BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era yang kompetitif saat ini, perusahaan dituntut untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik agar mampu bertahan dan saling bersaing dalam industri-industri sejenis. Dikarenakan pentingnya jaminan kualitas bagi kualitas
suatu produk, maka perlu dilakukan strategi yang dapat memberikan jaminan kualitas terhadap mutu suatu produk dalam hal pengendalian dan peningkatan kualitas produk.
PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki bidang usaha PLTA dan Pabrik Pencetakan
Aluminium. Aluminium batangan (ingot) yang dihasilkan perusahaan memiliki grade dari yang terendah hingga tertinggi yaitu grade G1, S1-B, dan S1-A. Aluminium batangan (ingot) diperoleh dari pencetakan aluminium cair (molten). Bahan baku yang digunakan antara lain adalah alumina (Al2O3), anoda, katoda, kliorit (Na3AlF6), soda abu (Na2CO3) dan aluminium florida (AlF3). Aluminium
batangan yang dihasilkan banyak mengandung zat pengotor, seperti Fe dan Si. Karena unsur besi (Fe) dapat menyebabkan korosi (pengaratan), sedangkan unsur silicon (Si) menyebabkan warna aluminium menjadi kuning. Proses produksi
aluminium ingot dimulai dari proses reduksi aluminium cair dengan cara mengelektrolisa alumina dengan garam kriolit. Aluminium cair dari proses
lalu dilakukan stirring (pengadukan). Sebelum dilakukan pengambilan sampel untuk analisa TPM (TestProductMetal) dengan menggunakan alat OES (Optical Emission Spectrofotometer), dilakukan terlebih dahulu skimming off untuk pengambilan kotoran di permukaan molten.
Masalah yang sering terjadi saat proses pencetakan aluminium adalah tingginya kadar besi (Fe) dan silikon (Si) yang merupakan zat pengotor pada
molten. Apabila kadar besi dan silikon banyak terdapat dalam aluminium maka harus dikendalikan dengan cara melakukan re-stirring (pengadukan ulang), penambahan molten, pencetakan sebagian molten (spect out), dan penurunan
grade. Kegiatan pengendalian kadar besi dan silikon pada molten ini menimbulkan losses bagi perusahaan dikarenakan kegiatan-kegiatan ini merupakan kegiatan rework yang menimbulkan cost atau biaya bagi perusahaan.
Tingginya kadar zat pengotor pada molten ini dapat disebabkan oleh sumber atau material yang digunakan serta operasi yang terjadi pada saat proses
produksi. Penyebab tingginya kadar zat pengotor pada molten dilihat dari segi sumber atau material antara lain kadar zat besi (Fe) pada alumina, anoda, AlF3,
soda abu atau Na2CO3 serta material recycle yang digunakan. Sedangkan penyebab tingginya kadar zat pengotor dilihat dari segi operasi antara lain nippel
Berdasarkan wawancara pendahuluan dengan pihak produksi perusahaan, diperoleh berbagai parameter proses yang mempengaruhi besarnya kadar zat
pengotor pada molten. Parameter proses tersebut adalah nippel, bath tapping, dan keasaman reduksi alumina. Masing-masing parameter proses tersebut memiliki
range nilai tertentu yang bervariasi pada saat proses produksi yang menyebabkan terjadinya perbedaan persentase kadar zat pengotor dalam molten. Oleh karena variasi parameter proses yang terdapat pada proses produksi, maka perlu
dilakukan penelitian dengan menggunakan metode Taguchi yang bertujuan untuk menentukan nilai level pada parameter proses yang paling mempengaruhi kadar
zat pengotor yang tinggi pada molten sehingga menurunkan kegiatan rework pada proses pencetakan aluminium. Selain itu, dengan menggunakan metode Taguchi
peneliti tidak harus menggunakan semua kombinasi dalam eksperimen sehingga menghemat biaya dan waktu pelaksanaan eksperimen.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sugiantoro, dkk yang bertujuan
mencari optimasi permesinan milling pada material dengan kekerasan tinggi seperti stainless steel dilakukan dengan menggunakan metode Taguchi. Metode ini digunakan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas produk dan proses dalam waktu yang bersamaan sehingga diperoleh kondisi yang optimal. Dari hasil pengujian proses permesinan pada material aluminium dengan variasi pendingin
menggunakan metode Taguchi dapat disimpulkan bahwa kondisi permesinan yang menghasilkan kekasaran permukaan paling halus pada spindle speed 1500 rpm,
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang diteliti pada penelitian adalah menurunnya kualitas
aluminium ingot yang diproduksi akibat persentase kadar zat pengotor yang tinggi pada molten yang disebabkan variasi pada parameter proses reduksi aluminium.
1.3. Tujuan dan Manfaat
Tujuan umum penelitian tugas akhir ini adalah untuk meningkatkan
kualitas molten dengan meminimalkan kadar zat pengotor Fe dan Si pada molten. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1. Mengidentifikasi kontribusi parameter proses yang berpengaruh terhadap kualitas molten.
2. Menentukan nilai level optimal pada parameter proses penyebab tingginya kadar zat pengotor pada molten.
Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal pengendalian dan peningkatan kualitas produk.
2. Manfaat bagi perusahaan.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi perusahaan mengenai faktor
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen
Teknik Industri USU.
1.4. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Objek pengamatan adalah aluminium cair yang dihasilkan dari pot reduksi.
2. Penelitian dilakukan pada bagian reduksi.
3. Nilai level yang digunakan pada metode Taguchi diperoleh dari perusahaan.
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :
1. Tidak terjadi perubahan sistem produksi selama penelitian ini berlangsung.
2. Proses produksi berjalan secara normal.
1.5. Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran Umum, menguraikan gambaran umum perusahaan PT. Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), ruang lingkup perusahaan, lokasi,
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai kualitas dan perancangan eksperimen metode Taguchi.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian. Selain itu, membahas mengenali penjelasan secara ringkas tiap
tahapan penelitian dengan disertai diagram alirannya.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data mengidentifikasi data penelitian yang diperoleh dari hasil pengamatan dan dokumen perusahaan sebagai
bahan untuk melakukan pengolahan data yang akan dilakukan. Hasil pengolahan data tersebut digunakan sebagai dasar dalam analisis dan pemecahan masalah.
Bab VI Analisis dan Evaluasi menganalisis dan mengevaluasi pemecahan masalah berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan.
Bab VII Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil