• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Penerimaan Layanan EFiling Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) 2 Di KPP Pratama Surakarta T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Penerimaan Layanan EFiling Dalam Pelaporan SPT Tahunan Menggunakan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) 2 Di KPP Pratama Surakarta T1 Full text"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT

Tahunan Menggunakan Pendekatan

Technology Acceptance

Model

(TAM) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Irma Yulia Sasanti (682010014) Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs.

Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

Analisis Penerimaan Layanan E-Filing Dalam Pelaporan SPT

Tahunan Menggunakan Pendekatan

Technology Acceptance

Model

(TAM) 2 Di KPP Pratama Surakarta

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Peneliti:

Irma Yulia Sasanti (682010014) Andeka Rocky Tanaamah, S.E., M.Cs.

Alz Danny Wowor, S.Si., M.Cs.

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

ANALISIS PENERIMAAN LAYANAN E-FILING DALAM PELAPORAN

SPT TAHUNAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN

TECHNOLOGY

ACCEPTANCE MODEL

(TAM) 2 DI KPP PRATAMA SURAKARTA

*Irma Yulia Sasanti, **Andeka Rocky Tanaamah, ***Alz Danny Wowor

Program Studi Sistem Informasi FTI UKSW Jalan Diponegoro 52-60, Salatiga 50711

E-Mail: *682010014@student.uksw.edu, **atanaamah@staff.uksw.edu, ***alzdanny.wr@gmail.com

Abstrak

Penerimaan pajak adalah sumber penting pendapatan negara. Maka, pemanfaatan aplikasi teknologi informasi dalam kegiatan administrasi pajak pun terus menerus dilakukan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan pelayanan Wajib Pajak (WP). Dimana salah satu produknya adalah Electronic Filing (e-Filing). Dimana kehadiran aplikasi ini bertujuan untuk memudahkan WP dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan. Persoalan yang terjadi adalah selama ini belum ada evaluasi terhadap penggunaan e-Filing. Karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing. Anaisis data pada peneitian ini menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) 2, dan software yang dipakai adalah Partial Least Square (PLS) 2.2. Hasil penelitian yang didapatkan melalui penyebaran kuisioner dan wawancara ditemukan bahwa penggunaan e-Filing dipengaruhi oleh niat dalam menggunakan e-Filing dan secara langsung dipengaruhi oleh persepsi terhadap kemudahan penggunaan. Dan persepsi terhadap kemudahan mempengaruhi persepesi terhadap manfaat.

Kata kunci: e-Filing, Technology Acceptance Model 2, KPP Pratama Surakarta, Partial Least Square 2.2

Abstract

Tax revenue was an important source of state income. So the utilization of information technology applications in tax administration activities was continuously to improve and optimize taxpayers service, one of the product was Electronic Filing (E-Filing). The aimed of this application was to facilitate taxpayer in submit their notice letter. The occured problem was there was no evaluation of the usage of E-Filing before. Hence, the aimed of this research was to investigate the factors that influenced the behavioral intention taxpayers when using E-Filing then analyzed it by Partial Least Square (PLS) 2.2. Based on the result from questionnaires and interviews showed that intention as the factor to utilize E-Filling and influenced by the perception ease of use. And its affected the benefit.

Kata kunci: e-Filing, Technology Acceptance Model 2, KPP Pratama Surakarta, Partial Least Square 2.2

1. PENDAHULUAN

Dewasa ini perkembangan Teknologi Informasi (TI) semakin pesat. Salah satunya adalah kemajuan teknologi dalam teknologi kearsipan yaitu arsip elektronik. Kantor Direktorat Jenderal Pajak telah memanfaatkan Teknologi Informasi dan

(9)

melayani Wajib Pajak, khusunya dalam pencatatan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan e-Filing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi niat Wajib Pajak untuk menggunakan e-filing sehingga aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan dengan maksimal.

