• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kopling dan Kohesi dalam Perancangan Per (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kopling dan Kohesi dalam Perancangan Per (1)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Kopling dan Kohesi dalam Perancangan Perangkat

Lunak

Latifah Maulida Rahma1, Gusnia Syukriyawati2

1,2Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Jl. Veteran no.8 Malang

1115090601111004@mail.ub.ac.id 2115090607111036@mail.ub.ac.id

Abstract – Dilakukan suatu tahap perancangan dalam pengembangan perangkat lunak bertujuan untuk menerjemahkan analisis

kebetuhuan perangkat lunak menjadi gambaran bentuk program sebelum dikembangkan. Spesifikasi perangkat lunak diwujudkan dalam rancangan arsitektur, struktur data dan prosedur perangkat lunak. Struktur data berpengaruh pada prosedur-prosedur proses yang dipilih dan metode aksesnya. Prosedur perangkat lunak menfokuskan pada proses secara rinci dari masing-masing modul atau objek. Dalam penyusunan modul atau objek mengacu pada prinsip-prinsip kualitas,yaitu kohesi dan kopling.

Kopling berbicara tentang saling ketergantungan antara berbagai modul, sedangkan kohesi menggambarkan bagaimana fungsi-fungsi terkait dalam satu dalam sebuah modul. Kopling yang baik adalah kopling yang rendah, yaitu modul satu dengan modul lainnya sebisa mungkin tidak saling ketergantungan. Sedangkan kohesi yang baik adalah kohesi yang tinggi. Semakin tinggi kohesi-nya semakin baik hasil rancangannya. Kohesi yang tinggi terjadi apabila sebuah modul hanya bertanggung jawab terhadap satu pekerjaan saja.

Kata kunci : perancangan perangkat lunak, kopling, kohesi.

I. PENDAHULUAN

Kegagalan dalam pengembangan perangkat lunak banyak diakibatkan oleh pengembang yang belum memahami akan pentingnya analisis dan perancangan perangkat lunak. Pengembang hanya terfokus pada membuat program saja. Perancangan merupakan tahapan penting dalam pengembangan suatu perangkat lunak atau sistem. Dilakukan suatu tahap perancangan dalam pengembangan perangkat lunak bertujuan untuk menerjemahkan analisis kebetuhuan perangkat lunak menjadi gambaran bentuk program sebelum dikembangkan.

Perancangan yang baik adalah berancangan yang mampu menerjemahkan seluruh kebutuhan yang sudah dijabarkan pada dokumen SRS, dapat dimengerti oleh pembuat program, mampu menyediakan gambaran yang lengkap mengenai perangkat lunak mencakup data, dan fungsi, serta menghasilkan model dari perangkat lunak untuk digunakan dalam proses impleentasi atau coding. Melalui metode perancangan akan diwujudkan dalam perancangan arsitektur, struktur data dan prosedur perangkat lunak.

Solusi perangkat lunak dapat berbentuk prosedur-prosedur ataupun objek. Komponen-konponen program yang terdiri dari modul dan objek menggambarkan struktur program itu sendiri. Struktur program tidak menggambarkan aspek procedural perangkat lunak seperti urutan proses, percabangan atau perulangan melainkan menggambarkan hubungan logika antar elemen-elemen data. Struktur data berpengaruh pada prosedur-prosedur proses yang dipilih dan metode aksesnya. Prosedur

perangkat lunak menfokuskan pada proses secara rinci dari masing-masing modul atau objek.

Dalam penyusunan modul atau objek mengacu pada prinsip-prinsip kualitas,yaitu kohesi dan kopling.

II. PEMBAHASAN

2.1 Kopling

Kopling adalah suatu ukuran untuk independen relatif antara dua modul atau lebih. Begitu sering konsep-konsep kopling dan kohesi dipersembahkan dengan cara bagan-bagan susunan. Jelas penggunaan-pengunaan kopel-kopel data dan kopel-kopel kendali akan menyederhanakan penjelasan konsep-konsep ini. Namun tidak benar untuk menilai kopling dan kohesi hanya berkaitan dengan bagan-bagan susunan. Bagan-bagan-bagan itu adalah konsep-konsep umum yang dapat diterapkan pada sistem modul.

