4.1 Profil Fisik Wilayah
4.1.1 Wilayah Administrasi Kabupaten Mukomuko
Pada awal berdirinya, Kabupaten Mukomuko terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu kecamatan Mukomuko Selatan, Pondok Suguh, Teras Terunjam, Mukomuko Utara dan Lubuk Pinang. Sejalan dengan perkembangan, wilayah tersebut selanjutnya dimekarkan melalui legalitas PERDA nomor: 8 tahun 2005, tentang pembentukan Kecamatan Malin Deman, Kecamatan Air Rami, kecamatan Teramang Jaya, Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan Penarik, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan V Koto, Kecamatan Air Manjunto, Kecamatan Air Dikit, dan Kecamatan Sungai Rumbai. Dengan adanya pemekaran tersebut, wilayah Kabupaten Mukomuko terdiri dari 15 (lima belas) Kecamatan. Luas Wilayah Kabupaten Mukomuko 4.033,30 Km2. Luas wilayah menurut masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Mukomuko dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.1.
4.1.2 Letak Geografis
Kabupaten Mukomuko terletak di ujung utara Propinsi Bengkulu, dan berbatasan langsung dengan Propinsi Sumatera Barat serta membujur sejajar dengan Bukit Barisan. Secara geografis Kabupaten Mukomuko terletak pada posisi 101001’15,1’’ – 101051’29,6’’ Bujur Timur dan pada 02016’32,0’’ – 03007’46,0’’ Lintang Selatan. Secara administratif, wilayah geografis tersebut mempunyai batas-batas sebagai berikut:
Berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat
Berbatasan dengan Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin Provinsi Jambi
Berbatasan dengan Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara
Berbatasan dengan Samudera Indonesia
Selengkapnya tentang letak geografis dan batas-batas wilayah Administrasi Kabupaten Mukomuko dapat diperlihatkan seperti pada Gambar IV.1.
4.1.3 Topografi
Berdasarkan klasifikasi kelerengan sebagaimana yang diperlihatkan pada Tabel 4.2. wilayah Kabupaten Mukomuko yang paling luas adalah kelerengan > 40%, yaitu seluas 1.036,70 Ha atau 25,81%. Selanjutnya diikuti oleh klasifikasi 8 – 15 %. Dalam hal ketinggian, wilayah Kabupaten Mukomuko didominasi oleh kawasan landai sampai berbukit. Sementara ketinggian yang termasuk bergunung relatif kecil. Hal tersebut terlihat dari data luas wilayah menurut ketinggian, 83,12% wilayah berada di bawah ketinggian 500 meter di atas permukaan laut dan hanya 16,88% yang memiliki ketinggian di atas 500 meter di atas permukaan laut. Selengkapnya tentang luas wilayah menurut ketinggian dari permukaan laut dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.3.
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
4.1.4 Geologi dan Jenis Tanah
Jenis tanah yang terdapat di Wilayah Kabupaten Mukomuko umumnya bukan merupakan jenis tanah tunggal tetapi, merupakan asosiasi dari beberapa jenis tanah yang proporsinya berbeda, dari sangat dominan (> 75%), dominan (50-75%), cukup dominan (25-49), sedikit dominan (10-24%) dan sedikit sekali dominan (< 10%). Jenis tanah di Kabupaten Mukomuko disajikan pada Tabel 4.4. Dari tabel 4.4 tersebut terlihat bahwa klasifikasi Great Group asosiasi antara Dystropepts, Haplohumults dan Humitropepts mempunyai kawasan yang paling luas yaitu 126.830,86 ha atau 31,42% dari seluruh wilayah Kabupaten Mukomuko. Sedangkan asosiasi antara Dystropepts, Haplomults dan Dystrandepts menempati kawasan yang paling sempit, yaitu 393,63 ha atau 0,10%. Tabel 2.5 memperlihatkan luasan tanah di Kabupaten Mukomuko berdasarkan fisiografi dengan beberapa kondisi yang ada.