Beberapa teori telah banyak mengalami perkembangan, salah satu teori yang dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan penggunaan TI adalah teori yang diperkenalkan oleh Fred Davis pada tahun 1989 yaitu Technology Acceptance Model (TAM) [1]. TAM merupakan teori yang dikembangan dan dipublikasikan dari Theory of Reasoned Action (TRA) [2] oleh Fishbein dan Ajzen pada 1975.

TAM menganggap bahwa dua keyakinan variabel perilaku utama dalam pemanfaatan sistem informasi, yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam penggunaan (perceived ease of use).

Berdasarkan paparan diatas, maka penelitian ini ingin mengetahui tentang penerimaan user terhadap layanan aplikasi e-Filling di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta. Guna mendapatkan informasi terkait hal ini, maka dilakukan dengan menggunakan pendekatan Technology Acceptance Model 2.

Gambar 1.Technology Acceptance Model

(TAM) [1]

Technology Acceptance Model 2

(TAM2) merupakan model yang dikembangkan dan dilakukan pengujian teoritis terhadap Technology Acceptance Model (TAM) oleh Venkatesh & Davis

pada tahun 2000. Sama halnya TAM, TAM2 memiliki dua variabel perilaku utama, yaitu persepsi pengguna terhadap manfaat (perceived usefulness) dan persepsi pengguna terhadap kemudahan dalam penggunaan (perceived ease of use). Pada TAM2, perceived usefulness (PU) memiliki beberapa faktor penentu, yaitu

subjective norm (SN), image (IMG), job relevance (REL), output quality (OUT),

result demonstrability (RES) dan perceived ease of use (PEOU).

Subjective norm (SN) diartikan sebagai persepsi seseorang bahwa orang yang menurutnya penting berpikir agar dia harus atau tidak harus menggunakan sistem[2],

image (IMG) diartikan sebagai persepsi seseorang bahwa penggunaan inovasi akan meningkatkan status sosialnya, job relevance (REL) diartikan sebagai sejauh mana seorang individu percaya bahwa penggunaan sistem sesuai untuk pekerjaannya, output quality (OUT) diartikan sebagai sejauh mana seorang individu percaya bahwa sistem melakukan pekerjaannya dengan baik, result demonstrability (RES) diartikan sebagai sejauh mana seorang individu percaya bahwa hasil menggunakan sistem nyata, dapat diamati, dan disebarkan. Pada TAM2, experience (EXP) dan

voluntariness (VOL) bertindak sebagai moderator yang cukup memberikan pengaruh terhadap pengguna[4].

Gambar 2.TAM 2 [3]

(10)

Tahunan yang dilakukan secara online

yang realtime melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider (ASP)[5].

2. METODE PENELITIAN

Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan membagikan kuesioner. Pengumpulan data diperoleh melalui kuesioner yang pertanyaannya mencakup seluruh variable penelitian dalam TAM2 yang diukur menggunakan skala likert dengan 5 pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian lapangan adalah

purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel sumber data dan pertimbangan tertentu. Kuesioner dinyatakan layak apabila responden sudah pernah menggunakan e-Fiing dan sesuai dengan indikator pertanyaan dari TAM2.

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan SmartPLS(Partial Least Square).

Software yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah SmartPLS 2.2. Analisis menggunakan PLS diperlukan menekankan pada dua pengukuran model yaitu model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model). Inner model yang dirancang dalam penelitian ini ialah hubungan antara variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. PLS memiliki asumsi bahwa data penelitian bebas didistribusi[7]. Selain itu analisis PLS dapat mengelola jumlah data yang kecil, yaitu 30 sampai 100 kasus minimum [8].

Sesuai dengan tujuan penelitian dengan mengacu pada literatur yang terkait maka

penelitian ini menguji hipotesis sebagai berikut :

H1 : IU (Intention to Use) mempengaruhi USAGE

(Usage Behavior).

H2 : PU (Perceived of Usefulness) mempengaruhi

IU (Intention to Use).

