• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KDSERANG PGPAUD 1203427 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KDSERANG PGPAUD 1203427 Chapter1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak usia dini adalah seorang anak yang usianya belum memasuki suatu

lembaga pendidikan formal seperti sekolah dasar (SD) dan biasanya masih tinggal

di rumah atau mengikuti kegiatan bermain sambil belajar dalam bentuk berbagai

lembaga pendidikan pra-sekolah, seperti taman kanak-kanak, taman penitipan

anak dan kelompok bermain. Anak usia dini disebut anak yang berusia 0-8 tahun

dimana pada usia ini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan mental,

baik secara fisik maupun mental.

Sedangkan pada hakekatnya anak usia dini menurut Augusta (Hasnida,

2014, hlm. 167) adalah individu unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan

perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosial emosional, kreatifitas, bahasa

dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh

anak tersebut.

Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang sangat penting dan

menentukan bagi sejarah perkembangan anak selanjutnya karena merupakan

fondasi bagi dasar kepribadian anak. Anak yang mendapatkan pembinaan yang

tepat dan efektif sejak usia dini akan dapat meningkatkan kesehatan serta

kesejahteraan fisik dan mental, yang akan berdampak pada peningkatan prestasi

belajar, etos kerja, dan produktivitas sehingga mampu mandiri dan

mengoptimalkan potensi dirinya (Mulyasa, 2012, hlm. 45).

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan anak usia

dini menentukan kesuksesaan seseorang di masa depan diantaranya, bagaimana

(2)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langkah kehidupan sangat ditentukan oleh pengalaman dan pendidikan yang

diperolehnya pada saat usia dini. Dari berbagai permasalahan yang dihadapi anak

usia dini inilah yang merupakan awal anak merekam atau akan diingat atas apa

yang dialaminya baik atau buruknya perlakuan yang didapatnya.

Bagaimana anak merespon perlakuan orang lain kepada dirinya sangat

ditentukan oleh perkembangan emosi anak tersebut. Perkembangan emosi anak

usia dini biasanya dipengaruhi oleh berbagai faktor dimana yang akan

mempengaruhi perkembangan emosi anak. Diantaranya, dari diri sendiri,

lingkungan keluarga, lingkungan belajar dan lingkungan teman sepermainan.

Dimana yang paling utama adalah yang dapat berpengaruh besar dari lingkungan

keluarga dimana anak banyak menghabiskan waktu belajar yang menyenangkan

dirumah yang diberikan orang tua atau keluarganya.

Hubungan antara perkembangan emosi dengan kecerdasan emosional

sangat erat, namun terdapat perbedaan ruang lingkup antara keduanya. Karena

perkembangan emosi dan kecerdasan emosional menjelaskan tentang mengenal

diri sendiri dan berhubungan dengan orang lain di lingkungannya. Adapun

perbedaannya diantaranya: perkembangan emosi menjelaskan bahwa anak

dipengaruhi, sedangkan kecerdasaan emosional menjelaskan tentang kemampuan

dari anak tersebut untuk mengendalikan emosinya.

Kecerdasan emosional merujuk kepada kemampuan mengenali perasaan

kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan

kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan

dengan orang lain (Goleman dalam Desmita, 2008, hlm. 170).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di TK Putra II Serang terdapat

beberapa anak di kelas TK A, seharusnya anak sudah mampu mengenali dan

memperlihatkan emosi atau perasan yang ia rasakan dengan baik (seperti: rasa

(3)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mereka yang belum pandai dalam menyampaikan atau mengekspresikan perasaan

mereka dengan baik, dibuktikan dengan saat mereka diberikan pujian atau hadiah,

mereka hanya diam saja dan memperlihatkan ekspresi datar tidak berterima kasih

atau memberikan rasa penghargaan lain.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan

emosional anak usia dini yaitu dengan menanamkan aspek-aspek kecerdasan

emosional terhadap perilaku anak pada saat proses belajar atau kegiatan belajar

yang menyenangkan. Oleh karena itu, orang tua dan pendidik anak usia dini harus

memperhatikan anak-anak untuk masa pertumbuhan dan perkembangannya, lebih

cermat dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai, dan mengandung

nilai-nilai untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak.

Metode pembelajaran juga harus sesuai dengan karakteristik anak usia dini

yang sangat aktif. Pendidik anak usia dini seyogyanya memiliki strategi khusus

dalam memberikan pengajarannya, namun dilihat dari lingkungan sekitar pendidik

masih menggunakan metode pembelajaran yang menghasilkan anak-anak yang

masih kurang aktif.

Metode pembelajaran bernyanyi menjadi salah satunya metode

pembelajaran yang dapat dipertimbangkan untuk membantu anak-anak untuk

mengekspresikan perasaannya secara bebas. Bernyanyi merupakan kegiatan yang

menyenangkan bagi anak usia dini, karena merupakan sarana untuk

mengekspresikan perasaan anak. Kegiatan bernyanyi memilki banyak manfaat

bagi perkembangan anak.

