungan Perkotaan  ƒMacam‐macam limbah dan permasalahan yang terkait  ƒIsu‐isu lingkungan perkotaan: urbanisasi/kependudukan,  transportasi dll.  ƒSolusi berkelanjutan  ƒContoh‐contoh kasus di Indonesia  13  Keberlanjutan Manusia Sebagai  Masyarakat 1: Ekonomi & Lingkungan   ƒKaitan sistem ekonomi dengan biosfer  ƒPemberian nilai terhadap modal alam, pengendalian  pencemaran, dan pemanfaatan sumberdaya   ƒPenggunaan perangkat ekonomi dalam penanganan  masalah lingkungan  ƒKaitan kemiskinan & masalah lingkungan  14  Keberlanjutan Manusia Sebagai  Masyarakat 2: Politik dan Lingkungan  ƒPeran pemerintah dalam menciptakan keberlanjutan  masyarakat   ƒKebijakan lingkungan: hukum dan peraturan  ƒPeran organisasi non‐pemerintah dan LSM  ƒKasus‐kasus khusus Indonesia   15  Pandangan Hidup (Worldview), Etika & 

Keberlanjutan Lingkungan 

ƒPandangan hidup (worldview) lingkungan: planetary 

management, stewardship & environmental wisdom 

ƒPeran pendidikan dalam mendukung tercapainya  keberlanjutan  ƒContoh‐contoh keberhasilan  16  UJIAN AKHIR SEMESTER           

(7)

 

Pustaka Acuan: 

ƒ Miller Jr., G.T. & S.E. Spoolman. Living in the Environment. 17th. Edition. Brooks/Cole: Belmont, CA, 

USA. 2012 (pustaka utama) 

ƒ Botkin, D.B. & E.A. Keller. Environmental Science: Earth as a Living Planet. 8th. Edition. John Wiley & 

Sons, Inc. 2011 (pustaka pendukung) 

ƒ Enger, E. & B. Smith. Environmental Science: A Study of Interrelationships. 13th. Edition. McGraw‐Hill 

Science. 2012 (pustaka pendukung) 

ƒ dan berbagai pustaka dan acuan lain   

 

Bobot Penilaian:  

ƒ Ujian Tengah Semester (UTS) = 35% 

ƒ Ujian Akhir Semester (UAS) = 35% 

ƒ Tugas Kelompok dan Perorangan = 20% 

ƒ Kuis = 10% 

(8)

MATA KULIAH MUATAN LINGKUNGAN PADA KURIKULUM 2013 PROGRAM STUDI SARJANA ITB

(Inventarisasi Berdasarkan Dokumen Kurikulum Maret 2013)

MUATAN LINGKUNGAN SILABUS/SAP Catatan

Sekolah Farmasi (SF)

1 Farmasi Klinik dan Komunitas FA2201 Farmasi Lingkungan Tidak Ada 2 Sains dan Teknologi Farmasi FA2201 Farmasi Lingkungan Tidak Ada

Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)

3 Teknik Pertambangan TA4103 Lingkungan Tambang Ada 4 Teknik Geofisika Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐

5 Teknik Metalurgi MG4113 K3 dan Lingkungan Metalurgi Ada Informasi dari workshop 02/07/13: diganti menjadi K3 & Industri Metalurgi?? 6 Teknik Perminyakan TM42xx Pengendalian Lingkungan Operasi 

Migas

Ada

Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)

7 Biologi BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada 

8 Mikrobiologi BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada 

9 Rekayasa Hayati BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada 

10 Rekayasa Pertanian BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada 

11 Rekayasa Kehutanan BI2001 Pengetahuan Lingkungan Ada 

Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)

12 Manajemen MB3001 Sistem Manajemen Lingkungan Ada

13 Kewirausahaan KU41xx Sistem Manajemen Lingkungan Ada Informasi dari workshop 02/07/13: kode menjadi MK4101?

Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)

