• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Sistem Politik Negara China

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Sistem Politik Negara China"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Daftar Isi

Kata Pengantar………..

Daftar Isi………

Bab 1 Pendahuluan

Latar Belakang………. 1.1 Rumusan Masalah……….. 1.2 Tujuan Makalah……….

Bab 2 Tinjauan Pustaka

2.1 Perkembangan Politik Menurut Lucian Pye………..

Bab 3 Pembahasan

3.1 Sistem Politik China……….. 3.1.1 Sejarah Politik China……….. 3.1.2 Sistem Kepartaian China……… 3.2 Sistem Politik Kamboja………. 3.2.2 Sejarah Politik Kamboja………. 3.2.3 Sistem Kepartaian Kamboja………. 3.3 Analisis Perbandingan Sistem Politik China dan Kamboja……….

Bab 4 Kesimpulan dan Opini

4.1 Kesimpulan ……… 4.2 Opini ………

(3)

Bab 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

China merupakan Negara dengan kekuatan militer yang sangat kuat, tidak hanya secara militer, China juga mampu menguasai dunia dengan kemampuan ekonominya, Amerika Serikat saja yang sedari dulu disebut sebagai Negara adidaya, dikalahkan ekonominya oleh China.

Kamboja, merupakan Negara penguasa di Indochina pada abad 11 sampai 14. Negara Kamboja merupakan penerus Kekaisaran Khmer. Kerajaan Kamboja adalah sebuah Negara dengan bentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara.

Dua hal diatas menurut penulis sangatlah menarik, sehingga penulis memilih untuk membandingkan system pemerintahan kedua Negara tersebut, yaitu China dan Kamboja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah Sistem Politik menurut Pye? 2. Bagaimanakah Sistem Politik di China? 3. Bagaimanakah Sistem politik di Kamboja?

4. Bagaimanakah analisis sistem politik di China dan Australia?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah agar para pembaca memahami dan dapat membedakan sistem politik yang dijalankan masing-masing Negara, yaitu China dan Kamboja.

1. Menjelaskan sistem politik menurut Pye 2. Menjelaskan sistem politik yang ada di China 3. Menjelaskan sistem politik yang ada di Kamboja 4. Menganalisis sistem politik China dan Kamboja

Bab 2

(4)

2.1 Perkembangan Politik menurut Lucian Pye

Tolak Ukur Terjadinya Perkembangan Politik Menurut Lucian Pye

Ada atau tidak ada “the spirit or attitude toward equality” para penyelengara negara dan warga masyarakat.1

Semakin baik atau tidak kapasitas sistem politik dalam fungsi-fungsi, prinsip dan standar rasionalnya. Semakin meningkat proses diferensi dan spesialisasi fungsi-fungsi politik (devision of labor).

Ada tiga karateristik kapan terjadinya perkembangan politik

Pertama; adalah meningkatnya pemusatan kekuasaan pemerintahan negara nasional di ikuti kemudian semakin sempitnya sumber-sumber kekuasaan tradisional.

Kedua adalah, terjadinya diferensiasi dan spesialisasi lembaga lembaga politik yang meningkat cukup tinggi (Highly differentiated and functionally spesific).

Ketiga; terjadinya peningkatan partisipasi warga masyarakat dalam kehidupan politik dan semakin kuatnya identifikasi warga negara dengan sitem politik secara keseluruhan.

Arti proses perkembangan politik bagi negara yang sedang berkembang atau negara miskin atau belum mengalami industrilisasi, namun konsep yang di gunakan adalah konsep negara maju atau mapan, misalnya tentang konsep sosialisasi politik, citra pemerintahan.2

Perkembangan politik merupakan aspek dan keonsekuensi politik perubahan menyeluruh, yaitu modernisasi. Artinya adalah kata kunci perkembangan politik terjadinya semua modernisasi dari sistem yang kurang bagus menjadi lebih baik.3

Bab 3

Pembahasan

1 Sibley, Chris G., James H. Liu, and Steve Kirkwood. "Toward a Social Representations Theory of

Attitude Change: The Effect of Message Framing on General and Specific Attitudes toward Equality and Entitlement." New Zealand Journal of Psychology 35.1 (2006).

