• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2018 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proyeksi Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2018 Chapter III VI"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, sosial, ketenagakerjaan, keuangan, pendapatan, dan keagamaan.Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari segenap instansi baik di pusat maupun daerah dengan tujuan mencegah dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan ukuran- ukuran lainnya. Berikut ini beberapa masa peralihan BPS di Indonesia.

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directur Vand Land Bouw Nijeverbeid en Handel), dan berkedudukan di Bogor.Kantor ini ditugaskan untuk mengelola dan mempublikasikan data statistik.

(2)

pekerjaan mekanisme statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor

Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea dan Cukai.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1944, pemerintahan Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti nama menjadi Shomubu Chosasitu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu, pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

(3)

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

Pada pemerintahan Orde Baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan Organisasi Biro Pusat Statistik.

Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 di tiap Propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan Badan Pusat Statistik. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti Undang-undang Nomor: 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan Keputusan RI No. 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi Badan Pusat Statistik yang baru.

(4)

Gambar 2.2 Logo Badan Pusat Statistik

Logo BPS terdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna. Adapun makna yang dimaksud adalah:

1. Biru

Memiliki makna tentang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS setiap 10 tahun sekali (tahun berakhiran angka 0) yang mencakup index pembangunan manusia, kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanan sosial, konsumsi dan pagelaran, pendidikan, perumahan, sosial budaya, tenaga kerja.

2. Hijau

Memiliki makna tentang Sensus Pertanian yang dilakukan setiap 10 tahun sekali (tahun berakhiran angka 3) yang mencakup index tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, perkebunan, perikanan dan peternakan.

3. Oranye

(5)

3.3 Visi dan Misi Badan Pusat Statistik (BPS)

Visi

“ BPS Pelopor Data Statistik Terpercaya Untuk Semua “

Misi

1. Memperkuat landasan konstitusional dan operasional lembaga statistik untuk penyelenggaraan statistik yang efektif dan efisien.

2. Menciptakan insan statistik yang kompeten dan profesional, didukung pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk kemajuan perstatistikan Indonesia.

3. Meningkatkan penerapan standar klasifikasi, konsep dan definisi, pengukuran, dan kode etik statistik yang bersifat universal dalam setiap penyelenggaraan statistik.

4. Meningkatkan kualitas pelayanan informasi statistik bagi semua pihak.

5. Meningkatkan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi kegiatan statistik yang diselenggarakan pemerintah dan swasta, dalam kerangka Sistem Statistik Nasional (SSN) yang efektif dan efisien.

3.4 Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan BPS Kabupaten

(6)

3.4.1 Tugas Pokok BPS Kabupaten

BPS Kabupaten mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan statistik dasar di Kabupaten sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

3.4.2 Fungsi BPS Kabupaten

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPS Kabupaten menyelenggarakan fungsi:

1. Penyelenggaraan statistik dasar di Kabupaten.

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS Kabupaten.

3. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga BPS Kabupaten.

3.4.3 Kewenangan BPS Kabupaten

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota mempunyai kewenangan:

1.Penyusunan rencana daerah di Kabupaten secara makro di bidang statistik.

2. Perumusan kebijakan dibidang statistik untuk mendukung pembangunan daerah di Kabupaten.

3. Penetapan sistem informasi statistik di Kabupaten dan penyelenggaraan statistik nasional di Kabupaten.

(7)

3.5 Struktur Organisasi

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

BPS Kabupaten mempunyai 1 (satu) sub bagian yang menangani segala urusan administrasi dan 5 (lima) seksi yang menangani kegiatan teknis BPS:

1. Kepala

1. Tugas Pokok Kepala

Tugas pokok kepala BPS Kabupaten Humbang Hasundutan sebagai instansi vertikal BPS yang berada di daerah, sesuai Bab 3 Pasal 36, Keputusan Kepala BPS Nomor 121 Tahun 2001, yaitu mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang kegiatan statistik pada lingkup Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(8)

2. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPS Kabupaten Humbang Hasundutan menyelenggarakan fungsi:

a. Penyelenggaraan statistik dasar di Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan. b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPS di Wilayah

Kabupaten Humbang Hasundutan.

c. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah daerah di bidang kegiatan statistik.

d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan BPS Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan.

