• Tidak ada hasil yang ditemukan

S KDSERANG PGPAUD 1206377 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S KDSERANG PGPAUD 1206377 Chapter1"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membangun karakter memang sangat sulit untuk direalisasikan. Buktinya

walaupun mendiknas sudah mengingatkan akan pentingnya pengembangan

karakter, tetapi pada kenyataannya sampai sekarang tidak ada kebijakan dalam

wujud nyata terkait dengan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan.

Menurut Samani dan Hariyanto (2012, hlm. 1) mengemukakan bawasanya

“Pada tanggal 17 Agustus 1945, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers)

menyadari bahwa paling tidak ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi.

Pertama, adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua adalah

membangun bangsa, dan ketiga adalah membangun karakter”.

Erikson (dalam Muslich, 2011, hlm. 35) mengemukakan bahwa, “...kualitas

karakter Bangsa menentukan kemajuan suatu Bangsa. Karakter yang berkualitas

perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi

pembentukan karakter seseorang.” Seperti yang diungkapkan oleh Bung Karno (dalam Samani & Hariyanto, 2012, hlm. 2) yang berbunyi, “...Kalau character building ini tidak dilakukan, maka bangsa Indonesia akan menjadi bangsa kuli.”

Muslich (2011) mengemukakan bebarapa tanda-tanda bangsa sedang menuju

jurang kehancuran. Dia mengatakan bahwa

(2)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari 10 tanda-tanda bangsa sedang menuju jurang kehancuran di atas, ada

beberapa tanda yang sudah terjadi di Indonesia seperti yang dikutip oleh Tempo

Interaktif, 27/8/2009 (dalam Samani & Hariyanto, 2012, hlm. 1) yang berbunyi

“...Pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila

mengingat semakin maraknya tawuran antar-pelajar, serta bentuk-bentuk

kenakalan remaja lainnya terutama dikota-kota besar, pemerasan atau kekerasan

(bullying), kecenderungan dominasi senior terhadap yunior, fenomena suporter

bonek, penggunaan narkoba, dan lain-lain.”

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas B di PAUD Nurul Qur’ani

bahwa penilaian karakter di PAUD ini sangat sulit untuk dikembangkan dalam

proses yang begitu singkat, maka dari itu penilaiannya bisa juga dilihat dari aspek

lain yang masih erat kaitannya dengan karakter anak yang sedang dinilai. Karakter

yang sulit dikembangkan di PAUD ini salah satunya adalah percaya diri sehingga

ketercapaian perkembangan nilai karakter tersebut dilihat dari aspek lain seperti

anak mau belajar di dalam kelas asalkan ada orang tua yang menemaninya dan itu

sudah dikatakan bahwa anak tercapai perkembangan karakter percaya dirinya.

Peneliti tidak hanya mencari data awal melalui wawancara, melainkan juga

melalui pengamatan atau observasi langsung. Dari hasil observasi atau

pengamatan itu terlihat jelas bahwasanya banyak sekali karakter anak di PAUD

tersebut yang masih harus luruskan. Karakter-karakter yang dimaksud adalah

disiplin yang terlihat ketika ada salah satu anak yang tidak mematuhi peraturan

pembelajaran di dalam kelas. Bersahabat atau komunikatif yang terlihat ketika ada

anak yang memilih teman atau bahkan tidak ada rasa ingin bersahabat dan bahkan

sangat kurang dalam hal komunikasi sesama teman. Peduli lingkungan yang

terlihat ketika ada sampah berserakan di depan anak, tetapi tidak dibuang ke

tempat sampah. Serta tanggung jawab yang kurang dari diri anak untuk

(3)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bertolak dari hasil wawancara dan observasi atau pengamatan di atas

bahwasanya karakter anak dalam percaya diri yaitu anak mampu dan yakin akan

kemampuan pada dirinya sendiri tanpa harus melibatkan orang lain dalam

keputusan yang akan diambilnya. Bila hal tersebut dapat dilakukan oleh anak,

maka barulah ketercapaian nilai karakter dalam percaya diri anak bisa dikatakan

berhasil dan berkembang. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Rosyadi (2013, hlm.

