• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik

(Studi kasus : Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Perselisihan Antar

Warga Desa Tolang Jae Dengan Dusun Adian Goti Di Tapanuli Selatan)

Disusun Oleh : Asrul Azis Lubis

090906017

Dosen Pembimbing : Prof. Drs. Subhilhar, M.A., Ph.D

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

MEDAN 2015

▸ Baca selengkapnya: nama tokoh gereja dan masyarakat

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK

Asrul Azis Lubis (090906017)

Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik(Studi Kasus : Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Perselisihan Antar Warga Desa Tolang Jae Dengan Dusun Adian Goti di Tapanuli Selatan) Rincian isi Skripsi, 102 halaman, 5 tabel, 5 gambar, 22 buku, 11 artikel internet, 2 artikel Koran, serta 5 wawancara. (kisaran buku dari tahun 1990-2014)

ABSTRAK

Penelitian ini mencoba menguraikan bagaimana Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik yang terjadi antara Desa Tolang Jae dengan Dusun Adian Goti.dalam hal konflik Seperti yang kita ketahui, Budaya kekerasan merupakan suatu fenomena yang ada di dalam masyarakat Indonesia. Konflik ataupun gesekan dalam suatu kelompok masyarakat dapat berakhir dengan tindakan pembunuhan atau perkelahian massal seperti yang terjadi di Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2013.Pemicu munculnya aksi kekerasan di Desa Tolang Jae berawal dari konflik individu, namun berubah dan meletus menjadi konflik kolektif besar. Aksi kekerasan massal tersebut terjadi di atas bukit Dusun Adian Goti yang merupakan wilayah Desa Tolang Jae tepatnya di Dolok Sabottar dimana, intensitas konflik yang cukup luas dan jumlah massanya pun yang tidak sedikit.

Ada dua tahapan dalam proses untuk penyelesaian konflik di Desa Tolang Jae Tapanuli Selatan. Pertama, yang didominasi Negara melalui para aparat keamanan setempat untuk mengendalikan aksi kekerasan yang terjadi, namun dalam tahapannya ini gagal menghentikan suatu aksi kekerasan. Kedua, menggunakan proses mediasi dimana intervensi pihak ketiga sangat perperan penting, berhasil atau tidaknya suatu proses mediasi akan sangat tergantung dengan seberapa besar peran mediator sebagai pihak netral yang menjembatani kedua belah pihak yang berkonflik, yaitu Desa Tolang Jae dan Dusun Adian Goti di Tapanuli Selatan. Dengan peran aktif para mediator dalam proses tersebut, akan sangat membantu pihak-pihak yang berkonflik untuk kembali berkomunikasi agar dapat mengakhiri konflik secara damai. Seperti pada konflik di Desa Tolang Jae yang akhirnya dapat berakhir melalui proses mediasi tersebut.

Adapun Teori yang digunakan untuk menjelaskan permaslahan ini adalah teori elit Pareto dan Sartono Kartodirjo. Teori konflik Maswadi Rauf, Karl Marx, dan Ralf Dahrendorf. Teori mediasi Raiffa dan leonard L.Riskin. Penelitian ini

(3)

dilakukan dengan desain studi kasus menggunakan metode kualitatif dengan pengayaan materi melalui studi kepustakaan (dokumentasi) dan wawancara mendalam yang dilakukan dengan berbagai informan terkait di lapangan dan mengandalkan hasil analisis yang diperoleh. Informan penelitian ini terdiri dari Tokoh-Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa, Pelaku Kekerasan dan informan lain yang terkait dengan tema penelitian ini.

(4)

UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTEMENT OF POLITICAL SCIENCE

Asrul Aziz Lubis (090906017)

Public Figure Role in Conflict Mediating (Case Study: Public Figure Role in Mediating Conflict Among Villager of Tolang Jae and Adion Goti in South Tapanuli)

Paper Content Details, 102 pages, 5 tables, 5 images, 22 books, 11 internet article, 2 newspaper article and 5 interview. (Books years range in 1990-2014)

ABSTRACT

The Research tries to elaborate how the role of public figure in mediating conflict that occurs among Tolang Jae and Adian Goti Villagers such violence is one of phenomena in Indonesian people. Conflict or sentiment in a community is able to stimulate the killing action or mass fighting such recently happened in Sayur Matinggi sub district of South Tapanuli in 2013. The trigger of violence action in Tolang Jae village was started by individual conflict then convert to be a big collective conflict. The mass violence was occurred in the top of Adian Goti hill the region of Toang Jae as well specifically in Dolok Sabottar where a big conflict intensity with crowded people.

