• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Kromatografi serta Pemeriksaan Kadar Logam Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica Oleracea L.) secara Spektrofotometri Serapan Atom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Kromatografi serta Pemeriksaan Kadar Logam Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) pada Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica Oleracea L.) secara Spektrofotometri Serapan Atom"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan simplisia kubis ungu (Brassica oleracea L)

(4)

Lampiran 3. Mikroskopik tumbuhan segar dan simplisia kubis ungu (Brassica oleracea L)

a

b

c

d

e

f

Keterangan : a . kutikula b. epidermis c. endodermis

(5)

Lampiran 4. Bagan kerja penelitian

Dicuci, ditiriskan,dirajang dan ditimbang sebagai berat basah

Dikeringkan dalam lemari

Ditimbang berat kering Dihaluskan

Dilakukan dengan rotary evaprator

Dimaserasi dengan etanol 96% Kubis ungu

simplisia

Serbuk simplisia

Karakterisasi simplisia Skrining fitokimia Ekstraksi

Pemeriksaan makroskopik

Penetapan kadar air

Penetapan kadar sari yang larut dalam air

Penetapan kadar abu total

Pemeriksaan alkaloida

Penetapan kadar abu yang tidak larut asam

Pemeriksaan mikroskopik

Penetapan kadar sari yang larut dalam

etanol

steroid dan triterpenoida

Maserat

Ekstrak kental

(6)

Lampiran 5. Bagan pembuatan kromatogram ekstrak kubis ungu (Brassica oleracea L) secara Kromatografi kertas (KKt) dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Ekstrak kental

Ditambahkan etanol sedikit agar ekstrak lebih encer

Ditotolkan ekstrak pada masing-masing fase diamnya hingga jenuh oleh ekstrak

Dimasukkan fase diam yang sudah jenuh ke dalam chamber yang sudah dijenuhkan dengan masing-masing fase gerak

Didiamkan hingga fase gerak sampai ke batas pengembang atas

Ditunggu hingga fase diam kering Disemprot dengan masing-masing penampak bercak

Pola kromatogram

(7)

Lampiran 6. Bagan pengujian kadar logam ekstrak kubis ungu (Brassica oleracea L) secara Spektrofotometri Serapan Atom

Ditambahkan 100 ml akua dimeneralisata Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 250 ml Ditambahkan 20 ml asam nitrat 65% v/v Didiamkan selama 24 jam

Dipanaskkan diatas hotplate sampai jernih Dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml Dibilas Erlenmeyer sebanyak 3 kali dengan akua demineralisata

Dicukupkan hingga garis tanda

Disaring dengan kertas saring whattman no.42 Dibuang ± 10 ml filtrat pertama untuk

menjenuhkan kertas saring

Dilakukan analisis kuantitatif dengan Sektrofotometer Serapan Atom pada λ 283,3 nm untuk kadar timbal dan pada λ 228,8 nm untuk kadar kadmium.

5 gram ekstrak etanol

filtrat

Dimasukkan ke dalam botol Larutan sampel

Hasil

(8)

Kadar air = volume air (ml)

berat simplisia (g)

x 100%

Lampiran 7. Perhitungan hasil penetapan kadar air serbuk simplisia kubis ungu (Brassica oleracea L)

(9)

Kadar sari larut air = berat sari berat simplisia x

?@@

@ x 100%

Lampiran 8. Perhitungan hasil penetapan kadar sari larut air serbuk simplisia kubis ungu (Brassica oleracea L)

No Berat simplisia (g) Berat sari (g) Kadar sari larut air (%)

Kadar sari larut air rata – rata = 54,99%+55,30%+54,79% 3

(10)

Kadar sari larut etanol

=

berat sari berat simplisia

x

100

20

x

100%

Lampiran 9. Perhitungan hasil penetapan kadar sari larut etanol serbuk simplisia kubis ungu (Brassica oleracea L)

No Berat simplisia (g) Berat sari (g) Kadar sari larut etanol (%)

3. Kadar sari larut etanol III

Berat simplisia = 5,009 g

Rata-rata kadar sari larut etanol =24,97%+25,14%+25,00% 3

(11)

Lampiran 10. Perhitungan hasil penetapan kadar abu total serbuk simplisia kubis ungu (Brassica oleracea L)

(12)

Kadar abu tidak larut asam = F# " (!$%*!(!

F# " 8& " * &" ( $x 100%

Lampiran 11.Perhitungan hasil penetapan kadar abu tidak larut asam serbuk simplisia kubis ungu (Brassica oleracea L)

No Berat simplisia (g) Berat abu tidak

larut asam (g)

Kadar abu tidak larut

asam (%)

Kadar abu tidak larut asam rata-rata = 6,34%+6,51%+6,43%

(13)

Lampiran 12. Hasil kromatografi ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L) secara KKt dengan berbagai macam penyemprot

(14)

Lampiran 12. (lanjutan)

(15)

Lampiran 12. (lanjutan)

(16)

Lampiran 13. Hasil kromatografi ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L) secara KLT

(A)

(B)

Keterangan: A = fase gerak kloroform: metanol dan penyemprot vanillin asam

sulfat

B = fase gerak nheksan: etilasetat dan penyemprot Liebermann- Gambar 7. Kromatografi lapis tipis fase gerak kloroform: metanol

(17)

Lampiran 14. Data kalibrasi kadmium(Cd) dengan AAS dan perhitungan persamaan garis regresi dan koefisien korelasi (r)

(18)

Lampiran 14. (lanjutan)

Koefisien korelasi (r) ; r = ƩO – (ƩO)( Ʃ )/

V[ƩRS9 (ƩR)S/T][ƩYS9 (ƩY)S/T]

= @,@-@?? – (-1)( @,@@ -@)/ U

V[-D19 (-1 )S/U][@,@@@@@ G -9 (@,@@ -@)S/U]

= @,@?-U?

V(?1E,1)(@,@@@@@? 1UE)

(19)

Lampiran 15. Data kalibrasi timbal (Pb) dengan AAS dan perhitungan persamaan garis regresi dan koefisien korelasi (r)

(20)

Lampiran 15. (lanjutan)

Koefisien korelasi (r) ; r = ƩO – (ƩO)( Ʃ )/

V[ƩRS9 (ƩR)S/T][ƩYS9 (ƩY)S/T]

= ?D, @1@– (E1@)( @,?@1?)/ U

V[? E1@@9 (E1@ )S/U][@,@@ UG DD9 (@,?@1?)S/U]

= U,@UE1

V(- E1@)(@,@@@G- DGG)

(21)

Lampiran 16. Contoh perhitungan kadar kadmium (Cd) dan timbal (Pb) pada ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

1. Perhitungan kadar kadmium pada ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

Berat sampel segar ditimbang = 5,0154 gram Absorbansi(y) = 0,00005

Persamaan regresi: y = 0,00009276x – 0,00021

x = @,@@@@1 @,@@@ ?

@,@@@@D EU = 2,8029 ng/gram

Kadar kadmium = 6) (# " (! ( / $) O Z)*&$# O [ ") %# # \#

F# " ( $%#* ( $)

Kadar kadmium = ,G@ D / $ O ?@@ $* O ?

1,@?1- $

Kadar kadmium = 55,8859 ng/gram Kadar kadmium = 0,0558859 mg/kg

2. Perhitungan kadar timbal pada ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

Berat sampel segar ditimbang = 5,0154 gram Absorbansi(y) = 0,0010

Persamaan regresi: y = 0,0001386x - 0,000175 x = @,@@?@ @,@@@?E1

@,@@@? GU = 8,4776 ng/ml

Kadar timbal = 6) (# " (! ( /$*) O Z)*&$# O [ ") %# # \#

F# " ( $%#* ( $)

Kadar timbal =8,4776 ng/ml x 100 ml x 1

5,0154 gram

(22)

Lampiran 17. Data berat, absorbansi, dan kadar timbal (Pb) serta cadmium (Cd) dalam ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

a. Data berat sampel, absorbansi dan kadar kadmium (Cd) dari ekstrak etanol kubis ungu

Sampel No Berat Sampel

SD 0,0050383084

Kadar 0,0526675 ±

0,0082935

b. Data berat sampel, absorbansi dan kadar timbal (Pb) dari ekstrak etanol kubis ungu

Kadar 0,1863148±

(23)

Lampiran 18. Perhitungan statistik kadar cadmium(Cd) dalam ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

No Kadar xi

Data diterima jika t hitung < t table t hitung 1 = m n!9n

Maka, kadar kadmium dalam ekstrak etanol kubis ungu: µ = X ± (t(α/2),dk x SD/ √n)

(24)

Lampiran 19. Perhitungan statistik kadar timbal(Pb) dalam ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

No Kadar Xi

(25)

Lampiran 19. (lanjutan)

Data diterima jika t hitung < t table t hitung 1 = m n!9n

Maka, kadar plumbum dalam ekstrak etanol kubis ungu: µ = X ± (t(α/2),dk x SD/ √n)

(26)

Lampiran 20. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi kadmium dalam ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

Persamaan Garis Regresi: Y = 0,00009276x – 0,00021 Slope = 0,00009276

No Konsentrasi (ng/ml)

LOD = 3,2669549 ng/ml LOQ =?@ Oop

o*)%#

LOQ = ?@ O ?@,?@?- -U1 O ?@ |• D, EU O ?@|•

(27)

Lampiran 21. Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi timbal dalam ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

Persamaan Garis Regresi: Y = 0,0001386x - 0,000175 Slope = 0,0001386

(28)

Lampiran 22. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar timbal dan kadmium dalam ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

1. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar kadmium Persamaan regresi: Y= 0,00009276x – 0,00021

Absorbansi (Y) = 0,00055 X = @,@@@?E @,@@@?

D@?-@,@@@@EU DDE = 8,19319 ng/ml

Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 8,19319 ng/ml Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)

CF = Konsentrasi(ng/ml) x Volume (ml) x Faktor Pengenceran

Berat Sampel (g) = G,?D ?D ( /$*)O ?@@ O ?

1,@ G@ = 162,6278 ng/g = 0,01626278 mg/100g

Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,01626278 mg/100g

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 0,00526675

mg/100g

Berat sampel rata-rata uji recovery = 5,01487 g Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)

C*A = Konsentrasi logam yang ditambahkan x ml yang ditambah

Berat sampel

= ?@@@ /$*

1,@?-GE x 0,6 ml = 119,6442 ng/g = 0,01196442 mg/100g % Perolehan Kembali Kadmium = CF- CA

C*A x 100%

= (@,@?U U EG9@,@@1 UUE1)$ /?@@ $*

(29)

Lampiran 22. (Lanjutan)

2. Contoh perhitungan uji perolehan kembali kadar timbal

Persamaan regresi: Y= 0,0001386x – 0,000175 Absorbansi (Y) = 0,0027

X = @,@@ E @,@@@?E1

@,@@@? GU = 20,7431 ng/ml

Konsentrasi setelah ditambahkan larutan baku = 20,7431 ng/ml Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF)

CF = Konsentrasi(ng/ml) x Volume (ml) x Faktor Pengenceran

Berat Sampel (g)

= @,E- ? /$* O ?@@ O ?

1,@?1-= 413,5881 ng/g = 0,04135881 mg/100g

Kadar sampel setelah ditambah larutan baku (CF) = 0,04135881 mg/100g

Kadar rata-rata sampel sebelum ditambah larutan baku (CA) = 0,01863148

mg/100g

Berat sampel rata-rata uji recovery = 5,01484 g Kadar larutan standar yang ditambahkan (C*A)

C*A = Konsentrasi logam yang ditambahkan x ml yang ditambah

Berat sampel

= ?@@@ /$*

1,@?-G- x 1,2 ml

= 239,29169 ng/g = 0,023929169 mg/100g % Perolehan Kembali Timbal = CF- CA

C*A x 100%

= @,@-? 1GG?9@,@?GU ?-G

@,@ D D?UD x 100%

(30)

Lampiran 23. Perhitungan simpangan baku relatif kadar timbal dan kadmium dalam ekstrak etanol kubis ungu (Brassica oleracea L)

1. Perhitungan simpangan baku relatif (rsd) kadar kadmium

(31)

Lampiran 23. ( lanjutan)

2. Perhitungan simpangan baku relatif (rsd) kadar timbal

(32)
(33)
(34)

Gambar

Gambar 2. Simplisia kubis ungu
Gambar 5. Kromatografi kertas fase gerak AA 5%
Gambar 6. Kromatografi kertas fase gerak HCl 1%
Gambar 7. Kromatografi lapis tipis fase gerak kloroform: metanol

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Dari hasil pengujian yang ditunjukkan oleh tabel 7 sampai tabel 8, ternyata terlihat bahwa sistem pengenalan kata ini tidak dapat digunakan untuk mengenali suara orang lain

Nilai efisiensi pakan yang tinggi pada perlakuan feeding rate 5% dan 7% diduga karena terjadi kelebihan energi yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi oleh ikan,

Pada umumnya jumlah sarana ibadah yang terdapat di Desa Pariksabungan.. adalah 8 (unit) bangunan gereja dan tidak mempunyai masjid ataupun

Sistem komunikasi yang akan di- buat yaitu komputer akan mengirimkan data sebagai perintah yang harus dilakukan ke mikrokontroler AT89C51 melalui media HT, namun sebelumnya

Persepsi positif diartikan bahwa subjek setuju diet rendah kalori merupakan diet penurunan berat badan dengan susunan hidangan makanan lengkap yang terdiri atas beranekara-

Title I of the International Claims Settlement Act of 1949, as amended, and the Settlement Agreement between the Government of the United States of America and the Government of

Novel ini merupakan novel edukasi yang bisa dijadikan pembelajaran mengenai pendidikan karakter, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: