PENGARUH BV, NPM, DAN EPS TERHADAP HARGA SAHAM SYARIAH PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI INDEKS
SAHAM SYARIAH INDONESIA
(Studi kasus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016 ) Aprilia Wahyu Setyawati
15830036
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah menganalisa beberapa variabel yang mempengaruhi harga saham pada perusahaan yang masuk dalam daftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan untuk mengetahui variabel bebas mana yang dominan terhadap harga saham. Variabel yang diteliti adalah Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS), dan Book Value. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 26 perusahaan dengan periode penelitian selama 1 tahun (2016) dengan menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Dari hasil F test di dapat nilai F hitung sebesar 20,653 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel BV, NPM, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan produksi harga saham. Sedangkan secara parsial hasil pengujian NPM dan PBV di bawah 0,05 maka variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sedangkan EPS tidak berpengaruh secara signifikan karena nilai signifikannya berada di atas 0,05.
Kata Kunci: BV, NPM, EPS dan harga saham
Pendahuluan
Pasar modal syariah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini, dimana angka pertumbuhannya mencapai kisaran 20-30% per tahun. Angka pertumbuhan ini berada di atas pertumbuhan industry keuangan konvensional yang berada pada rentang 5-10% per tahun. (Abdul Qoyum, 2017:135). Salah satu instrument investasi di pasar modal adalah saham.
diperjualbelikan yang berisi tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam perusahaan terbatas. Saham merupakan surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Anoraga 2006:57).
Dalam menjual sahammnya para emiten tentunya beromba-lomba untuk menarik para investor. Tentu saja tidak mudah bagi emiten untuk menarik investor agar bersedia menanamkan modalnya, karena masing-masing investor memiliki kriteria yang berbeda dalam menilai suatu investasi. Pada dasarnya harga saham merupakan acuan para investor dalam mengambil keputusan investasi. harga saham sering kali berubah-ubah menyesuaikan dengan tingkat penawaran serta permintaan. Permintaan terhadap saham dipengaruhi oleh berbagai informasi yang dimiliki atau diketahui oleh para investor mengenai perusahaan emiten, salah satunya adalah informasi keuangan perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan.
Sebelumnya telah banyak dilakukan penelitian mengenai saham, dengan variable yang beragam seperti : ROE, ROA, CR, PER, DER, EPS, PBV dan masih banyak variable lainnya. Penelitian yang pernah dilakukan diantaranya: Indallah (2012) yang menyimpulkan bahwa rasio profitabilitas yang meliputi ROE, ROA, EPS, dan NPM terbukti memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham perusahaan di BEI. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh zen (2009) menympulkan jika EPS tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham perusahaan di bidang property dan real estate di BEI pengamatan tahun 2004-2006.
Husnan (2001:264) menuliskan dengan semakin berkembangnya pasar modal khususnya di Indonesia, mengakibatkan semua informasi yang bersifat relevan dapat digunakan sebagai masukan atau dasar pertimbangan di dalam menilai suatu harga saham. Terkait dengan uraian diatas maka penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh atas BV, NPM, dan EPS terhadap harga saham.
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Yayuk Sulistyowati tahun 2012 menjelskan bahwa secara parsial variable Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham hal ini di tunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS) memiliki signifkansi t hitung lebih kecil dari α. (Yayuk Sulistyowati. 2012).
mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham baik. (Reni Wuryaningrum dan Anindhyta Budiarti. 2015)
Sunaryo (2011) Hasil hipotesis secara parsial dengan menggunakan uji t menyatakan bahwa secara signifikan EPS berpengaruh terhadap harga saham karena 0,000 lebih kecil dari 0,05 (H1 diterima). Selain itu ada penelitian dari Utami & Suharmadi (1988) serta Sasongko &Wulandari (2006) yang menyatakan bahwa EPS secara signifikan berpengaruh terhadap harga saham.
Pada penelitian Ina Rinati (2012) ini diperoleh hasil bahwa Net Profit Margin (NPM) tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham, ditunjukkan dengan nilai t hitung (0,083) < t tabel (2,01). Hasil NPM ini memilki pengaruh paling rendah terhadap harga saham sehingga kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba juga rendah. (Ina Rinati, 2012). Selain itu dari penelitian Elis Darnita, secara parsial dengan uji t disimpulkan bahwa secara parsial variabel ROA dan EPS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel ROE dan NPM berpengaruh signifikan terhadap harga saham. (Elis Darnita. 2014).
Penelitian Rescyana Putri Hutami tahun 2012 menyatakan bahwa net profit margin berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan industry manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010. (Rescyana Putri Hutami. 2012).
Landasan Teori Harga Saham
Menurut Hendro (2014, hal. 357) saham merupakan penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan. Pemegang saham dapat memperoleh keuntungan saham berupa 1) dividen yaitu pembagian keuntungan yang dibagikan perusahaan; 2) Capital gain yaitu selisih antara harga beli dan harga jual, terbentuk dari aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Maryanne (2009) mendefinisikan harga saham sebagai harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham, sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham.
Menurut Halim (2005) harga pada suatu saham dibedakan menjadi 3 yaitu : (1) Harga Nominal, adalah harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting saham karena dividen minimal biasanya ditetapkan bedasarkan nilai nominal.
akan dijual kepada masyarakat dan biasanya digunakan untuk menentukan harga perdana.
(3) Harga Pasar, adalah apabila harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada investor, maka harga pasar merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga pasar terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.
Book Value
Book value atau nilai buku adalah asset kekayaan berih yang dimiliki peusahaan. Cara menghitung nila buku perusahaan adalah total asset perusahaan dikurangi seluruh utangnya. Dengan kata lain nilai buku adalah nilai bila perusahaan tersebut di jual oleh pemegang saham dengan mengandalkan seluruh utang telah dilunasi (Muksal, 2016).
Earning Per Share
Menurut Gunawan (2011) Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS akan ditentukan oleh laba perusahaan. Apabila pemilik saham terdiri dari dua kelompok saham yaitu kelompok saham biasa dan kelompok saham preferen, maka kelompok saham preferen akan memperoleh bagian terlebih dahulu. Jadi laba bersih setelah dikurangi bunga dan hak-hak lain bagi pemegang saham preferen merupakan laba yang tersedia untuk kelompok saham biasa. Data laba per lembar saham sering dilaporkan dalam penerbitan laporan keuangan perusahaan publik, dan digunakan secara luas oleh pemegang saham dan penanam modal potensial dalam mengevaluasi kemampuan laba perusahaan.
Net Profit Margin
Margin laba atau Net Profit Margin adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan. semakin tinggi NPM menandakan laba perusahaan tersebut semakin tebal. semakin tinggi nilai NPM menandakan bahwa perusahaan tersebut semakin efisien operasionalnya. Perusahaan dapat menekan biaya-biaya yang tidak perlu, sehingga perusahaan mampu memaksimalkan laba bersih yang didapatkan. NPM digunakan untuk menentukan mana perusahaan yang dengan pendapatan tertentu berhasil menghasilkan laba bersih maksimal. Perusahaan seperti ini lebih efisien operasionalnya ketimbang perusahaan lain. Namun, perlu dicatat bahwa membandingkan rasio NPM suatu perusahaan dengan perusahaan lain haruslah dilakukan dalam satu sektor yang sama.
Variable penelitian
1. Book value atau nilai buku adalah asset kekayaan berih yang dimiliki peusahaan.
2. Earning Per Share (EPS) merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan, karena besar kecilnya EPS akan ditentukan oleh laba perusahaan.
3. Net Profit Margin (NPM) adalah perbandingan total jumlah laba bersih dengan total jumlah pendapatan perusahaan.
4. Harga Saham (Y),
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitan ini adalah seluruh perusahaan yan masuk daftar Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel diperoleh dari 26 perusahaan secara acak dengan mengambil laporan keuangan perusahaan di website bursa efek Indonesia yaitu http://www.idx.co.id.
Teknik analisis dan Pengujian Hipotesis
Teknik analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut. Y= a + b BV+ c NPM + d EPS + e
Keterangan : Y = harga saham X1 = BV
X2 = NPM X3 = EPS e = faktor galat a = konstanta
Untuk menguji apakah ada pengaruh book value, net profit margin, dan earning per share terhadap harga saham, digunakan alat uji analisis regresi berganda dengan model persamaan regresi seperti yang disajikan sebelumnya. Untuk melihat pengaruh book value, net profit margin, dan earning per share terhadap harga saham akan digunakan uji statistik t.
Analisa dan Pembahasan 1. Uji normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz
ed Residual
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
Deviation 20.05020138 Most Extreme
Differences
Absolute .157
Positive .157
Negative -.065
Test Statistic .157
Asymp. Sig. (2-tailed) .085c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai asymp. Sig. Berada di atas 0,05 yaitu sebesar 0,085. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi BV, NPM dan EPS terhadap harga saham terdistribusi normal.
2. Uji multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -6.523 10.314 -.632 .533
NPM 1.206 .309 .468 3.898 .001 .816 1.225
LNEPS -1.562 3.101 -.083 -.504 .619 .430 2.325
SQRTBV 1.423 .282 .799 5.045 .000 .470 2.128
a. Dependent Variable: SQRTHS Kriteria Pengujian:
Jika nilai tolerance > 0,05 (15%) dan nilai VIF < 10, maka data tidak mengalami multikolinieritas, dan sebaliknya.
Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.010 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menunjukkan tidak ada data yang lebih dari 10 sehingga dapat
dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.
3. Uji autokorelasi Runs Test
Test Valuea -2.41516
Cases < Test Value 13 Cases >= Test Value 14
Total Cases 27
Number of Runs 16
Z .400
Asymp. Sig.
(2-tailed) .689
a. Median
Dari hasil tabel di atas terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. Berada di atas 0,05, yang artinya data residual terjadi secara random atau tidak terjadi autokorelasi antara residual.
4. Uji heterokedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 13.026 6.314 2.063 .051
NPM .241 .189 .283 1.272 .216
LNEPS -1.272 1.899 -.205 -.670 .510
SQRTBV .126 .173 .214 .729 .473
a. Dependent Variable: ABSRES16
Dari hasil tabel diatas, dapat dilihat bahwa seluruh variabel bebas (independen) tidak ada yang signifikan atau signifikansinya di atas 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat
heterokedastisitas.
5. Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 28156.998 3 9385.666 20.653 .000b
Residual 10452.275 23 454.447
Total 38609.273 26
a. Dependent Variable: SQRTHS
Dari tabel diatas yang dihasilkan dari uji ANOVA atau F test di dapat nilai F hitung sebesar 20,653 dengan probabilitas 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel BV, NPM, dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap pertumbuhan produksi harga saham.
6. Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -6.523 10.314 -.632 .533
NPM 1.206 .309 .468 3.898 .001
LNEPS -1.562 3.101 -.083 -.504 .619
SQRTBV 1.423 .282 .799 5.045 .000
a. Dependent Variable: SQRTHS
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai signifikansi variabel NPM dan BV sebesar 0,001 dan 0,000. Karena nilai signifikansi NPM dan PBV di bawah 0,05 maka variabel ini berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sedangkan EPS tidak berpengaruh secara signifikan karena nilai signifikannya berada di atas 0,05.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hasil uji normalitas memperlihatkan bahwa semua variabel terdistribusi normal. Dari hasil uji multikolinieritas membuktikan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel.Hasil uji Autokorelasi menyatakan bahwa variabel terbebas dari autokorelasi.Hasil pengujian heteroskedastisitas memperlihatkan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas.
2. Berdasarkan hasil uji F, menunjukkan bahwa BV, NPM dan EPS secara bersama-sama berpengaruh terhadap harga saham yang terdaftar di ISSI pada tahun 2016.
3. Berdasarkan uji T, menunjukkan bahwa secara parsial NPM dan BV berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham, sedangkan EPS tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Anoraga, Pandji dan Piti Pakarti, 2006. Pengantar Pasar Modal. Edisi Pertama, cetakan kedua, Rineka cipta, Jakarta.
Hendro, T. & Rahardja, C.T. (2014). Bank & konstitusi keuangan non bank di Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Halim, A. (2005), Analisis Investasi Edisi kedua, Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, Suad. 2001. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yoyakarta. UPP AMP YKPN
Maryanne, D. M. D. (2009). Pengaruh nilai tukar rupiah, suku bunga SBI, volume perdagangan saham, inflasi dan beta saham terhadap harga saham (Tesis belum terpublikasi). Program Magister Manajemen Universitas Dipenogoro: Semarang.
Qoyum, Abdul. 2017. Lembaga keuangan islam di Indonesia. Yogyakarta: Elmatera Publising
Gunawan. 2011. Pengaruh analisis fundamental terhadap harga saham (Studi empiris terhadap saham-saham syaria’ah di Jakarta Islamic Indek). Jurnal Wira Ekonomi Mikrosil, 1 (1), 47-58.
Lailan Paradiba Dan Karlonta Nainggolan. 2015. Pengaruh Laba Bersih Operasi Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis. Volume 15 No.1.
Luthan, Elfira dan Rofiqoh, Ifah, 2004, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai saham, Jurnal Kompak (September-Desember), No.387-405.
Sulistyowati, Yayuk. 2012. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Dan Dividend Payout Ratio (DPR) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food & Beverages Yang Terdaftar Di Bei). Modernisasi, 248 Volume 8, Nomor 3.
Bursa Efek Jakarta, Jurnal Penelitian ilmu-ilmu Sosial, Optima, Volume 5,No.1, April 2005
Reni Wuryaningrum Dan Anindhyta Budiarti. 2015. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Farmasi Di BEI. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen. Volume 4, Nomor 11.
Sambora, N. Mareta., dan Handayani. 2014. Pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) 8(1): 1-10.
Sunaryo. 2011. Analisis Pengaruh Roa (Return On Assets), Roe (Return On Equity), Dan Eps (Earning Per Share) Terhadap Harga Saham Pada Kelompok Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bei (Bursa Efek Indonesia). Binus Business Review Vol. 2 No. 1.
Utami, W, & Suharmadi, 1998. Pengaruh Informasi Penghasilan Perusahaan terhadap Harga Saham di BEJ. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 1, No. 2, Juli: 255– 268
Sparta, & Februwaty. (2005). Pengaruh ROE, EPS, dan OCF terhadap harga saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi (1). FE, Untar 71-80.
Rinati, Ina. 2012. Pengaruh Net Profit Margin (Npm), Return On Assets (Roa) Dan Return On Equity (Roe) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Tercantum Dalam Indeks Lq45. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.
Subiyantoro, Edi dan Fransisca Andreani. 2003. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 5, No. 2.
Mulyono, Sugeng. 2000. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Dan Tingkat Bunga terhadap Harga Saham. Jurnal Ekonomi dan Manajemen. Vol. 1 No. 2.
Muksal. 2016. Analisi factor-faktor yang mempengaruhi harga saham syariah (studi pada pasar sekunder Jakarta Islamic index JII) junal researchgate.
Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2008-2012).Skripsi. Fakultas Ekonomi & Bisnis.
Hutami, Rescyana Putri. 2012. Pengaruh Dividend Per Share, Return On Equity Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaaan Industri Manufaktur Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2010 Jurnal Nominal.Volume I Nomor I.
Indallah, Insi Kamilah. 2012. Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Subsektor Semen yang Terdaftar di BEI. Skripsi. Program sarjana pada Fakultas Ekonomi Negeri Surabaya.
Zen, Fadia. 2009. Earning Per Share (EPS), Book Value (BV), Economic Value Added (EVA) dan Harga Saham. Jurnal Manajemen Gajayana, Vol.6, No.2, Hal:151-162.
Royan Aziz. 2014. Pengertian Net Profit Margin (NPM). Di akses dari http://www.seputarforex.com/artikel/saham/lihat.php?
id=207266&title=pengertian_net_profit_margin_npm. (9 Desember 2017)
Indonesia Stock Exchange. 2010. Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat. Diakses