• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pariwisata seringkali dipersepsikan sebagai suatu alat untuk menghasilkan devisa bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Namun pada saat ini pariwisata telah menjadi sector utama dalam perekonomian dunia, telah menjadi arus utama ekonomi negara-negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia. Pariwisata dikenal sebagai suatu sector padat karya, yang melibatkan orang-orang paling terlatih dan berpengalaman maupun orang-orang tanpa pengalaman atau pelatihan sama sekali. Sebagai akibatmnya, ia pun menawarkan tingkat gaji yang tinggi di suatu sisi dan tingkat upah yang rendah disisi lainnya.

Dunia kerja dalam pariwisata dapat dilihat dari dua perspektif yang berbeda. Pertama dari sudut positif sebagian mengatakan bahwa bekerja dalam industry kepariwisataan menyenangkan karena bekerja ditempat-tempat yang menyenangkan dan berpeluang menjumpai orang-orang yang bahagia dan santai. Contohnya saja pemandu wisata dapat menikmati pengalaman di tempat-tempat menarik seperti wisatawannya sendiri. Bekerja dihotel ber-AC bisa dianggap lebih baik dari pada bekerja dipabrik atau tempat lain yang hiruk pikuk.

(2)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi nasional?

2. Apa saja kontribusi pariwisata terhadap ekonomi nasional dan regional? 3. Apa saja dampak dari pertumbuhan pariwisata terhadap suatu perekonomian? 4. Bagaimana cara mengukur sumbangan pariwisata?

1.3 Manfaat Penulisan

1. Memahami apa yang dimaksud dengan ekonomi nasional

2. Mengetahui kontribusi dari pariwisata untuk ekonomi nasional dan regional 3. Mengetahui dampat dari pertumbuhan pariwisata terhadap perekonomian 4. Memahami cara mengukur sumbangan pariwisata

(3)

PEMBAHASAN

2.1 Ekonomi Nasional

Ekonomi adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia mencukupi kebutuhan hidupnya. Ini didasarkan dari asal kata ekonomi yang berasal dari yunani. Pengertian ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos. Dimana oikos berarti rumah tangga dan nomos berarti ilmu. Jadi pengertian ekonomi pada dasarnya adalah ilmu yang mengatur rumah tangga. Ekonomi nasional diperuntukkan bagi ekonom dan masyarakat yang menginginkan agar Indonesia menjadi negara yang mandiri sehingga ribuan triliyun rupiah hasil SDA bisa memakmurkan rakyat, tidak tergantung oleh hutang luar negeri atau IMF, tidak mementingkan konglongmerat di atas rakyat Indonesia. Dalam Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, ihwal Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial antara lain dinyatakan sebagai berikut:

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat

hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas asas demokrasi ekonomi degan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

2.2 Kontribusi Pariwisata terhadap Ekonomi Nasional dan Regional 2.2.1 Kontribusi Pariwisata terhadap Ekonomi Nasional

(4)

a. Kontribusi melalui pajak pendapatan

Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi.

b. Kontribusi melalui Bea Cukai dan pajak

Dengan semakin berkembangnya pariwisata maka akan meningkatkan pendapatan nasional negara melalui pemungutan pajak terhadap wisatawan yang berkunjung ke Indonesia. Dengan semakin berkembangnya pariwisata dan perekonomian maka banyak barang-barang luar yang akan masuk ke Indonesia, sehingga akan menghasilkan pemotongan bea cukai dari barang-barang import tersebut.

2.2.2 Kontribusi Pariwisata terhadap Ekonomi Regional

Berdasarkan fakta yang ada, pariwisata memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap keadaan suatu daerah baik itu dampak social, budaya samapi dengan ekonomi. Selain itu dampak ekonomi juga dapat bersifat positif dan negative dalam setiap penegmbangan objek wisata :

a. Sisi Positif

(5)

pemberdayaan masyarakat dari semua kalangan, tidak terkecuali kaum wanita.

b. Segi negative

Dari segi negatifnya, dampak terhadap ekonomi local sebenarnya tidak serta merta berjalan lancar, banyak faktor menyebabkan tidak semua masyarakat local menerima dampak dari perkembangan perekonomian. Antara lain adanya kebocoran. Kebocoran dalam pariwisata ini banyak disebabkan karena adanya investor yang menanamkan modalnya untuk mengembangkan objek wisata disuatu daerah. Hal seperti inilah yang sebenarnya harus dapat dicegah oleh pemerintah daerah agar pendapatan yang diterima oleh daerah tidak dijajah oleh para investor luar.

2.3 Pertumbuhan Pariwisata dan Dampaknya terhadap Perekonomian

Pariwisata disambut sebagai industry yang membawa aliran devisa, lapangan pekerjaan dan cara hidup modern. Industry pariwisata memberikan keunikan tersendiri dibandingkan dengan sector ekonomi lain karena adanya empat faktor, yaitu:

1. Pariwisata adalah industry eksport fana

Segala transaksi yang terjadi di industry pariwisata berupa pengalaman yang dapat diceritakan kepada orang lain, tetapi tidak dapat dibawa pulang sebagai cinderamata.

