• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Shell and Tube Dengan Satu Cangkang (Shell) dan Dua Laluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Shell and Tube Dengan Satu Cangkang (Shell) dan Dua Laluan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Limbah yang dibuang langsung tanpa diproses pasti akan mengakibatkan efek buruk terhadap lingkungan,seperti pada pabrik pupuk ada limbah air panas yang langsung dibuang ke sungai. Dampak buruk dari pembuangan limbah air panas ini adalah perubahan suhu secara tidak alamiah berdampak tidak langsung terhadap biota dimana daya dukung habitatnya menjadi hilang. Sebagai contoh pada habitat terumbu karang, dengan berubahnya suhu maka tingkat kelarutan oksigen dan kalsium karbonat di air akan berubah. Limbah air panas dari pembangkit pabrik pupuk ini langsung dibuang ke sungai sehingga meningkatkan suhu air dan menimbulkan pencemaran termal. Kenaikan suhu 10 derajat dari biasanya dapat mempercepat aktivitas metabolisme biota air, sedangkan masing-masing biota air memiliki kcepatan metabolik yang berbeda, maka biota air hanya dapat hidup pada suhu tertentu yang berbeda-beda untuk tiap kelompok biota . Populasi biota air akan menurun pada suhu tinggi,hanya sedikit jenis hewan yang dapat hidup pada suhu diatas 450C.

Maka penulis akan mengkonstruksi sebuah alat penukar kalor yang digunakan untuk memanaskan air untuk mandian mess PT Meraoke Tetap Jaya yang sumber panasnya berasal dari limbah air panas pabrik pupuk dan setelah memanaskan air mandian maka suhu limbah air panas ini juga akan turun,setelah suhu menurun kemudian baru dibuang ke sungai. Saat ini kebutuhan manusia akan air hangat sudah dapat diperhitungkan. Proses memindahkan panas tersebut dapat berasal dari listrik yang menghasilkan panas yang kemudian berpindah, dan dapat juga berasal dari fluida panas yang bersirkulasi yang kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan air yang lebih panas dengan menggunakan alat yang disebut alat penukar kalor (APK). Berbagai cara dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang lebih ekonomis.

Demikianlah peranan alat penukar kalor didalam kehidupan manusia yang sangat penting. Pengembangan dan inovasi mengenai alat ini sangat dibutuhkan untuk mencapai nilai guna dan nilai ekonomis yang tinggi .

(2)

2

1.2 Batasan Masalah

Penulis mengkonstruksi sebuah alat penukar kalor yang tujuannya digunakan sebagai alat untuk memanaskan air untuk pemandian di mess sebuah perusahaan pupuk.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas adalah : Bagaimana perancangan sebuah alat penukar kalor shell and tube untuk pemandian mess karyawan perusahaan pupuk .

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan adalah sebagai berikut:

1. Membuat perhitungan dimensi dari model sederhana dari alat penukar kalor shell and tube untuk memanaskan air mandian mess perusahaan.

2. Mencari koefisien perpindahan kalor keseluruhan dari Alat penukar kalor

Referensi

Dokumen terkait

[r]

DVS hendaklah menyimpan rekod penyakit, gerompok bebas, gerompok terjangkit, haiwan terjangkit, singkiran dan ujian yang dijalankan (Rujuk APTVM: Pengurusan Indeks

Merupakan kejadian klinikal yang dikesan dalam gerompok pada masa eraman sama (2 - 5 tahun) atau menunjukkan gejala penyakit yang dikenalpasti oleh Pegawai Veterinar dan

Cuti Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3093), sisa masa cutinya berlaku sesuai dengan

mendukung Model View Controller (MVC), sehingga pembangunan aplikasi akan menjadi lebih terorganisir dengan baik. Framework CodeIgniter juga menyediakan bermacam-macam library

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah, wali kelas dan siswa dari hasil observasi dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa kinerja wali kelas di Sekolah Menengah

Penelitian ini membandingkan standard kriptografi DES dan AES dengan beberapa pengujian statistika, uji korelasi dan uji keacakan yaitu, uji Runs, uji Frekuensi dan

Condition factor provide an indirect indicator of the environmental influence to the fish physical condition, formulated in body weight function that compare to fish body