3. Kewenangan

Dalam menyelenggarakan fungsi tersebut, BPS wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai kewenangan:

a. Menyusun rencana kegiatan di bidang statistik pada cakupan wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan dengan mengacu kepada pedoman yang telah diberikan oleh BPS.

(9)

c. Melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.

2. Subbagian Tata Usaha

Pada bagian ini, yang ditangani adalah masalah administrasi seperti disiplin pegawai, keuangan, urusan bina program, kepegawaian, urusan dalam, peralatan dan perlengkapan kantor.

Adapun Tugas Pokok dan Fungsinya adalah sebagai berikut:

Uraian tugas Subbagian Tata Usaha meliputi:

a. Menyusun program kerja tahunan Subbagian Tata Usaha.

b. Melakukan penyiapan bahan dan penyusunan rancangan usulan program kerja dan anggaran tahunan BPS Kabupaten/Kota baik rutin maupun proyek dan menyampaikan ke BPS Propinsi.

c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan ketatausahaan.

d. Melakukan penyiapan, penyusunan rencana dan program, serta pengadaan, penyaluran, penyimpanan, inventarisasi, penghapusan, dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan.

(10)

f. Melakukan kegiatan tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan, serta pengendalian pelaksanaan anggaran.

g. Melakukan kegiatan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, perjalanan dinas, serta penggandaan/percetakan.

h. Melakukan kegiatan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi.

i. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengawasan pelaksanaan kegiatan dan anggaran.

j. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan penyiapan bahan untuk penyusunan laporan tahunan akuntabilitas kinerja dan laporan tahunan pelaksanaan program kerja lainnya, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

k. Melaksanakan kegiatan pelayanan administrasi lainnya kepada semua satuan organisasi di lingkungan BPS Kabupaten/Kota.

l. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan di BPS Kabupaten/Kota.

m. Melakukan penerangan kegiatan statistik dan kehumasan.

n. Melakukan kegiatan pendistribusian publikasi yang dihasilkan BPS Kabupaten/Kota kepada instansi terkait.

(11)

p. Menyusun laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha secara berkala dan sewaktu-waktu.

q. Mengatur dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan langsung.

3. Seksi Statistik Sosial

Seksi ini menangani pendataan dibidang sosial seperti pendataan penduduk, pendataan tenaga kerja, pendataan kesejahteraan masyarakat, pendataan desa.

Adapun tugas dari seksi ini antara lain:

a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Statistik Sosial.

b. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan statistik sosial yang mencakup kegiatan statistik kependudukan, kesejahteraan rakyat, ketahanan sosial, serta kegiatan statistik sosial lainnya yang ditentukan.

c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan statistik sosial.

d. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam menyiapkan program pelatihan petugas lapangan kegiatan statistik sosial.

e. Melakukan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan kegiatan statistik sosial.

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik sosial.

(12)

h. Melakukan pengolahan data statistik sosial sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

i. Melakukan penyiapan dokumen dan atau hasil pengolahan statistik sosial yang akan dikirim ke BPS Kabupaten atau BPS Propinsi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

j. Melakukan evaluasi hasil pengolahan statistik sosial sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

k. .Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik sosial di Kabupaten/Kota dan di Kecamatan.

l. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan statistik sosial baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain.

m. Melakukan penyiapan naskah publikasi statistik sosial dan menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya. n. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan

penyusunan publikasi statistik sosial dalam bentuk buku publikasi.

o. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan dan mengembangkan statistik sosial.

(13)

q. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam koordinasi lapangan dengan pihak kecamatan, koordinator kecamatan, dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan statistik sosial.

r. Melakukan penyiapan bahan laporan akuntabilitas Seksi Statistik Sosial.

s. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan di lingkungan Seksi Statistik Sosial.

t. Menyusun laporan kegiatan Seksi Statistik Sosial secara berkala dan sewaktu-waktu.

4. Seksi Statistik Produksi

Uraian tugas Seksi Statistik Produksi meliputi:

a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Statistik Produksi.

b. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan statistik produksi yang mencakup kegiatan statistik pertanian, industri, pertambangan, energi, konstruksi, serta kegiatan statistik produksi lainnya yang ditentukan.

c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan statistik produksi.

d. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam menyiapkan program pelatihan petugas lapangan.

e. Melakukan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan kegiatan statistik produksi.

