• Tidak ada hasil yang ditemukan

T IPS 1204758 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T IPS 1204758 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Santi Kurniawati, 2014

Penerapan model dual – coding dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Mande Kabupaten Cianjur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

134 BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.KESIMPULAN

Berdasarkan hasil temuan penelitian sejak masa orientasi hingga

pembelajaran tindakan siklus kedua pertemuan ketiga, hasil wawancara baik

dengan kepala sekolah, guru mata pelajaran, maupun siswa kelas VII-G, aktivitas

guru dan siswa selama pembelajaran, maupun hasil belajar siswa, Observer

memperoleh beberapa kesimpulan sehubungan dengan penerapan Dual-Coding

Theory dalam pembelajaran IPS untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas

VII-G SMP Negeri 3 Mande.

Sebelum penerapan Dual Coding Theory dalam pembelajaran IPS,

kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS masih belum memisahkan antara

informasi pembelajaran verbal dengan visual. Bahkan guru cenderung hanya

menyajikan materi pembelajaran secara verbal (ceramah). Adapun aktivitas siswa

adalah mendengarkan ceramah guru dan menghapal rangkuman materi dari buku

sumber untuk kemudian dites oleh guru. Hal ini berdampak kepada motivasi

belajar siswa yang rendah, terlihat dari aktivitas siswa selama belajar di kelas, ada

yang tertidur atau bercanda dengan kawannya. Dan akhirnya, hasil belajar siswa

rendah. Padahal fasilitas di sekolah sangat memungkinkan guru untuk berinovasi

menggunakan beragam metode dan media pembelajaran visual.

Dalam penerapan Dual Coding Theory, terdapat perbedaan antara tindakan

pada siklus I dengan siklus II. Pada pelaksanaan tindakan siklus I, guru masih

belum terbiasa dengan langkah-langkah DCT dalam pembelajaran. Sehingga

yang terjadi adalah guru tidak menjalankan langka-langkah pembelajaran dengan

DCT seperti yang telah dituangkan dalam rencana pembelajaran secara berurutan.

Guru Mitra juga tampak kaku dalam mengajar. Sementara siswa masih sangat

(2)

135

Santi Kurniawati, 2014

Penerapan model dual – coding dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Mande Kabupaten Cianjur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdiskusi mengenai apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki hal

tersebut.

Berdasarkan refleksi pada akhir siklus I, observer dan Guru Mitra sepakat

untuk menambahkan metode “Roda Berantai” dalam penerapan DCT pada

pembelajaran IPS, tujuannya terutama agar siswa lebih terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Pada siklus II pertemuan pertama, siswa mulai terlibat aktif dalam

pembelajaran. Pada pertemuan kedua, siswa bahkan sudah berani untuk

menyimpulkan pembelajaran, satu aktivitas yang tidak pernah muncul dalam

tindakan siklus sebelumnya. Dari hasil wawancara juga terungkap bahwa siswa

merasa senang dengan adanya variasi dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Hasil utama dari penelitian ini adalah pemahaman guru mengenai

pemrosesan informasi dalam memori siswa. Dan adanya peningkatan

keterampilan mengajar guru, yang menjadi salah satu tuntutan profesional guru.

Kriteria Ketuntasan Minimal untuk mata pelajaran IPS di SMP Negeri 3 Mande

adalah Tujuh Puluh. Perbandingan nilai hasil belajar IPS siswa kelas VII-G antara

sebelum tindakan dengan setelah pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II

menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi. Nilai rata-rata nilai IPS siswa kelas

VII-G pada masa pra-siklus Lima Puluh, Enam dan hanya Tiga orang yang

nilainya mencapai atau melebihi KKM. Setelah pelaksanaan tindakan siklus I,

rata-rata nilai IPS kelas VII-G menjadi Enam Puluh Delapan, Tiga dan Lima

Belas orang siswa nilainya mencapai atau melebihi KKM. Sedangkan nilai

rata-rata IPS kelas VII-G setelah pelaksanaan siklus II adalah Tujuh Puluh Lima, Dua

dan Tiga Puluh Lima orang siswa nilainya mencapai atau melebihi KKM,

sehingga dinyatakan tuntas.

Kendala utama yang dihadapi Guru Mitra dan Observer dalam

pelaksanaan tindakan adalah pemahaman Guru Mitra mengenai DCT dan

langkah-langkah operasionalnya dalam pembelajaran IPS. Kemudian pengelolaan

kelas oleh Guru Mitra yang belum optimal. Hal ini berdampak pada aktivitas gur

(3)

136

Santi Kurniawati, 2014

Penerapan model dual – coding dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Negeri 3 Mande Kabupaten Cianjur)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

optimal. Namun melalui diskusi antara Observer dengan Guru Mitra dalam proses

refleksi, kendala-kendala tersebut dapat diatasi. Tidak ada kendala berarti dari

pihak sekolah maupun sarana prasarana.

B. REKOMENDASI

Pemahaman mengenai cara pemrosesan informasi di dalam memori siswa

akan membantu guru untuk menentukan metode pembelajaran yang akan

meningkatkan pemahaman siswa secara lebih efektif. Oleh sebab itu guru perlu

mempelajari lebih dalam bagaimana informasi berupa materi pelajaran diolah

dalam memori siswa, sehingga dapat menyusun program perencanaan yang efektif

dan efisien dengan hasil yang memuaskan. Penggunaan gambar dan kata-kata

kongkrit lebih memudahkan siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih

baik. Namun aktivitas siswa selama proses pembelajaran juga perlu menjadi

pertimbangan. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah, peneliti lain dapat

mencoba untuk menggabungkan prinsip-prinsip DCT dalam pembelajaran dengan

metode pembelajaran kooperatif. Sebab penelitian ini masih menekankan pada

sistem belajar individu. Tentu dengan menggunakan media pembelajaran yang

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi misi Gubernur berdasarkan Undang-Undang Nomor

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, data yang telah direduksi akan

Saya menyata kan bahwa skripsi dengan judul “ Efektivitas Model Pembelajaran Integratif terhadap Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi (Penelitian Eksperimen Semu

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah berapa panjang tiang menonjol diatas tanah, pada prinsipnya penonjolan ini harus sependek mungkin untuk menghindari kemungkinan

Kemampuan Siswa Kelas XI SMK Daarut Tauhiid Boarding School dalam Menulis Karangan Eksposisi Sebelum Menggunkaan Model Pembejalaran Integratif ..... Kemampuan Siswa Kelas XI

Indikator kinerja Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batang mengacu pada indikator kinerja pembangunan daerah Kabupaten Batang yang telah ditetapkan dalam

Nilai laju penurunan temperatur hasil pengujian dengan pemakaian swirl fan pada rentang daya input 95 s/d 120 Watt dan variasi kecepatan 2,8; 4,3 dan 6,6 m/s lebih besar

Dengan adanya aplikasi ini bagi pemula yang menggemari bulu tangkis dapat mempelajari dengan baik dan benar, selain itu aplikasi ini juga memberikan informasi yang lengkap