• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring Level Tekanan Gas Tabung Lpg Dengan Tampilan Lcd Dan Sms Gate Way Berbasis Atmega8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Monitoring Level Tekanan Gas Tabung Lpg Dengan Tampilan Lcd Dan Sms Gate Way Berbasis Atmega8535"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

Dalam Bab ini penulis akan membahas tentang komponen- komponen

yang di gunakan dalam seluruh unit alat ini. Agar pembahasan tidak melebar dan

menyimpang dari topik utama laporan ini, maka setiap komponen hanya di bahas

sesuai fungsi nya pada masing- masing unit nya.

2.1 Mikrokontroler ATMega8535

Mikrokontroler dapat dianalogikan sebagai sebuah sistem komputer yang

dikemas dalam sebuah chip, artinya di dalam sebuah IC mikrokontroler

sebetulnya sudah terdapat kebutuhan minimal agar mikroprosesor dapat bekerja,

yaitu meliputi mikroprosesor, ROM, RAM, I/O dan clock seperti halnya yang

dimiliki oleh sebuah PC. Mengingat kemasannya yang berupa sebuah chip dengan

ukuran yang relatif lebih kecil, tentu saja spesifikasi dan kemampuan yang

dimiliki oleh mikrokontroller akan menjadi lebih rendah bila dibandingkan

dengan sistem komputer seperti PC baik dilihat dari segi kecepatannya. Tidak

seperti system komputer, yang mampu menangani berbagai macam program

aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya),

mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk satu aplikasi tertentu saja.

Meskipun dari sebuah kemampuan lebih rendah tetapi mikrokontroller

memiliki kelebihan yang tidak bisa diperoleh pada sistem komputer yaitu,dengan

(2)

7

fleksibel dan praktis digunakan terutama pada sistem-sistem yang relatif tidak

terlalu kompleks atau tidak memerlukan bahan komputasi yang tinggi.

2.1.1 Arsitektur Mikrokontroler AVR ATmega8535

Mikrokontroller AVR merupakan keluarga mikrokontroller RISC

(Reduced Instruction Set Computing) keluaran Atmel. Konsep arsitektur AVR

pada mulanya dibuat oleh dua orang mahasiswa di Norwegian institute of

Technology ( NTH ) yaitu Alf-Egil Bogen dan Vegard Wollan. Mikrokontroler

ATMega8535 merupakan salah satu anggota mikrokontroller AVR 8-bit. AVR

merupakan mikrokontroller dengan arsitektur Harvard dimana antara kode

program dan data disimpan dalam memori secara terpisah. Umumnya arsitektur

Havard ini menyimpan kode program dalam memori permanen atau

semi-permanen (non Volatille). Sedangkan data disimpan dalam memori tidak

permanen (Volatile). ATMega8535 memiliki fitur yang cukup lengkap, mulai

dari kapasitas memori program dan memori data yang cukup besar, interupsi,

timer/counter, PWM, USART, TWI, analog comparator, EEPROM internal dan

juga ADC internal semuanaya ada dalam ATMega8535.

Selain itu kemampuan kecepatan eksekusi yang lebih tinggi menjadi

alasan bagi banyak orang untuk beralih dan lebih memilih untuk menggunakan

mikrokontroller jenis AVR dari pada pendahulu nya keluarga MCS-51.

Secara garis besar, mikrokontroler ATMEGA8535 memiliki arsitektur

harvard, yaitu memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data

sehingga dapat memaksimalkan unjuk kerja dan pararelisme. Instruksi-instruksi

(3)

8

saat satu instruksi di kerjakan instruksi berikutnya sudah diambil dari memeori

program. 32x 8bit register serba guna digunakan untuk mendukung operasi

Arithcmetic Logic Unit (ALU) yang dapat dilakukan dalam 1 siklus. 6 dari

register serba guna dapat digunakan sebagai 3 buah register pointer 16- bit pada

mode pengalamatan tak langsung untuk mengambil data pada ruang memory data.

Hampir semua instruksi AVR ini memiliki format 16-bit(word).

Selain register serba guna terdapat register lain yang tepetakan dengan

teknik memory mapped I/O selebar 64 byte. Beberapa register ini digunakan

untuk beberapa fungsi khusus antara lain sebagai register kontrol timer/counter,

interupsi, ADC, USART, SPI, EEPROM dan Fungsi I/O lainnya. Register-register

ini menempati memori pada alamat 0x20h-0x5fh.

(4)

9 2.1.2 Fitur ATMega8535

Berikut ini adalah fitur-fitur yang dimiliki oleh ATMega8535:

1. 130 macam instruksi, yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu

siklus clock.

2. Kecepatan mencapai 16 MPS dengan clock 16 MHZ.

3. 512 Byte internal EEPROM.

4. 32x8-bit register serba guna.

5. 8 Kbyte Flash memory, yang memiliki fasilitas In-System Programing.

6. 512 Byte SRAM.

7. Programming Lock, fasilitas untuk mengamankan kode program.

8. 4 channel output PWM.

9. 8 channel ADC 10-Bit.

10. 2 Buah timer/counter 8-bit dan 1 buah timer/counter 16-bit.

11. Serial USART.

12. Master/Slave SPI serial interface.

13. Serial TWI atau 12 C.

14. On-Chip Analog comparator.

2.1.3 Konfigurasi Pin ATMega8535

Mikrokontroler ATMega8535 memiliki 40 pin untuk model PDIP

ditunjukkan pada Gambar 2.2, dan 44 pin untuk model TQFP dan PLCC.

Nama-nama pin pada mikrokontroler ini adalah :

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya

(5)

10

2. GND merupakan pin ground untuk catu daya digital.

3. Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O 8bit dua arah(bi-directional)

dan pin masukan 8 chanel ADC.