H3 : PEOU (Perceived Ease Of Use)

mempengaruhi PU (Perceived of

Usefulness), dan mempengaruhi IU (Intention to Use) (H31).

H4 : Pengaruh SN (Subjective Norm) pada PU

(Perceived of Usefulness) dimoderasi oleh EXP (Experience) (H41), pada IU (Intention to

Use) dimoderasi oleh EXP (Experience) (H42),

pada IU (Intention to Use dimoderasi oleh VOL (Voluntariness) (H43), pada IU (Intention

to Use) dimoderasi oleh EXP (Experience) dan VOL (Voluntariness) (H44), SN

(Subjective Norm) memperngaruhi IMG (Image) (H45).

H8 : RES (Result Demonstrability) mempengaruhi

PU (Perceived of Usefulness).

\

Gambar 3. Model Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengevaluasi outer model dengan indikator refleksif yaitu convergent dan

discriminant validity untuk uji validitas, sedangkan composite reliability dan

cronbachs alpha untuk uji reliabilitas. Evaluasi outer model akan mengeliminasi variabel-variabel atau indikator-indikator yang tidak valid maupun yang tidak reliabel dalam penelitian ini.

Langkah pertama yang di uji adalah uji

(11)

(loading) dengan konstruk (variabel laten)

yang ingin diukur ≥ 0,5. Pengujian

selanjutnya adalah uji Discriminant Validity yaitu pengujian dengan membandingkan nilai akar AVE. Jika nilai akar AVE lebih besar dari nilai AVE maka variable tersebut dinyatakan lolos. Disamping uji validitas, dilakukan juga uji reliabilitas variabel yang diukur dengan uji

composite reliability. Variabel yang dinyatakan reliabel jika nilai composite reliability ≥0,7. Uji reliabilitas lainnya adalah uji cronbachs alpha. Variabel yang dinyatakan reliabel jika nilai cronbachs alpha lebih dari 0,6.

Setelah seluruh kriteria pada Outer Model telah terpenuhi, selanjutnya dilakukan pengujian model struktural

(Inner Model). Inner Model dievaluasi dengan melihat nilai R-Square. Uji statistik atau stabilitas dari estimasi dinilai dari hasil nilai t-statistik yang didapat melalui prosedur bootstraping. Semakin besar nilai

R-Square menunjukkan semakin besar variabel eksogen dapat menjelaskan variabel endogen, sehingga semakin baik persamaan strukturalnya.

Analisis terakhir adalah uji hipotesis yaitu hubungan antar variabel eksogen pada variabel endogen dan pengaruh antar variabel endogen dengan melihat nilai signifikansi t statistik[9]. Sebuah hubungan dapat dinyatakan signifikan dan diterima jika nilai t statistik lebih besar dari t tabel (t tabel signifikansi 5% = 1,96).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah Wajib Pajak di KPP Pratama Surakarta. Total kuesioner yang dibagikan adalah 143, namun yang kembali berjumlah 118 kuesioner dari WP. Dari 118 total kuesioner tersebut, 82 kuesioner yang dianggap layak dan

memenuhi syarat yaitu yang sudah pernah menggunakan aplikasi e-Filing dan sesuai dengan indikator pertanyaan dari TAM2.

Berdasarkan hasil uji validitas konvergen terdapat 1 variabel indikator yang kurang dari 0,5 yaitu RES4.

Selanjutnya adalah uji discriminant. Pada tahap ini nilai akar AVE dari semua indikator dan moderasi lebih tinggi dari nilai AVE sehingga dinyatakan lolos uji

discriminant.

Tabel 1.Uji Discriminant Validity

Setelah uji discriminant, maka dilakukan uji composite reliability.

Tabel 2.Uji Composite Reliability

Hasil dari uji composite reliability yang pertama menunjukkan dua variabel memiliki nilai yang tidak memenuhi

prosedur yaitu ≥ 0,7 antara lain

(SN)*(VOL) dan (VOL).