There are two steps in arbitrating the conflict of Tolang Jae Village of South Tapanuli. The First, through country policy by local security apparatuses to handle the conflict but it’s not worked well. The second, using mediating proses where the intervention of third person side has a crucial role. The successfulness of mediating depend on how big the mediator role as a neutral part in connecting two community with conflict in Tolang Jae and Adian Goti Villager of South Tapanuli. In order the active role of mediator in that process, it will so much helpful the conflict stakeholder to return communicating and ending the conflict in peace. The conflict in Tolang Jae Village finally ended by mediating process.

The theory that’s used to explain the case is Elit Pareto and Sartono Kartodirjo theory, Maswandi Rauf Conflict Theory, Karl Max and Ralf Dahrendorf. Mediating Theory of Raiffa and Leonard L.Riskin. This research is done with study case design using qualitative method with enrichment matter through literature study (documentation) and deep interview with some related informant in case field and empowering the result of analysis. The research informant consist of public figures, Village stakeholder, violence doer and other related informant of the research theme.

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Dosen Pembimbing

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetuji untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh Nama : Asrul Azis Lubis

Nim : 090906017 Departemen : Ilmu Politik

Judul : Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik. Studi kasus : Peranan Tokoh masyarakat dalam Mediasi Perselisihan Antar Warga Desa Tolang Jae dengan Dusun Adian Goti di Tapanuli Selatan.

Menyetujui :

Ketua departemen Ilmu Politik

Dra. T. Irmayani, M.Si. NIP.196806301994032001

Mengetahui : Dekan FISIP USU

(Prof. Drs. Subhilhar, M.A., Ph.D) NIP. 196207181987101001

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si) NIP. 196805251992031002

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa bersyukur yang tak terhingga penulis panjatkan kepada Allah swt, karena hanya atas berkat, kasih sayang dan karunianya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Dan tak lupa shalawat kepada Rasulullah Muhammad saw sebagai Panutan penulis di Dunia dan di Akhirat, usaha serta diiringi doa maupun bantuan orang-orang sekitar merupakan hal-hal yang juga memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Konflik (Studi Kasus : Peranan Tokoh Masyarakat Dalam Mediasi Perselisihan Antar Warga Desa Tolang Jae dengan Dusun Adian Goti di Tapanuli Selatan) ini penulis tulis dan susun sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ilmu Politik pada jurusan Ilmu Politik Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Kota Medan.

Selama Penulisan skripsi ini tidak sedikit penulis mendapatkan kesulitan yang pada akhirnya juga berdampak pada sedikit banyaknya mempengaruhi penulis dalam menyelesaikann skripsi ini, namun kendala maupun kesulitan-kesulitan yang dihadapi juga akhirnya bisa dijadikan motivasi.

Penulis dalam kesempatan ini mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnyakepada :

1. Bapak Dr. Baharuddin M.A, selaku Dekan Fakultas ilmu-ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

(7)

2. ibu Dra. T Irmayani, selaku ketua Departemen S-1 Ilmu Politik, Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan. 3. Prof. Drs. Subhilhar, M.A., Ph.D selaku Dosen pembimbing penulis yang

sudah banyak memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis dan memberikan penghargaan dengan sabar dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.

4. Bapak/Ibu Dosen Departemen Ilmu Politik S-1 Fakultas Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

5. Orang Tua Penulis yaitu ayahanda H. Muhammad Arif Lubis dan Ibunda Hj. Dermawati Rangkuti yang selalu mendoakan dan memberi banyak dukungan agar penulis selalu sehat dan semangat dalam belajar. Dan telah banyak juga memberikan dukungan moral dan material yang tak terhingga sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini, menyelesaikan perkuliahan dan mendapatkan gelar sarjana seperti yang telah dicita-citakan, dan tanpa kedua orang tua penulis, penulis tidak akan mampu menjadi seperti saat ini.

6. Abang dan Kakak penulis Henry Adi Lubis, Rusdi Hamka Lubis, Nur Milan Lubis, Rizal Efendi Lubis dan Damayanti Lubis yang juga telah mendukung dan memotivasi penulis.