2 Kleden, Ignas. Masyarakat dan negara: sebuah persoalan. Penerbit Agromedia Pustaka, 2004. 3 Pye, Lucian W. "The concept of political development." The Annals of the American Academy of

(5)

3.1 Sistem Politik di China

Bentuk sistem politik domestik China mengambil ide-ide dari ajaran Marxisme Leninisme. Penggunaan ajaran Marxisme Lenin digunakan semenjak tahun 1949, dan berdasarkan ajaran ini sistem pemerintahan China tersentralisasi di tangan pemerintah pusat. Negara didominasi oleh partai tunggal China yaitu Partai Komunis China (Chinese Communist Party), partai inilah yang secara umum menjalankan pemerintahan dan memiliki pengaruh yang sangat kuat karena merupakan kekuatan partai tunggal dalam pemerintahan China. Lalu bagaimana dengan struktur institusi negara di China, “The main organs of state power are the National People's Congress (NPC), the State Council, and the President.”.4

Kedudukan tertinggi ada pada National People's Congress (NPC) atau Kongres Rakyat Nasional, dalam kongres yang diadakan satu tahun sekali ini, akan ditentukan peraturan pemerintah, undang-undang, menolak atau menerima rencana anggaran pembelanjaan negara yang diajukan, dan juga memilih presiden dari China. Presiden dalam pemerintahan China menjabat sebagai kepala negara, ia memiliki kewenangan untuk mengatur politik luar negeri, Presiden memiliki pengaruh yang besar seperti yang dijelaskan oleh Ryser ,”However, since the president usually holds other key positions within the state institutions and the CCP, he possesses immense power.5

Dan untuk badan eksekutif dari sistem politik China dilakukan oleh State Council atau Dewan Negara yang akan menyusun badan legislatif yang akan diajukan kepada Kongres Rakyat Nasional dan mengatur mengenai perihal administrasi negara secara general.

3.1.1 Sejarah Politik China

(6)

Pemimpin Besar Tiongkok dan pendiri negara Republik Rakyat China (RRC) adalah Mao Zedong.

Lahir 26 Desember 1893 dan meninggal 9 September 1976.6 Mao adalah orang yang dianggap paling berjasa dalam sejarah China modern.

Great Leap Forward

Manuver sosial-politik yang sering disebut Gerakan Lompatan Besar ke Depan adalah kisah lain Mao yang layak kita ketahui. Segera setelah memproklamirkan berdirinya Republik Rakyat China (RRC) tahun 1949, Mao yang berhaluan komunis ini dengan sangat tegas memberangus semua anasir dan para pihak yang disebutnya ‘kontra-revolusi’.

Ketua Mao lalu menerapkan land-reform, menenggelamkan figur-figur ‘preman politik’ yang berkuasa di daerah-daerah tanpa ampun, membagi-bagikan harta kekayaan mereka kepada rakyat yang hidup di sentra-sentra permukiman penduduk (komune). Intinya, Ketua Mao ingin memodernisasi China melalui penataan kembali sektor agraria dan industri.

Namun, langkah ini boleh dibilang tidak terlalu sukses. Kelaparan besar justru menimpa rakyat Tiongkok sepanjang berlangsung projek Lompatan Besar ke Depan ini kurun waktu 1958-1961.7

Revolusi Kebudayan

6 http://asianhistory.about.com/od/profilesofasianleaders/p/maozedongbio.htm diakses pada 27

Desember 2013 pukul 08.25

7 http://asianhistory.about.com/od/profilesofasianleaders/p/maozedongbio.htm diakses pada 27

(7)

Tahun 1966, Ketua Mao menggulirkan program baru lagi yang tidak kalah populernya yakni Revolusi Kebudayaan. Memasang slogan politik berbunyi “Destroy the old world. Forge the new world”, gerakan sosial-politik berjuluk Cultural Revolution dimulai dengan mengikuti siklus teori “tesis-antitesis” dan kemudian mewujudkan konsep itu dalam praksis sesuai ajaran Karl Marx. Ketua Mao bermimpi ingin menciptakan tatanan sosial baru guna membongkar kemapanan kaum borjuis China dan kemudian menggantikannya dengan masyarakat sosialis.

