• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Algortima Apriori Untuk Pengambilan Keputusan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Algortima Apriori Untuk Pengambilan Keputusan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Algoritma Apriori termasuk jenis aturan assosiasi pada data mining atau market

basket analysis,Tanna & Ghodasara(2014). Algoritma apriori salah satu algoritma

data mining berfungsi sebagai untuk menemukan pola frekuensi tinggi. Pola prekuensi

tinggi adalah item yang sering muncul pada database dan memiliki frekuensi support

diatas ambang tertentu yang disebut dengan istilah minimum support, Tanna &

Ghodasara (2014). Pola frekuensi tinggi ini digunakan untuk menyusun aturan

assosiasi dan juga beberapa teknik data mining lainnya, Tanna & Ghodasara (2014).

Dari teknik pengerjaannya algoritma apriori dibagi menjadi beberapa tahap yang

disebut iterasi. Tiap iterasi menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang yang

sama dimulai dari iterasi pertama yang menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan

panjang satu. Di iterasi pertama ini support dari setiap item dihitung dengan membaca

database.Setelah support dipilih sebagai pola frekuensi tinggi dengan panjang 1 atau

sering disebut 1-item set. Singkatan k-itemset berarti satu set yang dari k item, Heena

et al(2014).

Untuk asosiasi rule mining merupakan prosedur untuk mencari hubungan

antar item dalam suatu data set yang ditentukan meliputi : mencari kombinasi yang

sering terjadi dari suatu item set dan mendefenisikan condition dan result (untuk

conditional assosiation rule), Tanna & Ghodasara (2014). Dalam menentukan

association rule terdapat suatu interesttingness (ukuran kepercayaan) dari hasil

pengolahan data tertentu. Terdapat dua ukuran: support yakni menunjukkan berapa

besar tingkat dominasi dari suatu item/itemset dalam suatu transaksi, sedangakan

confidence menunjukkan hubungan antara dua item secara conditional( mis: seberapa

sering item B dibeli bersamaan jika orang membeli item A , Abdullah (2011).

Iterasi kedua menghasilkan 2-itemset yang tiap set-nya memiliki dua item. Pertama

dibuat kandidat itemset dari kombinasi semua 1-itemset. Lalu untuk tiap kandidat

(2)

artinya jumlah transaksi dalam database yang mengandung kedua item dalam

kandidat 2-itemset, Heena et al (2014). Setelah support dari semua kandidat 2-itemset

didapatkan, kandidat 2-itemset yang memenuhi syarat minimum support dapat

ditetapkan sebagai 2-itemset yang juga merupakan pola frekuensi tinggi dengan

panjang 2,Heena et al (2014).

Dari konsep algoritma apriori melakukan proses frequent itemset untuk

menemukan aturan asosiasi antara suatu kombinasi item/itemset, Abdullah (2011).

Analisis pola frekuensi tinggi dan pembentukan aturan asosiasi yang memenuhi syarat

minimum confidence. penyelesaian masalah pada proses akstraksi informasi dari

sebuah database atau data mining dengan melakukan generasi iterasi frequent itemset

dalam jenis aturan asosiasi rule mining (association rule mining) sehingga

menghasilkan nilai support dan confidence. Untuk menghasilkan nilai support dan

confidence harus melakukan membaca database secara berulang dan menghasilkan

frequent itemset cukup banyak begitu juga dengan candidate generation, Heena et al

(2014).

Untuk database yang cukup besar proses pencairan asosiasi rule mining pada

algoritma apriori membutuhkan waktu cukup lama, disebabkan semakin besar

database maka semakin banyak frequent yang dihasilkan dan candidate generation,

dapat dilihat pada gambar 1.1. Sehingga algoritma apriori ini perlu ada metode yang

baru dalam mengatasi banyak frequent item/itemset .

Gambar 1.1 Proses iterasi asosiasi rule pada algoritma apriori

(3)

Dari gambar 1.1. diatas diketahui bahwa semakin banyak / besar database

akan semakin banyak lagi proses iterasi kombinasi item/itemset yang harus dilakukan

setiap kali iterasi, sehingga waktu yang diperlukan cukup lama dalam penyelesaian

pencapaian nilai support dan confidence. Jadi inilah masalah algoritma apriori

sehingga perlu dikembangkan karena banyak menghasilkan candidate generation.

Penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan algoritma apriori tentang

frequent itemset: Penelitian Kaur et al (2014) desain dan implementasi efesien pada

algoritma apriori, Heena et al (2014) menganalisis frequent pattern dalam

perpindahan item pada algoritma apriori dan Penelitian Kumar & Rukmani (2010)

implementasi web menggunakan algoritma apriori dan algoritma FP-Growth.

Berdasarkan penelitian diatas, maka perlu dilakukan penelitian pada

algoritma apriori untuk pembuatan teknik baru dalam mengatasi masalah frequent

item/itemset dalam pencarian nilai support dan nilai confidence dalam asosiasi rule

mining pada database yang besar, sehingga tanpa melakukan candidate generation

dapat menghasilkan asosiasi rule mining dan hal ini mampu mengefesiensikan waktu

pengerjaan pada tahap frequent item pada algoritma apriori.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis mencoba meneliti bagaimana

mengatasi frequent item/itemset pada database yang cukup besar tanpa melakukan

candidate generation.

1.3. Batasan Masalah

Dengan rumusan masalah diatas, penulis membatasi masalah hanya mengkaji Pattern

Frequent Item/Itemset pada Algoritma apriori dengan menggunakan file database

(4)

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi frequent item/itemset pada proses

pembentukan asosiasi rule mining pada algoritma apriori dengan menerapkan teknik

metode baru.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Dengan menerapkan metode yang baru, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sekumpulan informasi yang tepat dan akurat untuk dijadikan

sebagai pengambilan keputusan.

2. Dengan mengembangkan algoritma apriori ini diharapkan dapat menambah

dan menggali pengetahuan ( knowledge database) berdasarkan pengalaman

yang telah terjadi sehingga mampu memahami pengembangan algoritma

Gambar

Gambar 1.1    Proses iterasi  asosiasi rule pada  algoritma apriori

Referensi

Dokumen terkait

In this research, the fire risk of region was forecasted and the risk map of that was provided using MODIS images by applying geographically weighted regression model with

Prestasi belajar siswa mengalami peningkatan tetapi masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM (70).Langkah-langkah yang dapat dilakukan pada pembelajaran

Jika yang dimaksud beliau dengan pluralisme sosial adalah sikap menerima pluralitas sosial dengan cara toleransi dan bergaul dengan akur dan damai, maka yakinlah cita-cita dakwah

terjemah ke penerjemah tersumpah à legalisir Kemenkumham (terjemahan) à legalisir Kemenlu (terjemahan) à Legalisir Kedubes Austria (asli dan terjemahan).

[r]

Dengan demikian, mayoritas responden mendapat kompensasi yang

4.Sistem sosial yang sangat permisif (tidak berani memberikan hukuman terhadap mereka yang melanggar hukum ). 3.Sistem Rekruitmen pegawai yang jelek Yang tidak memberikan

Metode yang digunakan dalam analisis terhadap peranan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat adalah metode