• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Persepsi Dan Karakteristik Konsumen Terhadap Kepuasan Penggunaan Tanaman Obat Tradisional di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Persepsi Dan Karakteristik Konsumen Terhadap Kepuasan Penggunaan Tanaman Obat Tradisional di Kota Medan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar keempat di dunia setelah

Republik Rakyat Cina, India, dan USA. Jumlah penduduk Indonesia menurut BPS

adalah sebanyak 255.993.674 jiwa. Besarnya jumlah penduduk mengakibatkan

kebutuhan akan obat–obatan Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun. Besar

Kebutuhan obat Indonesia 90% sudah diproduksi di dalam negeri, dan 10%

diperoleh dari impor. Peningkatan pengetahuan dan pendapatan juga

menyebabkan peningkatan kesadaran masyarakat akan tingkat kesehatan. Hal ini

menyebabkan kebutuhan akan obat-obatan semakin tinggi. Tingginya permintaan

ini menyebabkan harga obat di Indonesia masih relative mahal.

Pelayanan kesehatan modern telah berkembang di Indonesia, namun

jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional masih tetap tinggi.

Menurut Susenas (2001), sebanyak 31,7% masyarakat Indonesia menggunakan

obat tradisional dan 9,8% mencari pengobatan dengan cara tradisional untuk

mengatasi masalah kesehatannya (Depkes, 2004).

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman

berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah

kesehatan. Penggunaan tanaman berkhasiat obat itu, sebagian berdasar pada

pengalaman dan keteampilan secara turun temurun, diwariskan dari generasi ke

generasi berikutnya (Sari,2006). Sebagian lainnya diperoleh dengan cara belajar

(2)

Penggunaan obat-obatan tradisional ini juga semakin meningkat karena

telah menjadi substitusi obat-obatan kimia, serta meningkatnya pengetahuan

tentang efek samping yang disebabkan oleh obat-obatan kimia. Peningkatan

pengobatan tradisional ini juga mengikuti trend global ”back to nature”.

Kecendrungan untuk kembali ke alam menunjukkan pertumbuhan yang pesat,

termasuk di Indonesia.

Pada saat ini pola hidup, kerusakan lingkungan, penggunaan bahan kimia

dalam upaya intensifikasi pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan yang

terus meningkat dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan pangan

menyebabkan penyakit yang menyebar semakin berkembang. Penyakit–penyakit

yang berkembang dengan tingkat penderita terbanyak diantaranya:Obesitas,

Demam Berdarah Dengue (DBD), Gagal Ginjal, Katarak, Hepatitis, Tifus,

Jantung Koroner, Tuberkolosis (TBC) dan batu ginjal, Batu Ginjal. Selain itu juga

terjadi peningkatan signifikan jumlah penderita kanker. Diduga penyebabnya

adalah berbagai bahan kimia yang terkandung dalam bahan makanan yang

dikonsumsi. Untuk mengendalikan penyakit ini pengetahuan manusia untuk

pengobatan juga berkembang. Baik mengenai obat–obatan bahan kimia dan juga

herbal juga semakin berkembang. Obat–obat kimia memiliki efek samping. Efek

samping yang diakibatkan obat kimia diantaranya: gangguan pernapasan atau

asma, gangguan ginjal, sakit pinggang, kerusakan pada hati, susah tidur, merusak

sel-sel tubuh, ketergantungan obat kimia tertentu dan menimbulkan penyakit

jantung.

Berbagai alasan yang dikemukakan menyebabkan obat – obatan

(3)

memiliki arti strategis di bidang kesehatan, juga dalam “Program Revitalisasi

Pertanian” yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Karakteristik sosial ekonomi pemanfaat tanaman obat sangat bervariasi.

Konsumen tanaman obat tidak terbatas pada tingkat pendapatan tertentu maupun

pada tingkat pendidikan tertentu.

Saat ini pemanfaatan produk bahan alam untuk pemeliharaan kesehatan

mulai mengalami peningkatan, pengguna bahan alam sangat bervariasi dari

masyarakat pedesaan hingga perkotaan. Hal ini dilakukan masyarakat dengan

tujuan peningkatan (promotif), pemeliharaan (rehabilitatif), pencegahan penyakit

(preventif) dan mengobati penyakit (kuratif) dalam tubuh penggunanya.