Melalui kelompok Red Guards yang terdiri dari anak-anak muda, Ketua Mao memproklamirkan Revolusi Kebudayaan yang dahsyat itu. Korbannya banyak, termasuk filosof terkenal China saat itu yakni Chen Yuen. Para akademisi yang hidup mapan di kota-kota besar disuruh pindah ke pedesaan dan menjadi petani.8

3.1.2 Sistem Kepartaian China

Setelah revolusi China, sistem kepartaian dikuasai oleh satu partai, yaitu Partai Komunis China. Hal ini yang menyebabkan sistem pemilihan umum di China diatur oleh Partai Komunis China dengan menganut sistem

secret ballot dan seluruh proses pemilihan diatur dalam satu hukum.9

Sistem kepartaian di China berbeda dengan sistem persaiangan dua partai atau multi partai di negara-negara Barat, juga berbeda dengan sistem partai tunggal di sejumlah negara. China menerapkan sistem kerjasama multi-partai dan musyawarah politik di bahwa pimpin Partai Komunis China. Sistem kepartaian ini ditegakkan dan dikembangkan oleh Paryai Komunis 8 http://www.sesawi.net/2013/08/28/10-hari-di-china-ketua-maozedong-dan-sejarah-china-modern-24/

diakses pada 27 Desember 2013 pukul 08.26

9

(8)

China dan partai-partai demokratis dalam praktek revolusi, pembangunan dan reformasi dalam waktu panjang, dan merupakan suatu sistem politik dasar di China zaman sekarang.

Ciri sistem politik di China itu adalah kerjasama multi partai di bawah pimpinan Partai Komunis China. Partai Komunis China sebagai partai berkuasa, dan berbagai partai ambil bagian dalam pemerintahan dan penyelenggaraan negara. Partai-partai demokratis adalah partai sahabat akrab dan partai partisipasi pemerintahan yang bersatu dan bekerjasama dengan Partai Komunis China, bukan partai oposisi. Partai-partai demokratis ambil bagian dalam pemerintahan negara, ambil bagian dalam konsultasi mengenai kebijakan penting negara dan pemilihan pemimpin negara, ambil bagian dalam pengelolaan urusan negara, ikut menyusun dan melaksanakan kebijakan, undang-undang dan peraturan negara. Keadaan dan sifat negara China telah menentukan bahwa pimpinan Partai Komunis China merupakan prasyarat terpenting dan jaminan mendasar bagi kerjasama multi-partai. Sementara itu, pimpinan tersebut bukan memborong segalanya dengan begitu saja, melainkan adalah pimpinan politik, yakni pimpinan di bidang prinsip politik, arah politik dan kebijakan penting.

Sistem kerjasama multi-partai dan musyawarah politik yang dipimpin oleh Partai Komunis China tidak saja dapat memusatkan kecerdasan berbagai partai demokratis, berbagai organisasi rakyat dan tokoh-tokoh berbagai kalangan, mendorong pengambilan keputusan oleh partai berkuasa dan pemerintah berbagai tingkat dengan lebih ilmiah dan demokratis, dapat pula memperhatikan sepenuhnya kepentingan dan tuntutan massa berbagai bidang, disamping dapat menghindari cacat berkuasanya satu partai tanpa pengawasan, dapat pula menghindari kekacauan politik, serta ketidak tenteraman dan ketidak persatuan akibat pertikaian dan saling mendongkel di antara partai-partai.10

(9)

3.2 Sistem Politik di Kamboja

Sistem politik Kamboja yang ada saat ini mengalami perjalanan yang cukup panjang, dimana melibatkan nyawa dari jutaan penduduknya untuk mencapai kondisi yang ada saat ini.

Dikabarkan bahwa pada saat pendudukan Khmer Merah telah terjadi pembantaian sekitar 1,5 juta penduduk Kamboja.11 Sebuah angka yang cukup fantastis.

Sistem politik yang ada di Kamboja saat ini adalah Monarki Konstitusional. Dalam sistem pemerintahan ini kepala Negara masih dipimpin oleh seorang raja sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang perdana menteri.

Legislatif terdiri dari Senat diangkat 61 anggota dan 123 rumah anggota yang lebih rendah, Majelis Nasional, dipilih berdasarkan perwakilan proporsional dengan suara populer untuk istilah 5 tahun.12

Untuk pemilihan perdana menteri biasanya dilakukan melalui sistem pemilu yang diikuti oleh seluruh rakyat Kamboja. Sedangkan untuk pemilihan Raja selaku kepala Negara hanya bisa diikuti oleh keturunan Raja saja dan persetujuan dari Parlemen yang merupakan Khmer itu sendiri.

