• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan dan Karakteristisasi Selulosa Mikrokristal dari Kertas HVS Bekas dengan Variasi Waktu Hidrolisis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan dan Karakteristisasi Selulosa Mikrokristal dari Kertas HVS Bekas dengan Variasi Waktu Hidrolisis"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

vii

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SELULOSA MIKROKRISTAL DARI KERTAS HVS BEKAS DENGAN VARIASI WAKTU HIDROLISIS

ABSTRAK

Latar Belakang : Kertas HVS bekas memiliki kandungan selulosa tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan produk bernilai komersial di industri farmasi, industri tekstil, industri kimia, dan-lain-lain.

Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk membuat dan mengkarakterisasi mikrokristal selulosa dari kertas HVS bekas dengan variasi waktu hidrolisis.

Metode :Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yaitu meliputiisolasi α-selulosa,pembuatan selulosa mikrokristal dan karakterisasi selulosa mikrokristal.Pembuatan selulosa mikrokristal dengan menghidrolisis α -selulosa menggunakan asam klorida 2,5 N dengan variasi waktu 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 30 menit. Karakterisasi selulosa mikrokristal yaitu identifikasi ZnCl, organoleptik, pH, bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, kelarutan zat dalam air, kapasitas hidrasi, kapasitas pembasah, indeks hausner, indeks kompresibilitas, morfologi permukaan dan analisis gugus fungsi.

Hasil :α-selulosa diperoleh sebanyak 83,93% dari 251,81 g. Karakterisasi organoleptik dari selulosa mikrokristal dengan variasi waktu hidrolisis yaitu berbentuk serbuk, putih, tidak berbau, dan tidak berasa. Identifikasi dengan larutan seng iodin klorida menghasilkan violet biru. pH dari selulosa mikrokristal menunjukkan pH yang netral dengan Avicel pH 102® yaitu 6,4-6,9. Bobot jenis nyata dan bobot jenis mampat menunjukkan sifat alir serbuk yang baik. Kapasitas zat dalam air dan kepasitas pembasah menunjukkan adanya daya serap yang selulosa mikrokristal. Kapasitas hidrasi menunjukkan adanya sedimen pada selulosa mikrokristal. Spektrum inframerah yang dihasilkan pada waktu hidrolisis 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 30 menit memilki spektrum dan sidik jari yang hampir sama.Analisis morfologinya waktu hidrolisis 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 30 menit memiliki bentuk permukaan yang hampir sama yaitu memiliki serat yang panjang, tidak rata dan membentuk sudut-sudut runcing.

Kesimpulan :Selulosa mikrokristal yang diperoleh dari kertas HVS bekas dengan variasi waktu hidrolisis 5 menit, 10 menit, 15 menit, 20 menit dan 30 menit memilki karakterisasi yang hampir sama dengan Avicel pH 102®.

Kata kunci: Kertas HVS bekas , α-selulosa, selulosa mikrokristal, karakterisasi.

(2)

viii

PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF

MICROCRISTALLYNE CELLULOSE FROMUSED HVS PAPER WITH VARIATION OF HYDROLYSIS TIME

ABSTRACT

Background: Used HVS paper has high cellulose content that can be utilized to produce commercially valuable products in the pharmaceutical industry, textile industry, chemical industry, and others.

Purpose: This study aims to make and characterize cellulose microcrystals from used HVS paperwith variation of hydrolysis time.

Method: The experimental method was used in this study that includes α -cellulose isolation, microcrystalline -cellulose manufacture and microcrystalline cellulose characterization. Making microcrystalline cellulose by hydrolyzing α -cellulose using 2.5 N hydrochloric acid with variations of 5 minutes, 10 minutes, 15 minutes, 20 minutes and 30 minutes. Characterization of microcrystalline cellulose is identification of ZnCl, organoleptic, pH, real type weight, incompressible weight, water solubility, hydration capacity, wetting capacity, hausner index, compressibility index, surface morphology and functional group analysis.

Results:The α-cellulose obtained by 83.93% of 251.81 g. The organoleptic characterization from mycrocristallyne cellulose with variation of hydrolysis time are powdered, white, odorless, and tasteless. The Identification with zinc iodine chloride solution produces violet blue. The pH of microcrystalline cellulose showed a neutral pH with Avicel pH 102® of 6.4-6.9. Real type weights and incompressible weights indicate good powder flow properties. The capacity of the substance in water and the wetting capacity indicates the absorption of microcrystalline cellulose. The hydration capacity shows the presence of sediment in microcrystalline cellulose. The infrared spectra generated at the hydrolysis time of 5 minutes, 10 minutes, 15 minutes, 20 minutes and 30 minutes have almost the same spectrum and fingerprint. The morphological analysis of hydrolysis time of 5 minutes, 10 minutes, 15 minutes, 20 minutes and 30 minutes has a similar surface shape that has long fibers, uneven, and forming pointed angles.

Conclusions:The microcrystalline cellulose obtained from used HVS paperwith variation of hidrolysis time of 5 minutes, 10 minutes, 15 minutes, 20 minutes and 30 minutes has characteristization similar to Avicel pH 102®.

Keywords:Used HVS paper, α-cellulose, microcrystalline cellulose, characterization.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam bukunya berjudul Cognitive Capitalism, Boutang (2011) memberikan sebuah eksplikasi yang komprehensif tentang transisi dari kapitalisme industri (sistem ekonomi

Hasil penelitian mengenai keluhan gangguan kesehatan pada operator percetakan Makassar tahun 2013 maka dapat ditarik kesimpulan keluhan-keluhan yang terdapat pada pekerja

Secara bersamaan, paradigma dari tujuan pemerintahan diharapkan dapat menghilangkan praktek bahwa birokrasi Weberian adalah negatif seperti struktur

Motivasi dapat dikatakan sebagai daya gerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dalam belajar

Hal ini terjadi karena masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mem- punyai style usaha yang sama dengan peternak kandang kelompok sehingga otomatis mempunyai kepedulian

bahwa kebudayaan Lampung yang merupakan bagian dari budaya bangsa Indonesia dan sekaligus sebagai asset nasional, keberadaannya perlu dijaga,

“Landreform” plus berbagai penunjang itulah yang sekarang disebut (dengan bahasa Spanyol) Reforma Agraria. Inti tujuannya

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah bagaimana untuk mereduksi pemborosan yang terjadi pada proses produksi produk kipas angin dan mengidentifikasi aktivitas