• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ASUS K42J DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK ASUS K42J DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS CLIENT-SERVER"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN LAPTOP MERK

ASUS K42J DENGAN METODE BACKWARD CHAINING BERBASIS

CLIENT-SERVER

Sugiarto

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260

Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369 E-mail : ugie.sugiarto@gmail.com

ABSTRAKSI

Sistem pakar yang dibuat ini mempunyai fungsi mengidentifikasi kerusakan laptop dan memberikan solusi. Masalah yang dihadapi sebelum menggunakan sistem pakar ini adalah kurang efisiensi waktu dalam penanganan masalah kerusakan komputer. Dengan menggunakan sistem pakar ini diharapkan mempercepat identifikasi kerusakan dan memberikan solusi dengan cepat untuk memuaskan pengguna jasa servis. Adapun metode pencarian yang digunakan adalah Best First Search dan Algoritma yang digunakan adalah Backward Chaining. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat sistem pakar ini adalah Java dengan platform Swing dan Database MySQL. Sistem Pakar ini dapat mengidentifikasi 30 jenis kerusakan laptop dan memberikan solusinya. Sistem pakar ini mempunyai menu Tambah User, Kamus, Identifikasi, Kesimpulan, Aturan Ya, Aturan Tidak, Arahan, Diagnosis.

Kata Kunci : Sistem Pakar Kerusakan Laptop, Metode Backward Chaining, Best First Search, identifikasi kerusakan laptop, Sistem pakar berbasis client server

1. PENDAHULUAN

Lintang Jaya Computer didirikan oleh Pak Darmawan pada tahun 1997. Lintang Jaya Computer berlokasi di Gedung Kenari Mas Lantai 2 Blok H Unit 157, Jalan Keramat Raya No.101, Senen, Jakarta Pusat. Awal didirikan Lintang Jaya Computer melayani perbaikan komputer desktop dengan merk ASUS. Tapi sejak laptop mulai populer digunakan maka pada tahun 2005, Lintang Jaya Computer fokus untuk memberikan layanan perbaikan laptop dengan merk ASUS. Untuk penanganan dan perbaikan laptop, Lintang Jaya Computer memiliki peralatan yang memadai. Selain itu Lintang Jaya Computer juga menyediakan komponen - komponen laptop ASUS yang original dan berkualitas. Lintang Jaya Computer memiliki 2 orang teknisi junior, 3 orang teknisi senior dan satu orang pakar.

Saat ini jenis dan merk laptop sangat beragam mulai dari produk lokal maupun dari luar. Hardware laptop yang ditawarkan juga banyak mulai untuk kelas Middle sampai High End. Laptop memiliki 2 jenis kerusakan yaitu kerusakan hardware dan kerusakan software. Kerusakan hardware berupa kerusakan yang terjadi pada komponen keras laptop. Kerusakan hardware dapat diperbaiki dan jika tidak dapat diperbaiki maka

solusinya adalah diganti. Kerusakan software berupa kerusakan sistem operasi / aplikasi yang ada didalam laptop. Kerusakan software dapat diperbaiki dengan cara direpair jika kerusakan sudah parah solusinya adalah diinstall ulang.

Penanganan kerusakan laptop pada Lintang Jaya Computer adalah setelah pengguna jasa servis membawa laptop dan menjelaskan gejala - gejala kerusakannya, teknisi mengecek hardware dan softwarenya. Setelah teknisi mengetahui kerusakannya, teknisi memperbaiki / menggantinya. Selanjutnya teknisi memberikan informasi kepada pengguna jasa servis hardware / software yang telah diperbaiki / diganti. Kemudian pengguna jasa servis melakukan pembayaran.

Dengan meningkatnya penjualan laptop, maka saat ini terdapat banyak peluang untuk membuka bisnis servis laptop. Di kota - kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dsb sudah banyak usaha servis laptop. Kerusakan laptop sangat beragam tergantung dari produsen laptop tersebut. Mulai dari baterai drop, LCD blank atau tidak ada tampilan di layar, dsb. Karena itu diperlukan seorang teknisi laptop yang handal

(2)

untuk menangani banyak pelanggan. Untuk memudahkan dan mempercepat pendeteksian kerusakan laptop, kita dapat menggunakan pengalaman pakar untuk membuat sistem pakar kerusakan laptop ini. Tentunya untuk tujuan mempercepat penganganan kerusakan tersebut dan kepuasan pengguna jasa servis terhadap pelayanan yang diberikan.