Uji reliabilitas lainnya adalah uji

cronbachs alpha.

Tabel 3.Uji Cronbachs Alpha

(12)

memenuhi prosedur yaitu lebih dari 0,6 yaitu EXP. Sesuai dengan ketentuan, variabel yang memiliki nilai cronbachs alpha kurang dari 0,6 dihilangkan.

Pengujian selanjutnya adalah pengujian model struktural (Inner Model) dengan melihat nilai R-Square.

Tabel 4.Uji Nilai R-Square

Berdasarkan tabel 4 terlihat variabel IMG memiliki nilai R-Square sebesar 0.176307 yang artinya variabel SN memiliki pengaruh sebesar 17,63%. Kemudian variabel IU sebesar 0.267427 yang berarti bahwa pengaruh dari SN, PU, dan PEOU adalah 26,74%. Variabel PU memiliki nilai R-Square 0.4588, artinya nilai pengaruh dari variabel SN, IMG, REL, OUT, RES, PEOU, dan EXP adalah 45,88%. Nilai R-Square variabel USAGE adalah sebesar 0.073438 berarti pengaruh dari variabel IU yang membentuk USAGE adalah 7,34%.

Analisis terakhir adalah uji hipotesis melalui prosedur bootstraping. Sebuah hubungan dapat dinyatakan signifikan dan diterima jika nilai t statistik lebih besar dari t tabel (t tabel signifikansi 5% = 1,96).

Tabel 5. Uji Hipotesis

Hasil dari uji hipotesis dapat dilihat bahwa variabel yang memiliki hubungan signifikan adalah IU terhadap USAGE, PEOU terhadap IU, PEOU terhadap PU, PEOU terhadap USAGE, dan SN terhadap

IMG. Modifikasi model terkait penerimaan layanan e-Filing di KPP Pratama Surakarta dilakukan dengan melihat hubungan variabel eksogen dengan variabel endogen maupun hubungan antar variabel endogen memiliki pengaruh kuat (signifikan). Model baru dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Model Akhir

Model akhir pada gambar 2 dapat dijelaskan bahwa USAGE dipengaruhi langsung oleh IU dan PEOU. Sementara IU dipengaruhi langsung oleh PEOU. Dan PU dipengaruhi langsung oleh PEOU dan tidak dipengaruhi langsung oleh SN. Sedangkan SN berpengaruh terhadap IMG. Yang artinya WP berniat untuk menggunakan e-Filing karena WP merasa menggunakan aplikasi e-Filing itu sangat mudah. Kemudahan yang dapat dirasakan inilah mempengaruhi WP dalam persepsi terhadap manfaat e-Filing karena pelaporan SPT dapat dilakukan dengan sewaktu-waktu tanpa harus datang ke kantor KPP, pernyataan ini didukung juga oleh wawancara kepada pegawai KPP Pratama Surakarta yaitu Ibu Retno Wulandari1 yang mengatakan bahwa e-Filing sangat bermanfaat untuk WP karena WP tidak perlu datang langsung ke kantor untuk mengisi form SPT Tahunan secara manual sehingga lebih menghemat dalam penggunaan kertas, selain itu WP tidak perlu mengantri untuk melaporkan SPT, dan bisa mengisi form SPT Tahunan setiap saat selama 24 jam dimanapun sehingga lebih menghemat waktu.

Hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis juga menemukan beberapa WP

(13)

yang ternyata belum pernah memanfaatkan layanan e-Filing sebelumnya. Salah satu WP yang tidak menggunakan adalah Bapak Yohanes2 yang mengatakan bahwa belum pernah menggunakan e-Filing karena beliau baru mengetahui dan mengikuti sosialisai tentang e-Filing pada tahun ini dan berencana untuk menggunakannya pada pelaporan SPT Tahunan tahun 2016 mendatang.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa penerimaan terhadap layanan e-Filing dipengaruhi : 1) Persepsi manfaat, yaitu keberadaan e-Filing sebagai aplikasi pelaporan SPT Tahunan dimana WP dapat melaporkan SPT tanpa harus datang ke kantor KPP Pratama sehingga dapat menghemat waktu; 2) Kemudahan penggunaan, artinya WP dalam hal ini adalah WP yang sudah pernah menggunakan Filing menganggap e-Filing sebagai sebuah aplikasi yang mudah digunakan dalam melaporkan SPT Tahunan secara online.

