• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

2.1 Kopi

Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah melewati proses pemanggangan (sangrai / roasting) dan dihaluskan menjadi bubuk.

Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab, melalui para saudagar Arab.

Kopi digolongkan ke dalam famili Rubiaceae dengan genus Coffea. Kopi hanya memiliki dua spesies yaitu Coffea arabica dan Coffea robusta. Kopi bisa digolongkan sebagai minuman psikostimulant yang akan menyebabkan orang tetap terjaga, mengurangi kelelahan, dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi.

Sistematika tanaman kopi

Kingdom Plantae

Sub kingdom Tracheobionita

Divisi Magnoliophyta

Kelas Magnoliopsida

Sub Kelas Astridae

Ordo Rubiaceace

Genus Coffea

Spesies Coffea robusta

Tabel 2.1 klasifikasi tanaman kopi

(2)

manusia. Kandungan kafein yang terdapat pada kopi mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara bertahap, kafein juga mampu menurunkan resiko terkena Diabetes militus tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin serta kafein juga terbukti dapat mencegah penyakit serangan jantung. Selain kafein kopi juga mengandung senyawa antioksidan yang dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengerusakan oleh senyawa radikal bebas, beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat dan tokoferol.

Gambar 2.1 biji kopi. 2.1.1 Jenis jenis minuman kopi

Adapun beberapa jenis jenis minuman kopi sebagai berikut

1. Kopi hitam merupakan hasil ekstrak langsung dari perebusan biji kopi yang disajikan tanpa penambahan perisa apapun

2. Kopi tubruk merupakan kopi asli Indonesia yang dibuat dengan memasak biji kopi bersama dengan gula

3. Kopi instan berasal dari biji kopi yang dikeringkan dan digranulasi (pembentukan partikel – partikel besar dengan mekanisme pengikatan tertentu)

4. Espresso merupakan kopi yang dibuat dengan mengekstraksi biji kopi dengan menggunakan uap panas pada tekanan tinggi.

5. Latte merupakan sejenis kopi espresso yang ditambahkan susu dengan rasio antara susu dan kopi 3:1

(3)

6. Cappuccino merupakan kopi dengan penambahan susu, krim, dan serpihan coklat

7. Kopi moka serupa dengan cappuccino dan latte tetapi dengan penambahan sirup coklat

8. Oleng merupakan kopi khas Thailand yang dimasak dengan jagung, kacang kedelai dan wijen.

2.2 Kedelai

Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe (kadang-kadang ditambah "kacang" di depan namanya). Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.

Kedelai dikenal dengan berbagai nama: sojaboon (bahasa Belanda), soja, soja bohne (bahasa Jerman), soybean (bahasa Inggris), kedele (bahasa Indonesia sehari-hari, bahasa Jawa), kacang ramang, kacang bulu, kacang gimbol, retak mejong, kaceng bulu, kacang jepun, dekenana, demekun, dele, kadele, kadang jepun, lebui bawak, lawui, sarupapa tiak, dole, kadule, puwe mon, kacang kuning (Sumatera bagian utara) dan gadelei. Berbagai nama ini menunjukkan bahwa kedelai telah lama dikenal di Indonesia.

Kedelai berasal dari wilayah Cina. Masyarakat Cina telah membudidayakan kedelai sejak berabad – abad tahun yang lalu. Di Cina, kedelai dianggap sebagai salah satu dari lima macam tanaman terpenting dalam kehidupan masyarakat.

Kedelai yang tergolong genus Glycine mempunyai banyak spesies yang merupakan susunan genom diploid (2n) dengan 20 pasang kromosom antara lain spesies Glycine clandestina, Glycine falcata, Glycine tabacina

(4)

Klasifikasi Kedelai Kingdom Plantae Divisio Spermatophyta Class Dicotyledoneae Family Leguminoseae Genus Glycine

Spessies Glycine max. L

Tabel 2.2 klasifikasi kedelai

Kedelai merupakan terna dikotil semusim dengan percabangan sedikit, sistem perakaran akar tunggang, dan batang berkambium. Kedelai dapat berubah penampilan menjadi tumbuhan setengah merambat dalam keadaan pencahayaan rendah. Kedelai, khususnya kedelai putih dari daerah subtropik, juga merupakan tanaman hari-pendek dengan waktu kritis rata-rata 13 jam. Ia akan segera berbunga apabila pada masa siap berbunga panjang hari kurang dari 13 jam. Ini menjelaskan rendahnya produksi di daerah tropika, karena tanaman terlalu dini berbunga.