1.1. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dibahas adalah bagaimana menuangkan pengetahuan seorang pakar yang didapat berdasarkan research di dalam sistem pakar. Pada perancangan sistem pakar berbasis dekstop ini, permasalahan yang diangkat hanya terbatas pada tiga hal yaitu:

a. Tidak dibahasnya mengenai perhitungan biaya yang harus dikeluarkan dalam melakukan perbaikan.

b. Pengidentifikasian hanya meliputi dari bagian, kondisi, macam, jenis, dan ciri kerusakan dan kesimpulan pada kerusakan laptop.

c. Rule yang digunakan sebanyak 30 rule.

d. Metode yang digunakan adalah Backward Chaining.

Model pencarian yang digunakan adalah Best First Search.

2. LANDASAN TEORI

Menurut Siswanto (2010), Sistem pakar merupakan program-program yang bertingkah laku seperti manusia pakar/ahli (human expert). Sistem ini adalah yang paling banyak aplikasinya dalam membantu menyelesaikan masalah-masalah dalam dunia nyata. Menurut Kusrini (2008 : 3), sistem pakar merupakan salah satu bidang dalam kecerdasan buatan memiliki banyak definisi, tetapi pada dasarnya system pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Sistem pakar merupakan salah satu dari kecerdasan buatan yang memungkinkan komputer dapat berpikir dan mengambil kesimpulan dari sekumpulan aturan. Proses tersebut memungkinkan seorang pengguna dapat berkomunikasi secara interaktif dengan komputer dalam menyelesaikan suatu masalah seperti berhadapan dengan seorang pakar.

2.1. Pembentukan Umum Expert System

Metoda yang dipakai adalah runut balik Backward Chaining merupakan strategi pencarian yang arahnya kebalikan dari runut maju Forward Chaining. Proses pencarian dimulai dari tujuan, yaitu kesimpulan yang menjadi solusi permasalahan yang dihadapi. Mesin inferensi mencari kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan yang kesimpulannya merupakan solusi yang ingin dicapai, kemudian dari kaidah-kaidah yang

diperoleh, masing-masing kesimpulan dirunut balik jalur yang mengarah ke kesimpulan tersebut. Jika informasi-informasi atau nilai dari atribut-atribut yang mengarah ke kesimpulan tersebut sesuai dengan data yang diberikan maka kesimpulan tersebut merupakan solusi yang dicari, jika tidak sesuai maka kesimpulan tersebut bukan merupakan solusi yang dicari. Runut balik memulai proses pencarian dengan suatu tujuan sehingga strategi ini disebut juga goal-driven.

2.2. Komponen Sistem Pakar

Sebuah sistem pakar dapat berjalan karena adanya komponen-komponen yang saling berhubungan. Tidak adanya salah satu komponen akan menyebabkan sistem pakar tidak dapat digunakan. Menurut Siswanto(2010) komponen-komponen sistem pakar tersebut adalah sebagai berikut : Basis Pengetahuan (Knowledge Base) [1]. Inti program sistem pakar,

[2]. Merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar,

[3]. Tersusun atas fakta-fakta yang berupa objek dan kaidah/ketentuan yang merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang telah diketahui.

Mesin Inferensi (Inferensi Engine)

[1].Bagian-bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan seorang pakar.

[2].Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari sebuah jawaban atau kesimpulan yang yang terbaik.

[3].Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari sebuah jawaban atau kesimpulan yang terbaik.

[4].Memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidahnya (rule) dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam daftar fakta-fakta (fact list) yang di simpan dalam basis pengatahuan di harddisk.

User Interface

[1].Bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai.

[2].Akan terjadi dialog antara program dan pemakai.

[3].Program akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan berbentuk panduan menu (menu driven), pernyataan-pernyataan bahasa alami (natural language), dan graphics interface style. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari si pemakai.

(3)

Masalah Identifikasi Masalah Tahapan Konseptualisasi Tahapan Formalisasi Tahapan Implementasi Tahapan Pengujian Sistem Pakar Development Engine

Bagian dari sistem pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan knowledge engineer atau harus punya keahlian dalam mengerti bagaimana pakar menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan suatu masalah, dan juga mampu mengekstrasikan penjelasan (knowledge acquisition) mengenai pengetahuan dari pakar, bila pakar menemukan pengetahuan dan aturan-aturan yang baru dari pengalaman ia bekerja.