82-83) yang mengemukakan bahwa “percaya diri adalah kebebasan berbuat secara

mandiri dengan mempertimbangkan dan memutuskan sendiri tanpa bergantung

pada orang lain”. Pernyataan lain juga diungkapkan oleh Mahmud (2012, hlm. 33)

dalam tabel nilai-nilai karakter yang dikembangkan disekolah yang

mengemukakan bahwa “percaya diri merupakan sikap yakin akan kemampuan diri

sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya.”

Menurut penelitian Nur Faiqoh Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang Indonesia bahwasannya proses

penanaman nilai karakter pada anak usia dini dilakukan dengan cara pembiasaan

setiap harinya melalui pemberian contoh langsung kepada anak oleh guru dan

bukannya mengalihkan proses penilaian karakter tersebut.

“peranan orang tua bagi pendidikan anak adalah memberikan dasar

pendidikan, sikap, dan keterampilan dasar, seperti pendidikan agama, budi pekerti,

sopan santun, estetika, kasih sayang, rasa aman, dasar-dasar untuk mematuhi

peraturan, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan.”(Hasan, 2009, hlm. 19).

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bawasanya peran orang tua sangat

penting dalam menanamkan nilai-nilai karakter untuk pendidikan yang harus

ditanamkan kepada anak sejak dini.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Liza Marini dan Elvi Andriani PS.

Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara bahwasannya pola

asuh authoritatif memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter percaya

(4)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dilihat dari hasil penelitian di atas, pembentukan karakter pada anak akan

tumbuh dan berkembang oleh pola asuh yang tepat yang diberikan orang tua

kepada anaknya. Hal tersebut juga diperkuat oleh Rosyadi (2013, hlm. 23) yang

mengemukakan bahwa “pola asuh yang tepat dari orang tua kepada anaknya dan

memberikan perlindungan terhadap hak-hak anak mempunyai hubungan yang

sangat kuat terhadap pembentukan karakter anak ketika ia dewasa.”

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas oleh karena itu Peneliti merasa

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “POLA ASUH ORANG TUA

TERHADAP KARAKTER ANAK USIA DINI”, (Studi Deskriptif Kualitatif pada

PAUD Kelas B Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka untuk

penelitian ini Peneliti merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana karakter siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda

Bandung?

2. Bagaimana pola asuh orang tua siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan

Otonom Gorda Bandung?

3. Bagaimana seharusnya pola asuh yang tepat untuk karakter anak usia dini

kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda Bandung?

C.Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui karakter siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom

Gorda Bandung.

2. Untuk mengetahui pola asuh orang tua siswa kelas B PAUD Nurul Qur’ani

(5)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk mendeskripsikan bagaimana seharusnya pola asuh yang tepat untuk

karakter anak usia dini kelas B PAUD Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda

Bandung.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini disusun dengan harapan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi

mengenai pengaruh pola asuh orang tua terhadap karakter anak usia

dini. Selain itu, penelitian ini dapat juga digunakan sebagai pijakan

bagi penelitian-penelitian lain mengenai pola asuh maupun karakter

anak usia dini

2. Manfaat Praktis

a) Bagi peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sarana dalam meningkatkan

pengetahuan terhadap karakter anak usia dini dan pola asuh orang

tua yang tepat untuk digunakan pada anak usia dini.

b) Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan orang tua dapat menerapkan pola

asuh yang tepat untuk mendidik anak sehingga seorang anak dapat

memiliki karakter yang baik dan optimal.

c) Bagi Guru

Penelitan ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber

informasi untuk mengetahui bagaimana seharusnya pola asuh orang

tua yang tepat terhadap karakter anak usia dini. Melalui penelitian

ini, guru juga diharapkan lebih dapat memahami karakter siswanya

sehingga dapat memaksimalkan proses pembelajaran yang lebih

(6)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E.Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengambil judul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter

Anak Usia Dini”, (Studi Deskriptif Kualitatif pada PAUD Kelas B Nurul Qur’ani

Jalan Otonom Gorda Bandung). Sesuai dengan tersebut maka yang akan diteliti

adalah mengenai tentang pola asuh orang tua yang tepat untuk meningkatkan

karakter anak usia dini. Subjek dan lokasi penelitian yaitu siswa kelas B PAUD

Nurul Qur’ani.