(14)

g. Melakukan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.

h. Melakukan pengolahan data statistik produksi sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.Melakukan penyiapan dokumen dan atau hasil pengolahan statistik produksi yang akan dikirim ke BPS dan atau BPS Propinsi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. i. Melakukan evaluasi hasil kegiatan statistik produksi sebagai bahan masukan

untuk penyempurnaan selanjutnya.

j. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik produksi di Kabupaten/Kota dan di Kecamatan.

k. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan statistik produksi baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain.

l. Melakukan penyiapan naskah publikasi statistik produksi dan menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya. m. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan

penyusunan publikasi statistik produksi dalam bentuk buku publikasi.

n. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan statistik produksi.

(15)

p. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam koordinasi lapangan dengan pihak kecamatan, koordinator kecamatan, dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

q. Melakukan penyiapan bahan laporan akuntabilitas Seksi Statistik Produksi.

r. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan di lingkungan Seksi Statistik Produksi.

s. Menyusun laporan kegiatan Seksi Statistik Produksi secara berkala dan sewaktu-waktu

5. Seksi Statistik Distribusi

Adapun tugas dari seksi distribusi antara lain:

a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Statistik Distribusi.

b. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pengumpulan statistik distribusi yang mencakup kegiatan statistik harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan dan harga produsen, niaga dan jasa, serta kegiatan statistik distribusi lainnya yang ditentukan.

c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan statistik distribusi.

d. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam menyiapkan program pelatihan petugas lapangan.

(16)

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

g. Melakukan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik distribusi.

h. Melakukan pengolahan data statistik distribusi sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

i. Meneliti kelengkapan dan isian dokumen dan atau hasil pengolahan statistik distribusi yang akan dikirim ke BPS dan atau BPS Propinsi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

j. Melakukan evaluasi hasil pengolahan statistik distribusi sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

k. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan petugas lapangan dalam rangka pengumpulan data statistik distribusi di Kabupaten/Kota dan di Kecamatan.

l. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan statistik distribusi baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain.

m. Melakukan penyiapan naskah publikasi statistik distribusi dan menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya. n. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan

penyusunan publikasi statistik distribusi dalam bentuk buku publikasi.

(17)

p. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

q. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam koordinasi lapangan dengan pihak kecamatan, koordinator kecamatan, dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan statistik distribusi.

r. Melakukan penyiapan bahan laporan akuntabilitas Seksi Statistik Distribusi. s. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan di

lingkungan Seksi Statistik Distribusi.

t. Menyusun laporan kegiatan Seksi Statistik Distribusi secara berkala dan sewaktu-waktu.

6. Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Uraian tugas Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik meliputi:

a. Menyusun program kerja tahunan Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik. b. Melakukan penyiapan dokumen dan bahan yang diperlukan untuk penyusunan

neraca wilayah dan analisis statistik yang mencakup penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi dan neraca lainnya, analisis dan pengembangan statistik, serta penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lainnya yang ditentukan.

c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan neraca wilayah dan analisis statistik.

(18)

e. Melakukan pembagian dokumen dan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan.

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan penyusunan neraca wilayah.

g. Melakukan penerimaan serta pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data neraca wilayah.

h. Melakukan pengolahan data neraca wilayah sesuai dengan sistem dan program yang ditetapkan, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

i. Melakukan penyiapan dokumen dan atau hasil pengolahan neraca wilayah yang akan dikirim ke BPS sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

j. Melakukan penyusunan neraca wilayah dan analisis statistik lintas sektor.

k. Melakukan evaluasi hasil pengolahan neraca wilayah dan analisis statistik sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan selanjutnya.

l. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan petugas pencacah, pengawas, pemeriksa, serta pengumpul data neraca wilayah di Kabupaten/ Kota dan di Kecamatan.

m. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam penyelenggaraan koordinasi dan kerja sama pelaksanaan kegiatan neraca wilayah dan analisis statistik baik dengan Pemerintah Daerah maupun instansi lain.

