• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Final rancangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I Final rancangan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan

Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan

daerah adalah satu kesatuan dalam sistem perencanaan nasional dengan

tujuan untuk menjamin adanya keterkaitan dan konsistensi antara

perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi. Guna

melaksanakan hal tersebut, maka kerangka perencanaan daerah meliputi

Perencanaan Jangka Panjang, Perencanaan Jangka Menengah dan

Perencanaan Jangka Pendek yang kesemuanya dituangkan dalam dokumen

perencanaan daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah perencanaan

jangka pendek yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan

Jangka Menengah (RPJMD) dan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah

(RKP) yang memuat evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu, rancangan

kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran

pembangunan daerah, rencana program dan kegiatan prioritas daerah baik

yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah maupun yang dilakukan melalui

perlibatan partisipasi masyarakat. Di dalam penjabarannya, RKPD yang

ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah memuat prioritas dan fokus

rencana kegiatan beserta pagu indikatif belanja program dalam rangka

mewujudkan target kinerja agregat (indikator makro).

Proses penyusunan RKPD Propinsi Jawa Timur dimulai dari penjaringan

aspirasi secara bertahap melalui forum Musyawarah Perencanaan

Pembangunan (Musrenbang) yang secara partisipatif dilakukan mulai dari LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR

TANGGAL : 10 JULI 2008

(2)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2009

Tingkat Desa/Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten/Kota yang selanjutnya

diformulasikan melalui forum Musrenbang RKPD Propinsi.

Pagu indikatif yang menjadi substansi penting pada RKPD 2009

merupakan gambaran investasi Pemerintah yang dalam penjabarannya

diinteraksikan dengan komponen sumberdaya yang lain, seperti dekonsentrasi

maupun tugas pembantuan. Terhadap kegiatan yang dibiayai dari dana

dekonsentrasi dan tugas pembantuan, dokumen RKPD 2009 merupakan sub

sistem penting sebagai input dalam penyusunan program dan penganggaran

SKPD pada tahun 2009.

Dokumen RKPD merupakan dokumen publik, sehingga pelibatan semua

stakeholders dalam proses penyusunan rencana program dan kegiatan

menjadi suatu keharusan. Dengan prinsip tersebut, diharapkan dokumen

RKPD harus dapat diakses oleh semua stakeholders baik dalam kapasitas

untuk pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN) (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor

104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421).

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437).

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Pusat dan Daerah

4. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

5. PP Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

6. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah Jo. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang

(3)

7. SE Mendagri tanggal 28 Pebruari 2008 Nomor 050/200/II/Bangda tentang

Pedoman Penyusunan RKPD.

1.3. Maksud dan Tujuan

Dalam tata urut dokumen perencanaan, RKPD disusun untuk menjamin

keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan

dan pengawasan sebagaimana klausul ayat 1 Pasal 33 Peraturan Pemerintah

Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Dengan

maksud tersebut, maka RKPD 2009 sebagaimana amanat UU 25 Tahun 2004

Pasal 26 ayat 2 merupakan dokumen perencanaan yang berfungsi sebagai

pedoman dalam penyusunan RAPBD. RKPD merupakan acuan dalam

penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) maupun Prioritas dan Plafon

Anggaran Sementara (PPAS) APBD 2009, sekaligus sebagai sebagai dasar

lebih lanjut untuk menyusun Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD. Sebagai

dokumen yang diacu dalam penyusunan RAPBD, maka struktur program dan

kegiatan dokumen RKPD akan diterjemahkan secara operasional dalam

konteks penatausahaan anggaran yang mengacu kepada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah jo. Permendagri Nomor 59 tahun 2007 Tentang Perubahan

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006. Dengan konsep struktur program dan

kegiatan antara RKPD, KUA dan PPAS merupakan konsep penterjemahan

dalam konteks penatausahaan anggaran, yang apabila diterjemahkan ke dalam

konsep struktur program dan kegiatan, merupakan kalkulasi sumberdaya

dalam operasionalisasi struktur program dan kegiatan pada RKPD dalam

rangka mewujudkan target kinerja masing-masing agenda pada RPJMD

2006-2008.

1.4. SISTEMATIKA RKPD 2009

RKPD Propinsi Jawa Timur tahun 2009 yang memuat prioritas

pembangunan, kerangka ekonomi makro, rencana kerja dan pendanaannya

disusun dengan tujuan untuk memberikan landasan dan pedoman bagi semua

(4)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2009

kegiatan RKPD 2009 dari jajaran Perangkat Pemerintah Propinsi berkewajiban

menyusun Renja-SKPD 2009 baik yang didanai oleh APBD Propinsi maupun

APBN (Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan). Susunan RKPD 2009

sebagaimana mengacu pada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 28

Pebruari 2008 Nomor 050/200/II/Bangda tentang Pedoman Penyusunan RKPD

adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistimatika Dokumen RKPD

BAB II EVALUASI HASIL KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

2.1. Visi dan Misi Pembangunan Jangka Menengah Daerah

2.2. Evaluasi Pencapaian Kinerja Pembangunan Daerah

2.3. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tahun 2007

2.4. Isu Strategis dan Masalah Mendesak

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH

3.1. Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2007 dan Perkiraan Tahun 2008

3.2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah 2009 dan Tahun 2010

3.3. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

3.4. Analisa dan Perkiraan Sumber-sumber Pendanaan Daerah

3.4.1. Dana Desentralisasi/APBD

3.4.2. Dana Dekonsentrasi/APBN

3.4.3. Dana Tugas Pembantuan/APBN

3.5. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

3.5.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

3.5.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

3.5.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2009

4.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

(5)

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN

BAB VI KAIDAH PELAKSANAAN

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi awal (A) adalah suatu kondisi/kemampuan awal anak yang di temukan dilapangan tanpa adanya pengajaran atau percontohan terlebih dahulu pada apa yang akan

Bangunannya seluas 1.020 meter persegi dan didominasi warna merah. Menurut cerita, saat Laksamana Cheng Ho

Dalam menjalankan organisasi sekolah seorang pemimpin harus mampu mengemudikan dan menjalankan organisasinya Keberadaan sekolah sebagai organisasi pendidikan akan

Laporan Khusus dari PBB mengenai “Kekerasan terhadap Wanita” telah mendefinisikan KDRT dalam bingkai gender sebagai “kekerasan yang dilakukan di dalam lingkup rumah tangga

Se ba ga i cont oh per an ser t a masyar akat pada saat pr oses di ver si di l aksanakan di set

(2) Penyusunan rancangan rencana pengelolaan sumber daya air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan tata cara penyusunan sebagaimana tercantum

Basic event pada cacat putus benang yaitu permasalahan kesehatan, beban mental kerja, mengejar target produksi, operator kurang teliti, operator baru, operator mengabaikan

- Menjelaskan tugas mandiri untuk pokok bahasan pada minggu ke-13 - Menilai capaian pembelajaran mahasiswa terhadap kemampuan berfikir kreatif, kerja mandiri, kemampuan