2. Butuhnya barang dan jasa tambahan oleh wisatawan

Saat seorang wisatawan mengunjungi suatu destinasi, ia selalu membutuhkan barang dan jasa tambahan, seperti transportasi dan kebutuhan air bersih.

3. Pariwisata adalah produk Fragmented But Integreter

(6)

keimigrasian, dan karantina; bidang keamanan dan ketertiban; bidang prasarana umum yang mencakupi jalan, air bersih, listrik, telekomunikasi, dan kesehatan lingkungan; bidang transportasi laut, darat, dan udara; dan bidang promosi pariwisata dan kerjasama luar negeri. Kerjasama antarsektor harus diatur dengan tata kerja mekanisme dan hubungan baik untuk manfaat bersama.

4. Pariwisata merupakan eksport yang sangat tidak stabil

Sifat kepariwisataan yang dinamis dan musiman, membuat industry ini mengalami fluktuasi yang sangat tinggi. Industry pariwisata rentan terhadap banyak hal, seperti politik, social budaya, dan pertahanan keamanan.

Dampak pariwisata terhadap perekonomian ada yang positif dan juga terdapat dampak negative. Secara umum dapat dikelompokkan (Cohen, 1984) sebagai berikut:

a. Dampak terhadap penerimaan devisa b. Dampak terhadap pendapatan masyarakat c. Dampak terhadap peluang kerja

d. Dampak terhadap harga dan tariff

e. Dampak terhadap distribusi manfaat dan keuntungan f. Dampak terhadap kepemilikan dan pengendalian g. Dampak terhadap pembangunan

h. Dampak terhadap pendapatan pemerintah

Keunikan industry pariwisata terhadap perekonomian berupa dampak ganda (multiplier effect) dari pariwisata terhadap ekonomi. Pariwisata memberikan pengaruh tidak hanya terhadap sector ekonomi yang langsung terkait dengan industry, tetapi juga industry tidak langsung terkait dengan industry pariwisata. Pariwisata memberikan keuntungan sebagai dmpak positif dan kerugian sebagai dampak negatif, yaitu:

 Dampak positifnya, yaitu :

(7)

Di Indonesia, kontribusi pariwisata terhadap neraca penerimaan negara dihitung melalui neraca pariwisata local (Nesparnas). Pada umumnya diistilahkan dengan tourism satellite account (TSA). Nesparnas menghitung secara kuantitatif melalui standar statistik dengan mengacu pada UN system of National Account yang menampilkan difinisi dan klasifikasi yang dipergunakan untuk survey sesuai standar internasional. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa sumbangan pariwisata terhadap perekonomian dan keterkaitannya dengan berbagai sector ekonomi lain baik konsumsi yang dilakukan oleh wisatawan untuk sector pariwisata maupun sector lain. Perhitungan nesparnas terdiri dari beberapa sub sector dalam ekonomi, faktor pendapatan serta komposisi pengeluaran . ketiga komponen itu dihitung menjadi satu sebagai devisa dari sector pariwisataan. Nesparnas menggambarkan besaran devisa yang mengalir masuk dan mengalir keluar dari sector pariwisata.

b. Dampak terhadap pendapatan masyarakat

Setiap kegiatan pariwisata menghasilkan pendapatan khususnya bagi masyarakat setempat. Pendapatan itu dihasilkan dari transaksi antara wisatawan dan tuan rumah dalam bentuk pembelanjaan yang dilakukan oleh wisatawan. Pengeluaran wisatawan terdistribusi tidak hanya ke pihak-pihak yang terlibat langsung dalam industry pariwisata seperti hotel, restoran, biro perjalanan wisata, dan pemandu wisata. Distribusi pengeluaran wisatawan juga diserap ke sector pertanian, sector industry kerajinan, sector angkutan, sector komunikasi, dan sector lain yang terkait.

c. Dampak terhadap peluang kerja

Pariwista merupakan industry yang menawarkan beragam jenis pekerjaan kreatif sehingga mampu menampung jumlah tenaga kerja yang cukup banyak. Seorang wisatawan dilayani oleh banyak orang. Sebgai contoh, wisatawan yang bersantai di panati dapat memberikan pendapatn bagi penjual makanan-minuman, penyewa tikar, pemijat, dan pekerja lainnya.

(8)

peningkatan pendapatan masyarakat dari industry pariwisata memberikan peluang bagi para investor untuk menanamkan modal. Kesempatan berinvestasi didaerah wisata berpotensi membentuk dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

e. Dampak dalam membuka peluang investasi

Keragaman usaha dalam industry pariwisata memberikan peluang bagi para investor untuk menanamkan modal. Kesempatan berinvestasi didaerah wisata berpotensi membentuk dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. f. Dampak terhadap aktivitas usaha

Adanya kebutuhan wisatawan saat berkunjung ke destinasi wisata mendorong masyarakat untuk menyediakan kebutuhannya dengan membuka usaha atau wirausaha. Pariwisata membuka peluang untuk berwirausaha denganmenjajahkan berbagai kebutuhan wisatawan, baik produk barang maupun jasa.