(19)

o. Melakukan kegiatan penyiapan dan penghimpunan bahan serta penyusunan naskah publikasi statistik berkala sesuai bentuk baku yang ditetapkan serta menyampaikan ke satuan organisasi terkait untuk pelaksanaan pencetakan dan penyebarannya.

p. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pembinaan penyusunan publikasi neraca wilayah dalam bentuk buku publikasi.

q. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan dan mengembangkan.

r. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan pengendalian pelaksanaan kegiatan neraca wilayah dan analisis statistik.

s. Melakukan penyiapan bahan laporan akuntabilitas Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.

t. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan di lingkungan Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik.

u. Menyusun laporan kegiatan Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik secara berkala dan sewaktu-waktu.

7. Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

Adapun tugas dari seksi ini antara lain:

(20)

b. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan, dan penerapan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penerapan teknologi informasi.

c. Mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan dalam rangka kegiatan integrasi pengolahan dan diseminasi statistik.

d. Melakukan koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengelolaan data melakukan pengolahan data dan koordinasi pengolahan data bekerjasama dengan satuan organisasi terkait.

e. Melakukan pembuatan, implementasi, serta operasi sistem dan program aplikasi pengolahan dan diseminasi data statistik termasuk sarana pendukungnya.

f. Melakukan penyusunan, pemeliharaan, serta pengembangan sistem basis data statistik dan basis data manajemen sesuai dengan aturan yang ditetapkan.

g. Melakukan kajian dan evaluasi kebutuhan pengolahan data termasuk bahan komputer, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

h. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam melaksanakan kegiatan rujukan statistik dasar, statistik sektoral, dan statistik khusus.

i. Melakukan penerimaan, pengelolaan, serta pengolahan semua dokumen yang berkaitan dengan rujukan statistik dan penyempurnaan format yang berkaitan dengan rujukan statistik.

(21)

k. Melakukan kompilasi rancangan teknis survei statistik sektoral instansi pemerintah lain serta membahas dengan satuan organisasi terkait sesuai dengan asas pembakuan dan manfaat.

l. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam mengatur dan menyiapkan konsep rekomendasi sebagai bahan pelaksanaan survei statistik sektoral bagi instansi pemerintah lain, bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

m. Melakukan kompilasi naskah dari satuan organisasi di lingkungan BPS Kabupaten/Kota dalam bentuk softcopy untuk dijadikan naskah publikasi siap cetak.

n. Membantu Kepala BPS Kabupaten/Kota dalam mengatur dan melaksanakan pemantauan serta evaluasi publikasi yang diterbitkan.

o. Melakukan penyusunan prosedur penyiapan bahan serta melaksanakan kegiatan pelayanan informasi statistik dan konsultasi statistik, serta sosialisasi, dan penyebarluasan dan pemasyarakatan pengguna produk informasi.

p. Melakukan pengelolaan bahan pustaka dan dokumen statistik sesuai dengan pedoman yang ditentukan.

q. Melakukan penyusunan penyiapan bahan, pemeliharaan data dan peta untuk pemetaan, serta kerangka contoh induk termasuk datanya untuk keperluan sistem informasi geografis, rancangan survei dan sensus bekerja sama dengan satuan organisasi terkait.

(22)

s. Melakukan pemantauan perubahan wilayah administrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah setempat dan menyampaikannya ke satuan organisasi terkait secara berkala dan sewaktu-waktu.

t. Melakukan penghimpunan tata cara dan hasil kegiatan yang dilakukan di lingkungan Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik.

(23)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Data

Analisis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut:

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulanya.

2. Mengurangi atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat:

a. Mengetahui komponen yang menonjol.

b. Membandingkan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.

c. Membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya. 3. Memperkirakan atau membandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif dengan suatu kejadian lainnya serta memperkirakan atau meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.

4.2 Keadaan Umum Penduduk Kabupaten Humbang Hasundutan

(24)

permukaan tanah kebanyakan berbukit dan bergelombang, banyak terdapat lembah yang terjal dan mempunyai iklim yang sejuk.