4. Port B (PB0 – PB7) merupakan akan pin I/O 8 bit dua arah

(bi-directional)dengan resistor pull-up internal dan pin fungsi khusus,

yaitu sebagai Timer/Counter, komperator analog dan SPI.

5. Port C (PC0 – PC7) merupakan pin I/O 8bit dua arah

(bi-directional)dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komperator analog,

input ADC dan Timer Osilator.

6. Port D (PD0 – PD7) merupakan pin I/O 8 bit dua arah(bi-directional)

dan pin fungsi khusus, yaitu komperator analog, interupsi eksternal

dan komunikasi serial.

7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset

mikrokontroler.

8. XTAL1 merupakan input ke penguat osilator pembalik dan input ke

internal clock.

9. XTAL2 merupakan out put dari penguat oslator pembalik.

10. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC yang

terhubung ke portA.

(6)

11

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535 Sumber: Data Sheet AVR,2003.

2.1.4 Deskripsi pin-pin pada mikrokontroler ATMega8535 :

1. Port A

Merupakan 8-bit dua arah bi-directional port I/O,dengan

menggunakan resistor pull-up internal dimana setiap pinnya dapat diatur

per bit. Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat

mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port

A (DDRA) harus disetting terlebih dahulu sebelum Port A digunakan.

Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang

bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu,

kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan8 channel ADC.

2. Port B

Merupakan 8-bit dua arah(bi-directional) port I/O. Setiap pinnya

dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output

(7)

12

LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus

disetting terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0

jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input,

atau diisi 1 jika sebagai output.Selain sebagai port I/O 8 bit port B juga

dapat difungsikan secara individu sebagai berikut:

1. PB7: SCK ( SPI Bus Serial Clock)

2. PB6: MISO( SPI Bus Master Input/ Slave Out put)

3. PB5: MOSI( SPI Bus Master Output/Slave Input).

4. PB4: SS (SPI Slave Select Input)

5. PB3: AIN1(Analog Comparator Negatif Input) OC0 (Out put Compare

Timer/counter 0)

6. .PB2: AIN0 (Analog Comparator Positif Input) INT2 (External

Interrupt 2 Inpt)

7. PB1:T1 (Timer/Counter 1 External Counter Input)

8. PB0:T0 (Timer/Counter 0 External Counter Input) XCK (USART

External Clock Input/Output)

3. Port C

Merupakan port I/O 8-bit dua arah (bi-directional). Setiap pinnya

dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output

buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display

LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus

disetting terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0

(8)

13

atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, Port C juga difungsikan secara

individu sebagai berikut:

1. PC7: TOSC2 (Timer Oscillator 2)

2. PC6: TOSC1 (Timer Oscillator 1)

3. PC1: SDA (Serial Data Input/Output)

4. PC0: SCI (Serial Clock)

4. Port D

Merupakan Port I/O 8-bit dua arah (bi-directional) . Setiap pinnya

dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output

buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display

LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus

disetting terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0

jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input,

atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki

untuk fungsi-fungsi alternatif khusus sebagai berikut:

1. PD7: OC2 ( Ouput Compare Timer/Counter 1)

2. PD6: ICP1 ( Timer Counter 1 input capture)

3. PD5: OC1A ( Output Compare A Timer /Counter1)

4. PD4: OC1B ( Output Compare B Timer/Counter 1)

5. PD3: INT1 ( External Interrupt 1 Input)

6. PD2: INT0 ( External interrupt 0 Input)

7. PD1: TXD ( USART Transmit)

(9)

14

5. RESET

Reset pada pin 9 merupakan pin reset yang akan bekerja bila diberi

pulsa rendah (aktif Low) selama minimal 1,5µs.

6. XTAL2

Merupakan out put dari penguat dari osilator pembalik

7. XTAL1

eksternal terhubung ke Vcc melalui lowpass filter.

9. AREF

AREF adalah pin masukan referensi analog untuk ADC. Untuk

operasionalisasi ADC, suatu level tegangan antara AGND dan Avcc harus

dibeikan ke kaki ini.

10.AGND

AGND adalah kaki untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke

GND, kecuali jika board memiliki anlaog ground yang terpisah.

2.1.5 Peta Memory ATMega8535

Mikrokontroller ATMega8535 memiliki 3 jenis memori yaitu memori

program, memori data dan memori EEPROM.Ketigannya memiliki ruang-ruang

(10)

15

Gambar 2.3 Organisasi memori ATMega8535 Sumber: Data Sheet AVR,2003.

1. Memori Program

ATMega8535 memiliki kapasitas memori program sebesar 8 Kbyte

yang terpetakan dari alamat 0000h – 0FFFh dimana masing-masing alamat

memiliki lebar data sebesar 16 bit.Sehingga organisasi memori program

seperti ini sering dituliskan dengan 4K x 16 bit.Memori program ini juga

terbagi menjadi dua yaitu program boot dan juga bagian program aplikasi.

2. Memori Data

ATMega8535 memiliki kapasitas memori data sebesar 608 byte

yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serba guna,register I/O dan

SRAM. 32 byte alamat terendah digunakan untuk register serbaguna yaitu

R0 – R31. 64 byte berikut nya digunakan untuk register I/O yang

(11)

16

USART, SPI, EEPROM dan port I/O seperti Port A, Port B, Port C, dan

Port D. Selanjutnya 512 byte diatasnya digunakan untuk memory data

SRAM .

Jika register-register I/O diatas diakses seperti mengakses data

pada memori ( Jika kita menggunakan instruksi LD atau ST ) maka

register I/O diatas menempati alamat 0020-005F. Tetapi jika

register-register I/O diakses seperti mengakses I/O pada umumnya ( menggunakan

instruksi IN/ IOUT) maka register I/O diatas menempati alamat memori

0000h – 003Fh.