(5)

2.2.1 Jenis-jenis Kedelai

Adapun jenis – jenis kedelai sebagai berikut : 1. Kedelai kuning

Kedelai yang kulitnya berwarna kuning, putih, atau hijau. Apabila

dipotong melintang akan memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya. Kedelai kuning biasanya dijadikan tempe.

2. Kedelai hitam

Kedelai yang kulit bijinya berwarna hitam. Kedelai hitam mengandung antisianin. Antisianin sangat potensial mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan menimbulkan penyakit degeneratif.

3. Edamame

Edamame terbukti mengandung isoflavon tertinggi dibandingkan jenis kedelai lain. Kandungan protein edamame mencapai 36%, jauh lebih tinggi dibanding olahan kedelai lain.

Edamame sangat ideal untuk anda yang ingin mencari camilan rendah lemak, tetapi tinggi protein. Penganut vegetarian dan vegan yang ingin mendapatkan sumber protein juga disarankan mengonsumsi edamame karena kandungan proteinnya lengkap, mengandung sembilan asam amino esensial yang diperlukan tubuh. Edamame juga bagus untuk Anda yang ingin langsing. karena jenis kedelai ini tidak mengandung

kolesterol dan sedikit lemak jenuh, plus kaya serat, vitamin C dan B, serta kalsium, zat besi atau magnesium, dan asam folat.

(6)

2.3 Kedelai Hitam

Kedelai hitam adalah salah satu varietas dari kedelai (Glycine max (L) Merrit). Kedelai hitam secara botani dan nutrisi memiliki banyak kesamaan dengan kedelai kuning, namun warnanya yang hitam menjadikan kedelai ini memiliki pemanfaatan yang spesifik serta menjadikan kedeleai hitam menjadi salah satu kedelai unik yang memiliki warna hitam pada kulitnya.

Kebaikan kedelai hitam yang lainnya adalah sebagai sumber trace mineral mangan sebagai kofaktor penting dalam sejumlah enzim penting pada produksi energi dan pertahanan antioksidan. Secangkir kedelai hitam menyediakan 38% kebutuhan harian mangan Tidak hanya sumber protein yang kaya, kedelai hitam juga berguna untuk menstabilkan tekanan darah. Sebagai gambaran, secangkir kedelai hitam menyediakan protein 15,2 gram (sudah mencakup 30,5% kebutuhan protein harian) serta 74,8% keutuhan serat. Secangkir kedelai hitam hanya mengandung 227 kalori tanpa lemak ,aman untuk Anda yang berusaha menurunkan atau menjaga berat badan.

(7)

Taksonomi kedelai hitam

Nama ilmiah Glycine soja sieb.

Kerajaan Plantae

Divisi Spermatophyta

Sub divisi Angiospermae

Kelas Dicotyledonnae

Ordo Leguminales

Famili Leguminoceae

Marga Glycine

Spesies Glycine Soja

Sieb. et Zucc Tabel 2.3 taksonomi kedelai hitam 2.4 Jahe

Jahe (Zingiber officinale rose)merupakan tanaman terna tahunan dengan batang semu yang tumbuh tegak Tingginya berkisar 0,3 - 0,7 meter dengan akar rimpang yang bisa bertahan lama di dalam tanah. Akar rimpang itu mampu mengeluarkan tunas baru untuk mengganti daun dan batang yang sudah mati. Tanaman ini dapat tumbuh di daerah terbuka sampai agak ternaungi. Tanah yang disukai berbahan organik tinggi, berjenis latosol atau andosol, dan berdrainase baik.Tanaman terna ini dapat tumbuh sampai pada ketinggian 900 meter dari permukaan laut, tetapi akan lebih baik tumbuhnya pada ketinggian 200-600 meter dari permukaan laut.. Budidaya jahe biasa dilakukan di ladang secara monokultur atau tumpangsari. Parbanyakan yang biasa dilakukan adalah cara vegetatif dengan perbanyakan rimpang.