Teknik Penalaran (Interface)

Menurut Siswanto (2005), ada dua teknik dalam melakukan penalaran (Interface):

Pelacakan ke belakang (backward chaining) yang memulai penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesa-hipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesa-hipotesa tersebut. Teknik Penelusuran (Searching)

Menurut Siswanto (2005), contoh tiga macam teknik pencarian atau searching yang dapat digunakan, yaitu:

[1]. Teknik Depth-First Search

Adalah teknik penelusuran data pada node-node secara vertical dan sudah terdefinisi, misalnya kiri ke kanan, keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa penelusuran masalah dapa digali secara mendalam sampai ditemukannya kapasitas suatu solusi yang optimal. Kekurangan teknik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar. 1 6 8 9 3 4 5 7 2 Goal 1 3 2 12 10 11 5 7 8 4 9 6

Gambar 1 : Teknik Depth-First Search

[2]. Teknik Breadth-First Search

Adalah teknik penelusuran data pada semua node dalam satu level atau salah satu tingkatan sebelum ke level atau tingkatan dibawahnya. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah sama dengan depth first search, hanya saja penelusuran dengan teknik ini mempunyai nilai tambah, dimana semua node akan di cek secara menyeluruh pada setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangant lama apabila solusi berada dalam posisi node terakhir sehingga menjadi tidak efisien. Kekurangan dalam implementasi juga perlu

dipertimbangkan, misalnya teknik penelusuran menjadi tidak interaktif antara suatu topik dengan topik yang lain atau harus melompat dari satu topik ke topik yang lain sebelum topik tersebut selesai ditelusuri. 1 6 8 9 3 4 5 7 2 Goal 1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 2: Teknik Breadth-First Search [3]. Teknik Best First Search

Metode penelusuran best first search gabungan antara metode depth first search dengan metode bredth first search. Metode ini melakukan penelusuran pada level yang sama kemudian akan dilanjutkan dengan mencari ke level dibawahnya. Untuk melakukan penelusuran dengan jumlah node yang banyak, metode ini lebih efisien.

1 6 8 9 3 4 5 7 2 Goal 1 2 3

Gambar 3 : Teknik Best First Search

2.3. Tahapan Pembuatan Sistem Pakar

Agar perancangan suatu sistem pakar berhasil ada enam tahapan yang harus dilalui, yaitu : identifikasi, konseptualisasi, formalisasi, implementasi, pengujian dan dokumentasi.

Gambar 4: Tahapan Pembuatan Sistem Pakar Menurut Sri Kusumadewi. (2003 : 33)

3. ANALISA MASALAH DAN

(4)

3.1. Analisa Masalah

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang dimaksud disini adalah memberikan solusi atau pemecahan dalam suatu masalah. Oleh sebab itu diperlukan sebuah analisa untuk menentukan permasalahan apa yang sebenarnya terjadi. Analisa yang dilakukan harus meninjau serta mengkaji kebutuhan pengguna sehingga sesuai dengan kebutuhan dan tepat guna. Hal ini lah yang melatarbelakangi perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu untuk memberikan saran dan informasi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Seperti yang kerap terjadi pada kehidupan masyarakat maupun organisasi saat ini, banyaknya informasi seputar dunia laptop memang sangat membantu sebagai solusi-solusi alternatif yang ditawarkan untuk pemecahan suatu masalah. Namun hal tersebut pula yang membuat kondisi menjadi kompleks yakni ketika masyarakat atau organisasi dihadapkan pada situasi atau keadaan dimana masyarakat atau organisasi tersebut harus memilah-milah banyaknya informasi yang didapat sedangkan waktu yang tersedia hanya sedikit. Sebagai contoh, pemilik laptop yang mempunyai kemampuan serta berkeinginan merawat dan memperbaiki laptopnyanya sendiri namun memiliki keterbatasan waktu dan dana. Sangat disayangkan jika pemilik laptop tersebut harus mencoba satu per satu dari setiap informasi yang diberikan. Pemilik laptop akan sangat terbantu jika terdapat sebuah sistem yang dapat memberikan saran dan informasi yang tepat. Sistem tersebut juga dapat membantu teknisi junior maupun senior dalam mengidentifikasi kerusakan laptop dengan cepat. 3.2. Penyelesaian Masalah

Sebuah solusi yang cukup ideal untuk Untuk menyelesaikan masalah tersebut di atas maka dibuatlah sistem pakar (expert system) yang berbasiskan dekstop application agar dapat dipergunakan sebagai sarana informasi dan solusi. Disamping itu, selain mempercepat penerimaan informasi yang dibutuhkan, sistem pakar ini juga dapat semakin memudahkan bagi para teknisi untuk menangani masalah pada laptop yang mereka tangani. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada bagian-bagian laptop yang terdiri dari bermacam-macam komponen seperti motherboard, harddisk, baterai, LCD dan lain sebagainya.