Data profil Pengobatan Tradisional di Provinsi Sumatera Utara

menunjukkan sebanyak 2629 jumlah pengobat tradisional menggunakan

89.6

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Konsumsi Obat Kimia

2009 2010 2011 2012 2013 2014

Konsumsi Obat Tradisional

(4)

obat/tanaman tradisional, berasal dari tanaman obat yang diramu sendiri maupun

obat jadi tradisional Indonesia. Termasuk di dalamnya Kota Medan sebanyak 739

orang (Dinkes Provinsi Sumut, 2013) (Gambar 1).

Gambar 2.Konsumen Obat Tradisional di Sumatera Utara.

Dari gambar 1 dan gambar 2 diketahui bahwa tingkat konsumsi obat kimia

mengalami fluktuasi dari tahun 2009 sampai 2014 sementara konsumen obat

tradisional konsisten mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai tahun 2014.

Pada gambar 2 diketahui bahwa data yang ditampilkan menunjukkan

bahwa masyarakat Kota Medan lebih banyak menggunakan tanaman obat

tradisional dibandingkan 7 kota dan 25 kabupaten lain di Sumatera Utara. Hal ini

sangat kontradiktif jika dilihat dari kegiatan masyarakat kota medan jauh lebih

sibuk dibandingkan kota dan kabupaten lain. Sehingga peniliti merasa perlu

melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik dan perespi konsumen

terhadap kepuasaan penggunaan obat tradisonal.

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

Kota Medan Seluruh Kota dan Kabupaten Lain

Konsumen Obat tradisional

Kota Medan

(5)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dirumuskan beberapa

permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap kepuasan tanaman obat tradisional di

Kota Medan?

2. Bagaimana pengaruh karakteristik konsumen terhadap kepuasan penggunaan

tanaman obat tradisional di Kota Medan?

1.3Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis persepsi konsumen terhadap kepuasan tanaman obat

tradisional di Kota Medan.

2. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik konsumen terhadap kepuasan

penggunaan tanaman obat tradisional di Kota Medan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Bagi Konsumen, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan

dan pengenalan tanaman obat tradisional yang paling efisien.

2. Bagi pemerintah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan tanaman obat tradisional.

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi

Gambar

Gambar 1.Tingkat Konsumsi Obat Kimia dan Tradisional
Gambar 2.Konsumen Obat Tradisional di Sumatera Utara.

Referensi

Dokumen terkait

Rakavi bolniki z izgubo telesne teže (> 5 %) zaradi kaheksije imajo krajše povprečno preživetje kot bolniki z rakom brez izgube telesne teže (23).. Poleg tega imajo bolniki

Pada penelitian tersebut, modulasi yang diujikan hanya BPSK dan nilai power watermark hanya dicoba untuk beberapa nilai saja sehingga belum diketahui berapakah

• Memperhatikan uraian-uraian tersebut di atas, yaitu mengenai peradaban manusia, teori gelombang, kecepatan perubahan secara eksponensial, lima perbedaan generasi

Dari pendapat dari ketiga golongan tersebut, kami menyetujui pendapat golongan yang ketiga (golongan moderat), sebab memang dalam kenyataannya banyak

Berapa dosis ekstrak etanol daun srikaya (EEDS) yang efektif sebagai antidiare menggunakan metode antimotilitasc.

Tabel 10 Ranah Pengembangan Ilmu dan Pendidikan Jenis Kegiatan Nama Kegiatan Kriteria Pengakuan Dokumen Bukti Nilai Kegiatan Internal Mengerjakan penelitian Publikasi di

socioeconomic and cultural impact of transnational business activities and the issue of remedy in UNGP, including: extraterritoriality of state’s TNC operating abroad,

Motif hias yang digunakan merupakan lelengisan benduk sederhana atau dasar dari ukiran, dan bentuknya tidak jauh beda dengan Padmasari yang lainnya .Bagian tepas,