(8)

Klasifikasi jahe kuning Regnum Plantae Divisio Pteridophyta Sub-diviso Angiospermae Kelas Monocotyledoneae Ordo Scitaminae Famili Zingiberaceae Genus Zingiber

Spesies Zingiber officinale rose Tabel 2.4 klasifikasi jahe kuning

Kandungan yang terdapat pada 100 gram jahe adalah

Kandungan Jumlah Energi Jahe 51 kkl Protein Jahe 1,5 gr Lemak Jahe 1 gr Karbohidrat Jahe 10,1 gr Kalsium Jahe 21 mg Fosfor Jahe 39 mg

Zat Besi Jahe 2 mg

Vitamin A Jahe 30 IU

Vitamin B1 Jahe 0.02 mg

Vitamin C Jahe 4 mg

Tabel 2.5 kandungan jahe kuning 2.5 Analisis Sensori

Analisis sensori atau dikenal dengan pengujian organoleptik adalah suatu proses identifikasi, pengukuran ilmiah, analisis dan interpretasi atribut-atribut produk melalui lima panca indra manusia yaitu indra penglihatan, penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran (Dwi S, dkk.2010:2).

(9)

Beberapa metode telah dikembangkan untuk mendeskripsikan dan kuantifikasi aroma. Analisis sensori deskriptif merupakan metode yang sangat komprehensif, fleksibel, dan mudah digunakan. Metode ini melibatkan karakterisasi atribut dan intensitas masing-masing atribut (Lawless dan Heymann, 2010).

Intensitas yang merupakan aspek kuantifikasi dari analisis deskriptif menunjukkan tingkatan dari tiap karakteristik dengan skala kuat, sedang dan lemah, yang selanjutnya dikonversi ke dalam skala angka, dihitung nilai rata-rata dari seluruh panelis dan ditransformasi menjadi grafik jaringan laba-laba (spiderweb) (Koswara, 2006).

Tujuan dari analisis sensori adalah untuk mengetahui respon atau kesan yang di peroleh panca indra manusia terhadap suatu rangsangan yang di timbulkan dari suatu produk. Analisis sensori umumnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengenai kualitas suatu produk dan pertanyaan yang berhubungan dengan pembedaan, deskripsi dan kesukaan atau penerimaan (Dewi dkk. 2010: 4).

Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu,dan kerusakan lainnya dari produk. Syarat agar dapat disebut uji organoleptik adalah:

1. Ada contoh yang diuji yaitu benda perangsang 2. Ada panelis sebagai pemroses respon

3. Ada pernyataan respon yang jujur, yaitu respon yang spontan, tanpa penalaran, imaginasi, asosiasi, ilusi, atau meniru orang lain.

Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifa-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut. Indra yang digunakan

(10)

dalam menilai sifat indrawi suatu produk adalah penglihatan, indra peraba, indra pembau, dan indra pengecap (Anonim. 2010, dalam Fitria R.H.2011).

Uji kesukaan disebut juga uji hedonik, dilakukan apabila uji desain untuk memilih satu produk diantara produk lain secara langsung. Uji ini dapat diaplikasikan pada saat pengembangan produk atau pengembangan produk dengan produk pesaing.Uji kesukaan meminta panelis untuk memberikan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau sebaliknya (ketidaksukaan). Disamping panelis mengemukakan tanggapan senang, suka atau kebalikannya, mereka juga mengemukakan tingkat kesukaannya(skala hedonik). Skala hedonik dapat direntangkan atau diciutkan menurut rentangan skala yang dikehendaki (Dwi S, dkk.2010:59).

Uji kesukaan menyangkut penilaian seseorang akan suatu sifat atau kualitas suatu bahan yang menyebabkan orang menyenangi. Jika pada uji pembedaan panelis mengemukakan kesan akan adanya perbedaan tanpa disertai kesan senang atu tidak maka pada uji pemilihan panelis mengemukakan tanggapan pribadi adalah kesan yang berhubungan dengan kesukaan atau tanggapan senang atau tidaknya terhadap sifat sensori atau kualitas yang dinilai. Misalnya, kesan gurih dan renyah pada kerupuk, kesan halus pada permukaan kertas adalah hubungan dengan sifat-sifat yang disenangi. Sebaliknya rasa hambar, terlalu asin dan liat pada daging berkaitan dengan sifat-sifat yang tidak disukai (Soekarto.1985,dalam HapsoroKunto 2013 : 14).