(2)

Jenis-jenis kopling yaitu [2] : 1. Kopling Data

Dua buah modul dari sistem mempunyai data coupling jika komunikasi dari modul-modul ini dilakukan lewat suatu data. Data dapat berupa sebuah item data tunggal atau elemen dari suatu larik (array).

2. Kopling Stamp

Dua buah modul dikatakan stamp coupling jika kedua modul ini berkomunikasi lewat suatu kelompok item data. Kelompok item data dapat berupa suatu record yang terdiri dari beberapa field atau larik yang terdiri dari beberapa elemen.

3. Kopling Kontrol

Kopling kontrol ditandai dengan adanya alur kendali antara modul. Modul satu mengendalikan aliran data di modul yang lain, kendali dilakukan melalui flag yang mengontrol logika intern modul yang lain.

4. Kopling External

Tingkat kopling yang terjadi bila modul-modul terikat pada lingkungan luar (external) dari perangkat lunak. 5. Kopling Umum

Modul-modul dikatakan kopling umum jika modul-modul tersebut menggunakan data yang disimpan di area memori yang sama.

6. Kopling Konten

Kopling konten terjadi jika suatu modul menggunakan data atau mengendalikan informasi dari modul yang lain tanpa berhubungan lewat suatu parameter. Kopling konten dapat juga terjadi jika percabangan dilakukan ke tengah-tengah suatu modul yang lain.

Gambar 2.1 jenis-jenis kopling

2.2 Kohesi

Kohesi (kekuatan atau pengikatan) mengukur derajat yang masing-masing modul sistim informasinya mempunyai satu fungsi tunggal yang berkaitan dengan masalah. Dengan kata lain, hal ini menunjukan kekuatan fungsi relatif modul dalam satu sistem [1].

Kriteria untuk mengukur seberapa independen sebuah program dari pada prosesnya sendiri. Sehingga sebuah program yang kohesi akan memiliki data dan logika yang diperlukan untuk melengkapi aplikasinya tanpa secara langsung terpengaruh oleh program lain.

Program yang kohesif dapat dimisalkan dengan bagian mobil yang dapat ditukar-tukarkan. Jika sebuah mobil memiliki ukuran ban 14 inchi maka semua jenis dan merek ban asalkan ukurannya 14 inchi dapat dipasangkan pada mobil ini. Jadi ban mobil 14 inchi ini, tidak dikhususkan pada satu atau beberapa jenis mobil tertentu, tetapi merupakan komponen yang kohesif untuk banyak tipe mobil [2].

Jenis-jenis kohesi yaitu [2]:

1. Coincidental cohesion (paling rendah)

Jika modul/kelas terdiri dari beberapa fungsi tetapi tidak terdapat hubungan yang berarti antara elemen-elemen dari modul tersebut. Suatu kejadian dimana secara kebetulan saja bahwa elemen-elemen berada dalam tempat yang sama.

2. Logically cohesion

Jika terdiri dari beberapa fungsi yang mempunyai tugas serupa atau melakukan fungsi-fungsi yang masuk dalam kelas logika yang sama.

3. Temporal cohesion

Jika sebuah modul berisi sejumlah tugas yang dihubungkan dengan segala yang harus dieksekusi di dalam waktu yang bersamaan.

4. Procedural cohesion

Jika pemrosesan elemen-elemen dari suatu modul dihubungkan dan harus dieksekusi dalam urutan spesifik. 5. Communication cohesion

Jika pemrosesan elemen-elemen dikonsentrasikan pada satu area dari suatu struktur data.

6. Sequential cohesion

Jika keluaran dari suatu elemen merupakan masukan untuk elemen yang lain secara berurutan. Modul terdiri dari beberapa fungsi dimana elemen dalam modul bertindak sebagai suatu himpunan urutan aksi-aksi atau fungsi-fungsi sangat berikatan.

7. Functional cohesion (paling tinggi)

Bila seluruh elemen dari modul terkait hanya melakukan suatu fungsi tunggal yang terdefinisi dengan baik, tanpa tergantung pada implementasi modul-modul yang lain.

