• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MOTI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MOTI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

1

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN

ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI

(STUDI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG)

Dika Arizona1*), Harsuko Riniwati2*) dan Nuddin Harahap3*)

PS Agribisnis Perikanan

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan 1*)

dikakalajengkingsting@yahoo.co.id2*)riniwatisepk@ub.ac.id3*)marmunnuddin@ub.ac.id

ABSTRAK

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenganalisis dan menjelaskan (1) Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang, (2) Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang,(3) Pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang.Penelitiaan ini dilaksanakan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang.Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan menggunakan instrument daftar pertanyaan atau kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Pola pengaruh yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja, komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. Dari hasil regresi linier berganda dapat dilihat seberapa besar pengaruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen, dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa untuk variabel Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2), bernilai positif yang berarti apabila nilai dari

masing-masing variabel meningkat satu kali makaakan meningkatkan kinerja pegawai. Sedangkan variabel Komitmen Organisasional (X3) bernilai negatif yang berarti apabila komitmen organisasional

meningkat satu kali maka kinerja pegawai akan menurun. Hasil Uji t secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang yaitu motivasi kerja dimana setiap variabel motivasi kerja meningkat satu kali maka kinerja pegawai akan meningkat dengan asumsi variabel lain dianggap konstan.

Kata kunci: gaya kepemimpinan, motivasi kerja, komitmen organisasi

ABSTRACT

Human resources is a central factor in an organization. Whatever the shape and purpose, the organization is based on a variety of visions for the benefit of man and in the execution of its mission is managed and maintained by humans. Thus man is a strategic factor in all the activities of the institution/ organization. The purpose of this study is to analyze and explain (1) The effect of leadership style on employee performance Marine and Fisheries Agency Malang, (2) Effect of motivationon employee performance Marine and Fisheries Agency Malang, (3) effect of organizational commitment on employee performance Marine and Fisheries Agency Malang. Penelitiaan was conducted at the Department of Marine and Fisheries Malang. The method used is a survey method using questionnaires or questionnaire instrument as a means of data collection. The pattern of influence that will be revealed in this study is the influence of leadership styles, motivation, organizational commitment to employee performance Marine and Fisheries Agency Malang. From the results of multiple linear regression can be seen how much influence the independent variables affect the dependent variable, the equation can be seen that for a Leadership Style variabel (X1), work motivation (X2), is positive, which means that if the value of each variable increases the time it will improve employee performance. While the Organizational Commitment variable (X3) is negative, which means if one organizational commitment increases the performance of employees will decrease. T-test results can be partially concluded that the independent variabels that most affect the performance of the Department of Marine and Fisheries officials Malang ie where each variable motivation work motivation increases the time the employee's performance will increase, assuming other variables held constant.

(2)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

2

PENDAHULUAN

Teknologi dan ilmu pengetahuan yang berkembang sangat pesat didukung oleh proses tranformasi informasi sedemikian rupa sehingga mengakibatkan perubahan pola hidup manusia. Berbagai pengaruh perubahan terjadi akibat globalisasi yang berdampak pada reformasi menuntut organisasi baik swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna menghadapi tuntutan perubahan dan berupaya menyusun kebijakan yang selaras dengan perubahan lingkungan.

Fenomena perubahan mendasar pada organisasi pemerintah dimanifestasikan dengan lahirnya Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah dan Undang-undang Nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan telah memberikan arah perubahan dalam penyelenggaraan pemerintah dan tatanan pengelolaan bidang perikanan yang berkesinambungan dan sinergis sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dampak dari lahirnya Undang-undang tersebut adalah terbentuknya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang awalnya merupakan Cabang Dinas milik Dinas Perikanan Propinsi Propinsi Jawa Timur dengan nama "Cabang Dinas Perikanan Daerah Propinsi Jawa Timur di Kabupaten Malang". Selanjutnya sejalan dengan semangat otonomi daerah, pada tahun 1993 Dinas Kelautan dan Perikanan diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Malang dengan nama "Dinas Perikanan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Malang". Setelah era reformasi tepatnya di masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dimana saat itu Kelautan dan Perikanan menjadi Departemen tersendiri dengan nama Departemen Eksplorasi Laut dengan menterinya Ir. Sarwono Kusumaatmadja, maka pada tahun 2001, Dinas Kelautan dan Perikanan berubah nama menjadi "Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang". Namun pada akhir tahun 2004, sejalan diterapkannya PP 8 Tahun 2003, Dinas Kelautan dan Perikanan digabung dengan Dinas Peternakan menjadi "Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang".