Konstitusi menetapkan bahwa Kamboja mengadopsi kebijakan demokrasi liberal dan pluralisme, dan bahwa orang-orang Kamboja adalah tuan dari negara. Konstitusi juga menetapkan bahwa kekuasaan Legislatif, Eksekutif dan cabang Yudisial harus dipisahkan. (Pasal 51 UU Kamboja)13

11 http://www.anneahira.com/sistem-politik-kamboja.htm diakses pada 27 Desember 2013 pukul 13.58 12 http://www.guntara.com/2011/02/negara-kamboja.html diakses pada 27 Desember 2013 pukul 15.16 13 http://www.cambodiainvestment.gov.kh/country-overview/political-system.html

(10)

Negara ini memiliki badan legislatif bikameral yang terdiri dari Majelis Nasional dan Senat. Pemilihan terbaru untuk Majelis Nasional diadakan pada 27 Juli 2008 di mana Partai Rakyat Kamboja (CPP) menang telak dan saat ini menduduki 90 kursi, disusul Partai Sam Rainsy (SRP), Partai Hak Asasi Manusia, FUNCINPEC dan Norodom Ranariddh Partai yang memenangkan 26 kursi, 3 kursi, 2 kursi dan 2 kursi masing-masing. Senat mengadakan pemilu terakhir pada tahun 2006, di mana CPP memperoleh 45 kursi, 10 kursi FUNCINPEC dan SRP 2 kursi. Sisa 2 kursi diangkat oleh Raja. Pemilu untuk anggota Senat legislatif 3 akan diselenggarakan pada Minggu, 29 Januari, 2012 . Di atas semua, CPP telah membentuk Pemerintah Kerajaan dengan FUNCINPEC Partai dan Mr HUN SEN telah terpilih sebagai Perdana Menteri kerajaan Kamboja.14

3.2.2 Sejarah Politik Kamboja

Kamboja atau Kampuchea merupakan negara di Asia Tenggara yang semula berbentuk Kerajaan di bawah kekuasaan Dinasti Khmer di Semenanjung Indo-China antara Abad Ke-11 dan Abad Ke-14. Rakyat Kamboja biasanya dikenal dengan sebutan Cambodian atau Khmer, yang mengacu pada etnis Khmer di negara tersebut. Negara anggota ASEAN yang terkenal dengan pagoda Angkor Wat ini berbatasan langsung dengan Thailand, Laos dan Vietnam. Sebagian besar rakyat Kamboja beragama Buddha Theravada, yang turun-temurun dianut oleh etnis Khmer. Namun, sebagian warganya juga ada yang beragama Islam dari keturunan muslim Cham.

Kamboja menghebohkan dunia ketika komunis radikal Khmer Merah di bawah pimpinan Pol Pot berkuasa pada tahun 1975. Saat itu, Pol Pot memproklamirkan Kamboja sebagai sebuah negara baru. Ia menyebut tahun 1975 sebagai "Year Zero". Segala sesuatunya ingin dibangun dari titik nol.

14 http://www.cambodiainvestment.gov.kh/country-overview/political-system.html

(11)

Tanggal 17 April 1975 dinyatakan sebagai Hari Pembebasan (Liberation Day) dari rezim Lon Nol yang buruk dan korup. Ternyata, pembebasan yang dijanjikan Pol Pot justru merupakan awal masa kegelapan bagi rakyat Kamboja.15

Merdeka dari Perancis

Pada tanggal 9 November 1953, Perancis mengakhiri penjajahannya di Kamboja yang telah berlangsung sejak tahun 1863 dan Kamboja pun menjadi sebuah negara berdaulat. Setahun kemudian mantan pemimpin negara kawasan Indo-China itu, Raja Norodom Sihanouk, kembali dari pengasingannya di Thailand. Sihanouk kemudian membentuk partai politik dan menggelar pemilihan umum (pemilu). Setelah memenangkan pemilu ia berhasil mengusir orang-orang komunis dan memperoleh seluruh kursi pemerintahan.

Pada tahun 1955, untuk melepaskan diri dari segala bentuk pelarangan yang dibuat untuk raja oleh perundang-undangan Kamboja, Norodom Sihanouk mengembalikan tahta kepada ayahnya, Norodom Suramarit. Ia kemudian memasuki dunia politik. Selama pemilihan berturut-turut, pada tahun 1955,1958, 1962 dan 1966, partai bentukan Norodom Sihanouk selalu memenangkan kursi mayoritas di parlemen.

Pada bulan Maret 1969, Pesawat Amerika mulai mengebom Kamboja untuk menghalangi jejak dan penyusupan dari tentara Vietkong. Pengeboman tersebut berakhir sampai tahun 1973.

Pada tahun 1970, ketika Sihanouk sedang berada di Moskow dalam sebuah kunjungan kenegaraan, Marsekal Lon Nol melakukan kudeta di Phnom Penh. Lon Nol lalu menghapus bentuk kerajaan dan 15 http://www.asal-usul.com/2009/04/khmer-merah-lembar-sejarah-kelam.html diakses pada 27

(12)

menyatakan Kamboja sebagai sebuah negara republik. Sihanouk tidak kembali ke negaranya dan memilih menetap di Peking, China. Ia memimpin pemerintahan dalam pelarian dan Khmer Merah merupakan bagian dari pemerintahan tersebut.16

Khmer Merah

Khmer Merah (Bahasa Perancis: Khmer Rouge) adalah cabang militer Partai Komunis Kampuchea (nama Kamboja kala itu). Pada tahun 1960-an dan 1970-an, Khmer Merah melakukan perang gerilya melawan rezim Shihanouk dan Marsekal Lon Nol. Pada 17 April 1975, Khmer Merah yang dipimpin oleh Pol Pot berhasil menggulingkan kekuasaan dan menjadi pemimpin Kamboja. Hanya dalam beberapa hari saja, rezim baru ini telah menghukum mati sejumlah besar rakyat Kamboja yang tadinya bergabung dengan rezim Lon Nol. Penduduk Phnom Phen dan juga penduduk di provinsi lain terpaksa keluar dari kota dan pindah ke daerah-daerah penampungan. Phnom Phen menjadi kota mati. Seluruh perekonomian di seluruh negeri berubah di bawah garis keras komunis, Uang hilang dari peredaran. Akibat dari semua itu adalah terjadinya kelaparan dan wabah penyakit di daerah tersebut. Selama 44 bulan berikutnya, jutaan orang Kamboja menjadi korban teror dari Khmer Merah. Para pengungsi yang berhasil lari ke Thailand menceritakan kekejaman kelompok ini yang antara lain menghukum mati anak-anak hanya karena mereka tidak lahir dari keluarga petani. Selain itu orang-orang keturunan Vietnam dan Cina juga turut diteror dan dibunuh. Siapa saja yang disangka sebagai orang yang berpendidikan, atau menjadi angota dari keluarga pedagang pasti

16 http://www.asiamaya.com/panduasia/cambodia/e-01land/ec-lan23.htm diakses pada 27 Desember

(13)

dibunuh dengan cara dipukul sampai mati, bukan dengan ditembak dengan dalih untuk menghemat amunisi.

Killing Fields (Ladang Pembantaian)

Masa empat tahun Pol Pot dan Khmer Merahnya berkuasa di Kamboja, adalah masa yang membuat seluruh dunia geger. Khmer Merah berupaya mentransformasi Kamboja menjadi sebuah negara Maois dengan konsep agrarianisme. Rezim Khmer juga menyatakan, tahun kedatangan mereka sebagai "Tahun Nol" (Year Zero). Mata uang, dihapuskan. Pelayanan pos, dihentikan. Kamboja diputus hubungannya dengan luar negeri. Hukum Kamboja juga dihapuskan.

Rezim Khmer Merah dalam kurun waktu tersebut diperkirakan telah membantai sekitar dua juta orang Kamboja. Ada sekitar 343 "ladang pembantaian" yang tersebar di seluruh wilayah Kamboja. Choeung Ek adalah "ladang pembantaian" paling terkenal. Di sini, sebagian besar korban yang dieksekusi adalah para intelektual dari Phnom Penh, yang di antaranya adalah: mantan Menteri Informasi Hou Nim, profesor ilmu hukum Phorng Ton, serta sembilan warga Barat termasuk David Lioy Scott dari Australia. Sebelum dibunuh, sebagian besar mereka didokumentasikan dan diinterogasi di kamp penyiksaan Tuol Sleng.

(14)

interogasi dan penyiksaan tahanan yang dituduh sebagai musuh politik. Di “ladang pembantaian” ini, para intelektual diinterogasi agar menyebutkan kerabat atau sejawat sesama intelektual. Satu orang harus menyebutkan 15 nama orang berpendidikan yang lain. Jika tidak menjawab, mereka akan disiksa. Kuku-kuku jari mereka akan dicabut, lantas direndam cairan alkohol. Mereka juga disiksa dengan cara ditenggelamkan ke bak air atau disetrum. Kepedihan terutama dirasakan kaum perempuan karena kerap diperkosa saat diinterogasi. Setelah diinterogasi selama 2-4 bulan, mereka akan dieksekusi di

Choeung Ek. Sejumlah tahanan politik yang dinilai penting ditahan untuk diinterogasi sekitar 6-7 bulan, lalu dieksekusi.17

3.2.3 Sistem Kepartaian Kamboja

Kamboja menganut sistem partai tunggal.

