• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebijakan Fiskal dan moneter (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kebijakan Fiskal dan moneter (1)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Kebijakan Fiskal Jepang

Kabinet Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, akhirnya telah menyetujui 13,5 triliun yen ($132 milyar) untuk kebijakan fiskal kendati pernyataan bank sentral sebelumnya terhadap spekulasi pasar bahwa pihaknya akan menghentikan stimulus moneter untuk Jepang. Paket tersebut termasuk 7,5 trilun yen dalam pengeluaran, baik oleh pemerintah lokal maupun nasional dan mengalokasikan emam triliun yen dari Program Pinjaman dan Investas Lokal yang tidak termasuk pada anggaran umum. Pemerintah Jepang telah memperkirakan bahwa stimulus akan membawa produk domestik bruto yang sesungguhnya naik sebesar hampir 1,3 persen dalam jangka dekat yang akan diimplementasikan untuk beberapa tahun mendatang.

Kebiajakan Moneter Jepang

Bank sentral Jepang pada Rabu (21/9) secara mengejutkan mengumumkan perombakan kebijakan moneter. Bank of Japan (BoJ) berjanji untuk menggandakan upaya meningkatkan inflasi dan perekonomian. Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda menepis anggapan pengumuman pada Rabu menunjukkan perubahan total kebijakan. Suku bunga negatif dimaksudkan untuk mendorong penyaluran kredit kepada perorangan maupun pebisnis kepada bank. Bank dikenai biaya kalau menyimpan kelebihan dananya di BoJ. BoJ juga menyatakan akan mencabut kontrol terhadap masa jatuh tempo obligasi yang dibeli berdasarkan program pembelian aset. Langkah-langkah pelonggaran moneter cenderung menekan yen karena jumlahnya yang beredar di sistem keuangan bertambah banyak. BoJ menyatakan kebijakan-kebijakannya telah mengubah persepsi masyarakat terhadap inflasi sehingga ekspektasi inflasi naik.

Analisa : Dari kebijakan fiscal yang dilakukan negara jepang, hal ini akan meningkatkan

(2)

meningkatkan inflasi maka jumlah pengangguran di negara tersebut akan berkurang sehingga system keuangan di negaranya akan bertambah.

Kebijakan Fiskal Thailand

Pada tahun 2001 pemerintah terus menerapkan kebijakan fiskal ekspansif untuk merangsang perekonomian lesu dipengaruhi oleh perlambatan global. Pada tahun 2002 pemerintah terus mempertahankan kebijakan fiskal ekspansif. Pada tahun 2003 sebagai prospek ekonomi

diharapkan dapat memperbaiki stabilitas ekonomi. dan sektor swasta kemungkinan akan menjadi kekuatan utama pertumbuhan ekonomi pemerintah berencana untuk mengkonsolidasikan

kebijakan fiskal. Sehubungan dengan utang publik. pada akhir Maret 2001 hutang publik yang beredar adalah 2.869,4 miliar baht atau 53.5 persen dari PDB. Pemerintah telah menyadari pentingnya keberlanjutan fiskal dalam jangka menengah. Untuk menjaga pembangunan ekonomi jangka panjang rasio belanja modal yang pemerintah untuk anggaran harus lebih tinggi dari 20 persen.

Kebijakan Moneter Thailand

Thailand telah melakukan penyesuaian kebijakan moneter dalam rangka untuk menyesuaikan dengan situasi ekonomi berubah. MWA memulai kebijakan moneter tidak hanya untuk

merangsang pertumbuhan tetapi juga untuk memfasilitasi kebijakan fiskal. yang telah mencapai keterbatasan. Penurunan tingkat kebijakan moneter harus dapat membantu dalam mnstimulasi perekonomian yang lamban. Kebijakan moneter ekspansif sehingga pada akhirnya pemerintah harus meningkatkan permintaan domestik. mengendalikan kekuatan utama yang diharapkan dapat memulihkan ekonomi.