Kemudian terhitung sejak tanggal 29 Pebruari 2008 seiring diterapkannya PP No. 41 Tahun 2007 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang menjadi Dinas tersendiri dengan nama "Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang" yang dibentuk berdasarkan Perda Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2008 tanggal 28 Pebruari 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Perbup No. 18 Tahun 2008 tanggal 29 Pebruari 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Dinas Kelautan dan Perikanan. Hal ini menjadikan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang memiliki kesempatan dan kewenangan mengurus dirinya sendiri sesuai dasar hukum yang berlaku.

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi.Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi.Selanjutnya, Manajemen Sumberdaya Manusia berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimal.

Menurut Anthony dan Young dalam Salusu (2003) Manajemen strategik tidak hanya digunakan pada sektor swasta tetapi juga sudah diterapkan pada sektor publik.Penerapan manajemen strategik pada kedua jenis institusi tersebut tidaklah jauh berbeda, hanya pada organisasi sektor publik tidak menekankan tujuan organisasi pada pencarian laba tetapi lebih pada pelayanan. Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk dapat meningkatkan kinerja baik sekarang dan yang akan datang secara berkesinambungan, sehingga dapat mempertahankan keunggulan kompetitifnya.

Organisasi pada umumnya percaya bahwa untuk mencapai keunggulan harus mengusahakan kinerja individual yang setinggi-tingginya, karena pada dasarnya kinerja individu mempengaruhi kinerja tim atau kelompok kerja dan pada akhirnya mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan. Berbagai macam strategi akan ditempuh oleh organisasi dalam meningkatkan kinerja pegawainya demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya dengan mewujudkan komitmen organisasional melalui gaya kepemimpinan dan motivasi kerja yang sesuai dengan harapan karyawan.

Nurjanah (2008) membuktikan bahwa gaya kepemimpinan secara langsung mempengaruhi kinerja karyawan itu sendiri. Ketika gaya kepemimpinan dibangun dan diperkuat oleh komitmen organisasi, maka kinerja karyawan diyakini dapat diwujudkan, dengan kata lain bahwa komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.

Untuk meningkatkan komitmen organisasional dalam mencapai kinerja yang maksimal selain memperhatikan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang pemimpin, perlu juga melihat faktor motivasi yang diberikan kepada pegawai, karena komitmen pegawai untuk terus bekerja menjadi bagian dari suatu organisasi akan meningkat apabila didukung adanya motivasi yang tinggi dari pegawai yang terkait dengan pekerjaannya.

(3)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

3

yang dilakukan dapat memberikan manfaat kepada organisasi.Oleh karena itu, perusahaan juga penting untuk memperhatikan aspek motivasi yang dimiliki oleh tenaga kerjanya agar perusahaan tidak kehilangan individu-individu yang berkualitas.

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapapermasalahan sebagai berikut: 1. Apakah gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional berpengaruh terhadap

kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang?

2. Apakah faktor dari gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional yang dominan paling berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang?

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang

2. Pengaruh faktor dari gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. SDM Dinas

Diharapkan penelitian ini mampu meningkatkan kinerja pegawai sehingga pekerjaan yang dilakukan dan tujuan yang ingin dicapai sesuai berdasarkan visi organisasi.

2. Organisasi Publik atau Pemerintah

Sebagai informasi atau masukan bagi organisasi publik/pemerintah khususnya Dinas Kelautan dan Perikanan berkenan dengan gaya kepemimpinan, motivasi, komitmen terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil.

3. Peneliti

Akan memperoleh wawasan yang nyata dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan fenomena yang ada.