Partai Komunis Kamboja (Khmer Merah)18 adalah satu-satunya partai yang ada di Negara Kamboja.

3.3 Analisis Perbandingan Sistem Politik China dan Kamboja

Dari yang sudah dijelaskan sebelumnya mengenai sistem politik yang berjalan di China dan juga di Kamboja, sebenarnya yang menjadi perbedaan

17 http://www.asal-usul.com/2009/04/khmer-merah-lembar-sejarah-kelam.html diakses pada 27

Desember 2013 pukul 15.41

18 http://www.cambodia.org/news/?nsear=Cambodia+Government diakses pada

(15)

hanya terletak dalam sejarah politik, dan sistem kepartaian tunggal China yang unik.

Bab 4

Kesimpulan

KESIMPULAN

(16)

sebagian kebijakan perekonomian terhadap swasta, dan tidak sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah seperti halnya Negara-negara penganut ideologi politik komunisme.

Sementara pada Negara Kamboja, mereka menggunakan sistem monarki konstitusional yang menurut penulis rakyat Kamboja sangat hebat dalam memperjuangkan sistem politik yang ada sekarang di Negara Kamboja.

OPINI

Ditinjau dari berbagai aspek perbandingan politik yang dikemukakan oleh Lucian Pye, Republik Rakyat China lebih baik dari Negara Kamboja, hal ini karena secara sistem politik, sejarah politik, dan sistem kepartaian, Republik Rakyat China lebih berpengalaman dari Negara Kamboja.

Daftar Pustaka Sumber Utama

http://asianhistory.about.com/od/profilesofasianleaders/p/maozedongbio.htm http://www.cambodiainvestment.gov.kh/country-overview/political-system.html http://www.cambodia.org/news/?nsear=Cambodia+Government

http://indonesian.cri.cn

Kleden, Ignas. Masyarakat dan negara: sebuah persoalan. Penerbit Agromedia Pustaka, 2004.

(17)

Ryser, Annette. 2007. China’s Domestic Policy

Sibley, Chris G., James H. Liu, and Steve Kirkwood. "Toward a Social

Representations Theory of Attitude Change: The Effect of Message Framing on General and Specific Attitudes toward Equality and Entitlement." New Zealand Journal of Psychology 35.1 (2006).

Sumber Kedua

http://rizki-a--fisip10.web.unair.ac.id/artikel_detail-44795-MBPAsiaTimur -SistemPolitikChinadanHubunganPolitikChinaTaiwandanChinaTibet.html http://www.anneahira.com/sistem-politik-kamboja.htm

http://www.asal-usul.com/2009/04/khmer-merah-lembar-sejarah-kelam.html http://www.asiamaya.com/panduasia/cambodia/e-01land/ec-lan23.htm http://www.guntara.com/2011/02/negara-kamboja.html

Referensi

Dokumen terkait

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di CV Sujiwo Kusuma, Klaten berjumlah 63. Jumlah subjek 63 ini dipergunakan semua sebagai

Konsep ini juga dapat dilihat sebagai puncak dari eksperimen Belanda terhadap multikulturalisme plural, yang memberikan ruang sebesar-besarnya bagi kebebasan ekspresi

Posisi penolong pada tindakan piat antung na'as buatan (*P4) adalah tersebut di bawah ini- kecuali.. "aris bahu penolong seaar dengan sumbu tulang dada

Analisis yang digunakan adalah model persamaan struktural (SEM) dan terlebih dahulu dilakukan analisis faktor konfirmatori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prestasi

Data pada Tabel 16 menunjukkan bahwa minat usaha angkatan kerja perempuan di beberapa Kabupaten, Kota dan di Propinsi Sumatera Barat pada umurnnya adalah

Proses pembentukan kelembagaan Badan Usaha Milik Desa di Desa Selensen dimulai dari Kebijakan Program Pemberdayaan Desa (PPD) yang dikeluarkan oleh Pemerintah

SimplePay 0% 6 bulan untuk minimal transaksi Rp 1.000.000,- SimplePay 0% 12 bulan untuk minimal transaksi Rp 3.000.000,- Berlaku di seluruh outlet Optik Seis kecuali Optik Seis