Kabupaten Humbang Hasundutan berbatasan dengan 4 (empat) Kabupaten yaitu:

Sebelah Timur : Kabupaten Tapanuli Utara Sebelah Selatan : Kabupaten Tapanuli Tengah Sebelah Barat : Kabupaten Pakpak Barat Sebelah Utara : Kabupaten Samosir

(25)

Adapun Keadaan jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut

Jenis Kelamin Tahun 2005-2014

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

No Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

1 2005 78.316 77.853 156.169

2 2006 78.797 78.328 157.125

3 2007 79.287 78.808 158.095

4 2008 76.166 76.904 153.070

5 2009 83.258 84.658 167.916

6 2010 85.274 86.413 171.687

7 2011 86.098 87.157 173.255

8 2012 86.769 87.996 174.765

9 2013 87.588 88.841 176.429

10 2014 89.906 91.120 181.026

(26)

Grafik Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2005-2014

4.3. Pertumbuhan Penduduk Di Kabupaten Humbang Hasundutan

Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat pertumbuhan penduduk yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tersebut digunakkan sebagai peramalan jumlah penduduk yang akan datang.

Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah penduduk adalah:

=

.

0,000 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 180,000 200,000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

(27)

Dimana:

= Jumlah penduduk pada n tahun = Jumlah penduduk pada awal tahun = Angka eksponensial (2,718282) = Tingkat pertumbuhan penduduk = Periode waktu dalam tahun

4.3.1 Perubahan Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan

Tahun 2005- 2014.

Tabel 4.3.1 Perubahan Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan

Menurut Jenis Kelamin

No Tahun Jumlah Penduduk Jumlah Perubahan Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

(28)

4.3.2 Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Laki-laki di Kabupaten

Humbang Hasundutan Pertahun

Maka untuk tahun 2005 diperoleh:

= 0,00612

6,12%

Ini berarti bahwa angka pertumbuhan jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2005 adalah sebesar 6.12%. Jika proses dilanjutkan maka akan diperoleh presentase perubahan penduduk laki-laki seperti tabel berikut:

Tabel 4.3.2 Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Laki-laki di

(29)

4.3.3 Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Perempuan di Kabupaten

Humbang Hasundutan Pertahun

Maka untuk tahun 2005 diperoleh:

2005 adalah sebesar 2,18%. Jika proses dilanjutkan maka akan diperoleh presentase perubahan jumlah penduduk perempuan sebagai berikut:

Tabel 4.3.3 Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Perempuan di

(30)

4.3.4 Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di

Kabupaten Humbang Hasundutan Pertahun

Maka untuk tahun 2005 diperoleh:

perempuan pada tahun 2005 adalah sebesar 0,23%. Jika proses dilanjutkan maka akan diperoleh presentase perubahan jumlah penduduk laki-laki dan perermpuan seperti tabel berikut:

Tabel 4.3.4 Presentase Pertumbuhan Jumlah Penduduk Laki-laki dan

Perempuan di Kabupaten Humbang Hasundutan Pertahun

(31)

Tabel 4.3.5 Presentase Pertumbuhan Penduduk Laki-laki, Perempuan dan

Keseluruhan Di Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2005-2014

No Tahun

4.4 Proyeksi Jumlah Penduduk

A. Untuk jumlah penduduk laki-laki

(32)

Jadi pertumbuhan jumlah penduduk laki-laki di Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2005-2014 sebesar 0,26%.

B. Untuk jumlah penduduk perempuan

r =

C. Untuk jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

(33)

4.4.1 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki Di Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun 2015-2018

1. Untuk Tahun 2015

Rumus :

=

=

= 91.216

2. Untuk Tahun 2016

Rumus :

=

=

=

3. Untuk Tahun 2017

Rumus :

=

=

(34)

4. Untuk Tahun 2018

Rumus :

=

=

= 95.557

4.4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Perempuan Di Kabupaten Humbang

Hasundutan Tahun 2015-2018

1. Untuk Tahun 2015

Rumus :

=

=

= 92.448

2. Untuk Tahun 2016

Rumus :

=

=

(35)

3. Untuk Tahun 2017

Rumus :

=

=

= 95.142

4. Untuk Tahun 2018

Rumus :

=

=

= 96.489

Tabel 4.4.3 Proyeksi Jumlah Penduduk Laki-laki dan Perempuan di

Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2015-2018

Tahun Laki-laki Perempuan Total

2015 91.216 92.448 183.664

2016 92.663 93.795 186.458

2017 94.110 95.142 187.252

2018 95.557 96.489 192.046

4.5 Menghitung Rasio Jenis Kelamin

S

Х 100%

1. Untuk Tahun 2015

(36)