Gambar 2.4 (a) Register I/O Sebagai Memori Data, (b) Register I/O sebagai I/O

Sumber: Data Sheet AVR,2003.

3. Memori EEPROM

ATMega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte yang

terpisah dari memori program maupun dari memori data. Memori

(12)

17

I/O yaitu register EEPROM Addres ( EEARH-EEARL), register

EEPROM Data (EEDR) dan register EEPROM control ( EECR). Untuk

megakses memory EEPROM ini diperlakukan sperti mengakses data

eksternal sehingga waktu dari eksekusi relatif lebih lama dibadingkan jika

kita mengakses data dari SRAM.

2.1.6 Register Serba guna ( General Purpose Register)

ATMega8535 memiliki 32 byte register serbaguna yang terletak pada awal

alamat RAM. Dari 32 byte register serba guna 6 byte terakhir juga digunakan

sebagai register pointer yaitu register pointer X,register pointer Y dan Register

pointer Z.

(13)

18

2.1.7 USART ( Universal Synchronous and Asynchoronous Serial Receiver

And Transmitter)

Universal Synchronous Serial Receiver and Transmitter (USART) juga

merupakan salah satu metode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATMega8535.

USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas yang tinggi, yang

dapat kita gunakan untuk melakukan transfer data baik antara mikrokontroler

maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC yang memiliki fitur UART.

USART memungkinkan transmisi data baik secara synchronous maupun

asynchronous sehingga dengan demikian USART pasti kompatibel dengan

UART.

Pada ATMega8535, pengaturan secara umum pengaturan mode

komunikasi baik Synchronous maupun Asynchronous adalah sama, perbedaannya

hanya terletak pada sumber clocknya saja. Pada mode Asynchronous masing

-masing Peripheral memiliki sumber clock sendiri sedang kan pada mode

Synchronous hanya ada satu sumber clock yang digunakan secra bersama- sama.

Dengan demikian secara hardware untuk mode Asynchronous hanya

membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD sedangkan untuk mode Synchronous

harus 3 pin yaitu TXD,RXD dan XCK.

2.1.8 Status Register ( SREG)

Register SREG digunakan untuk menyimpan informasi dari hasil operasi

aritmatika yang terakhir . Informasi-informasi dari register SREG dapat

digunakan untuk mengubah alur program, yang sedang dijalankan dengan

(14)

19

instruksi atau operasi pada ALU dan datanya tidak otomatis tersimpan apabila

terjadi instruksi percabangan baik karena instruksi maupun lompatan.

Gambar 2.6 Status Register Sumber: Data Sheet AVR,2003.

Status Register ATMega8535 :

 Bit 7 – I : Global Interrupt Enable

Bit I digunakan untuk mengaktifkan interrupsi secara umum ( interrupsi

global). Jika bit I benilai “1” maka interrupsi secara umum akan aktif , tetapi

jika bernilai “0” maka tidak ada satupun interrupsi yang aktif. Pengaturan

jenis-jenis interrupsi apa sja yang akan aktif dilakukan dengan mengatur register

kontrol yang sesuai dengan jenis interrupsi tersebut, dengan terlebih dahulu

mengaktifkan interupsi global, yaitu bit I diset ‟1‟.

 Bit 6 – T : Bit Copy Storage

Bit T digunakan untuk mementukan bit sumber atau bit tujuan pada

instruksi bit copy. Pada instruksi BST, data akan dicopy dari register ke bit T ( Bit

T sebagai tujuan) sedangkan pada instruksi BLD, bit T akan di copy ke register (

Bit T Sebagai Sumber).

 Bit 5 – H : Half carry Flag

Bit H digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya setengah carry pada

(15)

20

(masing-masing 4 bit) dan masing-masing bagian dianggap sebagai 1 digit

desimal.

 Bit 4 – S: Sign bit

Bit S merupakan kombinasi antara bit V dan bit N, yaitu dengan

meng-XOR-kan bit V dan bit N.

 Bit 3 – V : Two‟s Complement over flow flag

Bit V digunakan untuk mendukun operasi aritmatika komplemen 2.Jika terjadi

luapan pada operasi aritmatika bilangan komplemen 2 maka akan menyebabkan

bit V bernilai “1”.

 Bit 2 - N : Negative Flag

Bit N digunakan untuk menunjukkan apakah hasil sebuah operasi

aritmatika ataupun operasi logika bernilai negatif atau tidak.Jika hasilnya negatif

maka bit N bernilai “1” dan jika hasilnya bernilai positif maka bit N bernila ‟0”.

 Bit 1 - Z : Zero Flag

Bit Z digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun

operasi logika apakah bernilai nol atau tidak.Jika hasilnya nol maka bit Z bernilai

“1” dan jika hasilnya tidak nol maka bit Z bernilai‟0”.

 Bit 0 – C : Carry flag

Bit C digunakan untuk menunjukkan hasil operasi aritmatika ataupun logika

apakah ada carry atau tidak.Jika ada carry maka bit C bernilai ‟1” dan jikatidak

(16)

21 2.2 Modem GSM

Modem adalah sebuah alat yang dapat membuat komputer terkoneksi

dengan internet melalui line telepon standar. Modem banyak digunakan komputer

rumah dan jaringan sederhana untuk dapat berkomunikasi dengan jutaan

komputer lain dalam lalu lintas internet. Kata Modem itu sendiri merupakan

kependekan dari Modulator Demodulator. Ini berarti Modem bekerja dengan cara

mengubah informasi digital dari komputer pengirim ke dalam bentuk sinyal

analog yang ditransmisikan melaluli line telepon.