tanah, tekstur, pH tanah dan pada akhirnya sangat mempengaruhi pertumbuhan akar
1 Dystrandepts/Dystropepts/Humitropepts Inseptisol 2.719,09 0,67
2 Dystrandepts/Humitropepts Inseptisol/Ultisol 6.008,41 1,49
3 Dystrandepts/Haplohumults/ Dystrandepts Inseptisol/Ultisol 393,63 0,10
4 Dystrandepts/Haplohumults/ Humitropepts Inseptisol/Ultisol 126.830,86 31,42
5 Dystrandepts/Haplohumults/ Humitropepts/Eutropepts Inseptisol/Ultisol 30.500,52 7,53
6 Dystrandepts/Hapluhumults/ Haplohumults Inseptisol/Ultisol 8.775,68 2,17
7 Dystrandepts/Hapludults/Haplohumults/ Humitropepts Inseptisol/Ultisol 31.500,52 7,81
8 Dystrandepts/ Hapludults/ Haplohumults Inseptisol 15.760,20 3,90
9 Dystrandepts/ Humitropepts Inseptisol 76.337,85 18,91
10 Dystrandepts/ Humitropepts/Tropaquepts Inseptisol/Ultisol 3.306,76 0,82
11 Dystrandepts/Kanhaplohumults/ Humitropepts Ultisol/Inseptisol 18.336,60 4,54
12 Haplohumults/ Humitropepts/ Eutropepts Ultisol/Inseptisol 3.223,32 0,80
13 Hapludults/Dystropepts/ Tropaquepts Ultisol/Inseptisol 15.594,05 3,86
14 Hapludults/Dystropepts/Dystropepts/ Humitropepts Ultisol/Entisol/
Inseptisol 12.363,26 3,06
15 Hapludults/Troposamments/ Hapludults Entisol/Histosol 10.160,45 2,52
16 Hydraquents/Tropohemist Inseptisol/ Entisol 1.668,31 0,41
17 Tropaquepts/Tropofluvenst/Eutropepts Inseptisol/ Entisol 2.069,66 0,51
18 Tropaquepts/ Eutropepts/ Tropofluvenst Entisol/ Histosol 11.291,70 2,80
19 Tropaquepts/Troposaprists/ Eutropepts Histosol/ Entisol 1.869,50 0,46
20 Tropohemist/ Troposaprists/ Hydraquents Histosol/ Entisol 14.068,62 3,49
21 Tropopsamments/ Hydraquents/Psammaquents Entisol 7.402,76 1,83
22 Tropopsamments/ Tropofluvenst Entisol 3.591,22 0,89
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tekstur Tanah Dominan di Kabupaten Mukomuko
Tekstur Luas Tekstur Topsoil Luas Tekstur Subsoil
Ha % Ha %
Halus 293.926,85 72,81 177.678,39 44,02
Cukup Halus 71.766,44 17,78 154.690,32 38,32
Sedang 16.425,06 4,07 59.955,71 14,85
Cukup Kasar 392,18 0,10 392,18 0,10
Kasar 10.953,40 2,71 10.953,40 2,71
Jumlah 403.670,00 100,00 403.670,00 100,00
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
Kedalaman efektif tanah yang dominan untuk masing-masing satuan lahan terbagi ke dalam dua kelompok yaitu kedalaman efektif tanah pada tanah mineral dan kedalaman efektif tanah pada tanah gambut. Data luas kedalaman efektif tanah di Kabupaten Mukomuko disajikan pada Tabel
Ektrim Dalam (>150 cm) 3.211,43 0,80
Sangat Dalam (101-150 cm) 273.030,64 67,64
Dalam (76-100 cm) 118.128,80 29,26
Cukup Dangkal (<76 cm) 9.299,13 2,30
Jumlah 403.670,00 100,00
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
Dari Tabel 4.7 tersebut terlihat bahwa kedalaman efektif tanah di wilayah Kabupaten Mukomuko, yang paling dominan adalah kawasan dengan klasifikasi Sangat Dalam, yaitu mencapai 67,64%. Klasifikasi berikutnya yang juga cukup luas adalah Kelas Dalam, yaitu menapai 29,26%. Sedangkan kedalaman efektif tanah pada tanah gambut mempunyai klasifikasi Sangat Dalam, yaitu meliputi kawasan seluas lebih kurang 14.016,70 hektar. 4.1.5 Hidrologi
Kabupaten Mukomuko memiliki 16 buah sungai utama dengan 45 buah anak sungai/alur. Sebaran sungai-sungai tersebut umumnya ada pada enam kecamatan. Selengkapnya tentang nama sungai dan sebarannya dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.8. Dari sungai-sungai besar tersebut semuanya mengalir ke arah Barat Daya dan bermuara di Samudera Indonesia.