3.3. Struktur Basis Data

ERD (Entity Relationship Diagram)

Bentuk ERD (Entity Relationship Diagram) dari tabel akses, tabel identifikasi, tabel kesimpulan, tabel arahan, tabel aturan_tidak, aturan_ya, tabel kamus adalah sebagai berikut :

Gambar 5 : ERD (Entity Relationship Diagram) Transformasi ERD (Entity Relationship Diagram) ke LRS (Logical Record Structure) Bentuk transformasi ERD ke LRS sebagai berikut :

Gambar 6 : Transformasi ERD ke LRS LRS (Logical Record Structure)

Bentuk dari ERD yang sudah menjadi LRS (Logical Record Structure) sebagai berikut :

Gambar 7 : LRS (Logical Record Structure)

3.4. Rancangan Database [1]. Tabel akses

Tabel akses berisi data untuk akses user atau admin. tabel akses akan diperlihatkan pada tabel 1 :

Tabel 1 : Tabel akses

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 Id int 10 Id user

2 username varchar 40 Nama user

3 password varchar 35 Password user

4 Level enum Admin,u

ser

Level user

[2]. Tabel kesimpulan

Tabel kesimpulan berisi data yang terdiri dari 3(tiga) field, yaitu id_kesimpulan, kesimpulan, dan solusi. Tabel kesimpulan akan diperlihatkan pada tabel 2:

(5)

Tabel 2 : Tabel kesimpulan

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 id_kesimpulan Varchar 4 Kode kesimpulan

2 kesimpulan varchar 200 Kesimpulan

3 sslusi varchar 500 Solusi

[3].Tabel identifikasi

Tabel identifikasi berisi data identifikasi yang berkaitan dengan sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan. Tabel identifikasi ini terdiri dari 2(dua) field, yaitu id_identifikasi dan pertanyaan. Tabel identifikasi akan diperlihatkan pada tabel 3 :

Tabel 3 : Tabel Identifikasi

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 id_identifikasi Varchar 4 Kode

pertanyaan

2 pertanyaan Varchar 200 Isi

pertanyaan

[4].Tabel kamus

Tabel kamus berisi data istilah yang terdiri dari 3(dua) field, yaitu id_kamus, kata dan field keterangan. Tabel kamus akan diperlihatkan pada tabel 4 :

Tabel 4 : Tabel kamus

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 Id_kamus int 10 Kode kamus

2 Kata Varchar 50 Kata

3 Keterangan Varchar 150 Keterangan

[5].Tabel aturan_ya

Tabel aturan_ya berisi data aturan ya yang terdiri dari 3(dua) field, yaitu no, satu, dua. Tabel aturan_ya akan diperlihatkan pada tabel 5 :

Tabel 5 : Tabel aturan_ya

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 no Varchar 2 No

2 satu Varchar 4 Satu

3 dua varchar 4 Dua

[6].Tabel aturan_tidak

Tabel aturan_tidak berisi data aturan tidak yang terdiri dari 3(dua) field, yaitu no, satu, dua. Tabel aturan_ya akan diperlihatkan pada tabel 6 :

Tabel 6 : Tabel aturan_tidak

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 no Varchar 2 No

2 satu Varchar 4 Satu

3 dua varchar 4 Dua

[7].Tabel arahan

Tabel arahan berisi data arahan yang terdiri dari 3(dua) field, yaitu no_arahan, id_kesimpulan, id_identifikasi. Tabel arahan akan diperlihatkan pada tabel 7 :

Tabel 7: Tabel arahan

No Field Tipe Panjang Keterangan

1 No Varchar 4 No 2 Id_ident ifikasi Varchar 4 Kd identifikasi 3 Id_kesi mpulan varchar 4 Kd Kesimpulan 3.5. Mesin Inferensi

Mesin Inferensi dari sistem pakar ini menggunakan teknik pencarian best-first search dan menggunakan teknik pelacakan ke belakang (backward chaining). Cara kerja dari mesin inferensi ini adalah menggunakan pendekatan goal-driven, dimulai dari harapan apa yang akan terjadi (hipotesis) dan kemudian mencari bukti atau fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut dengan menjawab pertanyaan untuk mendapatkan jawaban atau kesimpulan dari kerusakan laptop tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah oleh user, karena sistem yang dibuat bersifat user friendly.