Selanjutnya Modem pada komputer penerima akan mengubah ulang sinyal

analog ke sinyal digital. Modem GSM adalah sebuah perangkat Modem Wireless

Plug and Play dengan konektivitas GSM/GPRS untuk aplikasi-aplikasi machine to

machine. GSM Modul atau Modem GSM adalah jenis khusus dari modem yang

menerima kartu SIM, dan mengoperasikan selama berlangganan ke operator

mobile, seperti ponsel. Modem GSM dihubungkan dengan suatu interface yang

memungkinkan aplikasi seperti SMS untuk mengirim dan menerima pesan

melalui Modem. Beberapa fungsi kegunaan modem ini di masyarakat adalah

(17)

22

· Payment Point Data

Pada pembuatan proyek ini, digunakan Modem GSM Serial Wavecom

Fastrack M1306B. Untuk Modem seri ini memiliki dua type konektor yaitu serial

dan USB.

Gambar 2.7 Modem GSM Fastrack M1306B Sumber: Fastrack M1306B User Guide,2006.

Spesifikasi modem WAVECOM FASTRACK M1306B:

· Dual-band GSM 900/1800MHZ & GPRS Class 10

· GSM Dual Band antenna

· Power Supply with 4 pin connector (untuk serial)

· Standard USB 2.0 interface (untuk USB)

· Input Voltage : 5V-32V

· Maximum transmitting speed 253KBps

· Support AT-Command

· Dimensi : 74×54×25mm

2.2.1 AT-Command

AT-Command adalah singkatan dari Attention Command. AT Command

(18)

23

awalnya standar perintah ini untuk modem-modem telepon PSTN, akan tetapi

perintah ini sekarang dikembangkan juga untuk modem-modem GSM.

Perintah AT-Command dapat diberikan kepada handphone atau

GSM/CDM modem untuk melakukan sesuatu hal, termasuk untuk mengirim dan

menerima SMS. Dengan memberikan perintah ini di dalam komputer/

mikrokontroller maka perangkat kita dapat melakukan pengiriman atau

penerimaan SMS secara otomatis untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk memulai

suatu perintah AT-Command, diperlukan prefiks “AT” atau “at” dalam setiap

perintah AT-Command.

Tabel 2.1 Tabel Set AT-Command

Sumber: Fastrack M1306B User Guide,2006.

2.2.2 Short Message Service (SMS)

Short Message Service (SMS) merupakan salah satu tipe Instant

(19)

24

dihantarkan pada channel signal Global System for Mobile Communication

(GSM). Dewasa ini perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat

teknologi SMS ini banyak digemari masyarakat karena teknologi ini bersifat

praktis, murah dan mudah untuk digunakan.

Sebuah pesan SMS maksimal terdiri dari 140 bytes, yang berarti dapat

memuat 140 karakter 8-bit, 160 karakter 7-bit atau 70 karakter 16-bit untuk

bahasa Jepang, bahasa Mandarin dan bahasa Korea yang memakai Hanzi (Aksara

Kanji/Hanja). User pun dapat mengirim pesan SMS yang lebih dari 140 bytes

dengan catatan membayar lebih dari sekali biaya kirim SMS. 21 SMS menjamin

pengiriman pesan oleh jaringan, jika terjadi kegagalan maka disimpan di jaringan

atau yang disebut SMS Center (SMSC). Di SMSC pesan disimpan dan dicoba

untuk mengirimkannya selama beberapa kali. Batas waktu yang telah ditentukan

untuk menyimpannya biasanya sekitar 1 hari atau 2 hari, lalu pesan dihapus.

2.2.3 Database

Database merupakan sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasi

untuk memenuhi kebutuhan pemakai untuk keperluan organisasi yang dimana

dapat dipakai hanya sekali atau berulang yang dimana dalam bentuk digital. Salah

satu komponen penting dalam penggunaan database adalah DataBase

Management System (DBMS). DBMS ini bertugas untuk menangani semua akses

ke database dan bertanggug jawab untuk menerapkan pemeriksaan otorisasi dan

(20)

25 2.2.4 Microsoft Office Access

Salah satu software atau aplikasi yang banyak digunakan untuk membuat

suatu database sederhana adalah Microsoft Access. Micosoft Access merupakan

software yang dikeluarkan oleh microsoft untuk membuat aplikasi database.

Sofware ini cocok untuk kalangan industri kecil atau rumah tangga,

karena kapasitas datanya yang mencapai 4 GB. Program ini banyak dipakai

karena kemudahannya dalam mengolah database.

2.3 LCD (Liquid Crystal Display)

LCD merupakan salah satu perangkat penampil yang sekarang ini mulai

banyak digunakan. Penampil LCD mulai dirasakan menggantikan fungsi dari

penampil CRT (Cathode Ray Tube), yang sudah berpuluh-puluh tahun digunakan

manusia sebagai penampil gambar/text baik monokrom (hitam dan putih),

maupun yang berwarna. Teknologi LCD memberikan keuntungan dibandingkan

dengan teknologi CRT, kaena pada dasarnya, CRT adalah tabung triode yang

digunakan sebelum transistor ditemukan. Beberapa keuntungan LCD

dibandingkan dengan CRT adalah konsumsi daya yang relative kecil, lebih ringan,

tampilan yang lebih bagus, dan ketika berlama-lama di depan monitor, monitor

CRT lebih cepat memberikan kejenuhan pada mata dibandingkan dengan LCD.

Gambar 2.8 LCD 2x16

(21)

26

LCD memanfaatkan silicon atau gallium dalam bentuk Kristal cair sebagai

pemendar cahaya. Pada layar LCD, setiap matrik adalah susunan dua dimensi

piksel yang dibagi dalam baris dan kolom. Dengan demikian, setiap pertemuan

baris dan kolom adalah sebuah LED terdapat sebuah bidang latar (backplane),

yang merupakan lempengan kaca bagian belakang dengan sisi dalam yang

ditutupi oleh lapisan elektroda trasparan. Dalam keadaan normal, cairan yang

digunakan memiliki warna cerah. Daerah-daerah tertentu pada cairan akan

berubah warnanya menjadi hitam ketika tegangan diterapkan antara bidang latar

dan pola elektroda yang terdapat pad sisi dalam lempeng kaca bagian depan.