 Dampak negative dari pertumbuhan pariwisata terhadap perekonomian, yaitu:

a. Bahaya ketergantungan

Keanekaragaman industry dalam sebuah perekonomian menunjukkan sehatnya sebuah negara, jika ada sebuah negara yang hanya menggantungkan perekonomiannya pada salah satu sector tertentu maka akan menjadikan sebuah negara tergantung pada sector itu dan akibatnya ketahanan ekonomi menjadi sangat beresiko tinggi.

b. Pengembalian modal lambat

Industry pariwisata adalah industry dengan investasi yang besar dan pengembalian modal yang lambat. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi pengusaha pariwisata untuk menadapatkan pinjaman untuk modal usaha.

c. Mendorong timbulnya biaya eksternal

(9)

lingkungan, biaya pemeliharaan lingkungan yang rusak akibat aktivitas wisata, dan peluang lain.

2.4.1 Mengukur Sumbangan Pariwisata

a. Foregn Exchange Earnings

Pengeluaran sector pariwisata akan menyebabkan perekonomian masyarakat local menggeliat dan menjadi stimulus berinvestasi dan menyebabkan sector keuangan bertumbuh seiring bertumbuhnya sector ekonomi lainnya. Kedatangan wisatawan kesebuah destinasi wisata juga menyebabkan bertumbuhnya bisnis valas untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan selama mereka berwisata. Tercatat bahwa dibeberapa negara di dunia 83% dari lima besar pendapatan mereka, 38% pendapatannya adalah berasal dari perdagangan valas.

b. Contributions to government revenue

Kontribusi pariwisata terhadap pemerintah dapat diuraikan menjadi dua, yakni: kontribusi langsung dan kontribusi tidak langsung. Kontribusi langsung berasal dari pajak pendapatan yang dipungut dari para pekerja pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata pada kawasan wisata yang diterima langsung oleh dinas pendapatan suatu destinasi. Sedangkan kontribusi tidak langsung pariwisata terhadap pendapatan pemerintah berasal dari pajak atau bea cukai barang-barang yang diimpor dan pajak yang dikenakan pada wisatawan yang berkunjung.

c. Employment Generation

Sector pariwisata secara internasional berkontribusi nyata terhadap penciptaan peluang kerja, penciptaan usaha-usaha terkait pariwisata seperti usaha akomodasi, restoran, club, taxi dan usaha kerajinan seni souvenir.

d. Infrastructure Development

(10)

konsekuansi logis dan kesemuanya itu dapat meningkatkan kualitas hidup baik wisatawan dan juga masyarakat local itu sendiri sebagai tuan rumah.

e. Development of Local Economies

Pendapatan sector pariwisata acap kali digunakan untuk mengukur nilai ekonomis pada suatu kawasan wisata. Sementara ada beberapa pendapatan local sangat sulit untuk dihitung karena tidak semua pengeluaran wisatawan dapat diketahui dengan jelas seperti misalnya penghasilan para pekerja informal seperti sopir taxi tidak resmi, pramuwisata tidak resmi dan lain sebagainya.

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan

(11)

Namun tidak bisa dipungkiri bahwa pariwisata juga menyisakan kerugian bagi masyarakat, yaitu terjadi kebocoran terhadap neraca perdagangan, ketergantungan terhadap sector pariwisata, pemicu inflasi, usaha tanpa manfaat.

3.2 Saran

Sebaiknya dalam setiap pembangunan pariwisata harus menyertakan variable-variabel non ekonomi, baik yang tangible maupun intangible, dan dapat dievaluasi setiap saat untuk mengurangi dampat negative yang mungkin muncul.

DAFTAR PUSTAKA

(12)

Referensi

Dokumen terkait

Even reviewing each time you desire, this activity will not disturb your other tasks; numerous people typically review the books John Lennon: One Day At A Time By Anthony Fawcett

Pembahasan tentang profil agroekonomi tanaman pangan umurnnya men- cakup topik-topik: (1) keadaan geografi, (3) topografi, (3) iklim, (4) tanah, (5) jumlah dan struktur penduduk,

Pada perilaku berbiak katak pohon Jawa, proses perkawinan dimulai saat pertemuan antara katak jantan dan katak betina yang merupakan proses percumbuan. Katak

Kajian ini juga bagi menentukan sama ada dimensi-dimensi yang terdapat dalam organisasi pembelajaran iaitu mewujudkan peluang belajar berterusan, menggalakkan

Lutfia Lujeng, Penerapan Setrategi Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS) diterapkan dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPS.. materi kegiatan

Lim (2014b, hlm. 51-72) berargumen bahwa aktivitas di media sosial dapat berubah menjadi keterlibatan masyarakat atau mendorong gerakan sosial dalam bentuk aksi massa atau

dinarnakan alat SMS Sirkulasi Mixing Sistem, alat ini diarahkan sebagai alat teknologi tepat guna yang diharapkan dapat digunakan bagi petani atau rnasyrakat sebagai

Penelitian ini diharapkan mampu membantu perusahaan ataupun khususnya pada lembaga asuransi dalam memahami secara komprehensif terhadap pemasaran keputusan nasabah dalam