• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE. docx"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

DESAIN MODEL PEMBELAJARAN ADDIE

Pengembangan perangkat desain pembelajaran terdapat beberapa model, salah satunya adalah Model ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model desain pembelajaran yang memperlibatkan tahapan – tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana dan mudah di pelajari. Dalam desain model pembelajaran ini identitas dari desain model pembelajaran ADDIE Yaitu:

Tempat : Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan

Sasaran : Taruna Teknik Listrik Bandara Angkatan XII Semester II

Mata Kuliah : Fisika Teknik

Alokasi waktu : 100 menit

Langkah- Langkah dari Desain Pembelajaran ADDIE Yaitu: 1. Analysis

Analysis merupakan tahap awal yang digunakan dalam desain pembelajaran. Tahap ini merupakan suatu tahapan yang menjelaskan mengenai hal-hal yang harus dipelajari oleh peserta didik. Analisis ini juga digunakan untuk mengklarifikasi apakah ada masalah yang akan dihadapi sehingga nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi masalah dalam penyelenggaraan program pembelajaran. Analysis yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu melakukan needs assessment (analisis kebutuhan), mengidentifikasi masalah (kebutuhan), dan melakukan analisis tugas (task analysis). Langkah analisis melalui dua tahap yaitu :

a. Analisis Kinerja

Analisis Kinerja dilakukan untuk mengetahui dan mengklarifikasi apakah masalah kinerja yang dihadapi memerlukan solusi berupa penyelenggaraan program pembelajaran atau perbaikan manajemen.

Contoh:

(2)

Rendahnya motivasi berprestasi, kejenuhan, atau kebosanan dalam bekerja memerlukan solusi perbaikan kualitas manajemen.Misalnya pemberian insentif terhadap prestasi kerja, rotasi dan promosi, serta penyediaan fasilitas kerja yang memadai.

b. Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan atau kompetensi yang perlu dipelajari oleh siswa untuk meningkatkan kinerja atau prestasi belajar. Hal ini dapat dilakukan apabila program pembelajaran dianggap sebagai solusi dari masalah pembelajaran yang sedang dihadapi. Pada saat seorang perancang program pembelajaran melakukan tahap analisis, ada dua pertanyaan kunci yang yang harus dicari jawabannya, yaitu :

a) Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dibutuhkan oleh siswa?

b) Apakah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan, dapat dicapai oleh siswa?

Jika hasil analisis data yang telah dikumpulkan mengarah kepada pembelajaran sebagai solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran yang sedang dihadapi, selanjutnya perancang program pembelajaran melakukan analisis kebutuhan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan lagi.

Pertanyaannya sebagai berikut :

a. Bagaimana karakteristik siswa yang akan mengikuti program pembelajaran? (learner analysis )

b. Pengetahuan dan ketrampilan seperti apa yang telah dimiliki oleh siswa?(pre-requisite skills)

c. Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh siswa? (task atau goal analysis)

d. Apa indikator atau kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan bahwa siswa telah mencapai kompetensi yang telah ditentukan setelah melakukan pembelajaran? (evaluation and assessment)

e. Kondisi seperti apa yang diperlukan oleh siswa agar dapat memperlihatkan kompetensi yang telah dipelajari? (setting or condition analysis)

Contohnya dalam menganalisis pada desain Pembelajaran Model ADDIE:  Analisis Obyek (Karakter Peserta Belajar):

(3)

pemahaman yang kurang dan malas untuk mencari tahu materi yang di pelajari dan harus di tuntun.

 Analisis Kinerja :

Rendahnya pemahaman dan motivasi Taruna untuk Pembelajaran Fisika teknik Mengenai Tranformator

 Identifikasi Kesenjangan dan Kebutuhan:

 Prinsip Induksi Elektromagnetik terlebih dalulu diketahui oleh peserta didik agar mengetahui bagaimana itu transformator.