Keunggulan LCD adalah hanya menarik arus yang kecil (beberapa

microampere), sehingga alat atau sistem menjadi portable karena dapat

menggunakan catu daya yang kecil. Keunggulan lainnya adalah tampilan yang

diperlihatkan dapat dibaca dengan mudah di bawah terang sinar matahari. Di

bawah sinar cahaya yang remang-remang dalam kondisi gelap, sebuah lampu

(berupa LED) harus dipasang dibelakang layar tampilan.

LCD yang digunakan adalah jenis LCD yang mena mpilkan data dengan 2

baris tampilan pada display. Keuntungan dari LCD ini adalah :

1. Dapat menampilkan karakter ASCII, sehingga dapat memudahkan untuk

membuat program tampilan.

2. Mudah dihubungkan dengan port I/O karena hanya mengunakan 8 bit data

dan 3 bit control.

3. Ukuran modul yang proporsional.

(22)

27

Operasi dasar pada LCD terdiri dari empat, yaitu instruksi mengakses

proses internal, instruksi menulis data, instruksi membaca kondisi sibuk, dan

instruksi membaca data. ROM pembangkit sebanyak 192 tipe karakter, tiap

karakter dengan huruf 5x7 dot matrik. Kapasitas pembangkit RAM 8 tipe karakter

(membaca program), maksimum pembacaan 80x8 bit tampilan data. Perintah

utama LCD adalah Display Clear, Cursor Home, Display ON/OFF, Display

Character Blink, Cursor Shift, dan Display Shift. Tabel 2.2 menunjukkan

konfigurasi pin LCD.

Tabel 2.2 Konfigurasi Pin LCD

Pin No. Keterangan Konfigurasi Hubung

(23)

28

15 A Anoda (+5VDC)

16 K Katoda (Ground)

Sumber: Manpreet Singh Minhas,2013.

Lapisan film yang berisis Kristal cair diletakkan di antara dua lempeng

kaca yang telah ditanami elektroda logam transparan. Saat teganga dicatukan pada

beberapa pasang elektroda, molekul – molekul Kristal cair akan menyusun diri

agar cahaya yang mengenainya akan dipantulkan atau diserap. Dari hasil

pemantulan atau penyerapan cahaya tersebut akan terbentuk pola huruf, angka,

atau gambar sesuai bagian yang di aktifka.

LCD membutuhkan tegangan dan daya yang kecil sehingga sangat popular

untuk aplikasi pada kalkulator, arloji digital, dan instrument elektronika lain

seperti Global Positioning System (GPS), baragraph display dan multimeter

digital. LCD umumnya dikemas dalam bentuk Dual In Line Package (DIP) dan

mempunyai kemampuan untuk menampilkan beberapa kolom dan baris dalam

satu panel. Untuk membentuk pola, baik karakter maupun gambar pada kolom dan

baris secara bersamaan digunakan metode Screening.

Metode screening adalah mengaktifkan daerah perpotongan suatu kolo dan

suatu baris secara bergantian dan cepat sehingga seolah-olah aktif semua.

Penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menghemat jalur yang digunakan

untuk mengaktifkan panel LCD. Saat ini telah dikembangkan berbagai jenis LCD,

mulai jenis LCD biasa, Passive Matrix LCD (PMLCD), hingga Thin-Film

Transistor Active Matrix (TFT-AMLCD). Kemampuan LCD juga telah

ditingkatkan daru yang monokrom hingga yang mampu menampilkan ribuan

(24)

29 2.4 Komunikasi Serial

Pada PC / laptop standar, biasanya terdapat sebuah port untuk komunikasi

serial. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman

data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel

seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali

detak. Beberapa contoh penerapan komunikasi serial ialah mouse, scanner dan

sistem akuisisi data yang terhubung ke port serial COM1/COM2. Sistem antar

muka komunikasi serial RS232 sering digunakan sebagai antar muka antara

komputer dengan mikrokontroler. Agar level tegangan data serial dari

mikrokontroler setara dengan level tegangan komunikasi port serial PC,

diperlukan MAX232 untuk mengubah ke tegangan TTL/CMOS logic level

RS232. MAX232 menggunakan sistim komunikasi simplex sehingga difungsikan

untuk mengubah dari arus dan tegangan logika TTL menjadi arus tegangan logika

komputer (RS232).

2.4.1 Karakteristik Sinyal Port Serial

Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah Standar

RS232 yang dikembangkan oleh Electronic Industri Association (EIA/TIA) yang

pertama kali dipublikasikan pada tahun 1962.Ini terjadi jauh sebelum IC TTL

populer sehingga sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan

IC TTL. Standar ini hanya menyangkut komunikasi antara (Data Terminal

Equipment – DTE) dengan alat – alat pelengkap komputer (Data Circuit

(25)

30

Standar sinyal RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut :

• Logika 1 disebut ‘Mark’ terletak antara -3 Volt sampai -25 Volt

• Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 Volt samapai +25 Volt.

• Daerah tegangan antara -3 Volt sampai +3 Volt adalah invalid level, yaitu

daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus

dihindari. Demikian juga level tegangan dibawah -25 Volt dan diatas +25

Volt juga harus dihindari karena bisa merusak line driver pada saluran

RS232

Gambar dibawah adalah contoh level tegangan RS232 pada pengiriman

huruf “A” dalam format ASCII tanpa bit paritas.

Gambar 2.9 Level Tegangan RS232 pada Pengiriman Huruf “A” Tanpa Bit Paritas.

Sumber:Wikipedia,2010.