(3)

ekonomi jangka panjang dalam anggaran belanja pemerintahnya. Kebijakan moneternya untuk mencapai keseimbangan ekonomi dalam pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, dan pemerataan pembangunan. Dan dapat menjaga keseimbangan neraca pembayaran utang-utang luar negeri.

Kebijakan Moneter Zimbabwe

Bulan Juli 2008, bank sentral Zimbabwe menerbitkan mata uang senilai 100 miliar dolar Zimbabwe setelah inflasi mencapai 2.000.000 %. Padahal, tiga bulan sebelumnya, baru dicetak mata uang 50 juta dolar Zimbabwe. Kertas 500 juta dollar zimbabwe kalau dikonversi ke us dollar amerika cuma dihargai 2 dolar. Akhirnya pada Agustus 2008, dilakukan redenominasi yang ketiga kalinya yaitu pemangkasan 10 digit angka nol. Uang 10 miliar dolar menjadi 1 dolar. Karena lonjakan inflasi semakin menggila, pada Januari 2009 bank sentral negeri Afrika itu kembali mencetak rekor dengan menerbitkan mata uang berdenominasi terbesar sepanjang sejarah manusia, 100 triliun dolar. Redenominasi yang keempat kalinya dengan memangkas 12 digit angka nol. Februari 2009, bank sentral kembali melakukan redenominasi yang keempat kalinya dengan memangkas 12 digit angka nol. Mata uang 1 triliun dolar tinggal menjadi 1 dolar Zimbabwe. Pecahan mata uang terbesar hanya 500 dolar Zimbabwe.

Kebijakan Fiskal Zimbabwe

IMF dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situsnya menyatakan perekonomian

(4)

Zimbabwe pada 2015 mengumumkan rencana untuk membersihkan gabungan USD1,8 miliar tunggakan kepada IMF, Bank Dunia dan AfDB pada Desember 2016.

Analisa : Kebijakan moneter yang dilakukan negara Zimbabwe menjaga keseimbangan

penawaran dan permintaan uang dan menjaga kestabilan nilai tukar uangnya dengan dollar, hal ini akan bagus untuk meningkatkan perekonomian negaranya. Kebijakan fiscal nya

menyesuaikan dan merencanakan untuk membersihkan tunggakannya pada sejumlah pihak. Sehingga hal ini akan mengurangi tunggakannya agar pertumbuhan ekonominya akan meningkat.

http://www.mt5.com/id/prime_news/823-jepang-mengumumkan-kebijakan-fiskal-senilai-$130-milyar

http://www.beritasatu.com/dunia/387471-boj-rombak-kebijakan-moneter.html

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis interaksi kebijakan fiskal dan moneter terhadap stabilitas ekonomi makro menunjukkan bahwa kebijakan fiskal efektif dalam peningkatan INV dan stabilitas KURS

Metode tersebut digunakan untuk melihat bagaimana hubungan antara kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter) dan pertumbuhan ekonomi baik dalam

Metode tersebut digunakan untuk melihat bagaimana hubungan antara kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah (kebijakan fiskal dan moneter) dan pertumbuhan ekonomi baik dalam

penawaran uang dalam perekonomian atau merubah tingkat bunga dengan tujuan mempengaruhi pengeluaran agregat... Kebijakan moneter

YAITU KEBIJAKAN EKONOMI YANG DIGUNAKAN PEMERINTAH UNTUK MENGOLAH / MENGARAHKAN PEREKONOMIAN KE KONDISI YANG LEBIH BAIK ATAU DIINGINKAN DENGAN CARA MENGUBAH-UBAH

Dengan demikian penulis membatasi masalah pada interaksi moneter dan fiskal terhadap goncangan output dan inflasi di Indonesia yang diukur dari inflasi, PDB,

Jadi Bank Sentral adalah independen dan intervensi pasar hanya dilakukan untuk kepentingan lain dari Bank Sentral, sehingga capital outflow itu tidak mengakibatkan

KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN IMPLIKASINYA TERHADAP ANGGARAN PERTAHANAN STUDI KASUS PROVINSI TIMOR TIMUR DI INDONESIA PADA TAHUN