• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembagian Waris Menurut Hukum Adat Masyarakat Suku Akit (Studi di Kecamatan Rupat Utara, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembagian Waris Menurut Hukum Adat Masyarakat Suku Akit (Studi di Kecamatan Rupat Utara, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

anugerah dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya mulai dari masa perkuliahan

sampai dengan tahap penyelesaian tesis seperti sekarang ini di Magister Kenotariatan

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

Tesis ini diberi Judul “PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT

MASYARAKAT SUKU AKIT (STUDI DI KECAMATAN RUPAT UTARA,

PULAU RUPAT, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU).”

Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis tidak lupa ingin mengucapkan

terima kasih atas jasa-jasa dari nama-nama yang disebut dibawah ini. Beliau-beliau

tersebut merupakan penuntun dan juga motivasi yang mendukung penulis dari awal,

masa perkuliahan hingga sekarang sampai selesainya tesis ini. Penulis menghaturkan

terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas

Sumatera Utara, atas kesempatan yang berharga yang telah diberikan untuk

dapat menyelesaikan studi strata-II Program Studi Magister Kenotariatan

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., H.Hum., selaku Dekan Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara, yang juga telah memberikan kesempatan

bagi penulis untuk menyelesaikan studi strata-II Program Studi Magister

(9)

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin S.H., M.S., CN., selaku Ketua Program

Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara dan juga selaku

Dosen Penguji yang telah dengan sabar memberi masukan yang berarti dalam

penulisan tesis ini.

4. Bapak Dr. Edy Ikhsan, S.H,. M.A. selaku Dosen Pembimbing Pertama penulis

dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan

yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini

5. Ibu Dr. Rosnidar Sembiring, S.H., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Kedua

penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan

arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan

ini.

6. Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing

Ketiga penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan

masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk

dalam penulisan ini.

7. Ibu Dr. Yefrizawati,S.H, M.Hum, selaku Dosen Penguji yang telah dengan

sabar memberi masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini.

8. Bapak dan Ibu Guru Besar juga segenap Dosen dan staf pengajar Magister

Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, tanpa bisa

disebutkan satu persatu namanya, atas jasa-jasanya dalam memberikan ilmu

dan bimbingan selama masa perkuliahan.

(10)

9. Para pegawai pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu kelancaran dalam

manajemen administrasi yang diperlukan.

10.Bapak Anyang selaku Kepala Adat Suku Akit, yang telah memberikan

bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam

menyelesaikan thesis ini.

11.Bapak Amirudin selaku Kepala Adat suku Akit di Hutan Panjang, yang telah

memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam

menyelesaikan thesis ini.

14.Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis, yang telah memberikan bantuan baik

materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini.

15.Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis yang telah memberikan

bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam

menyelesaikan thesis ini.

16.Kepala Kantor Kecamatan Rupat Utara, yang telah memberikan bantuan baik

(11)

17.Bapak Dr. Fikarwin Zuka, selaku Dosen Antropologi Budaya Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril

yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini

18.Bapak Dr. Lister Berutu, M.A selaku Dosen Antropologi Hukum Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril

yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini

19.Seluruh Masyarakat Adat Suku Akit, yang telah memberikan bantuan baik

materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini.

20.Rekan-rekan Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara stambuk 2014 khususnya buat Maria Sianturi S.H, M.Kn, Ita

Risnawaty Purba S.H, M.Kn, Juliana Hutasoit, Ada Tua Simbolon S.H, M.Kn,

Dheo Sihombing S.H, Yenta Iasika Simanjuntak S.H, Diana Alfarisa S.H,

Ellys Novita Banjarnahor, S.H,M.Kn, Lamhot H. Sigiro S.H,M.Kn, Rizky

Mutia S.H, M.Kn yang telah berjuang bersama-sama selama ini serta telah

memberikan banyak dukungan dan kerjasamanya selama penulis menjalankan

perkuliahan, semoga sukses untuk kita semua.

21.Semua pihak-pihak yang tidak disebutkan, terima kasih atas kesempatan dan

dukungan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan

dan penulisan tesis ini.

(12)

Ucapan terimakasih aku persembahkan kepada kedua orang tua yang penulis

cintai dan kasihi, yaitu Bapakku St. Esman Panjaitan dan Mamakku Helida Boru

Marpaung, beserta abang ku yaitu Mangasi Tua Pardamaian, Parlindungan, Binsar

Halomoan, Edison Lamhot Marusaha, Charles, Amd dan Opranto Parsaoran,S.Kom,

Kakakku tercinta Rosinta, S.Pd, Lisbeth Elfrida, S.E dan Nuryanti Natalia, Amd.

Abang Iparku yaitu Bapak Christin Simanjutak, Ridwan Sihombing, Candro Silaban

dan Kakak Iparku yaitu Ani Martauli br. Marpaung, Yana br. Marbun, Farida br.

Marbun, Amd, S.Km, Eny Kusnita br. Marpaung, Rina Erlin br. Gultom

keponakanku yang cantik-cantik dan yang ganteng-ganteng, dan Irawan Hermanto,

Amd, SS, Rita Natalia Sinaga, SS serta semua saudara-saudara yang penulis kasihi

yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan perkuliahan.

Tesis yang telah diselesaikan dengan segenap hati dan pemikiran ini tentunya

masih perlu untuk diperbaiki karena di dalamnya masih terdapat

kekurangan-kekurangan untuk itu, dengan tangan terbuka akan menerima segala kritik maupun

saran yang sifatnya membangun demi kemajuan kita bersama.

(13)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : YOHANES ORLANDO

Tempat/Tanggal Lahir : Nerbit Kecil/ 27 Nopember 1990

Alamat : Jl.Nerbit Kecil, RT. 014, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 25 Tahun

Agama : Kristen Protestan

Kewarganegaraan : Indonesia

II. KELUARGA

Nama Ayah : St. Esman Panjaitan (Op. Angel)

Nama Ibu : Helida Boru Marpaung (Op. Angel)

Anak 1 : Rosinta Panjaitan, S.Pd

Anak 2 : Mangasi Tua Pardamaian Panjaitan

Anak 3 : Parlindungan Panjaitan

Anak 4 : Binsar Halomoan Panjaitan

Anak 5 : Edison Lamhot Marusaha Panjaitan

Anak 6 : Charles Panjaitan, A.Md

Anak 7 : Lisbet Elfrida Panjaitan, S.E

Anak 8 : Opranto Parsaoran Panjaitan, S.Kom

Anak 9 : Nuryanti Natalia Panjaitan, A.Md. Ak

Anak 10 : Yohanes Orlando Panjaitan, SH, M.Kn

III.PENDIDIKAN

Sekolah Dasar : Sekolah Dasar Negeri 005 Lubuk Gaung

(1996-2002)

Sekolah Menengah Pertama : SLTP Negeri 06 Dumai (2002-2005) Sekolah Menengah Umum : SMA Negeri 04 Dumai (2005-2008)

Pendidikan Strata 1 (satu) : Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Pekanbaru- Riau (2008-2012)

Pendidikan Strata 2 (dua) : Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara (USU) (2014-2016)

(14)

DAFTAR ISI

E. Keaslian Penelitian ... 15

F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 17

1. Kerangka Teori ... 17

7. Teknik Pengumpulan Data ... 27

(15)

BAB II MASYARAKAT SUKU AKIT SEBAGAI MASYARAKAT HUKUM

ADAT ... 31

A. Pengertian Masyarakat Hukum Adat ... 31

1. Menurut Para Sarjana ... 33

2. Menurut Peraturan Perundang-undangan ... 38

a. Undang-Undang Dasar 1945 ... 38

b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria ... 39

c. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan .... 40

d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat ... 41

e. Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat Yang Berada dalam Kawasan Tertentu ... 42

f. Konfrensi Konvensi International Labour Organization (ILO) 69

Tahun 1989 ... 43

B. Struktur Pemerintahan Masyarakat Adat Suku Akit ... 44

1. Gambaran Umum Masyarakat Suku Akit ... 44

a. Keadaan Geografis Kecamatan Rupat Utara ... 44

b. Keadaan Penduduk Kecamatan Rupat Utara ... 46

2. Sejarah Masyarakat Suku Akit ... 46

3. Mata Pencaharian dan Agama Suku Akit ... 52

4. Sistem Kekerabatan Masyarakat Adat Suku Akit ... 55

a. Sistem Perkawinan Masyarakat Adat Suku Akit di Kecamatan Rupat Utara ... 58

b. Sistem Kekeluargaan Masyarakat Suku Akit di Kecamatan Rupat Utara ... 66

c. Terminologi Keluarga pada sistem Kekerabatan Masyarakat suku Akit di Kecamatan Rupat utara ... 67

C. Kedudukan Masyarakat Adat Suku Akit Sebagai Masyarakat Hukum Adat ... 68

BAB III PEMBAGIAN WARIS MASYARAKAT ADAT SUKU AKIT ... 87

A. Hukum Waris Adat ... 87

1. Pengertian Warisan ... 87

2. Pengertian Hukum Waris Adat ... 89

(16)

3. Sifat Hukum Waris Adat ... 91

4. Asas-Asas Hukum Waris Adat ... 93

5. Unsur-unsur Hukum Waris Adat ... 95

B. Sistem Pewarisan Adat dalam Masyarakat Suku Akit ... 96

1. Subjek dalam Pewarisan Masyarakat Adat Suku Akit ... 98

2. Objek dalam Pewarisan Masyarakat Adat Suku Akit ... 101

3. Sumber Harta Warisan Masyarakat Adat Suku Akit ... 104

a. Harta Asal ... 104

b. Harta Bersama ... 105

4. Sebab terhalang mewaris bagi Masyarakat Adat Suku Akit ... 108

C. Pembagian Waris Masyarakat Adat Suku Akit ... 109

1. Hibah (Peninggal Aeh Heta) ... 112

2. Wasiat ... 115

3. Setelah Pewaris Wafat ... 118

D. Kedudukan Ahli Waris dalam Masyarakat Adat Suku Akit ... 122

1. Anak Kandung ... 122

2. Janda ... 125

3. Duda ... 127

4. Anak Angkat ... 129

E. Kasus Pembagian Waris Adat Suku Akit ... 134

1. Kasus Pembagian Waris terhadap Anak Kandung ... 134

2. Kasus Pembagian Waris Terhadap Janda ... 145

3. Kasus Pembagian Waris Terhadap Duda ... 150

4. Kasus Pembagian Waris Terhadap Pergantian Tempat ... 154

5. Kasus Pembagian Waris Terhadap Saudara Pewaris ... 159

BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ADAT SUKU AKIT ... 165

A.Secara Musyawarah ( Hapat/behonding ) Keluarga ... 166

B.Secara Musyawarah Adat ... 170

BAB V PENUTUP ... 174

A.Kesimpulan ... 174

B.Saran ... 175

(17)

DAFTAR ISTILAH

Abang : Panggilan untuk suami dari Kakak (Abang Ipar)

Adatrecht : Hukum Adat

Adatrechtsgemeenshap : Masyarakat Hukum Adat

Adopsi : Pengangkatan Anak

Akak/Ngso : Panggilan untuk kakak Ipar

Ambung : Keranjang Kulit

Animisme : Kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda

(pohon, batu, sungai, gunung, dan lain-lain)

Bah : Panggilan untuk adik Bapak yang lebih tua yang

laki-laki (Paman dari Pihak Bapak)

Bathin : Panggilan untuk Kepala suku Akit

Bebana : Alat musikgendang

Begi : Macam

Bilateral : Sistem keturunan yang menarik garis dari kedua orang

tua atau menarik garis dua sisi bapak dan ibu, di mana posisi pria dan wanita tidak dibeda-bedakan atau dianggap setara di dalam masalah pewarisan

Commuun : Sifat Komunal

Depat : Dapat

Ekslusif : Terpisah dari yang lain; khusus

Eksternal : Menyangkut bagian luar

Erkenning : Pengakuan

Fact Of Law : Fakta-fakta hukum

Field Research : Penelitian Lapangan

Genealogi : Pertalian berdasarkan suatu keturunan

Generalite : Dari suatu angkatan manusia

Hapat /Behonding : Suatu musyawarah Adat yang dilakukan oleh

Masyarakat suku Akit

HartaPusaka : Hartawarisan yang ditinggalkanoleh orang

tuaataunenekmoyang yang diserahkankepadaAhliwaris

Household : Isi rumah; rumah tangga

Illegal : Tidak sah menurut hukum, dalam hal ini melanggar

hukum

Immaterele goederen : Barang-barang yang tidak berwujud benda

Indigenous Peoples : Masyarakat Adat

Internal : Menyangkut bagian dalam

Jelan : Jalan

Kame : Kami

Kedehat : Kedarat

Kekiun : Kesana

(18)

Kojor : Tombak

Kok : Tidak

Konkriet : Konkrit

Kontane Handeling : Sifat Kontan

Legitieme portie : Pembagian warisan menurut ketentuan Undang-Undang

Living law of People : Hukum yang hidup dalam masyarakat

Matrineal : Sistem keturunan yang menarik garis dari pihak ibu,

pada sistem ini posisi wanita lebih dominan pengaruhnya daripada pria di dalam masalah pewarisan