dengan jumlah curah hujan yang tinggi serta perbedaan elevasi yang tinggi pada jarak hulu-hilir yan relatif pendek. Menyebabkan fluktuasi debit aliran sungai pada waktu-waktu tertentu sangat besar. Pada daerah tertentu dengan debit yang demikian akan menyebabkan sering terjadinya pelimpasan air sungai ke daerah disekitar aliran, sehingga beberapa daerah kadang terjadi banjir pada musim hujan. Sungai-sungai kecil dengan daerah tangkapan yang relatif lebih sempit umumnya mempunyai debit kecil, air bersifat masam, berwarna coklat sampai kehitaman yang menandakan kadar fenol yang tinggi. Beberapa sungai mempunyai kawasan bergambut dengan sifat yang masam dengan kedalam gambut yang beragam dari 25 cm hingga lebih dari 100 cm.
Tabel 4.8
Beberapa Sungai yang Mengalir Di Kabupaten Mukomuko
No Nama Sungai Utama Cabang Sungai
1 Air Manjuto Air Manjuto, Air Pelokan, Air sekendak, Air Kiyang, Air Bahan,
Air Jubak Panjang, Air Jernih, Air Sipat, Air Gajah Mati, Air Lupu, Air Basah, Air Sakir, Air Taramang, Air Berau Kanan, Air Berau
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
pertanian dalam arti luas, dan lebih jauh akan mempengaruhi kawasan muara dan pantai dengan sedimentasi yang sifatnya merugikan.
Sejauh ini kondisi debit air dari masing-masing Sungai yang ada di Kabupaten Mukomuko dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.9. Adapun kondisi DAS dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.10.
Tabel 4.9
Debit Air Beberapa Sungai Utama di Kabupaten Mukomuko
No Nama Sungai Lokasi Pengukuran Rata – rata (m³/dt) Debit Tahunan
1 Air Manjuto Desa Lubuk Pinang 10,01
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
4.1.6 Iklim
Keadaan iklim Kabupaten Mukomuko umumnya seragam dengan curah hujan tinggi. Iklim di Kabupaten Mukomuko tidak dapat dipisahkan dengan iklim di wilayah Provinsi Bengkulu secara keseluruhan. Berdasarkan tipe iklim menurut kriteria Schmid dan Ferguson, Oldeman serta tipe iklim menurut Koppen, iklim di Kabupaten Mukomuko dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Menurut Schmid dan Ferguson, Kabupaten Mukomuko mempunyai tipe iklim A (sangat basah)
b. Menurut Oldeman, Kabupaten Mukomuko mempunyai tipe iklim B c. Menurut Koppen, Kabupaten Mukomuko mempunyai tipe A dan B 1
Curah hujan di Kabupaten Mukomuko selama peiode tahun 1998 sampai tahun 2014 tercatat rata-rata 2.915 mm per tahun. Musim hujan biasanya jatuh pada bulan Agustus sampai bulan Mei. Rata-rata hari hujannya adalah 126 hari dalam setahun atau rata-rata 13,5 hari/bulan. Kelembaban udara berkisar antara 84% - 90%. Data iklim wilayah Kabupaten Mukomuko periode 2014 dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.11.
Tabel 4.10
Nama dan Kondisi DAS dan Sub DAS di Kabupaten Mukomuko
No DAS Sub DAS Panjang Sungai (Km) Luas (Ha)
35 Teramang Teramang Hulu 240,478 22.453
36 Teramang Berau 162,942 15.268
Tabel 4.11 Sumber : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
4.2 Profil Demografi
4.2.1 Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk
Penduduk Kabupaten Mukomuko pada tahun 2013 sebesar 168.654 jiwa, angka tersebut bila dibandingkan dengan penduduk tahun sebelumnya, mempunyai rata-rata pertumbhan sebesar 4,6%/tahun. Untuk lebih jelasnya tentang jumlah dan laju pertumbuhan serta sebaran penduduk di Wilayah Kabupaten Mukomuko dapat dilihat pada Tabel 4.12. Dari tabel42.13 tersebut terlihat bahwa konsentrasi penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Teras Terunjam, yaitu sebesar 13,30%. Sementara Kecamatan Mukomuko, yang merupakan kecamatan kota, mempunyai tingkat konsentrasi penduduk hanya sebesar 10,00%.