Penelitian mendatang disarankan untuk menggunakan teknik analisis yang berbeda seperti kualitatif dan menggunakan pendekatan TAM 3 untuk mengetahui secara lebih lengkap faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan layanan e-Filing. Serta menambah jumlah sampel karena pada penelitian ini masih menemukan responden yang belum pernah menggunakan e-Filing sebelumnya.

5. DAFTAR PUSTAKA

[1] F. D. Davis, R. P. Bagozzi, and Warshaw, P. R. User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of

2 Wawancara tanggal 15 Juni 2015

Two Theoretical Model. Management Science, Vol. 35. No.8: 982-1003. 1989. [2] M. Fishbein, and I. Ajzen, 1975. Belief. .Attitude. Intention and Behavior. An Introduction to Theory and Research. Addison-Wesley Publishing Company.

[3] Venkatesh, V., Davis, F. D. A

Theoretical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies. Management Science, 46: 186–204. 2000.

[4] Venkatesh, V., Bala, Hillol. Technology Acceptance Model 3 and a Research Agenda on Interventions. Decision Sciences, Vol. 39. No. 2: 273-315. 2008.

[5] Direktorat Jenderal Pajak. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Menggunakan Formulir 1770s Atau 1770ss Secara E-Filing Melalui Website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id), Jakarta. 2005.

[6] Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alvabeta, 2012.

[7] Yamin, Sofyan, dan Heri Kurniawan. Structural Equation Modellig Belajar Lebih Mudah Dengan Teknik Analisis Data Kuesioner dengan Lisrel-PLS, Jakarta: Salemba Infotek. 2011.

[8] S. Yamin dan H. Kurniawan, Generasi Baru Mengelola Data Penelitian dengan Partial Least Square Path Modeling Aplikasi dengan Software XLSTAT, SmartPLS dan Visual PLS. Jakarta: Salemba Infotek. 2009.

Gambar

Tabel 1. Setelah  Uji Discriminant Validity uji discriminant,
Tabel 4.  Uji Nilai R-Square Berdasarkan tabel 4 terlihat variabel

Referensi

Dokumen terkait

Instrumen dalam penelitian ini berbentuk essay yang berjumlah tujuh butir soal.Setelah dilakukan wawancara secara langsung dengan guru mata pelajaran Fisika kelas

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANTARA PENDEKATAN SAINTIFIK MODEL DISCOVERY LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS XI IIS SMAN

Produk ekolabel adalah produk ramah lingkungan, yang mempertimbangkan mulai dari bahan baku yang legal dan dlikelolla secara lestari (untuk lingkup kertas), pengelolaan

Tindak pidana pemerasan telah diatur didalam Bab XXII Pasal 368 KUHP dan pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena telah melanggar ketentuan Pasal

Results from this pilot study suggest that adding a multi- nutrient fortifier to approximately half of the milk that was fed to predominantly human milk–fed infants for 12 weeks

Keuntungan kedelai yang ditanam di lahan sawah setelah padi adalah tidak perlu pengolahan tanah, cukup dengan memotong pendek jerami, selain itu juga menghemat pupuk terutama

penggunaan bahasa untuk menyatakan pengaduan pada konteks budaya Indonesia. Dengan memahami langkah retorika serta fitur kebahasaan dalam

Perang ini mengakibatkan tiap orang berusaha menyelamatkan hartanya masing ‐ masing dan para tukang emas dianggap sebagai tempat dan pilihan yang terbaik untuk menyimpan