• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta LAKIP2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta LAKIP2017"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PEMER

DINAS PEN

Jl. Hayamwuruk n

LAPORAN KINE

INSTANSI

PEMERINTAH

(LKIP) TAHUN 2

ERINTAH KOTA YOGYA

PENDIDIKAN KOTA YOG

wuruk no. 11 Yogyakarta, Telp. (0274) 512956 Fa

Email :

pendidikan@jogjakota.go.id

Website : http//pendidikan.jogjakota.go.

ORAN KINERJA

ERINTAH

LKIP) TAHUN 2017

YAKARTA

OGYAKARTA

512956 Fax. (0274) 512956

a.go.id

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKIP) Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Tahun 2017 dapat

tersusun sesuai jadwal.

Laporan ini disusun dengan mendasar pada Renstra Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta tahun 2017-2022 dan sebagai bentuk pertangungjawaban

kepada Walikota Yogyakarta atas amanah yang telah diberikan dalam urusan

wajib di bidang pendidikan. Isi laporan ini menunjukkan gambaran sejauh

mana kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Tahun 2017.

Meskipun segala upaya telah dilakukan namun laporan ini masih jauh

dari harapan. Oleh karena itu masukan dan saran yang membangun sangat

kami harapan sebagai upaya kami menuju kesempurnaan LKIP ini.

Demikian Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah

Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta Tahun 2017 kami sampaikan untuk mejadikan periksa.

Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung

tersusunnya laporan ini, semoga dapat memberi manfaat, amien.

Yogyakarta,

Desember 2017

Kepala Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDKAN

KOTA YOGYAKARTA 1

B. PERMASALAHAN UTAMA BERDASARKAN TUGAS

DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA 2

BAB II PERENCANAAN KINERJA 3

A. PERENCANAAN STRATEGIS 3

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 5

BAB III AKUTANBILITAS KINERJA 6

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 6

1. PENGUKURAN KINERJA 6

i. Metode Pengukuran Kinerja 6

ii. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran 7 2. PENGUKURAN TINGKAT PENCAPAIAN SASARAN 8

i. Rerata UASDA dan UN 8

ii. ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK) 10

a) APK SD 10

b) APK SMP 10

iii. ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM) 12

a) APM SD 12

b) APM SMP 13

iv. ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH 14

3. PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN 17

B. REALISASI ANGGARAN 18

1. Anggaran dan Realisasi APBD 18

2. Anggaran dan Realisasi Per Kegiatan 19

BAB IV PENUTUP 21

LAMPIRAN

Lampiran I PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

(4)

A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA

Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 78 Tahun 2016 tentang

Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta, maka struktur organisasi Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta terdiri dari :

a) Kepala Dinas;

b) Sekretariat, terdiri dari :

i. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

ii. Sub Bagian Keuangan; dan

iii. Sub Bagian Perencanaan, Eavaluasi dan pelaporan.

c) Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar terdiri dari:

i. Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Dasar;

ii. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar; dan

iii. Seksi Kesiswaan Sekolah Dasar.

d) Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama terdiri dari:

i. Seksi Kurikulum dan Penilaian Sekolah Menengah Pertama;

ii. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Menengah

Pertama; dan

iii. Seksi Kesiswaan Sekolah Menengah Pertama.

e) Bidang Pendidikan Non Formal dan Pendidikan Anak Usia Dini terdiri dari

terdiri dari:

i. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kesetaraan;

ii. Seksi Pendidikan Anak Usia Dini; dan

iii. Seksi Lembaga Pendidikan Keterampilan.

f) Bidang Pendidik, Tenaga Kependidikan, Data dan Sistem Informasi terdiri

dari:

i. Seksi Pengembangan Kapasitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan;

ii. Seksi Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan; dan

iii. Seksi Data dan Sistem Informasi Pendidikan

Dinas Pendidikan memiliki peran strategis dalam mendukung predikat Kota

Yogyakarta sebagai Kota Pelajar. Dalam melaksanakan tugasnya Dinas

Pendidikan juga bersinergi dengan stakeholder lain seperti Legislatif, Dewan

Pendidikan, dinas terkait di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta sampai

(5)

Dukungan masyarakat pada umumnya dan dukungan yayasan-yayasan yang

menyelenggarakan satuan pendidikan di Kota Yogyakarta pada khususnya

juga diperlukan sebagai mitra strategis untuk mewujudkan hal tersebut.

B. PERMASALAHAN UTAMA BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA

Berikut adalah identifikasi permasalahan yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta:

1. Akses

a. Masih ada warga kota yang belum menuntaskan pendidikan

menengah;

b. Masih terdapat anak putus sekolah karena alasan pendanaan dan non

pendanaan;

c. Jumlah siswa kota yang sekolah di luar kota masih cukup tinggi;

d. Sistem zonasi akan mengurangi capaian APK APM.

2. Mutu

a. Belum semua sekolah memenuhi Standar Nasional Pendidikan;

b. Kesenjangan kompetensi siswa antar sekolah;

c. Kekurangan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan;

d. Persebaran pendidik belum proporsional;

e. Masih ada pendidik dan tenaga kependidikan yang belum memenuhi

kualifikasi;

f. Tuntutan kesetaraan mutu lembaga pendidikan non formal;

g. Masih sering terjadi perundungan pada pelajar.

3. Tata kelola

a. Tidak konsisten dan benturan antar regulasi pendidikan;

b. Lemahnya manajemen sekolah;

(6)

A. PERENCANAAN STRATEGIS

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sesuai dengan

amanat UUD 1945, maka pemerintahan daerah diharapkan dapat mengatur

dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan, sebagai upaya untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan

rakyat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta

masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan

prinsip-prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan dan

kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam kerangka besar itulah, visi, misi dan program kerja walikota terpilih

untuk lima tahun ke depan merupakan tahap kedua Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah 2005 – 2025, diarahkan untuk membawa masyarakat

Kota Yogyakarta menuju suatu kehidupan masyarakat yang sejahtera,

berakhlak, bermartabat, berkarakter dan bermakna. Maka visi pembangunan

Kota Yogyakarta tahun 2017 – 2022 adalah :

“Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berdaya Saing Kuat

untuk Keberdayaan Masyarakat dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan”

Dalam mewujudkan visi pembangunan Kota Yogyakarta tahun 2017 – 2022

tersebut dirumuskan melalui tujuh misi pembangunan yaitu:

1. Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat

2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta

3. Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta

4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya

5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan

6. Membangun sarana prasarana publik dan permukiman

7. Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik dan bersih

Berdasarkan pada visi dan misi pembangunan daerah Kota Yogyakarta tahun

2017 – 2022 maka disusun tujuan pembangunan selama lima tahun kedepan

sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan dan keberdayaan masyarakat dengan

sasaran:

(7)

b. Keberdayaan masyarakat meningkat;

c. Ketahanan pangan masyarakat meningkat;

2. Memperkuat ekonomi kerakyatan dan daya saing Kota Yogyakarta dengan

sasaran:

a. Ketimpangan pendapatan antar penduduk menurun;

b. Pertumbuhan ekonomi meningkat;

c. Investasi di Kota Yogyakarta meningkat;

3. Memperkuat moral, etika dan budaya masyarakat Kota Yogyakarta dengan

sasaran:

a. Gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat menurun;

4. Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya dengan

sasaran:

a. Kualitas pendidikan meningkat;

b. Harapan hidup masyarakat meningkat;

c. Peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pelestarian budaya

meningkat.

5. Memperkuat tata kota dan kelestarian lingkungan dengan sasaran:

a. Kualitas penyelenggaraan penataan ruang meningkat;

b. Kualitas lingkungan hidup meningkat.