Tabel 4.12
Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Mukomuko Tahun 2013
No Kecamatan
Sumber : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
4.2.2 Kepadatan Penduduk
Tingkat kepadatan rata-rata di Wilayah Kabupaten Mukomuko 41,82 Jiwa/Ha. Kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Ipuh, yaitu sebesar 90,13 jiwa/Ha. Sedangkan kepadatan paling rendah terdapat di Kecamatan Air Rami, yaitu sebesar 11,09 jiwa/Ha. Untuk lebih lengkapnya tentang tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Mukomuko dapat dilihat pada Tabel 4.13.
4.2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Tabel 4.13
Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Mukomuko Tahun 2013 No Kecamatan Luas (Km².) Jumlah Penduduk
(Jiwa)
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
Tabel 4.14
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013
No Kecamatan Laki Perempuan Jumlah Keterangan
1 Ipuh 9.140 8.356 17.496
Berdasarkan kelompok umur, usia yang paling dominan adalah kelompok usia 25 – 29 tahun, yaitu mencapai 16.290 jiwa. Demikian juga klasifikasi kelompok umur menurut jenis kelamin, kelomok 25 – 29 juga paling dominan. Selengkapnya tentang jumlah penduduk menurut kelompok umur di Wilayah Kabupaten Mukomuko dapat dilihat seperti pada Tabel 4.15.
Tabel 4.15
Distribusi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur pada Tahun 2013
Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0-4 9.920 9.182 19.102
Sumber Data : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
4.3 Profil Ekonomi
4.3.1 Pertumbuhan Ekonomi
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Pada tahun 2013, PDRB Kabupaten Mukomuko atas dasar harga berlaku (PDRB ADHB) telah mencapai Rp1.904,74 miliar, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 (PDRB ADHK) sebesar Rp680,84miliar. Jikadibandingkan dengan tahun 2012, PDRB Kabupaten Mukomuko tahun 2013 atas harga berlaku mengalami pertumbuhan sebesar 11,69 persen, sedangkan PDRB Kabupaten Mukomuko tahun 2013 atas dasar harga konstan mengalami pertumbuhan sebesar 6,58 persen
Kontribusi sektor pertanian dalam PDRB Kabupaten Mukomuko atas dasar harga berlaku dibandingkan sektor-sektor lainnya. Nilai nominal PDRB sektor pertanian atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 sebesar Rp 808,48 miliar dan peranannya dalam PDRB Kabupaten Mukomuko sebesar 42,45 persen. Kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan nilai PDRB nominal atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 sebesar Rp 324,71miliar dengan peran terhadap PDRB Kabupaten Mukomuko sebesar17,05 persen. Pendapatan regional Kabupaten Mukomuko dapat dilihat pada Tabel 4.16 - 4.17.
TABEL 4.16
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO ATAS DASAR HARGA BERLAKU
KABUPATEN MUKOMUKO MENURUT LAPANGAN USAHA 2009 - 2013 (Juta Rupiah)
TABEL 4.17
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTOKABUPATEN MUKOMUKO ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA
Tahun 2009 - 2013 (Juta Rupiah)
NO LAPANGAN USAHA
2009 2013
Jumlah (Rp) Pertumbuhan
PDRB (%) Jumlah (Rp)
Pertumbuhan PDRB (%) 1 Pertanian 238.449,92 (3,13) 279.192,10 5,02 1. Tanaman Bahan makanan 79.163,96 12,90 86.746,70 2,34 2. Tanaman Perkebunan 97.775,09 (11,55) 5.992,50 8,47 3. Peternakan .589,66 16,82 .168,84 2,10 4. Kehutanan .135,98 30,52 69,29 2,47 5. Perikanan .785,23 28,17) .414,77 2,59 2 Pertambangan dan Penggalian 78,13 1,87 4.659,03 1,02 3 Industri Pengolahan .492,74 (2,85) 96.695,79 8,99 4 Listrik, gas dan Air Bersih 657,59 4,56 888,67 4,96 5 Bangunan 15.539,72 (1,93) 19.766,28 4,52
6 Perdagangan, hotel dan
restoran 90.904,16 22,45 115.326,77 8,15
7 Pengangkutan dan
Komunikasi 19.275,80 16,44 26.408,88 8,96
8 Keuangan, Persewaan, dan
4.3.2 Pendapatan Perkapita
Sejalan dengan meningkatnya kinerja PDRB Kabupaten Mukomuko pada kurun waktu 2009 – 2013, tingkat kesejahteraan penduduk di Kabupaten Mukomuko relatif meningkat. Kondisi ini terlihat dari peningkatan nilai nominal pendapatan perkapita maupun nilai riil pendapatan perkapita penduduk di Kabupaten Mukomuko.
