• Tidak ada hasil yang ditemukan

gerhana bulan total 16 juni 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "gerhana bulan total 16 juni 2011"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

GERHANA BULAN TOTAL 15 JUNI 2011

(16 JUNI 2011 DINI HARI DI INDONESIA)

Gerhana Bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak sampai ke Bulan. Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Pada tahun 2011 ini telah diprediksikan terjadi empat kali Gerhana Matahari Sebagian (GMS), yaitu tanggal 4 Januari 2011, 1 Juni 2011, 1 Juli 2011 dan 25 November 2011. Keempatnya tidak dapat disaksikan dari wilayah Indonesia. Adapun Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada 15 Juni 2011 dan 10 Desember 2011. Kedua gerhana ini dapat disaksikan dari wilayah Indonesia berupa GBT tanggal 16 Juni 2011 dini hari dan GBT 10 desember 2011 malam hari.

BMKG sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya dalam hal pengamatan posisi bulan dan matahari, penentuan tanda waktu dan pelayanan informasi tanda waktu, berkepentingan dengan pelayanan informasi GBT 16 Juni 2011 dini hari tersebut. Untuk itu, BMKG menyampaikan informasi GBT 16 Juni 2011 dini hari sebagai berikut.

Pada tanggal 15 Juni 2011 malam atau 16 Juni 2011 dini hari di Indonesia akan terjadi GBT. Proses GBT ini diilustrasikan pada gambar 1 di bawah. Adapun Fase-fase GBT 15 Juni 2011 (di Indonesia pada dini hari tanggal 16 Juni 2011) dan waktunya sebagaimana diilustrasikan pada gambar 1 adalah sebagai berikut

1. Gerhana Penumbra mulai (P1) : 17:24:37 UT = 16 Juni 2011 00:24:37 WIB 2. Gerhana Sebagian mulai (U1) : 18:22:57 UT = 16 Juni 2011 01:22:57 WIB 3. Gerhana Total mulai (U2) : 19:22:29 UT = 16 Juni 2011 02:22:29 WIB 4. Puncak Gerhana Total : 20:12:36 UT = 16 Juni 2011 03:12:36 WIB 5. Gerhana Total berakhir (U3) : 21:02:42 UT = 16 Juni 2011 04:02:42 WIB 6. Gerhana Sebagian berakhir (U4) : 22:02:14 UT = 16 Juni 2011 05:02:14 WIB 7. Gerhana Penumbra berakhir (P4) : 23:00:41 UT = 16 Juni 2011 06:00:41 WIB

(2)

2 Jika durasi ini dibandingkan dengan gerhana sebelum dan sesudah gerhana 15 Juni 2011 ini dapat diketahui bahwa GBT ini adalah GBT terlama dalam satu dasawarsa terakhir, tepatnya sejak GBT 16 Juli 2000. Pada saat tersebut, fase totalnya berlangsung selama 1 jam 46 menit 24 detik. Hingga 2018, tepatnya GBT 27 Juli 2018, tidak ada lagi Gerhana Bulan Total yang lebih lama dari GBT 15 Juni 2011. Durasi fase total GBT 27 Juli 2018 adalah 1 jam 42 menit 57 detik.

Gambar 1. Ilustrasi Proses GBT 15 Juni 2011 (16 Juni 2011 dini hari di Indonesia). Gambar diadaptasi dari http://eclipse.gsfc.nasa.gov/OH/OHfigures/OH2011-Fig03.pdf

Sebagaimana telah diuraikan di atas, setiap gerhana gerhana dapat diprediksi. Hal ini terkait dengan suatu siklus gerhana yang disebut seri Saros. Dalam seri Saros ini, GBT 16 Juni 2011 merupakan anggota ke 34 dari seri saros 130 yang jumlah anggotanya 72 buah gerhana bulan. Gerhana sebelumnya yang berasosiasi dengan GBT 15 Juni 2011 adalah GBT 4 Juni 1993. Sementara gerhana yang berasosiasi sesudahnya adalah GBT 26 Juni 2029. Dalam pengelompokkan seri Saros 130 ini, GBT 15 Juni 2011 adalah GBT dengan durasi fase total ketiga terlama. Durasi fase total GBT terlama dalam seri Saros 130 ini adalah GBT 26 Juni 2029, yaitu lebih lama 1,7 menit daripada GBT 15 Juni 2011.