Hal ini sejalan dengan pendapat Honing (dalam Latif, 2013, hlm. 112)

yang menyatakan bahwa bernyanyi memiliki banyak manfaat untuk praktik

pendidikan anak dan pengembangan pribadi anak secara luas, karena bernyanyi

bersifat menyenangkan, bernyanyi dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan,

(4)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rasa percaya diri anak, membantu daya ingat anak, mengembangkan rasa humor,

mengembangkan keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak serta dapat

meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.

Dari hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Gunawan (2014) di

TK Kanaan Kabupaten Kubu Raya yang berjudul “menerapkan metode bernyanyi

untuk meningkatkan kemampuan pengucapan bahasa Inggris anak usia 5-6 tahun”. yang menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian tindakan kelas, dengan hasil penelitian terlaksana dengan baik dapat disimpulkan: 1)

Perencanaan pembelajaran dari sekor rata-rata pada siklus II yaitu 3,17; 2)

Pelaksanaan pembelajaran dari sekor rata-rata pada siklus II yaitu 3,66; 3) Terjadi

peningkatan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penelitian

berdasarkan observasi pada siklus I dan siklus II yang sebesar 37,3%. (32% siklus

I dan 5,3% siklus II).

Selain penelitian tersebut diatas, terdapat pula penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Rukayah (2014) di TK Baiturrahman Karangasem, Laweyan,

Surakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjudul “menerapkan metode bernyanyi

untuk meningkatkan kemampuan mengingat urutan kata anak kelompok B yang menggunakan penelitian tindakan kelas”. Analisi data yang digunakan adalah model interaktif hasil peningkatan kemampuan mengingat urutan kata anak pada

prasiklus yang tuntas 26 anak (48,14%), siklus I ada 38 anak (70,37%), dan siklus

II meningkat menjadi 47 anak (87,03%). Dengan demikian penggunaan metode

bernyanyi dapat meningkatkan kemampuan mengingat urutan kata pada anak.

Hasil-hasil kajian penelitian terdahulu tersebut mengindikasikan bahwa

metode bernyanyi diharapkan dapat memfasilitasi pengembangkan kecerdasan

emosional anak usia dini.

Berdasarkan uraian di atas, maka dari itu peneliti melakukan penelitian

(5)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bernyanyi untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia Dini

(Penelitian Pra-Eksperimen terhadap Anak Usia 4-5 Tahun di Kelas A TK

Putra II Serang Tahun ajaran 2015/2016)”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH DAN RUMUSAN MASALAH

Terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh anak pada

perkembangan kecerdasaan emosional dimana anak seharusnya sudah mampu

memperlihatkan emosi atau perasaan yang dirasakan dengan baik, tetapi masih

ada beberapa anak yang belum pandai mengenali, menyampaikan dan

mengekspresikan perasaannya dengan baik. Permasalahan yang ada diantaranya;

anak belum mampu mengekspresikan rasa senang, gembira, sedih, marah dan

lain-lain.

Setelah adanya permasalahan anak pada kecerdasaan emosional yang ada

di TK Putra II Serang metode pembelajaran yang dipandang sesuai untuk

digunakan adalah metode bernyanyi. Metode bernyanyi merupakan salah satu

metode pembelajaran yang efekif bagi anak untuk membantu dalam

mengekspresikan perasaannya secara bebas dan bagi anak merupakan kegiatan

yang menyenangkan.

Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi masalah, maka

permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana profil kecerdasaan emosional anak usia dini di TK Putra II

Serang?

2. Bagaimana langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode

bernyanyi untuk mengembangkan kecerdasaan emosional anak usia dini di

TK Putra II Serang?

3. Bagaimana perbedaan kecerdasaan emosional anak usia dini sebelum dan

sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan metode bernyanyi di TK

(6)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan identifikasi masalah dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pemahaman profil kecerdasaan emosional anak usia

dini di TK Putra II Serang.

2. Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode

bernyanyi dalam mengembangkan kecerdasaan emosional anak usia dini

di TK Putra II Serang.

3. Untuk mengetahui perbedaan kecerdasaan emosional anak usia dini

sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan metode

bernyanyi di TK Putra II Serang.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan secara teoretis dapat menambah wawasan,

memperluas kajian keilmuan dibidang pendidikan anak usia dini, untuk

mengembangkan kecerdasan emosional dan dapat digunakan untuk memperbaiki

pembelajaran di pendidikan anak usia dini melalui metode salah satunya metode

bernyanyi. Metode bernyanyi salah satu metode untuk perbaikan atau memberikan

motivasi dalam proses pembelajaran serta meningkatkan kemampuan belajar

anak.

2. Manfaat praktis:

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

a. Guru Pendidikan Anak Usia Dini: Guru pendidikan anak usia dini dapat

(7)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk proses pembelajaran akan membantu peningkatan

terhadap perkembangan kecerdasan emosional anak usia dini.

b. Civitas Akademika PGPAUD: Civitas Akademika PGPAUD dapat

memanfaatkan hasil penelitian untuk menjadi bahan pertimbangan tentang

perlu pengoptimalan metode bernyanyi untuk kegiatan pembelajaran anak

usia dini.

c. Orang tua: Orang tua dapat memanfaatkan hasil penelitian untuk

mengetahui perkembangan kecerdasan emosional anaknya setelah

dilakukanya salah satu metode bernyanyi dalam kegiatan pembelajarannya

di pendidikan anak usia dini.

