• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Sifat Tanah Pada Beberapateknik Konservasi Tanah Dan Air Di Lahan Perkebunan Kelapa Sawit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Sifat Tanah Pada Beberapateknik Konservasi Tanah Dan Air Di Lahan Perkebunan Kelapa Sawit"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Sketsa Plot Penerapan Teknik Konserfasi.

1. Biopori

2. Rorak

3. Piringan

(2)

Lampiran 2. Data Hasil Analisis C/N tanah

Lampiran 3. Uji Statistik C/N tanah

Dependent Variable

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean Piringan Cekung -.02667 1.06083 1.000 -3.4238 3.3705 Penanaman Rumput 3.06667 1.06083 .078 -.3305 6.4638 Kompos

Biopori

Mulsa Vertikal -.70333 1.06083 .908 -4.1005 2.6938 Piringan Cekung -.73000 1.06083 .899 -4.1272 2.6672 Penanaman Rumput 2.36333 1.06083 .195 -1.0338 5.7605 Piringan

Cekung

Mulsa Vertikal .02667 1.06083 1.000 -3.3705 3.4238 Kompos Biopori .73000 1.06083 .899 -2.6672 4.1272 Penanaman Rumput 3.09333 1.06083 .075 -.3038 6.4905 Penanaman

Penanaman Rumput 3 11.4633

Kompos Biopori 3 10.8267

Mulsa Vertika 3 11.5300

Piringan Cekung 3 11.5567

Sig. .075

Perlakuan BLOK Total Rataan

(3)

Lampiran 4. Data hasil Analisis C-organik Tanah

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 5. Data Uji Statistik C-organik tanah

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean

Penanaman Rumput 3 10.600

Mulsa Vertikal 3 13.900

Kompos Biopori 3 15.433

Piringan Cekung 3 16.033

(4)

Lampiran 6. N-Total Tanah

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 7. Data Hasil Uji Statistik N-Total Tanah

(I)

Perlakuan (J) Perlakuan

Mean

Kompos Biopori

(5)

Malpiran 8. Hasil Analisis Kadar Air Tanah

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 9. Hasil Uji Statistik

(I)

Sig. 95% Confidence Interval

Kompos Biopori -2.89333 5.73254 .956 -21.2509 15.4643 Piringan Cekung 16.21000 5.73254 .085 -2.1476 34.5676 Penanaman Rumput 13.42667 5.73254 .167 -4.9309 31.7843 Kompos

Biopori

Mulsa Vertikal 2.89333 5.73254 .956 -15.4643 21.2509 Piringan Cekung 19.10333* 5.73254 .042 .7457 37.4609 Penanaman Rumput 16.32000 5.73254 .083 -2.0376 34.6776 Piringan

Cekung

Mulsa Vertikal -16.21000 5.73254 .085 -34.5676 2.1476 Kompos Biopori -19.10333* 5.73254 .042 -37.4609 -.7457 Penanaman Rumput -2.78333 5.73254 .960 -21.1409 15.5743 Penanaman

Rumput

Mulsa Vertikal -13.42667 5.73254 .167 -31.7843 4.9309 Kompos Biopori -16.32000 5.73254 .083 -34.6776 2.0376 Piringan Cekung 2.78333 5.73254 .960 -15.5743 21.1409

(6)

Lampiran 10. Bulk Density Tanah

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 11. Analisis data Bulk density

(I)

Perlakuan (J) Perlakuan

Mean Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval Lower

Bound Upper Bound Mulsa

Penanaman Rumput 3 1.1967

Piringan Cekung 3 1.5367

Kompos Biopori 3 1.5333

Mulsa Vertika 3 1.6067

(7)

Lampiran 12. KTK Tanah

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 13. Data Statistik KTK Tanah

(I)

Perlakuan (J) Perlakuan

(8)

Lampiran 14. N Daun

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 15. Uji Statistik N Daun

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean

Penanaman Rumput 3 2.4833

(9)

Lampiran 16. P Daun

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 17. Data Uji Statisti P

(I)

Perlakuan (J) Perlakuan

(10)

Lampiran 18. Kandungan K Daun

Perlakuan BLOK Total Rataan

I II III

Lampiran 19. Data Uji Statistik K Daun

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean

Penanaman Rumput 3 1.2000

Kompos Biopori 3 1.5000

Mulsa Vertika 3 1.6067

Piringan Cekung 3 1.6533

(11)

Lampiran 20. Gambar Lobang Rorak (Mulsa Vertikal)

Rorak pada saat musim hujan dapat menampung air

(12)

Lampiran 21. Gambar lobang bio pori pada piringan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada periode musim kemarau curah hujan terendah yang mampu menghasilkan aliran permukaan pada perlakuan kontrol adalah sebesar 15.65 mm lebih rendah dibanding perlakuan rorak

Teras gulud dan rorak menahan aliran permukaan (over/mdfrow) dan memberikan kesempatan lebih banyak air hujan meresap ke dalam tanah sehingga tanahpun terhindar dari

Namun demikian, meskipun tingkat emisi pada muka air tanah yang dalam mengalami penurunan, kondisi gambut yang terlalu kering menjadi sangat mudah terbakar, sehingga resiko

Air limbah yang dihasilkan dari industri kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk pemupukan pada tanah perkebunan karena air limbah tersebut pada kondisi tertentu masih

Pengaturan tinggi muka air tersebut dilakukan dengan membuat sistem saluran drainase pada lahan gambut yang berfungsi membuang kelebihan air pada saat musim

Untuk setiap teknik konservasi seperti rorak, Biopori dan Penanaman tanaman penutup tanah yang diterapka di areal tanaman kelapa sawit dilakukan pengukuran atau pengamatan

(metana) dan senyawa-senyawa yang dapat meracuni tanaman, (b) gambut mudah menyerap air dan mudah kehilangan air akibat pemanasan, sehingga pada musim hujan mengalami risiko

Tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik di banyak jenis tanah, yang penting tidak kekurangan air pada musim kemarau dan tidak tergenang air pada musim hujan (drainase