• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respons Pertumbuhan Bibit Bud Chips Tebu (Saccharum Officinarum L.) Terhadap Perendaman Dan Konsentrasi Iaa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respons Pertumbuhan Bibit Bud Chips Tebu (Saccharum Officinarum L.) Terhadap Perendaman Dan Konsentrasi Iaa"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarumL.) TERHADAP LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI IAA

SKRIPSI

OLEH:

IRDA NILA SELVIA

100301025 / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

RESPONS PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIPS TEBU (Saccharum officinarumL.) TERHADAP LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI IAA

SKRIPSI

OLEH:

IRDA NILA SELVIA

100301025 / BUDIDAYA PERTANIAN DAN PERKEBUNAN

Skripsi sebagai salah satu syarat untuk dapat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Judul Penelitian : Respons Pertumbuhan Bibit Bud Chips Tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap Lama Perendaman dan Konsentrasi IAA

Nama : Irda Nila Selvia

NIM : 100301025

Program Studi : Agroekoteknologi

Minat : Budiaya Tanaman dan Perkebunan

Disetujui Oleh :

(Ir. Meiriani, MP) (Ir. Yaya Hasanah, M.Si)

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

Mengetahui

(4)

ABSTRACT

IRDA NILA SELVIA: Response Growth of Sugarcane Bud Chips Towards Soaking Time and IAA Concentration, supervised by MEIRIANI and YAYA HASANAH.

This research aims for knowing response growth of sugarcane bud chips towards soaking time and IAA concentration. The researched was carried out at PTPN II Tanjung Jati, Kabupaten Langkat (±50 m dpl) in May – August 2014 using a factorial randomized block design with two factors. The first factor was soaking time with 3 levels that were including 10; 20; 30; and the second factor IAA concentration with 4 levels that were including 0; 100; 200; 300. The variables observations are percentage of germination, the rate of germination, plant height, number of leaves, stem diameters, root volume, root length, crowns dryness weight, root dryness weight, total leaf area, the growth rate of plants, relative growth rate, and net assimilation rate.

The results of research shows that the best soaking time are 20 minutes on root volume and 30 minutes on total leaf area. The best IAA concentration are 200 ppm on plant height 2 and 4 WAT, 300 ppm on root volume and 100 ppm on total leaf area. The best interaction of soaking time and IAA concentration is combination of 20 minutes soaking time and 200 ppm concentration IAA.

(5)

ABSTRAK

IRDA NILA SELVIA: Respons Pertumbuhan Bibit Bud Chips Tebu terhadap Lama Perendaman dan Konsentrasi IAA, dibimbing oleh MEIRIANI dan YAYA HASANAH.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan bibit bud chips tebu (Saccharum officinarum L.) terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA. Penelitian dilaksanakan di lahan PTPN II Tanjung Jati, Kabupaten Langkat (±50 m dpl) pada Mei – Agustus 2014 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu lama perendaman dengan 3 taraf yaitu 10; 20; 30; dan faktor kedua yaitu konsentrasi IAA dengan 4 taraf yaitu 0; 100; 200; 300. Peubah amatan yaitu persentase perkecambahan, laju perkecambahan, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, volume akar, panjang akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, total luas daun, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan relatif, dan laju asimilasi bersih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman terbaik adalah 20 menit pada volume akar dan 30 menit pada total luas daun. Konsentrasi IAA terbaik adalah 200 ppm pada tinggi tanaman 2 dan 4 MSPT, 300 ppm pada volume akar dan 100 ppm pada total luas daun. Interaksi antara lama perendaman dan konsentrasi IAA terbaik pada kombinasi perlakuan lama perendaman 20 menit dan konsentrasi IAA 200 ppm.

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada 15 September 1993 di Binjai, anak pertama dari satu

bersaudara dari ayahanda Irianto dan ibunda Dahliana.

Pendidikan formal yang telah diperoleh penulis antara lain pada tahun

1998 – 2004 menempuh pendidikan dasar di SDN 020273 Binjai, tahun 2004 –

2007 menempuh pendidikan di SMPN 1 Binjai, tahun 2007 – 2010 menempuh

pendidikan SMAN 1 Binjai dan sebagai mahasiswa Program Studi

Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara melalui jalur

Ujian Masuk Bersama (UMB) tahun 2010. Penulis memilih minat Budidaya

Pertanian dan Perkebunan (BPP).

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif sebagai asisten Laboratorium

Morfologi dan Taksonomi Tumbuhan (2012 – 2014), Laboratorium Anatomi

Tumbuhan (2012 – 2014), Laboratorium Teknologi Budidaya Tanaman Pangan

(2014), Laboratorium Budidaya Tanaman Obat dan Rempah (2014),

Laboratorium Nutrisi Tanaman (2014). Penulis aktif mengikuti organisasi di

UKM Himadita Nursery sebagai anggota Divisi Tanaman Hias (2011-2012) dan

koordinator Subdivisi Tanaman Hias (2012 – 2013).

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Bridgestone

(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Adapun judul skripsi ini adalah “Respons Pertumbuhan Bibit Tebu

(Saccharum officinarum L.) dengan Metode Bud Chips terhadap Lama

Perendaman dan Konsentrasi IAA” yang merupakan salah satu syarat untuk dapat

memperoleh gelar sarjana Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pertama penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda dan ibunda

yang telah memberikan dukungan dan doanya. Penulis juga mengucapkan terima

kasih pada dosen pembimbing, ibu Ir. Meiriani, MP., selaku ketua komisi

pembimbing dan ibu Ir. Yaya Hasanah, M.Si., selaku anggota komisi pembimbing

dan terkhusus kepada bapak Fredy Simatupang, SP selaku asisten pembimbing

lapangan Kebun PTPN II Tanjung Jati yang telah membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih kepada keluarga besar UKM Himadita Nursery serta teman –

teman angkatan 2010, adik – adik 2011, 2012, dan 2013 yang telah ikut andil

membantu penulis menyelesaikan studi selama ini.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis

mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing skripsi dan pihak lain

yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Desember 2014

(8)

DAFTAR ISI

Persiapan Bedengan Persemaian ... 17

Persiapan Bibit Bud chips ... 17

Perlakuan Bibit Bud chips ... 17

Persemaian Bibit ... 18

Pemeliharaan di Persemaian ... 18

Penyiraman ... 18

Penyiangan ... 18

Pengisian Pottray ... 18

Pemindahan Bibit Bud chips ke dalam Pottray ... 18

Pemeliharaan Bibit Bud chips di Pottray ... 19

Penyiraman ... 19

Penyiangan ... 19

Pemupukan ... 19

(9)

Persentase bibit tumbuh (%) ... 19

Laju Perkecambahan ... 19

Tinggi bibit (cm) ... 20

Jumlah daun (helai) ... 20

Diameter batang (mm) ... 20

Volume akar (ml) ... 20

Panjang akar (cm) ... 21

Laju pertumbuhan tanaman (g/hari) ... 21

Laju pertumbuhan relatif (g/hari) ... 21

Laju asimilasi bersih (g/cm2/hari) ... 22

Berat kering akar (g) ... 22

Berat kering tajuk (g) ... 23

Total luas daun (cm2) ... 23

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 45

Pembahasan ... 46

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 52

Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(10)

DAFTAR TABEL

No Judul Hal

1. Persentase perkecambahan (%) tebu umur 7 HST dan 14 HST terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 26

2. Laju perkecambahan tanaman tebu umur 3 HST – 14 HST terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 27

3. Tinggi tanaman tebu 2 MSPT – 10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 29

4. Jumlah daun tebu umur 2 MSPT – 10 MSPT terhadap lama

perendaman dan konsentrasi IAA ... 32

5. Diameter batang tebu umur 10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 35

6. Volume akar tebu umur 10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 36

7. Panjang akar tebu 10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 38

8. Bobot kering tajuk 10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 39

9. Bobot kering akar 10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 40

10. Total luas daun tanaman tebu umur 10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 41

11. Laju pertumbuhan umur tanaman 2-10 MSPT tanaman tebu terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 44

12. Laju pertumbuhan relatif umur 2-10 MSPT terhadap lama perendaman dan konsentrasi IAA ... 46

(11)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Hal

1. Gambar rumus bangun auksin (IAA) ...

2. Grafik hubungan tinggi tanaman (cm) bibit tebu 2 MSPT

dengan konsentrasi IAA ...

3. Grafik hubungan tinggi tanaman (cm) bibit tebu 4 MSPT

dengan konsentrasi IAA ...

4. Grafik hubungan jumlah daun (helai) bibit tebu 2 MSPT

dengan lama perendaman terhadap konsentrasi IAA...

5. Grafik hubungan jumlah daun (helai) bibit tebu 2 MSPT

dengan konsentrasi IAA terhadap lama perendaman...

6. Grafik hubungan volume akar (ml) bibit tebu 10 MSPT

dengan lama perendaman ...

7. Grafik hubungan volume akar (ml) bibit tebu 10 MSPT

terhadap konsentrasi IAA ...

8. Grafik hubungan total luas daun (cm2) bibit tebu 10 MSPT

dengan lama perendaman terhadap konsentrasi IAA...

9. Grafik hubungan total luas daun (cm2) bibit tebu 10 MSPT

dengan konsentrasi IAA terhadap lama perendaman... 33

42

43 30

31

34

37

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

5. Data tinggi tanaman (cm) 2 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

6. Sidik ragam data tinggi tanaman 2 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

7. Data tinggi tanaman (cm) 4 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

8. Sidik ragam data tinggi tanaman 4 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

9. Data tinggi tanaman (cm) 6 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

10. Sidik ragam data tinggi tanaman 6 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

11. Data tinggi tanaman (cm) 8 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

12. Sidik ragam data tinggi tanaman 8 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

13. Data tinggi tanaman (cm) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

14. Sidik ragam data tinggi tanaman 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

15. Data jumlah daun (helai) 2 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

(13)

17. Data jumlah daun (helai) 4 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

18. Sidik ragam data jumlah daun 4 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

19. Data jumlah daun (helai) 6 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

20. Sidik ragam data jumlah daun 6 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

21. Data jumlah daun (helai) 8 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

22. Sidik ragam data jumlah daun 8 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

23. Data jumlah daun (helai) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

24. Sidik ragam data jumlah daun 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

25. Data diameter batang (mm) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

26. Sidik ragam data diameter batang 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

27. Data volume akar (ml) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

28. Sidik ragam data volume akar 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

29. Data panjang akar (cm) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

30. Sidik ragam data panjang akar 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

31. Data bobot kering tajuk (g) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

(14)

32. Sidik ragam data bobot kering tajuk 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

33. Data bobot kering akar (g) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

34. Sidik ragam data bobot kering akar 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

35. Data total luas daun (cm2) 10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

36. Sidik ragam data total luas daun 10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

37. Data laju pertumbuhan tanaman (g/hari) 2-4 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

38. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan (g/hari) 2-4 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

39. Sidik ragam data laju pertumbuhan tanaman 2-4 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

40. Data laju pertumbuhan tanaman (g/hari) 4-6 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

41. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan (g/hari) 4-6 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

42. Sidik ragam data laju pertumbuhan tanaman 4-6 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

43. Data laju pertumbuhan tanaman (g/hari) 6-8 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

44. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan (g/hari) 6-8 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

45. Sidik ragam data laju pertumbuhan tanaman 6-8 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

46. Data laju pertumbuhan tanaman (g/hari) 8-10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

(15)

47. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan (g/hari) 8-10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

48. Sidik ragam data laju pertumbuhan tanaman (g/hari) 8-10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

49. Data laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 2-4 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

50. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 2-4 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

51. Sidik ragam data laju pertumbuhan relatif 2-4 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

52. Data laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 4-6 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

53. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 4-6 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

54. Sidik ragam data laju pertumbuhan relatif 4-6 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

55. Data laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 6-8 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

56. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 6-8 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

57. Sidik ragam data laju pertumbuhan relatif 6-8 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

58. Data laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 8-10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

59. Data transformasi (√x + 0.5) laju pertumbuhan relatif (g/g/hari) 8-10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

60. Sidik ragam data laju pertumbuhan relatif 8-10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

61. Data laju asimilasi bersih 2-4 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

(16)

62. Data transformasi (√x + 0.5) laju asimilasi bersih (g/cm2/hari) 2-4 MSPTkarena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

63. Sidik ragam data laju asimilasi bersih 2-4 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

64. Data laju asimilasi bersih 4-6 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

65. Data transformasi (√x + 0.5) laju asimilasi bersih (g/cm2/hari) 4-6 MSPTkarena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

66. Sidik ragam data laju asimilasi bersih 4-6 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

67. Data laju asimilasi bersih 6-8 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

68. Data transformasi (√x + 0.5) laju asimilasi bersih (g/cm2/hari) 6-8 MSPTkarena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

69. Sidik ragam data laju asimilasi bersih 6-8 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

70. Data laju asimilasi bersih 8-10 MSPT karena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

71. Data transformasi (√x + 0.5) laju asimilasi bersih (g/cm2/hari) 8-10 MSPTkarena perlakuan lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

72. Sidik ragam data laju asimilasi bersih 8-10 MSPT karena lama perendaman dan konsentrasi IAA ...

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 6 menunjukkan bobot kering akar bibit bud chips tebu terbesar pada umur 10 MSPT diperoleh pada pemakaian wadah pembibitan polybag (W 1 ) yang berbeda nyata

Hal ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan total luas daun dibutuhkan konsentrasi IAA yang tidak terlalu tinggi namun lama perendaman IAA yang cukup lama sesuai dengan yang

Bud chips adalah teknologi percepatan pembibitan tebu dengan satu mata tunas yang diperoleh dengan menggunakan alat mesin bor (Yuliardi,

Sidik ragam bobot kering tajuk bibit bud chips tebu umur 10 MSPT.. Sidik ragam total luas daun bibit bud chips tebu umur

Persentase bertunas dan bobot kering akar tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan tanam umur 6 bulan sedangkan panjang tanaman, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan

Persentase bertunas dan bobot kering akar tertinggi diperoleh pada penggunaan bahan tanam umur 6 bulan sedangkan panjang tanaman, laju pertumbuhan tanaman, laju pertumbuhan

Pembibitan tanaman tebu pada media dengan komposisi tanah + kompos blotong menghasilkan nilai rerata tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar, bobot kering

Perlakuan perendaman bibit tebu bud chip dengan konsentrasi auksin 100 ppm berpengaruh nyata pada parameter persentase perkecambahan, tinggi tanaman, diameter batang, jumlah