• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme,"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

28 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Sugiyono (2009:14), mengemukakan bahwa pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian kuantitatif pada hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi dimana sampel itu diambil. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2009:15) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kuantitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Sedangkan desain penelitian atau rancangan penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian komparatif, Penelitian komparatif adalah penelitian yang membedakan keberadaan satu varibel atau lebih pada dua atau lebih sample yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2009). Penelitian ini mengkomparasikan atau mencari perbedaan penggunaan coping stress PFC dan EFC mahasiswa progdi BK dalam menyusun skripsi. Penelitian

(2)

29

komparatif dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif dua sample independent. Komparatif dua sample independent adalah membandingkan antara penggunaan coping stress PFC dengan EFC pada mahasiswa Bimbingan dan Konseling yang sedang menyusun skripsi.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yakni variabel bebas dan terikat yakni:

Varibel bebas: Stres dalam menyusun skripsi Variabel terikat: Coping Stress PFC dan EFC

3.3 Definisi Operasional

Coping merupakan suatu proses berbagai usaha yang dilakukan individu dalam bentuk kognitif dan perilaku, baik disaradari maupun tidak disadari oleh individu tersebut. Yang bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman – ancaman yang timbul oleh masalah internal maupun eksternal dan menyesuaikan dengan kenyataan sehingga dapat membantunya dalam mengatasi stres.

3.4 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

(3)

30

kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah 66 orang mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2009 karena dari hasil pra penelitian yang telah dilakukan sebanyak 61 mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengalami distres akibat penyelesaian skripsi sehingga populasi yang digunakan sebanyak 61 orang mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2009.

Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut”. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Pada penelitian ini pengambilan besar sampel ditentukan dengan sampling purposive. sampling purposive adalah Pengambilan sampel berdasarkan penilaian subjektif peneliti berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan pertimbangan tertentu. Mahasiswa yang diambil sebagai sampel berjumlah 61 orang dari jumlah mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2009 yang sedang menyusun skripsi dan menggunakan coping stres untuk mengurangi stres. Menurut Sugiyono (2009:118)

3.5 Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan yang digunakan yaitu dengan menggunakan alat ukur coping stress yang berbentuk Skala Coping Stress berdasarkan teori Lazarus & Folkman (1984). Skala Guttman Yaitu skala yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti

(4)

31

jawaban benar - salah, ya - tidak, pernah - tidak pernah, positif - negative, tinggi - rendah, baik - buruk, dan seterusnya. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. (Sugiyono, 2009).

Tabel 3.1

Kisi-kisi Skala Coping Stress (Lazarus & Folkman, 1984)

Konsep Sub konsep Indikator Item No item

F UN Coping adalah usaha-usaha kognitif dan perilaku yang secara terus menerus berubah untuk mengelola tuntutan dari dalam atau dari luar individu yang merugikan atau melebihi kemampuan individu itu. Menurut Lazarus dan Folkman (1984) 1. problem-solving focused coping (PFC) 1.1 penyelesaian masalah

Saya selalu memperbaiki kesalahan pada pembuatan skripsi.

Saya berani meminta saran dan arahan dari dosen pembimbing. Saya berusaha mendapat informasi mengenai skripsi saya dan segera memperbaikinya.

Saya membatasi kegiatan yang bisa menimbulkan masalah baru. Saya hanya berkonsentrasi pada penyelesaian skripsi.

Saya mencoba memahami kesalahan pada skripsi dan segera mencari penyelesaiannya.

Saya mencoba untuk tidak gegabah dalam memperbaiki kesalahan skripsi agar hasilnya memuaskan. Saya belajar dari kesalahan pembuatan skripsi agar tidak ada kesalahan lagi dikemudian hari. Saya member motivasi pada diri sendiri agar skripsi cepat selesai. Saya lebih giat berdoa agar dapat diberikan jalan kemudahan dan segera menyelesaikan skripsi.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

(5)

32

Setiap hari saya menemui dosen pembimbing agar skripsi saya cepat selesai.

11 1.2 menghadapi

tekanan

Saya berharap bahwa saya bisa menyelesaikan skripsi dengan cepat.

Saya mengubah pola pikir bahwa skripsi itu mudah.

Saya berfikir positive mengenai masukan dan saran dari dosen pembimbing.

Saya tidak putus asa dalam memperbaiki kesalahan dalam penyusunan skripsi. 12 13 14 15 2. Emotion-Focused Coping (EFC) 2.1 mengatur emosi

Dalam menyelesaikan skripsi, saya membuat diri pribadi merasa lebih baik dengan makan, minum, merokok dbs.

Saya mencoba untuk menjaga emosi saat menyelesaikan skripsi. Saya mengungkapkan kemarahan kepada orang lain ketika skripsi saya mendapat revisi dari dosen. Saya berusaha untuk tidak

menyalahkan orang lain mengenai kesalahan skripsi saya.

Masukan dari dosen membuat saya bersemangat dalam menyusun skripsi.

Saya sering melupakan skripsi. Dalam menyusun skripsi saya cuek saja dan menganggap hal itu tidak penting. 16 17 18 19 20 21 22 2.2 situasi penuh tekanan

Saya tidak yakin bisa

menyelesaikan skripsi dengan cepat.

Orang tua menuntut saya cepat lulus.

23

(6)

33

Saya takut menghadap dosen pembimbing.

Skripsi membuat saya jauh dari teman.

Bagi saya skripsi itu sulit. Orang disekitar syaa sering bertanya kapan saya lulus.

Jika tidak segera lulus, biaya skripsi menjadi beban baru bagi saya. Keinginan bekerja menjadi tekanan bagi saya untuk cepat

menyelesaikan skripsi. 25 26 27 28 29 30

3.6 Uji Coba Instrumen

Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reliabilitas skala yang digunakan sehingga data penelitian yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Penulis melakukan uji coba instrumen kepada 61 mahasiswa BK yang sedang menyusun skripsi.

1. Validitas

Menurut sugiyono (2009:172) intrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r =0,3. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut

(7)

34

dinyatakan tidak valid. Dalam uji coba instrumen semua data valid dengan skor tertinggi 0,9181 dan terendah 0,3413. Azwar (2001).

2. Reliabilitas

Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Dikatakan reliabel karena diperoleh α =0,9684. Azwar (2001)

Tabel 3.2 Reliability Statistics Chronbach’s

Alpha N of items

0,9684 30

Jika nilai alpha > 0,7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0,80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten secara internal karena memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut;

1. Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna

2. Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reliabilitas tinggi 3. Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat 4. Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah.

(8)

35 3.7 Teknik Analisis Data

Analisa deskriptif digunakan pada penelitian awal dan penelitian akhir pada penulisan ini. Alasan digunakannya analisa deskriptif adalah karena analisa deskriptif dapat digunakan untuk merepresentasikan hasil dari Skala Coping Stress. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Mann Whitney Test yaitu untuk mencari perbedaan penggunaan Coping Stress mahasiswa BK yang stres dalam menyusun skripsi. Mann Whitney Test digunakan bila menguji hipotesis komparatif dua sampel independen dengan data ordinal. Tehnik ini dipakai untuk mengetest signifikansi perbedaan antara dua populasi, dengan menggunakan sampel purposive yang ditarik dari populasi yang sama. Dengan menggunakan bantuan komputer yaitu SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 11.0 for windows.

Gambar

Tabel 3.2  Reliability Statistics  Chronbach’s

Referensi

Dokumen terkait

Saya hanya bisa berandai: kalaupun ada yang berniat menyebut nama Siauw Giok Tjhan dalam sejarah Indonesia saat itu, tentunya akan dicatat sebagai salah satu kriminal

Variasi formula membran hidrogel didesain dengan komposisi persentase jumlah gelatin yang lebih banyak dibandingkan dengan etil selulosa untuk menghasilkan membran

Nyanyian ini memiliki lirik dengan kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh anak-anak dan kosa kata yang ada dalam nyanyian itu adalah kosa kata sifat ( hijau,

Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi dengan transformator penuruntegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan

Keterangan : Untuk baja karbon ST41 termasuk baja karbon rendah, karena unsure karbonya 0.1%, didalam baja karbon rendah, setelah proses laku panas karburising

ACE berusaha untuk menjadi pemimpin dalam konsep &#34;Do-It- ACE berusaha untuk menjadi pemimpin dalam konsep &#34;Do-It- Yourself&#34; (kerjakan secara mandiri),

Bahan baku yang digunakan yaitu Crude Palm Oil (CPO) harus melalui tahap pemurnian (refining) terlebih dahulu agar dihasilkan produk yang dapat diolah pada tahap

Pusat pertumbuhan tiap fungsi pusat pelayanan adalah sebagai berikut: Kecamatan Boyolali sebagai PKW, Kecamatan Ampel dan Banyudono sebagai PKL, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan