1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati dan hutan tropis, salah satu adalah daerah pulau Jawa yang kaya akan tanaman berkhasiat yang digunakan secara tradisional. Tanaman buni (Antidesma bunius (L.) Spreng) yang digunakan masyarakat untuk mengobati darah tinggi, jantung berdebar kencang, anemia, sifilis (Wijayakusuma, 1996), dan juga beberapa penelitian tentang kegunaan tumbuhan buni berupa gangguan saluran pencernaan (diare, disentri, konstipasi) (Kassem, 2013), antikanker (Micor, et al., 2005; Puspitasari, et al., 2009), antioksidan (Butkhup dan Samappito, 2011; Barcelo, et al., 2016), antidiabetes (Herrera, et al., 2010; Elya et al., 2012; Loranza, 2012) dan sumber zat warna alami (Amelia, et al., 2013). Daun buni mengandung sejumlah saponin, flavonoid dan tanin dan juga buah buni mengandung antosianin, flavonoid dan asam fenolat (Butkhup dan Samappito, 2008; Ajmiati, et al, 2014).
Saponin merupakan senyawa fitokimia yang mempunyai karakteristik berupa kemampuan membentuk busa dan mengandung aglikon polisiklik yang berikatan dengan satu atau lebih gula (Majinda, 2012). Berdasarkan aktivitas, saponin mampu mengemulsi lemak (Cheeke, 2001; Bogoriani, 2015). Saponin dapat diaplikasikan sebagai surfaktan alami, antimikroba, antijamur, obat hiperkolesterol, antitumor, antikanker, antidiabetes dan lain sebagainya (Netala, et al, 2015; Garai, 2014).
Simplisia sebagai produk hasil pertanian atau pengumpulan dari tumbuhan liar (wild crop) memilki kandungan kimia yang tidak terjamin selalu konstan karena variabel bibit, tempat tumbuh, iklim, kondisi (umur dan cara panen) serta
2
proses pasca panen dan preparasi akhir. Karakterisasi suatu simplisia mempunyai pengertian bahwa simplisia yang akan digunakan sebagai bahan baku obat harus memenuhi persyaratan secara umum (Depkes RI, 2000).
Peningkatan minat pada senyawa yang berasal dari tumbuhan yang dapat diperoleh dengan berbagai cara dimana salah satu adalah kromatografi. Kromatografi merupakan cara untuk mengisolasi senyawa murni pada skala miligram sampai skala gram untuk menelaah struktur, uji biologi, uji farmakologi, senyawa pembanding dan senyawa baku untuk penentuan kuantitatif (Hostettmann, 1995).
Berdasarkan latar belakang diatas maka pada penelititan ini dilakukan isolasi senyawa saponin dari daun buni (Antidesma bunius (L.) Spreng). Penelitian ini meliputi karakterisasi simplisia, uji pendahuluan, ekstraksi bertingkat terhadap serbuk simplisia daun buni yang dilanjutkan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan berbagai variasi fase gerak dan dipisahkan dengan KLT preparatif. Isolat yang diperoleh dikarakterisasi dengan spektrofotometer ultraviolet (UV-Vis) dan spektrofotometer inframerah (IR).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan penelitian ini adalah:
a. Apakah karakteristik simplisia daun buni memenuhi persyaratan mutu simplisia secara umum.
b. Apakah senyawa saponin pada daun tumbuhan buni dapat dipisahkan secara KLT dan KLT preparatif.
c. Apa panjang gelombang UV maksimum dan gugus fungsi yang terdapat pada isolat yang diperoleh.
3 1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
a. Karakteristik simplisia daun buni memenuhi persyaratan mutu simplisia secara umumnya.
b. Senyawa saponin pada daun tumbuhan buni dapat dipisahkan secara KLT dan KLT preparatif.
c. Isolat dapat diperoleh memiliki panjang gelombang UV maksimum antara 200-400 nm dan memiliki gugus fungsi –OH, -CH alifatis, C=C, -CH3, -CH2, C-O, dan lain sebagainya.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui karakteristik simplisia daun buni memenuhi persyaratan mutu simplisia secara umumnya.
b. Untuk mengetahui apakah senyawa saponin pada daun tumbuhan buni dapat dipisahkan secara KLT dan KLT preparatif.
c. Untuk mengetahui panjang gelombang UV maksimum dan gugus fungsi yang terdapat pada isolat yang diperoleh.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai karakteristik simplisia daun buni, cara dan hasil isolasi saponin dari daun tumbuhan buni.