7. Kepada seluruh teman-teman penulis di Departemen Ilmu Politik Stambuk 2009, maaf tidak bisa nyebut namanya satu-satu karena terlalu banyak sekali.penulis berharap semoga kita terus bertemandan saling mendukung.

(8)

8. Kepada kakak-kakak senior dan adik-adik junior di Departemen Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

9. Kepada kawan-kawan Front Mahasiswa Nasional (FMN) Bung Rahmad, Bung Janter, Bung Jeki, Bung Halim, Bung Tariq, Bung Amar, Bung naswir , Bung Kosner, dan kawan-kawan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

10. Kepada kawan-kawan veteran, sekaligus Aliansi Parhuta-huta Mantan Presidium Imakopasid (Ikatan Mahasiswa Kota Padang Sidimpuan) kawan Bonar Ayah siddiq, kawan Sandy pejuang Daerah, kawan aditia, kawan Maul Jenderal Perang yang punya cerita sendiri, kawan Samsuri cajakgung (calon Jaksa Agung), kawan Aswan, kawan Andi Azis, kawan Roihan (cuy), kawan Basrah, kawan Buyung, kawan Harmen, kawan Umar dan kawan-kawan lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga harapannya kita selalu berteman.

11.Kepada narasumber, Bapak Mara Indo lubis Kepala selaku Kepala Desa Tolang Jae, Abanghanda Baharuddin selaku anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa) Desa Tolang Jae, Kepada Bapak Faoato Lawolo/Kaduo selaku Kepala Dusun Adian Goti, kepada bapak Ahmad Azhari selaku Tokoh Masyarakat setempat dan terakhir kepada Bapak Mara Tandanan Rangkuti selaku Tokoh Adat Desa Tolang Jae.

(9)

Penulis menilai masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, terutama isinya.Skripsi ini masih bisa dikatakan jauh dari sempurna, untuk itulah penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat memperbaiki kesalahan pada masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap semoga kiranya Skripsi ini bermamfaat bagi para pembaca dan juga bagi peneliti yang juga memiliki keterkaitan dengan isi Skripsi Ini.

Wassalam

Medan, Desember 2014 Penulis

(10)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ... ii ABSTRACT ... iv HALAMAN PERSETUJUAN ... v KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Masalah ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 11 1.3 Pembatasan Masalah ... 12 1.4 Tujuan Penelitian ... 13 1.5 Manfaat Penelitian ... 13 1.6 Kerangka Teori ... 14 1.6.1 Teori Elit ... 14 1.6.2 Teori Konflik ... 17

1.6.2.1 Teori Konflik Ralf Dahrendorf ... 21

1.6.2.2 Teori Konflik Karl Marx ... 22

1.6.2.3 Bentuk-Bentuk Konflik ... 24

1.6.3 Mediasi ... 26

1.6.3.1 Teori Mediasi ... 27

(11)

1.6.3.3 Tahap-Tahap Mediasi ... 29

1.6.3.4 Proses Mediasi ... 29

1.6.3.5 Peran dan Fungsi Mediator ... 31

1.6.4 Budaya-Budaya Dalam Resolusi Konflik ... 34

1.7 Metodologi Penelitian ... 38

1.7.1 Metode Penelitian ... 38

1.7.2 Jenis Penelitian ... 39

1.7.3 Lokasi Penelitian ... 40

1.7.4 Teknik Pengumpulan Data ... 40

1.7.5 Tekhnik Analisa Data ... 41

1.7.6 Sistematika Penulisan ... 41

BAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Desa Tolang Jae ... 43

2.1.1 Letak Lokasi dan Batas- Batas Wilayah ... 43

2.1.2 Keadaan Alam ... 47

2.1.3 Kecamatan Sayur Matinggi ... 50

2.1.4 Asal – Mula Desa ... 51

2.1.4.1 Sejarah Desa Tolang Jae ... 51

2.1.4.2 Keadaan Politik Desa dari Tahun 1894 keMasa Aturan Pasca Reformasi di DesaTolang Jae ... 53

(12)