METODOLOGI

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 September - 8 Oktober 2012 berlokasi di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang mengenai gaya kepemimpinan, motivasi kerja, komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai negeri.

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini terdapat dua macam yaitu : 1. Data primer

Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara).Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

2. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara tidak langsung namun bersifat menunjang, seperti literature, hasil penelitian terdahulu, dokumentasi atau file yang diperoleh dari pihak-pihak terkait seperti struktur organisasi, deskripsi pekerjaan.

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006).Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). SedangkanPopulasi target adalah sekelompok orang yang mempunyai pengetahuan dan pandangan serta mampu memberikan tanggapan terhadap isi survei.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Dinas Kelautan Dan Perikanan Kabupaten Malang yang meliputi seluruh staf dan pimpinan pada level menengah meliputi Kepala Bidang dan Kepala Seksi, kecuali pimpinan puncak atau Kepala Dinas

Teknik pengampilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2010) teknik sampling jenuh/sensus adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi yaitu seluruh pegawai pada Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang yang meliputi seluruh staff dan pimpinan pada level menengah meliputi Kepala Bidang dan Kepala Seksi, kecuali pimpinan puncak atau Kepala Dinas.

(4)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

4

Pada penelitian ini digunakan teknik penelitian lapangan yaitu upaya penelitian secara langsung pada obyek yang diteliti untuk mendapatkan data dari perusahaan. Adapun yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:

a. Angket (queationnaire)

Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan menggunakan seperangkat pernyataan tertulis yang ditujukan kepada responden. Merupakan instrumen yang dirancang secara spesifik untuk memperoleh informasi yang akan digunakan untuk kepentingan analisis, metode ini dilakukan dengan memberikan pertanyaan dan pernyataan yang terstrukur dan sistematis yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, kuesioner tersebut diberikan langung kepada Pegawai Negeri Sipil di Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang.

b. Wawancara

Merupakan proses memperoleh keterangan dengan cara bertanya langsung kepada pihak-pihak terkait. Metode wawancara ini dilakukan untuk mengungkap fakta yang terjadi dilapangan dan memperoleh data tambahan yang mendukung angket (queationnaire).

c. Observasi

Observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sesuai dengan yang disaksikan dengan mengandalkan penglihatan dan pendengaran. Hal ini dilakukan dengan melakukan pencatatan data yang dibutuhkan selama penelitian. Observasi dalam penelitian ini untuk mengetahui fenomena sosial dan gejala-gejala psikis.

d. Dokumentasi

Dari perolehan dokumentasi ini data-data yang didapatkan biasanya berupa laporan resmi atau berupa dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pemilik atau instansi tertentu yang fungsinya sebagai data pribadi atau kelompok ataupun dokumentasi tahunan. Dokumen-dokumen ini biasanya berupa arsip yang dimiliki setiap instansi. Dengan mendapatkan data yang terdokumentasi nantinya data-data yang dilaporkan akan akurat sesuai arsip pribadi atau instansi terkait yang akan mendukung dibuatnya laporan. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur organisasi dan denah lokasi.

Analisa Data

Analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat yaitu pengaruh variabel gaya kepemimpinan X1, motivasi kerja X2, dan komitmen organisasional X3

terhadap kinerja pegawai Y. Adapun rumus yang digunakan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Y = kinerja pegawai a = konstanta

b1,b2,b3 = koefisien regresi X1 = gaya kepemimpinan

X2 = motivasi kerja

X3 = komitmen organisasional

Pengujian Hipotesis

Penelitian pada dasarnya adalah usaha untuk mencari atau mengumpulkan data dan informasi yang akan digunakan untuk menguji suatu hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti data yang terkumpul (Arikunto, 1993). Perlu ditekankan disini bahwa pengujian hipotesis bukan bermaksud membuktikan benar tidaknya hipotesis tetapi menguji apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Hasil kajian empiris tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan dilakukan oleh Wijaya Noer (2008) mengemukakan hasil penelitian bahwa gaya kepemimpinan secara parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Pendapat tersebut didukung oleh Fernandez dan Perry (2010) temuan penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan terintegrasi dalam sektor publik dapat memperbaiki kinerja organisasional. Gaya kepemimpinan terintegrasi secara positif berhubungan dengan kinerja pemerintah.

