• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENSIUN WAKIL KETUA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA YANG TIDAK MERANGKAP JABATAN WAKIL KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA pp0211977

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENSIUN WAKIL KETUA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA YANG TIDAK MERANGKAP JABATAN WAKIL KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA pp0211977"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 21 TAHUN 1977

TENTANG

PENSIUN WAKIL KETUA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT

REPUBLIK INDONESIA YANG TIDAK MERANGKAP JABATAN WAKIL KETUA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa sampai sekarang belum ada pengaturan tentang pensiun

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

yang tidak merangkap jabatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan

Rakyat Republik Indonesia;

b. bahwa Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik

Indonesia yang tidak merangkap jabatan Wakil Ketua Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, pada kenyataannya

melaksanakan tugasnya secara penuh seperti Wakil Ketua Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang merangkap

jabatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas dipandang perlu

mengatur pensiun Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia yang tidak merangkap jabatan Wakil Ketua

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1953 tentang Pemberian

Tunjangan yang bersifat Pensiun kepada bekas Ketua dan bekas

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Lembaran

Negara Tahun 1953 Nomor 36), sebagaimana telah beberapa kali

diubah dan ditambah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10

Tahun 1971 (Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 78, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 2973);

(2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

2

-3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1974 tentang Gaji/Gaji

Kehormatan/Uang Kehormatan Ketua, Wakil Ketua dan Anggota

Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara (Lembaran Negara Tahun 1974

Nomor 18), sebagaimana telah beberapa kali diubah dan ditambah,

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1977

(Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 15);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENSIUN WAKIL

KETUA MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK

INDONESIA YANG TIDAK MERANGKAP JABATAN WAKIL

KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

INDONESIA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan Wakil Ketua

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia adalah Wakil

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang tidak

merangkap jabatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia.

Pasal 2

(1) kepada bekas Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat

Republik Indonesia yang berhenti dengan hormat dari jabatannya

diberikan pensiun.

(3)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

3

-(2) Besarnya pensiun pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ialah

3/4% (tiga perempat persen) untuk tiap 1 (satu) bulan masa jabatan,

dengan ketentuan sedikit-dikitnya 4 1/2% (empat setengah persen)

dan sebanyak-banyaknya 60% (enam puluh persen) dari dasar

pensiun.

(3) Dasar pensiun adalah gaji pokok Wakil Ketua Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia yang ditetapkan

menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 3

Bagi bekas Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik

Indonesia berlaku ketentuan-ketentuan pensiun sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1953 tentang Pemberian

Tunjangan yang bersifat pensiun kepada bekas Ketua dan bekas

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (Lembaran

Negara Tahun 1953 Nomor 36), sebagaimana telah beberapa kali diubah

dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1971

(Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 2973).

Pasal 4

Ketentuan-ketentuan teknis pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini

ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan Kepala Badan Administrasi

Kepegawaian Negara baik secara bersama maupun tersendiri menurut

bidangnya masing-masing.

Pasal 5

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(4)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

4

-Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam

Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 30 Maret 1971

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SOEHARTO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 30 Maret 1977

MENTERI/SEKRETARIS NEGARA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd

SUDHARMONO, SH.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan seorang guru Fikih pada tanggal 13 Januari 2017, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam video/film

Data dikumpulkan berdasarkan teknik pengumpulan data yang telah dipaparkaan di atas yang meliputi wawancara, observasi, serta dokumentasi. Data dikumpulkan

LEGENDA KI AGENG BANYI^IRU dan JOKO TINGKIR 13.. karena Sultan Trenggana tidak menyetujui hubungan tersebut dimana seorang putri raja memadu kasih dengan seorang tamtama yang hanya

Pengukuran linear yaitu jarak antara Age 18 Vertical Arc.. terhadap menton menurut

(3) LPSK menyampaikan salinan penetapan pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Korban, Keluarga, atau kuasanya dan kepada pelaku tindak pidana dan/atau pihak

Tingginya kelimpahan makrozoobenthos di Stasiun 1 diiringi dengan tingginya kandungan bahan organik disebabkan kawasan tersebut banyak terdapat pemukiman penduduk dan

Berikutnya pada menu Units pilihlah satuan Kilometers dan pada menu Division Value tuliskan 1 km (maksudnya untuk memudahkan membca skala oleh pengguna peta

Hasil sniffing pengguna pada SSO SAML dengan backend Radius menggunakan aplikasi web blog dan elearning dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Gambar 5 menjelaskan pengujian