3.6. Flowchart dan Algoritma

Flowchart Simpan Kesimpulan

Flowchart dibawah ini merupakan alur dari proses untuk simpan kesimpulan.Gambar flowchart proses form Kesimpulan adalah seperti gambar 10 :

Gambar 8 : Flowchart Proses Simpan Kesimplan

Berikut ini adalah algoritma Form Kesimpulan :

1. Cek koneksi ke tabel kesimpulan 2.Input text id_kesimpulan

(6)

4. Input text solusi

5.Simpan ke tabel kesimpulan

6. IF text kesimpulan = id kesimpulan Then tampil dialog berhasil 7. Return

8. Else tampil dialog gagal 9.Kembali ke 2

10. End IF

4. IMPLEMENTASI DAN ANALISA

PROGRAM

Implementasi adalah realisasi dari aplikasi, atau pelaksanaan suatu rencana, ide, model, desain, spesifikasi, standar, algoritma, atau kebijakan. Dalam ilmu komputer, implementasi adalah realisasi dari spesifikasi teknis atau algoritma pemrograman, komponen perangkat lunak, atau sistem komputer lain melalui pemrograman dan penyebaran.

4.1. Implementasi

Sistem pakar yang dirancang ini, menggunakan bahasa pemrograman Java. Sedangkan untuk basis datanya menggunakan MySQL.

[1]. Tampilan Layar Login

Gambar 11 adalah tampilan menu login. User dapat memilih login sebagai admin untuk menambah rule atau sebagai operator yang bertugas menjalankan form diagnosis.

Gambar 9 : Tampilan Layar Awal [2]. Tampilan Layar Form Menu Utama

Gambar 12 adalah tampilan menu utama yang akan muncul apabila splashscreen selesai ditampilkan oleh aplikasi. Menu utama ini berfungsi untuk menampilkan list menu yang ada di dalam aplikasi sistem pakar desktop ini.

Gambar 10 : Tampilan Layar Form Menu Utama. 4.2. Spesifikasi Hardware dan Software

Program sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan laptop merk Compaq CQ40 ini telah diujicoba pada komputer dengan spesifikasi hardware sebagai berikut.

[1] Processor : Intel Core 2 Duo [2] RAM : Memory DDR2 2GB [3]Harddisk : 500GB

[4] Graphics : Intel Graphics

Software yang digunakan dalam uji coba pada hardware di atas memiliki spesifikasi yang sama, yaitu :

[1].Operating System : Microsoft Windows 7 Ultimate

[2].Java : JDK 1.7

[3].DBMS : MySQL

4.3. Kelebihan dan Kekurangan Program Kelebihan Program

Kelebihan yang dimiliki program sistem pakar ini, antara lain :

[1].Program sistem pakar ini dibuat dengan Java, jadi dapat dijalankan di berbagai macam sistem operasi.

[2].Dengan adanya sistem pakar ini, maka dapat mempermudah pemilik laptop maupun teknisi dalam mengidentifikasi kerusakan laptop dengan cepat.

[3].Dapat melihat istilah-istilah asing yang belum pernah diketahuinya dengan melihat pada menu kamus.

[4].Sistem pakar ini bisa menjadi dokumentasi dan knowledge base bagi seorang pakar.

Kekurangan Program

Kekurangan yang dimiliki program sistem pakar ini, antara lain :

[1].Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan penulis, sistem pakar ini belum dapat menampilkan data berupa gambar maupun video.

(7)

[2].Program sistem pakar ini masih memiliki keterbatasan dalam penyajian data seperti gambar atau video.

[3].Tidak adanya rumus theorema Bayes, yaitu rumus untuk memunculkan persentase tiap-tiap kesimpulan hasil identifikasi.

5. KESIMPULAN

Sesuai dengan pembahasan mengenai sistem pakar mengidentifikasi kerusakan laptop merk Asus K42J, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

[1].Sistem pakar yang dibuat ini dapat membantu pemilik atau pengguna dalam mengidentifikasi kerusakan laptop.

[2].Sistem pakar ini juga dapat dipakai untuk membantu mempermudah teknisi junior dalam melakukan identifikasi kerusakan laptop.