= 98,16%

2. Untuk Tahun 2016

=

x

100%

= 97,66%

3. Untuk Tahun 2017

=

x

100%

= 97,15%

4. Untuk Tahun 2018

=

x 100%

(37)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahap implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam programming (coding). Pada tahap inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sisten informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

(38)

Gambar 5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru

Setelah pengaktifan akan tampil lembar kerja Microsoft Excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas kebawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 265 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

(39)

Gambar 5.3 Membuka Lembar Kerja Baru

5.4 Pengisian Data

Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data kedalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan keyboard computer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam pengisian data kedalam lembar kerja dengan keyboard diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

(40)

Gambar 5.3 Pengisian Data

Sedangkan untuk pilihan yang kedua dalm mengisi data adalah menggunakan sub menu pada menu edit di excel. Dengan Pilihan ini maka lebih banyak pilihan yaitu, Down, Up, Left dan Series (Autofil).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun masih berada dalam file yang sama. Untuk membuat grafik pada Excel biasanya menggunakan icon chart wizart yang terdapat pada toolbar. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Sorot sel atau range yang ingin dibuat grafik.

(41)

3. Klik tipe grafik yang diinginkan.

4. Pada tampilan grafik sorot data series dan klik kanan kemudian pilih select data dan klik edit pada legend Entries (series) untuk mengganti series sesuai data, kemudian klik OK.

5. Kemudian sorot kategori yang ada dibawah grafik klik kanan kemudian pilih select data dan klik edit horizontal (category) Axis Labels untuk mengganti kategori sesuai data, kemudian klik Ok.

(42)

BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari perhitungan jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan berdasarkan data tahun 2005-2014, maka dapat disimpulkan:

1. Diperkirakan bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan pada tahun 2018 menurut jenis kelamin laki-laki adalah 95.557 jiwa, jenis kelamin perempuan adalah 96.489 jiwa dan secara keseluruhan yaitu laki-laki dan perempuan adalah 192.046 jiwa.

2. Dengan menggunakan rumus Sex Ratio dapat dicari taksiran perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan pada tahun 2018 sebesar 96,65%.

6.2 Saran

Berdasarkan data yang diamati penulis memberi saran dan hasil analisis jumlah penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu sebagai berikut:

(43)

2. Pemerintah menyediakan layanan kesehatan yang dapat dijangkau di berbagai daerah tertentu dalam upaya lebih memperhatikan peralatan Rumah Sakit Bersalin/ Klinik Bersalin diseluruh daerah di Kabupaten Humbang Hasundutan agar fasilitas layanan kesehatan ibu dan anak juga semakin membaik. Dengan pelayanan dari Rumah Sakit Bersalin yang membukakan pentingnya program KB juga akan mempengaruhi masyarakat dalam keikutsertaan program KB.

3. Memperhatikan kondisi Pendidikan di Kabupaten Humbang Hasundutan seperti Wajib Belajar 12 Tahun kepada seluruh masyarakat secara menyeluruh sehingga secara muda. Dan dengan pendidikan yang baik, pemahaman mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membangun keluarga yang sejahtera tentunya akan semakin lebih baik juga.

Gambar

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan Menurut
Grafik Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang Hasundutan
Tabel 4.3.1 Perubahan Jumlah Penduduk di Kabupaten Humbang  Hasundutan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nama Paket Pekerjaan : Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Atap dan Perluasan Gedung Kantor pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe

[r]

174.999.500,00 (seratus tujuh puluh empat juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) dengan ini diumumkan sebagai Penyedia Jasa adalah :.. Nama Penyedia

Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam agama Hindu dikenal dengan Tri Marga (bakti kepada Tuhan, orang tua, dan guru; karma, bekerja sebaik-baiknya untuk

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Wilayah II Provinsi Riau di Tahun Anggaran 2016 akan melaksanakan e-Lelang dengan pascakualifikasi

[r]

From the project time management perspective, during project monitoring activity, pro- ject team would need to make up-to-date predictions on the project total duration as

ANTARA KUALITAS UDARA AMBIEN NO2, SO2, PM10 DENGAN KEJADIAN ISPA DI KOTA MEDAN TAHUN 2013-2016” ini beserta seluruh.. isinya adalah benar hasil karya saya sendiri dan