6. Membangun sarana prasarana publik dan permukiman dengan sasaran:

a. Infrastruktur wilayah meningkat;

7. Meningkatkan tatakelola pemerintah yang baik dan bersih dengan sasaran :

a. Kapasitas tata kelola pemerintahan meningkat.

Berdasarkan visi dan misi pembangunan Kota Yogyakarta, Dinas Pendidikan

menunjang ketercapaian misi keempat yaitu meningkatkan kualitas

pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya dengan sasaran kualitas pendidikan

meningkat. Berikut adalah tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas

Pendidikan:

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendidikan

NO TU JUAN SASARAN

INDIKA TOR SASA

RAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE

2017 2018 2019 2020 2021 2022

(8)

NO TU JUAN SASARAN

INDIKA TOR SASA

RAN

TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE

2017 2018 2019 2020 2021 2022

2 Meningkatkan

95% 95.05% 95.10% 95.10% 95.15% 95.15%

B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Sebagai tindak lanjut komitmen Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk

melaksnakan visi dan misi Pemerintah Kota Yogyakarta yang tertuang dalam

RPJMD dan dijabarkan dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan tahun

2017-2022, maka disusunlah Perjanjian Kinerja antara Kepala Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta dengan Walikota Yogyakarta dalam bentuk

Perjanjianj Kinerja tahun 2017:

Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Tahun 2017

No Sasaran IndikatorSasaran Target Program Pendukung Anggaran

1 Kualitas

Gambaran secara utuh bagaimana Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta Tahun 2017 tercantum pada lampiran Laporan Kinerja Instansi

(9)

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI 1. PENGUKURAN KINERJA

Banyak metode atau cara yang dapat digunakan dalam mengukur sejauhmana

capaian kinerja OPD, salah satunya dengan membandingkan antara realisasi

dan target yang tertuang dalam indikator kinerja sasaran. Semakin tinggi

persentase perbandingan antara realisasi dengan target, maka semakin tinggi

pula capaian kinerjanya. Seberapa besar capaian indikator sasaran Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta, akan dapat dilihat dari seberapa persen rasio

antara realisasi dan target yang terdapat pada masing-masing indikator

sasaran yang telah ditetapkan.

i. Metode Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan rencana dan

realisasi sebagai berikut :

a) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja,

digunakan rumus:

Realisasi

Capaian indikator kinerja = x 100% Rencana

b) Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau

semakin rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja,

digunakan rumus:

Rencana – (Realisasi – Rencana)

Capaian indikator kinerja = x100% Rencana

atau:

(2 x Rencana) – Realisasi

(10)

Pengukuran kinerja tahun 2017 dilakukan dengan melihat indikator kinerja

pada level sasaran tahun 2017. Pengukuran dengan menggunakan

indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara

langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga

keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan

dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang

lebih independen melalui indikator-indikator outcomesatau minimal outputs

dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan. Dalam

rangka pengukuran dan evaluasi atas kinerja, beberapa program atau

kegiatan ditetapkan indikator kinerja outcomes yang lebih tinggi (ultimate

outcomes) serta disajikan perbandingan dengan capain kinerja pada tahun

sebelumnya.

Untuk dapat mengetahui tingkat capaian kinerja, Pengukuran kinerja tahun

2017 dilakukan melalui tahapan yang mencakup:

a) Pengukuran kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target

dari masing-masing kelompok indikator kegiatan. Pengukuran kinerja

kegiatan ini menggunakan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).

b) Pengukuran tingkat pencapaian sasaran yang merupakan tingkat

pencapaian target dari masing-masing indikator sasaran yang telah

ditetapkan, sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan

(RKT), di mana tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil

pengukuran kinerja kegiatan dan indikator makro yang berhubungan

dengan sasaran tersebut. Pengukuran pencapaian sasaran ini

menggunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK) .

ii. Metode Penyimpulan Capaian Kinerja Sasaran

Hasil pengukuran capaian kinerja disimpulkan baik untuk masing-masing

indikator kinerjanya maupun untuk capaian pada tingkat sasaran.

Penyimpulan dilakukan dengan menggunakan skala pengukuran ordinal

sebagai berikut :

> 85 = Sangat Berhasil

70 < X≤85 = Berhasil

55 < X≤70 = Cukup Berhasil

≤55 = Tidak Berhasil

Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan

berdasarkan “Metode Rata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran tersebut dijelaskan berikut ini.

Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah

(11)

(rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori, dibagi dengan jumlah indikator

kinerja sasaran yang ada di kelompok sasaran tersebut.

Jumlah indikator untuk setiap kategori x Nilaimeansetiap kategori Capaian Sasaran =

Jumlah indikator kinerja sasaran

Nilaimeansetiap kategori ditetapkan sebagai berikut: Sangat Berhasil : 92,5

Berhasil : 77,5

Cukup Berhasil : 62,5

Tidak Berhasil : 27,5

Hasil perkalian tersebut disimpulkan kembali berdasarkan skala pengukuran

ordinal dengan katagori sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil, dan tidak berhasil.

2. PENGUKURAN TINGKAT PENCAPAIAN SASARAN

Pengukuran capaian kinerja Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta terlihat dari sejauh mana

pelaksanaan strategi dalam rangka pencapaian

sasaran yang telah ditetapkan dan

dikomitmenkan, dengan capaian kinerja sasaran

sebagaimana tertera di atas. Uraian dan analisis

capaian kinerja masing-masing sasaran adalah

sebagai berikut:

i. Rerata UASDA dan UN

Pengukuran capaian kinerja sasaran 1: “Kualitas Lulusan Pendidikan Dasar

Meningkat“ dengan indikator sasaran Rerata Ujian Sekolah Daerah (UASDA)

SD/MI dan Rerata Ujian Nasional (UN) SMP/MTs, dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:

Jumlah Nilai UASDA RERATA UASDA =

---Jumlah Peserta UASDA

Jumlah Nilai UN RERATA UN =

---Jumlah Peserta UN

(12)

Hasil capaian kinerja pada Sasaran 1 dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1 Hasil Rerata UASDA dan UN Tahun 2017

Indikator Kinerja

Capaian tahun

2016

Capaian Kinerja Tahun 2017

Capaian Kinerja terhadap Target Akhir Renstra Target Realisasi % Target %

Rerata UASDA SD/MI 7,90 67 69,91 104,34 72 97,09 Rerata UN SMP/MTs 7,02 65 67,75 104,23 70 96,79

Capaian kinerja untuk indikator rerata UASDA menunjukkan realisasi 104,34%,

sedangkan rerata UN realisasinya 104,23%. Capaian kedua indikator ini

melebihi target yang ditetapkan. Capaian kinerja tersebut jika kita nilai dengan

skala ordinal pada pengukuran kinerja masuk pada kategori “SANGAT

BERHASIL”. Keberhasilan ini tercapai karena Pemerintah Kota Yogyakarta

melalui Dinas Pendidikan menyiapkan siswa untuk siap UN melalui kegiatan

pendalaman materi yang dilaksanakan serentak di semua jenjang. Faktor

penyebab lain karena adanya kegiatan pelatihan bagi guru untuk

meningkatkan kompetensinya sehingga berdampak pada siswa.

Capaian kinerja tahun 2017 terhadap target akhir renstra 2022 mencapai

97,09% untuk rerata UASDA SD/MI, dan 96,79% untuk rerata UN SMP/MTs.

Capaian ini sesuai dengan target awal selama lima tahun kedepan dimana laju

peningkatan rerata UN diharapkan stabil selama lima tahun kedepan.