E. ASUMSI PENELITIAN

Penelitian ini dilandasi oleh beberapa asumsi antara lain :

1. Kecerdasan emosional merupakan kemampuan untuk mengenali emosi

diri, kemampuan memotivasi diri, kemampuan mengenali emosi orang

lain, dan kemampuan membina hubungan dengan diri sendiri dan orang

lain. Kemampuan ini dipandang sangat penting, karena anak mampu

mengenali kemampuan diri sendiri dan memahami kemampuan orang lain

di lingkungan sekitarnya (Mulyadi dalam Wiyani, 2014, hlm. 100).

2. Bernyanyi merupakan sarana pengungkapan pikiran dan perasaan sebab

kegiatan bernyanyi penting bagi pendidikan anak-anak, selain itu

bernyanyi adalah kegiatan menyenangkan yang memberi kepuasan kepada

anak-anak dan membantu dalam perkembangan anak secara baik (Kamtini

dalam Risaldy, 2014, hlm. 90).

(8)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel. Variabel pertama yaitu metode

bernyanyi, sedangkan variabel kedua yaitu kecerdasan emosional. Berikut ini

anak dijelaskan mengenai definisi oprasional dari kedua variabel yang akan

dijelaskan sebagai berikut:

1. Metode bernyanyi

Metode bernyanyi merupakan salah satunya metode pembelajaran yang

dapat membantu anak untuk mengekspresikan perasaannya secara bebas. Kegiatan

bernyanyi memilki banyak manfaat bagi perkembangan anak. Melalui kegiatan

bernyanyi suasana pembelajaran akan lebih menyenangkan, menggairahkan,

membuat anak bahagia, menghilangkan rasa sedih, anak-anak merasa terhibur,

dan lebih bersemangat. Dengan bernyanyi potensi belahan otak kanan dapat

dioptimalkan, sehingga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih lama

mengendap di memori anak (ingatan jangka panjang), dengan demikian anak akan

selalu ingat kata demi kata yang diterima.

Manfaat bernyanyi bagi anak diantaranya untuk merangsang aktivitas otak

anak, melepas hormon endorfin yang memperbaiki mood anak-anak yang kadang

tidak teratur, membangun rasa percaya diri, merangsang jiwa seni anak-anak,

mengatasi kecemasaan, media untuk mengekspresikan perasaan, membantu daya

ingat anak, mengembangkan rasa humor, dan meningkatkan keeratan dalam

sebuah kelompok.

2. Kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional merupakan kemampuan mengenali perasaan kita

sendiri, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk menghibur diri

sendiri, mengenali perasaan orang lain, kemampuan mengelola emosi dengan baik

pada diri sendiri dan kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain.

(9)

Rohiyah, 2016

PENERAPAN METODE BERNYANYI UNTUK MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA

DINI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menghadapi lingkungannya sehari-hari atau dalam kehidupan sehari-hari.

Masing-masing anak menunjukkan ekspresi yang berberda sepanjang perkembangannya.

G. HIPOTESIS PENELITIAN

Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus dibuktikan kebenarannya.

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014, hlm. 96).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Metode bernyanyi dapat mengembangkan kecerdasan emosional anak usia dini di TK Putra II Serang”. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji wilcoxon. Untuk

mengetahui perbedaan perkembangan kecerdasan emosional anak usia dini

setelah perlakuan, diajukan hipotesis sebagai berikut:

H0 : tidak terdapat perbedaan perkembangan kecerdasan emosional

anak usia dini sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan metode bernyanyi.

H1 : terdapat perbedaan perkembangan kecerdasan emosional anak

usia dini sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan

Referensi

Dokumen terkait

Pustakawan yang bekerja di perpustakaan instansi pemerintah adalah Pustakawan Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu Pejabat Fungsional Pustakawan Keterampilan paling

Indonesia, yang mana diharapkan CISC dapat mewakili aspirasi-aspirasi para pendukung.. Chelsea FC di Indonesia. Sementara CISC Medan sendiri berdiri pada tanggal 1 Juli 2006

Hubungan antara Keaktifan Organisasi dengan Prestasi Belajar (Indeks Prestasi) Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.. Prosiding Konderensi Nasional

Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner Hasil Penelitian : dari hasil 53 responden didapat, bahwa responden (66,03%) tingkat pendidikan berada pada

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri R.I.. Petunjuk Teknis Operasional

Hal itu dikarenakan anak sebagai individu dalam melakukan aktivitasnya tidak mendapat halangan dari kekuasaan yang terdapat pada orang tua, anak di beri kesempatan untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel pemasaran relasional yang terdiri dari manfaat keuangan, manfaat sosial, dan ikatan

Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai