• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2015"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

No.09/02/63/Th.XIX/ 01 Februari 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI

INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2015

Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,16 persen dibanding produksi industri di triwulan III tahun 2015.

Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,59 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2014.

Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,37 persen dibanding produksi industri triwulan III tahun 2015.

Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,04 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2014.

I. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG TRIWULAN IV TAHUN 2015

Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,16 persen dibanding produksi industri triwulan III tahun 2015. Hal yang sama terjadi juga di tingkat nasional, dimana produksi industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,69 persen. Pertumbuhan positif produksi tersebut disokong oleh satu kelompok industri

(2)

manufaktur besar dan sedang, yaitu industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,36 persen. Sedangkan 4 (empat) industri manufaktur besar dan sedang lainnya mengalami pertumbuhan negatif, yaitu masing-masing : industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,56 persen, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tdk termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,01 persen, industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,34 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,21 persen.

Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2015.

No Kode

KBLI Jenis/Kelompok Industri

Pertumbuhan Triw.III-2015 (%) q-to-q y-on-y 1 10 Industri Makanan 0,36 3,00 2 11 Industri Minuman -0,56 -3,24 3 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu/Rotan)

-1,01 -3,23

4 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia -0,34 -0,80 5 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik -0,21 0,46

Industri Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan 0,16 2,59

Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), maka industri besar dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,59 persen. Pertumbuhan ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 4,02 persen. Kelompok industri yang mempunyai andil dalam

(3)

mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 3,00 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,46 persen. Sedangkan kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 3,24 persen, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 3,23 persen dan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,80 persen.

Grafik 1.

Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar/Sedang Triw.IV-2015 Prov.Kalsel dan Nasional

0,16 2,59 1,69 4,02 0 1 2 3 4 5 q-to-q y-on-y Persentase (%) Kalsel Nasional

II. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015

Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri memiliki pekerja sebanyak 1-19 orang namun harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang industri, karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya industri besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat

(4)

sebagai wahana dalam penyerapan tenaga kerja serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan khususnya.

Tabel 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV Tahun 2015

No Kode

KBLI Jenis Industri

Pertumbuhan Triw.IV - 2015 (%) q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 10,43 1,10 2 13 Industri Tekstil -1,49 8,93

3 14 Industri Pakaian Jadi -0,02 1,63

4 16

Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

7,22 33,20

5 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 6,45 8,12

6 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 10,46 25,32

7 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat

Tradisional 25,01 19,17

8 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 6,05 -15,00

9 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya 0,95 -4,35

10 28 Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL 5,75 11,44

11 29 Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi

Trailer -3,54 0,59

12 31 Industri Furnitur -0,20 -1,88

13 32 Industri Pengolahan Lainnya 24,01 20,07

Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan 5,37 5,04

Pada periode Oktober s/d Desember atau triwulan IV tahun 2015, produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 5,37 persen dibanding triwulan III tahun 2015. Hal yang sama terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,35 persen.

(5)

Pertumbuhan postif ini terutama disumbang oleh 4 (empat) kelompok industri, yaitu : industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 10,43 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 10,46 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI-21) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 25,01 persen dan industri pengolahan lainnya (KBLI-32) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 24,01 persen.

Grafik 2.

Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro/Kecil Triw.IV-2015 Prov.Kalsel dan Nasional

5,37 5,04 1,35 5,79 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 q-to-q y-on-y Persentase (%) Kalsel Nasional

Produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV tahun 2015 d i Provinsi Kalimantan Selatan secara (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif 5,04 persen bila dibandingkan dengan produksi industri triwulan IV tahun 2014. Hal yang sama juga terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata-rata mampu tumbuh positif sebesar 5,79 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan ini, terutama disumbang oleh 5 (lima) jenis/kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Selatan.

Jenis-jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan positif

(6)

sebesar 33,20 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 25,32 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI-21) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 19,17 persen, industri mesin dan perlengkapan ytdl (KBLI-28) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 11,44 persen dan industri pengolahan lainnya (KBLI-32) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 20,07 persen.

Gambar

Tabel 1.   Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang     Triwulan IV Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan yang tercantum dalam Lembaran Data Keselamatan Bahan ini tidak mewakili kesepakatan pada kualitas bahan / campuran atau penggunaan yang tercantum sesuai dalam kontrak.

Peningkatan jumlah penawaran ubikayu dan jagung diikuti oleh menurunnya jumlah kedele dan ubijalar yang ditawarkan berturut-turut sekitar 3.69 persen dan 21.75

Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi pengujian dilakukan pada jaringan LAN, penggunaan beberapa codec seperti Mp3 dan AAC, dan penggunaan bitrate kanal

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, guna memenuhi

Lalu, di data kedua penulis mencari data yang mencangkup apakah para responden belajar Bahasa Indonesia secara formal, apakah mereka sudah pernah mendengar

Telah dilakukan pengujian pada semikonduktor kapasitor metal oksida(MOS) dengan bahan oksida Strontium Titanat (SrTiO 3 ) yang disintesis menggunakan metode chemical

mengajukan permohonan perubahan Izin Lingkungan sebagai akibat perubahan fungsi Ekosistem Gambut sesuai dengan Peraturan Menteri ini, dengan pembinaan dan pengawasan

Installasi Arduino UNO di pasang pada base acrylic dengan dimensi 90 mm x 80 mm dengan direkatkan menggunakan baut 3 M3 x 5mm + mur dengan menggunakan obeng (-),