Hasil kajian empiris tentang pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dilakukan oleh Oluyesi A dan Hammed, T. Ayo (2009) menemukan bukti bahwa motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut juga didukung oleh Permana Fahmi (2009) hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi ekstrinsik dan motivasi intrinsik berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan non medis.

(5)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

5

Pangestuti A (2009) bahwa budaya organisasi dan komitmen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

Uji statistik ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji kebenaran dan membuktikan ada tidaknya korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Kemudian untuk melakukan uji atas hipotesis yang telah dirumuskan maka dilakukan pengujian sebagai berikut:

a. Uji F

Tujuan pengujian Uji F adalah untuk menguji pengaruh variabel-variabel bebas secara keseluruhan terhadap variabel terikat. Pengujiannya sebagai berikut :

Hipotesis :

H0 : β1 = β2 = β3…..=βn = 0

H1 : β1 = β2 = β3.... βn ≠ 0

Uji statistik yang digunakan adalah uji F dengan rumus:

F-hitung =

F-hitung > F-tabel (k-1, n-k), maka tolak H0

F-hitung < F-tabel (k-1, n-k), maka terima H0

Membandingkan nilai sig F dengan α

Jika sig F <α , maka H0 ditolak dan H1 diterima

Jika sig F >α , maka H0 diterima dan H1 ditolak

b. Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi (R2) dapat dihitung langsung dari data bersamaan dengan koefisien regresinya. Kegunaan dari koefisien determinasi adalah untuk mengukur tingkat ketepatan yang paling baik dari analisis regresi. Jika data observasi dapat tepat pada garis regresi yang diestimasi, maka dikatakan kecocokan sempurna dapat dicapai, dalam hal ini koefisien determinasi akan maksimum, yaitu sebesar 1. Kriteria pengujian, apabila koefisiensi determinasi sama dengan satu atau mendekati satu maka dianggap baik (Kusnawan, 2008). Koefisien determinasi dirumuskan sebagai berikut :

 Bila R2 = 1, berarti besarnya pengaruh dari variabel bebas terhadap naik turunnya variabel terikat sebesar 100%, sehingga tidak ada faktor lain yang mempengaruhinya.

 Bila R2 = 0, berarti variabel bebas tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

Kelemahan mendasar dalam penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap variabel independen yang dimasukan tidak peduli apakah variabel independen tersebut berpengeruh secara signifikan atau tidak. Oleh karena itu para peneliti dianjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model yang terbaik. Tidak seperti R2, nilai adjusted R2 dapat naik dan turun apa bila satu variabel ditambahkan kedalam model (Ghozali, 2005).

c. Uji t

Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji koefisien regresi secara parsial atau digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas(X) terhadap variabel terikat(Y). Alat ini digunakan untuk mengetahui variabel bebas (x) mana yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat (Y). Pengujian secara statistik sebagai berikut :

Hipotesis :

H0 : βi = 0 H1 : βi ≠ 0

Uji statistik yang digunakan adalah uji t menurut Soekartawi (1990), uji t digunakan untuk menguji masing-masing koefisien regresi yang secara matematis dinyatakan sebagai berikut :

(6)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

6

Kriteria uji ini membandingkan antara nilai t hitung dengan nilai t tabel. Jika dari perhitungan diperoleh t hitung > t tabel, berarti variabel bebas secara individu berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan tertentu. Jika t hitung < t tabel, berarti variabel bebas secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pada tingkat kepercayaan tertentu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah kuesioner disebar maka selanjutnya akan diuji apakah kuesioner tersebut valid atau tidak. Menurut Arikunto (2006), validitas adalah salah satu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrumen. Hasil uji validitas dinyatakan valid apabila jika rhitung> rtabel dengan taraf

signifikasi 5%. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi positif dan besarnya lebih dari 0,3 (Sugiono,2008). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 19 For Windows, berikut hasil uji validitas variabel yang telah dilakukan:

Tabel 1. Uji Validitas Item Variabel X1 (Gaya Kepemimpinan)

Item Validitas Kesimpulan

Korelasi Sig (X1)

Gaya Kepemimpinan

X1.1 0,680 0,00 Valid

X1.2 0,676 0,00 Valid

X1.3 0,675 0,00 Valid

X1.4 0,623 0,00 Valid

X1.5 0,621 0,00 Valid

X1.6 0,533 0,00 Valid

X1.7 0,667 0,00 Valid

X1.8 0,660 0,00 Valid

X1.9 0,532 0,00 Valid

X1.10 0,750 0,00 Valid

X1.11 0,713 0,00 Valid

X1.12 0,588 0,00 Valid

X1.13 0,688 0,00 Valid

X1.14 0,636 0,00 Valid

X1.15 0,605 0,00 Valid

Sumber: Data Primer (output SPSS 19 for Windows), 2012

Berdasarkan data dari Tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa semua indikator instrument pernyataan X1.1, X1.2, X1.3 ,..., X1.15 adalah valid dengan nilai korelasi yang didapat lebih besar dari 0,3

dan signifikan hasil lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian maka ke-15 butir pernyataan untuk mengukur variabel “Gaya Kepemimpinan” (X1) pada penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur

variabel yang diteliti.

Pengujian berikutnya adalah uji validitas variabel motivasi kerja, menurut Arikunto (2006), validitas adalah salah satu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrumen.Hasil uji validitas dinyatakan valid apabila jika rhitung> rtabel dengan taraf signifikasi 5%. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi positif dan besarnya lebih dari 0,3 (Sugiono,2008). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 19 For Windows, berikut hasil uji validitas variabel yang telah dilakukan:

Tabel 2. Uji Validitas Item Variabel X2 (Motivasi Kerja)

Item Validitas Kesimpulan

Korelasi Sig (X2)

Motivasi Kerja

X2.1 0,592 0,00 Valid

X2.2 0,764 0,00 Valid

X2.3 0,702 0,00 Valid

X2.4 0,769 0,00 Valid

X2.5 0,824 0,00 Valid

X2.6 0,781 0,00 Valid

X2.7 0,822 0,00 Valid

X2.8 0,559 0,00 Valid

Sumber: Data Primer (output SPSS 19 for Windows), 2012

Berdasarkan data dari Tabel 2 diatas, menunjukkan bahwa semua indikator instrument pernyataan X2.1, X2.2, X2.3 ,..., X2.8 adalah valid dengan nilai korelasi yang didapat lebih besar dari 0,3

(7)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

7

mengukur variabel “Motivasi Kerja” (X2) pada penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur variabel

yang diteliti.

Setelah uji validitas variabel motivasi kerja selanjutnya adalah hasil uji validitas variabel komitmen organisasional. Menurut Arikunto (2006), validitas adalah salah satu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrumen. Hasil uji validitas dinyatakan valid apabila jika rhitung> rtabel dengan taraf signifikasi 5%. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi

positif dan besarnya lebih dari 0,3 (Sugiono,2008). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 19 For Windows, berikut hasil uji validitas variabel yang telah dilakukan:

Tabel 3. Uji Validitas Item Variabel X3 (Komitmen Organisasional)

Item Validitas Kesimpulan

Korelasi Sig

(X3)

Komitmen Organisasional

X3.1 0,512 0,00 Valid

X3.2 0,530 0,00 Valid

X3.3 0,641 0,00 Valid

X3.4 0,675 0,00 Valid

X3.5 0,668 0,00 Valid

X3.6 0,720 0,00 Valid

X3.7 0,623 0,00 Valid

X3.8 0,529 0,00 Valid

X3.9 0,638 0,00 Valid

Sumber: Data Primer (output SPSS 19 for Windows), 2012

Berdasarkan data dari Tabel 3. diatas, menunjukkan bahwa semua indikator instrument pernyataan X3.1, X3.2, X3.3 ,..., X3.8 adalah valid dengan nilai korelasi yang didapat lebih besar dari 0,3

dan signifikan hasil lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian maka ke-9 butir pernyataan untuk mengukur variabel “Komitmen Organisasional” (X3) pada penelitian ini adalah valid atau dapat

mengukur variabel yang diteliti.

Uji validitas berikutnya pada penelitian ini adalah uji validitas variabel kinerja pegawai. Menurut Arikunto (2006), validitas adalah salah satu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan suatu instrumen. Hasil uji validitas dinyatakan valid apabila jika rhitung>rtabel dengan taraf

signifikasi 5%. Suatu instrumen dikatakan valid apabila memiliki nilai korelasi positif dan besarnya lebih dari 0,3 (Sugiono,2008). Uji validitas pada penelitian ini menggunakan SPSS 19 For Windows, berikut hasil uji validitas variabel yang telah dilakukan:

Tabel 4. Uji Validitas Item Variabel Y (Kinerja Pegawai)

Item Validitas Kesimpulan

Korelasi Sig

(Y) Kinerja Pegawai

Y1 0,795 0,00 Valid

Y2 0,795 0,00 Valid

Y3 0,778 0,00 Valid

Y4 0,530 0,00 Valid

Y5 0,663 0,00 Valid

Y6 0,714 0,00 Valid

Y7 0,617 0,00 Valid

Y8 0,707 0,00 Valid

Y9 0,488 0,00 Valid

Y10 0,778 0,00 Valid

Sumber: Data Primer (output SPSS 19 for Windows), 2012

Berdasarkan data dari Tabel 4 diatas, menunjukkan bahwa semua indikator instrument pernyataan Y1, Y2, Y3 ,..., Y10 adalah valid dengan nilai korelasi yang didapat lebih besar dari 0,3 dan

signifikan hasil lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian maka ke-10 butir pernyataan untuk mengukur variabel “Kinerja Pegawai” (Y) pada penelitian ini adalah valid atau dapat mengukur variabel yang diteliti.

(8)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

8

Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel (X1, X2, X3)

Variabel Alpha Cronbach Keterangan Gaya Kepemimpinan (X1)

Motivasi Kerja (X2)

Komitmen Organisasional (X3)

0,894 0,870 0,775

Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Data Primer (output SPSS 19 for Windows),2012

Berdasarkan data dari Tabel 5. diatas, dapat dikatakan bahwa item–item variabel yang digunakan adalah reliabel. Dikatakan reliabel karena nilai Alpha Cronbach yang didapat lebih dari 0,60. Sehingga dapat dikatakan seluruh item variabel (gaya kepemimpinan (X1), motivasi kerja (X2),

komitmen organisasional (X3)) dapat diandalkan atau reliabel dan data yang dihasilkan sesuai dengan

kondisi sesungguhnya.

Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier digunakan untuk menganalisis kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang dengan melihat pengaruh variabel gaya kepemimpinan (X1), motivasi

kerja (X2), komitmen organisasional (X3) terhadap kinerja pegawai (Y), maka dilakukan analisis dan

interprestasi yang akan dijelaskan pada uraian berikut ini:

Tabel 6. Hasil Analisis Regresi

No Variabel Koefisien Regresi

(B)

Sig t Keterangan

Constant -1,040

1 Gaya Kepemimpinan (X1) 0,440 0,00

0

Signifikan

2 Motivasi Kerja (X2) 0,461 0,00

0

Signifikan

3 Komitmen

Organisasional(X3)

-0,002 0,96

7

Tidak Signifikan R = 0,961

R Square = 0,923 Adjusted R square = 0,918 Fhitung = 187.840

Sig F = 0,000

α = 0,05 n = 51

Sumber: Data Primer (Output SPSS 19 For Windows),2012

Dari hasil analisis diperoleh Nilai F hitung sebesar 187.840 dengan signifikansi sebesar 0,000.