[3].Dengan menggunakan dekstop sebagai sarana pendukung diharapkan sistem pakar dapat menjadi database pengetahuan dan dokumentasi mengenai ciri-ciri kerusakan pada laptop yang terdapat di Abi.net.

DAFTAR PUSTAKA

[1].Kusumadewi, Sri. 2003. “Artificial Intelligence (Teknik & Aplikasinya)”. Yogyakarta: Graha Ilmu. [2].Kusrini. 2008. “Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta”: ANDI.

[3].Siswanto, 2005, “Kecerdasan Tiruan”. Yogyakarta : Graha Ilmu.

[4].Marinacci, Joshua dan Adamson,Chris, 2005, “Swing Hacks” : O’Reilly

[5].Sopandi, Dede. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Informatika

[6].Hansiaditya, 2007, Water Fall Process Model,

dilihat tanggal 15 April 2014, < http://hansiaditya.wordpress.com >.

[7].Sasongko, Jati, Januari 2007, “ Perancangan Sistem Pakar Troubleshooting Personal Computer”. Dilihat tanggal 15 April 2014

<http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/articl e/viewArticle/48>

[8].Minarni. S.Si, M.T dan Hidayat, Rahmat. ST, April 2013, “ Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining”, dilihat tanggal 15 April 2014 <http://www.ejournal.itp.ac.id/index.php/tinformati ka/article/viewFile/79/76>

[9].Agus Diartono, Dwi, Maret 2009, “ Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Perangkat Keras Komputer”, dilihat tanggal 16 April 2014

<http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti2/articl e/view/264>

[10].Jamal, Ahmad dan Purnama, Eka, Bambang, Februari 2014, “ Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Notebook Pada Widodo Computer Ngadirojo Kabupaten Pacitan ”, dilihat tanggal 16 April 2014

<http://ejournal.unsa.ac.id/index.php/speed/article/v iew/891>

[11].Made Sukarsa, I dan Wayan Wisswani, Ni , Juli 2009, “ Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Perbaikan Kecepatan Dan Kegagalan Koneksi Peralatan External Pada Personal Komputer”, dilihat tanggal 16 April 2014

<http://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/view/1 574>

[12].Rangkuti Haris, A dan Andryana Septi, “ Deteksi Kerusakan Notebook Dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar”, dilihat tanggal 17 April 2014

<http://www.unas.ac.id/detail_publikasi_jurnal/173 _deteksi_kerusakan_notebook_dengan_menggunak an_metode_sistem_pakar>

Gambar

Gambar 2: Teknik Breadth-First Search  [3]. Teknik Best First Search
Gambar 7 : LRS (Logical Record Structure)  3.4.  Rancangan Database
Gambar 11 adalah tampilan menu login. User dapat  memilih login sebagai admin untuk menambah rule  atau  sebagai  operator  yang  bertugas  menjalankan  form diagnosis

Referensi

Dokumen terkait

terdorong untuk berbuat semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat mencapai tujuan organisasi dan berbagai sasarannya serta

terlihat dari hasil wawancara peneliti dengan DC (wanita, 29 tahun) yang sudah. menikah selama 9 bulan dengan pria berkebangsaan Amerika

Demikian pula dengan integrasi politik yang akan terjadi ketika suatu kawasan telah menjadi komunitas politik, integrasi politik pada suatu kawasan akan memicu terciptanya

Hal ini berkenaan dengan objek material filsafat yang disebut sebagai segala sesuatu yang Ada dan bahkan mungkin yang akan Ada (Donder, 2010: 144). Berkenaan dengan

Tujuan pendidikan yang diharapkan akan tercapai apabila didukung dengan komponen-komponen pendidikan tersebut, salah satunya ialah tenaga pengajar atau guru karena

018556715 IMPLEMENTASI PROGRAM SEKOLAH LAPANGAN PENGENALAN TANAMAN TERPADU SL-PTT PADI TAHUN 2013 DI KABUPATEN SINTANG STUDI DI DESA GURUNG MALI KECAMATAN TEMPUNAK KABUPATEN

Untuk menentukan kinerja pegawai baik atau tidak, tergantung pada hasil perbandingannya dengan standar pekerjaan.” Standar kinerja adalah tingkat yang diharapkan suatu

Reduksi data merupakan proses menyaring data yang terkumpul sesuai dengan kategori yang telah ditentukkan peneliti. Peneliti memilih data yang penting dan menyingkirkan