2.6 Analisis Kimia 2.6.1 Kadar air

Air yang terdapat dalam bentuk bebas dapat membantu terjadinya proses kerusakan bahan makanan misalnya proses mikrobiologis, kimiawi, enzimatik, bahkan oleh aktivitas serangga perusak. Sedangkan air dalam bentuk yang lainnya tidak membantu terjadinya proses kerusakan tersebut. Oleh karenanya kadar air bukan merupakan parameter yang absolut untuk

(11)

dapat dipakai meramalkan kecepatan terjadinya kerusakan bahan makanan. Dalam hal ini dapat digunakan pengertian Aw (Aktivitas Air) untuk menentukan kemampuan air dalam proses-proses kerusakan bahan makanan (Sudarmadji. 1989, dalam Fitria, R. H. 2011 :16).

Metode pengeringan dengan oven yaitu dilakukan penguapan air dari bahan dengan cara memberikan energi panas. Kemudian menimbang Bahan sampai berat konstan.Penentuan Kadar air dipergunakan untuk mengetahui dan menentukan tingkat mutu atau kualitas dari suatu bahan. Metode Analisa kadar air dengan menggunakan oven berdasarkan pada gravimetric dan sesuai untuk bahan-Bahan yang berbentuk kering atau serbuk.

(Anonim. 2010, dalam Fitria, R. H. 2011 : 16). 2.6.2 Kadar Protein

Protein merupakan salah satu kelompok bahan makronutrien. Tidak seperti bahan makronutrien lain (lemak dan karbohidrat), protein berperan lebih penting dalam pembentukan biomolekul dari pada sebagai sumber energi. Namun demikian, apabila organisme sedang kekurangan energi, maka protein ini terpaksa dapat juga dipakai sebagai sumber energi. Kandungan energi protein rata-rata 4 kilokalori/gram atau setara dengan kandungan energi karbohidrat (Sudarmadji. 1989,dalam Fitria, R. H. 2011: 17).

2.7 Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi bertujuan mengetahui apakah usaha yang dijalankan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Analisis finansial menitik beratkan kepada aspek keuangan berupa lalu lintas uang (cash flow) yang terjadi selama usaha dijalankan.Analisis ekonomi yang dilakukan meliputi perhitungan biaya produksi, harga pokok penjualan, harga penjualan, perkiraan pendapatan (rugi atau laba), serta kriteria kelayakan usaha.

(12)

2.7.1 Biaya Produksi

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama usaha dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.

a. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas biaya usaha, amortisasi, biaya penyusutan alat/depresiasi, dan dana sosial.

b. Biaya Tidak Tetap/Variabel (Variabel Cost)

Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika melakukan proses produksi. Biaya variabel terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan bahan pembantu, biaya bahan bakar/energi, biaya kemasan, pajak usaha dan asuransi. 2.7.2 Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah harga terendah dari produk yang tidak mengakibatkan kerugian bagi produsen. Harga pokok penjualan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Harga Pokok Penjualan (HPP) =

2.7.3 Break Event Point (BEP)

BEP dipakai untuk menentukan besarnya volume penjualan di mana perusahaan tersebut sudah dapat menutup semua biaya-biaya tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan.

BEP adalah suatu titik kesinambungan dimana pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan atau perusahaan tersebut tidak mengalami laba atau rugi. Jika penjualan berjumlah kurang dari pada jumlah yang ditunjukkan oleh titik ini, maka akan diperoleh kerugian bersih (Astawan. 1999,dalamHapsoro Kunto (2013): 17).

(13)

Perhitungan rumus BEP atas dasar unit produksi adalah sebagai berikut:

BEP :

−( )

Rumus BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar terjadi BEP :

BEP : x harga jual per un

(14)

Dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir ini dilakukakan Jenis penelitian kuantitatif dengan disain penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah bentuk penelitian yang sekurang – kurangnya satu variabel bebas yang disebut sebagai variabel eksperimental yang sengaja dimanipulasi oleh peneliti. Dimana peneliti secara aktif ikut dalam penelitian yang di laksanakan.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitin ini adalah untuk memanfaatkan kedelai hitam untuk dijadikan produk setengah jadi yang berupa bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning.

3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan Tugas Akhir ini dilaksanakan bulan April sampai bulan Juli 2016. Dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Akademi Komunitas Kabupaten Madiun Jl. Raya Caruban Klitik (Timur PLN Caruban) Caruban-Kab.Madiun. Pengujian kimia Produk dilaksanakan di Laboratorium Pengawasan Mutu Pangan SMK Negeri 3 Madiun Jl. Mayjend. Panjaitan Nomor 20 A Madiun (63137).

