• Tidak ada hasil yang ditemukan

Potensi Tanaman Ornamental (Aglaonema sp., Dieffenbachia sp., dan Spathiphyllum sp.) dalam Menurunkan Jumlah Mikroba Udara dalam Ruangan Kelas Sekolah Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Potensi Tanaman Ornamental (Aglaonema sp., Dieffenbachia sp., dan Spathiphyllum sp.) dalam Menurunkan Jumlah Mikroba Udara dalam Ruangan Kelas Sekolah Dasar"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Lebih dari 90% orang menjalankan aktivitas kehidupannya di dalam ruangan, seperti di rumah, perkantoran, dan sekolah, oleh sebab itu mereka berhubungan dengan faktor lingkungan dalam ruangan salah satunya seperti bioaerosol yang dapat mempengaruhi kesehatan (Sekulska et al., 2007). Ironisnya masih sedikit perhatian masyarakat atas kualitas udara di dalam ruangan, terutama di lingkungan sekolah. Kualitas udara sekolah seharusnya menjadi perhatian penting karena anak usia sekolah menghabiskan jumlah waktu yang signifikan di sekolah dan anak-anak merupakan golongan yang rentan terkena penyakit (EPA, 2004).

Kualitas udara dalam ruangan merupakan faktor penting untuk kesehatan manusia. Polusi udara dalam ruangan dapat mempengaruhi kesehatan individu-individu yang dalam kondisi imunitas yang tidak baik (immunocompromise) karena status kesehatan mereka ataupun usia. Polusi mikroba di udara (bioaerosol) melibatkan ratusan spesies bakteri dan jamur yang tumbuh di dalam ruangan ketika tingkat kelembaban memadai. Paparan kontaminan mikroba secara klinis terkait dengan gejala pernapasan, alergi, asma dan reaksi imunologi (WHO, 2009).

Tingkat kontaminasi mikroorganisme dalam ruangan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti luas ventilasi, kepadatan dan tingkat aktivitas individu yang berada dalam ruangan tersebut (Setyaningsih et al., 1998). Penyebab polusi udara dalam ruangan juga berhubungan dengan kondisi bangunan itu sendiri, perlengkapan dalam bangunan, suhu, kelembaban, pertukaran udara, dan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku orang-orang yang berada di dalam ruangan (Fitria etal., 2008).

Menurut Prasasti et al. (2005), banyaknya aktivitas di gedung juga meningkatkan jumlah polutan dalam ruangan. Kenyataan ini menyebabkan risiko

(2)

2

terpaparnya polutan dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi, namun hal ini masih kurang disadari oleh masyarakat.

Berdasarkan hasil laporan U.S. Environmental Protection Agency (EPA, 2004), hampir semua tipe sekolah di Amerika (sekolah baru atau lama, besar atau kecil, sekolah dasar sampai sekolah menengah umum) mengalami masalah dalam hal kualitas udara dalam ruangan. Kualitas udara di dalam ruangan kelas akan sangat mempengaruhi kesehatan siswa dan karyawan sekolah lainnya.

Dalam beberapa penelitian, tanaman hias memiliki potensi dalam meningkatkan kualitas udara dalam ruangan. Beberapa tanaman secara efektif membersihkan udara dari kontaminan organik. Tanaman hias memiliki dampak positif pada keadaan psiko-emosional penghuni (Sinicina, 2013). Hasil penelitian Kamel et al. (2012) menunjukkan bahwa tanaman Aglaonema commutatum mampu menurunkan jumlah koloni bakteri E. coli, P. aeruginosa dan S. aureus yang diinokulasikan pada permukaan daun mencapai ±30%. Tanaman ini juga menunjukan adanya aktivitas daya hambat pada bakteri E. coli dan S. aureus sebesar 15mm.

1.2 Permasalahan

Disamping kualitas udara ambien, kualitas udara dalam ruangan (indoor air quality) juga merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian karena akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia yang berada di dalamnya. Selain faktor udara luar yang masuk ke dalam ruangan, ruangan kelas juga di tempati oleh sejumlah siswa/i dalam jumlah yang cukup banyak. Hal tersebut memungkinkan terjadinya polusi dalam ruangan yang salah satunya disebabkan oleh mikroorganisme, yang disebut dengan bioaerosol. Bioaerosol berhubungan dengan beberapa penyakit infeksi. Beberapa tanaman hias dalam ruangan (indoor) dipercaya dapat mengurangi polusi dalam ruangan. Selain dalam mengurangi polutan gas beracun, perlunya dilakukan penelitian apakah tanaman hias tersebut mampu mengurangi polutan organik seperti mikroorganisme. Penelitian mengenai perbaikan kualitas udara terhadap mikroba secara alami dengan tanaman masih sangat sedikit dilakukan.

(3)

3

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini ialah:

a. mengetahui jumlah total koloni bakteri dan jamur dari udara dalam ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri 060849 Medan

b. mengetahui pengaruh tanaman ornamental Aglaonema sp., Dieffenbachia sp., dan Spathiphyllum sp. dalam menurunkan jumlah koloni bakteri dan jamur dari udara dalam ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri 060849 Medan

c. mengisolasi dan mengetahui jenis bakteri dan jamur dari udara dalam ruangan kelas Sekolah Dasar Negeri 060849 Medan

1.4 Manfaat

Manfaat penelitian ini ialah mencari cara alternatif untuk memperbaiki kualitas udara dalam ruangan secara biologis dengan harga yang murah serta memberikan aspek keindahan dalam ruangan tanpa menyebabkan efek pemanasan global.

1.5 Hipotesis

Tanaman ornamental Aglaonema sp., Dieffenbachia sp., dan Spathiphyllum sp. berpotensi menurunkan jumlah koloni mikroba dari udara dalam ruangan.

Referensi

Dokumen terkait