2.4.2 Port Komunikasi Serial

Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data. Berikut tampil port

serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial

(26)

31

Untuk menghubungkan antara 2 buah PC, biasanya digunakan format null

mode, dimana pin TxD dihubungkan dengan RxD pasangan, pin Sinyal ground

(5) dihubungkan dengan SG di pasangan, dan masing masing pin DTR, DSR dan

CD dihubung singkat, dan pin RTS dan CTS dihubung singkat di setiap devais.

(27)

32

Tabel 2.3 Fungsi Susunan Konektor DB9

Sumber: Saiful Arif,2010.

Untuk dapat menggunakan port serial harus diketahui dahulu alamat dari

port serial tersebut. Biasanya tersedia dua port serial pada CPU, yaitu COM1 dan

COM2. Base Address COM1 biasanya 1016 (3F8h) dan COM2 biasanya 760

(2F8h). Alamat tersebut adalah alamat yang biasa digunakan, tergantung

komputer yang digunakan.Tepatnya kita bisa melihat pada peta memori tempat

menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0400h untuk COM1 dan

0000.0402h untuk COM2. Berikut adalah nama – nama register yang digunakan

(28)

33

Tabel 2.4 Nama – Nama Register

Sumber: Saiful Arif,2010.

Keterangan Register

• RX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data dari DCE.

• TX Buffer , digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan

dikirim ke port serial.

• Baud Rate Divisor Latch LSB , digunakan untuk menampung byte bobot

rendah untuk pembagi clock pada IC UART agar didapat baud rate yang

tepat.

• Baud Rate Divisor Latch MSB , digunakan untuk menampung byte bobot

tinggi untuk pembagi clock pada IC UART sehingga total angka pembagi

(29)

34

Berikut adalah tabel angka pembagi yang sering digunakan :

Tabel 2.5 Angka Pembagi

Sumber: Saiful Arif,2010.

2.4.3 Konverter MAX232

IC MAX 232 ialah IC yang umum digunakan sebagai RS232 Converter.

MAX232 adalah sebuah sirkuit terpadu yang mengubah sinyal dari port serial

RS-232 untuk sinyal yang sesuai yang digunakan pada sirkuit TTL logika digital yang

kompatibel. MAX232 adalah driver ganda penerima atau receiver dan biasanya

mengubah sinyal RX, TX, CTS dan RTS. MAX232 mencakup tegangan generator

yang berkapasitas yang digunakan untuk menyuplai input dari hardware pada

tegangan 5 V. MAX 232 memiliki ambang khas dari 1,3 V, histeresis khas 0,5 V,

dan dapat menerima input ± 30-V.

Gambar 2.12 IC MAX232

(30)

35

Gambar 2.13 Konfigurasi IC MAX232

Sumber: Data sheet max 232,2014.

Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu

persatu secara berurutan), sehingga komunikasi serial jauh lebih lambat daripada

komunikasi paralel. Serial port lebih sulit ditangani karena peralatan yang

dihubungkan ke serial port harus berkomunikasi dengan menggunakan transmisi

serial, sedang data di komputer diolah secara paralel. Oleh karena itu data dari dan

ke serial port harus dikonversikan ke dan dari bentuk paralel untuk bisa

digunakan. Menggunakan hardware, hal ini bisa dilakukan oleh Universal

Asyncronous Receiver Transmitter (UART), kelemahannya kita butuh software

yang menangani register UART yang cukup rumit dibanding pada paralel port.

Kelebihan dari komunikasi serial ialah panjang kabel jauh disbanding paralel,

karena serial port mengirimkan logika “1” dengan kisaran tegangan –3 V hingga –

25 V dan logika 0 sebagai +3 Volt hingga +25 V sehingga kehilangan daya karena

panjangnya kabel bukan masalah utama. Bandingkan dengan port paralel yang

menggunakan level TTL berkisar dari 0 V untuk logika 0 dan +5 Volt untuk

logika 1. Umumnya sinyal serial diawali dengan start bit, data bit dan sebagai

pengecekan data menggunakan parity bit serta ditutup dengan 2 stop bit. Level

(31)

36 2.5 Bahasa Pemograman C

Bahasa C dikembangkan pada Lab Bell pada tahun 1978, oleh Dennis

Ritchi dan Brian W. Kernighan. Pada tahun 1983 dibuat standar C yaitu stnadar

ANSI ( American National Standards Institute ), yang digunakan sebagai referensi

dari berbagai versi C yang beredar dewasa ini termasuk Turbo C.

Dalam beberapa literature, bahasa C digolongkan bahasa level menenganh

karena bahasa C mengkombinasikan elemen bahasa tinggi dan elemen bahasa

rendah. Kemudahan dalam level rendah merupakan tujuan diwujudkanya bahasa

C. pada tahun 1985 lahirlah pengembangan ANSI C yang dikenal dengan C++

(diciptakan oleh Bjarne Struostrup dari AT % TLab). Bahasa C++ adalah

pengembangan dari bahasa C. bahasa C++ mendukung konsep pemrograman

berorientasu objek dan pemrograman berbasis windows.

Sampai sekarang bahasa C++ terus brkembang dan hasil

perkembangannya muncul bahasa baru pada tahun 1995 (merupakan keluarga C

dan C++ yang dinamakan java). Istilah prosedur dan fungsi dianggap sama dan

disebut dengan fungsi saja. Hal ini karena di C++ sebuah prosedur pada dasanya

adalah sebuah fungsi yang tidak memiliki tipe data kembalian (void). Hingga kini

bahasa ni masih popular dan penggunaannya tersebar di berbagai platform dari

windows samapi linux dan dari PC hingga main frame.

Ada pun kekurangan dan Kelebihan Bahasa C sebagai berikut :

 Kelebihan Bahasa C:

· Bahasa C tersedia hampir di semua jenis computer.

· Kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua

(32)

37

· Bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci. hanya

terdapat 32 kata kunci.

· Proses executable program bahasa C lebih cepat

· Dukungan pustaka yang banyak.

· C adalah bahasa yang terstruktur

· Bahasa C termasuk bahasa tingkat menengah

Penempatan ini hanya menegaskan bahwa c bukan bahasa pemrograman

yang berorientasi pada mesin. yang merupakan ciri bahasa tingkat rendah.

Melainkan berorientasi pada obyek tetapi dapat dinterprestasikan oleh mesin

dengan cepat. secepat bahasa mesin. inilah salah satu kelebihan c yaitu memiliki

kemudahan dalam menyusun programnya semudah bahasa tingkat tinggi namun

dalam mengesekusi program secepat bahasa tingkat rendah.

 Kekurangan Bahasa C:

· Banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program

kadang-kadang membingungkan pemakai.

· Bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer.

2.5.1 Struktur Bahasa C

a. Program bahasa C tersusun atas sejumlah blok fungsi.

b. Setiap fungsi terdiri dari satu atau beberapa pernyataan untuk melakukan

suatu proses tertentu.

c. Tidak ada perbedaan antara prosedur dan fungsi.

d. Sstiap program bahasa C mempunyai suatu fungsi dengan nama “main”

(Program Utama).

(33)

38

f. Setiap statemen diakhiri dengan semicolon (titik koma).

2.5.2 Pengenal

Pengenal (identifier) merupakan sebuah nama yang didefenisikan oleh

pemrograman untuk menunjukkan indetitas dari sebuah konstanta, variable,

fungsi, label atau tipe data khusus. Pemberian nama sebuah pengenal dapat

ditentukan bebas sesuai keinginan pemrogram tetapi harus memenuhi atura

berikut :

 Karakter pertama tidak boleh menggunakan angka

 Karakter kedua dapat berupa huruf, angka, atau garis bawah.

 Tidak boleh menggunakan spasi.

 Bersifat Case Sensitive, yaitu huru capital dan huruf kecil dianggap

berbeda.

 Tidak boleh mengunakan kata – kata yang merupakan sitaks maupun

operator dalam pemrograman C, misalnya : Void, short, const, if, static, bit,

long, case, do, switch dll.

2.5.3 Tipe Data

Tipe data merupakan suatu hal yang penting untuk kita ketahui pada saat

belajar bahasa pemrograman. Kita harus dapat menentukan tipe data yang tepat

untuk menampung sebuah data, baik itu data berupa bilangan numerik ataupun

karakter. Hal ini bertujuan agar program yang kita buat tidak membutuhkan

pemesanan kapling memori yang berlebihan. Seorang programmer yang handal

(34)

39

dalampembuatan sebuah program. Secara garis besar tipe data pada bahasa C

dibagi menjadi beberapa bagian antara lain sebagai Berikut

Macam-Macam Tipe Data Pada Bahasa C :

1. Tipe Data Karakter

Sebuah karakter, baik itu berupa huruf atau angka dapat disimpan pada

sebuah variabel yang memiliki tipe data char dan unsigned char. Besarnya data

yang dapat disimpan pada variabel yang bertipe data char adalah -127 - 127.

Sedangkan untuk tipe data unsigned char adalah dari 0 - 255. Pada dasarnya setiap

karakter memiliki nilai ASCII, nilai inilah yang sebetulnya disimpan pada variabel

yang bertipe data karakter ini.

2. Tipe Data Bilangan Bulat

Tipe data bilangan bulat atau dapat disebut juga bilangan desimal

merupakan sebuah bilangan yang tidak berkoma. Pada bahasa C terdapat

bermacam-macam tipe data yang dapat kita gunakan untuk menampung bilangan

bulat. Kita dapat menyesuaikan penggunaan tipe data dengan terlebih dahulu

memperhitungkan seberapa besar nilai yang akan kita simpan. Contohnya seperti

berikut, kiata akan melakukan operasi penjumlahan nilai 300 dan 100 dan

hasilnya akan disimpan pada variabel c.

Jika dilihat, hasil dari penjumlahan tersebut nilainya akan lebih besar dari

255 dan nilainya pasti positif, oleh karena itu sebaiknya kita menggunakan tipe

data unsigned int. Namun berbeda halnya jika saya ingin melakukan operasi

pengurangan -5 - 300, jika dilihat hasilnya akan negatif maka selayaknya

(35)

40

3. Tipe Data Bilangan Berkoma

Pada bahasa C terdapat dua buah tipe data yang berfungsi untuk

menampung data yang berkoma. Tipe data tersebut adalah float dan double.

Double lebih memiliki panjang data yang lebih banyak dibandingkan float. Tipe

data double dapat digunakan jika kita membutuhkan variabel yang dapat

menampung tipe data berkoma yang bernilai besar.

Tabel 2.6 Tipe Data

Tipe Data Ukuran Jangkauan Nilai

Bit 1 byte 0 atau 1

Char 1 byte -128 s/d 127

Unsigned Char 1 byte 0 s/d 255

Signed Char 1 byte -128 s/d 127

Int 2 byte -32.768 s/d 32.767

Short Int 2 byte -32.768 s/d 32.767

Unsigned Int 2 byte 0 s/d 65.535

Signed Int 2 byte -32.768 s/d 32.767

Long Int 4 byte -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647

Unsigned Long Int 4 byte 0 s/d 4.294.967.295

Signed Long Int 4 byte -2.147.483.648 s/d 2.147.483.647

Float 4 byte 1.2*10-38 s/d 3.4*10+38

Double 4 byte 1.2*10-38 s/d 3.4*10+38

(36)

41 3.5.4 Konstanta Dan Variabel

Konstanta dan variable merupakan sebuah tempat untuk menyimpan data

yang berada di dalam memori. Konstanta berisi data yang nilainya tetap dan tidak

dapat diubah selama program dijalankan, sedangkan variable berisi data yang bisa

berubah nilainya pada saat program dijalankan.