Untuk membandingkan capaian tahun ini dengan tahun lalu diperlukan

konversi nilai dimana pada tahun 2016 nilai rerata dinyatakan dalam satuan

nilai terbesar 10, sedangkan pada tahun 2017 dinyatakan dalam satuan nilai

terbesar 100. Setelah dikonversi, pada tahun 2016 capaian rerata UASDA

SD/MI ialah 79 dan rerata UN SMP/MTs ialah 70,2, sehingga kinerja tahun

2017 menunjukkan penurunan dibanding kinerja tahun 2016. Penurunan ini

diduga karena faktor eksternal yaitu adanya perubahan regulasi dimana nilai

UN tidak lagi menjadi standar kelulusan dan kebijakan pelaksanaan UN yang

berbasis KTSP 2006 sedangkan beberapa sekolah melaksanakan proses

pembelajaran Kurikulum 2013.

Pengukuran capaian kinerja sasaran 2 “Aksesibilitas

Pendidikan Meningkat“ menggunakan indikator sasaran

Angka Partisipasi Kasar SD dan SMP, Angka

Partisipasi Murni SD dan SMP, serta Angka Partisipasi

(13)

ii. ANGKA PARTISIPASI KASAR (APK)

Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan ukuran yang menunjukkan

tingginya tingkat partisipasi sekolah tanpa memperhatikan ketepatan usia

sekolah pada jenjang pendidikannya. Jika nilai APK mendekati atau lebih

dari 100 persen menunjukkan bahwa ada penduduk yang sekolah belum

mencukupi umur dan atau melebihi umur yang seharusnya. Hal ini juga

dapat menunjukkan bahwa wilayah tersebut mampu menampung penduduk

usia sekolah lebih dari target yang sesungguhnya. APK juga merupakan

salah satu indikator dasar yang biasa digunakan untuk melihat sejauh mana

pemerintah memberi akses kepada warganya khususnya usia sekolah

mengenyam pendidikan, baik formal maupun non formal.

a) APK SD

Capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) SD dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah siswa SD/sederajat

APK SD = --- x 100% Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun

Jumlah siswa yang menempuh pendidikan formal jenjang SD/MI di Kota

Yogyakarta sebanyak 42470 orang, ditambah siswa Paket A sebanyak

186 orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam pendidikan

setingkat SD sederajat di Kota Yogyakarta sebanyak 42656 orang.

Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah penduduk Kota Yogyakarta

usia SD (7-12 tahun) adalah 31282 orang, sehingga Angka Partisipasi

Kasar (APK) SD tahun 2017 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai

berikut:

42656

APK SD = --- x 100% 31282

= 136,36 %

b) APK SMP

Capaian indikator sasaran Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah siswa SMP/sederajat

APK SMP = --- x 100% Jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun

Jumlah siswa yang menempuh pendidikan formal jenjang SMP/MTs di

(14)

sebanyak 416 orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam

pendidikan setingkat SMP sederajat di Kota Yogyakarta sebanyak 24317

orang.

Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah penduduk Kota Yogyakarta

usia SMP (13-15 tahun) adalah 17480 orang, sehingga Angka Partisipasi

Kasar (APK) SMP tahun 2017 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai

berikut:

24317

APK SMP = --- x 100% 17480

= 139,11 %

Hasil kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada indikator APK SD dan

SMP dapat ditunjukkan pada Tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 APK SD dan SMP Tahun 2017

Indikator Kinerja

Capaian tahun

2016

Capaian Kinerja 2017

Capaian Kinerja terhadap Target Akhir

Renstra

Target Realisasi % Target %

APK SD 145,20% 142,61% 136,36% 95,62 142,76% 95,52 APK SMP 141,01% 141,11% 139,11% 98,58 141,50% 98,31

Tabel 3.2 menunjukkan bahwa capaian kinerja tahun 2017 sebesar 95,62%

untuk APK SD dan 98,58% untuk APK SMP. Capaian kinerja ini jika kita

nilai dengan skala ordinal pada pengukuran kinerja masuk pada kategori

“SANGAT BERHASIL”. Beberapa faktor pendukung keberhasilan capaian

APK ini terjadi karena tingginya daya tampung sekolah di Kota Yogyakarta

dan rata-rata mutu sekolah yang baik di Kota Yogyakarta sehingga menjadi

pilihan masyarakat dari berbagai daerah.

Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu mengalami penurunan

8,84% untuk APK SD dan penurunan 1,9% untuk APK SMP. Penurunan ini

terjadi karena faktor eksternal yaitu semakin meratanya mutu pendidikan di

Kabupaten lain di DIY seperti pesatnya perkembangan sekolah swasta di

Kabupaten lain. Selain itu kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten di DIY

yang tidak membiayai warganya jika bersekolah di luar daerahnya juga turut

andil terhadap penurunan capaian APK ini. Kemudian penurunan ini juga

diduga disebabkan Permendikbud nomor 17 tahun 2017 tentang

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-kanak,

(15)

Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat. Dalam

permendikbud tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus

diterapkan sekolah dalam menerima calon peserta didik baru.

Capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terkait dengan APK SD

dan APK SMP pada tahun 2017 terhadap target diakhir Renstra tahun 2022

ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebesar 95,52% untuk APK SD dan 98,31%

untuk APK SMP. Angka ini menunjukkan bahwa program wajar 12 tahun

dilaksanakan secara sunggung-sungguh dansustainable.

APK SD dan SMP kota Yogyakarta tahun 2017 secara keseluruhan lebih

tinggi dibanding dengan APK SD dan SMP di tingkat DIY maupun tingkat

nasional. Sebagai perbandingan dapat disajikan dalam Table 3.3 di bawah.

Tabel 3.3 Perbandingan APK di Kota Yogyakarta dengan DIY dan Nasional No Angka Partisipasi Kasar Kota Yk DIY Nasional

1 SD 136,36% 106,29% 108,5% 2 SMP 139,11% 94,77% 90,23% Sumber: BPS

iii. ANGKA PARTISIPASI MURNI (APM)

Angka Partisipasi Murni (APM) merupakan ukuran untuk mengukur daya

serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah serta

menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat

memanfaatkan fasilitas pendidikan sesuai pada jenjang pendidikannya. Jika

APM= 100, berarti seluruh anak usia sekolah dapat bersekolah tepat waktu.

a) APM SD

Capaian indikator Sasaran Angka Partisipasi Murni (APM) SD dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah siswa SD/sederajat usia 7 – 12 tahun

APM SD = --- x 100% Jumlah penduduk usia 7 – 12 tahun

Jumlah siswa SD/MI usia 7-12 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak

37525 orang, ditambah siswa Paket A usia 7-12 tahun sebanyak 115

orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam pendidikan setingkat

SD sederajat dengan usia 7-12 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak

37640 orang.

Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah penduduk Kota Yogyakarta

usia SD (7-12 tahun) adalah 31282 orang, sehingga Angka Partisipasi

Murni (APM) SD tahun 2017 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai

(16)

37640

APM SD = --- x 100% 31282

= 120,32 % b) APM SMP

Capaian indikator Sasaran Angka Partisipasi Murni (APM) SMP dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Jumlah siswa SMP/sederajat usia 13 – 15 tahun APM SMP = --- x 100%

Jumlah penduduk usia 13 – 15 tahun

Jumlah siswa SMP/MTs usia 13-15 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak

19416 orang, ditambah siswa Paket B usia 13-15 tahun sebanyak 130

orang. Maka jumlah total siswa yang mengenyam pendidikan setingkat

SMP sederajat dengan usia 13-15 tahun di Kota Yogyakarta sebanyak

19546 orang.

Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah penduduk Kota Yogyakarta

usia SMP (13-15 tahun) adalah 17480 orang, sehingga Angka Partisipasi

Murni (APM) SMP tahun 2017 di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai

berikut:

19546

APM SMP = --- x 100% 17480

= 111,82 %

Hasil kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada indikator APM SD

dan SMP dapat ditunjukkan pada Tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4 APM SD dan SMP Tahun 2017

Indikator Kinerja

Capaian tahun

2016

Capaian Kinerja 2017

Capaian Kinerja terhadap Target Akhir

Renstra

Target Realisasi % Target %

APM SD 131,32% 128,98% 120,32% 93.29 129,06% 93,23 APM SMP 105,71% 105,97% 111,82% 105,52 106,40% 105,09

Tabel 3.4 menunjukkan bahwa capaian kinerja tahun 2017 sebesar 93,29%

untuk APM SD dan 105,52% untuk APM SMP. Capaian kinerja ini jika kita

nilai dengan skala ordinal pada pengukuran kinerja masuk pada kategori

(17)

APM ini terjadi karena tingginya daya tampung sekolah di Kota Yogyakarta

dan rata-rata mutu sekolah yang baik di Kota Yogyakarta sehingga menjadi

pilihan masyarakat dari berbagai daerah.

Jika dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu mengalami penurunan

11% untuk APM SD dan kenaikan 6,11% untuk APM SMP. Penurunan APM

SD terjadi karena faktor eksternal yaitu adanya Permendikbud nomor 17

tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman

Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah

Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang

Sederajat. Dalam permendikbud tersebut, diatur mengenai sistem zonasi

yang harus diterapkan sekolah dalam menerima calon peserta didik baru.

Untuk kenaikan APM SMP disebabkan oleh kenaikan rombel SMP

khususnya di SMP swasta.

Capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terkait dengan APM SD

dan APM SMP pada tahun 2017 terhadap target diakhir Renstra tahun 2022

ditunjukkan pada Tabel 3.2 sebesar 93,23% untuk APM SD dan 105,09%

untuk APM SMP. Angka ini menunjukkan bahwa program wajar 12 tahun

dilaksanakan secara sunggung-sungguh dansustainable.

APM SD dan SMP kota Yogyakarta tahun 2017 secara keseluruhan lebih

tinggi dibanding dengan APM SD dan SMP di tingkat DIY maupun tingkat

nasional. Sebagai perbandingan dapat disajikan dalam Table 3.3 di bawah.

Tabel 3.5 Perbandingan APM di Kota Yogyakarta dengan DIY dan Nasional No Angka Partisipasi Murni Kota Yk DIY Nasional

1 SD 120,32% 99,29% 97,19% 2 SMP 111,82% 83,25% 78,4% Sumber: BPS

iv. ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH

Angka Partisipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap sistem

pendidikan terhadap usia sekolah, dalam hal ini dibatasi pada usia 7-12

tahun dan usia 13-15 tahun. APS juga merupakan salah satu indikator

dasar yang biasa digunakan untuk melihat sejauh mana pemerintah

memberi akses kepada warganya, khususnya warga usia sekolah dalam

mengenyam pendidikan formal maupun non formal.

Angka partisipasi Sekolah (APS) dapat dihitung dengan rumus sebagai

(18)

Jumlah penduduk usia sekolah yang bersekolah

APS = --- x 100% Jumlah penduduk usia sekolah

Jumlah siswa penduduk Kota Yogyakarta usia 7-12 tahun yang bersekolah

pada SD/MI di Kota Yogyakarta sebanyak 30020 orang, ditambah siswa

Paket A usia 7-12 tahun sebanyak 115 orang, ditambah warga Kota

Yogyakarta usia 7-12 tahun yang sekolah di luar kota Yogyakarta yang

mendapat KMS sejumlah 124 orang. Dengan demikian jumlah penduduk

Kota Yogyakarta usia 7-12 tahun yang bersekolah di pendidikan formal

maupun non formal baik di Kota Yogyakarta maupun di luar kota sebanyak

30259 orang.

Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia

7-12 tahun adalah 31282 orang, sehingga Angka Partisipasi Sekolah (APS)

usia 7-12 tahun di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai berikut:

30259

APS 7-12 tahun = --- x 100% 31282

= 96,73 %

Jumlah siswa penduduk Kota Yogyakarta usia 13-15 tahun yang bersekolah

pada SMP/MTs di Kota Yogyakarta sebanyak 15756 orang, ditambah siswa

Paket B usia 13-15 tahun sebanyak 130 orang, ditambah warga Kota

Yogyakarta usia 13-15 tahun yang sekolah di luar kota Yogyakarta yang

mendapat KMS sejumlah 183 orang. Dengan demikian jumlah penduduk

Kota Yogyakarta usia 13-15 tahun yang bersekolah di pendidikan formal

maupun non formal baik di Kota Yogyakarta maupun di luar kota sebanyak

16069 orang.

Berdasarkan data BPS tahun 2017, jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia

13-15 tahun adalah 17480 orang, sehingga Angka Partisipasi Sekolah

(APS) usia 13-15 tahun di Kota Yogyakarta dapat dihitung sebagai berikut:

16069

APS 13-15 tahun = --- x 100% 17480

= 91,93 %

Jika dihitung keseluruhan usia sekolah SD dan SMP yaitu 7-15 tahun maka

jumlah siswa penduduk Kota Yogyakarta usia 7-15 tahun yang bersekolah

(19)

luar kota sebanyak 46328 orang. Berdasarkan data BPS tahun 2017,

jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia 7-15 tahun adalah 48762 orang,

sehingga Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-15 tahun di Kota

Yogyakarta dapat dihitung sebagai berikut:

46328

APS 7-15 = --- x 100% 48762

= 95,01 %

Hasil kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada indikator APS

ditunjukkan pada Tabel 3.6 berikut:

Tabel 3.6 APS usia 7-15 tahun Kota Yogyakarta Tahun 2017

Indikator Kinerja

Capaian tahun

2016

Capaian Kinerja 2017

Capaian Kinerja terhadap Target Akhir

Renstra

Target Realisasi % Target %

APS 94,92% 95% 95,01% 100,01 95,15% 99,85

Tabel 3.6 menunjukkan bahwa capaian kinerja tahun 2017 sebesar

100,01%. Capaian kinerja ini jika kita nilai dengan skala ordinal pada

pengukuran kinerja masuk pada kategori “SANGAT BERHASIL”.

Selanjutnya, capaian tersebut jika kita bandingkan dengan capaian kinerja

tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 0,09% seperti pada Tabel 3.6 di

atas.

Capaian kinerja Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta terkait dengan APS

pada tahun 2017 terhadap target diakhir Renstra tahun 2022 sebesar

99,85%. Angka capaian ini menunjukkan bahwa program wajar 12 tahun

dilaksanakan secara sunggung-sungguh dansustainable.

APS Kota Yogyakarta tahun 2017 secara keseluruhan lebih rendah

dibanding dengan APS di tingkat DIY maupun tingkat nasional. Hal ini

dimungkinkan terjadi karena belum terdatanya warga Kota Yogyakarta yang

sekolah di luar Kota Yogyakarta, sedangkan yang sudah terdata masih

terbatas pada warga Kota Yogyakarta yang sekolah di luar Kota Yogyakarta

yang mendapat KMS. Selain itu masih adanya warga Kota Yogyakarta

berkebutuhan khusus yang belum mengakses pendidikan juga menjadi

salah satu penyebabnya. Permasalahan anak tidak sekolah karena putus

sekolah yang disebabkan karena faktor non pembiayaan juga menjadi

(20)

Sebagai perbandingan dapat disajikan dalam Tabel 3.7 di bawah.

Tabel 3.7 Perbandingan APS di Kota Yogyakarta dengan DIY dan Nasional No Angka Partisipasi Sekolah Kota Yk DIY Nasional

1 7-12 tahun 96,73% 99,87% 99,14% 2 13-15 tahun 91,93% 99,63% 95,08% Sumber: BPS

3. PENYIMPULAN CAPAIAN KINERJA SASARAN

Pencapaian kinerja sasaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Tahun 2017

ditampilkan pada Tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8 Capaian Tujuan dan Sasaran Dinas Pendidikan Tahun 2017

NO TUJUAN SASARAN INDIKATOR

Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan:

a) Sasaran 1, “Kualitas Lulusan Pendidikan Dasar Meningkat”

Terdapat 2 indikator sasaran dengan capaian sangat berhasil sehingga

capaian sasaran 1 ialah:

2 x 92,5

Capaian Sasaran = = 92,5 = SANGAT BERHASIL

2

b) Sasaran 2, “Aksesibilitas Pendidikan Meningkat”

Terdapat 5 indikator sasaran dengan capaian sangat berhasil sehingga

capaian sasaran 2 ialah:

5 x 92,5

(21)

Sehingga bisa disimpulkan berdasarkan skala pengukuran ordinal bahwa

capaian kinerja sasaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun 2017

pada kedua sasaran ialah “SANGAT BERHASIL”.

B. REALISASI ANGGARAN

Dalam melaksanakan kegiatan yang merupakan tugas pokok dan fungsi Dinas

Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun anggaran 2017, Dinas Pendidikan Kota

Yogyakarta memperoleh sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (APBD) dalam bentuk DPPA-SKPD tahun 2017 dengan rencana dan

realisasi anggaran sebagai berikut:

1. Anggaran dan Realisasi APBD

Anggaran Belanja dari DPPA-SKPD Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta tahun

anggaran 2017 sebesar Rp451.291.242.649,00 turun 23,34% dibanding

anggaran yang dikelola Dinas Pendidikan tahun 2016 sebesar

Rp588.718.185.687,00. Belanja Langsung yang dikelola Dinas Pendidikan

Kota Yogyakarta dari APBD Perubahan pada tahun anggaran 2017 sebesar

Rp156.003.269.143,00 naik 5,11% dibanding anggaran tahun 2016 yang

sebesar Rp148.420.952.294,00.

Jumlah anggaran Belanja Tidak Langsung yang dikelola Dinas Pendidikan

dari APBD kota Yogyakarta tahun 2017 sebesar Rp295.287.973.506,00 atau

turun sebesar 32,93% dibanding anggaran belanja tidak langsung tahun 2016

yang lalu sebesar Rp440.297.233.393,00.

Realisasi Belanja Tidak Langsung pada Tahun Anggaran 2017 mencapai

86,62%. Realisasi ini lebih rendah dari capaian tahun lalu yang mencapai

97,27%. Hal ini terjadi karena adanya perubahan perhitungan pencairan

Tunjangan Profesi Guru PNSD sehingga hanya terealisasi 70,42% dari

Anggaran sebesar Rp119.441.566.340,00. Sedangkan untuk realisasi Belanja

Langsung pada Tahun Anggaran 2017 mencapai 91,75%. Capaian ini sedikit

menurun dari capaian tahun lalu yang mencapai 92,60%.

Perbandingan realisasi anggaran APBD Kota Yogyakarta tahun 2016 dan

tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.9 di bawah :

Tabel 3.9 Perbandingan Capaian Anggaran Tahun 2016 dan Tahun 2017

Jenis belanja

Langsung 440.297.233.393 428.257.810.265 97,27 295.287.973.506 255.768.459.196 86,62 Belanja

(22)

2. Anggaran dan Realisasi Per Kegiatan

Capaian kinerja pada realisasi anggaran untuk masing-masing

program/kegiatan ditunjukkan seperti pada Tabel 3.10 di bawah:

Tabel 3.10 Realisasi Anggaran Program dan Kegiatan

No Kegiatan Capaian Realisasi anggaran Tahun 2017 Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %

1 Pembinaan dan PengembanganPembelajaran SD 1.245.913.000,00 1.030.131.086,00 82,68 2 Pengelolaan Kelembagaan dan Sarana

Prasarana SD

23.705.694.379,00 20.690.650.366,78 87,28 3 Pengelolaan Kesiswaan SD 707.233.400,00 637.266.774,00 90,11

Program Peningkatan dan 6 Pengelolaan Kesiswaan SMP 1.307.163.350,00 970.536.250,00 74,25

Program Peningkatan dan 8 Pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini 2.575.811.204,00 2.236.638.496,64 86,83 9 Pembinaan Lembaga Pendidikan

Ketrampilan

442.565.000,00 331.031.000,00 74,80

Program Pengembangan Pendidikan 90.335.764.600,00 85.134.484.680,00 94,24

10 Pembinaan dan Pengembangan 12 Pengelolaan Data dan Sistem Informasi

Pendidikan 14 Pengelolaan Dana BOS dan BOSDA 42.166.968.000,00 38.459.909.745,00 91,21 15 Pengelolaan Pendidikan Inklusi 924.950.000,00 668.049.500,00 72,23

JUMLAH 156.003.269.143,00 143.130.272.125,55 91,75

Beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan capaian realisasi kinerja

keuangan antara lain:

i. Kegiatan atau sub kegiatan yang diprediksi tidak dapat terlaksana

(23)

ii. Terdapat gagal lelang di kegiatan Pengelolaan Kelembagaan dan Sarana

Prasarana SMP.

iii. Pembatalan cetak buku Kesehatan Reproduksi pada Kegiatan Pembinaan

dan Pengembangan Pembelajaran SD.

iv. Realisasi dana BOS di SD dan SMP menyesuaikan dengan realisasi

jumlah siswa dan realisasi penggunaan dana BOS di masing-masing

sekolah.

v. Honor bagi Guru Pendamping Khusus siswa Inklusi yang tidak bisa

dicairkan seluruhnya karena terkendala peraturan yang berlaku.

(24)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Daerah (LKIP) merupakan

pertanggungjawaban serta sarana penyampaian informasi tentang sejauh mana

capaian kinerja tahunan yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017

maupun di dalam RENSTRA Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta 2017-2022 yang

diamanahkan masyarakat, stakeholder, dan pimpinan di atasnya.

A. TINJAUAN UMUM

Berdasarkan capaian kinerja organisasi pada Bab III di atas dapat disimpulkan

bahwa capaian kinerja sasaran Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada tahun

2017 pada kedua sasaran ialah Sangat Berhasil. Sedangkan untuk realisasi anggaran Dinas Pendidikan tahun 2017 mencapai 88,39%, dengan realisasi

belanja tidak langsung sebesar 86,62% dan realisasi belanja langsung sebesar

91,75%.

B. PERMASALAHAN DAN STRATEGI PEMECAHANNYA

Meskipun secara umum capaian kinerja sasaran ialah Sangat Berhasil, akan tetapi secara indikator sasaran khususnya pada capaian angka partisipasi kasar

(APK) dan angka partisipasi murni (APM) belum semuanya memenuhi target

100%. Hal ini terjadi karena semakin meratanya mutu pendidikan di Kabupaten

lain di DIY seperti pesatnya perkembangan sekolah swasta di Kabupaten lain.

Selain itu kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten di DIY yang tidak membiayai

warganya jika bersekolah di luar daerahnya juga turut andil terhadap penurunan

capaian APK ini. Penyebab lainnya karena Permendikbud nomor 17 tahun 2017

tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-kanak,

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah

Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat. Dalam Permendikbud

tersebut, diatur mengenai sistem zonasi yang harus diterapkan sekolah dalam

menerima calon peserta didik baru. Sistem ini diduga mengakibatkan penurunan

jumlah siswa yang berasal dari penduduk luar Kota Yogyakarta untuk bersekolah

di Kota Yogyakarta. Padahal daya tampung sekolah di Kota Yogyakarta sudah

melebihi jumlah penduduk Kota Yogyakarta usia sekolah, sehingga siswa

penduduk luar Kota Yogyakarta yang bersekolah di Kota Yogyakarta akan

berpengaruh signifikan terhadap capaian APK dan APM Kota Yogyakarta.

Untuk indikator sasaran angka partisipasi sekolah (APS), meskipun capaian

tahun 2017 sudah melebihi target, akan tetapi belum berada pada kondisi yang

ideal. Capaian APS tahun 2017 ialah 95,01%, hal ini menunjukkan bahwa masih

(25)

diduga disebabkan karena faktor sosial budaya seperti kenakalan remaja,

penyalahgunaan narkoba, dan pergaulan bebas yang menyebabkan anak tidak

sekolah. Selain faktor sosial budaya, faktor kurangnya data pendukung berbasis

wilayah menjadi kendala untuk menghitung penduduk Kota Yogyakarta yang

bersekolah di daerah lain sehingga tidak terdata dalam perhitungan APS. Selain

itu adanya warga yang secara administrasi merupakan penduduk Kota

Yogyakarta akan tetapi berdomisili di luar Kota Yogyakarta sehingga bersekolah

di luar Kota Yogyakarta juga menjadi salah satu penyebab belum idealnya

capaian APS.

Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peningkatan mutu sebagai daya tarik bagi calon peserta didik .

2. Penambahan kelas baru / menambah daya tampung sekolah negeri di Kota

Yogyakarta wilayah timur.

3. Kerjasama dengan sekolah swasta dan untuk meningkatkan APK APM.

4. Pengembangan pendidikan non formal dan pengembangan PKBM negeri

(SKB) di eks UPT pengelola TK/SD.

5. Perbaikan data khususnya data kewilayahan, dengan memanfaatkan data dari

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

6. Peningkatan kuantitas dan kualitas satuan pendidikan penyelenggara

pendidikan inklusi untuk memfasilitasi penduduk usia sekolah yang

berkebutuhan khusus.

7. Pendataan dan tindak lanjut bagi anak tidak sekolah melalui pendampingan

anak tidak sekolah dengan bekerja sama dengan pihak lain.

Dengan dilakukannya langkah-langkah perbaikan diatas, diharapkan kedepannya

akan berdampak pada tercapainya semua sasaran yang tertuang dalam

(26)
(27)

L A M P I R A N I

P E R J

A N J

I A N K I N E R J

A

(28)
(29)
(30)

L A M P I R A N I I

R E N C A N A K E R J

A T A H U N A N

(31)
(32)

L A M P I R A N I I I

R E N C A N A A K S I

(33)
(34)

L A M P I R A N I V

P E N G U K U R A N K I N E R J

A

(35)
(36)

L A M P I R A N V

P E N G U K U R A N K I N E R J

A

K E G I A T A N

(37)

S K P D : D INA S P E NDIDIK A N K OT A Y O G Y A K A R T A S /D : T ribulan IV (empat)

S atuan T arg et R ealis as i

1 2 3 4 5 6 7 8

A B E L A NJ A T ID A K L A NG S UNG 295, 287, 973, 506 255,803,438,900 86.63 89.19

B B E L A NJ A L A NG S UNG 156, 003, 269, 143 143,130,272,126 91.75

01 PR OG R A M PE L A Y A NA N A D M I NI ST R A SI PE R K A NT O R A N 11,575,876,272 10, 894, 980,617 94.12 01

P enyediaan R apat-rapat K oordinas i

dan K ons ultas i INP UT

D ana R upiah 440, 794, 000 393, 657, 203 89.31 96.44

S D M O rang 15 15 100.00

S arpras Unit K omp 8 8 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

Makan dan Minum yang ters edia untuk :

P egawai oh 2, 800 1, 120 40.00 1287.50

R apat/K oordinas i os 231 11, 530 4991.34

T amu os 1, 551 57 3.68

L aporan has il koordinas i dan kons ultas i ke luar daerah oh 20 23 115.00

HA S IL

K elanc aran A dminis tras i perkantoran % 100 100 100.00 100.00 02

INP UT

D ana R upiah 2, 616, 417,400 2, 256, 810,330 86.26 95.42

S D M O rang 15 15 100.00

S arpras Unit K omp 8 8 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

P E N G U K U R A N K I N E R J A K E G I A T A N ( P K K )

T A H U N 2 0 1 7

K E G IA T A N

UR A IA N IND IK A T OR K INE R J A NO

P ers entas e P enc apaian R enc ana T ing k at C apaian (T arg et)

K et

(38)

1 2 3 4 5 6 7 8

4 P enyediaan S T NK R oda 6 Unit 1 1 100.00

5 P enyediaan S T NK R oda 4 Unit 6 5 83.33

6 P enyediaan S T NK R oda 2 Unit 75 69 92.00

7 P enyediaan P eralatan R umah T ang ga jenis 15 15 100.00

8 P enyediaan J as a K ebers ihan K antor bulan 12 12 100.00 9 P enyediaan J as a K eamanan bulan/paket (12/6) 6 6 100.00

10 P enyediaan A lat T ulis K antor jenis 63 63 100.00

11 P enyediaan J as a P erc etakan jenis 8 8 100.00

12 P enyediaan J as a P eng gandaan lembar 1100000 388, 691 35.34 13 P enyediaan A lar L is trik dan E lektronik jenis 23 18 78.26

14 P enyediaan bahan bac aan/s urat kabar jenis 1 1 100.00

15 P enyediaan jas a perbaikan peralatan kerja jenis 3 3 100.00 16 P enyediaan K omponen P eralatan dan P erlengkapan K antor jenis 17 17 100.00 17 P enyediaan P emeliharaan perlt&perlgk kantr/kmn kas i/s tudio paket 4 4 100.00

18 P enyediaan S arana dan P ras arana jenis 20 24 120.00

19 B elana B ahan/B ibit T anaman bulan 12 12 100.00

HA S IL

D ukung an terhadap K elanc aran A dminis tras i K euang an dan

O peras ional P erkantoran % 100 100 100.00 100.00

03

INP UT

D ana R upiah 8, 518, 664,872 8, 244, 513,084 96.78 98.93

S D M O rang 15 15 100.00

S arpras Unit K omp 8 8 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

D okumen adminis tras i penataus ahaan

keuangan, S P P ,S P M, S P J , dan L aporan A kuntans i yang ters us un dokumen adminis tras i kepegawaian yang terkelola.

jenis 4 4 100.00 100.00

J as a T enaga B antuan/P T T orang 339 339 100.00

HA S IL

D ukung an terhadap K elanc aran A dminis tras i K euang an dan O peras ional P erkantoran %

100 100 100.00 100.00 P enyediaan J as a P eng elo la P elayanan

(39)

1 2 3 4 5 6 7 8

S arpras Unit K omp 8 8 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

P enyediaan J as a P emeliharaan gedung /bangunan kantor/tempat

UP T 5 4 80.00 80.00

HA S IL

D ukung an terhadap peningkatan s arana dan pras arana aparatur yang mendukung kelanc aran tug as dan fungs i S K P D

%

100 100 100.00 100.00

02

INP UT

D ana R upiah 245, 626, 000 143,999,185 58.63 86.21

S D M O rang 15 15 100.00

S arpras Unit K omp 8 8 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

J as a pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas /operas ional

a. R oda 6 (enam) unit 1 1 100.00 91.23

b. R oda 4 (empat) unit 6 5 83.33

c . R oda 2 (dua) unit 83 75 90.36

HA S IL

D ukung an terhadap peningkatan s arana dan pras arana

aparatur yang mendukung kelanc aran dan fungs i S K P D %

100 100 100.00 100.00

06 PR OG R A M PE NI NG K A T A N PE NG E M B A NG A N SI ST E M PE L A POR A N C A PA I A N K I NE R J A D A N K E UA NG A N 101, 191, 900 101,191,900 100.00

01 INP UT

D ana R upiah 101, 191, 900 101, 191, 900 100.00 100.00

S D M O rang 8 8 100.00

S arpras Unit K omp 2 2 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

D okumen perenc anaan, P engendalian dan P eng anggaran

D okumen 5 5 100.00 100.00

P enyus unan D ok umen P erenc anaan, P eng endalian d an L aporan C apaian K inerja S K P D

(40)

1 2 3 4 5 6 7 8

D ana R upiah 1, 245, 913,000 1, 030, 131,086 82.68 96.54

S D M O rang 499 499 100.00

1 P endalaman Materi Ujian S ekolah Daerah (US D A ) D okumen (mapel) 3 3 100.00 113.61 2 W orks hop P enyus unan dokumen kurikulum 2013 D okumen 21 20 95.24

3 P elatihan penulis an s oal G uru 30 60 200.00

4 T es t P endalaman Materi (T P M) K egiatan (kali) 2 2 100.00 5 Ulang an Umum B ers ama K elas 3 K egiatan (kali) 1 1 100.00

6 Ujian S ekolah P K n dan IP S D okumen (mapel) 2 2 100.00

7 Ujian S ekolah Daerah 3 mapel K egiatan (kali) 1 1 100.00

HA S IL

(41)

1 2 3 4 5 6 7 8 P eng adaan Mebeler P erpus takaan R uang

8

8 100.00 P eng adaan Mebeler R uang G uru J enis 3 3 100.00 P eng adaan Meja K urs i S is wa B uah 800 800 100.00 P embang unan G rey R oom A B K S ekolah 4 4 100.00 P eng adaan S arpras G rey R oom A B K S ekolah 5 5 100.00 R ehab S ekolah P aket 4 4 100.00 Up g rade Mobil P us at S umber Inklus i Mobil 1 1 100.00 J umlah S ekolah yang Mendapatkan dana B O S S ekolah 90 90 100.00 HA S IL

P res entas e S D terakreditas i A % 82 77.71 94.77 94.77

03 INP UT

D ana R upiah 707, 233, 400 637, 266, 774 90.11 96.70

S D M O rang 499 499 100.00

S arpras Unit K omp 3 3 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

F L S S N S ekolah D as ar (S D ) J uara 6 6 100.00 100.00

O limpiade S ains Nas ional (OS N) J uara 6 6 100.00

O limpiade Olahraga S is wa Nas ional (OO S N) S D J uara 6 6 100.00

G ebyar S eni S D K ali 1 1 100.00

MT Q S D J uara 24 24 100.00

HA S IL

J umlah s is wa berpres tas i T k Nas ional

medali 6 11 183.33 183.33

11 PR O G R A M PE NI NG K A T A N D A N PE M E R A T A A N K UA L I T A S PE ND I D I K A N S E K O L A H M E NE NG A H PE R T A M A

22,570,367,638 19, 808, 860,331 87.76 01

INP UT

D ana R upiah 836, 775, 750 823, 976, 780 98.47 99.49 S D M O rang 499 499 100.00

S arpas K omputer,L C D 1 1 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N P eng elo laan K es is w aan S D

(42)

1 2 3 4 5 6 7 8 P elatihan P enulis an S oal Ujian guru 35 35 100.00

J umlah S ekolah yang melaks anakan S K S s ekolah 7 7 100.00 P endidikan A gama B erbas is A feks i s ekolah 16 16 100.00

HA S IL

P res entas e S MP T erakreditas i A % 74.00 67.80 91.62 91.62

02 INP UT

D ana R upiah 20,426,428,538 18,014,347,301 88.19 94.10

S D M O rang 230 230 100.00

S arpras K omputer,L C D, S ound s ys tem, ruang kelas

Metode K erja D iklat, C eramah,D is kus i,T anya jawab, P enugas an, P res entas i,W awanc ara, T ugas

K E L UA R A N

D iklat P eng uatan Manajemen S ekolah S ekolah 59 59 100.00 100.00

P endamping an A kreditas i S ekolah S ekolah 2 2 100.00

P emetaan K eterc apaian S NP

S ekolah 16 16 100.00

W orks hop E DS S ekolah 59 59 100.00

V erifikas i P endirian dan P enutupan S ekolah S ekolah 3 3 100.00 P eng adaan S arpras Media P embelajaran dan Meubelair P aket 7 7 100.00

P eng adaan K omputer Unit 288 288 100.00

R ehab S ekolah P aket 4 4 100.00

S ekolah yang mendapatkan Dana B antuan B O S N S ekolah 16 16 100.00

HA S IL

P res entas e S MP T erakreditas i A %

74.00 67.80 91.62 91.62

03

INP UT

D ana R upiah 1, 307, 163,350 970, 536, 250 74.25 94.85 S D M O rang 250 250 100.00

S arpras

R uang 90 90 100.00 A ula 5 5 100.00

L apangan 4 4 100.00

P eng elo laan K elembag aan dan S arana P ras arana S MP

(43)

1 2 3 4 5 6 7 8

4, 925, 601,954 4, 114, 845,023 83.54 01

P enyus unan,pengg andaan, dis tr ibus i nas kah s oal, pelaks anaan

(44)

1 2 3 4 5 6 7 8 P ers entas e K elulus an UNP K P aket B % 71 68.35 96.27

P ers entas e K elulus an UNP K P aket C % 72 63.40 88.06

02 INP UT

D ana R upiah 2, 575, 811,204 2, 236, 638,497 86.83 95.61

S D M O rang 20 20 100.00

S arpras Unit K omp 3 3 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

P embinaan K elembagaan P A UD jenis layanan 4 4 100.00 97.52 L omba G ugus P A UD dan P A UD B erpres tas i

K ejuaraan 15 15 100.00

P eng elolaan Ins entif P endidik P A UD O rang 949 821 86.51 P elatihan P eng elola P A UD

O rang 80 80 100.00

P elatihan P endidik dan P endamping an P endidik P A UD

O rang 220 220 100.00

B imtek K ompetens i P edagogik P endidik P A UD O rang 50 50 100.00 P eng elolaan B O P P A UD

L embaga 647 558 86.24

P endataan P A UD

D okumen 1 1 100.00

G ebyar P A UD O rang 1, 000 1, 000 100.00

B imbingan Uji K ompetens i P endidik P A UD

O rang 100 100 100.00

W orks hop dan P endamping an A kreditas i P A UD L embaga 50 50 100.00

HA S IL

J umlah L embaga P A UD T erakreditas i lembaga 20 200 1000.00 1000.00

03

INP UT

D ana R upiah 442, 565, 000 331, 031, 000 74.80 91.60 S D M O rang 15 15 100.00

S arpras Unit K omp 8 8 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

B imbingan T eknis A kreditas i L embaga K urs us lembaga 10 7 70.00 81.13 P endaftaran A kreditas i L embaga P NF lembaga 30 5 16.67