(15)

No 2016 Kegiatan

Feb Mar Apr Mei Jun Jul 1 Pengajuan judul 2 Penyusunan proposal 3 Seminar proposal 4 Revisi proposal 5 Pengesahan proposal 6 Praktek I 7 Uji kimia 8 Uji kesukaan 9 Penyusunan laporan TA 10 Revisi laporan TA 11 Pra Ujian TA

12 Revisi Hasil Pra TA 13 Ujian TA

14 Pelaporan TA

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan pembuatan dilakukan dirumah penulis dengan alamat Ds. Kedungbanteng RT. 02 RW. 01 Kec. Pilangkenceg Kab. Madiun.

3.4 Prosedur Kerja

Dalam pelaksanaan Tugas Akhir pembuatan bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning diperlukan beberapa bahan, alat dan cara kerja. Berikut ini merupakan bahan, alat dan cara kerja yang digunakan dalam pelaksanaan proses pembuatan bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahekuning

(16)

Alat yang digunakan dalam pembuatan bubuk kopi kedelai hitam yaitu:

No Nama alat jumlah

1. Kuali tanah liat (1 buah) 2 Wajan tanah liat (1 buah)

3 Baskom besar (1 buah)

4 Saringan (2 buah)

5 Nampan (1 buah)

6 spatula kayu (1 buah)

7 Timbangan (1 buah)

8 Mesin selep penghalus (1 buah) 9 Plastik pengemas ( 30 buah)

Table 3.2 alat untuk membuat bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

3.4.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam pembuatan bubuk kopi kedelai hitam yaitu:

No Bahan Jumlah

1 Kedelai hitam dari jenis (malika) 500 gram

2 Jahe kuning 300 gram

3 Air untuk mencuci 5 liter

4 Kayu bakar 25 balok

Table 3.3 bahan membuat bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

(17)

3.4.3 Cara Kerja

Proses pembuatan bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning dapat dilihat pada gambar 3.1:

Bahan : Kedelai Hitam dan Jahe kuning

Pemebersihan dari Penimbangan sesuai kulit dan kotoran atau kebutuhan produksi

tanah

Pencucian dengan air yang mengalir

atau air pam

Pengirisan jahe Penirisan dan

kuning pendiaman kedelai

Mendahulukan Penambahan kedelai penyangraian setelah jahe disangrai jahe 4 menit hingga kadar air terlebih dahulu pada jahe kuning berkurang

Penyangraian

Penghalusan Pembungkusan dengan mesin selep Produk

Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

(18)

1. Kedelai hitam dan jahe kuning dibersihkan dari kulit, daunya, kotoran yang masih menempel,

2. Setelah itu dicuci dengan air mengalir atau pam hingga bersih. 3. Kemudian kedelai hitam yang sudah dicuci ditiriskan airnya

dengan saringan.

4. Mengiris jahe kuning dengan tipis atau dengan panjang 1 cm 5. Menyangrai jahe kuning terlebih dahulu selama 4 menit dari kedelai

hitam agar dapat mengurangi kadar air yang terdapat pada jahe 6. Kedelai hitam yang sudah ditiriskan hingga kering kemudian

dicampur dengan jahe yang sudah disangrai terlebih dahulu 7. Menyangrai selama 15 menit dengan mengaduk secara terus

menerus agar tidak gosong, kamudian angkat dan diamkan hingga dingin

8. Setelah dingin, haluskan dengan mesin penghalus atau selep 9. Setelah dilakukan penghalusan kedelai hitam dengan penambahan

jahe kuning menjadi berbentuk bubuk lembut yang disebut bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning.

10. Kemudian dilakukan pengemasan dengan kemasan plastik jenis polietilen.

(19)

3.4.3 Cara penyeduhan

Proses penyeduhan bubuk kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning 25gram ditambah gula pasir di jelaskan pada gambar berikut :

Bahan : Bubuk Kopi Kedelai Hitam dengan penambahan Jahe kuning

Pencampuran bahan dalam kedalam gelas

150 ml

Pemasakan air hingga bersuhu 95º cc

Penuangan air kedalam gelas berukuran 150 yang sudah terisi bahan

Penyajian Kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

Gambar 3.2 diagram penyeduhan kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

(20)

1. Memasak ± 150 ml air

2. Menuang 25 gram bubuk kopi kedalam gelas berukuran 150 ml 3. Menambahkan 2 sdt gula atau sesuai selera kedalam gelas yang

sudah terisi kopi

4. Menuang air yang sudah mendidih pada suhu 95º cc kedalam gelas yang sudah berisi kopi dan gula

5. Mengaduk secara perlahan dan searah.

6. Menyajikan Kopi kedelai hitam dengan penambahan jahe kuning

3.5 Analisis Produk

Dalam pelaksanaan Tugas Akhir dilakukan analisa terhadap produk bubuk kopi yang dihasilkan, adapun analisa yang dilakukan yaitu analisis sensori, analisis kimia dan analisis ekonomi.

3.5.1 Analisis Sensori

Analisis Sensori atau uji organoleptik merupakan pengujian yang dilakukan untuk memberikan penilaian terhadap terhadap produk dengan menggunakan panca indera yaitu penglihatan, pengecapan, penciuman, perabaan dan pendengaran. Dalam pengujian bubuk kopi kedelai hitam indera yang digunakan sebatas indra penglihatan, penciuman dan perasa, karena parameter yang diujikan mengenai warna, kekentalan, aroma dan rasa. Bentuk penilaian dalam analisis sensori adalah sebagai berikut:

(21)

KUISIONER UJI ORGANOLEPTIK

Nama :

Tanggal :

Umur :

Pengujian : Uji kesukaan terhadapKopi kedelai hitam dengan

Penambahan jahe kuning

Dihadapan Saudara terdapat sampel Kopi kedelai hitam dengan

penambahan jahe kuning. Saudara diminta untuk memberikan penilaian berdasarkan

kesukaan Saudara terhadap warna, aroma, rasa dan kenampakan keseluruhan Kopi kedelai

hitam dengan

penambahan jahe kuning Kisaran nilai yang dapat diberikan adalah 1-5, semakin

tingginilai yang diberikan maka semakin tinggi tingkat kesukaan saudara. Berilah tanda (V) pada kolom dibawah ini penilaian yang anda lakukan

Kopi kedelai hitam dengan

No Penilaian Penambahan jahe kuning

1 2 3 4 5

1 Warna 2 Rasa 3 Aroma 4 Kekentalan

Ket: 1= Sangat tidak suka 4= Suka 2= Tidak suka 5= Sangat suka 3= Biasa

Kritik & saran:

(22)

3.5.2 Analisis Ekonomi

Analisis ekonomi pada produk bubuk kopi dilakukan untuk mengetahui:

a. Biaya Produksi

Total Biaya Produksi = Total biaya tetap + Total biaya tidak tetap

b. Harga Pokok Penjualan

Hpp = BiayaProduksi

KapasitasProduksi

c. Break Event Point (BEP) Analisis Titik Impas (BEP) Unit

Total biaya tetap

(23)

Analisis Titik Impas (BEP) Rupiah BEP Rupiah=

Total biaya tetap

Harga jual per unit−(

Total biaya tidak tetap

)

(24)

Gambar

Tabel 2.1 klasifikasi tanaman kopi
Gambar 2.1 biji kopi. 2.1.1 Jenis jenis minuman kopi
Gambar 2.2 kacang kedelai
Gambar 2.3 kacang kedelai hitam
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan bantuan sistem pakar seseorang yang bukan pakar/ahli dapat menjawab pertanyaan menyelesaikan masalah serta mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh

Suatu metode pencarian informasi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengguna sistem pada SIG dengan sistem file server, query dapat dimanfaatkan dengan bantuan

1) Kualitas produk, Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. 2) Kualitas pelayanan terutama

Menilai suatu keadaan yang dapat mengakibatkan stres tergantung dari dua faktor, yaitu faktor yang berhubungan dengan orangnya (personal factors) dan faktor yang

Perusahaan harus meninjau persyaratan yang berhubungan dengan produk, menjamin bahwa proses peninjauan-ulang terhadap perubahan persyaratan-persyaratan produk telah dilakukan

Pengetahuan orang tua (Ibu) tentang imunisasi lanjutan yang di maksud dalam penelitian ini adalah kemampuan ibu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang diberikan

Beberapa isi kuisioner yang pada umumnya dilakukan oleh manajemen SDM diantaranya berisi pertanyaan mengenai : rasa puas karyawan ketika melaksanakan pekerjaanya,

1) Kualitas Produk, pelanggan merasa puas setelah membeli dan menggunakan produk tersebut ternyata kualitas produknya baik. 2) Harga, untuk pelanggan yang sensitif