2.5.5 IDENTIFIER

Identifier atau nama pengenal adalah nama yang ditentukan sendiri oleh

pemrogram yang digunakan untuk menyimpan nilai, misalnya nama variable,

nama konstanta, nama suatu elemen (misalnya: nama fungsi, nama tipe data, dll).

Identifier punya ketentuan sebagai berikut :

1. Maksimum 32 karakter (bila lebih dari 32 karakter maka yang

diperhatikan hanya 32 karakter pertama saja).

2. Case sensitive: membedakan huruf besar dan huruf kecilnya.

3. Karakter pertama harus karakter atau underscore ( _ ) . selebihnya boleh

angka.

4. Tidak boleh mengandung spasi atau blank.

5. Tidak boleh menggunakan kata yang sama dengan kata kunci dan fungsi.

2.6 MPX5700

MPX5700 merupakan sensor tekanan dengan output analog, sensor ini

merupakan sensor produk dari Fresscal Semikonduktor, Inc. MPX5700 dapat

mengukur tekanan udara, oli maupun cairan lain dengan batas tekanan maksimum

(37)

42

mode pengukuran yaitu, pengukuran Gauge, Absolute maupun Differential.

Sedangkan paket dari sensor MPX5700 banyak jenisnya. Gambar 2.2 adalah

gambar jenis paket dari sensor tekanan MPX5700.

Gambar 2.14 Jenis paket sensor MPX5700 Sumber:Freescale Semiconductor,2012.

Konfigurasi pin sensor MPX5700 terdiri dari 6 pin dan yang digunakan hanya 3

pin saja, yaitu pin 1 sebagai tegangan output, pin 2 sebagai ground sedangkan pin

3 sebagai masukan dari tegangan supply sebesar 5 volt, sedangkan 3 pin yang lain

NC (Not Connects). Dari spesifikasi, sensor MPX5700 bekerja pada tegangan 5

volt. Tingkat sensitivitas dari sensor sebesar 6,4 mV/kPa dengan tegangan output

dari 0,2 volt hingga maksimum 4,7 volt. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada

grafik perbandingan tegangan output dengan tekanan dalam satuan kPa pada

(38)

43

Gambar 2.15 Grafik Perbandingan tegangan output dengan kPa pada sensor MPX5700

Sumber:Freescale Semiconductor,2012.

2.7 Regulator Gas

Regulator Acetylene Regulator yang akan dibahas, yaitu Regulator Acetylene

atau pada umumnya dikenal dengan Regulator Oksi-Asetilen. Regulator tersebut

biasanya dipakai sebagai pengatur besaran tekanan gas yang digunakan untuk

proses pengelasan. Pada Regulator terdapat bagian-bagian seperti saluran masuk,

katup pengaturan tekan kerja, katup pengaman, alat pengukuran tekanan

tabung,alat pengukuran tekanan kerja dan katup pengatur keluar gas menuju

selang. Pada regulator terdapat dua buah alat pengukur tekanan yang disebut

manometer. Dua buah manometer yang terdapat pada regulator berfungsi untuk:

a. Mengukur tekanan isi tabung gas. b. Mengukur tekanan kerja las.

Las Gas atau pada umumnya lebih dikenal dengan istilah Las Karbit,

sebenarnya adalah pengelasan yang dilaksanakan dengan pencampuran 2 jenis gas

(39)

44

menggunakan campuran dari gas Oksigen (O2) serta gas lain sebagai bahan bakar

(fuel gas). Gas bahan bakar yang paling popular dan paling banyak digunakan

dalam masyarakat adalah gas Asetilen ( dari kata “acetylene“, dan memiliki rumus

kimia C2H2 ). Kelebihan yang dimiliki gas Asetilen antara lain, menghasilkan

temperature nyala api lebih tinggi dari gas bahan bakar lainya.

Gambar 2.16. Regulator Acetylene

Gas Asetilen ini sebenarnya dihasilkan dari reaksi batu Kalsium

KARBIDA (orang-orang menyebut karbit) dengan air. Jadi jika Kalsium Karbida

ini disiram atau dicelupkan ke dalam air maka akan terbentuk gas Asetilen. Jadi

penyebutan nama las karbit hanya untuk mencirikan bahwa gas yang digunakan

Gambar

Gambar 2.1 Arsitektur ATMega8535            Sumber: Data Sheet AVR,2003.
Gambar 2.2 Konfigurasi Pin ATMega8535       Sumber: Data Sheet AVR,2003.
Gambar 2.3 Organisasi memori ATMega8535    Sumber: Data Sheet AVR,2003.
Gambar 2.4 (a) Register I/O Sebagai Memori Data,  (b) Register I/O sebagai I/O
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on a preliminary analysis of data acquired on board one of Hong Kong's MTRC trains, rail-bound navigation is capable of maintaining decimetre to metre-level accuracy

HARI TANGGAL WAKTU 205 AGUS

Automatic assessment of data acquisition and transmission losses has helped in quick quality tagging of browse images which is extremely useful for the users

pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang politik dan hubungan antar lembaga, wawasan kebangsaan dan kewaspadaan, penanganan konflik

(e) Results from the descriptor-based registration in the Las Vegas-night video dataset (f) zoom-in area ( e.g., with certain errors inside the red circles) Figure 5:

Average scores across students in test and control group at the end of the bachelor course (fall semester 2010).. The maximum score of this test was

Bagaimana cara kalian menemukan ukuran alas dan tinggi suatu prisma segitiga siku-siku, jika yang diketahui hanya volume saja, yaitu 144 cm

However, the likelihood of a severe weather event taking place during the time set aside for such an activity International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and