P eng elo laan P endid ik an A nak Us ia Dini

(45)

1 2 3 4 5 6 7 8 L omba A pres ias i G uru dan T enaga K ependidikan (G T K ) P A UD

dan Dikmas

c abang lomba 16 13 81.25

HA S IL

J umlah L K P T erakreditas i lembag a 5 21.00 420.00 420.00

13 PR O G R A M PE NG E M B A NG A N P E ND I D I K A N 90,335,764,600 85, 134, 484, 680 94.24 01

INP UT D ana

R upiah 1, 111, 579,300 1,018,257,194 91.60

97.20

S D M O rang 499 499 100.00 S arpras Unit K omp 8 8 100.00 Metode kerja

S os ialis as i,P engumpulan data,pengolahan,entry,verifikas i dan wawanc ara,tugas

S os ialis as i,pengumpulan data,pengolahan,entry,verifikas i dan wawanc ara,tugas

K E L UA R A N

P eng embang an K ompetens i G uru orang 60 60 100.00 94.49 W orks hop MG MP /K K G orang 40 40 100.00

K ualifikas i T enag a P endidik S 1 dan S 2 orang 35 25 71.43 S eleks i G uru, K as ek.dan P engawas berpres tas i orang 4 4 100.00 P enilaian K inerja K epala S ekolah orang 35 35 100.00 P elatihan P T K orang 40 25 62.50 P elatihan A dminis tras i S ekolah orang 40 40 100.00 P elatihan G uru UK S orang 30 30 100.00 D iklat P eng uatan K epala S ekolah orang 50 50 100.00 D iklat P enilai A ngka K redit orang 15 15 100.00 S eminar K arya G uru orang 100 100 100.00 G uru P embelajar orang 28 28 100.00

HA S IL

P res entas e G uru K ualifikas i S 2 % 92.37 93.95 101.71 101.71

02 INP UT

D ana R upiah 10,065,060,800 9, 239, 816,239 91.80 97.27

P embinaan dan P eng embang an K apas itas P endidik an dan T enag a K ependidik an

(46)

1 2 3 4 5 6 7 8

K E L UA R A N 1

P eng elolaan Ins entif G T T /P T T K ota Y og yakarta orang 3, 059 2, 975 97.25 93.31 2

P eng elolaan S ertifikas i G uru orang 178 87 48.88

3

P eng elolaan T unjangan P rofes i G uru dan T A MS IL P NS D orang 3, 045 3, 045 100.00 4

K etenagakerjaan Naban orang 328 327 99.70

5

K etenagakerjaan Naban orang 328 327 99.70

9 P enyus unan P erwal Ins entif G T T /G T Y dan P T T /P T Y

R angkuman Data P endidikan dokumen 1 1 100.00

E -Q ios paket 1 0 0.00

D A P O D IK S P 443 443 100.00

B uku Informas i eks 400 400 100.00

L iflet D inas P endidikan eks 500 500 100.00

K alender P endidikan eks 650 650 100.00

(47)

1 2 3 4 5 6 7 8

S arpras Unit K omp 3 3 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

P eng elolaan Dana J P D

S is wa 14000 16, 610 118.64 87.33

P eng elolaan B eas is wa dan P IP S is wa 2,000 2, 000 100.00

P eng elolaan Dana T ung aakan S is wa 150 327 218.00

P eng elolaan P K H S is wa 1 0 0.00

P eng elolaan R itrivel S is wa 15 0 0.00

HA S IL

P res entas e G uru K ualifikas i S 2 % 92.37 93.95 101.71 116.71 J umlah s ekolah inklus i s ekolah 41.00 54.00 131.71

05

INP UT

R upiah 42, 166,968,000 38,459,909,745 91.21 97.80 D ana O rang 56 56 100.00

S D M Unit K omputer 2 2 100.00 S arpras L aptop 2 2 100.00

P endataan, V erifikas i P endataan, V erifikas i Metode K erja P eng adminis tras ian P eng adminis tras ian

P enyaluran K es ejahteraan P enyaluran K es ejahteraan s eleks i s eleks i

K E L UA R A N 100.00

J umlah s ekolah yang mendapatkan bimbingan P engelolaan A P B S

se kolah

318

318 100.00 J umlah s ekolah yang mendapatkan dana B OS DA Negeri se kolah 109 109 100.00 J umlah s ekolah yang mendapatkan dana B OS DA S was ta se kolah 349 349 100.00 J umlah s ekolah yang mendapatkan Dana B antuan Ujian

S ekolah dan Ujian Nas ional

se kolah

231

231 100.00 J umlah s ekolah yang mendapatkan dana B antuan P eningkatan

Mutu P endidikan

se kolah

109

109 100.00

HA S IL

(48)

1 2 3 4 5 6 7 8

S D M O rang 499 499 100.00

S arpras Unit K omp 3 3 100.00

Metode K erja S wakelola S wakelola

K E L UA R A N

W orks hop K urikulum A B K dokumen 1 1 100.00 111.26

W orks hop P eng elolaan S P P I dokumen 1

1 100.00 W orks hop P emenuhan S arpras A B K S ekolah 45

40 88.89

P eng elolaan Ins entif G P K G P K 110 106 96.36

P endataan A B K di S P P I

dokumen 1 1 100.00

P elatihan P endidikan Inklus i T k.D as ar guru 100 150 150.00

A s s es men S is wa s is wa 150 100 66.67

D iklat vokas i membuat kue orang 15 35 233.33

D iklat vokas i melukis kac a orang 35 32 91.43

D iklat vokas i B atik bagi A B K lambat orang 35 34 97.14

A MT orang 106 106 100.00

HA S IL

J umlah s ekolah Inklus i % 41 54 131.71 131.71

J UML A H B E L A NJ A D A E R A H 4 5 1 , 2 9 1 , 2 4 2 , 6 4 9 3 9 8 , 9 3 3 , 7 1 1 , 0 2 6 8 8 . 4 0

Y o g yak arta, D es ember 2017

K epala D inas P endid ik an

K ota Y o g yak arta

D rs . E dy Heri S uas ana, MP d.

Gambar

Tabel 3.1 Hasil Rerata UASDA dan UN Tahun 2017
Tabel 3.2 APK SD dan SMP Tahun 2017
Tabel 3.3 Perbandingan APK di Kota Yogyakarta dengan DIY dan Nasional
Tabel 3.4 APM SD dan SMP Tahun 2017
+6

Referensi

Dokumen terkait

Informasi yang diberikan seluruh informan bahwa perempuan yang tidak melaksanakan tugas dan tanggung jawab merupakan penyebab dari terjadinya kekerasan pada perempuan,

relevan dari setiap laporan kepatuhan atau penilaian yang disampaikan kepada FTC (Federal Trade Commission). Kerangka kerja Privacy Shield bertujuan agar program dapat

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek pendidikan kewirausahaan yang diterapkan dalam kelas eksperimen tidak lebih efektif dalam

Indikator ini didukung oleh 2 sub output, yaitu (1) Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan Paket C, yang telah merealisasikan anggaran Rp. Jumlah desa

Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya dengan diterapkannya model

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja karyawan divisi operasional PT Bumi Menara

Yang dimaksud dengan kontraktor dalam peraturan dan syarat-syarat adalah yang diserahi tugas pelaksanaan pekerjaan, yang disebut sebagai pihak kedua dalam surat

Pada perlakuan Dolomit dan konsentrasi MOL bonggol pisang dengan dosis yang semakin tinggi menjadikan tanah yang bersifat masam berubah menjadi netral sehingga