 Mata kuliah ini juga membahas teori dan konsep induksi elektromagnetik, gaya gerak listrik induksi dan arus listrik

Oleh karena itu, output yang akan kita hasilkan adalah berupa karakteristik atau profile calon peserta belajar, identifikasi kesenjangan, identifikasi kebutuhan dan analisis tugas yang rinci didasarkan atas kebutuhan.

2. Design

Design (Desain) merupakan tahap setelah proses analisis dimana tahap ini adalah tidak lanjut atau kegiatan inti dari langkah analisis. Desain pembelajaran juga dikatakan sebagai rancangan dalam proses pembelajaran. Desain disusun dengan mempelajari masalah, kemudian mencari solusi melalui identifikasi dari tahap analisis kebutuhan pada proses sebelumnya. Salah satu tujuan dari tahap ini adalah menentukan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat mencapai tujuan dalam proses pendidikan, khususnya dalam mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran. Desain merupakan langkah kedua dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah ini merupakan:

1. Inti dari langkah analisis karena mempelajari masalah kemudian menemukan alternatif solusinya yang berhasil diidentifikasi melalui langkah analisis kebutuhan. 2. Langkah penting yang perlu dilakukan untuk, menentukan pengalaman belajar yang perlu dimilki oleh siswa selama mengikuti aktivitas pembelajaran. 3) Langkah yang harus mampu menjawab pertanyaan, apakah program pembelajaran dapat mengatasi masalah kesenjangan kemampuan siswa? 4) Kesenjangan kemampuan disini adalah perbedaan kemampuan yang dimilki siswa dengan kemampuan yang seharusnya dimiliki siswa. Contoh pernyataan kesenjangan kemampuan:

(4)

Pertanyaan-pertanyaan kunci :

o Kemampuan dan kompetensi khusus apa yang harus dimilki oleh siswa setelah menyelesaikan program pembelajaran? : Mengetahui apa konsep dari induksi elektromagnetik, gaya gerak listrik induksi dan arus listrik.

o Indikator apa yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam mengikuti program pembelajaran : a) Siswa mampu menjelaskan bagaimana prinsip kerja induksi elektromagnetik, b) siswa mampu membedakan jenis-jenis transformator.

o Peralatan atau kondisi bagaimana yang diperlukan oleh taruna agar dapat melakukan unjuk kompetensi – pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - setelah mengikuti program pembelajaran? : Dengan Metode praktikum mengenai tranformastor diharapkan para taruna dapat bekerjasama untuk dalam kelompok mereka ketika melakukan praktikum transformator dan menjelaskan hasil eksperimen mereka masing masing.

o Bahan ajar dan kegiatan seperti apa yang dapat digunakan dalam mendukung program pembelajaran? : Buku , media dan peralatan transformator

Sehingga dari proses design ini dapat diketahui yang akan dikembangkan dalam proses pembelajaran ini adalah media pembelajarannya, yaitu media dalam melakukan eksperimen mengenai trasformator agar siswa termotivasi dan memahami konsep dari tranformator tersebut dan dalam bentuk video.contoh media yang dapat digunakan adalah menampilkan video dan gambar mengenai transformator sebagai berikut:

3. Development

(5)

baik dan tentunya mendukung proses pembelajaran untuk mencapai tujuannya. Tahap pengembangan ini juga harus dikombinasikan atau dipadukan dengan media – media yang kiranya dapat mendukung pembelajaran. Selain itu, hal – hal yang berada disekitarnya tentunya harus berhubungan dan mendukung satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu, pembelajaran akan berjalan dengan baik jika hal yang satu dengan yang lain berhubungn dengan baik.

Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan model desain sistem pembelajaran ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli, dan memodifikasi bahan ajar. Dengan kata lain mencakup kegiatan memilih, menentukan metode, media serta strategi pembelajaran yang sesuai untuk digunakan dalam menyampaikan materi atau substansi program. Dalam melakukan langkah pengembangan, ada dua tujuan penting yang perlu dicapai. Antara lain adalah : 1) Memproduksi, membeli, atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan sebelumnya. 2) Memilih media atau kombinasi media terbaik yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Pertanyaan-pertanyaan kunci :

o Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli untuk dapat digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran? : Tidak harus membeli bahan ajar, guru dapat menggunakan buku yang tersedia, hanya saja dalam pembelajaran ini butuh ekperimen sehingga butuh peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk praktikum.

o Bahan ajar seperti apa yang harus disiapkan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik? : guru dapat membuat alat-alat atau media pembelajaran yang dikembangkan untuk materi transformator.

o Bahan ajar seperti apa yang harus dibeli dan dimodifikasi sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan siswa yang unik dan spesifik? Bahan ajar prkatikum yang dapat di modifikasi dan di eksperimenkan untuk pemahaman peserta didik.

o Bagaimana kombinasi media yang diperlukan dalam menyelenggarakan program pembelajaran? : selain modifikasi alat, media pembelajaran alat-alat lainnya yaitu tranformator, buku panduan praktek yang memudahkan peserta didik dalam bereksperimen.

(6)

a. Pengembangan Media

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, maka diperlukan sarana pendukung:

1. LCD dan laptop

2. Adanya modul dan buku ajar

b. Melakukan susunan kegiatan pembelajaran

1. Mengondisikan kelas

2. Menilai, memberikan penjelasan-penjelasan dengan media yang dilakukan 3. Melakukan Tanya jawab / diskusi dengan mahasiswa tentang materi yang telah

diberikan

Contoh pengembangan yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangan media ajarnya seperti pengembangan video pembelajaran:

Dan langkah-langkah praktikum transformator seperti:

Alat dan Bahan

1. Trafo

2. Osiloskop

3. Multimeter

4. Papan VCB

5. Tang potong

6. Tenol

7. Kabel AC

8. Solder

9. Isolator

(7)

11. Penjepit buaya

12. Pasta

13. Konektor

14. Atraktor

15. Solasi

Cara Kerja

a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum pengukuran trafo. b. Memasang kaki pada papan VCB.

c. Memasang trafo pada papan VCB

d. Mengupas kedua ujung kabel dan menghubungkan ujung kabel ke jack dan ujung satunya lagi ke trafo

e. Pada sambungan kabel pada trafo disolder dan dibungkus dengan isolasi f. Mengukur tegangan trafo dengan menggunakan multimeter serta osiloskop. g. Mencatat hasil pengamatan tersebut

4. Implementation

Suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat tidak akan kita ketahui hasilnya apabila tidak ada suatu tindakan yang dilakukan. Adanya tindakan tersebut sangat berarti karena pembelajaran akan memunculkan hal baru berupa dampak yang dapat dijadikan pengalaman atau bahkan acuan apabila telah membuahkan hasil, untuk itulah perlu adanya implementasi yang berarti pelaksanaan atau penerapan dari suatu rencana dimana ini merupakan salah satu model ADDIE yang menjadi satu kesatuan dengan tahap-tahap sebelumnya sebagai penyempurna dan cukup berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran. Implementasi atau penyampaian materi pembelajaran merupakan langkah keempat dari model desain sistem pembelajaran ADDIE. Tujuan utama dari langkah ini antara lain : 1) Membimbing siswa untuk mencapai tujuan atau kompetensi. 2) Menjamin terjadinya pemecahan masalah / solusi untuk mengatasi kesenjangan hasil

(8)

3) Memastikan bahwa pada akhir program pembelajaran, siswa perlu memilki kompetensi – pengetahuan, ketrampilan, dan sikap - yang diperlukan.