Penelitian ini dilakukan di kelas B PAUD Nurul Qur’ani jalan Otonom Gorda

Bandung, Kecamatan Cikande, Kab. Serang-Banten karena pada siswa di sekolah

itulah peneliti menemukan permasalahan yang terkait dengan bagaimana pola asuh

yang diterapkan orang tua dan karakter apa saja yang dimiliki anak di PAUD

tersebut, sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan pola asuh mana saja yang

dapat mengembangkan karakter anak ataupun sebaliknya.

Sebab permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah karena

munculnnya karakter anak yang menyimpang serta terdapat beberapa pola asuh

orang tua yang terlihat kurang menunjang pada perkembangan karakter anak

ketika dilakukannya studi pendahuluan di PAUD tersebut. Maka dari itu penelitian

ini akan dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif

agar penelitian yang dilakukan nanti benar-benar penelitian dengan hasil alamiah

sesuai dengan keadaan dilapangan yang nantinya akan ditarik kesimpulan pola

asuh mana saja yang menunjang perkembangan karakter anak ataupun sebaliknya.

F.Definisi Operasional

Berikut ini adalah definisi operasional yang sesuai dengan penelitian ini

dengan judul “Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini”, (Studi Deskriptif Kualitatif pada PAUD Kelas B Nurul Qur’ani Jalan Otonom Gorda

(7)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional (dalam Suyanto,

2011, hlm. 10) menyatakan bahwa “Karakter adalah bawaan hati, jiwa,

kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, watak.“

dan menurut Thomas Lickona (dalam Mahmud 2014, hlm. 23) yang

mengemukakan bahwa “Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk

kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat

dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung

jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya.”

Menurut Rosyadi (2013, hlm. 25) bahwa “Pola asuh adalah cara-cara orang

tua mengasuh anaknya untuk menolong dan membimbing supaya anak hidup

mandiri.” Dan menurut Meity H. Idris (2012, hlm. 37) mengemukakan bahwa

“Pola asuh anak adalah pemberian dan warisan pertama dan utama dari orang tua

terhadap anak-anaknya.”

Berdasarkan definisi operasional di atas, dapat disimpulkan bahwa antara

karakter dan pola asuh terdapat kaitan yang sangat signifikan. Karena jika orang

tua berhasil menanamkan pola asuh yang tepat dan baik dalam setiap pertumbuhan

(8)

Irma Khoirsyah Riati, 2016

Pola Asuh Orang Tua Terhadap Karakter Anak Usia Dini

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat turnover yang tinggi akan menimbulkan dampak negatif bagi organisasi, hal ini seperti menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian (uncertainity) terhadap

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa implementasi kebijakan pelayanan prima administrasi kependudukan di Kecamatan Cinambo Kota Bandung (1) Ukuran dan tujuan

Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan

unsur tari yaitu wirahma, yang dimana selaras dengan pola irama musik tari. Ketepatan gerak terhadap pola irama musik ini memiliki korelasi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

Dalam hal tidak terjadi perbedaan waktu yang signifikan antara penetapan kewajiban (pengakuan beban) dan pengeluaran kas serta masih dalam periode pelaporan, maka

Armstrong, Thomas. Kecerdasan Multipel di dalam Kelas. Diterjemahkan oleh: Widya Prabaningrum, Dyah. Jakarta: Permata Puri Media. Pengantar Psikologi

Desain yang berbasis sustainable memungkinkan perancangan pasar kuliner dan hotel. tersebut dapat bertahan hingga beberapa puluh