Tabel 7. Hasil Uji F

Nilai Status Hipotesis

F = 187,840 Sig F = 0,000

Α = 0,005

H0 Ditolak Ada pengaruh yang signifikan secara simultan

(serentak) dari variabel independen (X1, X2,

dan X3) terhadap variabel dependen (Y)

Sumber: Data Primer (Output SPSS 19 For Windows),2012

Dari hasil pengujian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa variasi perubahan nilai variabel dependen (Y) dapat dijelaskan oleh variabel independen (X1, X2, dan X3) yang artinya semua variabel

independen meliputi: Gaya Kepemimpinan (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Komitmen Organisasional

(X3) secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yaitu kinerja pegawai Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang dengan kata lain model regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang .

Dari hasil analisis regresi yang telah ditampilkan pada tabel 4.15 terlihat bahwa variabel X1

dan X2 memiliki nilai signifikansi t < α (0,05), sedangkan variabel X3 memiliki nilai signifikan t > α

(0,05).

Uji Asumsi Klasik

(9)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

9

Gambar 1. Hasil Pengujian Normalitas

Dari gambar terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dari arah kiri bawah menuju kanan atas, sehingga memenuhi asumsi normalitas.

Dari hasil pengujian heteroskedastisitas pada tabel.8 dibawah menunjukkan bahwa signifikan > 0,05 (5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang digunakan tidak terjadi heteroskedastisitas

Tabel 8. Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas Variabel Koefisien Sig Keterangan

X1 (b1)

X2 (b2)

X3 (b3)

-0,562 0,270 -0,177

0,049 0,337 0,232

Homokedastisitas Homokedastisitas Homokedastisitas Sumber: Data Primer (Output SPSS 19 For Windows),2012

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada tabel.9 dibawah dapat diketahui bahwa masing-masing variabel bebas mempunyai nilai VIF < 10, sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi yang digunakan bebas multikolonieritas.

Tabel 9. Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas

Variabel bebas Tolerance VIF Keterangan Gaya kepemimpinan (X1) 0.221 4.521 Non

multikolonieritas Motivasi kerja (X2) 0.220 4.542 Non

multikolonieritas Komitmen organisasional (X3) 0.798 1.254 Non

multikolonieritas Sumber: Data Primer (Output SPSS 19 For Windows),2012

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan permasalahan dan pembahasan tentang analisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

- Variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional dapat dibuktikan secara simultan atau bersama-sama semua variabel berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. Secara parsial gaya kepemimpinan dan motivasi kerja mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang. Sedangkan secara parsial komitmen organisasional tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang.

- Variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan komitmen organisasional yang berpengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai dinas kelautan dan perikanan kabupaten malang adalah variabel motivasi kerja dengan nilai koefisien regresi B sebesar 0,461 dengan nilai

(10)

Recieved 18 January 2013, Accepted 15 May 2013

10

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan diatas, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian ditemukan fakta yang terjadi bahwa gaya kepemimpinan dapat meningkatkan kinerja pegawai apabila pemimpin menganut paham demokratis, komunikatif dan mengadakan perhargaan/reward kepada pegawai yang berprestasi. Adapun upaya-upaya baru yang dapat dilakukan pemimpin supaya kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang dapat meningkat diantaranya:

- Memberikan pengaruh ideal

Dengan pengaruh ideal seorang atasan kadang perlu mengambil tindakan tanpa memperdulikan kepentingan bawahannya.

- Memberikan pengembangan intelektual

Dengan pengembangan intelektual, sebagai tindakan atasan yang tidak pernah percaya pada bawahan karena sikap pedulinya pada pekerjaan.

- Memberikan inspirasi

Dengan inspirasi, atasan memberikan kesempatan kepada bawahan untuk turut andil dalam pengambilan keputusan dengan harapan ada masukan yang lebih komprehensif sehingga keputusan lebih efektif

- Memberikan perhatian pribadi

Dengan perhatian pribadi hendaknya sebagai atasan secara pribadi memperhatikan bawahan yang bekerja keras, selalu membimbing bawahan yang sudah siap dipromosikan dan suka mengarahkan bawahan sesuai dengan tingkat kematangannya.

