• Tidak ada hasil yang ditemukan

s ppb 055293 chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "s ppb 055293 chapter3"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan Sukagalih No. 80 Bandung.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat kelas. Kelas XI IPA berjumlah satu kelas dan kelas XI IPS berjumlah tiga kelas. Berdasarkan jumlah populasi dari seluruh kelas XI yang memungkinkan untuk semuanya dijadikan sampel penelitian, maka dalam penelitian ini untuk populasi dijadikan sampel penelitian.

Tabel 3.1

Populasi yang dijadikan Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPA 1 41 orang

2 XI IPS 1 36 orang

3 XI IPS 2 33 orang

4 XI IPS 3 35 orang

Total Sampel 145 orang

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

(2)

penelitian dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik. Pendekatan secara kuantitatif ini pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah (Sugiyono, 2008: 16) dan digunakan untuk menganalisa data mengenai perilaku agresif berdasarkan perhitungan secara statistik yang diperoleh melalui penyebaran instrumen perilaku agresif.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu studi yang bermaksud memperoleh jawaban tentang permasalahan yang sedang terjadi dengan cara mengolah, menganalisis, menafsirkan dan menyimpulkan data hasil penelitian. Metode ini berkenaan dengan pertanyaan terhadap keadaan satu atau lebih variabel yang mandiri. Metode deskriptif tidak membuat perbandingan atau hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2008: 35). Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan perilaku agresif siswa SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 sebagai landasan penyusunan program bimbingan pribadi hipotetik.

C. Pengembangan Instrumen Pengumpul Data

(3)

redaksional, konstruk dan kontennya. Berikut adalah deskripsi langkah-langkah pengembangan instrumen perilaku agresif siswa Sekolah Menengah Atas.

1. Definisi Operasional

a. Perilaku Agresif

Perilaku agresif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respon siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 terhadap sejumlah pernyataan tentang kecenderungan individu untuk melakukan tingkah laku verbal dan atau non-verbal yang bertujuan untuk menyakiti dan atau melukai orang lain yang disebabkan karena frustrasi yang mendalam dan rasa tidak aman yang terjadi pada diri individu.

Adapun indikator dari perilaku agresif verbal dan non-verbal adalah sebagai berikut: 1) perilaku agresif verbal antara lain yaitu, berkata kasar dan tidak sopan, menemooh orang lain, membantah pendapat orang lain, melawan perintah orang lain, dan menghasud orang lain, serta 2) indikator perilaku agresif non-verbal antara lain yaitu, melakukan perkelahian dan penganiayaan, menyerang secara fisik, berlaku kasar terhadap orang lain, tidak disiplin, melakukan pelanggaran peraturan, kecenderungan hedonis, merusak barang-barang dirumah dan barang orang lain, membuat keonaran, berlaku kejam, suka bertengkar dan menaruh rasa dendam kepada orang lain.

b. Bimbingan Pribadi

(4)

dikembangkan berdasarkan profil perilaku agresif yang ditujukan kepada siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 yang dilaksanakan secara sistematis dengan tujuan untuk mengurangi perilaku agresif siswa.

Program bimbingan pribadi diperoleh dari analisis hasil angket perilaku agresif. Struktur program bimbingan pribadi yang dikembangkan terdiri atas rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, sasaran layanan, pengembangan tema, struktur dan isi layanan, media dan alat pendukung serta evaluasi dalam upaya membantu mengurangi perilaku agresif siswa.

Langkah penyusunan program bimbingan pribadi melalui tahapan-tahapan pelaksanaan sebagai berikut, yaitu: (1) need assesment merupakan proses identifikasi kebutuhan siswa melalui penyebaran angket perilaku agresif, data yang diperoleh adalah profil perilaku agresif siswa, dan (2) penyusunan program, merupakan proses merancang program bimbingan pribadi hipotetik yang dirancang berdasarkan profil perilaku agresif siswa

2. Penyusunan Kisi-kisi

(5)

Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). Empat jawaban tersebut diurutkan dari kemungkinan tertinggi hingga yang terendah.

Penjabaran dari bentuk skala empat dalam instrumen ini dapat dilihat di tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2

Penjabaran Jawaban Skala Empat

Jawaban Deskripsi

Sering (SR) menunjukkan bahwa siswa sering melakukan perilaku agresif sesuai dengan pernyataan

Kadang-kadang (KD) menunjukkan bahwa siswa kadang-kadang melakukan perilaku agresif sesuai dengan pernyataan

Jarang (JR) menunjukkan bahwa siswa jarang melakukan perilaku agresif sesuai dengan pernyataan

Tidak Pernah (TP) menunjukkan bahwa siswa tidak pernah melakukan perilaku agresif sesuai dengan pernyataan

Lebih rinci kisi-kisi instrumen yang telah disusun berdasarkan indikator perilaku agresif siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Instrumen Perilaku Agresif

(6)

Menghasud orang lain 16, 17 18, 19 4

Setelah kisi-kisi instrumen tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun item pernyataan yang merujuk pada indikator-indikator dalam kisi-kisi dan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini.

(7)

perilaku agresif, sedangkan pernyataan negatif mengandung pengertian bahwa setiap pernyataan memiliki tingkat kesesuaian yang sangat rendah dengan indikator perilaku agresif.

4. Pengujian Instrumen

a. Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan atau yang lebih dikenal dengan penimbangan (judgement) alat pengumpul data dilakukan untuk melihat kesesuaian antara konstruk instrumen dengan landasan teoretis, definisi operasional variabel, dan ketepatan bahasa untuk subjek yang akan memberikan respon

Penimbangan (judgement) dalam penelitian ini dilakukan oleh para pakar bimbingan dan konseling di lingkungan jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yaitu Dr. Ipah Saripah, M.Pd., Nandang Budiman, S.Pd.,M.Si., dan Eka Sakti Yudha, M.Pd. Penimbangan dilakukan untuk menilai memadai atau tidaknya pernyataan yang digunakan dalam instrumen dengan melihat segi konstruk, isi dan redaksi bahasa. Pernyataan yang berkualifikasi memadai (M) dapat langsung digunakan sebagai item pernyataan dalam instrumen penelitian sementara pernyataan yang berkualifikasi tidak memadai (TM) perlu direvisi dan diperbaiki.

b. Uji Keterbacaan Instrumen

(8)

dilakukan kepada siswa Sekolah Menengah Atas PGRI I Bandung yang tidak dijadikan anggota sampel penelitian sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang kelas XI IPA 1, 2 orang kelas XI IPS 2, dan 2 orang kelas XI IPS 3. Setelah dilakukan uji keterbacaan, butir pernyataan dalam instrumen yang kurang jelas diperbaiki sehingga dapat dimengerti oleh siswa.

c. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk menunjukan tingkat ketepatan setiap item pernyataan dalam mengukur aspek yang diungkap. Suatu instrumen dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan tepat sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur (Julianti, 2001: 145).

Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian adalah seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkap perilaku agresif siswa. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan perangkat program

SPSS for Windows versi 16.0. Validitas item dilakukan dengan menganalisis

daya pembeda menggunakan prosedur pengujian Spearman’s rho. Setiap item dari instrumen dikorelasikan dengan skor total aspeknya.

(9)

valid (hasil perhitungan SPSS terlampir). Untuk hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Perilaku Agresif Siswa SMA

Keterangan Nomor Item Jumlah

Valid

1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 55, 56, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68

65

Tidak valid 3, 54, 57 3

Jumlah 68

d. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk mengetahui ketetapan atau tingkat kepercayaan suatu instrumen (Arikunto, 2002: 86). Sebuah istrumen yang reliabel dapat digunakan untuk mengukur berkali-kali dan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008: 124). Untuk menguji tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, maka dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows versi 16.0.

(10)

Tabel 3.5

Interpretasi Reliabilitas

Koifisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

> 0.20 Hubungan dapat dikatakan tidak ada

0.20 – 0.40 Hubungan rendah

0.40 – 0.70 Hubungan cukup

0.70 – 0.90 Hubungan tinggi

0.90 – 1.00 Hubungan sangat tinggi

(Rakhmat & Solehuddin, 2006: 74)

Tabel 3.6

Tingkat Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.818 65

Tabel 3.6 mengindikasikan hasil dari perhitungan reliabilitas menggunakan program SPSS pada 65 item pernyataan dan diperoleh harga reliabilitas (r hitung) sebesar 0.818. berdasarkan kriteria yang digunakan, maka tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini termasuk tinggi yang artinya instrumen ini dapat digunakan dan mampu menghasilkan skor pada setiap item dengan konsisten.

D. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data

(11)

1. Penyekoran Data Hasil Penelitian

Teknik skoring pada data hasil penelitian mengacu kepada pedoman penyekoran yang terbagi menjadi dua kriteria, yaitu berdasarkan pernyataan positif dan pernyataan negatif. Jika pernyataan positif, siswa yang menjawab pada kolom Sering (SR) diberi skor 4 (empat), kolom Kadang-kadang (KD) diberi skor 3 (tiga), kolom Jarang (JR) diberi skor 2 (dua), dan kolom Tidak Pernah (TP) diber skor 1 (satu). Jika pernyataan negatif, siswa yang menjawab pada kolom Sering (SR) diberi skor 1 (satu), kolom Kadang-kadang (KD) diberi skor 2 (dua), kolom Jarang (JR) diberi skor 3 (tiga), dan kolom Tidak Pernah (TP) diberi skor 4 (empat). Penyekoran dilakukan secara sederhana dengan mengacu pada pedoman penyekoran yang ditunjukan pada tabel 3.7 sebagai berikut.

Tabel 3.7

Pola Skor Opsi Alternatif Respon

Pernyataan Skor Alternatif Respon

SR KD JR TP

Positif (+) 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4

2. Konversi Skor

(12)

(13)

Dengan menggunakan rumus batas lulus, maka didapat klasifikasi rentang skor untuk menentukan kedudukan siswa dalam tingkatan perilaku agresifnya dengan skor aktual sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kategori Tingkat Perilaku agresif Siswa

No Kriteria Kategori

1 X ≥ 124 Tinggi

2 124 > X > 116 Sedang

3 X ≤ 116 Rendah

Berdasarkan kriteria pada penyekoran di atas, tingkat perilaku agresif siswa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dan penjelasannya sebagai berikut :

Tinggi : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agesif tinggi berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator perilaku agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku agresif verbal, perilaku agresif non-verbal, ketidakdisiplinan, menentang peraturan dan atau melawan, melakukan pengrusakan dan menimbulkan permusuhan.

(14)

ketidakdisiplinan, menentang peraturan dan atau melawan, melakukan pengrusakan dan menimbulkan permusuhan.

Rendah : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agresif rendah berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator perilaku agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku agresif verbal, perilaku agresif non-verbal, ketidakdisiplinan, menentang peraturan dan atau melawan, melakukan pengrusakan dan menimbulkan permusuhan.

E. Prosedur dan Tahap Penelitian

Penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap hasil dan pelaporan.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Berikut adalah tahap-tahap persiapan dalam penelitian.

a. Identifikasi masalah yang terjadi di lapangan dan menetapkan fokus permasalahan.

b. Melakukan studi pustaka dengan membaca dan mengkaji literatur yang sesuai dengan fokus masalah yang diteliti.

c. Menyusun proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan tim dosen mata kuliah Metode Riset.

(15)

e. Merevisi proposal penelitian sesuai dengan saran dan masukan dosen pada saat penyelenggaraan seminar proposal skripsi dan disahkan dengan persetujuan dari dewan skripsi jurusan.

f. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada Bidang Akademisi Fakultas.

g. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk melanjutkan ke tingkat fakultas. Surat izin penelitian yang telah disahkan kemudian disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA PGRI I Bandung.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi hal-hal berikut.

a. Pengembangan instrumen penelitian (meliputi penyusunan kisi-kisi, penimbangan instrumen, uji keterbacaan serta merevisi instrumen sesuai hasil pertimbangan para pakar dan hasil keterbacaan siswa).

b. Menentukan besarnya kelompok sampel dalam penelitian.

c. Menghitung validitas dan reliabilitas instrumen yang telah diujicobakan. d. Mengolah dan menganalisis data yang telah terkumpul.

e. Merancang program bimbingan pribadi (dalam penelitian ini diartikan sebagai layanan) dilakukan beberapa tahap kegiatan berikut ini.

1) Needs assesment dengan melakukan penyebaran Instrumen Perilaku

(16)

2) Menyusun rancangan program bimbingan pribadi hipotetik berdasarkan profil perilaku agresif siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung.

3. Tahap Hasil dan Pelaporan

Pada tahap ini, hasil dari pengolahan data berupa skripsi program bimbingan pribadi berdasarkan profil perilaku agresif siswa sekolah menengah atas yang layak dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012, dilaporkan dan kemudian dipertanggungjawabkan dalam sidang skripsi.

Keseluruhan prosedur penelitian di atas, dituangkan dalam alur penelitian dalam bagan 3.1 berikut.

Bagan 3.1 Alur Penelitian

Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa

Pendahuluan Identifikasi Masalah Siswa Kelas XI SMA PGRI I Bandung

Gambar

Tabel 3.1 Populasi yang dijadikan Sampel Penelitian
Tabel 3.2 Penjabaran Jawaban Skala Empat
Tabel 3.4
Tabel 3.6 Tingkat Reliabilitas Instrumen
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 huruf b mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, akademik, kemahasiswaan, kepegawaian,

Untuk mempermudah kita dalam memahami cara kerja dari pemantau ruangan dan sistem keamanan ruangan penyimpanan barang-barang berharga dengan menggunakan mikrokontroler

Kesimpulan : Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan kadar hemoglobin pada remaja putri kelas X di

Untuk menjawab permasalahan pertama dalam menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kredit sektor konstruksi perbankan konvensional, penelitian ini menggunakan

[r]

[r]

Data dikumpulkan melalui studi pustaka dari literatur yang berkaitan dengan tinjauan yuridis tentang pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja

Perusahaan dapat dikalsifikasikan menjadi tiga, menurut strategi koorporaT yaitu perusahaan dengan industry tunggal beropersasi dalam satu lini bisnis, perusahaan