Pertanyaan-pertanyaan kunci yang harus dicari jawabannya oleh seorang perancang program pembelajaran pada saat melakukan langkah implementasi yaitu sebagai berikut :

1. Metode pembelajaran seperti apa yang paling efektif utnuk digunakan dalam penyampaian bahan atau materi pembelajaran? : Simulasi atau video mengenai transformator sebelum mereka melakukan eksperimen, atau praktikum

2. Upaya atau strategi seperti apa yang dapat dilakukan untuk menarik dan memelihara minat siswa agar tetap mampu memusatkan perhatian terhadap penyampaian materi atau substansi pembelajaran yang disampaikan? : Dengan berkerja secara kelompok dalam metode eksperimen, siswa diharapkan tertarik pada materi yang akan dipelajari.

5. Evaluation

(9)

APLIKASI RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BERDASARKAN MODEL ADDIE

Tempat : Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan

Sasaran : Taruna Teknik Listrik Bandara Angkatan XII Semester II

Mata Kuliah : Fisika Teknik

Materi Pokok : Transformator Daya Frekunesi

Alokasi waktu : 150 menit

Rencana Pembelajaran :

Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkanajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramahlingku ngan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) danmenunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsadalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalammenempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

(10)

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkaitdengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, danmampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

A. KOMPETENSI DASAR

1. Mampu menjelaskan Prinsip GGL dan aplikasinya.

B. INDIKATOR

1. Mampu menjelaskan lilitan kumparan

2. Mampu menjelaskan perubahan garis gaya magnit 3. Mampu menjelaskan aplikasi gaya GGL

4. Mampu menjelaskan hukum induksi Faraday dan Lenz 5. Mampu menjelaskan GGL perlawanan dan arus Eddy. 6. Mampu menjelaskan prinsip induksi elektromagnetik B. MATERI PEMBELAJARAN

1. Lilitan Kumparan

2. Perubahan garis gaya magnit 3. Aplikasi gaya GGL

4. Hukum induksi faraday dan lenz 5. GGL perlawanan dan arus Eddy

D. METODE DAN MODEL PEMBELAJARAN

METODE PEMBELAJARAN : Metode Eksperimen MODEL PEMBELAJARAN : Inquri Based Learning

Peserta didik memulai kegiatan dengan berdoa menurut kepercayaannya masing-masing

Mengecek kehadiran peserta didik

(11)

Guru Bertanya tentang keadaan peserta didik

Motivasi

Peserta didik diberi pertanyaan yang mengarah pada pembelajaran mengenai prinsip induksi magnetik dan GGL

Guru memancing siswa untuk mengingatkan bagaimana hukum prinsip Faraday

110 menit

20 menit Kegiatan Inti  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok

 Siswa mengamati video tentang prinsip induksi elektromanetik dan mengenai transformator dan diberikan pertanyaan sebagai perumusan masalah dan berkelanjutan dalam eksperimen yang akan dilakukan mengenai perbandingan tegangan transformator yang diukur melalui multimeter dengan osiloskop.

 Membuat hipotesis dalam kelompok masing masing mengenai eksperimen yang dilakukan

 Melakukan percobaan untuk mendapatkan data  Mengolah data agar dapat menguji hipotesis yang

telah dibuat sebelumnya

 Siswa melakukan diskusi terhadap hasil eksperimen yang telah dibuat untuk dapat mengetahui dan menguji hipotesis

 Siswa berdiskusi dan memberikan masukan dari masing-masing kelompok terhadap hasil eksperimen yang telah dilakukan dengan mengajukan pertanyaan bagi kelompok yang persentase

Kegiatan Penutup

1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari.

2. Menjawab pertanyaan yang telah diberikan

3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing.

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN Ø Media : video, laptop, infocus

Ø Alat / Bahan : perlengkapan simulasi pemilihan umum

(12)

http://rangkaianelektronika.info/fungsi-trafo/

H. Penilaian

 Penilaian Penilaian yang dilakukan dengan 4 cara penilaian yaitu Penilaian Sikap

a. Teknik penilaian : penilaian diri

b. Bentuk instrumen : lembar penilaian diri c. Instrumen : terlampir

Penilaian Sikap sosial

a. Teknik penilaian : observasi

b. Bentuk instrumen : lembar observasi c. Instrumen : terlampir

Penilaian Pengetahuan

a. Teknik penilaian : tes terlulis

b. Bentuk instrumen : soal pilihan ganda c. Instrumen : terlampir

Penilaian Keterampilan a. Teknik penilaian : observasi

(13)

contoh langkah-langkah eksperimen yaitu:

TRANSFORMATOR

A. Tujuan

a. Membandingkan tegangan transformator yang diukur melalui multimeter dengan osiloskop.