Pada tahun 2013 nilai nominal pendapatan perkapita pertahun penduduk Kabupaten Mukomuko diperkirakan sebesar 11,294 juta rupiah, sementara itu nilai nyata pendapatan per kapita per tahun penduduk Kabupaten Mukomuko diperkirakan sebesar 10,616 juta rupiah.
4.3.3 Bidang Pendapatan Asli Daerah
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintah Daerah, bahwasanya hak dan kewajiban pemerintah daerah diwujudkan dalam bentuk rencana kerja pemerintah daerah dan dijabarkan dalam bentuk pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah yang dikelola dalam sistem pengelolaan keuangan daerah..
Pengeluaran Kabupaten Mukomuko pada Tahun 2013 lebih tinggi dari penerimaan daerah. Total Pengeluaran Tahun 2013 sebesar Rp 567.372.150.000,-. Pengeluaran terbesar untuk Belanja Langsung (Belanja Pegawai, Barang dan jasa dan Belanja Modal).Pengeluaran Daerah dapat dilihat pada Tabel 4.19.
TABEL 4.18 Sumber : Kabupaten Mukomuko Dalam Angka Tahun 2014
TABEL 4.19
REALISASI PENGELUARAN DAERAH MENURUT JENIS PENGELUARAN DIKABUPATEN MUKOMUKO TAHUN 2010 - 2013
NO JENIS PENERIMAAN 2010 2013
1 Belanja Tidak Langsung 185004,25 242791,84
a. Belanja Pegawai 145288,89 213042,3
g. Belanja Bantuan keuangan 18418,86 21401,08
h. Belanja Tidak terduga 1109,58 2901,28
2 Belanja langsung 163698,83 324580,05
a. Belanja Pegawai 38212,83 74868,05
b. Belanja barang dan jasa 38765,62 97529,45
c. Belanja Modal 86720,38 152182,81
JUMLAH TOTAL 348703,08 567372,15
4.4 Pembangunan Manusia
Menurut Human Development Report (HDR), pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki oleh manusia. Diantara banyak pilihan tersebut, pilihan yang terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan, dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.
4.4.1 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar. Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak. Komponen dasar yang menjadi tolok ukur IPM adalah: 1. Angka Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup (AHH) pada waktu lahir merupakan rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup.
2. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya.
2. Rata-Rata Lama Sekolah
Rata-rata lama sekolah menggambarkan jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun keatas dalam menjalani pendidikan formal.
3. Pengeluaran Riil per Kapita yang disesuaikan
4.4.2 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Berdasarkan kriteria sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, kondisi pembangunan manusia di Kabupaten Mukomuko dapat diperlihatkan seperti pada Tabel 4.20. Dari tabel tersebut terlihat bahwa Indeks IPM Kabupaten Mukomuko terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yang pada tahun 2014 mencapai 71,79.
Selain dari Indeks IPM, terdapat pula angka harapan hidup dan angka melek hurup, yang juga mengalami peningkatan yang sangat membanggakan. Namun demikian, seiring dengan peningkatan IPM, Angka Harapan Hidup, Angka Melek Hurup, diikuti juga peningkatan pengeluaran perkapita, yang ditahun 2013 menapai 633,86.
Tabel 4.20
Kondisi Pembangunan Manusia di Kabupaten Mukomuko Tahun 2007 – 2013
No. Indikator Satuan 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
1 IPM Angka
Indeks 69,19 69,62 70,11 70,55 71,11 71,53 71,79
2 Angka Harapan
Hidup Tahun 67,40 67,50 67,65 67,81 67,99 68,17 68,17
3 Angka Melek Hurup
Angka
Indeks 93,43 93,43 93,45 93,45 94,08 94,10 94,40
4 Rata-rata Lama
Sekolah Tahun 7 7,07 7,32 7,41 7,69 7,74 7,74
5 Pengeluaran perkapita
Ribuan
Rupiah 615,67 619,72 622,56 624,59 627,72 631,29 633,86