• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKK 1102409 Chapter 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKK 1102409 Chapter 3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Gheafani Fikria Zaki, 2015

PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN BATIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL BAGI REMAJA D I INDUSTRI BATIK CIMAHI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

yang bertujuan menggali informasi secara mendalam tentang pengembangan program

pelatihan batik berbasis kearifan lokal bagi remaja yang dapat dikembangkan di

Industri Batik Cimahi.

A. Lokasi dan Sumber Data Penelitian

1. Lokasi

Lokasi penelitian ini bertempat di tiga Industri Batik Cimahi, yaitu:

a. Lembur Batik Cimahi yang beralamat di Jalan Pesantren No. 131

Cibabat-Langkah pertama yang peneliti tempuh dalam mengumpulkan data yaitu dengan

menentukan alat pengumpul data/instrument, menyusun pertanyaan, memperbanyak

alat pengumpul data, menyebarkan alat pengumpul data kepada para validator dan

mengumpulkan kembali data yang telah disebarkan. Alat pengumpul data yang

disebarkan kepada para responden disertai dengan rancangan program dan modul

(2)

Teknik pengumpulan data dalam penelitian diawali ketika melakukan studi

pendahuluan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan program dengan

menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk

menguji kelayakan rancangan pengembangan batik berbasis kearifan lokal, peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data berupa expert judgment.

Uraian mengenai teknik pengumpulan data yang dilakukan dapat dipaparkan

secara lebih rinci , yaitu sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara dilakukan oleh peneliti saat studi pendahuluan kepada pengelola

industri batik di Cimahi yang bertujuan untuk mendapatkan data-data pendukung

dalam pengembangan program pelatihan batik ini.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana proses pelatihan batik

dilaksanakan di industri batik Cimahi sebagai data pendukung dalam

pengembangan program pelatihan ini. Observasi yang dilakukan oleh peneliti

berupa observasi non-sistematis yang pada pelaksanaannya tidak menggunakan

instrument pengamatan (Arikunto, 2010).

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan oleh peneliti guna memperkuat data yang telah

didapat sebelumnya. Peneliti menstudii beberapa materi pelatihan batik yang

tersusun dalam modul pelatihan batik dari beberapa industri batik, brosur industri

batik, lembar paket biaya pelatihan, serta dokumentasi kegiatan peserta pelatihan

yang sedang mengikuti kegiatan pelatihan. Peneliti juga sempat

(3)

4. Expert Judgment

Expert Judgment dilakukan dalam penelitian ini kepada beberapa ahli untuk

memvalidasi program pengembangan pelatihan batik berbasis kearifan lokal.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

1. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan peneliti dalam mewawancarai

pengelola industri batik Cimahi mengenai program pelatihan batik. Pedoman

wawancara ini berisikan sejumlah pertanyaan yang akan diajukan kepada

pengelola industri batik Cimahi.

2. Format validasi

Format validasi pada penelitian ini sebagai alat pengumpul data yang didalamnya

terdiri dari beberapa pertanyaan yang terkait dengan pengembangan program

pelatihan batik yang akan disampaikan kepada para validator. Hasil data yang

diperoleh selanjutnya distudii kelayakannya mengenai pengembangan program

pelatihan batik berbasis kearifan lokal yang telah dirancang.

Format validasi ini dibuat dalam bentuk ceklis dengan menggunakan skala

pengukuran Guttman. Data yang diperoleh pada skala Guttman berupa dua

alternatif sehingga akan mendapatkan jawaban yang tegas yakni “ya dan tidak”

(Sugiyono, 2011). Jawaban responden berupa skor tertinggi bernilai 1 untuk

jawaban ya, dan skor terendah bernilai 0 untuk jawaban tidak.

D. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui hasil expert judgment, wawancara dan observasi

yang berbentuk uraian terperinci dirangkum dan difokuskan menurut hal-hal yang

penting, kemudian disusun secara sistematik sehingga memberikan gambaran yang

(4)

Data-data yang telah terkumpul, selanjutnya peneliti analisis sehingga muncul

sebuah kesimpulan yang diharapkan dapat memberi masukan kepada industri batik,

khususnya industri batik di Cimahi.

Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan langkah- langkah berikut:

a. Reduksi Data

Data yang terkumpul baik itu lewat wawancara, ataupun observasi selanjutnya

direduksi. Reduksi data berarti peneliti melakukan pemusatan perhatian pada

penyederhanaan data menjadi bentuk uraian rinci dan sistematis, memilih data-data

pokok yang dipandang penting, membuang data yang dianggap tidak diperlukan

sehingga tercipta suatu gambaran yang lebih terarah mengenai hasil pengamatan dan

mempermudah peneliti untuk mencari kembali data apabila diperlukan. Proses

reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.

b. Penyajian Data

Data yang telah tereduksi selanjutnya diupayakan oleh peneliti untuk disajikan

guna melihat gambaran keseluruhan data atau bagian-bagian tertentu dalam

penelitian. Peneliti menggunakan teks naratif dalam menyajikan data yang diambil

dari catatan lapangan.

c. Persentase dan Penafsiran Data

Persentase data yang digunakan bertujuan untuk melihat besar kecilnya frekuensi

jawaban dalam format validasi yang dihitung dalam jumlah presentase. Pendapat

yang dikemukakan oleh Ali (1985: 184) bahwa rumus untuk menghitung presentasi

adalah

Keterangan:

P = Jumlah presentasi yang dicari (kelayakan program pelatihan)

f = Skor yang diperoleh

n = Skor maksimum

(5)

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka rentang persentase dan kriteria uji

kelayakan pengembangan program pelatihan batik dapat ditetapkan pada tabel

dibawah ini:

Tabel 3.1

Rentang Persentase dan Kriteria Kelayakan Program Pelatihan

Kriteria Tingkat Validitas

82% - 100% Sangat layak digunakan

63% - 81 % Layak digunakan

44% - 62% Cukup layak digunakan

25% - 43% Kurang layak digunakan

Sumber: Sudjana (2005) dengan modifikasi

d. Penarikan Kesimpulan

Peneliti melakukan kegiatan penarikan kesimpulan dari penyajian data hasil

expert judgment. Kesimpulan yang didapat bahwa produk yang dihasilkan dalam

penelitian ini berupa perancangan program pelatihan batik berbasis kearifan lokal

Gambar

Tabel 3.1 Rentang Persentase dan Kriteria Kelayakan Program Pelatihan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perbandingan pada pelat beton bertulang biasa dengan hasil redesain yang dilakukan menggunakan sistem pelat prategang sistem post tension dengan

[r]

éta nalungtik ngeunaan ” Analisis Folklor Toponimi di Kacamatan Tegalwaru Kabupatén Karawang pikeun Bahan Pangajaran Maca Sajarah Lokal di SMAN 1. Pangkalan”,

Ku kituna, hasil jeung kacindekan tina panalungtikan déksriptif umumna mangrupa konsép jeung variabel anu ditalungtik, medar bédana konsép jeung variabel,

yang terbaru dengan menggunakan pelat lantai prategang post tension,. dimana dapat ditinjau perbandingan besarnya dimensi yang

Program search fakultatif ini dibuat menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7, yakni dengan memanfaatkan komponen standarnya seperti, TADOQuery, TEdit, Tlabel , TComboBox,

Untuk mengatasi masalah ini maka diperlukan adanya sebuah media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut secara luas kepada masyarakat, salah satunya adalah

dikatakan bahwa strategi merupakan rencana – rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk mencapai tujuan – tujuan yang diinginkan yaitu agar mampu mengikuti