14 Perencanaan Wilayah dan Kota PL2101 Lingkungan & Sumberdaya Alam, 

dan GL21cd Pengantar Geologi Tata 

Lingkungan

Ada

15 Arsitektur AR2141 Pembangunan Lingkungan Binaan 

Berkelanjutan

Ada

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)

16 Teknik Geologi GL4121 Geologi Lingkungan Ada 17 Meteorologi ME3224 Meteorologi Lingkungan Ada 18 Oseanografi OS3001 Oseanografi Lingkungan Ada 19 Teknik Geodesi dan Geomatika GD4103 Geografi Lingkungan Ada

Fakultas Teknologi Industri (FTI)

20 Teknik Kimia TK3203 Pengelolaan Dampak Lingkungan 

Pabrik Proses

Ada 21 Teknik Fisika TF3202 Lingkungan dan Energi Ada? 22 Teknik Industri TI3201 Keselamatan, Kesehatan dan 

Lingkungan Kerja

Ada 23 Manajemen Rekayasa Industri MR4201 Perencanaan Keselamatan, 

Kesehatan dan Lingkungan Kerja

Ada

Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)

24 Teknik Sipil TL4002 Rekayasa Lingkungan Tidak Ada

25 Teknik Lingkungan TL4201 AMDAL Ada

26 Teknik Kelautan KL4100 Lingkungan Laut Ada 27 Teknik dan Pengelolaan Sumber 

Daya Air

TL4201 AMDAL Ada 

28 Rekayasa Infrastruktur Lingkungan SL2205 Kesehatan Lingkungan Ada

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)

29 Matematika Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐

30 Fisika Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐

31 Astronomi Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐ Informasi dari workshop 02/07/13: ada MK Astronomi Lingkungan 32 Kimia Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐ Informasi dari workshop 02/07/13: ada MK Kimia Lingkungan, tapi sedang 

mempertimbangkan

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)

33 Teknik Tenaga Listrik Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐ 34 Teknik Informatika Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐ 35 Teknik Telekomunikasi Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐ 36 Teknik Elektro Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐ 37 Sistem dan Teknologi Informasi Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)

38 Seni Rupa SR4208 Seni Desain dan Lingkungan Tidak Ada

39 Kriya Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐

40 Desain Interior DI4208 Seni, Desain dan Lingkungan Tidak Ada 41 Desain Komunikasi Visual DKxxxx Lingkungan SRD Tidak Ada 42 Desain Produk Tidak menyebutkan  ‐‐‐‐‐

Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)

43 Teknik Material MT4006 Aspek Lingkungan dalam Teknologi 

Material

Ada 44 Teknik Mesin MS4100 Aspek Lingkungan Teknik Mesin Ada 45 Aeronotika dan Astronotika AE4100 Aspek Lingkungan Teknik 

Dirgantara

Ada

Referensi

Dokumen terkait

Revolusi Bumi adalah peredaran bumi mengelilingi matahari. Revolusi bumi merupakan akibat tarik menarik antara gaya gravitasi matahari dengan gaya gravitasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara Tongkonan atap seng dengan lingkungan masih bagus dengan Tongkonan Atap seng dengan dengan

6HVHRUDQJ \DQJ PHQ\DPSDLNDQ SHQ dapat atau kritikan secara lisan atau tertu- lis tidak dapat begitu saja dijerat dengan pencemaran nama baik dan dijatuhi pidana

Berdasarkan hasil diskusi diketahui bahwa: (1) berdasarkan workshop kurikulum jurusan PGMI, diketahui bahwa mata kuliah aritmatika dasar merupakan mata kuliah yang

MKPDP = Mata Kuliah Pilihan Dalam Prodi MKPLP = Mata Kuliah Pilihan Luar

Tujuan pemberian Bantuan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) melalui KKM/KKG/MGMP pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Tahun Anggaran 2018

Berdasarkan hasil uji sensitivitas bakteri menunjukkan bahwa konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% ekstrak daun yodium yang diuji pada bakteri Staphylococcus aureus

Di dalam struktur Kurikulum Program Studi Sarjana Teknik Kimia ITB, mahasiswa dapat mengambil semua kuliah pilihan yang dikelola Prodi (dengan kode matakuliah TK50xx)