2.1.4.3 Peraturan Desa ... 61

2.1.4.4 Desa Tolang Jae Sekarang ... 63

2.1.4.5 Letak Desa Tolang Jae ... 63

2.1.5 Jumlah Penduduk ... 64

2.1.5.1 Jumlah Penduduk Desa Tolang Jae Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

2.1.5.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ... 65

2.1.5.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 67

2.1.6 Sejarah Dusun Adian Goti ... 68

2.1.7 Hubungan Penduduk Asli dan Pendatang ... 70

2.1.8 Sarana Dan Prasarana di DesaTolang Jae ... 72

2.1.9 Organisasi Sosial ... 75

BAB III PERANAN TOKOH MASYARAKAT DALAM MEDIASI KONFLIK ANTAR WARGA DESA TOLANG JAE DENGAN WARGA DUSUN ADIAN GOTI 3.1 Kronologi Konflik ... 77

3.1.1 Faktor – Faktor Penyebab Konflik ... 79

3.1.2 Kondisi Konflik Saat Ini ... 87 3.2 Peranan Tokoh Masyarakat/TokohAdat Dalam Mediasi di

(13)

Desa Tolang Jae Dan Dusun Adian Goti ... 89 3.2.1 Upaya Mediasi Yang Di Lakukan Tokoh Masyarakat ... 95 3.2.2 Dampak Mediasi yang dilakukan oleh Tokoh

Masyarakat terhadap Konflik di Desa Tolang Jae ... 97

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 99 4.2 Saran ... 101 DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Kecamatan dan Desa/Kelurahan di Kabupaten Tapanuli

Selatan ... 45

Tabel 2 Jumlah dan Luas Wilayah Menurut Desa/Kelurahan di Kecamatan Sayur Matinggi ... 50

Tabel 3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

Tabel 4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ... 66

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : jalan lintas sumatera yang menghubungkan Provinsi sumatera utara dengan Sumatera barat macet total diakibatkan Konflik antar Warga Di Desa Tolang Jae dengan Dusun Adian Goti.

Gambar 2 : kepolisian dan satuan Brigade Mobil (Brimob) sedang melakukan penjagaan dan pengaman di Desa Tolang Jae.

Gambar 3 : Kepolisian Resort Tapanuli Selatan (Polrest Tapsel) mengamankan beberapa warga yang diduga terlibat bentrok dengan warga Dusun Adian.

Gambar 4 : Masyarakat Memblokade jalan raya sebagai tuntutan dikembalikannya anggota keluarganya yang diamankan di Kepolisian Resort Tapanuli Selatan (Polrest Tapsel).

Gambar 5 : Masyarakat Desa Tolang Jae melakukan Aksi Memblokade Jalan Raya sebagai sikap kekesalan mereka akan ditahannya 63 Warga Desa Tolang Jae Di Kepolisian Resort Tapanuli Selatan (Polret Tapsel).

Referensi

Dokumen terkait

Maraknya konflik agraria yang terjadi di Indonesia menimbulkan suatu permasalahan antara lain, bagaimana peranan tokoh adat sebagai mediator sosial dalam menyelesaikan konflik

Penilaian tokoh masyarakat terhadap peran polisi beragam mengenai peranannya sebagai pelindung antara lain dengan menghalau warga yang bertikai, melakukan penjagaan

Tesis yang berjudul Analisis Pelaksanaan Mediasi dalam Menyelesaikan Konflik Kasus Perceraian di Pengadilan Agama Kotabumi Kabupaten Lampung Utara (Studi

Penulisan skripsi dengan judul “Proses Mediasi Pada Penyelesaian Konflik Pertanahan (Studi Kasus pada Konflik Pertanahan PT. Nusa Pusaka Kencana Bahilang dengan

Berkaitan dengan penyebab konflik di masyarakat, dari berbagai bentuk konflik yang ada di dalam masyarakat, unsur perasaan memegang peranan penting dalam mempertajam

Untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, peranan tokoh masyarakat dalam memberikan pemahaman pendidikan wawasan kebangsaan di Desa Tengguli Kecamatan Bangsri

Penyajian Data Mengenai Peranan Tokoh dat Dalam Mempertahankan Adat Tunggu Tubang Pada Masyarakat Semendo Di Desa Sinar Semendo Kelurahan Labuhan Dalam Kecamatan

BERJUDUL “STUDI TENTANG KEKERASAN DAN FUNGSI KONFLIK (KASUS KONFLIK ANTAR KELOMPOK MASYARAKAT DI KABUPATEN PEKALONGAN)” ADALAH BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH