KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
anugerah dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya mulai dari masa perkuliahan
sampai dengan tahap penyelesaian tesis seperti sekarang ini di Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Tesis ini diberi Judul “PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT
MASYARAKAT SUKU AKIT (STUDI DI KECAMATAN RUPAT UTARA,
PULAU RUPAT, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU).”
Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis tidak lupa ingin mengucapkan
terima kasih atas jasa-jasa dari nama-nama yang disebut dibawah ini. Beliau-beliau
tersebut merupakan penuntun dan juga motivasi yang mendukung penulis dari awal,
masa perkuliahan hingga sekarang sampai selesainya tesis ini. Penulis menghaturkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas
Sumatera Utara, atas kesempatan yang berharga yang telah diberikan untuk
dapat menyelesaikan studi strata-II Program Studi Magister Kenotariatan
Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., H.Hum., selaku Dekan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara, yang juga telah memberikan kesempatan
bagi penulis untuk menyelesaikan studi strata-II Program Studi Magister
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin S.H., M.S., CN., selaku Ketua Program
Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara dan juga selaku
Dosen Penguji yang telah dengan sabar memberi masukan yang berarti dalam
penulisan tesis ini.
4. Bapak Dr. Edy Ikhsan, S.H,. M.A. selaku Dosen Pembimbing Pertama penulis
dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan
yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini
5. Ibu Dr. Rosnidar Sembiring, S.H., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Kedua
penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan
arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan
ini.
6. Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing
Ketiga penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan
masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk
dalam penulisan ini.
7. Ibu Dr. Yefrizawati,S.H, M.Hum, selaku Dosen Penguji yang telah dengan
sabar memberi masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini.
8. Bapak dan Ibu Guru Besar juga segenap Dosen dan staf pengajar Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, tanpa bisa
disebutkan satu persatu namanya, atas jasa-jasanya dalam memberikan ilmu
dan bimbingan selama masa perkuliahan.
9. Para pegawai pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu kelancaran dalam
manajemen administrasi yang diperlukan.
10.Bapak Anyang selaku Kepala Adat Suku Akit, yang telah memberikan
bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam
menyelesaikan thesis ini.
11.Bapak Amirudin selaku Kepala Adat suku Akit di Hutan Panjang, yang telah
memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam
menyelesaikan thesis ini.
14.Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis, yang telah memberikan bantuan baik
materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini.
15.Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis yang telah memberikan
bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam
menyelesaikan thesis ini.
16.Kepala Kantor Kecamatan Rupat Utara, yang telah memberikan bantuan baik
17.Bapak Dr. Fikarwin Zuka, selaku Dosen Antropologi Budaya Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril
yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini
18.Bapak Dr. Lister Berutu, M.A selaku Dosen Antropologi Hukum Universitas
Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril
yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini
19.Seluruh Masyarakat Adat Suku Akit, yang telah memberikan bantuan baik
materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini.
20.Rekan-rekan Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas
Sumatera Utara stambuk 2014 khususnya buat Maria Sianturi S.H, M.Kn, Ita
Risnawaty Purba S.H, M.Kn, Juliana Hutasoit, Ada Tua Simbolon S.H, M.Kn,
Dheo Sihombing S.H, Yenta Iasika Simanjuntak S.H, Diana Alfarisa S.H,
Ellys Novita Banjarnahor, S.H,M.Kn, Lamhot H. Sigiro S.H,M.Kn, Rizky
Mutia S.H, M.Kn yang telah berjuang bersama-sama selama ini serta telah
memberikan banyak dukungan dan kerjasamanya selama penulis menjalankan
perkuliahan, semoga sukses untuk kita semua.
21.Semua pihak-pihak yang tidak disebutkan, terima kasih atas kesempatan dan
dukungan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan
dan penulisan tesis ini.
Ucapan terimakasih aku persembahkan kepada kedua orang tua yang penulis
cintai dan kasihi, yaitu Bapakku St. Esman Panjaitan dan Mamakku Helida Boru
Marpaung, beserta abang ku yaitu Mangasi Tua Pardamaian, Parlindungan, Binsar
Halomoan, Edison Lamhot Marusaha, Charles, Amd dan Opranto Parsaoran,S.Kom,
Kakakku tercinta Rosinta, S.Pd, Lisbeth Elfrida, S.E dan Nuryanti Natalia, Amd.
Abang Iparku yaitu Bapak Christin Simanjutak, Ridwan Sihombing, Candro Silaban
dan Kakak Iparku yaitu Ani Martauli br. Marpaung, Yana br. Marbun, Farida br.
Marbun, Amd, S.Km, Eny Kusnita br. Marpaung, Rina Erlin br. Gultom
keponakanku yang cantik-cantik dan yang ganteng-ganteng, dan Irawan Hermanto,
Amd, SS, Rita Natalia Sinaga, SS serta semua saudara-saudara yang penulis kasihi
yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan perkuliahan.
Tesis yang telah diselesaikan dengan segenap hati dan pemikiran ini tentunya
masih perlu untuk diperbaiki karena di dalamnya masih terdapat
kekurangan-kekurangan untuk itu, dengan tangan terbuka akan menerima segala kritik maupun
saran yang sifatnya membangun demi kemajuan kita bersama.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : YOHANES ORLANDO
Tempat/Tanggal Lahir : Nerbit Kecil/ 27 Nopember 1990
Alamat : Jl.Nerbit Kecil, RT. 014, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 25 Tahun
Agama : Kristen Protestan
Kewarganegaraan : Indonesia
II. KELUARGA
Nama Ayah : St. Esman Panjaitan (Op. Angel)
Nama Ibu : Helida Boru Marpaung (Op. Angel)
Anak 1 : Rosinta Panjaitan, S.Pd
Anak 2 : Mangasi Tua Pardamaian Panjaitan
Anak 3 : Parlindungan Panjaitan
Anak 4 : Binsar Halomoan Panjaitan
Anak 5 : Edison Lamhot Marusaha Panjaitan
Anak 6 : Charles Panjaitan, A.Md
Anak 7 : Lisbet Elfrida Panjaitan, S.E
Anak 8 : Opranto Parsaoran Panjaitan, S.Kom
Anak 9 : Nuryanti Natalia Panjaitan, A.Md. Ak
Anak 10 : Yohanes Orlando Panjaitan, SH, M.Kn
III.PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : Sekolah Dasar Negeri 005 Lubuk Gaung
(1996-2002)
Sekolah Menengah Pertama : SLTP Negeri 06 Dumai (2002-2005) Sekolah Menengah Umum : SMA Negeri 04 Dumai (2005-2008)
Pendidikan Strata 1 (satu) : Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Pekanbaru- Riau (2008-2012)
Pendidikan Strata 2 (dua) : Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara (USU) (2014-2016)
DAFTAR ISI
E. Keaslian Penelitian ... 15
F. Kerangka Teori dan Konsepsi ... 17
1. Kerangka Teori ... 17
7. Teknik Pengumpulan Data ... 27
BAB II MASYARAKAT SUKU AKIT SEBAGAI MASYARAKAT HUKUM
ADAT ... 31
A. Pengertian Masyarakat Hukum Adat ... 31
1. Menurut Para Sarjana ... 33
2. Menurut Peraturan Perundang-undangan ... 38
a. Undang-Undang Dasar 1945 ... 38
b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria ... 39
c. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan .... 40
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat ... 41
e. Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat Yang Berada dalam Kawasan Tertentu ... 42
f. Konfrensi Konvensi International Labour Organization (ILO) 69
Tahun 1989 ... 43
B. Struktur Pemerintahan Masyarakat Adat Suku Akit ... 44
1. Gambaran Umum Masyarakat Suku Akit ... 44
a. Keadaan Geografis Kecamatan Rupat Utara ... 44
b. Keadaan Penduduk Kecamatan Rupat Utara ... 46
2. Sejarah Masyarakat Suku Akit ... 46
3. Mata Pencaharian dan Agama Suku Akit ... 52
4. Sistem Kekerabatan Masyarakat Adat Suku Akit ... 55
a. Sistem Perkawinan Masyarakat Adat Suku Akit di Kecamatan Rupat Utara ... 58
b. Sistem Kekeluargaan Masyarakat Suku Akit di Kecamatan Rupat Utara ... 66
c. Terminologi Keluarga pada sistem Kekerabatan Masyarakat suku Akit di Kecamatan Rupat utara ... 67
C. Kedudukan Masyarakat Adat Suku Akit Sebagai Masyarakat Hukum Adat ... 68
BAB III PEMBAGIAN WARIS MASYARAKAT ADAT SUKU AKIT ... 87
A. Hukum Waris Adat ... 87
1. Pengertian Warisan ... 87
2. Pengertian Hukum Waris Adat ... 89
3. Sifat Hukum Waris Adat ... 91
4. Asas-Asas Hukum Waris Adat ... 93
5. Unsur-unsur Hukum Waris Adat ... 95
B. Sistem Pewarisan Adat dalam Masyarakat Suku Akit ... 96
1. Subjek dalam Pewarisan Masyarakat Adat Suku Akit ... 98
2. Objek dalam Pewarisan Masyarakat Adat Suku Akit ... 101
3. Sumber Harta Warisan Masyarakat Adat Suku Akit ... 104
a. Harta Asal ... 104
b. Harta Bersama ... 105
4. Sebab terhalang mewaris bagi Masyarakat Adat Suku Akit ... 108
C. Pembagian Waris Masyarakat Adat Suku Akit ... 109
1. Hibah (Peninggal Aeh Heta) ... 112
2. Wasiat ... 115
3. Setelah Pewaris Wafat ... 118
D. Kedudukan Ahli Waris dalam Masyarakat Adat Suku Akit ... 122
1. Anak Kandung ... 122
2. Janda ... 125
3. Duda ... 127
4. Anak Angkat ... 129
E. Kasus Pembagian Waris Adat Suku Akit ... 134
1. Kasus Pembagian Waris terhadap Anak Kandung ... 134
2. Kasus Pembagian Waris Terhadap Janda ... 145
3. Kasus Pembagian Waris Terhadap Duda ... 150
4. Kasus Pembagian Waris Terhadap Pergantian Tempat ... 154
5. Kasus Pembagian Waris Terhadap Saudara Pewaris ... 159
BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ADAT SUKU AKIT ... 165
A.Secara Musyawarah ( Hapat/behonding ) Keluarga ... 166
B.Secara Musyawarah Adat ... 170
BAB V PENUTUP ... 174
A.Kesimpulan ... 174
B.Saran ... 175
DAFTAR ISTILAH
Abang : Panggilan untuk suami dari Kakak (Abang Ipar)
Adatrecht : Hukum Adat
Adatrechtsgemeenshap : Masyarakat Hukum Adat
Adopsi : Pengangkatan Anak
Akak/Ngso : Panggilan untuk kakak Ipar
Ambung : Keranjang Kulit
Animisme : Kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda
(pohon, batu, sungai, gunung, dan lain-lain)
Bah : Panggilan untuk adik Bapak yang lebih tua yang
laki-laki (Paman dari Pihak Bapak)
Bathin : Panggilan untuk Kepala suku Akit
Bebana : Alat musikgendang
Begi : Macam
Bilateral : Sistem keturunan yang menarik garis dari kedua orang
tua atau menarik garis dua sisi bapak dan ibu, di mana posisi pria dan wanita tidak dibeda-bedakan atau dianggap setara di dalam masalah pewarisan
Commuun : Sifat Komunal
Depat : Dapat
Ekslusif : Terpisah dari yang lain; khusus
Eksternal : Menyangkut bagian luar
Erkenning : Pengakuan
Fact Of Law : Fakta-fakta hukum
Field Research : Penelitian Lapangan
Genealogi : Pertalian berdasarkan suatu keturunan
Generalite : Dari suatu angkatan manusia
Hapat /Behonding : Suatu musyawarah Adat yang dilakukan oleh
Masyarakat suku Akit
HartaPusaka : Hartawarisan yang ditinggalkanoleh orang
tuaataunenekmoyang yang diserahkankepadaAhliwaris
Household : Isi rumah; rumah tangga
Illegal : Tidak sah menurut hukum, dalam hal ini melanggar
hukum
Immaterele goederen : Barang-barang yang tidak berwujud benda
Indigenous Peoples : Masyarakat Adat
Internal : Menyangkut bagian dalam
Jelan : Jalan
Kame : Kami
Kedehat : Kedarat
Kekiun : Kesana
Kojor : Tombak
Kok : Tidak
Konkriet : Konkrit
Kontane Handeling : Sifat Kontan
Legitieme portie : Pembagian warisan menurut ketentuan Undang-Undang
Living law of People : Hukum yang hidup dalam masyarakat
Matrineal : Sistem keturunan yang menarik garis dari pihak ibu,
pada sistem ini posisi wanita lebih dominan pengaruhnya daripada pria di dalam masalah pewarisan
Mika : Kalian
Nenek : Panggilan untuk Kaum laki-laki/ Perempuan yang
sudah tua
Ngah : Panggilan untuk perempuan
Ngami : Mengambil
Paguyuban : Perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan
orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan (kerukunan) di antara para anggotanya
Papal Adat : Pesan Adat
Patrineal : Suatu sistem keturunan yang menarik garis dari pihak
bapak pada sistem ini posisi pria lebih dominan pengaruhnya daripada wanita di dalam masalah pewarisan
Pehekah : Berakar
Peninggal aeh heta : Hibah
Rakit : Kendaraan apung dibuat dr beberapa buluh (kayu) yang
diikat berjajar dipakai untuk mengangkut barang atau orang di air; getek
Reasonable : Pantas, layak, masuk akal
Rechtsnormen : Hukum sebagai norma hukum
Perkawinan Eksogami : Prinsip perkawinan yang mengharuskan orang mencari
jodoh di luar lingkungan sosialnya, spt di luar lingkungan kerabat, golongan sosial, dan lingkungan pemukiman
Perkawinan eleutherogami: Seseorang bebas untuk memilih jodohnya dalam
perkawinan, baik itu dari klen sendiri maupun klen lainnya.
Perkawinan Endogami : Prinsip perkawinan yg mengharuskan orang untuk
mencari jodoh di dalam lingkungan sosialnya sendiri, misalnya di lingkungan kerabat, lingkungan kelas sosial, atau lingkungan pemukiman
State Law : Hukum negara
Tarian Maleng : Tari untuk mengatur langkah orang berjalan, biasanya dilakukan pada acara sunat, nikah dan kematian
Teritorial : Pertalian berdasarkan lingkungan daerah
Tetawak : Gong
Toescheidingen : Hibah Wasiat
Transmigrasi : Perpindahan penduduk dari desa kekota, dari suatu
daerah kedaerah lain
Tutus : Ikatan pada jenazah terdiri dari kain putih bersih, diikat
pada kepala, kaki dan tiga helai diikat pada badan
Volkgeist : Konsep hukum yang hidup dalam jiwa masyarakat
Wak : Panggilan untuk laki-laki
Wali : Istilah yang digunakan masyarakat suku Akit untuk
Pihak laki-laki
Waris : Istilah yang digunakan masyarakat suku Akit untuk
Pihak perempusn
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1 Pendapat Masyarakat Suku Akit memiliki tanah Adat di Kecamatan Rupat
Utara ... 79
Tabel 2 Pembagian waris menurut masyarakat suku Akit ... 110
Tabel 3 Waktu pelaksanaan pembagian waris menurut masyarakat adat Suku Akit .. 111
Tabel 4 Proses pembagian waris menurut masyarakat Suku Akit ... 121
Tabel 5 Kedudukan anak kandung sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 124
Tabel 6 Kedudukan janda sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 127
Tabel 7 Kedudukan duda sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 129
Tabel 8 Kedudukan anak angkat sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 134
Tabel 9 Pemimpin dalam pembagian harta warisan maupun dalam penyelesaian sengketa
warisan orang tua/ pewaris... 169