2. Dari hasil penelitian ditemukan fakta yang terjadi bahwa motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai apabila pegawai memiliki tanggung jawab/responsibility dan melakukan pengawasan. Adapun upaya-upaya baru yang dapat dilakukan supaya motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang diantaranya: - Menciptakan suasana kondusif

Suasana kondusif ini dapat tercipta bilamana seluruh komponen didalamnya bersatu padu, saling menghormati, tidak bersikap otoriter, serta menghilangkan kesan adanya perbedaan senior dan junior.

- Adanya rasa kebersamaan dan keterbukaan

Hal ini ditandai dengan adanya sikap saling menghormati, saling menghargai, serta adanya jalinan komunikasi yang harmonis antara pimpinan dengan bawahannya atau antar rekan kerja. Tanpa rasa kebersamaan dan keterbukan dari semua pihak, maka akan timbul asumsi yang kurang baik, yang pada akhirnya akan berdampak pada kinerja yang dihasilkan. Oleh karenanya rasa kebersamaan dan keterbukaan ini perlu sekali dipertahankan agar tercipta rasa nyaman dalam bekerja.

3. Dari hasil penelitian ditemukan fakta yang terjadi bahwa komitmen organisasional dapat meningkatkan kinerja pegawai apabila pemimpin memperjelas dan mengkomunikasikan misi organisasi, menjamin keadilan organisasi dan mendukung perkembangan pegawai. Adapun upaya-upaya baru yang dapat dilakukan supaya komitmen organisasional dapat meningkatkan kinerja pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang diantaranya:

- Meningkatkan loyalitas pegawai terhadap organisasi

Pemimpin percaya bahwa pegawai dapat menjalankan tugasnya dengan baik, oleh karena itu pegawai akan merasa senang bekerja di organisasi tersebut dan loyalitas kepada organisasi akan tercipta.

- Meningkatkan kesadaran kepada pegawai bahwa pegawai memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan organisasi.

Bahwa tanpa peran aktif dari pegawai yang terlibat mustahil organisasi dapat berjalan berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan atau dengan kata lain keberadaan pegawai vital bagi organisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Anggara dan Suhendi. 2010. Perilaku Organisasi. CV Pustaka Setia. Bandung.

Amiruddin. 2005. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pemerintah Kota Sorong. Jurnal Arthavidya, Tahun 6, No 2, Juli 2005, Hal 497-508

Arshadi. 2010. Basic Need Satisfaction, Work Motivation and Job Performance in an Industrial Company in Iran. Procedia Social and Behavioral Science 5 (2010) 1267-1272

Gambar

Tabel 1. Uji Validitas Item Variabel X1 (Gaya Kepemimpinan)
Tabel 3. Uji Validitas Item Variabel X3 (Komitmen Organisasional)
Tabel 5. Uji Reliabilitas Variabel (X1, X2, X3)
Tabel 8. Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas

Referensi

Dokumen terkait

[r]

terhadap aturan terkait pengelolaan sistem drainase perkotaan, kegiatan- kegiatan apa yang telah dilakukan dalam mendorong peran serta masyarakat misalnya saja k egiatan

Dapat dilihat bahwa ODHA dalam film ini ditampilkan sebagai sosok yang positif yang bisa memberikan semangat hidup pada orang lain, bukan seperti kecenderungan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi keakuratan pengenalan fonem dari kata yang telah diucapkan oleh pembicara dengan menggunakan pendekatan distribusi normal dan

Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan disiplin kerja karyawan di PT Pos Indonesia Surakarta; (2) Mendeskripsikan bagaimana

dikembangkan oleh pribadi siswa. Kemampuan dalam memahami disiplin ilmu sosial juga menjadi tujuan dalam pembelajaran IPS di SD. Pengembangan kemampuan dan rasa

Gambar – baik dalam bentuk grafik maupun foto – diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam naskah.. Judul gambar ditulis

Saran yang dapat diberikan kepada Pihak Bank Mandiri sebaiknya memperhatikan pelayanan berupa pemberian perhatian khusus bagi nasabah pada saat bertransaksi agar nasabah