• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode ABCD sebagai Metode Tujuan Instru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Metode ABCD sebagai Metode Tujuan Instru"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Octaviani Lanberta (1501002) Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis e-mail: olanberta@yahoo.co.id

Tujuan Instruksional/Pembelajaran adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap kegiatan instruksional atau pembelajaran. Tujuan ini sering kali dibedakkan menjadi dua bagian, yaitu : Tujuan Instruksional Umum dan Tujuan Instruksional Khusus.

Dalam kajiannya, tujuan Instruksional Khusus merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum, biasanya dirumuskan oleh guru dengan maksud agar tujuan-tujuan umum dapat lebih spesifik dan mudah diukur tingkat ketercapainnya.

Untuk memudahkan merumuskan Tujuan Instruksional Khusu ini digunakan metode yang dikenal dengan ABCD. Dimana menurut Jeffrey Dalto “A simple way to make sure you’re building a useful learning objective is to use the ABCD method. Each letter in ABCD stands for a different part of your learning objective. These different parts answer four questions about your objective: who, what, how, and how well.”

Empat bagian dari metode ABCD yaitu sebagai berikut :

 A for Actor, Every learning objective should state something that the learner should do. Sometimes, your objective may refer to the “actor” in general terms such as “the learner”. Contohnya, Siswa SD kelas 3, Siswa SMP kelas 1, Siswa SMA kelas 2.  B for Behavior, Every learning objective should state something that the learner must

do—a behavior of some sort. This may be something as simple as stating a definition or it may be something more “physical,” such as performing an action. But it must be some form of observable behavior, not something unobservable like “know,” “understand,” or “appreciate.” Contohnya seperti meminta siswa untuk menyebutkan bagian-bagian dari tubuh hewan atau tumbuhan.

 C for Condition, keadaan/syarat yang harus dipenuhi atau dikerjakan siswa saat dites. Contohnya dengan mengamati, tanpa membaca kamus atau buku dengan benar, dan sebagainya.

D for Degree, This part of the learning objective explains the criteria for performing the task well enough. Examples here include “in less than ten minutes,” or “with 90% accuracy,” or “90 times an hour.” This is the “HOW WELL?” of your objective.

Daftar pustaka:

Ruhimat, Toto, dkk. (2013). Kurikulum dan pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada. Dalto, Jeffrey. (2013). ABCD : THE FOUR PARTS OF LEARNING OBJECTIVE . [Online].

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

Informasi anatomi yang di dapat pada gambar radiograf tersebut yaitu interphalangeal joint, metatarsophalangeal joint, tarsometatarsal joint, tampak terbukanya

Menganalisis penerapan pembelajaran aktif metode Musyahadul Aflam dalam meningkatkan ketrampilan berbicara pada mahasiswa program intensif semester II IDIA

Namun deformasi kecil ternyata juga dapat menahan proses rekristalisasi menjadi lebih lama dimana hasil yang didapat tidak signifikan.[11] Dalam hal ini Sellars[12] telah

Konduksi termal merupakan suatu fenomena transport di mana perbedaan temperatur menyebabkan transfer energi termal dari satu daerah benda panas ke daerah yang lain dari benda yang

Berdasarkan hasil pengolahan data penginderaan jauh citra landsat 8 tahun perekaman 2015 dan hasil lapangan maka diperolehlah hasil estimasi produksi kopi di Kabupaten

K =Kelas kontrol (konvensional) Berdasarkan hasil perhitungan sebelumnya, diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan median data awal pemahaman konsep matematis antara

Dari masalah tersebut, penulis menyimpulkan bahwa penyampaian atau pengemasan cerita rakyat tersebut dalam suatu bentuk hiburan yang dapat dilihat melalui media