59
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yakni :
1. Dari 60 responden mahasiswi FISKOM UKSW diketahui bahwa mayoritas penonton serial “DOTS” adalah Heavy Viewer, dengan tingkat keseringan menonton 3 hari dalam seminggu.
2. Efek menonton adegan romantis dalam serial drama Korea “DOTS” terhadap
ekspektasi berpacaran pada mahasiswi FISKOM mempunyai nilai signifikansi yang
tergolong sangat kuat dan searah yaitu sebesar 0,756 sehingga memiliki arah
korelasi yang positif. Artinya semakin sering responden menonton adegan romantis dalam drama Korea “DOTS” maka ekspektasi berpacaran dalam komponen Goal, Agency Thinking, dan Pathway Thinking yang terjadi akan semakin tinggi, dan
begitu sebaliknya, semakin jarang orang menonton adegan romantis dalam drama Korea “DOTS” tersebut maka kecenderungan untuk meningkatnya ekspektasi berpacaran semakin kecil.
3. Dari hasil dari penelitian ini terdapat pengaruh antara menonton adegan romantis dalam serial drama korea “DOTS” terhadap ekspektasi berpacaran responden sebesar 57,2%. Sedangkan 42,8% nya dipengaruhi oleh faktor lain diluar tayangan drama korea “DOTS”.
4. Dampak menonton adegan romantis dalam serial “DOTS” terhadap ekspektasi
berpacaran lebih tinggi terjadi pada penonton heavy viewer dengan jumlah 42
responden (93,3%). Hal itu membuktikkan bahwa analisis teori Kultivasi milik
Gerbner sejalan dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa televisi
memunculkan sikap tentang realitas kehidupan yang mereka anggap bahwa
lingkungan sekitarnya merupakan cerminan dari apa yang telah mereka tonton
melalui media audiovisual. Semakin mereka menjadi pecandu berat media tersebut
atau heavy viewer maka tingkat emosinal mereka setelah menonton adegan
60 membayangkan dan menjadikan adegan romantisme tersebut sebagai realitas
didalam dunia nyata.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian maka saran yang diberikan dalam penelitian
ini adalah :
a. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Jika ingin melanjutkan atau membahas penelitian yang serupa, sebaiknya
penelitian selanjutnya memberikan data lengkap mengenai karakteristik
responden meliputi usia, latar belakang sosial, ekonomi, dan etnis, serta
perangkat media yang digunakan, sehingga data yang didapat lebih valid
dan bisa dibandingkan antar karakteristik responden.
2. Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya melibatkan responden bukan hanya
berdasarkan dari satu fakultas saja, tapi bisa dari berbagai keragaman seperti
memilih responden dari satu universitas, atau dari suatu daerah/kota. Selain
itu peneliti bisa memasukkan responden berjenis kelamin pria dalam
penelitian selanjutnya, karena tidak semua penonton drama Korea adalah
perempuan.
3. Menyertakan pertanyaan bersifat terbuka (rasio) dalam kuisioner mengenai
faktor-faktor lain yang mempengaruhi ekspektasi berpacaran pada semua
responden agar data bisa didapat lebih lengkap.
b. Untuk Masyarakat
1. Mengisi waktu luang dengan menonton serial drama Korea memang
sangat menghibur. Tetapi lebih baik kita menggunakan media massa,
khususnya media online dengan bijak. Karena media dapat memberikan
pengaruh sosial yang kuat dalam kehidupan kita, jadi lebih baik
perubahan sikap manusia karena terpaan dari hasil media memberikan
sebuah pengetahuan yang dapat terus berkembang dan lebih selektif
dalam memilih media yang akan digunakan.
2. Teori Kultivasi tidak harus dan selalu menganalisis tentang dampak
pada tayangan televisi saja. Karena media audiovisual sekarang sudah
berkembang pesat dan kita bisa menonton televisi dan hal lainnya bukan
61 penyedia drama Korea yang dapat diunduh atau ditonton secara gratis
dan update setiap minggunya.
3. Diharapkan sebagai remaja, kita dapat bijak dengan apa yang telah kita
tonton melalui media audiovisual baik itu di televisi atau menonton di
media online. Tidak semua perbuatan yang romantis yang kita lihat
harus kita ikuti sebagai cerminan hidup kita di kehidupan nyata karena