• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tanaman Kacang Kedelai Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tanaman Kacang Kedelai Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Daerah Tingkat (dati) I Sumatera Utara, terletak antara 1° - 4° Lintang Utara (LU) dan 98° - 100° Bujur Timur (BT), merupakan wilayah yang berbatasan di sebelah utara dengan Provinsi Daerah Istimewa Aceh, di sebelah timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Provinsi Dati I Riau dan Provinsi Dati I Sumatera Barat, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia.

(2)

umum yang berupa danau dan sungai. Iklim daerah Sumatera Utara termasuk tropis basah, dengan curah hujan yang beragam antara 1.430 -5.050 milimeter setiap tahun. Suhu udara beragam antara 12,2° Celsius - 33° Celsius. Wilayah Sumatera Utara mempunyai beberapa kawasan yang rawan terhadap bencana, yaitu letusan gunung api, gerakan tanah, dan erosi.

Provinsi Sumatera Utara memiliki sumber daya alam yang luar biasa seperti perikanan laut, perairan umum, dan kehutanan serta lahan luas yang potensial untuk dikembangkan. Lahan di Sumatera Utara sebagian besar telah dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, dan industri. Dalam kegiatan pertanian lahan di Sumatera Utara ini telah ditanami berbagai macam tanaman untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Sumatera Utara. Misalnya saja Padi, Umbi-umbian, Jagung, serta kelompok polong-polongan, termasuk kedelai.

(3)

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.

Indonesia merupakan pengkonsumsi kedelai dalam kategori besar. konsumsi kedelai di Indonesia mencapai 2,2 juta tons per tahun dan dari jumlah itu sekitar 1,6 juta tons harus diimport. Berdasarkan data yang diterima sampai tahun 2011 ditunjukkan produksi kedelai di Sumatera Utara sebagai berikut :

Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara

Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kacang kedelai terbilang tinggi. Provinsi Sumatera Utara termasuk kategori tinggi dalam tingkat konsumsi terhadap kedelai. Hal ini disebabkan nilai ekonomis dari kedelai dan pengolahan kedelai yang sangat bervariatif namun tetap memiliki nilai gizi yang tinggi.

(4)

daerah tingkat I Sumatera Utara sebagai studi kasus. Akan diteliti faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas kedelai di Sumatera Utara. Melihat masalah yang ada, penulis mengambil 9 variabel yang dijadikan sandaran untuk melihat produksi kedelai di Provinsi Sumatera Utara yaituProduksi (ton), Luas Panen (ha), Curah Hujan (mm), Banyak Hari Hujan (hari), Suhu (°Celsius), Kelembaban Udara (%), Penyinaran Matahari (%), Penguapan (mm), dan Kecepatan Angin (m/sec).

Hal ini yang mendasari penulis untuk mengambil judul tugas akhir yaitu “FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS

TANAMAN KACANG KEDELAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN 2011”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi produktivitas kedelai di Sumatera Utara.

(5)

3. Bagaimana hubungan korelasi antara faktor-faktor produktivitas kedelai di Sumatera Utara.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat ada begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kedelai di Sumatera Utara dan penelitian diharapkan menghasilkan data atau informasi yang lebih jelas dan mudah dimengerti bagi setiap pembaca, maka penulis membatasi pokok permasalahan kepada sembilan variabel yang mempengaruhi saja yaitu Produksi (ton), Luas Panen (ha), Curah Hujan (mm), Banyak Hari Hujan (hari), Suhu (°Celsius), Kelembaban Udara (%), Penyinaran Matahari (%), Penguapan (mm), dan Kecepatan Angin (m/sec). Penulis merasa kesembilan variabel inilah yang lebih berperan penting terhadap produktivitas kedelai di Sumatera Utara.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(6)

2. Mengetahui besar faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kedalai di Sumatera Utara.

3. Mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kedalai di Sumatera Utara.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Luas Panen, Curah Hujan, Banyak Hari Hujan, Suhu, Kelembaban Udara, Penyinaran Matahari, Penguapan, dan Kecepatan Angin terhadap hasil produksi tanaman kacang kedelai di Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui hubungan antara variabel yang terikat dan bebas yang diteliti.

3. Untuk mengetahui kebutuhan provinsi Sumatera Utara Terhadap tanaman kacang kedelai.

4. Sebagai sarana meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis mengenai riset dan menganalisis data.

1.5 Metode Penelitian

(7)

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Keperluan data untuk riset ini dipenuhi dengan menggunakan data sekunder (data yang tersedia/data yang sudah pernah dipublikasi). Dalam hal ini data diperoleh dari instansi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara.

1.5.2 Metode Analisis Data

Untuk menganalisa/menganalisis data yang telah diperoleh dari kegiatan riset digunakan bidang ilmu Statistika, dengan Metode Analisis Regresi Linier Berganda.

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian dan riset data dilakukan di Kantor Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara di Jl. Asrama No. 179, Medan.

1.7 Tinjauan Pustaka

(8)

Menyatakan perubahan nilai variabel itu dapat pula disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut. Untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel yang disebabkan oleh variabel lain diperlukan alat analisis yang memungkinkan kita untuk membuat perkiraan nilai variabel tersebut pada nilai tertentu variabel yang mempengaruhinya. (Algifari, 2000)

Dalam ilmu statistika, teknik yang umum digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel adalah analisa regresi. Model matematis dalam menjelaskan hubungan antara variabel dalam analisis regresi menggunakan persamaan regresi.

Prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara variabel dependen dengan variabel independen mempunyai sifat hubungan sebab akibat, baik yang didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, ataupun yang berdasarkan pada penjelasan logis tertentu.

Bentuk hubungan antara variabel dapat searah atau dapat berlawanan arah. Hubungan antara variabel searah artinya perubahan nilai yang satu dengan nilai yang lain searah. Hubungan antara variabel berlawanan arah artinya perubahan nilai yang satu dengan nilai yang lain berlawanan arah.

(9)

dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. (Usman, Husaini, dan R. Purnomo Akbar, 1995)

Untuk analisa regresi akan dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (variabel predictor) dan variabel tidak bebas (variabel respon). Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering digolongkan dalam variabel bebas, sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu merupakan variabel tidak bebas. (Sudjana, 2001)

Setelah mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel dimana persamaan regresinya telah ditentukan dan telah melakukan pengujian maka persoalan berikutnya yang dirasakan perlu jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel adalah seberapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu. Dengan kata lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel tersebut. (Sudjana, 2001)

Studi yang membahas derajat hubungan antara variabel-variabel tersebut dikenal dengan nama analisis korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.

(10)

mempunyai korelasi yang positif. Tetapi jika kenaikan di dalam suatu variabel diikuti oleh penurunan di dalam variabel lain, maka dapat dikatakan bahwa variabel tersebut mempunyai korelasi yang negatif. Dan jika tidak ada perubahan pada variabel walaupun variabel lainnya berubah maka dikatakan bahwa kedua variabel tersebut tidak mempunyai hubungan. (Iswardono, 1981)

Analisis regresi merupakan suatu teknik (technique) untuk membuat persamaan garis lurus dan persamaan tersebut digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Persamaan regresi (regression equation) adalah suatu persamaan matematis yang mendefenisikan hubungan antar dua variabel (Mason, 1996).

Hubungan linier antara dua variabel ini dibedakan atas variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) disebut regresi linier sederhana, sedangkan analisis regresi yang menjelaskan hubungan antara variabel terikat (Y) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu variabel bebas ( , , , … , ) disebut regresi linier berganda. Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier berganda.

Menurut Sudjana (2005) persamaan regresi linier berganda dapat ditulis sebagai berikut :

(11)

Keterangan :

̂ = Nilai estimasi Y

= Nilai Y pada perpotongan (intersep) antara garis linier dengan sumbu vertikal Y atau disebut konstanta

= Koefisien variabel bebas = Variabel bebas.

Untuk mengetahui besarnya nilai dapat ditentukan dengan persamaan berikut :

∑ ∑ ∑ ...

∑ ∑ ∑ ∑ (2.4)

∑ ∑ ∑ ∑

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara suatu variabel dengan variabel lain. Analisis ini biasa digunakan untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan (explaning) variasi nilai variabel.

Koefisien korelasi antara variabel Y dengan variabel X dirumuskan sebagai berikut :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(12)

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara Y dan X

∑ = Jumlah nilai-nilai dari ∑ = Jumlah nilai-nilai dari

∑ = Jumlah kuadrat nilai-nilai dari variabel

∑ = Jumlah kuadrat nilai-nilai dari variabel

(13)

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Produksi Tanaman Kacang Kedelai di Sumatera Utara Tahun 2006-2011

Referensi

Dokumen terkait

[r]

1) Untuk pendaftaran peralihan hak karena pewarisan mengenai bidang tanah yang sudah didaftar dan hak milik atas satuan rumah susun sebagai yang diwajibkan

Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan meningkatkan komitmen guru pada tugas

Type : Standard Vertical Tube Evaporator ( calandria ) Dasar Pemilihan : sesuai untuk proses pemekatan larutan.. Untuk tebal tutup atas disamakan dengan tebal tutup bawah,

Menurut Rihanna et al (2013) bahwa pupuk kandang kambing dapat menyediakan unsur makro (N,P,K) dan mikro (Ca, Mg, S, Na, Fe, Cu, Mo) selain itu pupuk kandang dibantu

9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dengan mempertimbangkan evaluasi manajemen atas prospek usaha setiap debitur, kinerja (performance) dan kemampuan membayar setiap

Halangan ketiga yang dihadapi oleh responden dalam usaha membantu pemulihan ketagihan opiat adalah interaksi dalam keluarga.. Gangguan interaksi dalam keluarga responden juga

2) ikhtisar penerimaan hasil investasi disertai nncian dan penjelasan yang menggambarkan jumlah penerimaan hasil investasi dari setiap jenis investasi pada periode