Gambar 2.1 jenis-jenis kohesi

2.3 Hubungan dan perbedaan Kopling dan Kohesi

(3)

dengan tingkat kohesi yang tinggi adalah cara terbaik untuk meminimalkan kopling yang terjadi diantara modul-modul yang ada.

Kopling dan kohesi sering dibicarakan sebagai cara mengukur tentang suatu kualitas modul, keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan antara kopling dan kohesi adalah kopling berbicara tentang saling ketergantungan antara berbagai modul, sedangkan kohesi menggambarkan bagaimana fungsi-fungsi terkait dalam satu dalam sebuah modul.

2.4 Kopling dan Kohesi yang baik

Kopling yang baik adalah kopling yang rendah, yaitu modul satu dengan modul lainnya sebisa mungkin tidak saling ketergantungan. Kopling yang rendah merupakan tanda dari pembagian sistem yang baik, dimana sesuatu yang tidak berhubungan dipisahkan. Kopling yang rendah diperlukan untuk menghilangkan perubahan pada sebuah modul dapat berpengaruh pada modul lain, sehingga dapat memelihara atau mengubah suatu modul dengan resiko yang minimal untuk mengubah modul lainnya.

Berbeda dengan kopling, kohesi yang baik adalah kohesi yang tinggi. Semakin tinggi kohesi-nya semakin baik hasil rancangannya. Kohesi yang tinggi terjadi apabila sebuah modul hanya bertanggung jawab terhadap satu pekerjaan saja. Perubahan pada modul dengan tingkat

kohesi yang tinggi tidak terlalu membawa dampak perubahan terhadap modul lain, sehingga memudahkan dalam pemrograman, pengujian dan perawatan. Selain itu kohesi yang tinggi lebih mudah dipahami dan didokumentasi, serta memudahkan menyembunyikan suatu informasi karena komunikasi antar modul diminimalkan.

III. KESIMPULAN

Kohesi dan kopling merupakan konsep dasar dalam perancangan perangkat lunak. Kohesi dan kopling mengacu pada parameter kualitas dalam proses perancangan program sebulum menuju proses implementasi atau coding. Kopling mengacu pada ketergantungan antara berbagai modul, sedangkan kohesi menggambarkan bagaimana fungsi-fungsi terkait dalam satu dalam sebuah modul.

REFERENSI

[1] Gunadarma. Pengantar Analisis dan Perancangan Sistem Terstuktur. Jakarta : Gunadarma

Gambar

Gambar 2.1 jenis-jenis kopling

Referensi

Dokumen terkait

- Hary Puji, Umboro Lasminto , Permodelan Hujan Debit Pada Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Dengan Distributed Model Menggunakan Integrated Flood Analysis System

Penyiapkan lahan merupakan langkah awal yang harus dilakukan apabila akan membudidayakan suatu tanaman baik tanaman semusim maupun tanaman tahunan. Kompetensi penyiapan

Paham pemurnian agama Islam masuk Kecamatan Parengan pada tahun 1985, 16 yang diperkenalkan oleh Abdul Hamid, beliau memperkenalkan Muhammadiyah tidak jauh beda

ii. dan telah ditetapkan, dengan alokasi digunakan untuk memaksimumkan laba perusahaan dengan kendala teknologi produksi. Poin i sampai poin iv merupakan asumsi

Suatu sistem regional tensor impedansi terukur dipengaruhi oleh distorsi galvanik dari struktur 3-D yang tidak teratur dan arus elektrik terinduksi berskala besar dalam

Tujuan akhir model indeks tunggal adalah sama halnya dengan analisis Markowitz, melacak batas efisien (efficient frontier) dari set portofolio yang dimana investor akanmemilik

(2) Penyalahguna narkotika bagi diri sendiri, yang dimaksud dengan “penyalahguna narkotika” adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa hak atau melawan hukum, menurut Pasal

Struktur elektronik graphene dan carbon nanotube (CNT), meliputi hubungan dispersi dan lebar celah energi, dapat ditentukan dengan metode alternatif yang lebih sederhana..