(3)

3 Gambar 2. Lokasi di muka Bumi yang dapat menyaksikan GBT 15 Juni 2011.

Gambar dari http://eclipse.gsfc.nasa.gov/OH/OHfigures/OH2011-Fig03.pdf

Pada Gambar 2 ditampilkan lokasi di muka Bumi yang dapat dan tidak dapat digunakan untuk menyaksikan GBT 15 Juni 2011. Sebagaimana terlihat, GBT 15 Juni 2011 dapat diamati dari wilayah Australia, Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Selatan. Sementara pengamat di Amerika Tengah dan Amerika Utara tidak dapat menyaksikannya.

Gambar 3. Peta GBT 16 Juni 2011 di wilayah Indonesia.

(4)

4 Laut, Maluku dan Papua bagian Barat yang hanya menyaksikan gerhana hingga fase Gerhana Total berakhir (U3) karena Bulan sudah lebih dulu terbenam. Adapun untuk pengamat di daerah Papua bagian Timur, Bulan sudah terbenam pada saat fase puncak gerhana sedang berlangsung.

Pada Tabel 1 ditampilkan prediksi waktu untuk setiap fase gerhana. Sebagaimana terlihat, ternyata di kelima kota yang dijadikan sebagai contoh perhitungan, waktu untuk setiap fase gerhana adalah sama. Perbedaannya hanyalah waktu yang dinyatakan untuk setiap lokasi mengikuti waktu standar di Indonesia, yaitu Banda Aceh dan Jakarta dalam WIB, Kupang dan Manado dalam WITA dan Jayapura dalam WIT. Dari sini dapat disimpulkan bahwa waktu-waktu bagi kelima kota tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk prediksi bagi pengamat di kota lainnya di Indonesia.

Gambar 4. Jarak bumi-Bulan pada saat terjadinya GBT 15 Juni 2011.

(5)

5 Tabel 1. Prediksi Fase-fase Gerhana untuk lima kota di Indonesia.

NAMA KOTA BANDA ACEH JAKARTA KUPANG MANADO JAYAPURA

POSISI BUJUR 95° 45' 00.0" BT 106o 50’ 28,3” BT 123o 39’ 48,0” BT 124o 55’ 30,0” BT 140° 31' 0,0" BT

1. Seluruh waktu dinyatakan dengan waktu lokal, yaitu Banda Aceh dan Jakarta dalam WIB, Kupang dan Manado dalam WITA dan Jayapura dalam WIT.

2. Prediski waktu setiap fase pada kota-kota di atas dapat digunakan untuk prediksi waktu setiap fase di kota lainnya yang wilayah waktunya sama. Tentu saja dalam hal ini, Gambar 3 di atas harus diperhatikan juga dalam prediksinya.

3. Delta T yang digunakan dalam perhitungan ini adalah 67,1 detik

INFORMASI LANJUT

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG Gedung Operasional Baru Lt. 2

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Telepon : (021) 4246321 ext. 8203

Situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

Gambar

Gambar 1. Ilustrasi Proses GBT 15 Juni 2011 (16 Juni 2011 dini hari di Indonesia).Gambar diadaptasi dari  http://eclipse.gsfc.nasa.gov/OH/OHfigures/OH2011-Fig03.pdf
Gambar 2. Lokasi di muka Bumi yang dapat menyaksikan GBT 15 Juni 2011. Gambar dari http://eclipse.gsfc.nasa.gov/OH/OHfigures/OH2011-Fig03.pdf
Gambar 4. Jarak bumi-Bulan pada saat terjadinya GBT 15 Juni 2011.
Tabel 1. Prediksi Fase-fase Gerhana untuk lima kota di Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan jumlah leukosit yang signifikan dalam cairan semen melebihi 10 6 leukosit/ ml ejakulat (Leukositospermia) merupakan parameter adanya infeksi pada saluran seminal (

Manajemen pelaksanaan perjanjian KPBU sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf d dilaksanakan dengan tujuan untuk memastikan penyediaan jasa/layanan, serta pelaksanaan hak

[r]

 Keempat T, yaitu dengan mengetahui ancaman organisasi dalam hal ini bisa diartikan sebagai suatu hal yang akan menghambat atau mengancam

Maka diperlukannya pengenalan alat-alat laboratorium agar penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang baik dan benar,

Skala KDRT dalam penelitian ini terdiri atas 28 aitem dengan skor minimum 0 dan skor maksimum 3. Standar deviasi hipotetik skala KDRT adalah 14 dan standar

[r]

Pelatihan pembuatan seni mozaik ini akan diterapkan di SD Negeri Kemandungan 03 Kota Tegal dimana disekolah tersebut belum ada pembelajaran seni mozaik. Pelatihan seni mozaik