B. Landasan Teori

Trafo atau transformator adalah pengubah tegangan listrik bolak-balik agar diperoleh tegangan yang diinginkan (lebih besar atau lebih kecil). Transformator untuk menaikkan tegangan disebut transformator step up, sedangkan transformator penurun tegangan disebut transformator step down.Transformator terdiri atas sebuah inti besi yang diberi lilitan primer dan sekunder. Alat ini bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik. Apabila terjadi perubahan fluks magnet pada kumparan primer, maka akan diteruskan ke kumparan sekunder dan menghasilkan gaya gerak listrik induksi dan arus induksi. Agar selalu terjadi perubahan fluks magnet, maka arus yang masuk (input) harus arus bolak balik (AC).

Bentuk dasar dari transformator adalah sepasang ujung pada bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan skunder merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang dinamakan inti trafo. Biasanya inti pengertian transformator terbuat dari lempengan besi yang disusun menjadi satu membentuk teras besi. Sedangkan trafo frekuensi tinggi di gunakan pada rangkaian radio yang menggunakan inti ferit (serbuk besi yang dipadatkan)..

Prinsip Kerja Transformator

Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance). Pada skema transformator di bawah ini, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada

kumparan sekunder akan berubah polaritasnya.

Hubungan antara tegangan primer,primer (volt)

Vs = tegangan sekunder (volt)

Np = jumlah lilitan primer

(14)

Simbol Transformator

Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu:

1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).

2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).

Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:

1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns).

2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP).

3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer,

Sehingga dapat dituliskan:

C. Alat dan Bahan

1. Trafo

2. Osiloskop

3. Multimeter

4. Papan VCB

5. Tang potong

6. Tenol

7. Kabel AC

8. Solder

9. Isolator

10. Dioda

11. Penjepit buaya

12. Pasta

13. Konektor

(15)

15. Solasi

D. Cara Kerja

a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam praktikum pengukuran trafo.

b. Memasang kaki pada papan VCB. c. Memasang trafo pada papan VCB

d. Mengupas kedua ujung kabel dan menghubungkan ujung kabel ke jack dan ujung satunya lagi ke trafo

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan mengelola keuangan adalah proses bagaimana individu menggunakan dana/uang yang dimilikinya untuk memenuhi kebutuhan

Pada prinsipnya peramalan jumlah cadangan minyak atau gas sisa dengan metode decline curve adalah memperkirakan hasil ekstrapolasi (penarikan garis lurus) yang diperoleh dari

This process starts in Read excel step, which is an excel files in clustering data are processed with k-means algorithm, after that, these datas will be on apply model

digunakan oleh Siswa dalam Menjelaskan Fenomena Alam” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan saya tidak melakukan penjplakan atau

Penyelesaian masalah optimasi dengan program linier dimulai dengan menentukan variabel-variabel keputusan yang hendak dicari nilai variabel optimumnya, lalu

SELONG, SEPTEMBER. KASAT

ملعتلا جذوم ملعتلا سيردتلا ةيقايسلا رثأت" عوضو ا تح ىملعلا ثح )لتج( تااصتا ةردق ىلع يضايرلا جنوحا جنولوت ةعباسلا ةئفلا ةصاخ فارطأا ددعت ا يراجتلا ماظ لا

Selain itu dari pengamatan ini mahasiswa praktikan memperoleh gambaran mengenai seorang guru dalam proses belajar mengajar, yang meliputi cara memgelola kelas,