Mika : Kalian

Nenek : Panggilan untuk Kaum laki-laki/ Perempuan yang

sudah tua

Ngah : Panggilan untuk perempuan

Ngami : Mengambil

Paguyuban : Perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan

orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan (kerukunan) di antara para anggotanya

Papal Adat : Pesan Adat

Patrineal : Suatu sistem keturunan yang menarik garis dari pihak

bapak pada sistem ini posisi pria lebih dominan pengaruhnya daripada wanita di dalam masalah pewarisan

Pehekah : Berakar

Peninggal aeh heta : Hibah

Rakit : Kendaraan apung dibuat dr beberapa buluh (kayu) yang

diikat berjajar dipakai untuk mengangkut barang atau orang di air; getek

Reasonable : Pantas, layak, masuk akal

Rechtsnormen : Hukum sebagai norma hukum

Perkawinan Eksogami : Prinsip perkawinan yang mengharuskan orang mencari

jodoh di luar lingkungan sosialnya, spt di luar lingkungan kerabat, golongan sosial, dan lingkungan pemukiman

Perkawinan eleutherogami: Seseorang bebas untuk memilih jodohnya dalam

perkawinan, baik itu dari klen sendiri maupun klen lainnya.

Perkawinan Endogami : Prinsip perkawinan yg mengharuskan orang untuk

mencari jodoh di dalam lingkungan sosialnya sendiri, misalnya di lingkungan kerabat, lingkungan kelas sosial, atau lingkungan pemukiman

State Law : Hukum negara

(19)

Tarian Maleng : Tari untuk mengatur langkah orang berjalan, biasanya dilakukan pada acara sunat, nikah dan kematian

Teritorial : Pertalian berdasarkan lingkungan daerah

Tetawak : Gong

Toescheidingen : Hibah Wasiat

Transmigrasi : Perpindahan penduduk dari desa kekota, dari suatu

daerah kedaerah lain

Tutus : Ikatan pada jenazah terdiri dari kain putih bersih, diikat

pada kepala, kaki dan tiga helai diikat pada badan

Volkgeist : Konsep hukum yang hidup dalam jiwa masyarakat

Wak : Panggilan untuk laki-laki

Wali : Istilah yang digunakan masyarakat suku Akit untuk

Pihak laki-laki

Waris : Istilah yang digunakan masyarakat suku Akit untuk

Pihak perempusn

(20)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1 Pendapat Masyarakat Suku Akit memiliki tanah Adat di Kecamatan Rupat

Utara ... 79

Tabel 2 Pembagian waris menurut masyarakat suku Akit ... 110

Tabel 3 Waktu pelaksanaan pembagian waris menurut masyarakat adat Suku Akit .. 111

Tabel 4 Proses pembagian waris menurut masyarakat Suku Akit ... 121

Tabel 5 Kedudukan anak kandung sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 124

Tabel 6 Kedudukan janda sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 127

Tabel 7 Kedudukan duda sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 129

Tabel 8 Kedudukan anak angkat sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 134

Tabel 9 Pemimpin dalam pembagian harta warisan maupun dalam penyelesaian sengketa

warisan orang tua/ pewaris... 169

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hukum adat waris Jawa dalam hal pembagian waris harta orang tua tiri jika tidak ada saudara tiri atau ahli waris lain menurut hukum adat Jawa di

Dengan ini mengajukan nermohonan untuk Penelitian Hukum dan Penulisan Skripsi dengan iudul: PERBANDINGAN PEMBAGIAN WARIS MENURUT KITAB UNDANG - UNDANG HUKUM PERDATA ( BW) DAN

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa pembagian harta waris pada masyarakat adat Lampung Saibatin dikaji menurut Hukum Islam, dapat dilihat dari

bedekeh sebagai daya tarik pariwisata budaya dan menyajikan beberapa persoalan mendasar terkait keberadaan suku Akit di pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi

1) Sistem Pewarisan Individual, yakni bahwa harta warisan akan terbagi-bagi hak kepemilikannya kepada para ahli waris, hal ini sebagaimana yang berlaku menurut

Judul Tesis : PERGESERAN PEMBAGIAN WARIS ADAT DALAM SUKU BATAK ANGKOLA (STUDI DI KECAMATAN PADANGBOLAK KABUPATEN PADANGLAWAS UTARA).. Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya

PENILAIAN (ASSESSMENT), Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari permasalahan mengenai pembagian waris menurut hukum Islam dengan mengkaji dan

152 KESIMPULAN Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pembagian harta waris dalam Hukum Islam yaitu proses pemindahan harta peninggalan seseorang yang telah meninggal,